Anda di halaman 1dari 78

Storyboard Media Pembelajaran Online

PROMOSI PERPUSTAKAAN
Bahan Ajar Diklat Teknis Perpustakaan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Perpustakaan Nasional RI
Tahun 2016

Scene Deskripsi Visual Audio


1. Intro : TEMPLATE : SFX: Tombol
Diawali dengan Background dominan berwarna putih
teks selamat
datang dan gambar
bahan ajar diklat TEKS :
Perpustakaan Selamat Datang
Nasional RI.
Image

Footer : Diklat Teknis Perpustakaan


©Pusdiklat Perpusnas 2016

2. Intro : TEMPLATE : SFX: Tombol


Diawali dengan Background dominan berwarna putih
gambar dan teks
bahan ajar diklat
Perpustakaan BUTTON :
Nasional RI. Menu di Kiri atas
Lanjut di kanan atas dan kanan bawah
Menu Utama : Daftar Isi terletak di sebelah kiri :
Muncul pilihan - BAB I Pendahuluan
menu daftar isi; - BAB II Pengantar Pelestarian Bahan
Muncul pada judul Perpustakaan
Bahan ajar diklat - BAB III Evaluasi
Kepustakawanan - BAB IV Penutup

TEKS :
Promosi Perpustakaan

Image

Footer : Diklat Teknis Perpustakaan


©Pusdiklat Perpusnas 2016

3. BAB I : TEMPLATE : SFX: Tombol


Pendahuluan Background dominan berwarna putih
Muncul pilihan
submenu di
sebelah kiri BUTTON :
Menu di kiri atas
Teks penjelasan Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
muncul di sebelah dan kanan bawah
kanan
Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Deskripsi Singkat
C. Manfaat Modul
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi dan Sub Materi Pokok
F. Petunjuk Belajar
G. Saran

Silahkan baca dan simak gambaran


keseluruhan tentang materi ini, dan
pahami kompetensi yang harus
dikuasai dalam materi pembelajaran ini

4. A. Latar Belakang TEMPLATE : SFX: Tombol


Teks penjelasan Background dominan berwarna putih
muncul di sebelah
kanan
BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
A. Latar Belakang
Perpustakaan adalah sebuah kata
yang sudah tidak asing lagi didengar
walaupun disadari sepenuhnya bahwa
perpustakaan bukanlah nama atau
tempat yang populer karena
pemahaman tentang keberadaan
perpustakaan yang tampaknya belum
sepenuhnya terpahami secara utuh.
Namun demikian, tidak diragukan lagi
bahwa perpustakaan merupakan
sarana yang sangat penting bagi
semua lapisan masyarakat pada suatu
bangsa.
Kondisi perpustakaan suatu bangsa
merupakan cerminan dari tingkat
kebudayaan bangsa itu, sehingga
perpustakaan berperan aktif sebagai
sarana untuk membantu
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perpustakaan merupakan jantungnya
suatu lembaga yang tidak lagi hanya
menjadi tempat menyimpan dan
mencari buku tetapi lebih dari itu, yaitu
sebagai tempat menelusuri berbagai
sumber informasi atau sebagai pusat
informasi.
Pengelola perpustakaan dituntut untuk
jeli dalam melihat kebutuhan
masyarakat pemustakanya. Disamping
itu, pengelola utama kekayaan
intelektual di tingkat perpustakaan
umum, perpustakaan khusus,
perpustakaan sekolah/ madrasah dan
perpustakaan perguruan tinggi harus
senantiasa memperhatikan kemajuan
zaman dan teknologi agar keinginan
pemustaka dalam mengakses
informasi dapat terpenuhi.
Perpustakaan harus mampu menjadi
jembatan penyedia informasi pada
masa lalu, masa kini, dan masa yang
akan datang.
Dalam arti luas, perpustakaan pada
hakekatnya merupakan tempat
memelihara peradaban manusia
berupa hasil budaya atau pikiran
manusia yang terekam dalam berbagai
bentuk media. Dalam arti sempit,
perpustakaan adalah sebuah ruangan,
bagian sebuah gedung, ataupun
gedung itu sendiri yang digunakan
untuk menyimpan buku dan terbitan
lainnya yang biasanya disimpan
menurut susunan tertentu untuk
digunakan pembaca, bukan untuk
dijual.
UU No. 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan pasal 1 ayat (1)
mendefinisikan perpustakaan adalah
sebagai institusi pengelola karya tulis,
karya cetak, dan/atau karya rekam
secara profesional dengan sistem yang
baku, guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian
informasi dan rekreasi para
pemustaka.
Tidak semua gedung yang berisi buku
dapat disebut perpustakaan, tetapi ada
persyaratan yang harus dipenuhi,
diantaranya:
1. Adanya kumpulan bahan
perpustakaan (buku, majalah, buku
rujukan) dalam jumlah tertentu,
dalam bentuk tercetak maupun
elektronik.
2. Bahan perpustakaan yang ada harus
disusun berdasarkan sistem yang
berlaku, diolah, dan diproses
(registrasi, klasifikasi, katalogisasi
dan didata) baik secara manual
ataupun dengan cara otomasi.
3. Bahan perpustakaan yang telah
diolah dan diproses tadi, harus
ditempatkan di ruangan tertentu
yang dikenal dengan istilah
perpustakaan.
4. Perputaran/sirkulasi bahan pustaka
harus dikelola oleh petugas yang
profesional yang mempunyai
kemampuan mengelola peredaran
bahan pustaka baik secara manual
maupun yang sudah terotomasi.
5. Ada pemustaka perpustakaan yang
memanfaatkan koleksi bahan
pustaka untuk kepentingan ilmu
pengetahuan, penelitian, observasi
dan hal lainnya yang berkaitan
dengan belajar dan kegiatan
menimba ilmu.

Perpustakaan adalah sebuah kata


yang sudah tidak asing lagi didengar
walaupun disadari sepenuhnya bahwa
perpustakaan bukanlah nama atau
tempat yang populer karena
pemahaman tentang keberadaan
perpustakaan yang tampaknya belum
sepenuhnya terpahami secara utuh.
Namun demikian, tidak diragukan lagi
bahwa perpustakaan merupakan
sarana yang sangat penting bagi
semua lapisan masyarakat pada suatu
bangsa.
Kondisi perpustakaan suatu bangsa
merupakan cerminan dari tingkat
kebudayaan bangsa itu, sehingga
perpustakaan berperan aktif sebagai
sarana untuk membantu
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perpustakaan merupakan jantungnya
suatu lembaga yang tidak lagi hanya
menjadi tempat menyimpan dan
mencari buku tetapi lebih dari itu, yaitu
sebagai tempat menelusuri berbagai
sumber informasi atau sebagai pusat
informasi.
Pengelola perpustakaan dituntut untuk
jeli dalam melihat kebutuhan
masyarakat pemustakanya. Disamping
itu, pengelola utama kekayaan
intelektual di tingkat sekolah harus
senantiasa memperhatikan kemajuan
zaman dan teknologi agar keinginan
pemustaka dalam mengakses
informasi dapat terpenuhi.
Perpustakaan harus mampu menjadi
jembatan penyedia informasi pada
masa lalu, masa kini, dan masa yang
akan datang. Promosi perpustakaan
dan minat baca, terdapat sinerji yang
amat erat antara perpustakaan,
promosi dan kebiasaan baca
masyarakat. Kebiasaan baca
masyarakat akan tumbuh, berkembang
dan membumi, bilamana mereka
mengetahui bahwa perpustakaan
sebagai penyedia bahan-bahan
bacaan untuk semua orang.
Selanjutnya perpustakaan akan dapat
diketahui dan dikenal oleh semua
orang bilamana ada upaya pengenalan
melalui media yang tepat dan akurat
yaitu kegiatan promosi perpustakaan.
Peranan promosi begitu strategis
dalam upaya memajukan dan
memperkenalkan perpustakaan.
Perpustakaan tidak boleh dijadikan
“Gadis Manis Pingitan” yang
disembunyikan di atas menara gading
yang kerjanya selama ini hanya
bersolek diri di depan cermin, tapi lupa
tampil di depan umum untuk dinikmati
masyarakat kecantikannya. Akibatnya
si Gadis Cantik akan menjadi “Perawan
Tua” yang dilewati orang lalu-lalang
begitu saja di depannya. Begitulah
potret diri perpustakaan kita hingga
dewasa ini yang selalu terkungkung
dengan kesibukan rutinitas teknisnya.
Kegiatan promosi memang
memerlukan biaya besar, penanganan
khusus oleh ahlinya, terencana,
terprogram dan kesungguhan. Kita
dapat menyaksikan sebuah
perusahaan dalam berbagai produk
yang membumi dimasyarakat seperti
merek aqua perusahaan air minum
sudah bisa merubah mindset
masyarakat bahwa kalau beli aqua
identik dengan air. Sehingga
masyarakat kalau beli aqua (air),
kerena mereka bisa memanfaatkan
peluang promosi yang amat gencar
saat ini melalui berbagai media seperti:
televisi, radio, surat kabar, selebaran,
brosur, demo, seminar, workshop,
talkshow, pameran dan sebagainya.
Peluang ini perlu dimanfaatkan juga
oleh perpustakaan dengan
menggadeng dan kerjasama dengan
perusahaan-perusahan swasta.

5. B. Deskripsi TEMPLATE : SFX: Tombol


Singkat Background dominan berwarna putih
Teks penjelasan
muncul di sebelah
kanan BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
B. Deskripsi Singkat
Mata ajar diklat ini membekali peserta
dengan pengetahuan tentang konsep
dasar perpustakaan: pengertian
promosi perpustakaan, fungsi dan
tujuan promosi perpustakaan, manfaat
promosi perpustakaan. Bauran
pemasaran, sasaran promosi
perpustakaan: kelompok pemustaka
berdasarkan jenis perpustakaan,
kelompok pemustaka berdasarkan
umur.
Elemen dan teknik promosi: Elemen
promosi, teknik promosi perpustakaan,
jenis media promosi dan media
promosi perpustakaan, yang disajikan
dengan menggunakan metode
pendidikan dan pelatihan yang meliputi
metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi.

6. C. Manfaat Modul TEMPLATE : SFX: Tombol


Teks penjelasan Background dominan berwarna putih
muncul di sebelah
kanan
BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
C. Manfaat Modul
Setelah peserta selesai mengikuti
diklat, diharapakan dapat menghayati
akan pentingnya promosi perpustakaan
dalam rangka mengembangkan
kebiasaan membaca masyarakat, serta
dapat merencanakan dan
melaksanakannya agar dapat menarik
masyarakat untuk menggunakan
perpustakaan sebagai kebutuhan
sehari – hari.

7. D. Tujuan TEMPLATE : SFX: Tombol


Pembelajaran Background dominan berwarna putih
Teks penjelasan
muncul di sebelah
kanan BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti mata ajar diklat
ini, peserta diharapkan mampu
melakukan promosi perpustakaan
melalui berbagai media promosi
perpustakaan
2. Indikator Keberhasilan
Peserta dapat menjelaskan konsep
dasar perpustakaan, sasaran
promosi perpustakaan, elemen dan
teknik promosi, jenis media promosi
perpustakaan dan media promosi
perpustakaan, yang disajikan dengan
menggunakan metode pendidikan
dan pelatihan yang meliputi metode
ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

8. E. Materi Pokok TEMPLATE : SFX: Tombol


dan Sub Materi Background dominan berwarna putih
Pokok
Teks penjelasan
muncul di sebelah BUTTON :
kanan Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
E. Materi Pokok dan Sub Materi
Pokok
Setelah mengikuti mata ajar diklat ini,
peserta diharapkan mampu
menjelaskan:
1. Konsep dasar promosi
perpustakaan; Pengertian promosi
perpustakaan, tujuan promosi
perpustakaan, manfaat promosi
perpustakaan, bauran pemasaran.
2. Sasaran promosi perpustakaan;
Kelompok pemustaka berdasarkan
jenis perpustakaan (Perpustakaan
Nasional, Perpustakaan Umum,
Perpustakaan Sekolah/Madrasah,
Perpustakaan Perguruan Tinggi,
dan Perpustakaan Khuisus),
Kelompok pemustaka berdasarkan
umur.
3. Elemen dan teknik promosi;
Elemen-elemen promosi
(Periklanan, Publikasi, Sales
Promotion, Personal Selling, Direct
Marketing, Intractive marketing,
Diogital. Teknik promosi
perpustakaan (Iklan, Penciptaan
suasana (Atmospheric), kontak
pribadi, memajang buku/baru
populer, pameran, lomba-lomba
perpustakaan.
4. Jenis-jenis media promosi; Media
cetak, media elektronik, media
digital.
5. Media promosi perpustakaan;
Brosur, Iklan layanan masyarakat,
blog, media lain yang disarankan.

9. F. Petunjuk TEMPLATE : SFX: Tombol


Belajar Background dominan berwarna putih
Teks penjelasan
muncul di sebelah
kanan BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
F. Petunjuk Belajar
Agar proses pembeljaran Anda dapat
berlangsung dengan lancar dan tujuan
pembelajaran tercapai dengan baik,
anda dapat mengikuti langkah-langkah
berikut.
1. Bacalah secara cermat dan
pahami tujuan pembelajaran yang
tertera pada setiap awal Bab.
2. Pelajari setiap Bab secara
berurutan mulai dari Bab I sampai
Bab V.
3. Kerjakan secara lengkap
tugas/latihan padasetiap akhir
Bab.
4. Untuk memperluas wawasan,
Anda disarankan mempelajari
bahan-bahan dari sumber lain
seperti tertera pada daftar pustaka
di akhir modul ini.

10. G. Saran TEMPLATE : SFX: Tombol


Teks penjelasan Background dominan berwarna putih
muncul di sebelah
kanan
BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
G. Saran
1. Anda dianjurkan untuk membentuk
tim belajar.
2. Diskusikanlah kesulitan belajar
dengan temen-temen satu tim.
3. Catatlah semua pertanyaan atau
kesulitan yang timbul sewaktu
anda belajar. Segera tanyakan
kepada instruktur/ widyaiswara.
4. Pelajari bahan-bahan dari sumber
lain seperti yang tertera pada
bacaan yang di anjurkan.
5. Cobalah berlatih sendiri sesuai
dengan tugas yang di beriklan,
secara bertahap.

11. Bab II : Pengantar TEMPLATE : SFX: Tombol


Pelestarian Bahan Background dominan berwarna putih
Perpustakaan
Muncul pilihan
submenu di BUTTON :
sebelah kiri Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
Teks penjelasan dan kanan bawah
muncul di sebelah
kanan Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
Bab II Konsep Dasar Promosi
Perpustakaan
Indikator keberhasilan: Peserta
mampu menjelaskan konsep dasar
promosi perpustakaan, pengertian
promosi, konsep promosi
perpustakaan, fungsi dan tujuan
promosi perpustakaan, manfaat
promosi perpustakaan, bauran
pemasaran.

12. A. Pengertian TEMPLATE : SFX: Tombol


Promosi Background dominan berwarna putih
Perpustakaan
Teks penjelasan
muncul di sebelah BUTTON :
kanan Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
A. Pengertian Promosi
Perpustakaan

Image

Arti promosi menurut Kamus Besar


Bahasa Indonesia (1990:703) adalah
perkenalan (dalam rangka memajukan
usaha, dagang, dsb). Promosi
merupakan suatu cara yang dapat
digunakan perpustakaan untuk
mengadakan komunikasi secara luas
antara pihak perpustakaan dengan
khalayak/ masyarakat, dengan kata
lain promosi adalah suatu alat untuk
mempengaruhi, menarik minat, dan
menginformasikan tentang visi, misi,
tujuan, jasa layanan yang diadakan
oleh perpustakaan.
Mempromosikan kegiatan
perpustakaan berarti membuka diri
agar orang tahu apa sesungguhnya
perpustakaan, yang selama ini tidak
banyak dikenal, apalagi dimanfaatkan
banyak orang. Apa sesungguhnya
promosi (penjualan) itu?. Pertama,
promosi penjualan berguna dalam
menjelaskan beberapa terminologi.
Para akademisi pemasaran biasanya
menggunakan istilah “promosi” saja.
Perbedaan ini mungkin disebabkan
karena salah satu unsur 4 P yang ada
dalam bauran pemasaran (product,
place, price, dan promotion) diterapkan
oleh para akademisi dengan mengacu
pada semua bentuk komunikasi
pemasaran (periklanan, promosi
penjualan, public relations, personal
selling, dan sebagainya) dan bukan
promosi penjualan saja. Jadi, untuk
mendapatkan terminologis yang tepat,
para akademisi memisahkan praktek
promosi penjualan dari pengertian
promosi yang lebih inklusif. Para
praktisi tidak memisahkan pengertian
ini dan menggunakan istilah “promosi”
yang lebih efisien dalam mengacu
pada apa yang disebut oleh para
profesor sebagai “promosi penjualan”.
Dengan memperhatikan perbedaan itu,
maka para praktisi, menggunakan
istilah “promosi” sebagai pengganti
atau secara secara bergantian dengan
“promosi penjualan”. Definisi promosi
(promotion) adalah mengacu pada
setiap insentif yang digunakan oleh
produsen untuk memicu transaksi
(pedagang besar dan ritel) dan/atau
konsumen untuk membeli suatu merek
serta mendorong tenaga penjualan
untuk secara agresif menjualnya
(Terence A.Shimp, 2001:111).
Promosi merupakan bagian dari
kegiatan pemasaran (marketing).
Pemasaran awalnya hanya dikenal
dalam dunia bisnis, dimana
perusahaan-perusahaan memproduksi
barang-barangnya dalam rangka untuk
mencari untung/laba (profit).
Era globalisasi saat ini pemasaran
(marketing) telah memasuki semua
aspek kehidupan masyarakat sehari-
hari baik sebagai individu, kelompok
masyarakat maupun organisasi-
organisasi non profit/nirlaba (tidak
mencari untung). Organisasi non profit
seperti musem, kebun binatang,
lembaga kesenian seperti Taman
Ismail Marzuki, Gedung kesenian
Jakarta, Lembaga- sosial masyarakat,
ataupun Partei Politik menurut P. Angi
Pora (1999:7) pada saat ini sudah
menggunakan metode pemasaran
(marketing) dalam kegiatannya untuk
memuaskan masyarakat. Oleh sebab
itu marketing tidak lagi menjadi milik
dunia bisnis saja, tetapi sudah menjadi
milik semua pihak untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sesuai dengan
hakekat organisasi masing-masing
melalui proses pertukaran.
Promosi bukan saja berfungsi sebagai
media komunikasi antara perusahaan
dan konsumen, melainkan juga
sebagai alat untuk mempengaruhi
konsumen. Dalam bahasa Inggris,
promotion berarti ’kenaikan’ atau
’kemajuan melalui periklanan’. Menurut
Fred E. Hahn, promosi adalah semua
kegiatan untuk membantu penjualan
suatu produk atau jasa di setiap tempat
jaringan penjualan, mulai dari bahan
presentasi yang digunakan oleh tenaga
penjualan ketika melakukan
penawaran hingga siaran niaga di
media massa (televisi, surat kabar)
untuk mengikat pelanggan melalui
kesan yang menyenangkan terhadap
yang diiklankan. Promosi dapat pula
diartikan suatu kegiatan yang bernada
membujuk atau meningkatkan suatu
produk. Karena merupakan salah satu
mekanisme komunikasi persuasif
dalam pemasaran barang atau jasa
yang ditawarkan, promosi dapat juga
dikatakan forum pertukaran informasi
antara organisasi dan konsumen
berkaitan dengan produk jasa atau
produk yang tersedia.
Promosi perpustakaan adalah berbagai
aktifitas yang dilakukan oleh
perpustakaan dalam rangka
meningkatkan pemanfaatan produk
dan layanan perpustakaan oleh
pemustaka potensial dan aktual.
Tujuan dari peningkatan pemanfaatan
produk dan layanan perpustakaan ini
tergantung pada misi dan tujuan
keberadaaan dari masing-masing jenis
perpustakaan. Sehubungan dengan itu
bentuk dan teknik promosi yang
dilakukan oleh perpustakaan
tergantung pada jenis perpustakaan
tersebut.

KONSEP PROMOSI PERPUSTAKAAN

13. B. Fungsi dan TEMPLATE : SFX: Tombol


Tujuan Promosi Background dominan berwarna putih
Perpustakaan
Teks penjelasan
muncul di sebelah BUTTON :
kanan Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
1. Fungsi Promosi Perpustakaan

Image
Semua bentuk dari promosi berusaha
memberikan kontribusinya terhadap
tujuan dari suatu lembaga termasuk
perpustakaan, untuk meningkatkan
pemberdayaan perpustakaan,
sehingga fungsi perpustakaan sebagai
lembaga pendidikan masyuarakat,
fungsi informatif, riset dan rekreatif
edukatif dapat dirasakan langsung oleh
pemustaka melalui tahapan AIDAS,
yaitu Atetention (menaruh perhatian),
Interest (merasa tertarik), Desire
(timbul keinginan), Action (melakukan
tindakan), dan Satisfaction (kepuasan)
dengan demikian, melalui promosi
perpustakaan, ada beberapa fungsi
promosi dalam menunjang kegiatan
pemasaran perpustakaan antara lain
adalah:
a. Dapat membantu untuk
memperkenalkan eksistensi
perpustakaan kepada khalayak
secara lebih luas.
b. Membantu menginformasikan
tentang visi, misi, tujuan,
kegunaan/manfaat
perpustakaan bagi khalayak.
c. Membantu memberitahu
tentang apa isi perpustakaan
(what), siapa yang
menggunakan jasa
perpustakaan (who), kapan
waktu layanan perpustakaan
(when), dimana lokasi
perpustakaan (where),
mengapa harus ke
perpustakaan (why),
bagaimana menjadi pengguna
perpustakaan (how).
d. Membantu menginformasikan
tentang buku-buku baru yang
sudah diolah dan siaga untuk
dipinjamkan.
e. Membantu menginformasikan
tentang kegiatan-kegiatan
ekstra perpustakaan seperti:
seminar, ceramah, bedah buku,
pameran, lomba, keramaian,
seperti (sandiwara, film,
atraksi), program musik,
mendongeng, dan sebagainya.
f. Membantu ekspansi layanan
dan lain–lain.

2. Fungsi Promosi Perpustakaan

Berdasarkan fungsi diatas, promosi


perpustakaan berarti segala kegiatan
yang dilaksanakan oleh perpustakaan
dengan maksud untuk menyampaikan,
memperkenalkan, atau
mengkomunikasikan produk atau jasa
yang ada di perpustakaan, tujuan
promosi tersebut adalah untuk
mempengaruhi dan mendorong
pemustaka agar memanfaatkan jasa
atau layanan yang di tawarkan.
Promosi perpustakaan mempunyai
tujuan:
a. Memperkenalkan dan
mensosialisasikan produk atau
jasa layanan perpustakaan yang
ditawarkan dapat menimbulkan
rasa ketertarikan pemustaka.
b. Membangun citra layanan terbaik
di perpustakaan dan menciptakan
kesan, artinya bagaimana agar
pemustaka memiliki kesan yang
baik terhadap produk dan jasa
perpustakaan.
c. Mendorong dan memotivasi
pemustaka untuk memmanfaatkan
perpustakaan.
d. Membangkitkan minat seseorang
untuk mengetahui lebih lanjut serta
menggunakan, memanfaatkan
produk dan jasa yang telah
ditawarkan.
e. Memperoleh tanggapan, dengan
promosi yang dilakukan diharapkan
muncul tanggapan dalam hal ini
tentunya tanggapan yang positif.
f. Meningkatkan pemanfaatan dan
pendayuagunaan perpustakaan
dalam rangka peningkatan budaya
baca.

Promosi dikembangkan untuk


menjawab kebutuhan atau
menciptakan kebutuhan pasar dan
agar lembaga beserta produk dan
jasanya dapat dikenal, disukai, dan
dicari pelanggan. Jerome dan Andrean
mengatakan bahwa tujuan promosi,
antara lain untuk menarik perhatian,
menciptakan kesan, membang-kitkan
minat, dan memperoleh tanggapan.
Dalam dunia perdagangan, promosi
adalah usaha untuk memajukan dan
akan meningkatkan popularitas barang
yang dijual. Jerome dan Andrew
mengemukakan bahwa dalam kegiatan
promosi sedikitnya terdapat empat
tujuan yaitu sebagai berikut:
a. Untuk menarik perhatian;
b. Untuk rnenciptakan kesan;
c. Untuk membangkitkan minat;
d. Untuk memperoleh tanggapan.

Sedangkan menurut Stanley, tujuan


promosi adalah mempengaruhi
pengetahuan, sikap dan perilaku dari
penerima dan membujuk rnereka untuk
menerima konsep, pelayanan, ide atau
barang yang dipromosikan. Dalam hal
perdagangan, promosi adalah usaha
penjual untuk membujuk calon pembeli
untuk menerima produk, pelayanan
atau ide yang sedang dipromosikan.
Definisi di atas tidak terlalu berbeda
dengan pendapat Jerome tentang
tujuan promosi yaitu memberitahukan,
membujuk dan mengingatkan pembeli
tentang perusahaan serta produk-
produknya. Promosi merupakan
strategi yang unik bagi masing-masing
perusahaan.
Jadi secara umum promosi bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran orang
terhadap suatu organisasi dan produk
baik produk baru maupun produk lama
organisasi tersebut. Termasuk dalam
Tujuan promosi adalah memberi
pemahaman kepada orang mengenai
suatu produk tertentu; menjaga dan
memperbaharui pengetahuan orang
terhadap suatu produk.
Menurut Edsan tujuan promosi
perpustakaan adalah:
1. Memberikan kesadaran kepada
masyarakat tentang adanya
pelayanan perpustakaan;
2. Mendorong minat masyarakat
untuk menggunakan
perpustakaan;
3. Mengembangkan pengertian
masyarakat agar perpustakaan
dan peranannya dalam dalam
perpustakaan medukung kegiatan
masyarakat.
Sedangkan Weinstock menyatakan
bahwa tujuan promosi perpustakaan
adalah memperkenalkan pusat
informasi dan pelayanannya,
memperkenalkan kepada masyarakat
reputasi pusat informasi dan membujuk
calon pemakai yang berpotensi agar
menggunakan jasa pelayanan
informasi.

14. C. Manfaat TEMPLATE : SFX: Tombol


Promosi Background dominan berwarna putih
Perpustakaan
Teks penjelasan
muncul di sebelah BUTTON :
kanan Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
C. Manfaat Promosi Perpustakaan

Image

Manfaat promosi perpustakaan


merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk menyadarkan masyarakat
pemustaka tentang pentingnya
perpustakaan bagi kehidupan,
memperkenalkan perpustakaan
dengan segala kegiatannya kepada
masyarakat yang dilayani. Dengan
demikian kegiatan promosi
perpustakaan harus berpedoman pada
pemasaran kebutuhan pemakai
perpustakaan yang diadakan harus
senantiasa aktif dipromosikan sampai
semua kelompok sasaran menyadari
peran utama perpustakaan, yaitu
sebagai mitra dalam pembelajaran
sepanjang hayat, dan merupakan pintu
gerbang untuk membuka semua jenis
sumber informasi. Tentu saja bentuk
promosinya juga harus disesuaikan
dengan berbagai kelompok sasaran
yang berbeda – beda.
Melalui promosi perpustakaan,
masyarakat akan mengetahui fungsi
dan manfaat perpustakaan dan merasa
bahwa kebutuhan tentang informasi
dapat dipenuhi sehingga pada akhirnya
mereka akan menjadi pengguna
perpustakaan yang setia. Dengan
demikian sebaiknya perpustakaan
mempunyai kebijakan tertulis
menyangkut promosi ini, dan merinci
berbagai sasaran serta strategi yang
akan digunakan. Tentu saja kebijakan
ini harus dikerjakan bersama – sama
dengan pihak terkait dan dituangkan
dalam dokumentasi secara tertulis
meliputi : sasaran, strategi, rencana
tindakan agar pasti tujuan tercapai dan
metode evaluasi.
Dengan demikian, melalui promosi
perpustakaan mempunyai manfaat :
1. Dapat membantu untuk
memperkenalkan eksistensi
perpustakaan kepada khalayak
secara lebih luas.
2. Membantu menginformasikan
tentang visi, misi, tujuan,
kegunaan/ manfaat perpustakaan
bagi khalayak.
3. Membantu memberitahu tentang
apa isi perpustakaan (who), kapan
waktu layanan perpustakaan
(when), dimana lokasi
perpustakaan (where), mengapa
harus ke perpustakaan (why),
bagaimana menjadi pengguna
perpustakaan (how).
4. Membantu menginformasikan
tentang buku–buku baru yang
sudah diolah dan siap untuk
dipinjamkan.
5. Membantu menginformasikan
tentang kegiatan–kegiatan ekstra
perpustakaan seperti : seminar,
ceramah, bedah buku, pameran,
lomba, keramaian (sandiwara, film,
atraksi), program musik,
mendongeng dan sebagainya.
6. Menarik perhatian, artinya
berupaya agar produk dan jasa
yang ditawarkan dapat
menimbulkan rasa ketertarikan
pemustaka;
7. Menciptakan kesan, artinya
bagaimana agar pemustaka
memiliki kesan yang baik terhadap
produk dan jasa perpustakaan;
8. Membangkitkan minat seseorang
untuk mengetahui lebih lanjut serta
menggunakan, memanfaatkan
produk dan jasa yang telah
ditawarkan;
9. Memperoleh tanggapan, dengan
promosi yang dilakukan diharapkan
muncul tanggapan dalam hal ini
tentunya tanggapan yang positif.
10. Menarik perhatian, artinya
berupaya agar produk dan jasa
yang ditawarkan dapat
menimbulkan rasa ketertarikan
pemustaka;
11. Menciptakan kesan, artinya
bagaimana agar pemustaka
memiliki kesan yang baik terhadap
produk dan jasa perpustakaan;
12. Membangkitkan minat seseorang
untuk mengetahui lebih lanjut serta
menggunakan, memanfaatkan
produk dan jasa yang telah
ditawarkan;
13. Memperoleh tanggapan, dengan
promosi yang dilakukan diharapkan
muncul tanggapan dalam hal ini
tentunya tanggapan yang positif.
15. D. Bauran TEMPLATE : SFX: Tombol
Pemasaran Untuk Background dominan berwarna putih
Perpustakaan
Teks penjelasan
muncul di sebelah BUTTON :
kanan Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
D. Bauran Pemasaran Untuk
Perpustakaan

Image

Bauran pemasaran merupakan


seperangkat alat pemasaran yang
digunakan organisasi untuk mencapai
tujuan pemasarannya di pasar
sasaran. Bauran pemasaran di
perpustakaan merupakan bagian dari
perencanaan pemasaran yang
ditentukan atas dasar hasil-hasil dari
kajian lingkungan pemasaran, riset
pasar, kajian pengguna, serta kajian
kualitas produk yang ditawarkan.
Selain itu bauran pemasaran juga
merupakan bagian penting dari sebuah
strategi pemasaran yang mencakup
seluruh aspek produk seperti, sesuai
kebutuhan pemustaka? kemudahan
akses? menarik tidaknya? terjangkau
harganya? Bauran pemasaran juga
membantu memposisikan produk
perpustakaan dalam persepsi
pemustaka sasaran, sehingga
perpustakaan dan pemustaka dapat
menyediakan/menawarkan beragam
produk atas dasar beragam kelompok
pemustaka sasaran.
Pemustaka dari sebuah perpustakaan
dipengaruhi oleh bagaimana bauran
pemasaran (4P dan 4C) secara
keseluruhan ditangani. Keragaman
karakteristik pemustaka dari berbagai
aspek seperti usia, pendidikan,
pekerjaan, ekonomi dan lain-lain dapat
mempengaruhi keragaman kebutuhan
informasi, cara memenuhi kebutuhan
informasi, format media informasi yang
diinginkan dan lain-lain, sehingga
diperlukan rancangan bauran
pemasaran yang berbeda, yang sesuai
dengan kelompok pemustaka sasaran.
Sebagai contoh sebuah perpustakaan
umum yang memiliki fungsi untuk
memberikan layanan informasi kepada
berbagai segmen atau kelompok
pemustaka seperti anak-anak, ibu
rumah tangga, ibu pekerja, pensiunan,
pelajar, mahasiswa dan lain-lain.
Masing-masing segmen membutuhkan
infomasi yang berbeda seperti artikel
ilmiah, cerita anak, informasi masakan,
informasi sekolah, informasi pekerjaan
dan lain-lain.
Selain itu mereka mencari kebutuhan
informasi dengan cara yang berbeda
pula seperti mencari di rak kolekasi,
atau bertanya pada pustakawan, atau
mencari di database yang dilanggan
perpustakaan, atau konsultasi melalui
telepon atau internet/media sosial dan
lain-lain. Selanjutnya mereka juga
memilih media informasi yang mereka
inginkan bisa tercetak atau elektronik.
Oleh karenanya bauran pemasaran
yang meliputi; product/customer value,
price/user cost, place/user
convenience, promotion/user
communication untuk setiap
segmen/kelompok pemustaka
dirancang berbeda agar sesuai
dengan keinginan pemustaka sasaran.
Rancangan bauran pemasaran sebuah
perpustakaan juga harus
memperhatikan bagaimana
perpustakaan tersebut dipandang dan
dipersepsi oleh pemustaka sasaran.
Apa produk perpustakaan yang
menarik? apakah perpustakaan yang
berteknologi tinggi? apakah
perpustakaan yang berkualitas?
apakah perpustakaan yang
konvensional? dan lain-lain. Selain itu
perlu juga mengetahui seberapa
banyak pemustaka potensial yang
tertarik menggunakan perpustakaan?
mengapa masih ada pemustaka
potensial yang tidak menggunakan
perpustakaan? perubahan apa yang
harus dilakukan agar dapat
menyediakan layanan informasi yang
lebih efektif? dan lain-lain.
Sikap pemustaka sasaran terhadap
perpustakaan dapat mempengaruhi
perilakunya terhadap perpustakaan
termasuk layanan yang
disediakan.Oleh karenanya riset
tentang bagaimana penerimaan
pemustaka sasaran terhadap
perpustakaan dapat menjadi dasar
bagi rancangan bauran
pemasaran.Berikut ini adalah
penjelasan tentang elemen-elemen
bauran pemasaran untuk
perpustakaan;

1. Produk dan Layanan / Customer


Value

Kotler & Amstrong (2008:204)


menjelaskan, bahwa product is
anything can be offered to a market for
attention, acquisition, use, or
consumption that might satisfy a want
to need. Selanjutnya Kotler & Amstrong
juga menjelaskan bahwa produk
meliputi, physical goods, services,
experiences, events, persons, places,
properties, organizations, information,
and ideas.
Adapun produk yang dapat
disediakan/ditawarkan oleh
perpustakaan meliputi;
a. produk/layanan,
b. organisasi,
c. orang,
d. tempat,
e. isu-isu sosial.

Pada prinsipnya produk yang


disediakan/ditawarkan oleh
perpustakaan harus memiliki nilai yang
lebih besar dari biaya yang telah
dikeluarkan baik oleh pemustaka aktual
maupun pemustaka potensial. Desain
dan kualitas layanan perpustakaan
dimanifestasikan dalam faktor-faktor
yang bersifat tangible, seperti
ketepatan waktu layanan, keakuratan
dan kemutakhiran informasi, ketepatan
media informasi yang disediakan.
Kemudian desain dan layanan
perpustakaan juga dimanifestasikan
dalam faktor-faktor yang bersifat
intangible berupa pelatihan dan
peningkatan motivasi para
pustakawan, penggunaan sumber-
sumber informasi secara efektif, dan
pengetahuan yang luas dan mendalam
tentang karakteristik pemustaka aktual
dan pemustaka potensial.
Perlu diingat bahwa produk
perpustakaan di desain sesuai dengan
karakteristik segmen/kelompok
pemustaka sasaran, karena setiap
kelompok memiliki perbedaan
kebutuhan informasi dan keinginan
untuk memenuhi kebutuhan informasi
tersebut. Sebagai contoh sebuah
perpustakaan perguruan tinggi, dapat
menawarkan beragam layanan
peminjaman, silang layan, fasilitas
akses dan lain-lain yang berbeda untuk
segmen/kelompok mahasiswa S1,
segmen/kelompok mahasiswa
pascasarjana S2 dan S3 dan kelompok
dosen.
Setiap segmen/kelompok mencari
keluasan dan kedalaman informasi
yang berbeda, juga memanfaatkan
untuk tujuan yang berbeda. Produk-
produk perpustakaan seperti layanan
informasi dapat secara kreatif dibuat
untuk menjawab berbagai kebutuhan
layanan perpustakaan/layanan
informasi dari beragam
segmen/kelompok pemustaka.
Perpustakaan umum dapat
menawarkan layanan penelusuran
informasi untuk segmen/kelompok
pelaku bisnis, atau acara-acara khusus
(special event) seperti diskusi tentang
mendidik anak untuk
segmen/kelompok ibu dan anak,
nonton bareng untuk
segmen/kelompok pencinta film,
pagelaran mini untuk
segmen/kelompok pencinta musik dan
lain-lain.
Menurut Jain (1999:110-112), ada
empat alasan penting mengapa produk
perpustakaan harus direncanakan
yaitu:
a. Perubahan kebutuhan pemustaka
Kebutuhan dan keinginan
pemustaka berubah dari waku ke
waktu. Misalnya kebutuhan
informasi tentang penelitian yang
dapat diperoleh melalui abstrak
akan terus berubah seiring dengan
perkembangan dan perubahan
kegiatan penelitian yang terus
berjalan. Kemudian kebutuhan
subjek yang dapat terus berubah,
juga jumlah dan tipe jurnal yang
dibutuhkan oleh pemustaka
sasaran dapat berubah. Dengan
kata lain produk yang
disediakan/ditawarkan
perpustakaan harus disesuaikan
dengan perubahan-perubahan
kebutuhan dan keinginan dari
pemustaka sasaran,
b. Perubahan profil pemustaka.
Beberapa faktor eksternal seperti
pendidikan dan pekerjaan dapat
merubah kebutuhan informasi dari
pemustaka sasaran. Oleh
karenanya perlu dipertimbangkan
untuk menyediakan/menawarkan
produk baru yang sesuai dengan
mereka tanpa menghilangkan
produk yang telah ada, karena
produk lama pasti tetap ada yang
membutuhkan,
c. Perubahan pada produk
kompetitor. Peningkatan kuantitas
dan kualitas produk yang
disediakan/ditawarkan oleh
kompetitor akan membuat produk
kita menjadi kurang dimata
pemustaka sasaran kita,
d. Perubahan teknologi. Perubahan
teknologi informasi dan komunikasi
membuat dampak signifikan pada
kegiatan perpustakaan. Melalui
sarana teknologi kecepatan akses
relatif tidak memerlukan waktu
yang lama, informasi yang
diperlukan dapat dihimpun melalui
beragam sumber dengan materi
informasi yang mutakhir/terkini
Informasi yang dikemas dalam
media elektronik dapat diakses
lebih cepat, lebih mudah karena
dapat darimana saja, serta dengan
isi yang lebih mutakhir. Oleh
karenanya perlu dipertimbangkan
untuk menyediakan produk
layanan perpustakaan dan
informasi dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi.

2. Price / User Cost

Harga merupakan elemen bauran


pemasaran yang paling sulit
dipertimbangkan dan diterapkan di
perpustakaan sehingga harga
seringkali tidak digunakan sebagai
elemen dalam bauran pemasaran
sebuah perpustakaan. Namun perlu
diingat untuk dapat memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka
sasaran dibutuhkan pendanaan yang
tidak sedikit. Kelengkapan koleksi baik
dalam bentuk tercetak maupun
elektronik seperti e-books, e-journal
dan harus selalu dijaga
kemutakhirannya, serta segala fasilitas
untuk kemudahan dan kenyamanan
pemustaka sasaran merupakan produk
yang disediakan/ditawarkan
perpustakan sebagai lembaga
informasi.
Semua itu membutuhkan pembiayaan
yang besar. Namun demikian, selama
lembaga payung yang bertanggung
jawab pada perpustakaan dan segala
kegiatannya memahami serta bersedia
dan mampu menanggulangi seluruh
biaya maka seluruh layanan
perpustakaan dan informasi dapat
diberikan secara cuma-cuma.
Sebenarnya biaya dapat dikenakan
pada layanan-layanan tertentu seperti
fotokopi, paket informasi terseleksi,
dan layanan antar.Selain itu untuk
menjadi anggota perpustakaan dapat
juga dikenakan biaya.
Perpustakaan komunitas yang saat ini
banyak terdapat di kota-kota besar di
Indonesia seperti Jakarta, Bandung,
Jogjakarta menentukan sejumlah
biaya untuk menjadi anggota dan untuk
memanfaatkan koleksi serta fasilitas
yang disediakan/ditawarkan. Sejauh ini
tidak ada keberatan dari anggota untuk
membayar biaya yang ditentukan
karena perpustakaan tersebut
menyediakan kebutuhan informasinya.
Tentu saja harga atau biaya yang
dikenakan dapat berdasar pada tipe
produk dan segmen/kelompok
pemustaka sasaran dari produk
tersebut.
Ada beberapa hal yang dapat
dipertimbangkan untuk menentukan
harga/biaya layanan perpustakaan dan
informasi yaitu,
a. Perpustakaan yang memasarkan
produk. Perpustakaan dari sebuah
organisasi profit dapat menentukan
harga layanan perpustakaan dan
informasi yang harus
dibayarkanoleh pemustakasasaran
bahkan untuk memperoleh
keuntungan. Sedangkan
perpustakaan yang didanai
sebagian atau sepenuhnya oleh
sebuah organisasi dapat
mempertimbangkan untuk
mengenakan biaya pada layanan
perpustakaan dan informasinya
hanya untuk menutup biaya
operasional semata. Namun
demikian keputusan untuk
mengenakan biaya harus diambil
dengan hati-hati agar tidak
mengganggu citra perpustakaan
tersebut dimata pemustaka
sasaran.
b. Produk yang dipasarkan.
Karakteristik produk seperti
ketepatan, kesesuaian isi
informasi, kemudian tipe produk
seperti kemasan cetak atau non
cetak, layanan antar, dan nilai
tambah produk bagi pemustaka
akan memengaruhi harga/biaya
produk perpustakaan tersebut,
c. Pemustaka yang
membeli/memanfaatkan produk
tersebut. Nilai informasi bagi
pemustaka, kemampuan untuk
membayar, serta keinginan
pemustaka untuk membayar
merupakan faktor-faktor yang
dipertimbangkan untuk
menentukan harga/biaya produk
perpustakaan tersebut.
d. Kompetisi. Perlu mencari tahu
apakah ada lembaga informasi lain
yang menyediakan produk yang
sama dan bergerak pada
segmen/kelompok pemustaka yang
sama mengenakan harga/biaya
dan berapa besarnya. Informasi ini
menjadi pertimbangan untuk
menentukan harga/biaya produk
perpustakaan,
e. Memahamisensitivitas pada
pengenaan harga/biaya untuk
sebuah layananperpustakaan dan
informasi. Upaya ini dilakukan
untuk mengantisipasi pemikiran
kritis pemustaka berupa
kerelevanan antara besaran biaya
dan kualitas layanan yang
diberikan.
3. Place / User Convenience

Place atau tempat dalam pemasaran


dapat diartikan sebagai
pendistribusian, dan pada pemasaran
perpustakaan berkaitan dengan
dimana serta bagaimana layanan
perpustakaan dan informasi tersedia
untuk pemustaka sasaran.
Ketersediaan layanan meliputi lokasi
perpustakaan yang mudah dijangkau
pemustaka serta kenyamanan untuk
memenuhi kebutuhan informasinya.
Tempat/Pendistribusian ini meliputi;
a. Jam buka. Setiap jenis
perpustakaan dapat menerapkan
jam buka perpustakaan yang
berbeda tergantung dari
segmen/kelompok pemustaka yang
dilayaninya. Misalnya
perpustakaan perguruan tinggi
dapat menyediakan layanan
perpustakaan dan informasi hingga
malam hari karena civitas
akademika, khususnya para
mahasiswa memerlukannya.
b. Layanan keliling. Layanan
perpustakaan dan informasi
seharusnya dapat juga
dimanfaatkan oleh masyarakat
yang tinggal jauh dari
perpustakaan. Oleh karenanya
diperlukan layanan perpustakaan
keliling yang dapat menjangkau
mereka. Di Indonesia di kenal
dengan perpustakaan keliling yang
menggunakan mobil untuk
mencapai pemustaka hingga ke
pelosok.
c. Lokasi perpustakaan selain harus
mudah dijangkau oleh pemustaka
kemudahan transportasi, juga
harus mempertimbangkan faktor
keamanan.
d. Tampilan dan suasana gedung/
ruang perpustakaan.Tata ruang
sebuah perpustakaan merupakan
faktor penting bagi pembentukan
persepsi pemustaka tentang
perpustakaan tersebut. Kesan
yang ingin dibangun dapat dimulai
dari bagaimana tampilan
perpustakaan tersebut yang
meliputi pilihan dan tata letak
furniture, warna-warna yang dipilih,
hiasan-hiasan yang ada dan lain-
lain. Selain itu perlu membangun
suasana yang menyenangkan
melalui keramahan pustakawan
dan kenyamanan ruang sehingga
pemustaka merasa bahwa
kehadirannya memang diharapkan.

4. Promosi / Promotion

Promosi dalam pemasaran


dideskripsikan sebagai komunikasi
pemasaran. Kegiatan promosi
perpustakaan dilakukan untuk
membangun komunikasi yang efektif
antara perpustakaan dengan
pemustakanya yang meliputi;
a. memahami secara menyeluruh
produk perpustakaan yang
ditawarkan, kemudian
mendiskusikandengan pustakawan
atau staf perpustakaan yang
bertanggung jawab
mengembangkan dan
mendistribusikan,
b. berbicara pada pemustaka, dan
mencari tahu mengapa mereka
menggunakan perpustakaan anda,
c. berbicara pada mereka yang
memilih menggunakan
perpustakaan lain dan mencari
tahu mengapa mereka tidak
menggunakan perpustakaan anda,
d. mengetahui dan memahami sikap
negatif pada produk perpustakaan,
kemudian tunjukkan nilai tambah
atau keuntungan memanfaatkan
produk perpustakaan anda.

Ada beberapa alat promosi yang dapat


digunakan yaitu;
a. pemasaran langsung/ direct
marketing,
b. hubungan masyarakat/public
relations,
c. periklanan/advertising,
d. promosi penjualan/sales
promotion,
e. penjualan secara pribadi/personal
selling
f. acara khusus dan
pengalaman/special event

Namun demikian ada empat teknik


promosi yang dianggap paling sesuai
untuk kegiatan pemasaran
perpustakaan yaitu,
a. pemasaran langsung/ direct
marketing,
b. hubungan masyarakat/public
relations,
c. periklanan/advertising
d. acara khusus dan
pengalaman /special event

Kegiatan promosi merupakan wahana


silaturahmi antara perusahaan dan
konsumen, selain sebagai alat untuk
mempengaruhi konsumen dalam
kegiatan pembelian atau penggunaan
jasa sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya. Agar promosi yang
akan dilakukan efektif dan efisien, perlu
dtentukan berbagai bauran promosi
yang paling tepat, antara lain, sebagai
berikut :
1. Kontak Pribadi (Personal Selling)
Hubungan tatap muka antara
penjual dan pembeli jasa atau
orang yang diharapkan menjadi
pembeli/pemakai. Dalam kontak
pribadi ini, objek yang dijadikan
sasaran disebut prospek. Kontak
pribadi sangat berperan dalam
pemasaran jasa karena ;
a. Interaksi secara personal antara
penyedia jasa dan konsumen
sangat penting;
b. Jasa tersebut disediakan bukan
oleh mesin;
c. Orang merupakan bagian dari
produk jasa.

5. Publisitas / Publicity

Publisitas merupakan perangsangan


nonpersonal mengenai suatu
organisasi, produk, kebijaksanaan, dan
personalnya dengan penyajian yang
menarik, misalnya melalui media
massa seperti radio atau televisi atau
di panggung. Karena perpustakaan
biasanya tidak mempunyai dana
khusus untuk promosi, publisitas dapat
dilakukan sebagai bentuk promosi
yang potensial.
a. Pemilihan Bauran Promosi
Dalam memilih bauran promosi
perlu diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut.
1. Anggaran
Jumlah dana yang dipersiapkan
untuk promosi akan
mempengaruhi jenis promosi apa
yang paling sesuai untuk target
yang diharapkan.
2. Target Konsumen
Kalangan yang akan menjadi
sasaran promosi diharapkan dapat
menjadi pelanggan perpustakaan.
Target konsumen ini akan lebih
tepat dipakai sebagai jenis
promosi perpustakaan, misalnya
melalui iklan di radio.
3. Tempat dan Waktu
Tempat dan waktu juga
mempengaruhi jenis promosi yang
akan dilakukan, misalnya gedung
yang megah dan event atau
peristiwa penting.
16. E. Rangkuman TEMPLATE : SFX: Tombol
Teks penjelasan Background dominan berwarna putih
muncul di sebelah
kanan
BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
E. Rangkuman

UU No. 43 Tahun 2007 tentang


Perpustakaan pasal 1 ayat (1)
mendefinisikan perpustakaan adalah
sebagai institusi pengelola karya tulis,
karya cetak, dan/ atau karya rekam
secara profesional dengan sistem yang
baku, guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian
informasi dan rekreasi para
pemustaka.
Tidak semua gedung yang berisi buku
dapat disebut perpustakaan, tetapi ada
persyaratan yang harus dipenuhi,
diantaranya:
1. Adanya kumpulan bahan
perpustakaan (buku, majalah, buku
rujukan) dalam jumlah tertentu,
dalam bentuk tercetak maupun
elektronik.
2. Bahan perpustakaan yang ada
harus disusun berdasarkan sistem
yang berlaku, diolah, dan diproses
(registrasi, klasifikasi, katalogisasi
dan didata) baik secara manual
ataupun dengan cara otomasi.
3. Bahan perpustakaan yang telah
diolah dan diproses tadi, harus
ditempatkan di ruangan tertentu
yang dikenal dengan istilah
perpustakaan.
4. Perputaran/sirkulasi bahan pustaka
harus dikelola oleh petugas yang
profesional yang mempunyai
kemampuan mengelola peredaran
bahan pustaka baik secara manual
maupun yang sudah terotomasi.
5. Ada pemustaka perpustakaan
yang memanfaatkan koleksi bahan
pustaka untuk kepentingan ilmu
pengetahuan, penelitian, observasi
dan hal lainnya yang berkaitan
dengan belajar dan kegiatan
menimba ilmu.

Arti promosi menurut Kamus Besar


Bahasa Indonesia (1990:703) adalah
perkenalan (dalam rangka memajukan
usaha, dagang, dsb). Promosi
merupakan suatu cara yang dapat
digunakan perpustakaan untuk
mengadakan komunikasi secara luas
antara pihak perpustakaan dengan
khalayak/masyarakat, dengan kata lain
promosi adalah suatu alat untuk
mempengaruhi, menarik minat, dan
menginformasikan tentang visi, misi,
tujuan, ,jasa layanan yang diadakan
oleh perpustakaan.
Definisi promosi (promotion) adalah
mengacu pada setiap insentif yang
digunakan oleh produsen untuk
memicu transaksi (pedagang besar
dan ritel) dan/atau konsumen untuk
membeli suatu merek serta mendorong
tenaga penjualan untuk secara agresif
menjualnya (Terence A.Shimp,
2001:111).
Dalam bahasa Inggris, promotion
berarti ’kenaikan’ atau ’kemajuan
melalui periklanan’. Menurut Fred E.
Hahn, promosi adalah semua kegiatan
untuk membantu penjualan suatu
produk atau jasa di setiap tempat
jaringan penjualan, mulai dari bahan
presentasi yang digunakan oleh tenaga
penjualan ketika melakukan
penawaran hingga siaran niaga di
media massa (televisi, surat kabar)
untuk mengikat pelanggan melalui
kesan yang menyenangkan terhadap
yang diiklankan.
Fungsi promosi dalam menunjang
kegiatan pemasaran perpustakaan
antara lain adalah:
a. Dapat membantu untuk
memperkenalkan eksistensi
perpustakaan kepada khalayak
secara lebih luas.
b. Membantu menginformasikan
tentang visi, misi, tujuan,
kegunaan/manfaat perpustakaan
bagi khalayak.
c. Membantu memberitahu tentang
apa isi perpustakaan (what), siapa
yang menggunakan jasa
perpustakaan (who), kapan waktu
layanan perpustakaan (when),
dimana lokasi perpustakaan
(where), mengapa harus ke
perpustakaan (why), bagaimana
menjadi pengguna perpustakaan
(how).
d. Membantu menginformasikan
tentang buku-buku baru yang
sudah diolah dan siaga untuk
dipinjamkan.
e. Membantu menginformasikan
tentang kegiatan-kegiatan ekstra
perpustakaan seperti: seminar,
ceramah, bedah buku, pameran,
lomba, keramaian, seperti
(sandiwara, film, atraksi), program
musik, mendongeng, dan
sebagainya.
f. Membantu ekspansi layanan dan
lain–lain.

Berdasarkan fungsi diatas, promosi


perpustakaan berarti segala kegiatan
yang dilaksanakan oleh perpustakaan
dengan maksud untuk
menyampaiakan, memperkenalkan,
atau mengkomunikasikan produk atau
jasa yang ada di perpustakaan, tujuan
promosi tersebut adalah untuk
mempengaruhi dan mendorong
pemustaka agar memanfaatkan jasa
atau layanan yang di tawarkan.
Manfaat promosi perpustakaan
merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk menyadarkan masyarakat
pemustaka tentang pentingnya
perpustakaan bagi kehidupan,
memperkenalkan perpustakaan
dengan segala kegiatannya kepada
masyarakat yang dilayani.
Bauran pemasaran merupakan
seperangkat alat pemasaran yang
digunakan organisasi untuk mencapai
tujuan pemasarannya di pasar
sasaran. Bauran pemasaran di
perpustakaan merupakan bagian dari
perencanaan pemasaran yang
ditentukan atas dasar hasil-hasil dari
kajian lingkungan pemasaran, riset
pasar, kajian pengguna, serta kajian
kualitas produk yang ditawarkan.
Pemustaka dari sebuah perpustakaan
dipengaruhi oleh bagaimana bauran
pemasaran (4P dan 4C) secara
keseluruhan ditangani. Keragaman
karakteristik pemustaka dari berbagai
aspek seperti usia, pendidikan,
pekerjaan, ekonomi dan lain-lain dapat
mempengaruhi keragaman kebutuhan
informasi, cara memenuhi kebutuhan
informasi, format media informasi yang
diinginkan dan lain-lain, sehingga
diperlukan rancangan bauran
pemasaran yang berbeda, yang sesuai
dengan kelompok pemustaka sasaran.
Pada prinsipnya produk yang
disediakan/ditawarkan oleh
perpustakaan harus memiliki nilai yang
lebih besar dari biaya yang telah
dikeluarkan baik oleh pemustaka aktual
maupun pemustaka potensial. Desain
dan kualitas layanan perpustakaan
dimanifestasikan dalam faktor-faktor
yang bersifat tangible, seperti
ketepatan waktu layanan, keakuratan
dan kemutakhiran informasi, ketepatan
media informasi yang disediakan.
Kemudian desain dan layanan
perpustakaan juga dimanifestasikan
dalam faktor-faktor yang bersifat
intangible berupa pelatihan dan
peningkatan motivasi para
pustakawan, penggunaan sumber-
sumber informasi secara efektif, dan
pengetahuan yang luas dan mendalam
tentang karakteristik pemustaka aktual
dan pemustaka potensial.

17. F. Latihan TEMPLATE : SFX: Tombol


Teks penjelasan Background dominan berwarna putih
muncul di sebelah
kanan
BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
F. Latihan

1. Jelaskan definisi perpustakaan


menurut uu no 43 tahun 2007
Tentang Perpustakaan?
2. Jelaskan persyaratan yang harus
dipenuhi perpustakaan?
3. Jelaskan pengertian promosi
perpustakaan?
4. Sebutkan fungsi dan tujuan
promosi perpustakaan?
5. Sebutkan manfaat promosi
perpustakaan?
6. Jelaskan bauran pemasaran
perp[ustakaan?
7. Jelaskan agar promosi yang akan
dilakukan efektif dan efisien, perlu
dtentukan berbagai bauran
promosi yang paling tepat?

18. Bab III : Sasaran TEMPLATE : SFX: Tombol


Promosi Background dominan berwarna putih
Perpustakaan
Muncul pilihan
submenu di BUTTON :
sebelah kiri Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
Teks penjelasan dan kanan bawah
muncul di sebelah
kanan Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
Bab III Sasaran Promosi
Perpustakaan
Indikator keberhasilan: Peserta
mampu menjelaskan sasaran promosi
perpustakaan: kelompok pemustaka
berdasarkan jenis perpustakaan,
kelom[pok pemustaka berdasarkan
umur.

19. A. Kelompok TEMPLATE : SFX: Tombol


Pemustaka Background dominan berwarna putih
Berdasarkan
Jenis
Perpustakaan BUTTON :
Teks penjelasan Menu di kiri atas
muncul di sebelah Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
kanan dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
A. Kelompok Pemustaka
Berdasarkan Jenis Perpustakaan
Pada umumnya jenis perpustakaan
dapat dikelompokkan sebagai berikut,
sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya (Tupoksi), yaitu:
1. Perpustakaan Nasional

Image

Perpustakaan Nasional menurut


Undang-undang No. 43 Tentang
Perpustakaan, bagian ke satu
Perpustakaan Nasional Pasal 21 ayat :
1) Perpustakaan Nasional merupakan
lembaga non LPND non
kementerian yang melaksanakan
tugas pemerintahan dalam bidang
perpustakaan dan berkedudukan
di ibukota negara.
2) Perpustakaan Nasional bertugas:
a. menetapkan kebijakan-kebijakan
nasional, kebijakan umum,dan
kebijakan teknis pengelolaan
perpustakaan;
b. melaksanakan pembinaan,
pengembangan evaluasi, dan
koordinasi terhadap pengelolaan
informasi;
c. membina kerjasama dalam
pengelolaan berbagai jenis
perpustakaan; dan
d. mengembangkan standar nasional
perpustakaan.
3) Selain tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
Perpustakaan Nasional
Bertanggung jawab:
a. Mengembangkan koleksi nasional
yang mempasilitasi terwujudnya
masyarakat pembelajar sepanjang
hayat;
b. Mengembangkan koleksi nasional
untuk melestarikan hasil budaya
bangsa.
c. Melakukan promosi perpustakaan
dan gemar membaca dalam
rangka mewujudkan masyarakat
pembelajar sepanjang hayat; dan
d. Mengidentifikasi dan
mengupayakan pengembalian
naskah kuno yang berada di luar
negeri. (UU No. 43 Tahun 2007).

Satu-satunya di suatu negara dan


berlokasi di Ibukota negara
bersangkutan.
Tugas pokok dan fungsinya adalah:
a. Menghimpun terbitan bahan
pustaka yang diterbitkan dalam
bentuk cetak maupun terekam/
digital yang dihasilkan di negara
tersebut maupun bahan pustaka
yang dihasilkan di luar negeri
yang berkaitan dengan negara
tersebut;
b. Layanan perpustakaan pada
tingkat nasional maupun
permintaan layanan yang datang
dari luar negeri;
c. Melestarikan bahan pustaka
nasional yang merupakan
khazanah budaya bangsa ke
dalam bentuk media lain untuk
didayagunakan dan dilestarikan
bagi kepentingan masyarakat
luas/bangsa pada saat ini dan
masa mendatang.
Dengan kenyataan belum
berkembangnya perpustakaan-
perpustakaan di Indonesia, maka
Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia, disingkat PNRI atau
Perpusnas mempunyai tugas pokok
dan fungsi tambahan, yaitu membina
semua jenis perpustakaan di
wilayah Republik Indonesia, termasuk
pengembangan sumberdaya tenaga
perpustakaan, dan minat baca
masyarakat.

2. Perpustakaan Umum

Bagian kedua Perpustakaan Umum


Pasal 22 Ayat :
1) Perpustakaan umum
diselenggarakan oleh Pemerintah,
pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, kecamatan, dan
desa, serta dapat diselenggarakan
oleh masyarakat.
2) Pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota
menyelenggarakan perpustakaan
umum daerah yang koleksinya
mendukung pelestarian hasil
budaya daerah masing-masing dan
memfasilitasi terwujudnya
masyarakat pembelajar sepanjang
hayat.
3) Perpustakaan umum yang
diselenggarakan oleh pemerintah
provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, kecamatan, dan
desa/kelurahan mengembangkan
sistem layanan perpustakaan
berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
4) Masyarakat dapat
menyelenggarakan perpustakaan
umum untuk memfasilitasi
terwujudnya masyarakat
pembelajar sepanjang hayat.
5) Pemerintah, pemerintah provinsi,
dan/atau kabupaten/kota
melaksanakan layanan
perpustakaan keliling bagi daerah
yang belum terjangkau oleh
layanan perpustakaan menetap.
(UU No 43 Tahun 2007)
Perpustakaan umum adalah
perpustakaan yang terdapat di Ibu
kota propinsi, kabupaten/kota. Tugas
pokok dan fungsinya untuk melayani
kebutuhan bahan pustaka bagi
masyarakat sekitarnya.
Perpustakaan Umum Propinsi
mempunyai tugas pokok dan fungsi
seperti Perpustakaan Nasional, tetapi
terbatas pada ruang lingkup masing-
masing propinsi bersangkutan. Untuk
mendukung layanan
perpustakaan, Perpustakaan Umum
dilengkapi dengan layanan bergerak
berupa Perpustakaan Keliling. Di
Indonesia pada saat ini telah ada
Perpustakaan Keliling dalam bentuk
mobil dan perahu.
Berbagai perpustakaan tempat ibadah
yang terdapat di masjid, gereja, vihara
dan kuil merupakan jenis Perpus-
takaan Umum karena pada
hakekatnya, perpustakaan tempat
ibadah adalah menyelenggarakan
layanan bagi masyarakat.

3. Perpustakaan Sekolah/Madrasah

Bagian ketiga Perpustakaan Sekolah


Pasal 23 Ayat:
1) Setiap sekolah/madrasah
menyelenggarakan perpustakaan
yang memenuhi standar nasional
perpustakaan dengan
memperhatikan Standar Nasional
Pendidikan.
2) Perpustakaan sebagiamana
dimaksud pada ayat (1) wajib
memiliki koleksi buku teks
pelajaran yang ditetapkan sebagai
buku teks wajib pada satuan
pendidikan yang bersangkutan
dalam jumlah yang mencukupi
untuk melayani semua peserta
didik dan pendidik.
3) Perpustakaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
mengembangkan koleksi lain yang
mendukung pelaksanaan kurikulum
pendidikan.
4) Perpustakaan sekolah/madrasah
melayani peserta didik pendidikan
kesetaraan yang dilaksanakan
dilingkungan satuan pendididkan
yang bersangkutan.
5) Perpustakaan sekolah/madrasah
mengembangkan layanan
perpustakaan berbasis teknologi
informasi dan komunikasi.
6) Sekolah/madrasah
mengalokasikan dana paling
sedikit 5% dari anggaran belanja
operasional sekolah/ madrasah
atau belanja barang di luar belanja
pegawai dan belanja barang di luar
belanja pegawai dan belanja modal
untuk pengembangan
perpustakaan.(UU No. 43 Tahun
2007)

Perpustakaan sekolah/madrsah
terdapat di berbagai daerah, mulai
tingkat dasar, menengah dan atas,
termasuk sekolah-sekolah keagamaan.
Tugas pokok dan fungsi
Perpustakaan Sekolah/ Madrasah
adalah mendukung proses belajar-
mengajar, bagi kepentingan anak didik
dan guru, serta layanan bagi
masyarakat sekitarnya, seperti orang
tua murid. Perpustakaan sekolah
merupakan bagian integral dari
program sekolah yang mendukung
proses belajar-mengajar di sekolah,
berada pada lingkungan sekolah dan
sepenuhnya dikelola oleh sekolah yang
bersangkutan. Perpustakaan sekolah
pada hakekatnya adalah sistem
pengelolaan sumber daya informasi
oleh sumber daya manusia (SDM)
yang terdidik dalam bidang
perpustakaan, dokumentasi, dan
informasi. Perpustakaan sekolah
merupakan salah satu sarana dan
fasilitas penyelenggaraan pendidikan
sehingga setiap sekolah semestinya
memiliki perpustakaan.
Sedangkan Weinstock menyatakan
bahwa tujuan promosi perpustakaan
adalah memperkenalkan pusat
informasi dan pelayanannya,
memperkenalkan kepada masyarakat
reputasi pusat informasi dan membujuk
calon pemakai yang berpotensi agar
menggunakan jasa pelayanan
informasi.
Berbagai ahli yang dikutip di atas
mempunyai cara yang berbeda-beda
dalam menyatakan tujuan dan rnanfaat
promosi di perpustakaan. Meskipun
demikian kita sesungguhnya dapat
menarik kesimpulan bahwa tujuan dari
pernyataan mereka sama saja.
Perbedaan di antaranya adalah hanya
dari segi penekanan saja.

4. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Bagian keempat Perpustakaan


Perguruan Tinggi Pasal; 24 Ayat:
1) Setiap perguruan tinggi
menyelenggarakan perpustakaan
yang memenuhi standar nasional
perpustakaan dengan
memperhatikan Standar Nasional
Pendidikan.
2) Perpustakaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memiliki
koleksi, baik jumlah judul maupun
jumlah eksemplarnya, yang
mencukupi untuk mendukung
pelaksanaan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada
masyarakat.
3) Perpustakaan perguruan tinggi
mengembangkan layanan
perpustakaan berbasis teknologi
informasi dan komunikasi.
4) Setiap perguruan tinggi
mengalokasikan dana untuk
penegembangan perpustakaan
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan guna
memenuhi standar nasional
pendidikan dan standar nasional
perpustakaan.(UU No.43 Tahun
2007)

Perpustakaan Perguruan Tinggi


terdapat di perguruan tinggi, akademi
dan sekolah tinggi. Tugas pokok dan
fungsinya adalah mendukung tri
dharma perguruan tinggi, yaitu:
a) Pendidikan;
b) Penelitian;
c) Pengabdian kepada masyarakat.

Pengguna Perpustakaan Perguruan


Tinggi adalah civitas akademik
perguruan tinggi bersangkutan,
termasuk masyarakat umum dan
civitas akademik perguruan tinggi
lain yang dapat memanfaatkan
layanan dan koleksinya

5. Perpustakaan Khusus

Bagian kelima Perpustakaan Khusus


Pasal 25: Perpustakaan khusus
menyediakan bahan perpustakaan
sesuai dengan kebutuhan pemustaka
di lingkungannya.
Pasal 26: Perpustakaan khusus
memberikan layanan kepada
pemustaka di lingkungannya dan
secara terbatas memberikan layanan
kepada pemustaka di luar
lingkungannya.
Pasal 27: Perpustakaan khusus
diselenggarakan sesuai dengan
standar nasional perpustakaan.
Pasal 28: Pemerintah dan pemerintah
daerah memberikan bantuan berupa
pembinaan teknis, pengelolaan,
dan/atau pengembangan perpustakaan
kepada perpustakaan khusus.
Perpustakaan khusus adalah
perpustakaan yang terdapat di
instansi pemerintah, swasta, lembaga
penelitian dan pengembangan
(litbang), pusat dokumentasi, pusat
informasi, serta organisasi profesi.
Tugas pokok dan fungsi
Perpustakaan Khusus adalah
mendukung instansi induknya dalam
kebutuhan layanan perpustakaan dan
koleksi bahan pustaka.
Beda antara perpustakaan khusus
yang satu dan lainnya, dapat dilihat
antara lain dari:
a) Cakupan koleksi;
b) Pengguna;
c) Layanan.

Berkaitan dengan penjelasan pada


alinea di atas, maka promosi
perpustakaan untuk setiap jenis
perpustakaan sesungguhnya
mempunyai sasaran yang berbeda
menurut ruang lingkup masyarakat
yang dilayaninya. Di sini kita dapat
membedakan sasaran promosi dari
masing-masing jenis perpustakaan
berikut:
1) Perpustakaan Nasional. Sasaran
promosi jenis perpustakaan ini
mencakup masyarakat luas yang
bersifat nasional bahkan
internasional.
2) Perpustakaan khusus. Sasaran
promosinya adalah masyarakat
yang dilayani khusus, biasanya
terbatas pada orang-orang dalam
instansi sebagai lembaga induk
perpustakaan.
3) Perpustakaan perguruan tinggi.
Sasaran promosinya adalah
mahasiswa, pengajar dan peneliti
di perguruan tinggi tersebut.
4) Perpustakaan sekolah/Madrasah
Sasarannya adalah murid dan guru
di sekolah tersebut.
5) Perpustakaan umum. Sasarannya
adalah masyarakat luas yang
bertempat tinggal atau bekerja di
sekitar perpustakaan itu.
Usherwood mengingatkan bahwa di
dalam melaksanakan kegiatan promosi
ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan yaitu:
1) Motivasi pemakai. Di sini perlu
dikaji apakah sebenarnya yang
diinginkan oleh pemakai
perpustakaan kita. Seperti bentuk-
bentuk informasi apa yang
diinginkan, untuk keperluan apa
mereka memerlukan informasi,
seberapa sering mereka
memerlukan informasi.
2) Minat pemakai. Selain itu perlu
pula dikaji beragam minat dari
pemakai. Pengetahuan tentang
minat pemakai akan membantu
perpustakaan memberi informasi
yang tepat kepada pengguna.

Sedangkan Weinstock menyatakan


bahwa tujuan promosi perpustakaan
adalah memperkenalkan pusat
informasi dan pelayanannya,
memperkenalkan kepada masyarakat
reputasi pusat informasi dan membujuk
calon pemakai yang berpotensi agar
menggunakan jasa pelayanan
informasi. Berbagai ahli yang dikutip di
atas mempunyai cara yang berbeda-
beda dalam menyatakan tujuan dan
rnanfaat promosi di perpustakaan.
Meskipun demikian kita sesungguhnya
dapat menarik kesimpulan bahwa
tujuan dari pernyataan mereka sama
saja. Perbedaan di antaranya adalah
hanya dari segi penekanan saja.

20. B. Kelompok TEMPLATE : SFX: Tombol


Pemustaka Background dominan berwarna putih
Berdasarkan
Umur
Teks penjelasan BUTTON :
muncul di sebelah Menu di kiri atas
kanan Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
B. Kelompok Pemustaka
Berdasarkan Umur
Pelaksanaan promosi perpustakaan
akan berjalan dengan efektif apabila
disesuaikan dengan sasaran segmen
pemustaka yang dilayani. Sasaran
promosi perpustakaan adalah siswa,
guru, tenaga kependidikan, orang tua
siswa, dan masyarakat. Minat
membaca pada setiap anak akan
berubah sesuai dengan perkembangan
jenjang usia. Tahapan minat yang
umum dijumpai adalah sebagai berikut
(Sudarsana, 2007: 5.11):
1) Usia 2 – 4 tahun, minat anak pada
usia ini condong pada cerita
fantasi. Anak-anak yang baru
menyadari lingkungan tempat
mereka tinggal ini sedang
mengembangkan imajinasi dan
belajar memahami dunia
berdasarkan kaca mata mereka.

2) Usia 4 – 8 tahun, minat anak pada


usia ini condong pada cerita
dongeng. Di usia antara balita dan
remaja awal, anak sudah
mengenal lingkungan dan dunia
mereka dengan lebih baik, tetapi
mereka masih terus
mengembangkan imajinasi.
3) Usia 8 – 11/12 tahun, minat anak
pada usia ini condong pada cerita
petualangan. Di usia awal remaja
ini, rasa ingin tahu mereka menjadi
lebih besar, sehingga mereka
tertarik mengenal dunia
petualangan.

4) Usia 12 – 15 tahun, minat anak


pada usia ini condong pada cerita
kepahlawanan. Usia remaja, yaitu
masa pubertas ketika perhatian
anak terpusat pada diri sendiri,
atau mencari jati diri, cenderung
ingin menonjolkan diri. Cerita
kepahlawanan memungkinkan
mereka mendapatkan pegangan
atau idola bagi diri sendiri yang
sedang mencari jati diri.

5) Usia 15 – 20 tahun, minat anak


pada usia ini condong pada cerita
romantis. Usia remaja yang menuju
ke arah usia dewasa membuat
mereka lebih tertarik pada cerita-
cerita romantis, cerita yang
menunjukkan hubungan kasih
sayang yang lebih ekspresif.
21. C. Rangkuman TEMPLATE : SFX: Tombol
Teks penjelasan Background dominan berwarna putih
muncul di sebelah
kanan

BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
C. Rangkuman
Perpustakaan Nasional RI dengan
kenyataan belum berkembangnya
perpustakaan-perpustakaan di
Indonesia, maka Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia,
disingkat PNRI atau Perpusnas
mempunyai tugas pokok dan fungsi
tambahan, yaitu membina semua
jenis perpustakaan di wilayah
Republik Indonesia, termasuk
pengembangan sumberdaya tenaga
perpustakaan, dan minat baca
masyarakat.
Perpustakaan umum adalah
perpustakaan yang terdapat di Ibukota
propinsi, kabupaten/kota. Tugas pokok
dan fungsinya untuk melayani
kebutuhan bahan pustaka bagi
masyarakat sekitarnya.
Perpustakaan Umum Propinsi
mempunyai tugas pokok dan fungsi
seperti Perpustakaan Nasional, tetapi
terbatas pada ruang lingkup masing-
masing propinsi bersangkutan. Untuk
mendukung layanan perpustakaan,
Perpustakaan Umum dilengkapi
dengan layanan bergerak berupa
Perpustakaan Keliling. Di Indonesia
pada saat ini telah ada
Perpustakaan Keliling dalam bentuk
mobil dan perahu.
Tugas pokok dan fungsi
Perpustakaan Sekolah/Madrasah
adalah mendukung proses belajar-
mengajar, bagi kepentingan anak didik
dan guru, serta layanan bagi
masyarakat sekitarnya, seperti orang
tua murid. Perpustakaan sekolah
merupakan bagian integral dari
program sekolah yang mendukung
proses belajar-mengajar di sekolah,
berada pada lingkungan sekolah dan
sepenuhnya dikelola oleh sekolah yang
bersangkutan.
Pengguna Perpustakaan Perguruan
Tinggi adalah civitas akademik
perguruan tinggi bersangkutan,
termasuk masyarakat umum dan
civitas akademik perguruan tinggi
lain yang dapat memanfaatkan
layanan dan koleksinya.
Sedangkan Weinstock menyatakan
bahwa tujuan promosi perpustakaan
adalah memperkenalkan pusat
informasi dan pelayanannya,
memperkenalkan kepada masyarakat
reputasi pusat informasi dan membujuk
calon pemakai yang berpotensi agar
menggunakan jasa pelayanan
informasi
Pelaksanaan promosi perpustakaan
akan berjalan dengan efektif apabila
disesuaikan dengan sasaran segmen
pemustaka yang dilayani. Sasaran
promosi perpustakaan adalah siswa,
guru, tenaga kependidikan, orang tua
siswa, dan masyarakat. Minat
membaca pada setiap anak akan
berubah sesuai dengan perkembangan
jenjang usia. Tahapan minat yang
umum dijumpai adalah sebagai berikut
(Sudarsana, 2007: 5.11):

22. D. Latihan TEMPLATE : SFX: Tombol


Teks penjelasan Background dominan berwarna putih
muncul di sebelah
kanan
BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri


TEKS :
D. Latihan
1) Jelaskan tugas pokok dan fungsi
tambahan Perpustakaan Nasional
RI!
2) Jelaskan sasaran promosi
perpustakaan!
3) Jelaskan tugas pokok dan fungsi
Perpustakaan umum!
4) Jelaskan Tugas pokok dan fungsi
Perpustakaan Sekolah/Madrasah
5) Sebutkan pengguna Perpustakaan
Perguruan Tinggi!
6) Jelaskan menurut Weinstock
tujuan promosi perpustakaan!

23. BAB IV : Elemen TEMPLATE : SFX: Tombol


dan Tehnik Background dominan berwarna putih
Promosi
Muncul pilihan
submenu di BUTTON :
sebelah kiri Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
Teks penjelasan dan kanan bawah
muncul di sebelah
kanan Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
Bab IV Elemen dan Tehnik Promosi
Indikator keberhasilan: Peserta
mampu menjelaskan elemen-elemen
promosi, teknik promosi perpustakaan,
jenis media promosi perpustakaan,
media promosi perpustakaan.

24. A. Elemen - TEMPLATE : SFX: Tombol


Elemen Promosi Background dominan berwarna putih
Teks penjelasan
muncul di sebelah
kanan BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri


TEKS :
A. Elemen – Elemen Promosi
Elemen-elemen bauran pemasaran 4 P
terdiri dari product, price, place,
promotion.
a) Product, merupakanseluruh produk
yang ditujukan untuk pasar
sasaran.
b) Price, merupakan seluruh biaya
yang dipertimbangkan untuk
dikenakan kepada pasar sasaran
dan tidak berarti hanya uang.
c) Place, merupakan tempat dimana
produk dapat diperoleh dan
bagaimana cara memperolehnya.
d) Promotion, merupakan seluruh
teknik komunikasi yangn
digunakan untuk menjangkau
pasar sasaran.

Elemen-elemen bauran pemasaran 4C


meliputi customer, cost, convenience,
communication. Bauran pemasaran 4
C merupakan konsep yang
dikembangkan oleh Philip Kotler atas
dasar pemikiran bahwa pemasaran
harus berfokus pada konsumen. Kotler
(dalam Elliot, 2007:53) menjelaskan
bahwa paradigma penjual 4P-product,
price, place, promotion harus berubah
menjadi 4C, oleh karenanya bauran
pemasaran yang berfokus dan
berorientasi pada konsumen, maka
product menjadi customer value; price
menjadi cost untuk konsumen
termasuk unsur tenaga dan waktu;
place untuk konsumen harus
convenience; dan promotion menjadi
communication yang berarti dua arah
atau timbal balik.
Kegiatan pemasaran sebuah
perpustakaan menggabungkan kedua
konsep bauran pemasaran tersebut,
dimana keseluruhan elemen harus ada
secara berbeda tergantung dari jenis
perpustakaannya, perbedaan waktu,
serta pemustaka sasarannya.

a) Periklanan (Advertising)
Periklanan (advertising) sebagai salah
satu media pemasaran, khususnya
dalam bidang perpustakaan.
Pengertian periklanan iklan adalah
bagian dari bauran promosi (promotion
mix; Frank Jefkins menyebutkan
promotion mix mencakup personal
selling, promosi penjualan dan
publisitas) dan bauran promosi adalah
bagian dari bauran marketing
(marketing mix: Kotler menyebutkan
bauran marketing terdiri atas 4 P yaitui
product, place, price dan promotion).
Perlu diketahui mengingat adanya
perbedaan ruang lingkup antara
pemasaran dan promosi. Promosi
adalah bagian dari kegiatan
pemasaran. Pemasaran mencakup
seluruh proses mualai dari strategis
perencanaan yang dimulai dari
identifikasi kebutuhan konsumen dan di
akhiri dengan penjualan yang berhasil
dari suatu produk/jasa yang
ditawarkan. Sedangkan promosi
bertujuan untuk menginformasikan,
mempengaruhi, dan membujuk serta
mengingatkan sasaran tentang
perusahaan dan bauran
pemasarannya.
Dalam pelaksanaan manajemen
professional, makakedua kegiatan ini
sangat menguatkan sebagai kesatuan.
Berikut adalah bagan marketing mix
dan promotion mix (Kasali, 1995 :10)

Media periklanan meliputi segenap


perangkat yang dapat memuat atau
membawa pesan penjualan kepada
khalayak sasaran. Ragam media
tersebut sangat banyak dikelompokkan
sebagai berikut:
a) Iklan Informasi (Informative
Advertising )
Iklan yang secara panjang lebar
menerangkan produk jasa dalam
tahap rintisan (perkenalan) guna
menciptakan permintaan atas
produk tersebut. Misalnya, Bank
Syariah yang baru berdiri
menjelaskan melalui iklan
advertorial apa dan bagaimana
sistem operasi serta produk jasa
yang ditawarkan.
b) Iklan Membujuk (Persuasive
Advertising)
Sasaran perusahaan dengan
menggunakan iklan ini adalah
untuk menciptakan permintaan
yang selektif terhadap sesuatu
yang diiklankan. Misalnya,
perusahaan Asuransi Takaful
mengiklankan kelebihan
produknya dengan adanya unsur
saling bantu antar nasabah dan
unsur investasi dalam produknya,
yang berbeda dengan asuransi
konvensional.
c) Iklan Pengingat (Reminder
Advertising)
Iklan ini sangat penting untuk
mengukuhkan kedewasaan
(matury) suatu produk agar
konsumen selalu ingat akan
produk tersebut. Misalnya,
perusahaan penerbangan Garuda
Indonesia mengingatkan kembali
bahwa perusahaannya tetap yang
terbaik meski diusianya yang
sudah mapan.
d) Iklan Pemantapan (Reinforciment
Advertising)
Iklan ini berusaha meyakinkan
konsumen yang telah menetapkan
pilihan yang tepat. Misalnya,
dalam lembaga pendidikan,
Bimbingan Belajar Nurul Fikri
mempublikasikan bahwa 80%
siswanya diterima di berbagai
perguruan tinggi terkemuka
sehingga para siswa SMU tertarik
untuk memilih lembaga itu untuk
mengikuti bimbingan bejalar.
Untuk itu, ada media yang dapat
digunakan untuk pengiklanan,
antara lain surat kabar, majalah,
radio, televisi, papan reklame, dan
direct mail.

b) Sales Promotion

Promosi dengan sistem sales


promotion berarti mengadakan promosi
penjualan. dalam pemasaran
perpustakaan, pihak perpustakaan
dapat mengadakan kerjasama dengan
penerbit atau toko buku mengadakan
pameran buku bertempat di gedung
perpustakaan atau di dalam aula. Di
samping pameran, perpustakaan
memberikan kesempatan pada para
penerbit atau toko buku untuk
mengadakan penjualan buku-buku
dengan memberikan potongan harga
(discount) yang menarik. Artinya
potongan harga yang diberikan lebih
besar dari penjualan biasa di toko
buku.
Menurut Phillip Kotler beberapa sarana
promosi penjualan dapat berupa
Promosi Konsumen dan Promosi
Dagang. Promosi perpustakaan dapat
disesuaikan dengan tujuan dan fungsi
perpustakaan yang bersifat non profit,
misalnya:
a) Promosi Pengguna
Promosi pengguna ditujukan
khusus kepada pengguna atau
pemakai perpustakaan atau yang
sudah menjadi anggota. Promosi
ini berupa pemberian fasilitas atau
hadiah-hadiah yang menarik,
misalnya dengan memberikan hal-
hal sebagai berikut:
1) Kupon
Kupon berupa sertifikat yang
memberikan pembebasan uang
iuran selama satu tahun
misalnya kepada anggota-anggota
terbaik. Penilaian terbaik dengan
kriteria aktif selama beberapa
tahun, disiplin, tertib, waktu
pengembalian buku yang dipinjam
selalu tepat dan sebagainya.
2) Premi
Hadiah berupa
uang, deposito atau dalam bentuk
buku-buku. Uang hadiah misalnya
diambil dari uang rabat buku yang
diberikan oleh toko buku atau
penerbit pada waktu perpustakaan
membeli buku-buku di toko atau di
penerbit. Dapat pula diambil dari
uang iuran, uang pangkal anggota
atau berasal dari sponsor.
Disinilah diperlukan keterampilan
pimpinan sebuah perpustakaan
untuk bisa
mencari sumber-sumber dana atau
hadiah seperti sponsor yang
mendukung kegiatan-kegiatan
perpustakaan.
a) Stiker
Sejenis premi, stiker berbentuk
kartu tempel yang diberikan
perpustakaan kepada anggota
yang dianggap teladan karena
keaktifannya, kedisiplinan dan
sebagainya. Stiker untuk
ditukarkan dengan buku-buku
yang diberikan oleh toko buku atau
penerbit. Perpustakaan
harus mengadakan kerjasama
dengan toko buku atau penerbit
yang biasa memberikan kupon,
premi, stiker dagang (trading
stamps) pada waktu mereka
mengadakan kegiatan “Promosi
Konsumen”. Memberikan
penghematan biaya bagi
pengguna perpustakaan yang baru
menjadi anggota perpustakaan
dengan cara membayar uang
pangkal hanya separuh misalnya,
kegiatan ini diadakan pada
momen–momen tertentu seperti
pada “Bulan Buku”, “Bulan
Promosi Perpustakaan”, Hari
Pendidikan Nasional, HUT
Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari
Kunjungan Perpustakaan dan
sebagainya.
Kegiatan–kegiatan promosi
konsumen (pengguna)
perpustakaan harus dapat
diciptakan oleh sebuah
perpustakaan. Karena kegiatan
serupa itu memerlukan
biaya cukup banyak maka pihak
perpustakaan harus pintar–pintar
untuk mencari sponsor, misalnya
pada penerbit–penerbit, toko buku
atau perusahaan apapun yang
mau mendukung. Dalam hal ini
pimpinan perpustakaan dituntut
keaktifannya, inisiatif, kreatif,
motivatif, dan kearifannya untuk
memajukan perpustakaan. Tanpa
adanya sifat-sifat positif dari
seorang pimpinan perpustakaan
seperti yang disebutkan di atas
maka dunia perpustakaan tidak
akan ada maju-majunya.
b) Promosi Perpustakaan
Kegiatan “Promosi Perpustakaan”
sama halnya dengan
“Promosi Dagang” dalam dunia
bisnis. Promosi perpus-takaan
sifatnya lebih besar dan lebih luas
daripada promosi pengguna
karena promosi perpustakaan
ditujukan kepada khalayak ramai
dan sifatnya secara menyeluruh
promosi. Sedangkan promosi
pengguna hanya ditujukan khusus
untuk para pengguna. Beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan dan
promosi perpustakaan misalnya:

a. Pameran Perpustakaan
Pameran perpustakaan adalah
pameran jati diri sebuah
perpustakaan yakni meliputi
penampilan:
1. Fisik Perpustakaan
Berupa gedung, ruangan–ruangan
koleksi bahan perpustakaan, alat–
alat pandang dengan dan
sebagainya.
2. Sistem Perpustakaan
Berupa sistem layanan sirkulasi
secara manual maupun
komputerisasi, sistem pengolahan
buku baik secara katalog kartu
maupun komputerisasi, klasifikasi
bahan kepustakaan, sistem
kerjasama/ jaringan perpustakaan
di dunia, foto-foto perpustakaan di
dunia, buku–buku langka, dan
sebagainya.

b. Pameran Buku/Bazar
Pameran buku atau Bazar diadakan
di lokasi perpustakaan tetapi bukan
dalam gedung perpustakaan.
Pameran buku atau bazar
dilakukan bekerja sama dengan
pola penerbit atau toko buku.
Perpustakaan menyediakan lokasi
pameran dan peralatannya,
sedangkan penerbit atau toko
buku mengisi pameran dengan
buku–bukunya terbaru atau yang
up to date. Karena pameran
bersama bazar maka bukan hanya
buku–buku yang dipamerkan dan
dijual tetapi juga bisa berupa alat–
alat tulis dari toko alat tulis, bahkan
barang–barang kerajinan atau
souvenir
dapat pula memeriahkan pameran.
Penjualan buku–buku harus
diberikan potongan harga, yang
menarik dan lebih murah dari
penjualan pada hari–hari biasa,
bahkan memberikan hadiah–
hadiah dari toko buku dan
penerbit. Pameran sekaligus
sebagai ajang penjualan buku
murah.
Dalam arena pameran diadakan
keramaian yang tujuannya untuk
menarik khalayak agar mau
menonton sekaligus melihat
pameran, jenis keramaian seperti
pemutaran film layar lebar,
sandiwara, orkes/band dangdut,
lenong, atau wayang kulit
bertemakan “Membaca dan
Perpustakaan” akan bermanfaat
sekali. Keramaian dapat diadakan
pada malam hari, sedangkan siang
harinya diadakan lomba–lomba
membaca, melukis yang bertema
perpustakaan dan membaca,
pidato deklamasi,
bercerita/mendongeng, lomba
band pelajar, dan sebagainya.

c) Pamflet, Brosur, Selebaran


Pamflet adalah brosur atau
selebaran cetakan yang berisi
keterangan singkat tetapi lengkap,
mengenai organisasi atau
perusahaan demi mempertinggi
prestisenya. Atau berupa publikasi
yang hanya terdiri atas beberapa
halaman dan dijepit tanpa dijilid.
Brosur dapat pula diartikan
sebagai bahan informasi tertulis
mengenai suatu masalah yang
disusun secara bersistem.
Promosi yang berbentuk brosur ini
biasanya untuk disampaikan
kepada orang tertentu yang ada
hubungannya atau dapat diyakini
orang tersebut dapat tertarik akan
promosi tersebut.

d) Selebaran
Selebaran adalah jenis pamflet
yang berupa terbitan berjilid, tidak
bersampul yang disebar kepada
umum, biasanya untuk
mempropaganda sesuatu. Atau
selebaran berupa lembaran kecil
barang cetakan, baik dilipat
maupun tidak, untuk memudahkan
penyebarannya dengan tujuan
sebagai promosi. Selebaran dapat
pula diartikan sebagai surat
selebaran.

e) Poster
Poster adalah berupa plakat yang
dipasang di tempat–tempat umum
seperti terminal bus dan lainnya
yang bersifat pengumuman atau
iklan.

f) Barang–barang gratis
Barang–barang gratis berupa alat–
alat iklan yang mencantumkan
nama perpustakaan atau slogan
yang diberikan pada pengguna
perpustakaan atau pengunjung
secara cuma–cuma. Barang–
barang tersebut dapat berupa
memori, kalender, bolpoin, pensil,
penggaris, asbak rokok, kotak
pensil, gantungan kunci, dan
sebagainya.

b) Promosi Wirapustakawan
Artinya petugas perpustakaan
yang melakukan pelayanan
peminjaman secara langsung
kepada pengguna seperti kepada
pasien Rumah Sakit, Rumah
Jompo, atau rumah tempat tinggal
dimana ada salah seorang
anggota keluarga yang tidak dapat
datang ke perpustakaan.
Kegiatan ini dilakukan secara
perorangan dari tempat ke tempat
dan dari orang ke orang, jadi
berbeda dengan mobil
perpustakaan keliling yang
mendatangi tempat tertentu.
Namun mobil perpustakaan keliling
juga berfungsi sebagai alat
promosi.

c) Publisitas (Publicity)
Publisitas merupakan salah satu
alat promosi selain periklanan,
personal selling dan promosi
penjualan yang telah dibicarakan
di atas. Publisitas menurut Basu
Swastha adalah: “sejumlah
informasi tentang seseorang,
barang, atau organisasi yang
disebarluaskan
ke masyarakat melalui media
tanpa dipungut biaya, atau tanpa
pengawas dari sponsor”. Publisitas
merupakan pelengkap paling
efektif bagi alat promosi, lain
(periklanan, personal selling, dan
promosi penjualan).
Publisitas dapat dibedakan
menjadi:
1) Publisitas Produk (Product
Publicity)
Publisitas produk dimaksudkan
untuk memberi gambaran atau
memberitahu kepada khalayak
tentang bahan–bahan
kepustakaan yang telah selesai
diproses dan siap untuk
dipinjamkan oleh perpustakaan.
2) Publisitas Kelembagaan
(Istitutional Publicity)
Publisitas kelembagaan adalah
publisitas yang menyangkut
tentang organisasi pada
umumnya. Publisitas berarti
pengumuman, pemberitaan, atau
reklame. Dengan demikian dapat
berupa berita -berita, radio, surat
kabar, atau selebaran yang
sifatnya untuk umum.
Perpustakaan dapat menggunakan
publisitas kelembagaan untuk
berita–berita resmi tentang institusi
perpustakaan, dan dapat
menggunakan publisitas produk
untuk mengumumkan buku–buku
baru yang sudah siap untuk
dipinjamkan.

Keuntungan–keuntungan promosi
dengan publisitas adalah:
a) Publisitas dapat menarik orang–
orang yang tidak suka membaca
iklan surat kabar atau majalah atau
mendengar radio, TV, tetapi suka
membaca atau mendengar berita.
b) Publisitas sebagai berita dapat di
muat pada halaman muka surat
kabar (headline) atau posisi yang
menarik.
c) Publikasinya lebih dapat dipercaya
karena merupakan berita,
dibandingkan iklan.
d) Publikasi lebih murah karena
bersifat berita.
Bagi perpustakaan dapat
digunakan publisitas melalui
pengiriman press-release atau
mengundang wartawan untuk
meliput kegiatan perpustakaan.

c) Personal Selling
Salah satu bentuk promosi dalam
dunia bisnis adalah personal
selling, yaitu penjualan
perorangan. Dalam perpustakaan
dikenal dengan istilah personal
service yang artinya memberikan
layanan secara perorangan.
Menurut Basu Swatha, personal
selling adalah interaksi untuk
individu, saling bertemu muka
yang ditujukan untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasai atau
memperta-hankan hubungan
pertukaran saling menguntungkan
dengan pihak lain.
Dalam mempromosikan
perpustakaan, bentuk personal
selling dapat dilaksanakan dengan
personal service. Interaksi antara
pustakawan dengan pengguna
secara personal melalui tatap
muka langsung untuk menawarkan
bahan kepustakaan baru, untuk
dipinjamkan pengguna misalnya,
akan menciptakan hubungan baik
diantara keduanya. Demikian pula
dalam memberitahukan bahwa
bahan kepustakaan yang telah
habis masa pinjamnya, atau untuk
diperpanjang adalah untuk
memperkuat hubungan antara
pustakawan dan pengguna
perpustakaan. Dengan demikian
personal selling merupakan bentuk
promosi yang edukatif dan dapat
menyenagkan pengguna jasa
perpustakaan secara psikologis.
Beberapa bentuk personal selling
yang dapat diterapkan
perpustakaan dalam promosi
antara lain:
a. House to house selling, yaitu para
petugas atau pustakawan
mengunjungi pengguna dari rumah
ke rumah.
b. Order taker dalam promosi
perpustakaan dapat berarti
pustakawan memperkenalkan
bahan kepustakaan baru yang
telah selesai diproses dan siap
untuk dipinjamkan, atau mengatur
display buku baru, meningkatkan
kembali minat untuk menjadi
pengguna perpustakaan bagi
mereka yang beristirahat, atau
dapat member nasihat, petunjuk
dan bimbingan kepada pengguna.

Pustakawan yang mengadakan


kerjasama dalam silang layan
perpustakaan menghubungi
perpustakaan lainnya untuk pertukaran
bahan kepustakaan yang dibutuhkan
pengguna.

d) Direct Marketing (Pemasaran


Secara Langsung)

Pemasaran secara langsung


merupakan elemen terakhir dalam
bauran komunikasi/ promosi, yang
terdiri atas:
a. pemasaran melalui surat-menyurat
(direct mail);
b. pemasaran/pemesaan melalui pos
(mail order);
c. pemasaran melalui
penjelasan/peragaan langsung
(direct response);
d. penjualan langsung (direct selling);
e. pemasaran jarak jauh
(telemarketing);
f. pemasaran digital (digital
marketing)

e) Interactive Marketing
Internet merupakan media utama
untuk promosi yang berorientasi
konsumen. Penawaran program
kontinuitas, pemberian kupon
secara on-line, undian dan kontes
melalui internet, serta sampel
berdasarkan web, sekarang sudah
menyebar luas. Misalnya,
pemberian kupon secara online
merupakan media pemberian
kupon yang lebih murah dan lebih
terfokus dari direct mail. Sisi buruk
atau aspek negatif dari pemberian
kupon secara online adalah bahwa
hal ini rentan terhadap penipuan
karena kupon-kupon yang
ditawarkan dalam bentuk
elektronik mudah ditiru dan
dengan demikian dapat di cetak
serta dipublikasikan dalam jumlah
besar. Selain meneyediakan
media untuk mendistribusikan
promosi kepada konsumen,
internet juga menyediakan forum
yang ideal untuk menghubungkan
para pemasar merek yang sedang
berada dalam proses penciptaan
program promosi perpustakaan.

25. B. Tehnik TEMPLATE : SFX: Tombol


Promosi Background dominan berwarna putih
Perpustakaan
Teks penjelasan
muncul di sebelah BUTTON :
kanan Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
B. Tehnik Promosi Perpustakaan

1) Iklan
Image

Istilah teknik berasal dari bahasa


yunani “teknicos” yang berarti
keterampilan komunikasi adalah
proses penyam-paian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk
memberi tahu atau untuk
mengubah, pendapat dan prilaku
menurut Wright, iklan merupakan
suatu proses komunikasi, sebagai
alat pemasaran produk,
memberikan layanan serta
gagasan dalam bnetuk informasi
persuasif. Teknik komunikasi
dapat diartikan sebagai teknik
komunikasi dalam menyampaikan
iklan perlu pesan yang
disampaikan tersebut berupa
informasi mengenai keberadaan
produk, jika ditinjau dari segi
pernyataan iklan bertujuan
memberitahu dan untuk
mengubah sikap, pendapat atau
prilaku masyarakat, jadi iklan
bersifat informatif. Secara umum
Onoy Uchana Effendy
mengklasifikasikan teknik
komunikasi menjadi:
a. Komunikasi informatif (Informative
Comunication)
Komunisai informatif artinya
kegiatan komunikasi dilakukan
untuk mengimformasikan dan
menjelaskan suatu hal. Ketika
pesan yang disampaikan yang
disamapaikan berhubungan
dengan iklan, mka isi dari pesan
tersebut berupa informasi tentang
keberadaan sebuah produk,
dengan tujuan memberikan
pengetahuan bagi khalayah dan
membuatnya mengerti tentang
pesan tersebut.
b. Komunikasi Persuasif (Persuasif
Comunikation)
Komunikasi persuasif adalah suatu
teknik komunikasi yang
dimaksudkan untuk mempengaruhi
26. C. Jenis Media TEMPLATE : SFX: Tombol
Promosi Background dominan berwarna putih
Perpustakaan
Teks penjelasan
muncul di sebelah BUTTON :
kanan Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
C. Jenis Media Promosi
Perpustakaan
Pemilihan media yang tepat sangat
membantu promosi perpustakaan
dalam melakukan prediksi peluang
promosi setelah penetapan biaya
promosi, sehingga kegiatan promosi
dapat berjalan secara efektif dan
efisien. Media-media itu merupakan
media yang dapat berintraksi secra
langsung atau tidak langsung dengan
pemustaka. Starategi pemilihan media
membantu perpustakaan daalam
menentukan besar biaya promosi
dengan prediksi pendapatan dalam
kurun waktu tertentu. Pemahaman
segmentasi pasar sangat penting untuk
menetapkan penggunaan media,
bentuk visual, dan pesan iklan, karena
tiga hal itu sangat menentukan
efektivitas penyampaian pesan pada
khalayak.
1) Media Cetak
a. Brosur

Image

Brosur adalah bahan informasi


tertulis atau tercetak mengenai
suatu m,asalah, misalnya informasi
suatu perpustakaan yang disusun
secara bersistem dalam bentuk
publikasi yang dijepit tanpa dijilid.
Biasanaya brosur berupa
selebaran yang dicetak, yang
memuat keterangan singkat, tetapi
lengkap, misalnya tentang
perpustakaan, dengan maksud
untuk mempertinggi prestisenya.
Mempromosikan perpustakaan
melalui percetakan brosur lebih
mudah dan dapat disebarkan
kesekolah-sekolah, perguruan
tinggi, masyarakat, kantor, dan
tempat lainnya yang dianggap
lebih efektif. Informasi mengenai
kegiatan apa saja yang akan atau
sedang dilakukan perpustakaan,
teknis per[pustakaan, seperti cara
menggunakan perpustakaan,
katalog, klasifikasi buku, dan lain-
lainya dapat diinformasikan dalam
brosur. Pendek kata, brosur dibuat
untuk dapat menarik pengunjung,
menggunakan perpustakaan, dan
membaca.

b. Poster

Image

Poster adalah kertas pelakat yang


dipasang ditempat umum, dapat
berupa pengumuman atau iklan.
Ukuran poster dapat sebesar
kurang lebih dua kali ukuran kertas
folio atau lebih besar lagi isinya
berupa tulisan atau gambar yang
dapat menarik kertas polio atau
lebih besar lagi isinya berupa
tulisan atau gambar yang dapat
menarik perhatian orang, misalnya
informasi tentang akan diadakan
pameran perpustakaan. Tulisan
poster biasanya mengunakan
huruf ukuran besar sehingga
porang dapat membaca secara
sepintas kilas. Tema poster
bersifat spesifik dengan kalimat
yang memikat misalnya:
1. AYO BACA KE PERPUSTAKAAN
DENGAN MEMBACA BISA
MERAIH CITA-CITA
2. AYO IKUTI LOMBA MEWARNAI
GAMBAR DAN LOMBA LUKIS
ANAK DI PERPUSTAKAAN
3. MARI MENDENGAR CERITA
LUCU!
4. AYO DATANGLAH KE
PERPUSTAKAAN
5. AYO BACA DENGAN MEMBACA DI
PERPUSTAKAAN MENJADI
PINTAR.

c. Pamflet

Image

Pamflet adalah surat selebaran


tercetak yang berisi keterangan
tentang sesuatu secara singkat,
tetapi lengkap. Misalnya, untuk
memperkenalkan keberadaan
sebuah perpustakaan, dalam
pamflet tersebut diinformasikan
tentang perpustakaan dengan
menegnakan rumus 5 W + 1 H
yaitu:
1. What (apa) isi dan kegemaran
perpustakaan?
2. Who (sapa) yang dapat menggunakan
perpustakaan?
3. When (ketika) apa/kapan jam layanan
perpustakaan diadakan?
4. Where (dimana) letak lokasi
perpustakaan?
5. Why (mengapa) kita harus ke
perpustakaan?
6. How (bagaimana) cara menjadi
pengguna perpustakaan?

d. Artikel

Image
Artikel yang dimaksudkan disini
adalah karya tulis lengkap yang di
muat dalam suatu majalah atau
surat kabar. Promosi perpustakaan
yang menggunakan media artikel
tertentu hendaknya berisi ulasan
tentang pentingnya perpustakaan
dan membaca dalam upaya
mencerdaskan bangsa. Artikel itu
dapat berupa ulasan ilmiah atau
populer dengan maksud untuk
menarik minat orang membaca da
menggunakan perpustakaan
secara mudah dan murah.

e. Press Release

Image

Press release berupa penggunaan


atau berita tentang sesuatu dalam
surat kabar yang dikirim oleh suatu
organisasi atau perusahaan ke
media masa, baik media cetak
(majalah, surat kabar) maupun
media elektronik(radio, televisi).
Misalnya, pihak perpustakaan
ingin membuat suatu tulisan
tentang kegiatan yang sudah dan
akan dilaksanakan. Untuk itu,
tulisan disusun demikian rupa agar
redaktur media massa bersedia
menerbitkan atau
menayangkannya.

2) Media Elektronik

Image

Media elektronik adalah salah satu


jenis media komunikasi massa
atau media massa, di samping
media cetak. Yang termasuk
media elektronok, antara lain
radio, televisi, vidio, dan film.
Perkembangan media promosi
telah melalui tahap-tahap penting
sejalan dengan perkembangan
sosial dan teknologi informasi.
Perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi serta perubahan
sosial masyarakat telah
memotoivasi perpustakaan untuk
melakukan inovasi dan perbaikan
strategi promosi. Melalui satelit
komunikasi sekarang ini, secara
tioretis kita dapat memperlihatkan
gambar, memperdengarkan suara,
pada miliaran manusia diseluruh
dunia secara simultan.
Komunikator hanya perlu
menyambungkan alat pemancar
dan jutaan orang tinggal
menghidupkan alat penerima.
Secara teknis hal ini sudah lama
dapat dilakukan melalui :

a. Televisi (TV)
Melalui televisi iklan lebih efektif
lagi karena banyak faktor
pendukung untuk khalayak agar
dapat mengetahui sesuatu yang
diiklankan. Pemasangan iklan di
TV memerlukan biaya besar
karena perangkat keras maupun
lunak yang digunakan TV
harganya cukup mahal. Dapat
dibayangkan, dalam satu putaran
sajian acara yang berlangsung
selama 30 menit, TV memasang
slot iklan yang masing-masing
berdurasi 30 detik dengan besar
biaya per slot mencapai Rp. 12
juta pada sebuah acara
berkategori prime time, dan dari
27 slot itu, rata-rata terisi 70 %
iklan atau 19 slot iklan. Dalam
pemilihan media promosi di media
massa, perpustakaan diberi
berbagai pilihan yang sesuai
dengan kebutuhan dan
segmentasi pasar yang di tuju.
b. Radio
Sebelum booming televisi swasta
di Indonesia (sekitar 1990-an)
Radio adalah media yang
memperoleh perhatian sangat
tinggi dari pemasangan iklan. Iklan
melalui radio merupakan salah
satu media yang dapat di gunakan
untuk promosi perpustakaan.
Keuntungan iklan melalui radio,
semua orang akan dapat
memahaminya, tanpa susah
membaca terutama bagi orang
yang tidak dapat membaca.

27. D. Media Promosi TEMPLATE : SFX: Tombol


Perpustakaan Background dominan berwarna putih
Teks penjelasan
muncul di sebelah
kanan BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
D. Media Promosi Perpustakaan
Media promosi berupa brosur,
selebaran, poster, News Letter,
Pembatas buku (book mark), Buku
Panduan Perpustakaan, Kalender
Perpustakaan.

1. Brosur

Image

Pamflet adalah brosur atau


selebaran cetakan yang berisi
keterangan singkat tetapi lengkap,
mengenai organisasi atau
perusahaan demi mempertinggi
prestisenya. Atau berupa publikasi
yang hanya terdiri atas beberapa
halaman dan dijepit tanpa dijilid.
Brosur dapat pula diartikan
sebagai bahan informasi tertulis
mengenai suatu masalah yang
disusun secara bersistem. Promosi
yang berbentuk brosur ini biasanya
untuk disampaikan kepada orang
tertentu yang ada hubungannya
atau dapat diyakini orang tersebut
dapat tertarik akan promosi
tersebut. Informasi yang penting
dalam brosur adalah sebagai
berikut:
a. Nama instansi, Sejarah Singkat,
Visi Misi, perpustakaan
b. Unit-unit layanan yg dimiliki, daftar
koleksi yg dilayankan/Produk yg
dihasilkan, Personalia, Produk
Publikasi yg diterbitkan, layanan
Masyarakat
c. Alamat lengkap, nomor telepon/fax,
email
d. Jam layanan buka dan tutup,
e. Peta ringkas lokasi dan petujuk
lainnya
f. Jenis koleksi / jenis layanan yang
ada
g. Fasilitas yang dimiliki perpustakaan
h. Persyaratan untuk menjadi
anggota dan tata tertib.
i. Cara dan peraturan peminjaman
koleksi dan fasilitas lainnya.

Beberapa hal yang harus


diperhatikan dalam membuat
brosur:
a. Perancang brosur berpikir seakan-
akan sebagai pengguna
perpustakaan yang akan diberi
brosur.
b. Kertas yang dipilih adalah kertas
yang bermutu dengan ukuran A4,
folio atau kuaro, kemudian dilipat
dua, tiga atau empat.
c. Tata letak semua informasi yang
ditulis perlu mendapat perhatian
yang serius. Informasi yang paling
penting diletakkan pada posisi
paling depan. Gambar-gambar
ditambahkan untuk mempercantik
penampilan brosur, tetapi dipilih
yang sesuai dengan brosur.
d. Dalam menulis warna sebaiknya
konsisten untuk seri brosur, warna
dapat mencetak tetapi kalem dan
tidak norak, agar disenangi orang
dalam waktu yang lama.
e. Sebelum brosur dicetak diteliti lagi
tulisannya oleh beberapa orang.

Diusahakan untuk konsisten


dengan gaya lokal (House-Style)
Ciri khas brosur bisa terdapat pada
logo, bentuk dan warna brosur.

2. Selebaran

Image

Selebaran adalah jenis pamflet


yang berupa terbitan berjilid, tidak
bersampul yang disebar kepada
umum, biasanya untuk
mempropaganda sesuatu. Atau
selebaran berupa lembaran kecil
barang cetakan, baik dilipat
maupun tidak, untuk memudahkan
penyebarannya dengan tujuan
sebagai promosi. Selebaran dapat
pula diartikan sebagai surat
selebaran.

3. Poster

Image

Poster adalah berupa plakat yang


dipasang di tempat–tempat umum
seperti terminal bus dan lainnya
yang bersifat pengumuman atau
iklan.
Dalam membuat suatu poster,
perlu memperhatikan hal-hal:
a. Sebaiknya poster mempunyai tema
spesifik, bila tema terlalu umum
akan tidak efektif.
b. Mengkaitkan dengan peristiwa
tertentu yang sedang hangat atau
sedang berlangsung, misalnya Hari
Kartini, Hari Kunjung
Perpustakaan.
c. Memilih gambar/ilustrasi yang
menarik dan sesuai dengan
informasi yang disampaikan.
Ruang gambar lebih banyak dari
tulisan, karena lebih berkesan.
d. Memilih kata-kata singkat dengan
kalimat aktif, bukan kalimat pasif.
Diperoleh dengan memilih gambar
dan kalimat yang lucu untuk
memancing orang membaca.
e. Memanfaatkan huruf yang indah
dan menarik. Poster yang ditulis
dengan tipe huruf seadanya akan
mengurangi daya tarik.
f. Bila dana memungkinkan, pilih
kertas yang bermutu tinggi dapat
pula dari kertas spot light yang
berwarna-warni.
g. Dalam menempelkan poster, perlu
memilih tempat yang strategis dan
meminta izin terlebih dahulu
dengan yang berwenang

28. E. Rangkuman TEMPLATE : SFX: Tombol


Teks penjelasan Background dominan berwarna putih
muncul di sebelah
kanan
BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
E. Rangkuman
Elemen-elemen bauran pemasaran 4 P
terdiri dari product, price, place,
promotion.
a. Product, merupakanseluruh produk
yang ditujukan untuk pasar
sasaran.
b. Price, merupakanseluruh biaya
yang dipertimbangkan untuk
dikenakan kepada pasar sasaran
dan tidak berarti hanya uang.
c. Place, merupakan tempat dimana
produk dapat diperoleh dan
bagaimana cara memperolehnya.
d. Promotion, merupakan seluruh
teknik komunikasi yangn
digunakan untuk menjangkau
pasar sasaran.

Elemen-elemen bauran pemasaran 4C


meliputi customer, cost, convenience,
communication. Bauran pemasaran 4
C merupakan konsep yang
dikembangkan oleh Philip Kotler atas
dasar pemikiran bahwa pemasaran
harus berfokus pada konsumen.
Ragam media iklan tersebut sangat
banyak dikelompokkan sebagai berikut:
a. Iklan Informasi (Informative
Advertising )
b. Iklan Membujuk (Persuasive
Advertising)
c. Iklan Pengingat (Reminder
Advertising)
d. Iklan Pemantapan (Reinforciment
Advertising)

Promosi dengan sistem sales


promotion berarti mengadakan promosi
penjualan. dalam pemasaran
perpustakaan, pihak perpustakaan
dapat mengadakan kerjasama dengan
penerbit atau toko buku mengadakan
pameran buku bertempat di gedung
perpustakaan atau di dalam aula.
Promosi perpustakaan dapat
disesuaikan dengan tujuan dan fungsi
perpustakaan yang bersifat non profit,
misalnya:
a. Promosi pengguna : khusus pada
pengguna atau pemakai
perpustakaan atau yang sudah
menjadi anggota misalnya
memberitahu hal-hal sebagai
berikut: Kupon, Premi, Stiker.
b. Promosi Perpustakaan: beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan dan
Promosi Perpustakaan misalnya:
1) Pameran Perpustakaan : Fisik
Perpustakaan, Sistem
Perpustakaan. 2) Pameran
buku/Bazar: diadakan dilokasi
perpustakaan tetapi buakan dalam
gedung perpustakaan.3) Pamflet,
Brosur, Selebaran.

Pamflet adalah brosur atau selebaran


cetakan yang berisi keterangan singkat
tetapi lengkap, mengenai organisasi
atau perusahaan demi mempertinggi
prestisenya.
Selebaran adalah jenis pamflet yang
berupa terbitan berjilid, tidak bersampul
yang disebar kepada umum, biasanya
untuk mempropaganda sesuatu.
Poster adalah berupa plakat yang
dipasang di tempat–tempat umum
seperti terminal bus dan lainnya yang
bersifat pengumuman atau iklan.
Promosi Wirapustakawan Artinya
petugas perpustakaan yang melakukan
pelayanan peminjaman secara
langsung kepada pengguna seperti
kepada pasien Rumah Sakit, Rumah
Jompo, atau rumah tempat tinggal
dimana ada salah seorang anggota
keluarga yang tidak dapat datang ke
perpustakaan.
Jenis media-media promosi
perpustakaan pemilihan media yang
tepat sangat membantu promosi
perpustakaan dalam melakukan
prediksi peluang promosi setelah
penetapan biaya promosi, sehingga
kegiatan promosi dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Jenis media promosi
perpustakaan :
a. Media Cetak adalah bahan
informasi tertulis atau tercetak
mengenai suatu m,asalah,
misalnya informasi suatu
perpustakaan yang disusun secara
bersistem dalam bentuk publikasi
yang dijepit tanpa dijilid.yaitu :
Brosur, Poster, Pamflet, Artikel,
Press Realise. Media promosi
berupa brosur, selebaran, poster,
News Letter, Pembatas buku (book
mark), Buku Panduan
Perpustakaan, Kalender
Perpustakaan.
b. Media elektronik adalah salah satu
jenis media komunikasi massa
atau media massa, di samping
media cetak. Yang termasuk media
elektronok, antara lain radio,
televisi, vidio, dan film.

29. F. Latihan TEMPLATE : SFX: Tombol


Teks penjelasan Background dominan berwarna putih
muncul di sebelah
kanan
BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
F. Latihan
Soal Menjelaskan

1. Jelaskan elemen-elemen bauran


pemasaran 4 P terdiri dari product,
price, place, promotion.?
2. Jelaskan elemen-elemen bauran
pemasaran 4C?
3. Sebutkan Ragam media iklan
tersebut sangat banyak
dikelompokkan sebagai berikut?
4. Jelaskan promosi perpustakaan
dapat disesuaikan dengan tujuan
dan fungsi perpustakaan yang
bersifat non profit?
5. Jelaskan jenis media promosi
perpustakaan?

30. Bab V : Penutup TEMPLATE : SFX: Tombol


Teks penjelasan Background dominan berwarna putih
muncul di sebelah
kanan
BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah

Daftar Isi di sebelah kiri

TEKS :
Bab V Penutup
Promosi Perpustakaan (Library
Promotion) adalah bagian yang bersifat
integral dari beberapa kegiatan
perpustakaan lainnya seperti seleksi
Bahan Pustaka (Book Selection),
Pengolahan (Processing), Catalogisasi,
Classifikasi, dll. Pelayanan
Peminjaman (Public Service), Jasa
Rujukan (Referensi) dll.
Hingga saat ini kegiatan promosi
perpustakaan tampaknya kurang
mendapat perhatian bahkan dianggap
belum penting. Alasannya terlalu klasik
misalnya faktor biaya yang tidak
tersedia secara khusus. Namun
bilamana anggaran promosi
perpustakaan direncanakan dari awal
penyusunan perencanaan anggaran
sesuai dengan kebutuhan kegiatan
promosi yang akan diadakan, serta
didukung oleh argumentasi yang kuat
tentang pentingnya promosi
perpustakaan untuk mensosialisasikan
arti, fungsi dan kegunaan
perpustakaan untuk mencerdaskan
bangsa, tidak mustahil anggaran
promosi akan tersedia secara khusus
dan cukup besar. Perencanaan yang
argumentatif memang sangat
diperlukan untuk menyakinkan pihak-
pihak pembuat keputusan.

Anda mungkin juga menyukai