0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan6 halaman
Dokumen ini membahas prosedur standar untuk hematuria, termasuk pengertian, anamnesis, pemeriksaan fisik, kriteria diagnosis, diagnosis kerja, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi, edukasi, konsultasi, dan prognosis. Prosedur ini memberikan panduan lengkap untuk evaluasi dan penanganan pasien dengan keluhan hematuria.
Dokumen ini membahas prosedur standar untuk hematuria, termasuk pengertian, anamnesis, pemeriksaan fisik, kriteria diagnosis, diagnosis kerja, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi, edukasi, konsultasi, dan prognosis. Prosedur ini memberikan panduan lengkap untuk evaluasi dan penanganan pasien dengan keluhan hematuria.
Dokumen ini membahas prosedur standar untuk hematuria, termasuk pengertian, anamnesis, pemeriksaan fisik, kriteria diagnosis, diagnosis kerja, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi, edukasi, konsultasi, dan prognosis. Prosedur ini memberikan panduan lengkap untuk evaluasi dan penanganan pasien dengan keluhan hematuria.
Direktur Utama Pengertian Terdapatnya darah di dalam urine. Adanya eritrosit pada urine lebih dari 3 per lapang pandang besar mikroskopik (> 3/HPF, high-power microscopic field) menunjukkan derajat yang bermakna (signifikan) Anamnesis Gali informasi secara cermat melalui heteroanamnesis dan/atau aloanamnesis, mengenai hematuria tersebut apakah gross (makroskopik) atau mikroskopik apakah muncul di awal proses miksi (inisial), di akhir (terminal), atau di sepanjang proses miksi (total) apakah disertai dengan nyeri apakah disertai dengan keluarnya clot (jendalan/bekuan darah), bila ya apakah bentuk clot tersebut spesifik (wormlike/vermiform/ seperti cacing) atau bentuknya tak berupa/tak spesifik/amorf) riwayat trauma abdomen, trauma pelvis, dan trauma organ genetalia eksterna lainnya riwayat operasi (open atau endourologi), kemoradiasi, atau instrumentasi lainnya pada traktus urinarius riwayat pemakaian obat-obatan (fibrinolitik, antikoagulan, antiagregasi trombosit) singkirkan kemungkinan pseudohematuria (pemakaian obat- obatan, fitofarmaka/herbal, aktivitas fisik berlebih) keluhan upper tract urine dan lower tract urine lainnya penyakit sistemik, kelainan darah, dan underlying diseases lainnya HEMATURIA
Pemeriksaan Fisik Vital sign, VAS atau skor nyeri lainnya
Tanda-tanda SIRS/Sepsis Status generalis : pemeriksaan head to toe Status urologi : - Area flank kanan/kiri - Area suprapubik - Genetalia eksterna Inspeksi : - Area flank kanan/kiri : jejas, massa, ballotment, tanda radang, scar pascaoperasi - Area suprapubik : jejas, massa, ballotment, tanda radang, scar pascaoperasi - Area perineum dan genetalia eksterna : bloody discharge/clot, jejas (hematome), massa, tanda radang, scar pascaoperasi Palpasi/perkusi : - Area flank kanan/kiri : massa, ballotment (palpasi bimanual), nyeri ketok sudut kostovertebra - Area suprapubik : ballotement (vesica urinaria penuh), nyeri tekan - Area perineum dan genetalia eksterna : massa, undulasi, tanda radang, pemeriksaan penis (stenosis meatal, batu urethra anterior) Auskultasi : menilai gerakan/bising usus Pemeriksaan colok dubur : tonus singter ani dan refleks bulbokavernosa, area perianal (hemoroid, fistula anocutan, ruptur), pemeriksaan intralumen (massa, robekan/ruptur, fragmen tulang, darah, feses), prostate (floating, konsistensi, ukuran, nodul, nyeri tekan) Pemeriksaan vagina : bloody discharge, fluor albus, massa serviks atau massa vagina Kriteria Diagnosis Klinis dan laboratoris Diagnosis Kerja Hematuria Diagnosis Banding Pesudohematuria HEMATURIA
Pemeriksaan Pemeriksaan Laboratorium :
Penunjang 1. Urinalysis, bisa didapatkan eritrosit yang bermakna (>3 eritorist/HPF), leukosit dan/atau bakteri di dalam urine. Perhatian ditujukan pada gambaran urinalysis untuk membantu membedakan hematuria glomerular dan non- glomerular 2. Complete Blood Count (CBC, darah lengkap), bisa didapatkan gambaran leukositosis, penurunan hemoglobin atau hematokrit, atau gambaran lain yang mendukung underlying disease 3. Fungsi ginjal (creatinine serum) 4. Pemeriksaan lain, selektif/sesuai dengan penyakit dasar atau underlying disease yang menyertai Pemeriksaan Radiologi : 1. USG urologi, bisa didapatkan gambaran : - vesica urinaria yang penuh - clot intravesica, batu, atau massa intravesica - hidronefrosis dan/atau patologi lainnya pada ginjal (pyonefrosis, massa, batu, kista kompleks dan multipel) - pembesaran prostate, atau protrusi prostate intravesica 2. BOF, didapatkan bayangan radioopaque di sepanjang traktus urinarius, gambaran ground glass di cavum pelvis 3. Urethrografi, dikerjakan pada kondisi : - Bloody discharge urethra, butterfly sign di area perineum (trias trauma urethra) - Gagal pasang kateter pada percobaan pertama dengan lubrikasi yang adekuat - Curiga balon kateter dikembangkan sebelum masuk vesica Penyulit Syok hipovolemik Anemia SIRS/sepsis Peningkatan creatinine serum (AKI/ACKD) Blood clot retention HEMATURIA
Terapi Pemasangan kateter urethra pada kondisi blood clot retention
atau gross hematuria dengan penyulit - Insersi kateter dengan lubrikasi edekuat - Lubrikasi : prilocain atau lidocain 2 % dalam jel, atau campuran modifikasi - Kateter kaliber besar (minimal 22 Fr) tipe 3 way pada dewasa - Evakuasi clot pasif (irigasi) maupun aktif melalui kateter 3 way - Perhatikan prosedur sterilitas dan universal precaution - Tidak dianjurkan (hindari) : º Insersi dengan kateter kaliber kecil atau NGT º Insersi dengan bantuan mandrine metal º Insersi kateter pada kecurigaan trauma urethra º Pungsi suprapubik pada kecurigaan massa intravesica º Pengisian balon kateter (fiksasi) dengan cairan selain aquabides Analgetik adekuat (golongan NSAID dan/atau opioid) Edukasi Pasien dipulangkan (KRS) : hematuria mikroskopik tanpa penyulit, nyeri berkurang (VAS berkurang lebih dari 2 poin) Kontrol ke Klinik Urologi 1-3 hari setelah KRS Pasien MRS bila : nyeri menetap atau meningkat, terdapat penyulit, gross hematuria persisten, gagal pasang kateter Bila MRS, dijelaskan kemungkinan adanya prosedur diagnostik dan/atau tindakan intervensi lanjutan (urgent urethrocystoscopy, NCCT abdomen, CT Urography, pemeriksaan PSA, sitologi urine; atau prosedur diagnostik dan terapi lainnya) Konsultasi Spesialis Urologi, Spesialis Penyakit Dalam/Nephrolog (pada kasus hematuria tipe glomerular dan disertai insufisiensi renal) Prognosis Variatif (tergantung penyakit dasar)
Kepustakaan 1. Gerber GS, Brendler CB. Evaluation of the Urologic Patient :
History, Physical Examination, and Urinalysis. In : Campbell- Walsh Urology, 11th ed. Philadelphia : Elsevier Saunders, 2016; 11 : 2—3. 2. Chiong E, Grossman HB. Hematuria, Gross and Microscopic, Adult. In : The 5-minutes Urology Consult, 2 nd ed. Philadelphia : Lippincott Wiliams & Wilkins, 2010; 2 : 149. HEMATURIA