Anda di halaman 1dari 5

*Materi KPA PALEMBANG*

*Minggu, 19 Juni 2022*

*Sejarah Para Nabi Jilid 2 Pasal 8 – BERKAT DAN KUTUK”

Setelah hukuman atas diri Akhan dilaksanakan, Yosua diperintahkan mengerahkan segenap
bala tentara itu dan sekali lagi bergerak maju menyerang kota Ai. Kuasa Allah ada bersama
umat-Nya, dan dengan segera mereka pun telah menguasai kota itu.

Operasi militer sekarang dihentikan, agar supaya segenap bangsa Israel bisa mengambil
bagian dalam satu upacara keagamaan yang khidmat. Orang banyak rindu sekali untuk
memperoleh tempat tinggal di Kanaan; karena sampai saat itu mereka belum mempunyai
rumah atau tanah untuk keluarga mereka, tetapi pekerjaan yang penting ini harus ditunda,
oleh karena ada satu tugas yang lebih mulia yang memerlukan perhatian mereka yang utama.

Sebelum mewarisi pusaka mereka, mereka harus membarui perjanjian setia mereka kepada
Allah. Di dalam petunjuk-petunjuk Musa yang terakhir, telah dua kali perintah diberikan agar
suku-suku bangsa itu dihimpun di atas bukit Ebal dan Gerizim, di Sikhem, untuk pengakuan
yang khidmat akan hukum Allah. Di dalam penurutan kepada perintah ini segenap bangsa itu,
bukan hanya kaum lelaki, tetapi “perempuanperempuan dan anak-anak dan kepada pendatang
yang ikut serta” telah meninggalkan perkemahan mereka di Gilgal, dan berjalan melalui
negeri musuh-musuh mereka, menuju Lembah Sikhem, dekat dengan pusat negeri itu.
Sekalipun dikelilingi oleh musuh-musuh mereka yang belun dikalahkan, mereka aman di
bawah perlindungan Allah selama mereki setia kepada-Nya. Sekarang, seperti halnya pada
zaman Yakub, “ke dahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka” (Keja
dian 35:5), dan bangsa Israel itu pun tidak mendapat gangguan.

Tempat yang telah ditetapkan untuk upacara yang khidmat ini ada lah satu tempat yang suci
sehubungan dengan sejarah dari leluhur mereka
Di tempat inilah Abraham telah mendirikan mezbahnya yang pertama bagi Tuhan di negeri
Kanaan. Di sinilah, baik Abraham dan juga Yakub telah mendirikan kemah mereka. Di
tempat inilah Yakub telah membeli sebidang tanah di mana suku-suku bangsa itu arus
menguburkan mayat Yusuf. Di tempat ini jugalah terdapat sumur yang telah digali oleh
Yakub, dan pohon kayu jati tempat ia menguburkan patung-patung berhala rumah tangganya.

Tempat yang telah dipilih itu adalah satu tempat yang paling m a di seluruh tanah Palestina,
dan layak dipakai sebagai satu tempat diadakannya upacara yang hebat dan mengesankan itu.
Lembah yang indah itu, padang-padang hijaunya yang ditandai oleh kebun-kebun pohon
zaitun, diairi oleh anak-anak sungai dari mata air yang hidup, dan dihiasi oleh bunga-bunga
liar, terbentang menarik sekali di antara bukit-bukit yang tandus. Ebal dan Gerizim, yang
terletak berhadapan di kedua tepi lembah itu, dan berdekatan satu dengan yang lainnya,
Jerenglereng sebelah bawahnya seolah-olah membentuk satu mimbar alam, setiap kata yang
diucapkan dari atas bukit yang satu dengan jelas terdengar sampai kepada yang lainnya,
lereng-lerengnya memberikan ruangan yang cukup untuk menampung orang banyak itu.

Sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah diberikan oleh Musa, satu tugu yang terbuat dari
batu-batu besar telah didirikan di atas bukit Ebal. Di atas batu-batu ini, yang sebelumnya
telah dilapisi oleh kapur, hukum itu telah dituliskan—bukan hanya hukum yang telah
diucapkan dari atas Sinai dan yang telah diukirkan pada dua loh batu. tetapi juga hukum-
hukum yang telah disampaikan kepada Musa, dan olehnya telah dituliskan di dalam sebuah
buku. Di samping tugu ini juga didirikan sebuah mezbah yang dibuat dari satu batu yang
tidak dipahat, yang di atasnya korban-korban dipersembahkan kepada Tuhan. Kenyataan
bahwa mezbah itu telah didirikan di atas bukit Ebal, bukit di atas mana kutuk itu
ditempatkan, mengandung arti, bahwa oleh sebab pelanggaran-pelanggaran mereka terhadap
hukum Allah, Israel telah menerima murka Allah dengan adil, dan bahwa hukuman itu akan
segera dijatuhkan, jikalau bukan karena penebusan Kristus, telah digambarkan oleh mezbah
korban itu.

Enam dari antara suku-suku bangsa itu—semua turunan dari Lea dan Rahel ditempatkan di
atas bukit Gerizim; sementara mereka yang berasal dari turunan hamba-hamba, bersama-
sama dengan Ruben dan Zebulon, mengambil tempatnya di atas bukit Ebal, imam-imam
dengan tabut perjanjian berada di lembah di antara kedua bukit itu. Bunyi nafiri menandakan
bahwa mereka harus berdiam; dan kemudian di tengahtengah keheningan ini, dan di hadapan
perhimpunan orang banyak ini, Yosua, sambil berdiri di samping tabut perjanjian itu,
membacakan berkat-berkat yang akan mengikuti penurutan kepada hukum Allah. Semua
suku yang berada di atas bukit Gerizim menyahutnya dengan menyebutkan “Amin.”
Kemudian ia membacakan kutuk-kutuk, dan suku-suku bangsa yang ada di atas bukit Ebal
dengan cara yang sama memberikan jawab mereka, ribuan suara itu bersatu padu seolah-olah
suara dari satu orang saja dalam memberikan sahutan mereka yang khidmat. Sesudah itu
dibacakanlah hukum Allah, bersama-sama dengan segala peraturanperaturan yang telah
diberikan kepada mereka oleh Musa.

Israel telah menerima hukum itu langsung dari mulut Allah di Sinai; dan peraturan-
peraturannya yang suci itu, yang ditulis oleh tangan-Nya sendiri, masih tetap disimpan di
dalam tabut perjanjian itu. Sekarang hukum itu telah dituliskan kembali d imana semua orang
dapat membacanya. Semua mendapat kesempatan untuk melihat dengan mata mereka sendiri
syarat-syarat perjanjian di bawah mana mereka akan mewarisi negeri Kanaan. Semuanya
harus menyatakan penerimaan mereka akan syarat-syarat perjanjian itu, dan memberikan
persetujuan mereka kepada berkat-berkat atau kutuk-kutuk, bergantung atas penurutan atau
pelanggaran mereka. Hukum itu bukan hanya dituliskan di atas batu-batu peringatan itu saja,
tetapi dibacakan oleh Yosua sendiri di hadapan segenap bangsa Israel. Baru beberapa minggu
berlalu semenjak Musa memberikan seluruh kitab Ulangan dalam khotbahnya kepada
segenap bangsa itu, namun demikian sekarang Yosua membacakan hukum itu sekali lagi.

Bukan hanya kaum lelaki Israel saja, melainkan juga “seluruh kaum wanita dan anak-anak
kecil” mendengar pembacaan hukum itu, karena adalah penting bagi mereka untuk
mengetahui dan melakukan tugas mereka. Allah telah memerintahkan Israel sehubungan
dengan hukumNya: “Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam
jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi
lambang di dahimu. Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu,... supaya panjang
umurmu dan umur anak-anakmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada
nenek moyangmu untuk memberikannya kepada mereka, selama ada langit di atas bumi.”
Ulangan 11:18-21.

Setiap tahun yang ketujuh seluruh hukum itu harus dibacakan di hadapan segenap jemaah
Israel, sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Musa: “Pada akhir tujuh tahun, pada waktu
yang telah ditetapkan dalam tahun penghapusan utang, yakni hari raya Pondok Daun, apabila
seluruh orang Israel datang menghadap hadirat Tuhan, Aliahmu, di tempat yang akan dipilih-
Nya, maka haruslah engkau membacakan hukum Taurat ini di depan seluruh orang Israel.
Seluruh bangsa itu berkumpul, laki-laki, perempuan dan anak-anak, dan orang asing yang
diam di dalam tempatmu, supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan Tuhan,
Aliahmu, dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini, dari
supaya anak-anak mereka, yang tidak mengetahuinya, dapat mendengarnya dan belajar takut
akan Tuhan, Aliahmu,— selama kamu hidup di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi
sungai Yordan untuk mendudukinya.” Ulangan 31:10-13.

Setan selalu berusaha memutarbalikkan apa yang telah dikatakan Allah, untuk membutakan
pikiran dan menggelapkan pengertian, dan dengan demikian menuntun manusia ke dalam
dosa. Inilah sebabnya mengapa Tuhan begitu teliti, dan menjadikan tuntutan-tuntutan-Nya
begitu jelas sehingga tidak seorang pun bisa keliru. Allah senantiasa berusaha menarik
manusia ke bawah perlindungan-Nya, agar Setan tidak dapat menggunakan kuasanya yang
kejam dan penuh tipuan terhadap mereka. Ia telah merendahkan diri untuk berbicara kepada
mereka dengan suara-Nya sendiri, untuk menuliskan dengan tanganNya sendi ri akan hukum-
hukum yang hidup itu. Dan kata-kata yang penuh berkat ini, yang dipenuhi kehidupan dan
diterangi oleh kebenaran diserahkan kepada manusia sebagai satu penuntun yang sempurna.
Oleh karena Setan selalu siap sedia untuk menarik pikiran serta memalingkan perhatian kita
dari janji-janji dan tuntutan-tuntutan Allah, maka kewaspadaan yang lebih besar diperlukan
untuk menanamkan semuanya itu di dalam pikiran dan di dalam hati.

Perhatian yang lebih besar harus diberikan oleh para pemimpin agama untuk memberikan
petunjuk-petunjuk kepada orang banyak tenang kenyataan dan pelajaran-pelajaran dari
sejarah Alkitab, dan amaran amaran serta tuntutan-tuntutan Tuhan. Semuanya ini harus
dikemukakan dalam bahasa yang sederhana, disesuaikan kepada pengertian anakanak.
Haruslah menjadi sebagian dari pekerjaan pendetapendeta dan para orangtua untuk melihat
bahwa anak-anak muda memperoleh peng-ajaran Alkitab.

Orang tua dapat dan harus membuat agar anak-ana mereka tertarik kepada berbagai
pengetahuan yang terdapat di dalam lembaranlembaran Kitab Suci. Tetapi jikalau mereka
mau agar anak-ana mereka menaruh perhatian dalam firman Allah, maka mereka pun harus
menaruh perhatian pada hal itu. Mereka harus paham dengan pengajaran-pengajaran nya, dan
sebagaimana diperintahkan Allah kepada Israel, berbicaralah tentang itu, “apabila engkau
duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring
dan apabila engkau bangun.” Ulangan 11:19. Mereka yang menghendaki anak-anak mereka
menyukai dan menghormati Allah harus berbicara tentang kebajikanNya, keagungan-Nya,
dan kuasa-Nya, sebagaimana yang telah dinyatakan di dalam sabda-Nya dan di dalam
pekerjaan penciptaan.

Setiap pasal dan setiap ayat Alkitab adalah satu komunikasi dari Allah kepada manusia. Kita
harus mengikatkan setiap peraturannya sebagai satu tanda pada tangan kita, dan sebagai satu
patam di antara kedua belah mata kita. Jikalau dipelajari dan ditaati, itu akan memimpin umat
Allah, sebagaimana Israel telah dipimpin, oleh tiang awan pada siang hari dan tiang api pada
waktu malam hari.

Anda mungkin juga menyukai