Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Disusun Oleh
KELOMPOK 1

WIDYA NINGRUM BAHARUDDIN 811419008


MERI MARYANTI HURUDJI 811419041
SEPTI ANGGRAINI ANISA PUTRI 811419088
NIKMAWATI PALILATI 811419102
DELLA PUSPITA GANI 811419130
SALDI SETIAWAN MARDJENGI 811419163

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
A. JUDUL KEGIATAN PRAKTIKUM
Keanekaragaman Hayati
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengidentifikasi keanekaragaman gen dan jenis makhluk hidup dari hasil
pengamatan lingkungan
2. Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis, dan
ekosistem
A. DASAR TEORI
Keanekaragaman hayati ialah suatu istilah yang mencakup semua bentuk
kehidupan yang mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme
serta ekosistem dan proses-proses ekologi. Adanya arus globalisasi dan efisiensi
menuntut suatu keseragaman, mengakibatkan krisis keragaman di berbagai
bidang. Saat ini keragaman dianggap sebagai in-efisien dan primitif, dimana
keseragaman ialah efisien dan modern. Hal yang sama ini juga terjadi pada
keragaman hayati atau sering diistilahkan sebagai keanekaragaman hayati. Pada
saat ini proses penyeragaman sudah terjadi pada semua aspek, sehingga terjadi
penekanan pada perkembangan keragaman genetik (Sutoyo, 2018).
Keanekaragaman Hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan
yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat
dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen,
spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses
ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan
sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma
tertentu (Team Teaching, 2019).
Keanekaragaman hayati tumbuh dan berkembang dari keanekaragaman jenis,
keanekaragaman genetis, dan keanekaragaman ekosistem. Karena ketiga 
keanekaragaman ini saling kait-mengkait dan tidak terpisahkan, maka dipandang
sebagai satu keseluruhan (totalitas) yaitu keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati menunjukkan adanya berbagai macam variasi bentuk,
penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkat gen, tingkat jenis
dan tingkat ekosistem (Wolf, 2016).
Tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup eukariot, fotosintetik,
multiseluler, dan memiliki jaringan yang sudah berkembang dengan baik.
Tumbuhan dapat hidup dalam berbagai lingkungan darat, mulai dari lingkungan
hutan basah hingga daerah padang pasir atau daerah kutub. Tumbuhan memiliki
ukuran yang bervariasi mulai dari bentuk mikroskopis hingga pohon yang
berukuran besar hingga mencapai 100 meter lebih dan berdiameter 10 meter lebih.
Rentang hidup tumbuhan juga bervariasi. Beberapa tumbuhan bersifat musiman,
baik hanya semusim ataupun dua musim.tumbuhan lainnya dapat hidup bertahun-
tahun (Setiowati, 2017).
Dalam pemuliaan tanaman, adanya keanekaragaman (variabilitas) pada
populasi tanaman yang digunakan mempunyai arti yang sangat penting. Besar
kecilnya variabilitas dan tinggi rendahnya rata-rata populasi tanaman yang
digunakan sangat menentukan keberhasialan pemuliaan tanaman. Misalnya, bila
kita hendak mengadakan pemulian untuk mendapatkan suatu varietas baru dengan
produksi yang tinggi maka populasi yang digunakan sebagai populasi dasar atau
populasi awal, di samping mempunyai variabilitas yang besar, akan lebih baik bila
disertai rata-rata produksi yang relative tinggi (W. Mangoendidjojo, 2016).
Beberapa tumbuhan dalam satu spesies dengan susunan genetic tertentu dapat
dikoleksi karena beberapa kelebihannya. Dimungkinkan pula bahwa beberapa
sifat unggul yang dimiliki beberapa jenis tumbuhan yang sama dalam satu spesies
digabungkan dalam satu tumbuhan baru sehingga akan diperolehsatu jenis
tumbuhan baru yang memiliki banyak keunggulan di bandingkan bila sifat-sifat
tadi terdapat secara sendiri-sendiri. Sementara itu tumbuhan dengan susunan
genetika yang tidak memiliki keunggulan akan punah dalam lingkungan dan
kondisi yang tidak mendukung (Abdul Salam, 2016).
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
N NAMA ALAT GAMBAR FUNGSI
O

Untuk menulis aspek-


1. Alat Tulis
aspek penting dari
pengamatan

1. Untuk mengukur
diameter jeruk nipis,
jeruk baby, dan jeruk
2. Penggaris bali
2. Untuk mengukur
panjang kacang tanah,
kacang merah, dan
kacang hijau

Untuk memotong jeruk

3. Pisau/Pemotong nipis, jeruk baby, dan


jeruk bali

Untuk mengamati
objek-objek yang ada
4. Kaca Pembesar
pada gambar ekosistem
yang dibawa
2. Bahan
NO NAMA BAHAN GAMBAR FUNGSI

Sebagai sampel yang


diamati dalam
1. Jeruk Nipis
pengamatan
keanekaragaman gen

Sebagai sampel yang


2. Jeruk Baby diamati dalam
pengamatan
keanekaragaman gen

Sebagai sampel yang


diamati dalam
3. Jeruk Bali
pengamatan
keanekaragaman gen

Sebagai sampel yang


diamati dalam
4. Kacang Tanah
pengamatan
keanekaragaman jenis

Sebagai sampel yang


diamati dalam
5. Kacang Merah
pengamatan
keanekaragaman jenis
Sebagai sampel yang

6. Kacang Hijau diamati dalam


pengamatan
keanekaragaman jenis

Sebagai sampel yang


diamati dalam
7. Gambar Ekosistem
Laut/Sungai pengamatan
keanekaragaman tingkat
ekosistem

Sebagai sampel yang


diamati dalam
8. Gambar Ekosistem
Sawah pengamatan
keanekaragaman tingkat
ekosistem

Sebagai sampel yang


diamati dalam
9. Gambar Ekosistem
Hutan pengamatan
keanekaragaman tingkat
ekosistem

E. CARA KERJA
Keanekaragaman Hayati

Pertama-tama kami mengamati dan mengidentifikasi


macam-macam variasi buah dan biji berdasarkan sifat
atau ciri-ciri yang dapat diamati dengan menggunakan
indra atau alat bantu yang sesuai;

Lalu kami mengidentifikasi persamaan dan perbedaan


ciri atau sifat pada specimen tersebut;

Kemudian kami mencatat persamaan dan perbedaan ciri


atau sifat ke dalam tabel pengamatan;

Setelah itu kami mengamati keseragaman ciri/sifat yang ada pada


berbagai specimen;
Terakhir, kami memperhatikan dan mengidentifikasi
gambar atau foto ekosistem yang kami bawa dan
menulis aspek-aspek penting ke dalam tabel

Hasil Pengamatan

F. HASIL PRAKTIKUM
Berdasarkan hasil pengamatan kami diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
NO Jenis sampel Warna Aroma/ Bentuk Ukuran Tekstur
Rasa
- T. Kulit :
0,1 cm - Luar :
1. Jeruk Nipis Hijau Wangi/ Bulat - D. Buah : Kasar
Asam 3 cm - Dalam :
- P. Buah : Halus
3 cm
- P. Buah : 9
cm
2. Jeruk Baby Orange Wangi/ Bulat - D. Buah : Halus
Manis 6,5 cm
- T. Kulit :
0,5 cm
- P. Buah :
13 cm - Luar :
3. Jeruk Bali Merah Wangi/ Lonjong - D. Buah : Kasar
Manis 2,3 cm - Dalam :
- T. Kulit : Licin
1,4 cm
Tabel 2. Keanekaragaman Tingkat Jenis
NO Jenis sampel Warna Bentuk Tekstur Panjang Berat
1. Kacang Coklat Lonjong Agak 1,1 cm 0,4156
tanah lunak
2. Kacang Hijau Bulat Keras 0,4 cm 0,0731
hijau
3. Kacang Merah Lonjong Keras 1 cm 0,4093
merah
Tabel 3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
NO Jenis ekosistem Pengamatan
1. Ekosistem sawah 1. Komponen biotik : Padi, jagung, sayuran, buah-
buahan, burung, ular, dan serangga
2. Komponen abiotik : Batu, tanah, air, suhu, dan
cahaya matahari
3. Jenis Tumbuhan : Padi, jagung, sayuran, buah-
buahan
4. Jenis Hewan : Burung, ular dan serangga
5. Persamaan dengan ekosistem lain : Tanah,
burung, air, dan cahaya matahari
6. Perbedaan dengan ekosistem lain : Padi, jagung,
suhu panas
2. Ekosistem 1. Komponen biotik : Ikan, kepiting, terumbu
sungai/laut
karang, rumput laut, udang, ular, dan buaya
2. Komponen abiotik : Batu, pasir, air, suhu, dan
cahaya matahari
3. Jenis Tumbuhan : Rumput laut dan terumbu
karang
4. Jenis Hewan : Ikan, kepiting, udang, ular, dan
buaya
5. Persamaan dengan ekosistem lain : Cahaya
matahari
6. Perbedaan dengan ekosistem lain : Pasir, suhu,
air, rumput laut

3. Ekosistem Hutan 1. Komponen biotik : Burung, rusa, harimau, singa,


ular, pohon, dan buah-buahan
2. Komponen abiotik : Tanah, batu, cahaya
matahari
3. Jenis Tumbuhan : Pohon dan buah-buahan
4. Jenis Hewan : Burung, rusa, harimau, singa, dan
ular
5. Persamaan dengan ekosistem lain : Cahaya
matahari
6. Perbedaan dengan ekosistem lain : Tanah dan
suhu

G. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini, kami mengamati perbedaan dan keseragaman pada
keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
Pada pengamatan pertama kami mengamati keanekaragaman tingkat gen pada
jeruk nipis, jeruk baby, dan jeruk bali. Dari segi ukuran jeruk nipis memiliki
ukuran yang lebih kecil dari jeruk baby dan jeruk bali. Jeruk nipis juga memilika
rasa yang masam dan berwarna hijau. Sementara jeruk baby memiliki ukuran
yang lebih besar dari jeruk nipis namun lebih kecil daripada jeruk bali. Jeruk baby
berwarna orange dan memiliki rasa yang manis. Jeruk bali memiliki ukuran paling
besar diantara tiga jeruk yang kami amati. Jeruk bali berwarna kemerahan dan
memiliki rasa yang manis.
Pada pengamatan kedua kami mengamati keanekaragaman tingkat jenis pada
kacang tanah, kacang hijau, dan kacang merah. Kacang tanah berbentuk lonjong
dan berwarna kecoklatan. Tekstur kacang tanah lebih lunak dari kacang hijau dan
kacang merah. Kacang hijau berwarna hijau dan memiliki bentuk bulat dengan
ukran yang lebih kecil dari kacang tanah dan kacang merah. Kacang hijau
memiliki tekstur yang keras. Kacang merah berwarna merah dan berbentuk
lonjong. Kacang merah juga memiliki tekstur yang keras seperti kacang hijau.
Pada pengamatan ketiga kami mengamati keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem pada gambar ekosistem sawah, ekosistem laut, dan ekosistem hutan.
Pada ekosistem sawah tanahnya berlumpur dan terdapat tumbuhan sawah serta
hewan seperti ular dan tikus. Pada ekosistem laut tanahnya berpasir dan terdapat
hewaan-hewan laut seperti ikan, kepiting, dan udang serta terdapat tumbuhan laut
seperti terumbu karang dan rumput laut. Pada ekosistem hutan tanahnya subur
sehingga dapat menumbuhkan banyak pepohonan. Pada ekosistem hutan terdapat
hewan-hewan liar seperti harimau, singa, dan ular.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kami dapat mengetahui variasi
susunan gen pada individu-individu yang termasuk dalam jenis sama akan
mengakibatkan adanya variasi bentuk, penampilan dan sifat yang tampak akan
berbeda. Variasi bentuk, penampilan dan sifat yang terlihat pada berbagai jenis
organisme disebut keanekaragaman jenis.
Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan susunan gen dalam satu
spesies makhluk hidup. Keanekaragaman jenis adalah variasi atau perbedaan sifat
dan penampilan antar individu berbeda jenis atau spesies dalam satu familia
(keluarga). Keanekaragaman ekosistem adalah variasi bentuk dan jenis bentang
alam, daratan maupun perairan, dimana tumbuhan, hewan dan organisme yang
lain saling berinteraksi.
DAFTAR PUSTAKA
Mangoendidjojo. 2016. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta : Kanisius
Salam, A. 2016. Keanekaragaman Genetik. Yogyakarta : Andi offset
Setiowati. 2017. Biologi Interaktif. Jakarta : Azka
Sutoyo. 2018. Keanekaragaman Hayati Indonesia. Jurnal Buana Sains. Vol 10.
101-106.
Team Teaching. 2019. Modul Praktikum Biologi. Gorontalo : Universitas Negeri
Gorontalo
Wolf, L. 2016. Ekologi Umum. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Tugas Pasca Praktikum

1. Jelaskan dengan singkat keanekaragaman dari tiap pengamatan dan


jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tersebut!
Jawab :
Pada keanekaragaman hayati tingkat gen kami mengamati sampel
jeruk nipis, jeruk baby/Sunkist. Tingkat jenis kami mengamati sampel
kacang tanah, kacang hijau, dan kacang merah. Kemudian tingkat
ekosistem kami mengamati sampel ekosistem sawah, ekosistem
sungai/laut, dan ekosistem hutan. Dari hasil pengamatannya itu terdapat
perbedaan-perbedaan baik itu dari perbedaan warna, aroma/rasa, bentuk,
ukuran, tekstur, komponen biotic dan abiotik, jenis flora dan fauna yang
menempati suatu ekosistem serta perbedaan dan persamaan dengan
ekosistem lain. Yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tersebut
tidak terdistribusi secara merata dibumi, wilayah tropis memiliki
keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman
hayati terus menurun jika semakin menjauh dari ekuator.
2. Sebutkan masing-masing 3 contoh lain dari keanekaragaman hayati tingkat
gen, jenis, dan ekosistem!
Jawab :
Pada tingkat gen:
a. pisang (pisang ambon,pisangraja,pisang lilin)
b. mangga ( mangga golek, mangga harum manis,)
c. mawar ( mawar merah, mawar putih, mawar orange)
d. kucing ( kucing persia, kucing anggora)
e. ayam ( ayam kampung, ayam kalkun,)
Pada tingkat spesies:
a. bangsa dog ( rubah, serigala, )
b. bangsa burung ( merpati, bangau, pelatuk)
c. bangsa reptil ( ular, buaya, komodo)
d. bangsa ikan( lele, mas, hiu)
e. bangsa kacang kacangan ( kacang hijau, kacang tanah, kacang
panjang)
Pada tingkat ekosistem:
Danau, gunung, sawah, ladang, waduk, savana, tundra, mangrove

Anda mungkin juga menyukai