DISUSUN OLEH
PERTISENTANA I DEWA GEDE DANGIN
MAHA GOTRA TIRTA HARUM TABANAN
JULI 2022
MENGENAL
Dicerikan salah satu pertisentana I Dewa Putu Sekar yang lahir di Nusa Penida
( Ksatria Taman Bali – Tirta Harum ) yang diberi kekuasaan oleh Raja Tabanan untuk
mengatur wilayah barat karena jasanya.
Diceritakan I Dewa Gede Dangin dan I Dewa Gede Dauh menjadi Baudanda di daerah
barat Tabanan dengan mengurus rakyat yang tinggal di Jelijih dan daerah hutan disekitarnya.
Setelah sampai di Jelijih, salah satu dari keduanya yaitu I Dewa Gede Dauh tinggal di
Jelijih yang tempat tinggalnya dinamakan Jero Neso dan I Dewa Gede Dangin melanjutkan
perjalanan ke utara ke tengah hutan mencari tempat yang baik untuk melakukan wanaprasta.
Sesudah mendapatkan tempat yang baik , disana beliau mendirikan tempat pemujaan berupa
bebaturan untuk berdoa kepada Leluhur Ida yang berada di Tirta Harum – Bangli.
Setelah lama tinggal di hutan dan sudah mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan,
beliau baru ingat dengan Sabdha Ida Bhatara dari atas pohon Asem pada waktu terdampar di
pantai Seseh- Badung bersama saudaranya yaitu I Dewa Gede Dauh, sehingga mulai saat itu
tempat tinggal beliau dinamakan Aseman dan Pelinggih Bebaturan yang beliau dirikan
dinamakan Pura Aseman
Diceritakan bahwa Ida I Dewa Gede Dangin sudah lama tinggal di Aseman mendirikan
griya yang dinamakan Griya Bayur dengan istri yang bernama I Dewa Ayu Makebyur
mempunyai beberapa orang anak laki- laki, yang pertama bernama I Dewa Gede Swamba
yang tinggal di sebelah selatan Aseman yang bernama Manik Ilang ( sekarang Manikyang) dan
selanjutnya macek ke Umagati ( sekarang Megati Kaja) dan anak keduanya yang bernama I
Dewa Made Rai juga tinggal di Manik Ilang dan selanjut kesah menuju daerah Jembrana
( Banjar Munduk – Jembrana ).
Selanjutnya diceritakan ada subak yang bernama Subak Abian Kapas yang terletak di
daerah Tangguntiti yang diketuai oleh Ki Pasek Jaka Tebel. Subak ini berkeinginan membuat
saluran air mulai dari Pupuan Sawah sampai ke Tangguntiti. Dalam pembuatan saluran air
tersebut mendapat banyak hambatan terutama letaknya sangat terjal, tebing kiri kanannya serta
banyak ada batu- batu yang keras yang tidak bisa ditembus dengan peralatan yang di buat oleh
Pande. Karena kondisinya seperti itu para pembuat saluran air sampai menginap di Aseman
ditempat tinggalnya I Dewa Gede Dangin dan karena sudah malam tidak bisa kembali ke
Tangguntiti. Di sana I Dewa Gede Dangin berbincang – bincang dengan krama subak Abian
Kapas mengenai masalah yang dihadapi dalam pembuatan saluran air tersebut biar bisa
diselesaikan. Semua kerama subak Abian Kapas memohon doa kepada Ida I Dewa Gede Dangin
supaya dapat jalan keluar seperti apa supaya airnya bisa sampai di Tangguntiti. Karena
permohonan kerama subak seperti itu, maka Ida I Dewa Gede Dangin bersama kerama subak
semua diajak memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sane malinggih di Pura
Aseman supaya diberikan jalan untuk bisa melanjutkan pembuatan saluran air tersebut. Dalam
doanya semua kerame subak bersatu, menyatakan “ Kalau kami bisa memecahkan batu –
batu yang menghalangi air atas panugrahan Ida Bethara yang beristana di Pura Aseman
ini, kami krame subak Abian Kapas sanggup mempersembahkan hasil panen ke Pura
Aseman setiap habis panen” Setelah memohon serta berdoa I Dewa Gde Dangin, I Krama
Subak Abian Kapas disuruh supaya ngasi tanda silang di batu- batu yang menghalangi dalam
pembuatan saluran air tersebut dengan apuh ( pamor ).Keesokan harinya baru I Krame subak
melanjutkan pekerjaan pembuatan saluran air dan terbukti bisa melanjutkan pembuatan saluran
air tersebut sampai ke Tangguntiti. Karena keberhasilan pembuatan saluran air maka hasil panen
padi yang berada di subak-subak Tanguntiti berlimpah sehingga I Krame subak menepati janji
mempersembahkan hasil panenya ke Pura Aseman setelah habis panen sampai sekarang.
Diceritakan juga sudah beberapa tahun lamanya, I Krame Subak, lagi membuat saluran
air yang mana letaknya di wilayah Jaga Balu, dan mempunyai masalah yang sama bahwa
saluran airnya dihalangi oleh batu yang besar sehingga tidak bisa melewatinya. Ingat dengan
panugrahan Ida Bethara di Pura Aseman, I Krame subak yang diwakili oleh Ki Pasek Jaka
Tebel dan I Gede Watna, memohon lagi kekediaman I Dewa Gede Dangin untuk minta petunjuk
agar bisa melanjutkan bikin saluran air di daerah Jaga Balu. Permohonan I Krama Subak
disanggupi oleh I Dewa Gede Dangin dan beliau memanggil anak beliau yang bernama I Dewa
Gede Suamba yang tinggal di Manik Ilang untuk mambantu I Krame Subak membawa
wangsuhpade Ida Bethara Pura Aseman dan pusaka Padol / culik api milik I Dewa Gede Dangin
menuju batu yang menghalangi air tersebut. Isi permohonan Ki Jaka Tebel dan I Krame Subak
sebagai berikut “Kami mohon kepada Ida Bethara yang beristana di Pura Aseman, kami
lagi mempunyai masalah dalam pembuatan saluran air, kalau bisa kami menembus batu
yang menghalangi air tersebut, kami krame subak akan mengadakan sabung ayam
selama satu bulan tujuh hari di Pura Aseman” Wangsuhpade dan culik api dibawa ke tempat
pembuatan saluran air yang dihalangi oleh batu yang besar tersebut. Wangsuhpade di percikan
ke batu yang besar dan dikasi tanda silang mengunakan padol / culik api. Keesokan harinya I
Krame subak sudah bisa menenbus batu tersebut, sehingga airnya bisa lancar ke subak yang
dituju. Karena permohonan I Krame Subak terpenuhi, maka dibuatkan sabung ayam satu bulan
tujuh hari di Pura Aseman dan untuk mengenang panugrahan Ida Bethara di Pura Aseman
didirikanlah Pura oleh I Krame subak di sebelah timurnya batu yang besar tersebut yang
dinamakan Pura Luhur Jaga Balu.
Karena hal tersebut I Krama subak yang berada di wilayah Pura Aseman tidak barani
sampai melupakan serta selalu mohon wangsuhpade disetiap Pujawali di Pura Aseman.
Sesampainya saluran air dan airnya sudah sampai di Tangguntiti, subak yang
mendapatkan air tersebut dinamakan Subak Gede Aseman. Dinamakan Aseman merupakan
bukti bhakti ingat I Krame subak tentang panugrahan Ida Bhatara di Pura Aseman memberikan
jalan air sampai di Tangguntiti. Bukti lain yang dilakukan oleh I Krama Subak dengan
menyungsung Pura Aseman dan ngaturan Sarin Tahun sampai sekarang.
Lama kelamaan Pura Luhur Aseman disungsung oleh dari berbagai masyarakat disekitar
Pura Luhur Aseman mulai dari masyarakat Desa Pupuan Sawah , Manikyang, Masyarakat di
Kecamatan Selemadeg Timur, Selemadeg, Selemadeg Barat sampai keseluruh wilayah daerah di
Bali. Tidak kalah pentingnya Pura Luhur Aseman merupakan pura yang didirikan oleh Ida I
Dewa Gede Dangin dan I Dewa Gede Dauh yang dibantu oleh ayahnya yang menjadi raja
Susut Bangli yang bernama I Dewa Putu Sekar yang merupakan pertisentane dari Tirta
Harum, sehingga disungsung oleh pertisentane Ida dimanapun berada, yang sekarang
merupakan Khayangan Jagat yang disungsung oleh umat hindu dimanapun berada dengan tidak
membedakan kasta dan golongan.
Diceritakan pertisentane I Dewa Gede Dangin yang macek di Umagati ( Megati Kaja )
yang bernama I Dewa Gede Suamba mempunya beberapa orang putra yang bernama :
I Dewa Gede Kaler ( tinggal di Umagati / Megati Kaja )
I Dewa Made Sedeng ( tinggal di Umagati / Megati Kaja trus kesah ke Kerta –
Tabanan )
I Dewa Gede Kaler mempunyai putra yang bernama :
I Dewa Dangin Kaler
I Dewa Dangin Kaler mempunyai putra yang bernama :
I Dewa Kaler Aseman
I Dewa Kaler Aseman mempunyai beberapa orang putra yang bernama :
I Dewa Gede Priyaka ( tinggal di Megati Kaja )
I Dewa Putu Aseman / Gurun Gerudug ( tinggal di Megati Kaja, Pones tahun 1924 -
1925)
I Dewa Gede Rasa ( tinggal di Megati Kaja )
I Dewa Gede Dangin Nusa (tinggal di Megati trus kesah ke Bangli,Banjar Blungbang ).
I Dewa Gede Priyaka mempunyai anak yang bernama :
I Dewa Wayan Puja ( Gurun Kereb )
Dewa Ayu Byang Taman ( nama pada pipil tanah )
I Dewa Wayan Puja ( Gurun Kereb ) mempunyai tiga orang anak yang bernama :
Dewa Ayu Kayan Kereb ( menikah ke Kerta )
I Dewa Made Genteh
Dewa Ayu Nyoman Siti ( menikah ke Jembrana )
Dewa Ayu Byang Taman ( nama pada pipil Tanah ) mempunyai empat orang anak yang
bernama :
Dewa Putu Taman
Dewa Ayu Made ( menikah ke Gunung Salak trus di Desa Kerta )
Dewa Ayu Nyoman ( menikah ke Kerta Dewa Putu Merta )
I Dewa Ketut Surem ( Megati Kaja ) Kakyang Sari
I Dewa Made Genteh menikah dengan Dewa Ayu Nyoman Wanis mempunyai tujuh orang anak
yang bernama :
I Dewa Putu Wandra
I Dewa Made Cakra
I Dewa Nyoman Widia ( almarhum )
I Dewa Ketut Anom
Dewa Ayu Putu Wendrem ( kawin ke Sulawesi )
I Dewa Made Adnya
Dewa Ayu Ketut Pastika Wati ( tidak menikah )
I Dewa Ketut Surem menikah dengan Dewa Ayu Nyoman Gedong mempunyai tujuh orang anak
yang bernama :
I Dewa Putu Surya ( nyentana ke Beda trus Ke Lampung )
I Dewa Made Wirya ( ke Sulawesi Tengah )
I Dewa Nyoman Dirya ( nyentana ke Gunung Salak )
Dewa Ayu Ketut Leci ( menikah ke Gunung Salak )
I Dewa Putu Pancasandi ( ke Sulawesi Tengah )
Dewa Ayu Made Rinem / Siang ( nikah ke Jembrana )
Dewa Ayu Nyoman Sari ( ke Kendari )
I Dewa Putu Wandra menikah dengan Dewa Ayu Putu Negari mempunyai tiga orang anak yang
bernama :
Dewa Putu Rimbawan
Dewa Nyoman Suanem
Dewa Ayu Ketut Candrawati ( menikah keluar )
I Dewa Made Cakra menikah dengan Ni Ketut Jopri mempunyai dua orang anak yang bernama :
Dewa Ayu Kompyang Ariani ( kawin ke Sanur )
Dewa Ayu Made Serinadi ( kawin ke luar )
I Dewa Ketut Anom menikah dengan Dewa Ayu Putu Setiasih mempunyai dua orang anak yang
bernama :
Dewa Ayu Putu Suartini
Dewa Ayu Made Puspawati ( kawin keluar )
Dewa Made Adnya menikah dengan Dewa Ayu Made Suciati mempunyai dua orang anak yang
bernama :
Dewa Putu Gede Udiana
Dewa Ayu Made Alit Udiani ( kawin ke Blumbang )
Dewa Putu Pancasandi ( Sulawesi Tengah ) menikah dengan Jero Prami mempunyai anak yang
bernama :
Dewa Ayu Putu Anda Utami Dewi
Dewa Kade Oka Rai Sandi
Dewa Komang Rai Anom
Dewa Putu Rimbawan menikah dengan Ni Ketut Darmi mempunyai dua orang anak yang
bernama :
Dewa Gede Darmawan
Dewa Ayu Made Febrianti
Dewa Nyoman Suanem menikah dengan Jero Ratna mempunyai dua orang anak yang bernama
Dewa Ayu Putu Widiayanti
Dewa Ayu Made Rismayanti
Dewa Ayu Putu Suartini mengambil sentana dari Gadungan yang bernama Dewa Ketut Jaya
Saputra mempunyai dua orang anak yang bernama :
Dewa Ayu Putu Raka Setyawati
Dewa Ayu Kadek Rina Yuliawati
Dewa Putu Gede Udiana menikah dengan Ni Ketut Sunarti mempunyai dua orang anak yang
bernama :
Dewa Ayu Putu Swari Dianawati
Dewa Made Dwi Swaradana
Dewa Ayu Putu Anda Utami Dewi ( Sulteng ) menikah dengan Dewa Putu Bagio mempunyai
anak yang bernama :
Dewa Gede Candra Yoga
Dewa Kade Rai Sumantra
Dewa Kade Oka Rai Sandi ( Sulteng ) menikah dengan Dewa Ayu Putu Desy Vera mempunyai
anak yang bernama :
Dewa Ayu Meilany
Dewa Kade Kenzie
Dewa Ayu Komang Gempita
Dewa Komang Rai Anom ( Sulteng ) menikah dengan Jero Suci mempunyai anak yang bernama
Dewa Putu Kencana
Dewa Ayu Kadek Utari
Dewa Gede Candra Yoga ( Sulteng ) mempunyai anak yang bernama :
Dewa Gede Junior
Dewa Gede Darmawan menikah dengan Ni Putu Sugiardani mempunyai anak yang bernama :
Dewa Ayu Putu Darma Yanti
Dewa Ayu Putu Widiayanti mengambil sentana dari Gunung Salak yang bernama Dewa Made
Febra Winata mempunyai anak yang bernama :
Dewa Gede Bima Widya Winata
I Dewa Putu Aseman / Gurun Gerudug menikah dengan I Dewa Ayu Sucinari dari Bangli
dan mempunyai empat orang anak yang bernama :
I Dewa Ayu Putu Sri Purwanti ( kawin ke Jelijih )
I Dewa Made Satriya Wijaya ( tinggal di Megati Kaja )
I Dewa Nyoman Rauh ( tinggal di Megati Kaja )
I Dewa Ayu Ketut Sukalaya (kawin ke Gunung Salak).
I Dewa Satriya Wijaya menikah dengan Jro Sandat dan I Dewa Ayu Putu Puspita Sari
mempunyai dua orang anak yang bernama :
I Dewa Ayu Putu ( kawin ke Jelijih )
I Dewa Ayu Made Sambreg ( tinggal di Megati Kaja )
I Dewa Nyoman Rauh ( penulis lontar yang ada di Merajan Ageng Megati / Griya Bayur )
menikah dengan I Dewa Ayu Cahya Purnama Sari dan tidak mempunyai keturunan.
I Dewa Ayu Made Sambreg menikah dengan I Dewa Made Mantra ( sentana dari Yeh Embang )
mempunyai enam orang anak yang bernama :
Dewa Putu Dityem ( tinggal di Megati Kaja ) 1942
Dewa Made Sutyem ( tinggal di Sesandan ) 1943
Dewa Nyoman Muktyem ( tinggal di Sesandan ) 1944
Dewa Ayu Ketut Gatrem ( nikah ke Megati Kelod )
Dewa Ayu Putu Ketrem ( nikah ke Jaga Balu )
Dewa Ayu Made Metrem ( nikah ke Yeh Kuning – Jembrana )
Dewa Putu Dityem menikah dengan Dewa Ayu Made Gati mempunyai lima orang anak yang
bernama:
Dewa Ayu Putu Wartini ( kawin ke Pejeng dan pulang ke do-o )
Dewa Ayu Made Sukerti ( pertama kawin ke Bedo dan kedua kawin ke Blimbing -
Pupuan )
Dewa Ayu Nyoman Suriyani ( kawin ke Tanjung Bungkak - Denpasar )
Dewa Ketut Subaga ( tinggal di Megati Kaja )
Dewa Putu Arcana ( tinggal di Megati Kaja )
Dewa Made Sutyem ( salah satu saksi Surat Perdamaian tahun 1985 ) menikah dengan Dewa
Ayu Wayan Nawi dan mempunyai lima orang anak yang bernama :
Dewa Ayu Putu Sukarmi ( kawin ke Bolangan – Penebel )
Dewa Made Sukarma ( tinggal di Sesandan )
Dewa Nyoman Suartana ( tinggal di Sesandan )
I Dewa Ketut Adi Sastrawan ( tinggal di Sesandan ) 11 Mei 1970
Dewa Ayu Putu Sutresna Asih (kawin ke Mambang)
Dewa Nyoman Muktyem menikah dengan Jero Nurita (Nyoman Ngoti ) dan mempunyai tiga
orang anak yang bernama :
Dewa Ayu Putu Suastika Wati ( kawin di Sesandan )
Dewa Made Suadnyana ( tinggal di Sesandan )
Dewa Ayu Nyoman Suryawati ( kawin ke Bitra – Gianyar )
Dewa Ketut Subaga menikah dengan Desak Putu Sudiartini dan Jero Jempring mempunyai
seorang anak yang bernama :
Dewa Putu Gede Oka Jonarga Feri Pradana.
I Dewa Putu Arcana menikah dengan Jero Puspa ( Made Ardini ) mempunyai dua orang anak
yang bernama :
Dewa Putu Priyadana
Dewa Made Candradana
Dewa Made Sukarma menikah dengan Sang Ayu Alit Saparini mempunyai dua orang anak yang
bernama :
Dewa Ayu Putu Sukmasari ( kawin ke Getakan )
Dewa Made Sukma Diputra
Dewa Nyoman Suartana menikah dengan Dewa Ayu Made Kaniasih mempunyai seorang anak
yang bernama :
Dewa Ayu Putu Rani Kartika Dewi ( kawin keluar )
I Dewa Ketut Adi Sastrawan menikah dengan Dewa Ayu Aniek Susanti mempunyai dua orang
anak yang bernama :
Dewa Putu Sastra Mahaputra ( 22 Desember 1996 )
Dewa Ayu Intan Aniesa Putri ( 25 April 2007 )
Dewa Made Suadnyana menikah dengan Dewa Ayu Ketut Ratih mempunyai tiga orang anak
diantaranya dua orang anak kandung dan satu orang anak darma putra yang bernama:
Dewa Ayu Putu Ana Sapitri ( kawin ke Pejeng )
Dewa Made Yoga Andika
Dewa Komang Aril Putra Wibawa.
Dewa Putu Gede Oka Jonarga Feri Pradana menikah dengan Jero Harum ( Ni Made Rai Yulia
Dwi Astuti ) mempunyai anak yang bernama :
Dewa Ayu Putu Novia Esti Pramana Sari
Dewa Made Sukma Diputra menikah dengan Dewa Ayu Yuningrat mempunyai anak yang
bernama :
Dewa Putu Dharma Putra Astawa
Dewa Made Yoga Andika menikah dengan Ni Putu Muja Ningsih ( Jro Putri ) mempunyai anak
yang bernama :
Dewa Gede Waradana Ganindra Putra
Diceritakan pertisentana I Dewa Gede Dangin yang tinggal di Kerta – Tabanan yang
bernama I Dewa Made Sedeng yang mempunyai seorang anak yang bernama :
I Dewa Gede Sedeng Aseman
I Dewa Gede Krewak menikah dengan Desak Made Sandan dan Dewa Ayu Made Jawa dan
mempunyai sebelas orang anak yang bernama:
I Dewa Kayan Duarsih
I Dewa Kayan Mutra
I Dewa Made Sekar
I Dewa Nyoman Rai
I Dewa Ketut Narka
Dewa Ayu Kayan Raun
I Dewa Made Ribek
Dewa Ayu Nyoman Benben
Dewa Ayu Ketut Tambun
I Dewa Putu Manggis
Dewa Ayu Made Pepek
I Dewa Gede Dwasih mempunyai seorang anak yang bernama:
I Dewa Kompyang Lubak
I Dewa Kompyang Lubak mempunyai empat orang anak yang bernama :
Dewa Ayu Kayan Siram
Dewa Ayu Made Sekar ( menikah ke Griya Jelijih (niang Gedang)
Dewa Ayu Nyoman ( nikah ke Megati )
I Dewa Ketut Merasi
Dewa Ayu Kayan Siram menganbil sentana dari Tangguntiti yang bernama I Dewa Ketut
Guwer dan mempunyai empat orang anak yang bernama :
Dewa Ayu Kayan Sentar
Dewa Ayu Made Dapet ( nikah ke Jelijih )
Dewa Ayu Nyoman Rapet
I Dewa Nyoman Tantri
I Dewa Ketut Merasi menikah dengan Gusi Saren ( Kumpik dari Kikian ) tidak mempunyai
keturunan dan mengambil darma putra Dewa Ayu Nyoman Rapet dan kesah ke Jagabalu –
Megati
I Dewa Nyoman Tantri menikah dengan Dewa Ayu Kayan Sumbrug mempunyai empat orang
anak yang bernama :
Dewa Ayu Putu Puji ( kawin ke Jagabalu )
Dewa Made Mudika ( salah satu saksi Surat Perdamaian tahun 1985 )
Dewa Ayu Ketut Setiawati ( kawin ke Kesiut )
Dewa Putu Anom ( almarhum )
I Dewa Made Sekar menikah dengan Dewa Ayu Kayan Kereb dari Megati dan Gusti Ayu
Ketut mempunyai dua orang anak yang bernama :
Dewa Ayu Kayan Seneng
I Dewa Made Oka
I Dewa Made Oka menikah dengan Dewa Ayu Made Tantri mempunyai tujuh orang anak yang
bernama :
I Dewa Putu Merta Mustika ( salah satu saksi Surat Perdamaian tahun 1985 )
I Dewa Made Merta
Dewa Ayu Nyoman Sari
I Dewa Ketut Puryawan
I Dewa Putu Gemuh Mahardika
Dewa Ayu Made Sarini
I Dewa Komang Yasa Mahendra
I Dewa Putu Merta Mustika menikah dengan Gusti Ayu Aryani mempunyai dua orang anak
yang bernama :
Dewa Ayu Agung Aryasty
I Dewa Gede Oko Prasetyo
I Dewa Ketut Puryawan menikah dengan Gusti Ayu Ketut Metri dan mempunyai tiga orang
anak yang bernama :
Dewa Ayu Putu Melli
Dewa Ayu Kade Enna
I Dewa Komang Astika
I Dewa Putu Gemuh Mahardika menikah dengan Eka Yuni Lestari dan mempunyai tiga orang
anak yang bernama :
I Dewa Putu Darwin
I Dewa Kade Dimas
I Dewa Komang Bawana
I Dewa Komang Yasa Mahendra menikah dengan Ni Made Supartini dan mempunyai tiga orang
anak yang bernama :
I Dewa Gede Heru Wijaya
I Dewa Gede Maha Diva Wijaya
Dewa Ayu Yuningrat
I Dewa Gede Oko Prasetyo menikah dengan Gusti Ayu Nyoman Wijayanti dan mempunyai
anak yang bernama :
Dewa Ayu Agung Chandra Mayura
I Dewa Komang Astika menikah dengan Ni Made Liliyanti dan mempunyai anak yang bernama
Dewa Ayu Putu Galih Andini
I Dewa Putu Darwin menikah dengan Vivin Sumantri dan mempunyai anak yang bernama :
Dewa Ayu Putu Vika Maharani.
Dewa Made Mudika menikah dengan Ni Made Surati mempunyai tiga orang anak laki-laki
yang bernama :
Dewa Gede Surya Negara
Dewa Kadek Adi Surya Antara
Dewa Komang Yuda Kusuma
Dewa Kadek Adi Surya Antara menikah dengan Ni Luh Made Yudiani mempunyai empat orang
anak yang bernama :
Dewa Ayu Gede Citra Pradnyadewi
Dewa Made Satria Pradnyana
Dewa Ayu Ananda Pradeepta
Dewa Ayu Anandita Prashanti
Dewa Komang Yuda Kusuma menikah dengan Ratna Setiowati mempunyai tiga orang anak
yang bernama :
Dewa Ayu Renata Prameswari
Dewa Ayu Dhira Candradinata
Dewa Ayu Sagita Daniswari
I Dewa Ketut Merasi menikah dengan Gusi Saren ( Kumpik dari Kikian ) tidak mempunyai
keturunan dan mengambil darma putra Dewa Ayu Nyoman Rapet dan kesah ke Jagabalu –
Megati
Dewa Ayu Nyoman Rapet mengambil sentana dari Megati yang bernama I Dewa Ketut Gledet
dan mempunyai dua orang anak yang bernama :
Dewa Putu Sedeng ( salah satu saksi Surat Perdamaian tahun 1985 )
Dewa Made Sunarya ( salah satu saksi Surat Perdamaian tahun 1985 )
Dewa Putu Sedeng menikah dengan Dewa Ayu Putu Puji mempunya lima orang anak yang
bernama :
Dewa Ayu Putu Seni Wati ( menikah ke Ds, Sangketan )
Dewa Ayu Made Seni Pawati
Dewa Komang Suriana Putra ( Almarhum )
Dewa Ayu Ketut Seni Artini ( menikah ke Griya Megati Kelod )
Dewa Ayu Putu Seni Mariani ( menikah ke Ds. Tenganan )
Dewa Made Sunarya menikah dengan Dewa Ayu Putu Supartini mempunyai tiga orang anak
yang bernama:
Dewa Ayu Aniek Susanti ( 10 Juli 1972 )
Dewa Made Putra Sunarta
Dewa Nyoman Adi Suparta
Dewa Ayu Made Seni Pawati mengambil sentana dari Kerambitan yang bernama Dewa Putu
Subagia dan mempunyai tiga orang anak yang bernama :
Dewa Gede Anom Santika
Dewa Ayu Kadek Anom Sandewi ( menikah ke Kebon Jero )
Dewa Ayu Komang Anom Santhiasih ( menikah ke Gadungan )
Dewa Made Putra Sunarta menikah dengan Gusti Ayu Sutiari mempunyai empat orang anak
yang bernama :
Dewa Ayu Wulan Yuandari
Dewa Made Satria Ariarta
Dewa Ayu Komang Sinta Purnamasari
Dewa Ayu Ketut Kirana Gaurika Maheswari
Dewa Nyoman Adi Suparta menikah dengan Dewa Ayu Made Kariani belum dikaruniai
keturunan.
Dewa Gede Anom Santika menikah dua kali dengan nama istri :
Cristina ( cerai hidup – anak satu )
Ketut Sukarini ( Bongancina )
Pernikahan Dewa Gede Anom Santika dengan Cristina mempunyai satu orang anak laki yang
bernama :
Dewa Gede Yudha Kusuma Jaya ( ikut ibu tinggal di Aceh )
Pernikahan I Dewa Gede Anom Santika dengan Ketut Sukarini mempunyai dua orang anak
yang bernama :
Dewa Ayu Rai Cetta Arthaningsing
Dewa Komang Adhi Bramasta Putra
Diceritakan pertisentana I Dewa Gede Dangin yang tinggal di Blungbang – Bangli yang
bernama I Dewa Gede Dangin Nusa.
I Dewa Gede Dangin Nusa menikah dengan I Dewa Ayu Bangli dan mempunyai lima orang
anak yang bernama :
I Dewa Gede Daging Dangin
I Dewa Gede Lanus Dangin
I Dewa Ayu Dangin
I Dewa Ayu Rai Dangin
I Dewa Ayu Raka Dangin
I Dewa Gede Daging Dangin mempunyai empat orang istri diantaranya :
Jro Wayan Gempol Tebuana
I Dewa Ayu Batan Wani
I Dewa Ayu Banjar
Ni Nyoman Rupet
Pernikahan I Dewa Gede Daging Dangin dengan Jro Wayan Gempol Tebuana dikaruniai enam
orang anak perempuan yang bernama:
I Dewa Ayu Putu Dangin
I Dewa Ayu Made Dangin
I Dewa Ayu Nyoman Raka Dangin
I Dewa Ayu Kompyang Dangin
I Dewa Ayu Alit Dangin
I Dewa Ayu Nyoman Rai Dangin
Pernikahan I Dewa Gede Daging Dangin dengan I Dewa Ayu Batan Wani dikaruniai dua orang
anak yang bernama :
I Dewa Ayu Rai Dangin
I Dewa Gede Dangin
Pernikahan I Dewa Gede Daging Dangin dengan I Dewa Ayu Banjar dan Ni Nyoman Rupet
tidak dikaruniai keturunan.
I Dewa Gede Lanus Dangin menikah dengan Ni Ketut Damuh dikaruniai lima orang anak
yang bernama :
I Dewa Putu Dangin ( tidak menikah )
I Dewa Ayu Made Dangin
I Dewa Nyoman Dangin
I Dewa Kompyang Dangin
I Dewa Anom Dangin
I Dewa Gede Dangin menikah dengan Desak Oka Kutha mempunyai tujuh orang anak yang
bernama :
Dewa Ayu Raka Dangin ( kawin ke Lombok )
I Dewa Gede Maharta
I Dewa Ayu Putri (kawin ke Banjar Pekuwon-Bangli)
I Dewa Ayu Kompyang Maharti (kawin ke Banjar Pande -Bangli)
I Dewa Gede Alit Mahendra
I Dewa Gede Anom Putra
I Dewa Gede Putra Laksana
I Dewa Gede Maharta menikah dengan Ni Nyoman Sugiarni dikaruniai dua orang anak yang
bernama :
I Dewa Gede Dwi Purwana
Dewa Ayu Purnama Dewi (kawin ke Penebel-Tabanan )
I Dewa Gede Alit Mahendra menikah dengan Ni Nyoman Sudiariwati dikaruniai tiga orang
anak yang bernama :
I Dewa Ayu Indrawati ( kawin ke Braban - Tabanan )
I Dewa Ayu Indrayanti
I Dewa Oka Angga Wirama
I Dewa Gede Anom Putra menikah dengan Ni Ketut Pujiati dikaruniai dua orang anak yang
bernama :
Dewa Ayu Eka Ratriana Dewi ( kawin ke Banjar Blungbang -Bangli )
I Dewa Gede Dwipayana Putra
I Dewa Gede Putra Laksana menikah dengan I Dewa Ayu Kertiadnyani dikaruniai tiga orang
anak yang bernama :
I Dewa Gede Setiana Putra
I Dewa Ayu Setiarini
I Dewa Gede Satia Pradnyana
I Dewa Gede Dwi Purwana menikah dengan Ni Ketut Jari dan dikaruniai tiga orang anak yang
bernama :
Dewa Ayu Prastikaswari
Dewa Ayu Dhea Vita Dewi
Dewa Ayu Bella Saraswati
I Dewa Nyoman Dangin menikah dengan Desak Putu Simpar mempunyai tujuh orang anak
yang bernama :
I Dewa Ayu Dangin ( tidak kawin )
I Dewa Ayu Made Dangin ( kawin ke Brahmana Bukit-Bangli )
I Dewa Ayu Rai Dangin ( kawin ke Desa Bangbang-Bangli)
I Dewa Gede Oka Dangin
I Dewa Gede Alit Putrayasa
I Dewa Raka Dangin
I Dewa Gede Anom Dangin
I Dewa Oka Dangin menikah dengan Desak Putu Ariani dan dikaruniai dua orang anak yang
bernama :
I Dewa Gede Putra Maguna
I Dewa Ayu Putri Mardini ( kawin ke Kintamani-Bangli)
I Dewa Gede Alit Putrayasa menikah dengan Ni Luh Putu Sri Adnyani Dewi dan dikaruniai
tiga orang anak yang bernama :
Dewa Ayu Ratna Komala Sari ( kawin ke Banjar Kawan -Bangli)
I Dewa Ayu Dharmayanti Wulandari
I Dewa Gede Dharma Putra Wicaksana
I Dewa Gede Raka Dangin menikah dengan I Dewa Ayu Kompyang Nesa dikaruniai dua
orang anak yang bernama :
I Dewa Ayu Widya Lestari
I Dewa Gede Dharma Yoga Suara
I Dewa Gede Anom Dangin menikah dengan Jro Nyoman Sri Tanjung dikaruniai dua orang
anak yang bernama :
I Dewa Gede Wahyu Pratama Putra
I Dewa Gede Putra Anggara
I Dewa Kompyang Dangin menikah dengan Desak Nyoman Kelaci dikaruniai empat orang
anak yang bernama :
Dewa Ayu Puspawati ( kawin ke Penatahan Susut-Bangli)
I Dewa Gede Putra Dwija
I Dewa Gede Ngurah Trisila
Dewa Ayu Alit Juliari
I Dewa Gede Putra Dwija menikah dengan Sang Ayu Santiwati dikaruniai dua orang anak
yang bernama :
I Dewa Gede Artha Widnyana
I Dewa Ayu Tresna Apriliani
I Dewa Gede Ngurah Trisila menikah dengan Dewa Ayu Putriari dan dikaruniai dua orang
anak yang bernama :
Dewa Ayu Intan Sri Widyawati
I Dewa Gede Purnama Aripraja
I Dewa Anom Dangin menikah dengan I Dewa Ayu Anom Perasi dikaruniai empat orang anak
yang bernama :
I Dewa Gede Putra Bawa
I Dewa Gede Rai Adhi ( belum menikah )
I Dewa Gede Alit Asmara
I Dewa Gede Ngurah Ariawan
I Dewa Gede Putra Bawa mempunyai tiga istri diantaranya:
Ni Wayan Samiwati
Ni Kadek Ayu Aprilianti
Yohani
Pernikahan I Dewa Gede Putra Bawa dengan Ni Wayan Samiwati dikaruniai seorang anak yang
bernama :
I Dewa Ayu Utari Wandewi (kawin ke Susut -Bangli)
Pernikahan I Dewa Gede Putra Bawa dengan Ni Kadek Ayu Aprilianti dikaruniai dua orang
anak yang bernama :
I Dewa Gede Angga Jati Pratama
I Dewa Ayu Srifida Agustini
Pernikahan I Dewa Gede Putra Bawa dengan Yohani dikaruniai seorang anak yang bernama :
I Dewa Gede Agung Purnama
I Dewa Gede Alit Asmara menikah dengan I Dewa Ayu Sriantari dikaruniai dua orang anak
yang bernama :
I Dewa Gede Satria Parama Dinata
I Dewa Ayu Devia Nalini Pradipta
I Dewa Gede Ngurah Ariawan menikah dengan I Dewa Ayu Adi Putri dikaruniai dua orang
anak yang bernama :
I Dewa Gede Danendra Erlangga
I Dewa Ayu Nadya Indira
I Dewa Gede Putra Maguna menikah dengan Ersya Ratnawati dan dikaruniai dua orang anak
yang bernama :
I Dewa Ayu Sekar Wulandari
I Dewa Ayu Wasana Gemintang
Demikianlah silsilah Pertisentana I Dewa Gede Dangin telah selesai disusun pada bulan Juli
2022.
Penyusun