Anda di halaman 1dari 4

PERIKSAA TINGKAT KESADARAN

No. Dokumen 445//SOP/C/PKM-BD/IV/2020

No. Revisi 03

SOP Tgl. Terbit 13/04/2020

Halaman 1/3

UPT Puskesmas Baradatu dr. Indah Hartati

NIP. 198405010 201411 2 002

1. Pengertian Suatu tindakan untuk mengetahui integritas sistem


syaraf yg meliputi fungsi saraf  kranial,  fungsi  sensorik,
motorik dan refleks termasuk diantaranyakemampuan klien
mengenal kondisi diri, waktu dan tempat dirinya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk periksaa
tinkat kesadaran

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Baradatu nomor 455//SK/PKM-


BD/III/2020 tentang kebijakan pelayanan kesehatan saat
Pandemik Covid-19 di UPT Puskesmas Baradatu.

4. Referensi 1. Keputusan MenteriKesehatan No.514 tahun 2015


tentangPanduanPraktikKlinisBagiDokter di
FasilitasPelayananKesehatan Tingkat Pertama

2. Pedomandanpencegahandanpengendalian Corona Virus


Disiase (COVID-19)

3. Pentunjuktehnikpelayananpuskesmaspadamasapandemi
COVID-19

4. PetunjukteknisAlatPelindungDiri (APD)
dalammenghadapiwabah COVID-19

5. StandarAlatapaelindungDiri (APD) untukpenangangan

COVID-19 di indonesiaan Tingkat Pertama

5. Alat dan 1. Alat:


Bahan - Alat tulis - Jam
- Stesteskop - Senter/ otoskop
- Penlight - Kapas lidi
- Tounge spatel - Garpu tala
- Snellen chart
2. bahan
6. Langkah- 1. Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang
langkah tindakan/pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Petugas mecuci tangan seara efektif

3. Petugas memakai APD tingat II ( baju


kerja,hazmat/gown, topi,
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik tingkat kesadaran
5. Petugas melakukan informd concent sebelum
melakukan tindakan
6. Dokter melakukan tatalaksana:
 Mata
 Poin 1: mata tidak bereaksi dan tetap terpejam
meski telah diberi rangsangan, seperti cubitan
pada mata.
 Poin 2: mata terbuka setelah menerima
rangsangan.
 Poin 3: mata terbuka hanya dengan
mendengar suara atau dapat mengikuti
perintah untuk membuka mata.
 Poin 4: mata terbuka secara spontan tanpa
perintah atau sentuhan.
 Suara
 Poin 1: tidak mengeluarkan suara sedikit
pun meski sudah dipanggil atau diberi
rangsangan.
 Poin 2: suara yang keluar berupa rintihan
tanpa kata-kata.
 Poin 3: suara terdengar tidak jelas atau
hanya mengeluarkan kata-kata, tetapi bukan
kalimat yang jelas.
 Poin 4: suara terdengar dan mampu
menjawab pertanyaan, tetapi orang tersebut
tampak kebingungan atau percakapan tidak
lancar.
 Poin 5: suara terdengar dan mampu
menjawab semua pertanyaan yang diajukan
dengan benar serta sadar penuh terhadap
lokasi, lawan bicara, tempat, dan waktu.
 Gerakan
 Poin 1: tidak mampu menggerakkan
tubuhnya sama sekali walau sudah diperintahkan
atau diberi rangsangan nyeri.
 Poin 2: hanya dapat mengepalkan jari
tangan dan kaki atau meluruskan kaki dan
tangan saat diberi rangsangan nyeri.
 Poin 3: hanya mampu menekuk lengan dan
memutar bahu saat diberi rangsangan nyeri.
 Poin 4: mampu menggerakkan tubuh
menjauhi sumber nyeri ketika dirangsang nyeri.
Misalnya, orang tersebut merespons dengan
menarik tangannya ketika dicubit.
 Poin 5: mampu menggerakkan tubuhnya
ketika diberikan rangsangan nyeri dan orang
tersebut dapat menunjukkan lokasi nyeri.
 Poin 6: mampu melakukan gerakan tubuh
apa pun saat diperintahkan.
7. Petugas memberikan penjelasan tetang kondisi pasien
kekeluarga
8. Petugas mencatat hasil tas rumple leed ke dalam rekam
medik.
7. Bagan alir -

8. Unit terkait Ruang UGD, Ruang Rawat Inap, ruang pendaftaran, ruang
obat

9. Dokumen Rekam medis, register, informed consents


terkait
10. Rekaman
Historis
No Yang diubah Isi Tanggalmulaidiberla
perubahan
kukan

1. Kebijakan Perubahan SK 13- 04- 2020


2. Referensi Perubahan 13- 04- 2020
referensi point 2
sampai dengan
point 5
3. Langkah- Perubahan 13- 04- 2020
Langkah pada point
petugas
kesehatan
memakai APD
tingkat II.

Anda mungkin juga menyukai