Anda di halaman 1dari 28

Diagnosis dan Tatalaksana

Retensio Urin
Riza Mazidu Sholihin
Definisi

•Retensio urin adalah ketidakmampuan atau


gangguan dari prose pengeluaran air
kencing yang diakibatkan oleh gangguan
mekanikal atau gangguan fungsional dari
saluran kemih bagian bawah
Epidemiologi
• Ditemukan lebih banyak pada pria dibandingkan wanita 10
:1
• Insiden pada pria usia 40 - 83 tahun adalah 4,5-6.8 per
1000 laki-laki per tahun
• Insiden meningkat secara dramatis pada pria yang berusia
70 tahun
• Pada saat pria menginjak usia 80 tahun terdapat 30% risiko
untuk mengalami retensi urin akut
Etiologi yang mungkin dari retensio urin
Penyebab Laki-laki Wanita Keduanya
Obstruksi BPH, stenosis meatal, Prolapse organ, masa Dilatasi aneurisma,
parafimosis, fimosis, pelvis, keganasan kalkulus buli, neoplasma
kanker prostat ginekologi, kista ovarium, buli, impaksi fekal, masa
saluran cerna atau
retropenial, striktur
uretra, batu, benda asing
Infeksi dan inflamasi Balantitis, abses prostat, Vulvovaginitis akut, lichen Sistitis, GBS, herpes
prostatitis vaginalis, pemphigus simplekks virus, penyakit
vagina Lyme, abses periutretral,
urethritis
Lainnya Trauma dan atau fraktur Komplikasi post partum, Gangguan dari buli akibat
penis Sindroma Fowler trauma, komplikasi pasak
operasi, psikogenik
Penyebab retensio urin

Penyebab Retensi Frekuensi


BPH 56%
Karsinoma prostat 41%
Striktur uretra 16%
Trauma tulang belakang 5%
Trauma abdomen 2,5%
Clot post operatif 2,5%
Nyeri post operatif 2,5%
Prostatitis akut 2,5%
Uretritis akut 1,9%
Obat-obatan yang dapat menyebabkan
retensio urin
Jenis Obat
Anti aritmia Disporamide, prokainame, quinidine
Antikolinergik Atropine, alkaloid beladona, flavoxate, oksibutinin, skopolamin
Antidepresan Amitriptilin, amoxapine, doxepine, imipramine
Antihistamine Chlorpheniramine, dipernhidramin, hydroxyzine
Antihipertensi Hidralazin, nifedipine
Anti prakindone Levodopa, trihexyphenidyl, amantadine, benztropine, bromokriptin
Antipsikotik Chlorpromazine, fluphenazine, haloperiodol, thioridazine
Agen hormonal Estrogen, progresteron, testosterone
Muscle relaxant Diazepam, baclofen
Simpmatommetik Efedrine, fenilefrine, psuedoefedrine
Beta adrenergic Terbutaline, isoproterenol
Sebab neurologis yang dapat menyebabkan
retensio urin
Tipe lesi Penyebab
Otonom atau nervus Neuropati otonom, diabetes melitus, GBS, virus herpes
perifer zoster, penyakit Lyme, anemia pernisiosa, poliomyelitis,
trauma tulang belakang, tabes dorsalis
Serebrum Stroke, gagar otak, sclerosis multiple, tumor, normal
pressure hydrocephalus, penyakit Parkinson
Spinal Cord Meningomyelocele, spina bifida, occulta, hematom atau
abses pada spine, trauma tulang belakang, stenosis spinal,
transverse myelitis, masa atau tumor mpada conus
medularis
Komplikasi Retensi Urine
Anamnesis dan pemeriksaan fisik retensio
urin pada pria
Anamnesis Pemeriksaan fisik Etiologi
Riwayat retensio urin Prostat yang membesar, padat, BPH
sebelumnya tidak nodular, pemeriksaan
digital rectal examination dapat
normal
Demam, dysuria, nyeri sekitar Prostat yang kenyal, panas, Prostatitis akut
retkum terdpaat duh tubuh dari penis
Penurunan berat badan, gejala Pembesaran prostat, bernodul, Kanker prostat
dan tanda konstitusional rapuh, berdarah
Nyeri, bengkak pada kulup atau Edema dari penis dengan kulup Fimosis, parafimosis, atau
penis penis yang tidak dapat edema yang disebbakan oleh
dikembalikan penis yang terikat
Anamnesis dan pemeriksaan fisik retensio
urin pada wanita
Anamnesis Pemeriksaan fisik Etiologi
Tekanan pada pelvis, Proplaps buli, prolapse Sistokele, rektokele, atau
protrusi dari organ pelvis rectum, prolapse uterus prolapse uterin
dari vagina pada pemeriksaan pelvis
Nyeri pelvis, dismenore, Pembesaran uterus, Keganasan ginekologi
mual, ovarium, atau kelenjar
adenksa
Duh tubuh dari vagina, Vulva yang bengkak Vulvovaginitis
dysuria, gatal pada vagina
Anamnesis dan pemeriksaan fisik retensio urin pada wanita dan pria

Anamnesis Pemeriksaan fisik Etiologi


Disuria, hematuria, Duh tubuh dari kelamin, Sistitis, urethritis, ISK, IMS,
demam, duh dari kelamin vesikel dari organ kelamin infeksi herpes
Hematuria tanpa nyeri Hematuria gross dengan Tumor buli
klot
Konstipasi Distensi abdomen, rectum Impaksi fekal
terdilatasi
Gejala konstitusi, distensi Masa abdomen, masa Keganasan GI
abdomen, nyeri abdomen, rectum
pendarahan GI
Riwayat penyakit Defisit neurologis Neurogenic bladder
neurologi
Pemeriksaan penunjang untuk retensi urin
Pemeriksaan Keterangan
Urinalisis Evaluasi infeksi, hematuria, proteinuria, glucosuria
Serum BUN SK, kretini, elektrolisis Evaluasi gangguan ginjal
Gula darah acak Evaluasi, dari diabetes melitus
Prostate specific antigen Meningkat pada kanker prostat, dapat meningkat
pada BPH, prostatitis, dan pada retensi urin akut
USG urologi Evaluasi batu buli dan ureter, hidronefrosis, dan
penyakit saluan kemih atas
Sistoskopi Evaluasi tumor buli dan batu buli atau striktur uretra
Studi urodinamik Evaluasi fungsi buli
Benign Prostatic Hyperplasia
• Obstruksi pada saluran kemih karena hiperplsia prostat
• Gejala yang muncul adalah frekunesi, urgensi, nocturia, sulit berkemih,
aliran kemih tidak lancer
• Penting untuk mengetahui factor yang memperberat seperti konsumsi
alcohol, riwayat pebdahan, ISK, konstipasi
• Lakukan palpasi buli, buli dapat diperkusi jika terdapat minimal 150 ml
urin, jika dapat dipalplassi berarti mengandung lebih dari 200 ml urine
• Pemeriksaan prostat uneuk menentukan adanya impaks fekal, nodul
prostat, dan memperkirakan ukuran prostat
Benign Prostatic Hyperplasia
• Urinalisis harus dilakukan untuk mengeksklusi adanya
infeksi
• Pemeriksaan penunjang selanjutnya adalah USG
urologi untuk mengeksklusi penyebab lain
• Pemeriksaan PSA sebaiknya ditunda pada kasus akut,
karena pada kasus retensio urin akut juga ditemukan
peningkatan pada PSA
Neurogenic Bladder
• Pasien akan datang dengan ISK berulang atau inkontinensia
• Pasien dapat memiliki riwayat penyakit neurologis, tumor atau
trauma tulang belaknag, dan diabetes melitus
• Pasien dengan kecurigaan penyakit ini harus menjalani
pemeriksaan neurologis lengkap
• Pemeriksaan penunjang diarahkan untuk mengidentifikasi
diabetes melitus dan berbagai lesi di system saraf pusat
maupun perifer
Striktur Uretra
• Penyempitan
• Pancaran kencing kecil
• Riwayat trauma
• Riwayat kateterisasi
• Infeksi
Tatalaksana pada retensio urin
• Dekompresi dari buli adalah tatalaksana utama dan selalu
direkomendasikan hampir pada setiap kasus
• Tatalaksana lini pertama adalah dengan kateter urin
• Jika kateter urin tidak dapat dimasukkan atau terdapat
kontraindikasi segera rujuk ke spesialis urologi (atau jika bisa
melakukan sendiri) dapat dilakukan pemasangan Coude
catheter atau kateter suprapubic
• Komplikasi dari dekompresi buli yang cepat adalah
hematuria, hipotensi, dan diuresis post obstruktif, namun
biasanya efek samping ini minimal
Tatalaksana pada retensio urin

• Kateter urin yang digunakan pada saat percobaan pertama


harus berukuran antara 16 sampai 18 French
• Jika terjadi pembesaran prostat sebagai penyebab etiologi
maka dapat dilakukan pemasangan kateter dengan ukuran
yang lebih besar
• Jika terdapat kecurigaan striktur uretra atau adanya bekas
luka pada prostat dapat dilakukan pemasangan kateter
dengan ukuran kecil( 10 - 12 fr)
https://www.nhs.uk/conditions/urinary-catheters/types/
https://www1.racgp.org.au/ajgp/2018/march/ins-and-outs-of-urinary-catheters
Kontraindikasi pemasangan kateter
• Kateterisasi urin harus dihindari pada pasien yang baru saja
menjalani pembedahan urologi seperti prostatektomi radikal
dan rekonstruksi uretra
• Pasien seperti ini harus menjalani kateterisasi supapubik
• Jika kateter dengan berbagai ukuran tidak bisa dipasang,
lakukan rujukan ke spesialis urologi untuk dilakukan
sistoskopi
Pitfall Pemasangan Kateter

• BXO/Meatal stenosis/Striktur Uretra - >anamnesa


• Riwayat operasi prostat
• Kurang Lubrikasi
• Kurang Rilex
• Rupture uretra
• False route
• Pengisian balon dengan NaCl
Daftar Pustaka
• Dougherty JM, Aeddula NR. Male Urinary Retention. [Updated 2020 Dec
1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing;
2021 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538499
• Selius BA, Subedi R. Urinary retention in adults: diagnosis and initial
management. Am Fam Physician. 2008 Mar 1;77(5):643-50. PMID:
18350762.
• Ugare UG, Bassey IA, Udosen EJ, Essiet A, Bassey OO. Management of
lower urinary retention in a limited resource setting. Ethiop J Health Sci.
2014;24(4):329-336. doi:10.4314/ejhs.v24i4.8
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai