Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hj.

Jannatul Fajeriah
NPM : 19510098
Prodi : S1 Ekonomi Syariah

Jawaban

1. Metode Greeks

  https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jbmstr/article/download/32798/75676581145.

2.
Komponen diagonal dari matriks adalah varians dari masing-masing aset, sedangkan
sisanya menyatakan komponen kovarian antar aset.

Dengan menggunakan matriks ini, dihitung nilai risk atau varian portfolio tersebut dengan
menggunakan persamaan

risk portofolio = sigmap2 = w . varcov . v’ = 6.47.10-4

Sehingga standard deviasi portfolio (sigmap) adalah akar dari sigmap 2, yaitu sebesar
0.0254 (2.54%).

Langkah berikutnya adalah menghitung volatilitas portofolio pada confidence level tertentu.


Jika diasumsikan confidence level adalah sebesar 95% (yang secara statistik
berarti number of standard deviation adalah 1.64), maka diperoleh nilai volatility sebesar
4.17%.

volatility = 1.64 . sigmap = 1.64 . 0.0254 = 0.0417

Secara praktis, jika seorang investor mempunyai uang sebesar IDR10 bn, angka 0.0417 ini
(4.17%) berarti bahwa terdapat kemungkinan si investor akan mengalami kerugian minimal
sebesar IDR417mn per hari akibat adanya volatiitas harga saham-saham dalam
portofolionya. Angka IDR417 mn inilah yang disebut dengan angka VaR.

value at risk = 10bn . 0.0417 = 417m

Secara teknis, dari hasil perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
seratus hari perdagangan terdapat 5 hari kejadian dimana si investor mengalami kerugian
lebih dari IDR417 m.

Untuk contoh dengan menggunakan asumsi confidence level sebesar 99% yang


berarti number of standard deviation adalah 2.33, akan diperoleh nilai volatiliy

volatility = 2.33 . sigmap = 2.33 . 0.0254 = 0.0593

Dengan kembali mengasumsikan nilai portfolio investor sebesar IDR10 bn, maka nilai
Value at Risk dari portfolio tersebut adalah

value at risk = 10bn . 0.0593 = 593m

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diartikan bahwa dalam seratus hari perdagangan
kemungkinan investor mengalami kerugian diatas IDR 593 m adalah sebanyak 1 hari.

Dari kedua contoh diatas, maka dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai confidence
level yang dipergunakan, maka akan semakin besar nilai Value at Risk-nya. Berarti capital
allocation yang harus dicadangkan investor juga semakin besar.

 http://bdg.centrin.net.id/~muarars/var.html

3. Berikut merupakan representasi model GARCH masing-masing saham Model dibetuk sesuai
dengan persamaan umum GARCH (p,q):

https://media.neliti.com/media/publications/288286-penerapan-model-garch-generalized-autore-
5288d8c2.pdf.
4. Sejak Indonesia merdeka, telah disusun tiga undang-undang yang mengatur tentang
Perbankan, yaitu UU No 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, UU No 7 Tahun
1992 tentang Perbankan , dan UU No 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No 7 Tahun
1992 tentang Perbankan.
Tujuan utama regulasi perbankan bukan semata-mata untuk menjamin kesehatan
individu bank, tapi juga untuk menjaga stabilitas sistem keuangan secara menyeluruh,
efektivitas kebijakan moneter, dan kelancaran serta keamanan sistem pembayaran.
Pasal 1 7/6/PBI/2005, Bank adalah Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, termasuk kantor cabang bank asing. 2. Kantor Bank adalah
kantor pusat, kantor cabang, dan kantor di bawah kantor cabang. 3. Nasabah adalah pihak yang
menggunakan jasa bank, termasuk pihak yang tidak memiliki rekening namun memanfaatkan jasa
Bank untuk melakukan transaksi keuangan (walk-in customer). 4. Produk Bank adalah produk dan
atau jasa perbankan termasuk produk dan atau jasa lembaga keuangan bukan Bank yang dipasarkan
oleh Bank sebagai agen pemasaran. 5. Pihak Lain adalah pihak-pihak di luar Bank, termasuk namun
tidak terbatas pada pihak-pihak yang berada dalam satu kelompok usaha dengan Bank. 6. Data
Pribadi Nasabah adalah identitas yang lazim disediakan oleh Nasabah kepada Bank dalam rangka
melakukan transaksi keuangan dengan Bank.
Beberapa pertimbangan mengapa diperlukan regulasi bagi perbankan:
1. Rasio hutang dengan modal (leverage)
2. Modal (capital)
3. Insolvency
4. Peranan Bank Sentral sebagai lender of the last resort
5. Stabilitas keuangan
6. Stabilitas moneter
7. Liberalisasi keuangan internasional
8. Persaingan antar bank dan inovasi produk keuangan

Anda mungkin juga menyukai