PROMOSI PERPUSTAKAAN
Bahan Ajar Diklat Teknis Perpustakaan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Perpustakaan Nasional RI
Tahun 2016
TEKS :
Promosi Perpustakaan
Image
TEKS :
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Deskripsi Singkat
C. Manfaat Modul
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi dan Sub Materi Pokok
F. Petunjuk Belajar
G. Saran
TEKS :
A. Latar Belakang
Perpustakaan adalah sebuah kata
yang sudah tidak asing lagi didengar
walaupun disadari sepenuhnya bahwa
perpustakaan bukanlah nama atau
tempat yang populer karena
pemahaman tentang keberadaan
perpustakaan yang tampaknya belum
sepenuhnya terpahami secara utuh.
Namun demikian, tidak diragukan lagi
bahwa perpustakaan merupakan
sarana yang sangat penting bagi
semua lapisan masyarakat pada suatu
bangsa.
Kondisi perpustakaan suatu bangsa
merupakan cerminan dari tingkat
kebudayaan bangsa itu, sehingga
perpustakaan berperan aktif sebagai
sarana untuk membantu
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perpustakaan merupakan jantungnya
suatu lembaga yang tidak lagi hanya
menjadi tempat menyimpan dan
mencari buku tetapi lebih dari itu, yaitu
sebagai tempat menelusuri berbagai
sumber informasi atau sebagai pusat
informasi.
Pengelola perpustakaan dituntut untuk
jeli dalam melihat kebutuhan
masyarakat pemustakanya. Disamping
itu, pengelola utama kekayaan
intelektual di tingkat perpustakaan
umum, perpustakaan khusus,
perpustakaan sekolah/ madrasah dan
perpustakaan perguruan tinggi harus
senantiasa memperhatikan kemajuan
zaman dan teknologi agar keinginan
pemustaka dalam mengakses
informasi dapat terpenuhi.
Perpustakaan harus mampu menjadi
jembatan penyedia informasi pada
masa lalu, masa kini, dan masa yang
akan datang.
Dalam arti luas, perpustakaan pada
hakekatnya merupakan tempat
memelihara peradaban manusia
berupa hasil budaya atau pikiran
manusia yang terekam dalam berbagai
bentuk media. Dalam arti sempit,
perpustakaan adalah sebuah ruangan,
bagian sebuah gedung, ataupun
gedung itu sendiri yang digunakan
untuk menyimpan buku dan terbitan
lainnya yang biasanya disimpan
menurut susunan tertentu untuk
digunakan pembaca, bukan untuk
dijual.
UU No. 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan pasal 1 ayat (1)
mendefinisikan perpustakaan adalah
sebagai institusi pengelola karya tulis,
karya cetak, dan/atau karya rekam
secara profesional dengan sistem yang
baku, guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian
informasi dan rekreasi para
pemustaka.
Tidak semua gedung yang berisi buku
dapat disebut perpustakaan, tetapi ada
persyaratan yang harus dipenuhi,
diantaranya:
1. Adanya kumpulan bahan
perpustakaan (buku, majalah, buku
rujukan) dalam jumlah tertentu,
dalam bentuk tercetak maupun
elektronik.
2. Bahan perpustakaan yang ada harus
disusun berdasarkan sistem yang
berlaku, diolah, dan diproses
(registrasi, klasifikasi, katalogisasi
dan didata) baik secara manual
ataupun dengan cara otomasi.
3. Bahan perpustakaan yang telah
diolah dan diproses tadi, harus
ditempatkan di ruangan tertentu
yang dikenal dengan istilah
perpustakaan.
4. Perputaran/sirkulasi bahan pustaka
harus dikelola oleh petugas yang
profesional yang mempunyai
kemampuan mengelola peredaran
bahan pustaka baik secara manual
maupun yang sudah terotomasi.
5. Ada pemustaka perpustakaan yang
memanfaatkan koleksi bahan
pustaka untuk kepentingan ilmu
pengetahuan, penelitian, observasi
dan hal lainnya yang berkaitan
dengan belajar dan kegiatan
menimba ilmu.
TEKS :
B. Deskripsi Singkat
Mata ajar diklat ini membekali peserta
dengan pengetahuan tentang konsep
dasar perpustakaan: pengertian
promosi perpustakaan, fungsi dan
tujuan promosi perpustakaan, manfaat
promosi perpustakaan. Bauran
pemasaran, sasaran promosi
perpustakaan: kelompok pemustaka
berdasarkan jenis perpustakaan,
kelompok pemustaka berdasarkan
umur.
Elemen dan teknik promosi: Elemen
promosi, teknik promosi perpustakaan,
jenis media promosi dan media
promosi perpustakaan, yang disajikan
dengan menggunakan metode
pendidikan dan pelatihan yang meliputi
metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi.
TEKS :
C. Manfaat Modul
Setelah peserta selesai mengikuti
diklat, diharapakan dapat menghayati
akan pentingnya promosi perpustakaan
dalam rangka mengembangkan
kebiasaan membaca masyarakat, serta
dapat merencanakan dan
melaksanakannya agar dapat menarik
masyarakat untuk menggunakan
perpustakaan sebagai kebutuhan
sehari – hari.
TEKS :
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti mata ajar diklat
ini, peserta diharapkan mampu
melakukan promosi perpustakaan
melalui berbagai media promosi
perpustakaan
2. Indikator Keberhasilan
Peserta dapat menjelaskan konsep
dasar perpustakaan, sasaran
promosi perpustakaan, elemen dan
teknik promosi, jenis media promosi
perpustakaan dan media promosi
perpustakaan, yang disajikan dengan
menggunakan metode pendidikan
dan pelatihan yang meliputi metode
ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
TEKS :
E. Materi Pokok dan Sub Materi
Pokok
Setelah mengikuti mata ajar diklat ini,
peserta diharapkan mampu
menjelaskan:
1. Konsep dasar promosi
perpustakaan; Pengertian promosi
perpustakaan, tujuan promosi
perpustakaan, manfaat promosi
perpustakaan, bauran pemasaran.
2. Sasaran promosi perpustakaan;
Kelompok pemustaka berdasarkan
jenis perpustakaan (Perpustakaan
Nasional, Perpustakaan Umum,
Perpustakaan Sekolah/Madrasah,
Perpustakaan Perguruan Tinggi,
dan Perpustakaan Khuisus),
Kelompok pemustaka berdasarkan
umur.
3. Elemen dan teknik promosi;
Elemen-elemen promosi
(Periklanan, Publikasi, Sales
Promotion, Personal Selling, Direct
Marketing, Intractive marketing,
Diogital. Teknik promosi
perpustakaan (Iklan, Penciptaan
suasana (Atmospheric), kontak
pribadi, memajang buku/baru
populer, pameran, lomba-lomba
perpustakaan.
4. Jenis-jenis media promosi; Media
cetak, media elektronik, media
digital.
5. Media promosi perpustakaan;
Brosur, Iklan layanan masyarakat,
blog, media lain yang disarankan.
TEKS :
F. Petunjuk Belajar
Agar proses pembeljaran Anda dapat
berlangsung dengan lancar dan tujuan
pembelajaran tercapai dengan baik,
anda dapat mengikuti langkah-langkah
berikut.
1. Bacalah secara cermat dan
pahami tujuan pembelajaran yang
tertera pada setiap awal Bab.
2. Pelajari setiap Bab secara
berurutan mulai dari Bab I sampai
Bab V.
3. Kerjakan secara lengkap
tugas/latihan padasetiap akhir
Bab.
4. Untuk memperluas wawasan,
Anda disarankan mempelajari
bahan-bahan dari sumber lain
seperti tertera pada daftar pustaka
di akhir modul ini.
TEKS :
G. Saran
1. Anda dianjurkan untuk membentuk
tim belajar.
2. Diskusikanlah kesulitan belajar
dengan temen-temen satu tim.
3. Catatlah semua pertanyaan atau
kesulitan yang timbul sewaktu
anda belajar. Segera tanyakan
kepada instruktur/ widyaiswara.
4. Pelajari bahan-bahan dari sumber
lain seperti yang tertera pada
bacaan yang di anjurkan.
5. Cobalah berlatih sendiri sesuai
dengan tugas yang di beriklan,
secara bertahap.
TEKS :
Bab II Konsep Dasar Promosi
Perpustakaan
Indikator keberhasilan: Peserta
mampu menjelaskan konsep dasar
promosi perpustakaan, pengertian
promosi, konsep promosi
perpustakaan, fungsi dan tujuan
promosi perpustakaan, manfaat
promosi perpustakaan, bauran
pemasaran.
TEKS :
A. Pengertian Promosi
Perpustakaan
Image
TEKS :
1. Fungsi Promosi Perpustakaan
Image
Semua bentuk dari promosi berusaha
memberikan kontribusinya terhadap
tujuan dari suatu lembaga termasuk
perpustakaan, untuk meningkatkan
pemberdayaan perpustakaan,
sehingga fungsi perpustakaan sebagai
lembaga pendidikan masyuarakat,
fungsi informatif, riset dan rekreatif
edukatif dapat dirasakan langsung oleh
pemustaka melalui tahapan AIDAS,
yaitu Atetention (menaruh perhatian),
Interest (merasa tertarik), Desire
(timbul keinginan), Action (melakukan
tindakan), dan Satisfaction (kepuasan)
dengan demikian, melalui promosi
perpustakaan, ada beberapa fungsi
promosi dalam menunjang kegiatan
pemasaran perpustakaan antara lain
adalah:
a. Dapat membantu untuk
memperkenalkan eksistensi
perpustakaan kepada khalayak
secara lebih luas.
b. Membantu menginformasikan
tentang visi, misi, tujuan,
kegunaan/manfaat
perpustakaan bagi khalayak.
c. Membantu memberitahu
tentang apa isi perpustakaan
(what), siapa yang
menggunakan jasa
perpustakaan (who), kapan
waktu layanan perpustakaan
(when), dimana lokasi
perpustakaan (where),
mengapa harus ke
perpustakaan (why),
bagaimana menjadi pengguna
perpustakaan (how).
d. Membantu menginformasikan
tentang buku-buku baru yang
sudah diolah dan siaga untuk
dipinjamkan.
e. Membantu menginformasikan
tentang kegiatan-kegiatan
ekstra perpustakaan seperti:
seminar, ceramah, bedah buku,
pameran, lomba, keramaian,
seperti (sandiwara, film,
atraksi), program musik,
mendongeng, dan sebagainya.
f. Membantu ekspansi layanan
dan lain–lain.
TEKS :
C. Manfaat Promosi Perpustakaan
Image
TEKS :
D. Bauran Pemasaran Untuk
Perpustakaan
Image
4. Promosi / Promotion
5. Publisitas / Publicity
TEKS :
E. Rangkuman
TEKS :
F. Latihan
TEKS :
Bab III Sasaran Promosi
Perpustakaan
Indikator keberhasilan: Peserta
mampu menjelaskan sasaran promosi
perpustakaan: kelompok pemustaka
berdasarkan jenis perpustakaan,
kelom[pok pemustaka berdasarkan
umur.
TEKS :
A. Kelompok Pemustaka
Berdasarkan Jenis Perpustakaan
Pada umumnya jenis perpustakaan
dapat dikelompokkan sebagai berikut,
sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya (Tupoksi), yaitu:
1. Perpustakaan Nasional
Image
2. Perpustakaan Umum
3. Perpustakaan Sekolah/Madrasah
Perpustakaan sekolah/madrsah
terdapat di berbagai daerah, mulai
tingkat dasar, menengah dan atas,
termasuk sekolah-sekolah keagamaan.
Tugas pokok dan fungsi
Perpustakaan Sekolah/ Madrasah
adalah mendukung proses belajar-
mengajar, bagi kepentingan anak didik
dan guru, serta layanan bagi
masyarakat sekitarnya, seperti orang
tua murid. Perpustakaan sekolah
merupakan bagian integral dari
program sekolah yang mendukung
proses belajar-mengajar di sekolah,
berada pada lingkungan sekolah dan
sepenuhnya dikelola oleh sekolah yang
bersangkutan. Perpustakaan sekolah
pada hakekatnya adalah sistem
pengelolaan sumber daya informasi
oleh sumber daya manusia (SDM)
yang terdidik dalam bidang
perpustakaan, dokumentasi, dan
informasi. Perpustakaan sekolah
merupakan salah satu sarana dan
fasilitas penyelenggaraan pendidikan
sehingga setiap sekolah semestinya
memiliki perpustakaan.
Sedangkan Weinstock menyatakan
bahwa tujuan promosi perpustakaan
adalah memperkenalkan pusat
informasi dan pelayanannya,
memperkenalkan kepada masyarakat
reputasi pusat informasi dan membujuk
calon pemakai yang berpotensi agar
menggunakan jasa pelayanan
informasi.
Berbagai ahli yang dikutip di atas
mempunyai cara yang berbeda-beda
dalam menyatakan tujuan dan rnanfaat
promosi di perpustakaan. Meskipun
demikian kita sesungguhnya dapat
menarik kesimpulan bahwa tujuan dari
pernyataan mereka sama saja.
Perbedaan di antaranya adalah hanya
dari segi penekanan saja.
5. Perpustakaan Khusus
TEKS :
B. Kelompok Pemustaka
Berdasarkan Umur
Pelaksanaan promosi perpustakaan
akan berjalan dengan efektif apabila
disesuaikan dengan sasaran segmen
pemustaka yang dilayani. Sasaran
promosi perpustakaan adalah siswa,
guru, tenaga kependidikan, orang tua
siswa, dan masyarakat. Minat
membaca pada setiap anak akan
berubah sesuai dengan perkembangan
jenjang usia. Tahapan minat yang
umum dijumpai adalah sebagai berikut
(Sudarsana, 2007: 5.11):
1) Usia 2 – 4 tahun, minat anak pada
usia ini condong pada cerita
fantasi. Anak-anak yang baru
menyadari lingkungan tempat
mereka tinggal ini sedang
mengembangkan imajinasi dan
belajar memahami dunia
berdasarkan kaca mata mereka.
BUTTON :
Menu di kiri atas
Sebelumnya dan Lanjut di kanan atas
dan kanan bawah
TEKS :
C. Rangkuman
Perpustakaan Nasional RI dengan
kenyataan belum berkembangnya
perpustakaan-perpustakaan di
Indonesia, maka Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia,
disingkat PNRI atau Perpusnas
mempunyai tugas pokok dan fungsi
tambahan, yaitu membina semua
jenis perpustakaan di wilayah
Republik Indonesia, termasuk
pengembangan sumberdaya tenaga
perpustakaan, dan minat baca
masyarakat.
Perpustakaan umum adalah
perpustakaan yang terdapat di Ibukota
propinsi, kabupaten/kota. Tugas pokok
dan fungsinya untuk melayani
kebutuhan bahan pustaka bagi
masyarakat sekitarnya.
Perpustakaan Umum Propinsi
mempunyai tugas pokok dan fungsi
seperti Perpustakaan Nasional, tetapi
terbatas pada ruang lingkup masing-
masing propinsi bersangkutan. Untuk
mendukung layanan perpustakaan,
Perpustakaan Umum dilengkapi
dengan layanan bergerak berupa
Perpustakaan Keliling. Di Indonesia
pada saat ini telah ada
Perpustakaan Keliling dalam bentuk
mobil dan perahu.
Tugas pokok dan fungsi
Perpustakaan Sekolah/Madrasah
adalah mendukung proses belajar-
mengajar, bagi kepentingan anak didik
dan guru, serta layanan bagi
masyarakat sekitarnya, seperti orang
tua murid. Perpustakaan sekolah
merupakan bagian integral dari
program sekolah yang mendukung
proses belajar-mengajar di sekolah,
berada pada lingkungan sekolah dan
sepenuhnya dikelola oleh sekolah yang
bersangkutan.
Pengguna Perpustakaan Perguruan
Tinggi adalah civitas akademik
perguruan tinggi bersangkutan,
termasuk masyarakat umum dan
civitas akademik perguruan tinggi
lain yang dapat memanfaatkan
layanan dan koleksinya.
Sedangkan Weinstock menyatakan
bahwa tujuan promosi perpustakaan
adalah memperkenalkan pusat
informasi dan pelayanannya,
memperkenalkan kepada masyarakat
reputasi pusat informasi dan membujuk
calon pemakai yang berpotensi agar
menggunakan jasa pelayanan
informasi
Pelaksanaan promosi perpustakaan
akan berjalan dengan efektif apabila
disesuaikan dengan sasaran segmen
pemustaka yang dilayani. Sasaran
promosi perpustakaan adalah siswa,
guru, tenaga kependidikan, orang tua
siswa, dan masyarakat. Minat
membaca pada setiap anak akan
berubah sesuai dengan perkembangan
jenjang usia. Tahapan minat yang
umum dijumpai adalah sebagai berikut
(Sudarsana, 2007: 5.11):
TEKS :
Bab IV Elemen dan Tehnik Promosi
Indikator keberhasilan: Peserta
mampu menjelaskan elemen-elemen
promosi, teknik promosi perpustakaan,
jenis media promosi perpustakaan,
media promosi perpustakaan.
a) Periklanan (Advertising)
Periklanan (advertising) sebagai salah
satu media pemasaran, khususnya
dalam bidang perpustakaan.
Pengertian periklanan iklan adalah
bagian dari bauran promosi (promotion
mix; Frank Jefkins menyebutkan
promotion mix mencakup personal
selling, promosi penjualan dan
publisitas) dan bauran promosi adalah
bagian dari bauran marketing
(marketing mix: Kotler menyebutkan
bauran marketing terdiri atas 4 P yaitui
product, place, price dan promotion).
Perlu diketahui mengingat adanya
perbedaan ruang lingkup antara
pemasaran dan promosi. Promosi
adalah bagian dari kegiatan
pemasaran. Pemasaran mencakup
seluruh proses mualai dari strategis
perencanaan yang dimulai dari
identifikasi kebutuhan konsumen dan di
akhiri dengan penjualan yang berhasil
dari suatu produk/jasa yang
ditawarkan. Sedangkan promosi
bertujuan untuk menginformasikan,
mempengaruhi, dan membujuk serta
mengingatkan sasaran tentang
perusahaan dan bauran
pemasarannya.
Dalam pelaksanaan manajemen
professional, makakedua kegiatan ini
sangat menguatkan sebagai kesatuan.
Berikut adalah bagan marketing mix
dan promotion mix (Kasali, 1995 :10)
b) Sales Promotion
a. Pameran Perpustakaan
Pameran perpustakaan adalah
pameran jati diri sebuah
perpustakaan yakni meliputi
penampilan:
1. Fisik Perpustakaan
Berupa gedung, ruangan–ruangan
koleksi bahan perpustakaan, alat–
alat pandang dengan dan
sebagainya.
2. Sistem Perpustakaan
Berupa sistem layanan sirkulasi
secara manual maupun
komputerisasi, sistem pengolahan
buku baik secara katalog kartu
maupun komputerisasi, klasifikasi
bahan kepustakaan, sistem
kerjasama/ jaringan perpustakaan
di dunia, foto-foto perpustakaan di
dunia, buku–buku langka, dan
sebagainya.
b. Pameran Buku/Bazar
Pameran buku atau Bazar diadakan
di lokasi perpustakaan tetapi bukan
dalam gedung perpustakaan.
Pameran buku atau bazar
dilakukan bekerja sama dengan
pola penerbit atau toko buku.
Perpustakaan menyediakan lokasi
pameran dan peralatannya,
sedangkan penerbit atau toko
buku mengisi pameran dengan
buku–bukunya terbaru atau yang
up to date. Karena pameran
bersama bazar maka bukan hanya
buku–buku yang dipamerkan dan
dijual tetapi juga bisa berupa alat–
alat tulis dari toko alat tulis, bahkan
barang–barang kerajinan atau
souvenir
dapat pula memeriahkan pameran.
Penjualan buku–buku harus
diberikan potongan harga, yang
menarik dan lebih murah dari
penjualan pada hari–hari biasa,
bahkan memberikan hadiah–
hadiah dari toko buku dan
penerbit. Pameran sekaligus
sebagai ajang penjualan buku
murah.
Dalam arena pameran diadakan
keramaian yang tujuannya untuk
menarik khalayak agar mau
menonton sekaligus melihat
pameran, jenis keramaian seperti
pemutaran film layar lebar,
sandiwara, orkes/band dangdut,
lenong, atau wayang kulit
bertemakan “Membaca dan
Perpustakaan” akan bermanfaat
sekali. Keramaian dapat diadakan
pada malam hari, sedangkan siang
harinya diadakan lomba–lomba
membaca, melukis yang bertema
perpustakaan dan membaca,
pidato deklamasi,
bercerita/mendongeng, lomba
band pelajar, dan sebagainya.
d) Selebaran
Selebaran adalah jenis pamflet
yang berupa terbitan berjilid, tidak
bersampul yang disebar kepada
umum, biasanya untuk
mempropaganda sesuatu. Atau
selebaran berupa lembaran kecil
barang cetakan, baik dilipat
maupun tidak, untuk memudahkan
penyebarannya dengan tujuan
sebagai promosi. Selebaran dapat
pula diartikan sebagai surat
selebaran.
e) Poster
Poster adalah berupa plakat yang
dipasang di tempat–tempat umum
seperti terminal bus dan lainnya
yang bersifat pengumuman atau
iklan.
f) Barang–barang gratis
Barang–barang gratis berupa alat–
alat iklan yang mencantumkan
nama perpustakaan atau slogan
yang diberikan pada pengguna
perpustakaan atau pengunjung
secara cuma–cuma. Barang–
barang tersebut dapat berupa
memori, kalender, bolpoin, pensil,
penggaris, asbak rokok, kotak
pensil, gantungan kunci, dan
sebagainya.
b) Promosi Wirapustakawan
Artinya petugas perpustakaan
yang melakukan pelayanan
peminjaman secara langsung
kepada pengguna seperti kepada
pasien Rumah Sakit, Rumah
Jompo, atau rumah tempat tinggal
dimana ada salah seorang
anggota keluarga yang tidak dapat
datang ke perpustakaan.
Kegiatan ini dilakukan secara
perorangan dari tempat ke tempat
dan dari orang ke orang, jadi
berbeda dengan mobil
perpustakaan keliling yang
mendatangi tempat tertentu.
Namun mobil perpustakaan keliling
juga berfungsi sebagai alat
promosi.
c) Publisitas (Publicity)
Publisitas merupakan salah satu
alat promosi selain periklanan,
personal selling dan promosi
penjualan yang telah dibicarakan
di atas. Publisitas menurut Basu
Swastha adalah: “sejumlah
informasi tentang seseorang,
barang, atau organisasi yang
disebarluaskan
ke masyarakat melalui media
tanpa dipungut biaya, atau tanpa
pengawas dari sponsor”. Publisitas
merupakan pelengkap paling
efektif bagi alat promosi, lain
(periklanan, personal selling, dan
promosi penjualan).
Publisitas dapat dibedakan
menjadi:
1) Publisitas Produk (Product
Publicity)
Publisitas produk dimaksudkan
untuk memberi gambaran atau
memberitahu kepada khalayak
tentang bahan–bahan
kepustakaan yang telah selesai
diproses dan siap untuk
dipinjamkan oleh perpustakaan.
2) Publisitas Kelembagaan
(Istitutional Publicity)
Publisitas kelembagaan adalah
publisitas yang menyangkut
tentang organisasi pada
umumnya. Publisitas berarti
pengumuman, pemberitaan, atau
reklame. Dengan demikian dapat
berupa berita -berita, radio, surat
kabar, atau selebaran yang
sifatnya untuk umum.
Perpustakaan dapat menggunakan
publisitas kelembagaan untuk
berita–berita resmi tentang institusi
perpustakaan, dan dapat
menggunakan publisitas produk
untuk mengumumkan buku–buku
baru yang sudah siap untuk
dipinjamkan.
Keuntungan–keuntungan promosi
dengan publisitas adalah:
a) Publisitas dapat menarik orang–
orang yang tidak suka membaca
iklan surat kabar atau majalah atau
mendengar radio, TV, tetapi suka
membaca atau mendengar berita.
b) Publisitas sebagai berita dapat di
muat pada halaman muka surat
kabar (headline) atau posisi yang
menarik.
c) Publikasinya lebih dapat dipercaya
karena merupakan berita,
dibandingkan iklan.
d) Publikasi lebih murah karena
bersifat berita.
Bagi perpustakaan dapat
digunakan publisitas melalui
pengiriman press-release atau
mengundang wartawan untuk
meliput kegiatan perpustakaan.
c) Personal Selling
Salah satu bentuk promosi dalam
dunia bisnis adalah personal
selling, yaitu penjualan
perorangan. Dalam perpustakaan
dikenal dengan istilah personal
service yang artinya memberikan
layanan secara perorangan.
Menurut Basu Swatha, personal
selling adalah interaksi untuk
individu, saling bertemu muka
yang ditujukan untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasai atau
memperta-hankan hubungan
pertukaran saling menguntungkan
dengan pihak lain.
Dalam mempromosikan
perpustakaan, bentuk personal
selling dapat dilaksanakan dengan
personal service. Interaksi antara
pustakawan dengan pengguna
secara personal melalui tatap
muka langsung untuk menawarkan
bahan kepustakaan baru, untuk
dipinjamkan pengguna misalnya,
akan menciptakan hubungan baik
diantara keduanya. Demikian pula
dalam memberitahukan bahwa
bahan kepustakaan yang telah
habis masa pinjamnya, atau untuk
diperpanjang adalah untuk
memperkuat hubungan antara
pustakawan dan pengguna
perpustakaan. Dengan demikian
personal selling merupakan bentuk
promosi yang edukatif dan dapat
menyenagkan pengguna jasa
perpustakaan secara psikologis.
Beberapa bentuk personal selling
yang dapat diterapkan
perpustakaan dalam promosi
antara lain:
a. House to house selling, yaitu para
petugas atau pustakawan
mengunjungi pengguna dari rumah
ke rumah.
b. Order taker dalam promosi
perpustakaan dapat berarti
pustakawan memperkenalkan
bahan kepustakaan baru yang
telah selesai diproses dan siap
untuk dipinjamkan, atau mengatur
display buku baru, meningkatkan
kembali minat untuk menjadi
pengguna perpustakaan bagi
mereka yang beristirahat, atau
dapat member nasihat, petunjuk
dan bimbingan kepada pengguna.
e) Interactive Marketing
Internet merupakan media utama
untuk promosi yang berorientasi
konsumen. Penawaran program
kontinuitas, pemberian kupon
secara on-line, undian dan kontes
melalui internet, serta sampel
berdasarkan web, sekarang sudah
menyebar luas. Misalnya,
pemberian kupon secara online
merupakan media pemberian
kupon yang lebih murah dan lebih
terfokus dari direct mail. Sisi buruk
atau aspek negatif dari pemberian
kupon secara online adalah bahwa
hal ini rentan terhadap penipuan
karena kupon-kupon yang
ditawarkan dalam bentuk
elektronik mudah ditiru dan
dengan demikian dapat di cetak
serta dipublikasikan dalam jumlah
besar. Selain meneyediakan
media untuk mendistribusikan
promosi kepada konsumen,
internet juga menyediakan forum
yang ideal untuk menghubungkan
para pemasar merek yang sedang
berada dalam proses penciptaan
program promosi perpustakaan.
TEKS :
B. Tehnik Promosi Perpustakaan
1) Iklan
Image
TEKS :
C. Jenis Media Promosi
Perpustakaan
Pemilihan media yang tepat sangat
membantu promosi perpustakaan
dalam melakukan prediksi peluang
promosi setelah penetapan biaya
promosi, sehingga kegiatan promosi
dapat berjalan secara efektif dan
efisien. Media-media itu merupakan
media yang dapat berintraksi secra
langsung atau tidak langsung dengan
pemustaka. Starategi pemilihan media
membantu perpustakaan daalam
menentukan besar biaya promosi
dengan prediksi pendapatan dalam
kurun waktu tertentu. Pemahaman
segmentasi pasar sangat penting untuk
menetapkan penggunaan media,
bentuk visual, dan pesan iklan, karena
tiga hal itu sangat menentukan
efektivitas penyampaian pesan pada
khalayak.
1) Media Cetak
a. Brosur
Image
b. Poster
Image
c. Pamflet
Image
d. Artikel
Image
Artikel yang dimaksudkan disini
adalah karya tulis lengkap yang di
muat dalam suatu majalah atau
surat kabar. Promosi perpustakaan
yang menggunakan media artikel
tertentu hendaknya berisi ulasan
tentang pentingnya perpustakaan
dan membaca dalam upaya
mencerdaskan bangsa. Artikel itu
dapat berupa ulasan ilmiah atau
populer dengan maksud untuk
menarik minat orang membaca da
menggunakan perpustakaan
secara mudah dan murah.
e. Press Release
Image
2) Media Elektronik
Image
a. Televisi (TV)
Melalui televisi iklan lebih efektif
lagi karena banyak faktor
pendukung untuk khalayak agar
dapat mengetahui sesuatu yang
diiklankan. Pemasangan iklan di
TV memerlukan biaya besar
karena perangkat keras maupun
lunak yang digunakan TV
harganya cukup mahal. Dapat
dibayangkan, dalam satu putaran
sajian acara yang berlangsung
selama 30 menit, TV memasang
slot iklan yang masing-masing
berdurasi 30 detik dengan besar
biaya per slot mencapai Rp. 12
juta pada sebuah acara
berkategori prime time, dan dari
27 slot itu, rata-rata terisi 70 %
iklan atau 19 slot iklan. Dalam
pemilihan media promosi di media
massa, perpustakaan diberi
berbagai pilihan yang sesuai
dengan kebutuhan dan
segmentasi pasar yang di tuju.
b. Radio
Sebelum booming televisi swasta
di Indonesia (sekitar 1990-an)
Radio adalah media yang
memperoleh perhatian sangat
tinggi dari pemasangan iklan. Iklan
melalui radio merupakan salah
satu media yang dapat di gunakan
untuk promosi perpustakaan.
Keuntungan iklan melalui radio,
semua orang akan dapat
memahaminya, tanpa susah
membaca terutama bagi orang
yang tidak dapat membaca.
TEKS :
D. Media Promosi Perpustakaan
Media promosi berupa brosur,
selebaran, poster, News Letter,
Pembatas buku (book mark), Buku
Panduan Perpustakaan, Kalender
Perpustakaan.
1. Brosur
Image
2. Selebaran
Image
3. Poster
Image
TEKS :
E. Rangkuman
Elemen-elemen bauran pemasaran 4 P
terdiri dari product, price, place,
promotion.
a. Product, merupakanseluruh produk
yang ditujukan untuk pasar
sasaran.
b. Price, merupakanseluruh biaya
yang dipertimbangkan untuk
dikenakan kepada pasar sasaran
dan tidak berarti hanya uang.
c. Place, merupakan tempat dimana
produk dapat diperoleh dan
bagaimana cara memperolehnya.
d. Promotion, merupakan seluruh
teknik komunikasi yangn
digunakan untuk menjangkau
pasar sasaran.
TEKS :
F. Latihan
Soal Menjelaskan
TEKS :
Bab V Penutup
Promosi Perpustakaan (Library
Promotion) adalah bagian yang bersifat
integral dari beberapa kegiatan
perpustakaan lainnya seperti seleksi
Bahan Pustaka (Book Selection),
Pengolahan (Processing), Catalogisasi,
Classifikasi, dll. Pelayanan
Peminjaman (Public Service), Jasa
Rujukan (Referensi) dll.
Hingga saat ini kegiatan promosi
perpustakaan tampaknya kurang
mendapat perhatian bahkan dianggap
belum penting. Alasannya terlalu klasik
misalnya faktor biaya yang tidak
tersedia secara khusus. Namun
bilamana anggaran promosi
perpustakaan direncanakan dari awal
penyusunan perencanaan anggaran
sesuai dengan kebutuhan kegiatan
promosi yang akan diadakan, serta
didukung oleh argumentasi yang kuat
tentang pentingnya promosi
perpustakaan untuk mensosialisasikan
arti, fungsi dan kegunaan
perpustakaan untuk mencerdaskan
bangsa, tidak mustahil anggaran
promosi akan tersedia secara khusus
dan cukup besar. Perencanaan yang
argumentatif memang sangat
diperlukan untuk menyakinkan pihak-
pihak pembuat keputusan.