DISUSUN OLEH
MUHAMMAD AKRAM
DOSEN
UNIVERSITAS HALUOLEO
FAKULTAS HUKUM
ILMU HUKUM
2019/2020
1|Page
Muhammad Akram H1A119475
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya bisa selesaikan tugas
yang telah diberikan.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
saya terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga saya bisa melakukan perbaikan tugas ini
sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata saya meminta semog tugas ini bisa memberi ma mafaat utaupun
inpirasi/pelajaran pada pembaca.
PENYUSUN
2|Page
Muhammad Akram H1A119475
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................... 1
3|Page
Muhammad Akram H1A119475
4|Page
Muhammad Akram H1A119475
5|Page
Muhammad Akram H1A119475
Barat, dan Negara Barat lainnya, serta Eropa Timur. Saat ini
terdapat empat orang hakim dari Asia (Jepang, India, Tiongkok, dan
Lebanon) Pemilihan hakim Mahkamah Internasional dilakukan
setiap tiga tahun sekali di New York untuk memilih lima orang
hakim. Agar terpilih, seorang calon wajib memperoleh dukungan
suara absolut (absolute majority) di Majelis Umum dan Dewan
Keamanan.
6|Page
Muhammad Akram H1A119475
7|Page
Muhammad Akram H1A119475
8|Page
Muhammad Akram H1A119475
9|Page
Muhammad Akram H1A119475
2. Arbitrase (Arbitration);
1. Perang;
2. Retorsi (retortion);
5. Intervensi (intervention).
Perang
10 | P a g e
Muhammad Akram H1A119475
Restorsi (Restortion)
11 | P a g e
Muhammad Akram H1A119475
Intervensi (Intervention)
12 | P a g e
Muhammad Akram H1A119475
13 | P a g e
Muhammad Akram H1A119475
14 | P a g e
Muhammad Akram H1A119475
15 | P a g e
Muhammad Akram H1A119475
5. Perihal Khusus
Selain dari proses normal beracara di MI, juga ada perihal
khusus yang dapat mempengaruhi jalannya proses beracara
tersebut. Perihal tersebut adalah Keberatan Awal atau Preliminary
Objection, Ketidakhadiran Salah Satu Pihak atau Non-Appearance,
Keputusan Sela/Sementara atau Provisional Measures, Beracara
Bersama atau Joinder Proceedings dan Intervensi atau Intervention.
16 | P a g e
Muhammad Akram H1A119475
Jika pada suatu waktu dalam proses beracara terjadi hal-hal yang
akan membahayakan subjek dari applikasi yang diajukan, maka
pihak applicant dapat meminta MI untuk mengindikasikan usaha-
usaha perlindungan (interim measures of protection) atau keputusan
sela (provisional measures). MI dapat meminta para pihak untuk
tidak melakukan hal-hal yang dapat membahayakan efektifitas
keputusan MI atas permintaan Keputusan Sela tersebut. Ketentuan
mengenai Keputusan Sementara ini diatur di dalam Aturan
Mahkamah pasal 73-78
Jika MI menemukan bahwa ada dua pihak atau lebih dari proses
beracara yang berbeda, akan tetapi mempunyai argumen dan
petitum yang sama atas satu pihak lawan yang sama, maka MI dapat
memerintahkan adanya proses beracara bersama (joinder
proceedings). Para pihak tersebut hanya bisa mempunyai satu hakim
ad hoc dengan satu pembelaan baik tertulis maupun presentasi yang
digabung untuk melawan satu pihak yang sama.
17 | P a g e
Muhammad Akram H1A119475
Ada tiga cara untuk sebuah kasus dianggap telah selesai. Pertama,
para pihak telah mencapai kesepakatan sebelum proses beracara
berakhir. Kedua, pihak applicant atau kedua belah pihak telah
sepakat untuk menarik diri dari proses beracara yang mana secara
otomatis maka kasus itu dianggap selesai. Dan, ketiga, MI memutus
kasus tersebut dengan keputusan yang dibuat berdasarkan
pertimbangan dari proses beracara yang telah dilakukan.
Selain itu pendapat hakim MI dibagi atas tiga bagian, yaitu pendapat
yang menolak atau dissenting opinion, pendapat yang menyetujui
tetapi berbeda dalam hal tertentu atau separate opinions dan
pendapat yang menyetujui atau declarations.
18 | P a g e
Muhammad Akram H1A119475
Dissenting Opinion,
Yaitu suatu pendapat hakim yang tidak setuju dengan satu atau
beberapa hal dari putusan Mahkamah, khusunya dasar hukum dan
argumentasi dari putusan dan akibatnya mengeluarkan putusan
atau pendapat yang menetang putusan Mahkamah tersebut.
Separate Opinion
Atas Permo
19 | P a g e
Muhammad Akram H1A119475
20 | P a g e