Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DINAS KESEHATAN
JL. Kenari No. 56 KomplekBalaikotaTimoho, Yogyakarta
Telp. (0274) 515865 -515866 Pswt 251

NOTULEN
Sidang / Rapat: Pendampingan Akreditasi Dalam Rangka Monitoring dan Evaluasi Pasca
Akreditasi (Zoom Meeting)
Hari/ Tanggal : Kamis / 30 Juli 2020
WaktuPanggilan : 11.00 – 12.00 WIB
Tempat : Aula Puskesmas Umbulharjo II dan Depan Ruang Ka. TU
Waktu Sidang/Rapat : 11.30 WIB s/d 14.30 WIB
Acara :
1. Pembukaan
Pertemuan dipimpin oleh Kepala UPT Puskesmas Umbulharjo II
2. Penyampaian
Program Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien (PMKP)
3. Penutup
Kesepakatan Peningkatan Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien
Pimpinan Sidang / Rapat : drg. Sri Kussutiastuti
Ketua : drg. Setyarini
Sekretaris : Erna Rahmawati
Pencatat : dr Muti’ah Nuraini
Peserta Sidang/Rapat : Karyawan Puskesmas
1. yang diundang = 49 orang
2. yang hadir = 45 orang
Kegiatan Sidang/Rapat :
1. Kata Pembukaan : Rapat / Zoom Meeting dibuka oleh host zoom meeting dari
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

2. Pembahasan
Program Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien (PMKP) oleh dr. Alb.
SunuwataTp, MPH

A. Langkap Penerapan Program Mutu


1) Workshop mutu, keselamatan pasien, manajemen risiko dan PPI :
 Pemahaman PMK 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
 Pemahaman PMK 27 tahun 2017 tentang PPI
 Pemahaman standar akreditasi yang terkait dengan peningkatan mutu,
keselamatan pasien, manajemen risiko dan PPI
 Manajemen risiko dan Keselamatan Pasien
 Budaya mutu dan keselamatan pasien à kesepakatan tata nilai : non
blaming culture & just culture
2) Pengorganisasian (ulang) tim mutu puskesmas :
 PMK No 11/2017 mengamanatkan dibentuknya tim keselamatan pasien
yang bertanggung jawab langsung kepada kepala Fasilitas Kesehatan
 PMK No 27/2017 mengamanatkan dibentuknya tim PPI yang bertanggung
jawab langsung kepada kepala Fasilitas Kesehatan
3) Review kembali kebijakan mutu dan keselamatan pasien & pedoman mutu
dan keselamatan pasien
4) Penyusunan program mutu dan keselamatan pasien (untuk puskesmas harus
terintegrasi/kolaboratif)
5) Implementasi program yang sudah disusun
6) Monitoring pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien
7) Evaluasi dan pelaporan

B. Program Mutu Puskesmas


Peningkatan mutu dilakukan melalui upaya perbaikan berkesinambungan, upaya
keselamatan pasien, upaya Manajemen risiko dan upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi untuk meminimalkan risiko bagi pasien, sasaran UKM,
masyarakat, dan lingkungan
1) Kepala Puskesmas menetapkan Tim dan Program Peningkatan Mutu
Puskesmas
2) Kepala Puskesmas dan tim atau petugas yang diberi tanggung jawab mutu
dan keselamatan pasien berkomitmen untuk membudayakan peningkatan
mutu secara berkesinambungan melalui pengelolaan indikator mutu

Pengelolaan indikator mutu dalam rangka upaya perbaikan mutu terdiri dari :
1) Indikator mutu prioritas tingkat Puskesmas (IMPP)
2) Indikator mutu prioritas Program
Tujuan analisis data adalah dapat membandingkan data-data Puskesmas
melalui kaji banding dalam empat hal :
1) membandingkan data di Puskesmas dari waktu ke waktu data (analisis
trend), misalnya data PISPK dari bulanan ke bulan atau dari tahun ke tahun;
2) membandingkan dengan Puskesmas lain bila mungkin yang sejenis seperti
melalui database eksternal nasional tentang data PISPK;
3) membandingkan dengan standar seperti yang ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan, seperti data capaian SPM (PMK nomor 4 tahun 2019);
4) Jika memungkinkan, membandingkan dengan praktik yang diinginkan yang
dalam literatur digolongkan sebagai best practice (praktik terbaik) atau better
practice (praktik yang lebih baik) atau practice guidelines (panduan praktik
Peningkatan Mutu dicapai dan dipertahankan :

1) Terdapat bukti Puskesmas telah membuat rencana perbaikan terhadap mutu


dan keselamatan pasien/ sasaran berdasarkan hasil capaian indikator mutu
2) Terdapat bukti Puskesmas telah melakukan uji coba perbaikan terhadap
mutu dan keselamatan pasien/sasaran berdasarkan rencana perbaikan
3) Terdapat bukti Puskesmas telah melakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap hasil uji coba perbaikan
4) Terdapat bukti Puskesmas telah menerapkan/melaksanakan hasil uji coba
perbaikan berdasarkan hasil evaluasi perbaikan
5) Keberhasilan-keberhasilan telah didokumentasikan, dikomunikasikan serta
disosialisasikan dan dijadikan laporan

C. Sasaran Keselamatan Pasien diterapkan dalam Upaya Keselamatan Pasien :


1) Proses identifikasi pasien dilakukan dengan benar
2) Proses untuk meningkatkan efektifitas komunikasi dalam pemberian asuhan
ditetapkan dan dilaksanakan
3) Proses untuk meningkatkan keamanan terhadap obat-obat yang perlu
diwaspadai ditetapkan dan dilaksanakan
4) Proses untuk memastikan tepat pasien, tepat prosedur, tepat sisi pada
pasien yang menjalani operasi/tindakan medis ditetapkan dan dilaksanakan
5) Kebersihan tangan diterapkan untuk menurunkan risiko infeksi yang didapat
di fasilitas kesehatan
6) Proses untuk mengurangi risiko pasien jatuh disusun dan dilaksanakan
Klasifikasi Tindakan yang dapat dilakukan seorang perawat  terhadap pasien
Sesuai dengan Skor Penialian :
1) Resiko Rendah
 Pastikan bel mudah dijangkau oleh pasien
 Roda tempat tidur dalam keadaan terkunci
 Posisikan tempat tidur pada posisi terendah
 Pagar pengaman tempat tidur dinaikkan
2) Resiko Tinggi
 Lakukan senua pedoman pencegahan untuk resiko rendah
 Pasangkan gelang khusus (warna kuning) sebagai tanda pasien resiko
jatuh, untuk membaca penjelasan tentang gelang warna identitas pasien
silahkan baca "gelang warna sebagai identitas pasien dirumah sakit“
 Tempatkan tanda resiko pasien jatuh pada datar nama pasien (warna
kuning)
 Beri tanda resiko pasien jatuh pada pint kamar pasien
 Kunjungi dan monitor pasien setiap satu jam
 Tempatkan pasien dikamar yang paling dekat dengan nurse station (jika
memungkinkan
D. Sistem Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Pelaporan insiden keselamatan pasien berhubungan dengan budaya
keselamatan di Puskesmas dan diperlukan untuk mencegah insiden lebih lanjut
atau berulang di masa mendatang yang akan membawa dampak merugikan
yang lebih besar bagi Puskesmas.
Insiden keselamatan pasien terdiri atas :
1) Kejadian tidak diharapkan (KTD)
2) Kejadian nyaris cedera (KNC)
3) Kejadian tidak cedera (KTC)
4) Kondisi potensial cedera (KPC)
5) Kejadian sentinel (KS
E. Analisis Resiko
1) Metode : “Matriks Grading Risiko”.
2) Penilaian dengan matriks grading risiko adalah suatu metode analisis
kualitatif untuk menentukan derajat risiko suatu kejadian (event) berdasarkan
2 hal yaitu : dampak dan probabilitas (frekuensi)
3) Dampak : merupakan gambaran tentang kerugian (losses) atau akibat yang
ditimbulkan pada pasien akibat adanya suatu kejadian (events), mulai dari
tidak ada cedera sampai meninggal. Dampak juga menggambarkan
konsekuensi negatif dari sebuah kejadian (events)
4) Probabilitas : menggambarkan tingkat kemungkinan kejadian atau tingkat
keseringan kejadian.
Perilaku terkait budaya keselamatan berupa :
 penyediaan layanan yang baik, termasuk pengambilan keputusan
bersama
 bekerja dengan pasien atau klien
 bekerja dengan tenaga kesehatan lain
 bekerja di dalam sistem layanan kesehatan
 meminimalisir risiko
 mempertahankan kinerja profesional
 perilaku profesional dan beretika
 memastikan pelaksanaan proses pelayanan yang terstandar
 upaya peningkatan mutu dan keselamatan termasuk keterlibatan dalam
pelaporan dan tindak lanjut insiden
Perilaku yang tidak mendukung budaya keselamatan :
 Perilaku yang tidak layak (Inappropriate), seperti kata-kata atau bahasa
tubuh yang merendahkan atau menyinggung perasaan sesama staf,
misalnya mengumpat, memaki
 Perilaku yang mengganggu (disruptive) antara lain perilaku tidak layak
yang dilakukan secara berulang, bentuk tindakan verbal atau non verbal
yang membahayakan atau mengintimidasi staf lain, adalah komentar
sembrono didepan pasien yang berdampak menurunkan kredibilitas staf
klinis lain, melarang perawat untuk membuat laporan insiden, memarahi
staf klinis lainnya didepan pasien, kemarahan yang ditunjukkan dengan
melempar membuang rekam medis diruang rawat
 perilaku yang melecehkan (harassment) terkait dengan ras, agama, suku
termasuk gender
 pelecehan seksual

3 Keputusan/ Kesimpulan
Implementasi Program Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien (PMKP)
4 RencanaTindakLanjut
a. Sosialisasi tata nilai/budaya mutu dan keselamatan pasien
b. Monitoring dan Penilaian kinerja manajerial Audit internal
c. Penyusunan register risiko pelayanan UKM dan UKP
d. Pertemuan tinjauan manajemen
e. Penyusunan register risiko terkait dengan fasilitas dan pelayanan admen
f. Membakukan sistem pelaporan insiden dan tindak lanjutnya

5 Rapat ditutup pukul 14.30 WIB

Yogyakarta, 30 Juli2020
PimpinanSidang/Rapat
Kepala Puskesmas Umbulharjo II

drg. Sri Kussutiastuti


NIP. 19670322 200003 2 002
FotoDokumentasi (Zoom Meeting)
Pendampingan Akreditasi Dalam Rangka Monitoring dan Evaluasi Pasca Akreditasi
Kamis, 30 Juli 2020

TIM ADMEN

TIM UKM dan TIM UKP

Anda mungkin juga menyukai