Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rian Viki Fredy Vriatna, S.Pd.

Nomor UKG : 201699452534


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Lembaga : SMA Negeri 1 Kawedanan

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Keterampilan Berbasa Reseptif
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Dasar dan Prinsip
Keterampilan Menyimak
2. Prinsip-Prinsip
Pembelajaran Keterampilan
Menyimak
3. Dasar dan Prinsip
Keterampilan Membaca
4. Pembelajaran Keterampilan
Membaca di Sekolah
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Pengertian/Hakikat Menyimak
dipelajari
A. Menyimak adalah keterampilan
berbahasa secara umum digolongkan
menjadi empat keterampilan secara
garis besar yaitu keterampilan
menyimak/memirsa, berbicara,
membaca, dan menulis. Proses
menyimak merupakan proses yang
tidak saja melibatkan aspek fisik
tetapi juga aspek mental. Pandangan
kognitif menyatakan bahwa dalam
proses menyimak informasi linguistik
diproses oleh sejumlah kognitif:
perhatian (attention), persepsi
(perception), dan ingatan (memory).
B. Ahli menggolongkan proses menyimak
yang demikian rumit ke dalam tiga
tahap secara garis besar yaitu sebagai
berikut:
1. Persepsi (Perception)
2. Segmentasi (Parsing)
3. Pemanfaatan (Utilisation)
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi
menyimak ada dua, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yaitu penyimak sebagai
penerima pesan dan faktor eksternal
berupa segala sesuatu di luar
penyimak yang dapat mempengaruhi
pemahaman terhadap pesan yang
disampaikan di dalam kegiatan
menyimak tersebut yaitu: pembicara,
media yang digunakan dalam
menyampaikan pesan dapat berupa
bahasa lisan/audio maupun
gambar/visual, serta lingkungan di
sekitar berlangsungnya proses
menyimak.Jenis-jenis menyimak
anyatalain:
a. Diskriminatif
(discriminative)
b. Komprehensif
(comprehensive)
c. Terapeutik (therapeutic)
d. Kritis (critical)
e. Apresiatif (apreciative)
D. Strategi dan Teknik Menyimak
a. Kognitif (cognitive)
b. Metakognitif (Metacognitive)
c. Sosial-Afektif (Social-
Affective)

2. Pembelajaran menyimak dalam kurikulum


2013 terkemas dalam pembelajaran teks
yang beragam. Pembelajaran keterampilan
berbahasa tidak diajarkan secara terpisah,
tetapi secara terpadu bersama dengan
keterampilan berbahasa yang lain dan
dikemas dalam sebuah teks sesuai dengan
kompetensi dasar yang terdapat di
kurikulum. Salah satu strategi yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran
keterampilan menyimak adalah penerapan
strategi metakognitif yang dapat
diimplementasikan menjadi tiga tahapan
yaitu: (!) Kegiatan Pramenyimak, (2) Pada
Saat Menyimak, dan (3) Pascamenyimak.
3. Membaca merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang berperan
penting bagi kehidupan seseorang sebagai
sarana komunikasi serta informasi dalam
rangka pengembangan pengetahuan.
Membaca merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang bersifat
resepif. Pada dasarnya tujuan membaca
ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai
hal, antara lain informasi yang diperlukan
oleh pembaca dan jenis bacaan yang dipilih.
Berbagai tujuan membaca dikemukakan
oleh para ahli didasarkan pada informasi
yang diperlukan bagi pembaca. Berdasar
bersuara dan tidaknya, membaca
dikelompokkan menjadi dua, yaitu membaca
nyaring dan membaca bersuara. Berdasar
keintensifannya dibedakan atass membaca
ekstensif dan intensif. Membaca intensif
dikelompokkan menjadi tiga yaitu membaca
survei, sekilas, dan dangkal. Membaca
intensif dibedakan atas membaca telaah isi
dan membaca telaah bahasa. Membaca
telaah isi dikelompokkan menjadi tiga yaitu
membaca teliti, membaca pemahaman, 57
membaca kritis, dan membaca ide,
sedangkan membaca telaah Bahasa
dibedakan menjadi dua yaitu membaca
bhasa dan membaca sastra. Metode dan
strategi membaca 1. DRTA (Directed reading–
thinking activity) 2. Strategi K-W-L (Know.
Want to know. Learned) 3. Strategi 3H (Here,
Hidden, In my Head) 4. Strategi PQRS
4. Pembelajaran keterampilan membaca
dalam Kurikulum 2013
diimplementasiikan ke dalam
berbagai genre teks baik fiksi
maupun nonfiksi. Pembelajaran
keterampilan membaca disajikan
secara mandiri, bersama-sama, atau
sebagai alternatif pilihan. Hal ini
dapat dicermati di dalam kompetensi
dasar (KD) mata pelajaran Bahasa
Indonesia seperti tertera pada
Permendikbud No.37 Tahun 2018
tentang KI dan KD. Pembelajaran
keterampilan membaca disajikan
secara mandiri, bersama-sama, atau
sebagai alternatif pilihan. Penilaian
pembelajaran dilakukan dalam
rangka mengukur ketercapaian
kompetensi yang telah ditetapkan
dalam KI dan KD. Pelaksanaan dan
mekanisme penilaian pembelajaran
diatur dalam peraturan menteri yaitu
Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Penilaian pendidikan
pada pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas penilaian hasil
belajar oleh pendidik, satuan
pendidikan dan pemerintah yang
mencakup aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
2 Daftar materi yang sulit 1. Metode dan Strategi Membaca
dipahami di modul ini 2. Implementasi Keterampilan Membaca
dalam Pembelajaran

3 Daftar materi yang sering 1. Susah membedakan jenis-jenis


mengalami miskonsepsi membaca

Anda mungkin juga menyukai