MATEK
MATEK
MATEMATIKA EKONOMI
Himpunan
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya maka pemakalah
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Himpunan”. Tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matematika ekonomi semester dua.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang pemakalah hadapi.
Pemakalah menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Lukman selaku dosen mata kuliah matematika ekonomi yang telah
membimbing dan mengarahkan pemakalah dalam pembuatan makalah ini.
Pemakalah merasa, masih banyak kekurangan yang ada di makalah ini baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki pemakalah. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak, sangat pemakalah harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Akhir kata pemakalah berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi pemakalah, sehingga
tujuan yang diharapkan tercapai.
2
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................13
3.2 SARAN.......................................................................................................................13
1.1
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1TUJUAN
a. Untuk mengetahui Definisi dari Biner
b. Untuk mengetahui cara mengubah bilangan Desimal menjadi bilangan Biner
c. Untuk engetahui Definisi Operasi Biner.
d. Untuk mengetahui sifat-sifat operasi Biner.
e. Untuk menjelaskan Hukum yang berlaku pada operasi himpunan.
f. Untuk mengetahui aplikasi Hukum operasi himpunan.
g. Untuk menjelaskan penerapan Himpunan dalam Ekonomi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Misalkan kita akan melakukan konversi 67 basis sepuluh (desimal) ke dalam basis
dua (biner)
5
Keterangan :
1. Pertama-tama kita bagi 67 dengan 2, didapat bilangan bulat hasil bagi adalah 33
dengan sisa hasil bagi adalah 1, atau dengan kata lain 67 = 2*33 + 1
2. Selanjutnya bilangan bulat hasil bagi tersebut (33) kita bagi dengan 2 lagi, 33/2 = 16,
sisa hasil bagi 1.
3. Kemudian kita ulangi lagi, 16/2 = 8, sisa hasil bagi 0.
4. Ulangi lagi langkah tersebut sampai bilangan bulat hasil bagi sama dengan 0. Setelah
itu tulis sisa hasil bagi mulai dari bawah ke atas.
Operasi biner adalah operasi yang berkenaan dengan 2 elemen. Beberapa Operasi
biner yang dikenal dalam matematika adalah operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Operasi gabungan, irisan, selisih, dan selisih simetri
merupakan beberapa operasi biner pada himpunan.
Operasi biner dinotasikan * adalah sebuah aturan yang mengaitkan pasangan terurut
di S ke tepat satu anggota S, dimana S adalah suatu himpunan kosong. Kata tulis
bayangan dari pasangan (a,b) dibawah fungsi tersebut sebagai a*b. Dengan kata lain
operasi biner * memasangkan sebarang unsur a dan b dari himpunan S dengan unsur a*b
dari himpunan S. Operasi biner dapat disimbolkan dengan simbol apapun, misal: #, *, dan
sebagainya. Pengaitan pasangan terurut maksudnya agar pengaitannya jelas dan berbeda
dari pengaitan elemen dengan operasi terhadap pasangan elemen yang dibalik ( x*y
berbeda dengan y*x).
Sistem operasi pada bilangan biner memiliki bilangan dasar 2 dan hanya
menggunakan digit 0 dan 1. Bilangan biner juga dikenal sebagai bilangan basis 2. Operasi
biner digunakan untuk mengeksekusi perintah-perintah dalam bahasa program yang
digunakan untuk menjalankan aplikasi komputer.
Distributif Suatu operasi biner dikatakan distributif operasi biner * apabila jika
untuk setiap a,b, c ∊ A berlaku a (b * c) = (a b) * (a c)
6
Adanya unsur satuan atau Identitas Misalkan a ∊ Z maka a * e = e * a = a.
Contoh : Identitas untuk operasi penjumlahan adalah 0 (nol). Pada himpunan bilangan riil
dengan operasi jumlah “+”. Sudah diketahui secara baik bahwa 0+x = x+0 = x, untuk semua
x . Dengan demikian bilangan 0 (nol) ini merupakan unsur identitas penjumlahan pada
himpunan bilangan riil .
Adanya unsur balikan atau Invers Misalkan a, a’ ∊ A, dimana elemen identitas dari
operasi biner * adalah e dan a * a’ = a’ * a = e
7
A = {1,2,3,4,5,6}
B = {2,4,6,7,8}
C = {1,3,6,7,9}
A. Hukum Asosiatif
A ⋂ (B ⋂ C) = (A ⋂ B) ⋂ C
{6} = {6}
A ∪ (B ∪ C) = (A ∪ B) ∪ C
{1,2,3,4,5,6,7,8,9} = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
B. Hukum Komutatif
A⋂B =B⋂A
{2,4,6} = {2,4,6}
A∪B =B∪A
{1,2,3,4,5,6,7,8} = {1,2,3,4,5,6,7,8}
A ∪ C = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
A ∪ (B ⋂ C) = (A ∪ B) ⋂ (A ∪ C)
= {1,2,3,4,5,6,7,8} ⋂ {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
{1,2,3,4,5,6,7} = {1,2,3,4,5,6,7}
Diketahui :
A = {1,2,3,4,5}
B = {2,4,6,7}
C = {1,3,6,7,8}
Diagramnya
8
D. Hukum Involusi
(Ac)c = A
({6,7,8})c = A
{1,2,3,4,5} = A
{1,2,3,4,5} = {1,2,3,4,5}
E. Hukum Idempoten
A⋃A=A
{1,2,3,4,5} ⋃ {1,2,3,4,5} = A
{1,2,3,4,5} ⋃ {1,2,3,4,5} = {1,2,3,4,5}
{1,2,3,4,5} = {1,2,3,4,5}
A⋂A=A
{1,2,3,4,5} ⋂ {1,2,3,4,5} = A
{1,2,3,4,5} ⋂ {1,2,3,4,5} = {1,2,3,4,5}
{1,2,3,4,5} = {1,2,3,4,5}
F. Hukum Identitas
A⋃∅=A
{1,2,3,4,5} ⋃ { } = A
{1,2,3,4,5} ⋃ { } = {1,2,3,4,5}
A⋂S=A
G. Hukum Komplemen
A ∪ Ac = S
{1,2,3,4,5} ∪ {6,7,8} = S
{1,2,3,4,5,6,7,8} = S
{1,2,3,4,5,6,7,8} = {1,2,3,4,5,6,7,8}
9
A ⋂ Ac = ∅
{1,2,3,4,5} ⋂ {6,7,8} = ∅
{1,2,3,4,5} ⋂ {6,7,8} = { }
{ }={ }
Semua berbeda, jadi Himpunan Kosong
H. Hukum de Morgan
(A ∪ B)c = Ac ⋂ Bc
({1,2,3,4,5} ∪ {2,4,6,7})c = Ac ⋂ Bc
({1,2,3,4,5} ∪ {2,4,6,7})c = {6,7,8} ⋂ {1,3,5,8}
{1,2,3,4,5,6,7}c = {8}
{8} = {8}
(A ⋂ B)c = Ac ∪ Bc
({1,2,3,4,5} ⋂ {2,4,6,7})c = Ac ∪ Bc
({1,2,3,4,5} ⋂ {2,4,6,7})c = {6,7,8} ∪ {1,3,5,8}
{2,4}c = {1,3,5,6,7,8}
{1,3,5,6,7,8} = {1,3,5,6,7,8}
10
(P ∪ Q) ⋂ (Pc ⋂ R)c = (P ∪ Q) ⋂ (Pc)c ∪ R)c Hukum de Morgan
= (P ∪ Q) ⋂ (P ∪ R)c Hukum Involusi
= (P ∪ (Q ⋂ Rc) Hukum Distributif
= P ∪ (Qc ∪ R)c Hukum de Morgan
Himpunan B = {3, 4}
Jawaban :
A ∩ B = {3}
(A ∩ B)𝑐 = {1, 2, 4, 5, 6}
A𝑐 = {4, 5, 6}
B𝑐 = {1, 2, 5, 6}
Jadi, (A ∩ B)𝒄 = A 𝒄 ∪ B 𝒄
A ∪ B = {1, 2, 3, 4}
(A ∪ B)𝑐 = {5, 6}
A 𝑐 = {4, 5, 6}
B 𝑐 = {1, 2, 5, 6}
A ∩ B = {3}
Jadi, (A ∪ B)𝒄 = A 𝒄 ∩ B c
11
2.9 PENERAPAN HIMPUNAN DALAM EKONOMI
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Operasi Biner adalah proses menghubungkan atau memetakan sebuah himpunan ke
himpunan itu sendiri menggunakan operator biner. Operator biner yang dimaksud
berupa penjumlahan , pengurangan, perkalian atau pembagian .
Sifat-sifat operasi biner yaitu: bersifat tertutup, bersifat komutatif, bersifat asosiatif,
memiliki invers, memiliki identitas dan bersifat distributif.
3.2 SARAN
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai
disiplin ilmu yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih seius
dalam mempelajari matematika dan jangan dijadikan matematika sebagai sesuatu
yang menyeramkan untuk dipelajari karena matematika adalah bagian sangat dekat
yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.
13