PENDAHULUAN
terlepas dari kandungan oksigen yang terlarut di dalam air tidak berbeda
dengan manusia dan makhluk hidup lainnya yang di darat yang juga
memerlukan oksigen dari udara agar tetap dan bertahan. Air yang tidak
oksigennya sangat rendah. Hal itu karena oksigen yang terlarut di dalam air
dengan bau busuk). Selain dari itu, bahan buangan organik juga dapat
bereaksi dengan oksigen yang terlarut di dalam air mengikuti reaksi oksidasi
biasa. Makin banyak bahan buangan organik yang ada dalam air, makin
industri roti, industri susu, bahan buangan limbah rumah tangga, bahan
buangan limbah pertanian, kotoran hewan dan kotoran manusia dan lain
1
sebagainya.
(Wardhana, W. A, 1995).
Indikator ini umumnya berguna pada limbah industri. Pada suatu sistem
tertentu, terdapat hubungan antara COD dan BOD, tetapi bervariasi antara
Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik
ketepatan (reproducibility) tes COD adalah 2 sampai 3 kali lebih tinggi dari
Kebutuhan Oksigen Kimia (KOK) adalah jumlah oksigen (mg O2) yang
air melalui reaksi kimia. Dalam hal ini bahan buangan organik akan
dioksidasi oleh Kalium bichromat menjadi gas CO2 dan H2O serta sejumlah
2
Perlu dilakukan analisa COD, karena COD dapat mengoksidasi zat-zat
organik yang terdapat dalam air limbah yang melalui reaksi kimia, sehingga
tertata, maka penulis membatasi masalah dalam hal pengujian air sungai dan
1. Bagaimana cara menentukan kandungan COD pada air permukaan dan air
limbah?
Sumatera
belum lama dan baru dirintis menjelang Pelita III.Namun demikian, dalam
waktu yang pendek itu Indonesia telah banyak berbuat untuk mulai mengelola
3
Selama Pelita III bidang lingkungan hidup ditangani oleh Menteri Negara
berkelanjutan.
Pada pelita VI, bidang lingkungan hidup secara kelembagaan terpisah dari
pada era industrialisasi dan era informasi dalam PJP Kedua (yang dimulai
sama penanganan masalah lingkungan hidup dan sekaligus menjadi titik awal
4
pertemuan berikutnya yang membicarakan masalah pembangunan dan
lingkungan hidup. Konferensi Stockholm dengan motto Hanya Satu Bumi itu
Hidup yang diketuai oleh Prof. Dr. Emil Salim selaku Men-Pan/Wakil Ketua
baik di masa kini maupun di masa mendatang serta implikasi sosial, ekonomi,
Pembangunan III diangkat Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Li
5
pengelolaan lingkungan hidup di berbagai instansi pusat maupun daerah,
pembangunan.
tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Menteri Negara
adalah Prof. Dr. Emil Salim. Ketika Kabinet Pembangunan IV berakhir dan
6
berkedudukan di Pekanbaru.
3. Bapedal Wilayah III dengan wilayah kerja Sulawesi, Maluku dan Papua
berkedudukan di Makasar.
7
Bapedal Regional Sumatera, Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Sumatera).
pengujian sampeldenganmenetapkansistemmanajemenmutusesuaidengan
8
ditetapkan mencakup pekerjaan yang dilakukan dalam fasilitas laboratorium
(0761) 62962-65421.
langsung.
9
penuh di dalam kegiatan teknis dan operasional laboratorium
Visi :
Misi :
1. Penyusunan kebijakan
2. Koordinasi pelaksanaanya
3. Pengawasan
berkelanjutan
Strategi :
mengkoordinasikannya
10
2. Pemberdayaan individu kelompok dan legislatif
Governance)
regional.
11
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Laboratorium Lingkungan P3E Sumatera
Manajer Puncak
(Ka. P3ES)
12
Manajer Mutu Manajer Teknis Manajer
Administrasi &
Keuangan
Tim Audit Pengendali
Internal Dokumen
Petugas Petugas
Pengambil Pengambil Analis Lab
Contoh Uji Contoh Uji
Udara Air
BAB II
13
PENGUJIAN AIR PERMUKAAN DAN AIR LIMBAH DENGAN
PARAMETER COD METODE SPEKTROFOTOMETRI
REFLUK TERTUTUP
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi
hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta
mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada
dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan
lautan es. Air dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus
air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah
(runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada
kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K
(0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
14
garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses
kegiatan manusia (Ign Suharto, 2011 : 226). Limbah dapat berupa tumpukan
Adapun karakteristik limbah secara umum menurut Nusa Idaman Said, 2011
dll.
15
Penggolongan Limbah :
Nusa Idaman Said, 2011, limbah dibagi menjadi dua golongan besar:
bakteri dan jamur, seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
b) Limbah yang tidak atau sangat lambat mengalami perubahan secara alami
Limbah padat bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang
Limbah cair terlarut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam.
Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air bekas
c) Limbah gas, limbah gas adalah limbah zat (zat buangan) yang berwujud
gas. Limbah gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu
16
bergerak sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh limbah gas adalah
dibedakan menjadi:
domestik.
b) Limbah industri, limbah industri adalah limbah yang berasal dari industri
pabrik.
keperluan industri dan rumah sakit. Bahan atau peralatan terkena atau
17
menjadi radioaktif dapat disebabkan karena pengoperasian instalasi nuklir
jenis, yaitu:
melalui proses kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu tekanan tinggi
c) Limbah reaktif, limbah reaktif adalah limbah yang memiliki sifat mudah
bereaksi dengan oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil
e) Limbah korosif adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit
Limbah cair berasal dari beberapa proses pengolahan kelapa sawit, antara
lain air hasil perebusan (10-15%), air drab (lumpur) (±35%), dan air hidrosiklon
(5-10%). Limbah kelapa sawit mengandung bahan organik yang cukup tinggi.
semakin besar, karena diperlukan degradasi bahan organik yang lebih besar.
18
Menurut pengamatan yang telah dilakukan oleh beberapa pabrik kelapa sawit
dapat dikatakan bahwa limbah sawit yang dibuang langsung ke sungai akan
2. Serat 11.9
3. Abu 14.1
minyak.
19
sebagai lumpur primer. Sludge yang telah mengalami proses sedimentasi disebut
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam
siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga.
Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif
20
pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan
air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya
seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon
dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau
dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk
kelaut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan
sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau
dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari
pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak
dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek
Penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan
tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar
akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada
bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar
atau pemukiman.
21
lingkungan atau ekosistem.
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organis
22
oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik secara
kimiawi, baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang sukar
Dalam hal ini bahan buangan organik akan dioksidasi oleh kalium
bikromat atau K2Cr2O7 menjadi gas CO2 dan H2O serta jumlah ion chrom.
kuning. Setelah reaksi oksidasi selesai maka akan berubah menjadi hijau.
kalium bikromat yang dipakai pada reaksi oksidasi, berarti makin banyak
oleh bahan buangan organik. Dengan demikian maka seberapa jauh tingkat
oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan
23
detektor fototube (Underwood,2001).
pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk
sampel yang berupa larutan, gas, atau uap. Untuk sampel yang berupa
larutan perlu diperhatikan pelarut yang dipakai antara lain (Mulja dan
Suharman, 1995) :
radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombang dan
khas untuk komponen yang berbeda (Khopkar, 2003). Absorbsi sinar oleh
24
Keterangan :
a = Absorptivitas
b = Panjang sel/kuvet
c = konsentrasi (g/l)
A = Absorban
2. Sumber sinar
tampak, UV, IR). Sedangkan sumber sinar filter fotometer hanya untuk
daerah tampak.
3. Monokromator
spektro digunakan kisi atau prisma yang daya resolusinya lebih baik.
4. Detektor
25
fototube.
a. Sumber cahaya
b. Pengatur Intensitas
Berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang dihasilkan oleh sumber cahaya
c. Monokromator
Macam-macam monokromator :
Prisma
26
Rock salt (kristal garam) untuk daerah IR
Kisi difraksi
d. Kuvet
Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet kaca dan daerah UV
e. Detektor
Fungsinya untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang sebanding dengan
f. Penguat (amplifier)
Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat
27
2.1.5 Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Hasil Pengujian
mutu sehingga dapat diterima oleh pengguna. Pengendalian mutu adalah suatu
tahapan dalam prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi suatu aspek teknis
memastikan bahwa tahapan proses pengujian dapat berjalan secara efektif dan
terjadi.
Beberapa hal yang merupakan komponen dari jaminan mutu hasil uji
Bahan acuan (reference material) merupakan bahan atau zat yang telah
diuji sifat dan konsentrasinya melalui suatu proses yang dilakukan secara
akurat. Bahan acuan bersertifikat (CRM) merupakan bahan acuan yang sifat
dan konsentrasinya telah diuji dan diberi sertifikat dengan prosedur teknis yang
telah baku dan dapat tertelusur ke dalam Satuan Internasional (SI) atau
28
dinyatakan sebagai persentase (%) perolehan kembali (recovery). Nilai akurasi
ulang (recovery).
hasil pengujianulang
Kedapatan ulang (recovery) = x 100%
nilai sebenaynya
presisi dari suatu seri pengukuran yang diperoleh dari contoh yang homogen.
Presisi
Internal reproducibility External reproducibility
Repeatability
(reproducibility within lab) (reproducibility between lab)
Laboratorium Laboratorium Laboratorium Beda
Analis Metode uji Analis Beda
Sama
Contoh uji Contoh uji Contoh uji Sama
Bahan kimia Bahan kimia Bahan kimia
Sama
Peralatan Peralatan Peralatan Salah satu atau
Metode uji Analis Salah satu Metode uji lebih boleh
atau lebih
beda
Waktu Waktu boleh beda Waktu
Ukuran presisi
Ukuran presisi sedang Ukuran presisi terbesar
terkecil
Nilai presisi untuk dua kali pengulangan dinyatakan dengan RPD (Relative
29
Precence Difference) dan untuk pengulangan lebih dari dua kali dinyatakan
3. Pengujian Blanko
Blanko merupakan air destilasi bebas analit yang digunakan untuk kontrol
laboratorium sampai pada saat pengukuran. Air destilasi yang digunakan harus
Konsentrasi analit di dalam larutan blanko harus lebih kecil dari batas
deteksi metode (MDL). Seandainya analit di dalam larutan blanko lebih besar
500 mg O2/L
g) contoh uji
30
2.3. Alat yang digunakan
b) kuvet;
e) buret;
f) labu ukur 50,0 mL; 100,0 mL; 250,0 mL; 500,0 mL dan 1000,0 mL;
g) pipet volumetrik 5,0 mL; 10,0 mL; 15,0 mL; 20,0 mL dan 25,0 mL;
h) gelas piala;
31
c) buat kurva kalibrasi dari data pada butir 3.7.1.b) di atas dan
d) jika koefisien korelasi regreasi linier (r) < 0,995, periksa kondisi
Untuk contoh uji COD 100 mg/L sampai dengan 900 mg/L
tekanan gas;
benar-benar jernih;
Untuk contoh uji COD lebih kecil dari atau sama dengan 90 mg/L
tekanan gas;
benar-benar jernih;
32
c) gunakan pereaksi air sebagai larutan referensi;
2.5. Pengamatan
2.2
2.3
2.4
2.5
2.5.1 Data
2.5.2 Perhitungan
188,458mg / L
= × 100 %
200 mg /L
( 370,413−365,345 ) mg/ L
= ×100 %
367,879 mg/ L
33
= 367, 879 × 5
22,069 mg/L
= × 100 %
20 mg/ L
( 55,223−54,848 ) mg / L
= ×100 %
55,0355 mg/ L
= 55,0355 mg O2/ L
184,421mg/ L
= ×100 %
200 mg/ L
( 157,432−154,321 ) mg/ L
= × 100 %
155,8765 mg / L
= 2% (< 10%)
= 155,8765 mg O2/L
34
2.6. Pembahasan
Chemical Oxygen Demand (COD) adalah jumlah oksigen (mg O2) yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi zat – zat organik yang ada dalam 1 L sampel air
agent).
Pada pengujian COD, contoh uji yang telah dipipet ditambahkan larutan
pencerna atau digestion solution high dan low karena contoh uji yang akan
dianalisa merupakan air limbah cair kelapa sawit dan air permukaan sehingga
dan low bisa dilihat secara warna air limbah itu sendiri, jika tidak terlalu pekat dan
keruh maka bisa menggunakan disgestion solution low seperti contoh uji air
permukaan dan digestion solution high untuk air limbah cair kelapa sawit.
Digestion solution ini dibuat dari K2Cr2O7 dan HgSO4. Dimana K2Cr2O7
berfungsi sebagai pereaksi (oksidator) zat organik di dalam contoh uji, sedangkan
contoh uji. Ketika contoh uji ditambahkan larutan pencerna (campuran K2Cr2O7
dan HgSO4) maka ion – ion klorida yang terdapat di dalam contoh uji akan
bereaksi dengan HgSO4 membentuk HgCl2 yang akan mengendap. Ion-ion klorida
ini biasanya selalu terdapat di dalam air sungai dan air limbah dalam konsentrasi
yang bervariasi. Maka penambahan HgSO4 sangat penting karena ion-ion klorida
akan mengganggu reaksi antara zat – zat organik dengan K 2Cr2O7 sehingga akan
35
dibuat dari Ag2SO4 yang dilarutkan dengan H2SO4 pekat. Ag2SO4 berfungsi
penyedia suasana asam karena K2Cr2O7 hanya mampu mengoksidasi zat organik
yang ada bila berada dalam suasana asam dan pada suhu tinggi. Oleh sebab itu
suhu reaksi (refluk) diatur pada 150˚C. Suhu ini dipilih karena disuhu inilah suhu
minimum reaksi dapat terjadi secara sempurna. Waktu refluk diatur selama 2 jam
K2Cr2O7 akan bereaksi dengan zat-zat organik sehingga Cr+6 akan tereduksi
menjadi Cr+3. Banyaknya pengurangan ion Cr+6 setara dengan jumlah zat organik
dilakukan pada panjang gelombang 600 nm, sedangkan pada saat pengujian
maksimum pada range 550 – 650 nm dan panjang gelombang maksimum yang
didapatkan adalah 601,5 nm. Nilai panjang gelombang yang didapatkan berbeda
yang mempunyai perbedaan konsentrasi yang sedikit masih bisa terdeteksi oleh
spektrofotometer.
36
didapatkan nilai %RPD antara 0,00 – 2 %, nilai ini masih di bawah syarat yang
pengukuran (%RLCS). Hasil yang didapatkan masih berada di dalam range yang
115 %, hal ini menunjukkan pengujian memiliki akurasi yang cukup tinggi. Dari
pengujian contoh uji yang telah dilakukan didapatakan konsentrasi COD pada
contoh uji 1 As 155, 8765 mg/L ; contoh uji 1 AL 55, 0355 mg/L dan contoh uji 3
BAB III
PENUTUP
37
3
3.1. Kesimpulan
dalam 3 contoh uji, air limbah cair kelapa sawit dan air permukaan mendapatkan
hasil yang beragam. Contoh uji 3 AL didapatkan konsentrasi COD 1839, 395 mg
O2/ L telah melebihi baku mutu Permen LH No.5 Tahun 2014 dan contoh uji 1
untuk air limbah kelapa sawit sesuai Permen LH No. 5 Tahun 2014.
3.2. Saran
Kualitas limbah cair kelapa sawit dan air permukaan yang telah dianalisis
dipersyaratkan sehingga bisa diketahui apakah limbah cair kelapa sawit tersebut
sudah layak di buang ke lingkungan dan air permukaan pun belum bisa
dipastikan tercemar.
38