Anda di halaman 1dari 34

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN INSTALASI BEDAH

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AZALIA

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AZALIA


BENER MERIAH
TAHUN 2022
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
AZALIA
Jl. Empun Bayak, Bale Atu – Bener Meriah 24581
Hp. 0822 6215 4630, Email : rsia.azalia@gmail

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AZALIA


NOMOR :106/SK/DIR/RSIAAZALIA/IX /2019

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI BEDAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AZALIA

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya peningkatan pelayanan mutu


pengorganisasian dan pelayanan instalasi Bedah Rumah
Sakit Ibu dan Anak Azalia, maka diperlukan
penyelenggaraan penggorganisasian dan pelayanan ninstalasi
bedah yang bermutu tinggi
b. Bahwa agar instalasi Bedah Rumah Sakit dan Anak Azalia
terlaksana dengan baik,perlu adanya kebijakan direktur
Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia sebagai landasan
penyelenggaraan pengorganisasian pelayanan instalasi bedah
di Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada butir a dan b diatas, perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia.
Mengingat : 1. Undang-undang R.I Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Undang-undang R.I Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 834/ MenKes/SK/VII/2010
tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan High Care Unit (
HCU) DI Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1778/MenKes/SK/XII/2010
tentang pedoman penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care
Unit ( HCU)
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 512/MenKes/PER/2007
tentang izin Praktek dan pelaksanaaan Praktik Kedokteran
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1691/MenKes/PER/VII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. YM.02.04.3.5.3404,
tentang Pemberian Ijin Penyenlenggaraan Rumah Sakit Ibu dan
Anak Azalia
8. Anggaran dasarv PT.TALITHA AZALIA HUDASA (Akte
Notaris Henni Emalia, SH.M.Kn No.11 Tahun 2015)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
AZALIA
Jl. Empun Bayak, Bale Atu – Bener Meriah 24581
Hp. 0822 6215 4630, Email : rsia.azalia@gmail

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
AZALIA TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN
DAN PELAYANAN INSTALASI BEDAH RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK AZALIA

KESATU : Pedoman pengorganisasian dan pelayanan instalasi bedah Rumah


Sakit dan Anak Azalia sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini

KEDUA : Pedoman pengorganisasian dan pelayanan bedah Rumah Sakit Ibu


dan Anak Azalia harus di bahas sekurang kurangnya 3 (tiga) tahun
sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai
dengan perkembangan yang ada

KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pengorganisasian


dan pelayanan instalasi bedah Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia
dilakukan oleh Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan dan akan diadakan perbaikan seperlunya apabila
dikemudian hari terdapat keliruan atau kekurangan didalam
keputusan ini Ditetapkan di : Bener Meriah

Ditetapkan di : Bener Meriah


Pada tangggal : 16 september 2019
DAFTAR ISI

Daftar Isi i

SK Direktur Tentang Pemberlakuan Pengorganisasian

BAB I PENDAHULUAN 1

a. Latar Belakang 1

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT 2

BAB III VISI, MISI,FALSAFAH,NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT 8

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT 9

BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA 10

BAB VI URAIAN JABATAN 11

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA 20

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALLIFIKASI PERSONIL 23

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI 26

BAB X PERTEMUAN/RAPAT 28

BAB X1 PELAPORAN 29

1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan

BAB XII PENUTUP 30

I
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu institusi pemberi pelayanan public,
pelayanan yang diberikan rumah sakit adalah pelayanan kesehatan. Salah satu
pelayanan yang diberikan adalah pelayanan medic. Berdasarkan peraturan
menteri kesehatan No. 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah
sakit. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna,salah
satunya adalah pelayanan bedah bagi rumah sakit ibu dan anak, pelayanan
bedah sentral merupakan salah satu bentuk pelayanan yang di perlukan rumah
sakit ibu dan anak sebagai institusi pelayanan public.
Menurut American hospital association (1997) rumah sakit adalah
suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta
sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan
keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit
yang diderita oleh pasien.
Pelayanan anestesi pada hakekatnya harus bisa memberikan tindakan
medis yang aman, efektif, berperikemanusiaan, berdasarkan ilmu
kedokteran mutakhir dan teknologi tepat guna dengan
mendayagunakan sumber daya manusia yang berkompeten dan
profesional dalam menggunakan peralatan dan obat-obatan yang sesuai
standar, pedoman dan petunjuk profesi Anestesiologi dan Terapi
Intensif Indonesia

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 1


BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 . Deskripsi RSIA Azalia


Berawal dari cita-cita untuk memiliki Rumah Sakit Pribadi di kota
kelahiran sebagai wujud kecintaan terhadap kota kelahiran untuk dapat
berpraktek dan mengabdi di sekitar tempat tinggal, dengan melalui beberapa
pertimbangan dan kenyataan bahwa masih minimnya sarana kesehatan yang
ada di wilayah Kabupaten Bener Meriah dan angka usia produktif di wilayah
ini sangat tinggi, dengan ini kami membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak
Azalia.
Kabupaten Bener Meriah adalah salah satu kabupaten di Aceh,
Indonesia Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran Kabupaten Aceh Tengah
yang terdiri atas tujuh kecamatan. Kabupaten Bener Meriah yang beribu kota
di Simpang Tiga Redelong memiliki luas 1.919,69 km2 terdiri dari 10
kecamatan dan 233 Desa. Penduduk terbesar diwilayah ini adalah suku Gayo,
suku aceh, dan suku Jawa.
Di awali dengan pencarian tempat/lokasi untuk penderian rumah sakit
yang baik tentu proses pencarian ini tidak mudah dengan melalui berbagai
tahap dan proses pendekatan yang cukup menyita waktu dan pemikiran, maka
di pilihlah sebuah tempat yang sangat strategis, terletak tepat dipinggir jalan.
Sebuah lokasi yang di pandang akan memberikan nilai lebih kemudian hari,
dimana lokasi yang dipilih ini berdekatan dengan kantor-kantor pemerintahan.
Dengan luas tanah seluruh Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia ini 1.682 m 2,
keinginan yang begitu luhur,guna dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan tetap
mengedepankan mutu dan kualitas pelayanan yang baik, serta tingginya
kebutuhan pelayanan kesehatan, maka semakin memperkuat keinginanya
untuk secara memproleh pengakuan yang resmi dari instansi terkait
khususnya Dinas Kesehatan.
Proses pengajuan untuk mendirikan “RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK AZALIA”,mulai dikerjakan pembangunan sekitar awal januari 2015,
kami berharap proses pengajuan ini dapat berjalan dengan dukungan doa dari
semua pihak, kami berkeyakinan apa yang kami cita-citakan dapat segera
terwujud.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia adalah satu Rumah Sakit Swasta di
bawah PT.Thalita Azalia Husada bertempat di jalan Empun Bayak, Kampung
Bale Atu Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah yang terdiri pada tahun
Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 2
2019 dengan dasar Surat Keputusan Bupati Bener Meriah Nomor :
440/11/SK/2019 Tanggal 8 Januari 2019 perihal Pemberian Rumah Sakit
khusus Swasta dengan nama Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia Tipe Kelas C,
dengan inti pelayanan sopan santun, penuh perhatian, cepat tepat dan
terjangkau, yang diselenggarakan secara terpadu untuk mencapai apa yang
menjadi kebutuhan masyarakat. Lokasi Rumah Sakit yang dekat dengan area
perumahan maupun perkampungan menyebabkan pasien RSIA Azalia sangat
bervariasi baik dari segi pendidikan maupun pendapatan. Dengan demikian
Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia berkewajiban memberikan pelayanan yang
komprehensif dan menawarkan banyak pilihan terutama untuk pelayanan
Keluarga Berencana.
Sarana fisik atau gedung Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia terdiri dari
1 gedung yang berkapasitas bangunan bisa dibuat 3 lantai untuk
pengembangan selanjutnya, untuk sekarang ini gedung tersebut baru 1 lantai
yang digunakan untuk kegiatan instalasi Gawat Darurat, instalasi Rawat
Jalan,Kegiatan Kamar Operasi, High Care Unit,Instalasi Gizi,Ruang Laundry,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Farmasi, Instalasi Kamar Bersalin, Ruang
Rekam Medis,Administrasi, Manajemen, Instalasi laboratorium, Kamar
mayat.
RSIA Azalia memiliki Karyawan baik Medis, Klinis, dan Non Klinis
yang terdiri dari:
1. Doter Spesialis yang terdiri dari :
a. Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi sebanyak 1 orang
b. Dokter Spesialis Anak sebanyak 2 orang
c. Dokter Spesialis Bedah sebanyak 1 orang
d. Dokter Spesialis Penyakit Dalam sebanyak 1 orang
e. Dokter Spesialis Anestesi sebanyak 2 orang
f. Dokter Patalogi Klinik sebanyak 1 orang
2. Dokter Umum yang terdiri dari 8 orang
3. Tenaga Bidan Terdiri dari 21 orang
4. Tenaga Perawat terdiri dari 41 orang
5. Tenaga Kesehatan lainnya terdiri dari 34 orang
6. Tenaga Non Medis lainya terdiri dari 26 orang

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 3


Semua Karyawan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia ini yang siap
melayani pasien dengan sepenuh hati dan senantiasa mengutamakan
keselamat dan kenyamanan pasien.
Kegiatan pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia sesuia
dilaksanakan melalui instalasi-instalasi pelayanan kesehatan yang tersedia saat
ini. Berdasarkan kekhususanya, Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia melayani
pasien dengan kriteria:
1. Perempuan
2. Laki-laki
3. Anak-Anak (usia kurang dari 18 tahun)
4. Bayi baru lahir

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 4


Jenis pelayanan yang diberikan oleh RSIA Azalia adalah
Pelayanan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Pelayanan Ambulance
24 jam Pelayanan Laboratorium Pelayanan Kamar Bersalin
Pelayanan Farmasi Pelayanan Kamar Operasi
Pelayanan NICU Pelayanan HCU

Pel;ayanan Spesialis Kebidanan dan Kandungan Spesialis Bedah Umum


Rawat Spesialis Anak
Jalan Spesialis Penyakit Dalam

Penyakit 27 TT (TEMPAT TIDUR),meliputi :


Rawat inap Kelas I :2
Kelas II :4
Kelas III : 20
Isolasi :1

Pelayanan Fasilitas Diagnostik :


Lain - Cardiotocography (CTG)
- Ultrasonography 2D/4D (USG)
- Electrocardiography (EKG)
- laboratorium
- Radiologi ( Kerjasama dengan RSUD Munyang Kute)
- Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 5


Pelayanan pasien berdasarkan spesialisasi dokter penanggung jawab
pelayanan yang dapat diberikan oleh RSIA Azalia meliputi :
1. Pelayanan Kebidanan dan Kandungan di Rawat Jalan
a. Pelayanan Kebidanan dan Kandungan Di rawat Jalan
- Ante Natal Care
- USG
- Pelayanan KB/ Kontrasepsi
• Pil
• Suntik
• IUD
• Implan
• MOW
• Kondom
- Program kehamilan infertil
- Deteksi Dini Kanker Rahim dengan pap smear dan IVA
- Penyakit yang berhubungan dengan kandungan sesuai
dengan kompetesi dokter obgyn dan dokter spesialis obgyn
sub special infertilitas
b. Pelayanan Kebidanan dan Kandungan di Rawat Jalan
- Persalinan
• Persalinan normal
• Persalinan normal dengan penyulit
• Persalinan dengan metode operatif/Sectio Caesaria
- Perawat Konservatif
Perawatan konservatif dilakukan pada kasus obsetri
misalnya hiperemesis gravidarum, antepartum bleeding,dll
dan juga pada kasus gynecology misalnya pada
disfungsional uterine bleeding.
- Perawat operatif untuk kasus gynecology non keganasan
seperti kista, endometriosis,myoma uteri dan lain-lain.
2. Pelayanan Kesehatan Anak
a. Pelayanan Kesehatan anak di Rawat Jalan
- konsultasi penyakit anak non subspesialistis
- Imunisasi
- Konsultasi tumbuh kembang anak
b. Pelayanan kesehatan anak di Rawat Inap
- Pelayanan perinatologi fisiologis

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 6


- Pelayanan perinatologi patologi dengan fasilitas ruangan
perinatologi patalogis dilengkapi dengan peralatan
penunjang hidup bayi seperti Continous Positive Airway
Pressure (CPAP), Incubator dan juga memiliki alat foto
terapi untuk membantu bayi dengan icteric neonatorum
- Pelayanan perawatan bayi dan anak sakit
3. Pelayanan Ilmu Penyakit Dalam
a. Pelayanan di Rawat Jalan
Pelayanan konsultasi penyakit dalam non subspesialistis pada
wanita diatas usia 14 tahun
b. Pelayanan di Rawat Inap
Pelayanan perawatan pasien dengan penyakit dalam non
subspesialistis pada wanita diatas usia 14 tahun
4. Pelayanan Bedah
a. Pelayanan di Rawat Jalan
Pelayanan konsultasi bedah maupun tindakan bedah minor
pada bayi, anak dan wanita dengan usia kurang dari 18 tahun
pada kasus bedah non subspesialistik
b. Pelayanan di Rawat Inap
Pelayanan tindakan bedah maupun tindakan bedah minor pada
bayi,anak dan wanita dengan usia kurang dari 18 tahun pada
kasus bedah non subspesialistik
5. Pelayanan Anastesi
a. Pelayanan Pasien Gawat Darurat
b. Pelayanan Resusitasi
c. Pelayanan Code Blue RS
d. Pelayanan Sedasi
e. Penanggulangan Nyeri Akut dan Kronik
f. Pelayanan Perioperatif
6. Pelayanan Patologi Klinik
a. Melakukan pelayanan kepada pasien mulai dari kegiatan pra
analis.analis dan pasca analis
b. Melakukan kegiatan manajerial laboratorium patologi klinik
c. Memberikan keterangan ahli kepada pada pelanggan
d. Merumuskan dan memecahkan masalah yang terkait dengan
penentuan diagnose, evaluasi pengobatan, prognosis dan
pencegahan penyakit

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 7


BAB III
VISI, MISI, MOTO DAN TUJUAN RSIA AZALIA

3.1 VISI
a. Pelayanan yang sopan santun dan penuh perhatian
b. Pelayanan yang cepat, tepat dan terjangkau
c. Mewujudkan karyawan yang penuh loyalitas, kejujuran dan tanggung
jawab
d. Mengutamakan keselamatan, kesembuhan dan kepuasan pasien

3.2 MISI
Menjadi rumah Sakit Ibu dan Anak pilihan utama masyarakat bener
meriah dan sekitarnya, unggul dalam pelayanan dan memuaskan

3.3 MOTO
“Aman dan Nyaman Kami Utamakan”

3.4 TUJUAN RUMAH SAKIT


a. Meningkatkan kuwalitas pelayanan dalam rangka mencapai standar
Rumah Sakit yang berkelas
b. Meningkatkan perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan dengan
indicator
c. Meningkatkan kuwalitas penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan
penelitian
d. Meningkatkan kuwalitas pelayanan penunjang medic
e. Mewujudkan pelayanan kesehatan secara paripurna, promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 8


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AZALIA

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 9


BAB V
STRUKTUR ORGTANISASI UNIT KERJA

Instalasi bedah merupakan salah satu instalasi yang pengawasanya di bawah


pelayanan medic, kepala instalasi.
Instalasi bedah membawahi 3 sub unit yaitu : kamar operasi, anastesi dan
kamar steril. Yang masing- masing sub bagian ini bertanggung jawab langsung
kepada kepala instalasi bedah

DIREKTUR

PELAYANAN MEDIS

PENANGGUNG PENANGGUNG JAWAB


JAWAB INSTALASI ANASTESIOLOGI DAN
TERAPI INTENSIF

Ka.INSTALASI
BEDAH SENTRAL
PERAWAT ANASTESI

PJ. CCSD

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 10


BAB VI
URAIAN JABATAN

7.1. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Bedah

Tanggung Jawab :

Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan instalasi bedah, dan


secara administratif bertanggung jawab kepada seksi pelayanan medic dan
secara fungsional bertanggung jawab kepada kepala seksi keperawatan dan
secara teknis bertanggung jawab kepada penanggung jawab bedah ( Dokter
Spesialis)

Hasil Kerja :

1. Terselenggaranya pelayanan pembedahan dan anastesi di


instalasi bedah dengan baik dan lancer
2. Terkoordinasinya seluruh kegiatan di instalasi kamar bedah
3. Terselenggaranya Visi, Misi dan program instalasi bedah

Uraian Tugas :

1. Bertanggung jawab untuk pelaksanaan pelayanan


administrasi dan pengeluaran di instalasi bedah
2. Menyusun rencana kegiatan pembedahan berdasarkan
jumlah dan kemampuan kamar operasi
3. Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab kepada
staf
4. Melakukan pembagian tugas harian dan memperhitungkan
jumlah dan kemampuan staf pelaksanaan pembedahan
5. Membuat jadwal dinas sebulan sekali
6. Menyusun program pengembangan staf di Instalasi Bedah
7. Membuat laporan berkala kepada direktur rumah sakit
8. Melakukan perawatan dan pemeliharaan
9. Melakukan perawatan dan pemeliharaan semua peralatan
instalasi bedah

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 11


10. Melaporkan kepada atasan jika ada kerusakan alat
11. Menyusun rencana kegiatan tahunan
12. Membuat rencana anggaran ( TOR ) instalasi bedah
13. Menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan
14. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan
peraturan dan tugas yang berlaku
15. Mengatur pemanfaatan sumberdaya secara efektif
16. Mengadakan koordinasi dengan unit lain yang berkaitan
dengan instalasi bedah

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembedahan


2. Bertanggung jawab terhadap kinerja staf
3. Bertanggung jawab terhadapan peralatan di instalasi bedah
4. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi
5. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi di instalasi bedah

Wewenang :

1. Meminta pendapat dan petunjuk kepada seksi pelayanan medis


2. Memberi tugas dan perintah kepada seluruh perawat yang berada di
bawah tanggung jawabnya
3. Member teguran dan penilaian kepada seluruh perawat yang berada di
bawah tanggung jawabnya

Wewenang :

1. DIII atau S1 Keperawatan


2. Mempunyai kemampuan jabatan
3. Mempunyai pengalaman kerja di instalasi bedah minimal 3 tahun
4. Mempunyai penguasaan dan pengetahuan di bidangnya
5. Mempunyai dedikasi, loyalitas, dan tanggung jawab
6. Mempunyai kecepatan kerja yang tinggi dan baik
7. Mengikuti pelatihan dan seminar berkaitan dengan instalasi bedah

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 12


7.2 Uraian Jabatan ; asisten

Hasil kerja : Terselenggaranya pelayan pembedahan di instalasi bedah


berjalan dengan baik dan lancer
Uraian Tugas :
1. Sebelum pembedahan
a. Berkomunikasi dengan baik dengan operator mengenai rencana
tindakan operasi dengan kemungkinan komplikasi
b. Memastikan area operasi siap pakai
c. Memantau instrument menyiapkan kelengkapan operasi
d. Memastikan kesiapan kegawatan
e. Memastikan kesiapan fasilitas kamar operasi
f. Membantu mempersiapkan posisi pasien
g. Membantu oprator melakukan desinfektan
h. Melakukan draping
i. Berkoordinasi dengan anastesi tentang kesiapan tindakan
operasi
2. Saat pembedahan
a. Membantu operator saat di lakukanya tindakan pembedahan
b. Membantu operator untuk mempermudah dalam setiap tindakan
c. Memantau dan meminimalkan pendarahan
d. Mengawasi kondisi pasien dan berkomunikasi dengan operator
e. Mengawasi kinerja instrument
f. Mengantisipasi kebutuhan operator baik kebutuhan personal
maupun kebutuhan tindakan operasi selangkah di depan
operator
3. Pembedahaan
a. Menutup luka dengan tekhnik steril
b. Membersihkan bagian tubuh yang di operasi
c. Melengkapi keperluan PA
d. Memberi edukasi kepada pasien dan keluarga
e. Memantau transfer pasien ke RR
f. Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan
g. Memeriksa dan menghitung semua instrument sesuai inventaris

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 13


Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembedah
2. Bertanggung jawab terhadap jaringan yang akan di PA dan di
beritahukan kekeluargaan pasien
3. Bertanggung jawab terhadap jumlah instrument dan alat lainya
dalam pelaksanaan pembedahan
4. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas-berkas pasien
yang dilakukan tindakan operasi

Wewenang :

1. Memastikan tindakan pembedahan yang diikuti bersama tim


berjalan dengan baik dan lancer
2. Memberi masukan kepada operator bila diprlukan
3. Memastikan tidak ada kekeliruan pada saat tindakan

Syarat Jabatan :

1. dr atau paramedic
2. Menguasai betul dan fasih dalam tekhnik aseptic
3. Mengenal dengan baik tekhnik operasi
4. Mampu mengelola pasien gawat
5. Mengenal baik instrumen yang diperlukan
6. Mengenal karakteristik operator
7. Mempunyai kecepatan kerja yang tinggi dan baik
8. Teliti dan cekatan

7.3 Uraian Jabatan ; Perawat Instrumen

Hasil Kerja : Terselenggaranya pelayanan pembedahan dan instilasi

bedah berjalan dengan baik dan lancar

Uraian tugas :

1. Sebelum pembedahan
a. Menyiapkan keperluan pembedahan, set instrumen, BHP,
desinfektan, linen dan lain-lain
b. Menghitung dan memastikan jumlah instrument steril , BHP, Alat,
Kasa, Jarum, dan lain-lain

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 14


2. Saat pembedahan
a. Membantu mengenakan jas operasi, handscoon, operator
b. Menata instrument di meja mayor
c. Menyiapakan desinfektan
d. Memberikan linen steril untuk prosedur draping
e. Membrikan instrument kepada operator sesuai urutan
f. Menyiapkan benang jahit sesuai dengan kebutuhan
g. Mempertahankan ke seterilan instrument selama pembedahan
h. Menginstruksikan menghitung instrument dan kassa, dan lain-lain
yang telah di pakai selama pembedahan kepada sirkulair
i. Membantu asisten dalam penutupan luka operasi dalam tekhnik steril

3. Setelah Pembedahan
a. Menghitung dan memastikan alat yang di pakai
b. Memfiksasi drain dan kateter
c. Mengganti alat linen, baju pasien, serta memindahkan pasien dari
meja operasi ke brankar
d. Merapikan dan membereskan kamar operasi
e. Membersihkan dan mencuci alat ( bila on call)
f. Mengecek set instrumen dan menyeterilkannya ( bila on call)

Tanggung Jawab :

a. Bertanggung jawab terhadap jum;ah instrumen dan alat lainya dalam


pelaksanaan pembedahan yang dipakai pre operasi, intra operasi, dan
pasca operasi
b. Bertanggung jawab terhadap alat dokter yang dibawa dari luar rumah
sakit
c. Bertanggung jawab terhadap kelngkapan jumlah inventaris instrument
d. Bertanggung jawab terhadap inventaris alat kesehatan

Wewenang :

a. Mengusulkan SI keperawatan
b. Menguasai nama dan alat instrument
c. Mengetahui dan memahami tekhnik steril
d. Mengikuti pelatihan dasar instrument ektern/intern
e. Terampil dan teliti

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 15


7.4 Uraian Jabatan : Perawat sirkuler

Tugas Pokok :
Membantu kelancaran kegiatan pelayanan bedah di Instalasi Bedah sesuai
tanggung jawabnya

Uraian Tugas :
1. Menerima pasien yang akan dibedah
2. Memeriksa dengan menggunakan formulir “check list”

Kelengkapan dokumen medis antara lain:


a. Izin operasi
b. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir
c. Hasil pemeriksaan radiologi
d. Hasil pemeriksaan ahli anesthesia ( pra visite anesthesia)
e. Hasil konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan
3. Kelengkapan obat-obatan
4. Persediaan darah bila diperlukan
5. Melakukan pemeriksaan fisik
6. Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai chek list,
dengan perawat ruang rawat
7. Memberikan penjelasan ulang kepada pasien sebatas kewenangan
tentang :
a. Tindakan pembedahan yang akan dilakukan
b. Tim bedah yang akan menolong
c. Fasilitas yang ada di dalam antara lain mampu operasi dan mesin
pembiusan
d. Tahap –tahap pembiusan
Saat Pembedahan :

1. Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan dan bekerja sama


dengan petugas anastesi
2. Membuka set steril dengan memperhatikan tekhnik aseptic
3. Mengingatkan tim bedah jika mengetahui adanya penyimpanan
penerapan tekhnik aseptic
4. Mengikatkan tali jas tim bedah
5. Membantu, mengukur dan mencatat kehilangan darah dan cairan
dengan cara mengetahui jumlah produksi urine, jumlah perdarahan
dan jumlah cairan yang hilang dengan :
Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 16
❖ Cara menghitung perdarahan
a. Berat kain kasa kering harus diketahui sebelum di pakai
b. Menimbang kain kasa yang telah basah
c. Selisih berat kain kasa basah dengan kain kain kasa
kering adalah jumlah perdarahan

❖ Cara menghitung pengeluaran jumlah cairan


a. Jumlah cairan dalam botol suction yang berasal dari
pasien di ukur dengan membaca sekala angka-angka
dalam botol suction

❖ Cara mengetahui jumlah produksi urine bag dan di catat


setiap jam atau secara periodic (normal ;1:2cc/kg berat badan
per jam)

6. Mencatat jumlah cairan yang hilang dengan cara menjumlahkan


perdarahan yang berasal dari kasa, suction, urine dikurangi dengan
pemakain cairan untuk pencucian luka selama pembedahan
7. Melaporkan hasil pemantauan dan pencatatan kepada ahli anestesi
8. Menghubungi petugas penunjang medis (radiologi dan laboratorium)
bila diperlukan selama pembedahan
9. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksa
10. Menghitung dan mencatat pemakaian kain kasa, bekerja sama
dengan perawat instrument
11. Mengukur dan mencatat tanda-tanda vital
12. Mengambil alat instrument yang jatuh denga alat dan memisahkanya
dengan alat steril
13. Memeriksa kelengkapan instrumnent dan kaihn kasa bersama perawat
instrument agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien sebelum luka
operasi di tutup
14. Merawat bayi untuk pasien suction

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 17


7.5 Uraian Jabatan : Perawat Anastesi
Hasil Kerja : Terselenggaranya pelayanan pembedahan dan anastesi
Di instalasi bedah berjalan dengan baik dan lancer

Uraian Tugas :
1. Pre Anastesi
a. Serah Terima Pasien
❖ Mengintruksikan ke rawat inap atau ruangan yang berkaitan
untuk mendorong pasien ke instalasi bedah
❖ Serah terima pasien di ruangan perimidikasi dfengan perawat
ruangan
❖ Mengkaji ulang persiapan pasien dan keadaan pasien saat
serah terima
❖ \mempersiapkan administrasi dan kelengkapan rekam medic
pasien
❖ Mengukur tanda-tanda vital dan mendokumentasikanya dalam
rekam medic pasien

b. Sebelum Pembiusan
❖ Menyiapkan obat dan cairan yang diperlukan, termasuk obat
emergensi
❖ Menyiapkan mesin anestesi, monitor jantung, suction,
kecukupan O2 dan N2O dengan cara memantau flawmeter
❖ Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh yang hilang
selama pembedahan
❖ Mendokumentasikan hasil pemantauan ke rekam medic pasien
❖ Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter spesialis anastesi
❖ Menjaga keamanan pasien dari resiko jatuh
❖ Menyiapkan mesin anastesi, monitor jantung, suction,
kecukupan O2 dan N2O serta melakukan tes dahulu sebelum
digunakan
❖ Menyiapkan peralatan intubasi beserta perlengkapannya

c. Selama Pembedahan
❖ Mengobservasi tanda-tanda vital pasien setiap 5 menit selama
pembedahan
❖ Memberikan obat-obat anastesi sesuia instruksi dokter

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 18


❖ Memenuhi keseimbangan O2 dan N2O dengan cara
memantau flawmeter
❖ Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh yang hilang
selama pembedahan
❖ Mendokumentasikan hasil pemantauan ke rekam medic pasien
❖ Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter spesialis anastesi
❖ Menjaga keamanan pasien dari resiko jatuh
❖ Membantu melakukan resusitasi jantung henti
d. Setelah Pembedahan
❖ Mempertahankan jalan nafas pasien
❖ Memantau tanda vital pasien untuk mengetahui sirkulasi
pernafasan dan keseimbangan cairan
❖ Memantau tingkat kesadaran atau reflek pasien
❖ Menilai respon terhadap efek obat anastesi
❖ Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar/ RR atas perintah
dokter
❖ Merapikan alat ketempat semula agar dapat dan mudah
digunakan lagi

Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan anestesi
2. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan jumlah investaris obat dan
alat anastesi
3. Bertanggung jawab terhadap administrasi

Wewenang :
1. Mengusulkan pembahasan peralatan anastesi
2. Mengusulkan untuk penambahan tenaga anastesi
3. Mengusulkan untuk pengembangan SDM

Syarat Jabatan :
1. DII Keperawatan minimal
2. Sertifikat pelatihan anastesi
3. Pengalaman di pelayanan anastesi

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 19


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Hubungan kerja dengan direktur


1. Pelaporan dari instalasi bedah, kamar steril, dan laudry tentang seluruh
kegiatan masing-masing
2. Berkoordinasi bersama-sama mencari solusi bberkaitan dengan masalah
yang terjadi di instalasai bedah
B. Hubungan kerja dengan instalasi rawat jalan
1. Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan di
lakukan
2. Petugas instalasi rawat jalan memberitahu kepada petugas instalasi bedah
rencana oprasi yang akan dilakukan jika
3. Petugas rawat jalan konfirmasi tentang pasien yang akan di operasi hari
ini
4. Petugas instalasi rawat jalan menghubungi instalasi bedah bila pasien
sudah siap untuk dioperasi
5. Petugas instalasi bedah memeriksa kelengkapan status rekam medic
pasien berupa inform consent, persetujuan tarip operasi dan hasil
pemeriksaan laboratorium, dan penunjang lainya sesuai kebutuhan
operasi
6. Petugas instalasi bedah menerima pasien dan menyiapkan kelengkapan
status rekam medic yang diperlukan untuk kemudian dilakukan operasi
C. Hubungan kerja dengan instalasi rawat inap
1. Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan
dilakukan
2. Petugas instalasi bedah setiap pagi melakukan konfirmasi ke ruangan
tentang jadwal operasi hari ini
3. Petugas ruangan melakukan konfirmasi tariff operasi kepada petugas
instalasi bedah
4. Petugas instalasi bedah memeriksa kelengkapan status rekam medic
pasien berupa inform consent, persetujuan tariff operasi dan hasil
pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainya sesuia kebutuhan operasi
yang akan di lakukan
5. Petugas instalasi bedah menghubungi perawat instalasi rawat inap untuk
mengirim pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 20


D. Hubungan kerja dengan IGD
1. Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan
dilakukan
2. Petugas IGD menghubungi instalasi bedah bila pasien sudah siap untuk di
antar ke instalasi bedah sentral
3. Petugas IGD menghubungi instalasi bedah yang berjaga malalui operator
jika ada rencana operasi cito
4. Petugas instalasi bedah menghubungi IGD jika kamar operasi siap
digunakan
5. Petugas instalasi bedah memeriksa kelengkapan status rekiam medic
pasien berupa inform consent, persetujuan tariff dan hasil pemeriksaan
laboratorium dan penunjang lainya sesuia kebutuhan tindakan operasi

E. Hubungan kerja dengan instalasi farmasi


1. Berkoordinasi berkaitan dengan pemakain alat kesehatan dan obat yang di
pakai untuk kebutuhan operasi
2. Petugas instalasi bedah melakukan inventaris harian terhadap alat dan
obat yang di pakai
3. Petugas farmasi melakukan inventaris di kamar operasi setiap akhir bulan
4. Distribusi dan penyerahan/ pembekalan obat dan alat kesehatan mingguan
atau bulanan
5. Pembelanjaan rutin obat dan BHP harian untuk pelayanan emergensi
6. Menulis nama obat kepala instalasi bedah
7. Mengatur buku permintaan alat kesehatan/ BHP dan obat ke instalasi
farmasi
8. Petugas farmasi menydiakan alat/ BHP/alkes
9. Petugas farmasi mengatar alat /BHP yang diminta oleh instalasi bedah

F. Hubungan kerja dengan kasir


1. Berkoordinasi berkaitan dengan harga operasi obat dan BHP/alkes
2. Petugas kasir melakukan konfirmasi kepada petugas instalasi bedah
tentang penggunaan obat
3. Petugas kasir melakukan konfirmasi kepada petugas instalasi bedah
tentang tariff operasi, umum, jamkesmas, dan asuransi lainya

G. Hubungan dengan HCU

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 21


1. Berkoordinasi vberkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan
dilakukan perawatan di HCU setelah dilakukan operasi
2. Perawat instalasi bedah memesan tempat bila mermelukan ruang HCU
3. Perawat instalasi bedah memberitahu perawat HCU untuk mengantarkan
bed dan peralatan yang digunakan
4. Perawat HCU mengecek kelengkapan status pasien meliputi instruksi
dokter, laporan anastesi, dan specimsn jika ada
H. Hubungan kerja dengan logistic
1. Berkoordinasi berkaitan dengan pengambilan barang operasional bagian
instalasi bedah sentral
2. Petugas instalasi bedah memesan barang yang dibutuhkan
3. Perawat instalasi bedah 1 mengambil dan mengecek sesuai permintaan
dan di tandatangani oleh kedua belah pihak

I. Hubungan Kerja Dengan SDM


1. Berkoordinasi berkaitan dengan administrasi kepegawaian
2. Berkoordinasi berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan

J. Hubungan kerja dengan laundry


1. Berkoordinasi berkaitan dengan kebutuhan instalasi
2. Berkoordinasi instalasi bedah dengan petugas laundry terkait kebutuhan
perlengkapan jas atau linen perhari.
3. Petugas laundry mengantarkan baju kamr operasi, jas dan linen yang
sudah bersih
4. Petugas laundry menjemput jas atau linen kotor ke instalasi bedah

K. Hubungan kerja dengan laboratorium


1. Berkoordinasi berkaitan dengan penjemputan di Instalasi bedah

L. Hubungan Kerja Dengan Laboratorium


1. Berkoordinasi berkaitan dengan pengiriman specimen
2. Berkoordinasi berkaitan dengan pengambilan specimen
3. Berkoordinasi berkaitan dengan pengambilan pemerikisaan Darah, kultur
pus dan lain- lainya.

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 22


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI JUMLAH


KEBUTUHAN
Penanggung Jawab Kedokteran Spesialis 1

Ka. Ruangan Sarjana - jazah SI 1


- Sertifikasi
HIPKABI

Perawat pelaksana DIII/SI - Izazah DIII/SI Tenaga yang di


(asisten, instrument, Keperawatan - Sertifikasi butuhkan saat ini 4
sirkulair) HIPKABI tenaga yang ada 3

Perawat DII/SI -Ijazah DII/SI Tenaga yang ada 1


Pelaksana/Penata Keperawatan -Pelatian penata
Anastesia anastesi

Analisa Data

Dasar perhitungan tenaga keperawatan di instalasi bedah

1. Jumlah dan jenis operasi


2. Jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi di hari kerja
4. Tugas perawat di kamar operasi terdiri dari dari asisten, instrument, sirkulair.
Dengan 3 orang per tim
5. Ketergantungan pasien
a. Operasi kecil = 1 jam/ satu operasi
b. Operasi sedang = 2 jam/ satu operasi
c. Operasi besar = 3-4 jam

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 23


Perhitungan tenaga Instalasi Bedah Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia tidak perhari
melainkan perminggu karna jumlah kunjungan yang masih sedikit.
Saat ini rata-rata operasi dalam satu minggu : 1 sd 2 perminggu
Besar : 1 sd 2
Kecil :1
Sedang :1
Rumus :

( Jumlah jam operasi/hari x Jumlah operasi ) x Jumlah perawat /tim+ 1

Jam kerja efektif/hari

= ( 2 x 3jam ) + ( 1 x 2 jam ) x 3 = 27 : 8 =3,375


8

Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan di Instalasi Bedah saat ini 4 orang. Saat ini
tenaga perawat Instalasi Bedah ada 3 orang sehingga masih kurang.

6. Perhitungan tenaga ruang penerimaan dan RR


Keterangan pasien :
Ruang Penerimaan :
RR :
Rumus :
Jumlah Jam X Jumlah Operasi
Jam Kerja Efektif/hari
1,25 x 5 =0,89
8

= Petugas RR saat ini belum ada

7. Perawat Anastesi
( 2 x 3 jam ) + ( 1 x 1 jam ) + (1 x 2 jam ) x 1 = 9 : 8 = 1,125
8
Di instalasi bedah tenaga perawat RR belum ada dan yang bertanggung jawab
di ruang penerimaan dan petugas RR saat ini adalah tenaga penata anastesia dan
di bantu oleh tenaga perawat pelaksana.
Kekurangan tenaga di instalasi bedah sentral adalah :
1 tim ( asisten, instrument, sirkulair ) : 1 orang ( perawat pelaksana )
Penata Anastesi : 1 orang
Tenaga Penerimaan dan RR : 1 orang
Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 24
Total kekurangan tenaga di instalasi bedah :
Dengan jumlah operasi rata- rata 1 sd 2 perminggu, tenaga perawat 1 tim ( 3 org/
tim penata anastesi ) Di Instalasi Bedah diharapkan cukup dengan pertimbangan :
1. Operasi emergensi
2. Jumlah operasi yang tidak menentu setiap harinya
3. Pergantian libur/ on call tiap minggunya
4. On call tiap hari minggu atau hari besar
Maka jumlah tenaga perawat di Instalasi bedah 1 orang dan kurang 1 penata
anastesi.

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 25


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Dalam rangka untuk mengenal unit kamar operasi di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Azalia perlu di adakan orientasi sebelum terjun ke lapangan

a. Tujuan umum
Mengenal lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia dan sub bagian
instalasi bedah
b. Tujuan khusus
Agar pegawai mengetahui secara garis besar/ jajaran yang terkait dalam
struktur organisasi unit kamar operasi di rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia

NO MATERI WAKTU/TA METODE PENANGGUNG


NGGAL JAWAB
A. Umum
1. Orientasi secara garis - Hari - Pembelajaran - Ka.IB
besar : pertama - Tanya jawab
❖ Tentang pengertian
instalasi bedah

❖ Sosialisa tentang
tujuan, visi, misi,
falsafah , struktur
organisasi kamar
bedah

❖ Jadwal dinas
1. Prosedur
- Pembelajaran - Ka. IB/
penerimaan dari :
- Tanya jawab perawat IB
- Rawat Inap
- Survey yang
- Rawat Jalan
lapangan berkompeten
- IGD

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 26


B. Khusus

1. - Prosedur - Hari kedua - Pembelajaran - Ka. IB/


1. Tugas dinas - Tanya jawab perawat IB
2. Alur masuk pasien - praktek yang
3. Alur keluar pasien berkompeten
4. Alur masuk steril
5. Keluar alat kotor
6. Penggunaan alat
bermacam-macam
operasi

2. - Prosedur - Hari Ketiga - Pembelajaran - Ka. IB/perawat


1. Serah terima pasien - Tanya jawab IB yang
2. Penggunaan caunter - praktek berkompeten
3. Penggunaan suction
4. Penggunaan Steam
Drum Basah
5. Pengambilan alat
steril
6. Pembersihan
instrument
7. Draping instrument
8. Penata instrument di
meja gayo

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 27


BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

11.1 Rapat Kerja Bulanan


Rapat rutin di selenggarakan pada :
Waktu : Setiap sebulan 1 kali
Jam : 8 sd selesai
Tempat : Ruang Kerja
Peserta : Direksi, ketua komite. Ka. Instalasi, seluruh staf
Instalasi Bedah
Materi :

1. Pembacaan notulen raker bulan lalu dan tindak lanjut


2. Persentasi laporan kinerja unit kerja
3. Evaluasi kendala dan solusi

11.2. Rapat Insedentil


Rapat insidentil di selenggarakan sewaktu- waktu bila ada masalah sesuatu
hal yang perlu di bahas segera

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 28


BAB XI
PELAPORAN

Pelaporan antara lain adalah :


a. Laporan harian
❖ Laporan tertulis jumlah operasi, tindakan dan nama operator
❖ Inventaris harian
b. Laporan bulanan
Laporan tertulis di serahkan ke bidang pelayanan dan di persentasikan
pada saat kerja bulanan
c. Laporan insidentil
Bila ada masalah dan perlu di bahas segera

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 29


BAB XII
PENUTUP

Demikianlah pedoman pengorganisasian Instalasi Bedah ini di buat di Rumah


Sakit Ibu dan Anak Azalia. Semoga panduan ini dapat dijadikan sebagai acuan
untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh lapisan masyarakat
yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan Rumah Sakit Ibu dan Anak Azalia

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Anestesi, sedasi 30

Anda mungkin juga menyukai