PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan komponen integral sistem pendidikan pada
setiap satuan pendidikan, yang berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta
didik agar mencapai perkembangan yang utuh dan optimal. Sebagai komponen integral,
wilayah bimbingan dan konseling yang memandirikan secara terpadu bersinergi
dengan wilayah layanan administrasi dan manajemen, serta wilayah kurikulum dan
pembelajaran yang mendidik. Pribadi mandiri yang dimaksud adalah pribadi yang
mampu mengendalikan diri dengan baik serta merespon kebutuhan lingkungan dengan
tepat. Peserta didik pada akhirnya diharapkan mampu mencapai kesejahteraan dalam
hidupnya(wellbeing).
Peran bimbingan dan konseling saat ini dipandang semakin penting manakala dikaitkan
dengan tantangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Pengaruh teknologi dan
informasi yang semakin canggih, perubahan orientasi kehidupan yang begitu cepat akan
berdampak pada perilaku peserta didik. Tidak dipungkiri juga saat ini
berkembang trans-ideology yang bisa berseberangan dengan ideologi Pancasila
sehingga perlu adanya upaya-upaya untuk mengantisipasi hal tersebut. Dalam konteks
perubahan yang terjadi saat ini peran bimbingan dan konseling perlahan semakin eksis
dan diakui, baik secara keilmuan maupun praksis dan praktiknya.
Bimbingan dan konseling dalam setting pendidikan semakin penting dan sinergis untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang holistik. Eksistensi bimbingan dan konseling
dapat dilihat dari capaian layanan bimbingan dan konseling (CLBK) dengan upaya
mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), profil
pelajar Pancasila dan penguatan pendidikan karakter peserta didik. Dimensi wellbeing
mencakup penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain
(positive relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan
(environmental mastery), tujuan hidup (purpose in life), serta pertumbuhan pribadi
(personal growth), (Ryff, 1989; 1995; 2014). Elemen Profil Pelajar Pancasila mencakup
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, berkebhinekaan
global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Selanjutnya nilai utama
penguatan pendidikan karakter (PPK) mencakup religiusitas, nasionalisme,
kemandirian, gotong royong dan integritas. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
pada setiap jenjang memiliki arah dan tujuan sesuai tugas perkembangan konseli yang
dirumuskan dalam bentuk standar kompetensi kemandirian peserta didik (SKKPD). Dalam
SKKPD terdapat 11 aspek perkembangan yaitu (1) landasan hidup religius, (2) landasan
perilaku etis, (3) kematangan emosi, (4) kematangan intelektual, (5) kesadaran tanggung
jawab sosial, (6) kesadaran gender, (7) pengembangan diri, (8) perilaku kewirausahaan
(kemandirian perilaku ekonomis), (9) wawasan dan kesiapan karier, (10) kematangan
hubungan dengan teman sebaya, dan (11) kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga
(Departemen Pendidikan Nasional, 2007). Merujuk pada rumusan SKKPD maka tujuan dan
1
arah layanan bimbingan dan konseling di SMA adalah memfasilitasi tercapainya sebelas
aspek perkembangan secara utuh dan optimal.
Masa bersekolah di SMA merupakan waktu yang terbaik bagi peserta didik untuk
mengembangkan jatidiri (identitas) sebagai pribadi yang unik dan efektif, pembelajar
sepanjang hayat, insan yang produktif, dan manusia yang hidup harmonis dalam
keragaman. Pengembangan jatidiri tersebut dapat diupayakan dalam penyusunan
program bimbingan dan konseling secara terencana dan sistematis melalui layanan
bimbingan dan konseling pribadi, belajar, sosial, dan karir.
Program bimbingan dan konseling memberikan layanan yang terintegrasi dengan
program pengembangan semua aspek hidup peserta didik di sekolah. Bimbingan dan
konseling di SMA diupayakan untuk mengidentifikasi kebutuhan bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir yang merupakan aktivitas esensial dalam menghadapi rintangan
dalam mencapai prestasi sesuai potensi masing-masing peserta didik. Oleh karena itu,
pemenuhan kebutuhan pribadi, sosial, belajar, dan karir merupakan kunci keberhasilan
bagi keberhasilan hidup peserta didik selanjutnya. Kebutuhan kehidupan saat ini menghendaki
adanya peranan layanan bimbingan dan konseling yang inspiratif di SMA, mengingat
kompleksitas dan keragaman program pendidikannya. Sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik SMA, kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling semakin mendesak
sehingga penyiapan panduan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di SMA merupakan
kebutuhan yang harus dipenuhi. Dengan demikian, sejak awal satuan pendidikan memiliki
arah yang jelas yang akan diikuti oleh setiap penyelenggara layanan bimbingan dan konseling
di SMA.
Model layanan bimbingan dan konseling yang sepenuhnya menstimulasi
perkembangan kompetensi dan karakter secara holistik, yang dapat dilaksanakan
melalui proses pelayanan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik dalam berdinamika berpikir, merasa, bersikap, bertindak,
dan bertanggung jawab.
Program bimbingan dan konseling yang disusun harus mewadahi seluruh kegiatan
layanan untuk diberikan kepada peserta didik dalam rangka menyelesaikan tahap capaian
layanan dalam rangka menyelesaikan tugas perkembangan sesuai jenjang usianya. Oleh
karena itu layanan bimbingan dan konseling harus dirancang agar sejalan dengan standar
kompetensi kemandirian peserta didik (SKKPD) yang dijabarkan dalam capaian layanan
bimbingan dan konseling pada fase E dan F, serta terintegrasi dalam
struktur kurikulum untuk mendukung terwujudnya profil pelajar Pancasila.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan
konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau
lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian,
pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima
puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka
terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan
memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua
ratus lima puluh) orang siswa per tahun.
3
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling
b. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan berwawasan global berasaskan keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Menyelenggarakan pembelajaran efektif dengan pendekatan multimedia yang
interaktif
3. Mengembangkan kultur sekolah yang kondusif sehingga tercipta akhlak mulia.
4
4. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni.
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan
peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua,
dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui
kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
D. TUJUAN
Model Bimbingan dan Konseling ini bertujuan untuk memberi acuan penyelenggaraan
layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas.
Secara khusus, panduan ini bertujuan untuk:
1. memudahkan guru bimbingan dan konseling dalam menyusun desain
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah;
2. dapat menggambarkan berbagai layanan yang akan diselenggarakan di
sekolah;
3. memandu guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam upaya
memahami kebutuhan dan karakteristik perkembangan peserta didik atau
konseli dasar dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling;
4. memfasilitasi guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam pengelolaan
program bimbingan dan konseling di sekolah, meliputi perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan program bimbingan dan konseling;
5. memandu guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam
penyelenggaraan berbagai layanan bimbingan dan konseling dalam upaya
membantu peserta didik mencapai perkembangan secara optimal dalam
berbagai aspek kehidupannya; dan
6. menginspirasi pimpinan satuan pendidikan, dinas pendidikan, pengawas
sekolah, lembaga pendidikan calon guru bimbingan dan konseling atau
konselor, organisasi profesi bimbingan dan konseling, dan komite sekolah
5
dalam monitoring, evaluasi, dan supervisi penyelenggaraan bimbingan dan
konseling di Sekolah Menengah Atas.
6
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING
SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
7
e. adaptasi yaitu membantu para pelaksana pendidikan termasuk kepala satuan
pendidikan, staf administrasi, dan guru mata pelajaran atau guru kelas untuk
menyesuaikan program dan aktivitas pendidikan dengan latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik;
f. pencegahan yaitu membantu peserta didik dalam mengantisipasi berbagai
kemungkinan timbulnya masalah dan berupaya untuk mencegahnya, supaya
peserta didik tidak mengalami masalah dalam kehidupannya;
g. perbaikan dan penyembuhan yaitu membantu peserta didik yang bermasalah
agar dapat memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan, berkehendak, dan
bertindak. Konselor atau guru bimbingan dan konseling memberikan
perlakuan terhadap konseli supaya memiliki pola fikir yang rasional dan
memiliki perasaan yang tepat, sehingga konseli berkehendak merencanakan
dan melaksanakan tindakan yang produktif dan normatif;
h. pemeliharaan yaitu membantu peserta didik supaya dapat menjaga kondisi
pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan situasi kondusif yang telah
tercipta dalam dirinya;
i. pengembangan yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan peserta didik melalui pembangunan jejaring
yang bersifat kolaboratif; dan
j. advokasi yaitu membantu peserta didik berupa pembelaan terhadap hak-hak
konseli yang mengalami perlakuan diskriminatif
3. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling
Secara umum tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik
agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta
menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi,
sosial, belajar, dan karier secara utuh dan optimal sehungga terbentuk pelajar
pancasilais.
Tujuan khusus layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta
didik agar mampu: (1) memahami dan menerima diri dan lingkungannya; (2)
merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier, dan
kehidupannya pada masa yang akan datang; (3) mengembangkan potensinya
seoptimal mungkin; (4) menyesuaikan diri dengan lingkungannya; (5)
mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya, dan (6)
mengaktualisasikan dirinya secara bertanggung jawab. Tujuan bimbingan dan
konseling telah dirumuskan dalam standar kompetensi kemandirian peserta
8
didik (SKKPD) yang kemudian dirumuskan menjadi capaian layanan bimbingan
dan konseling (CL Bimbingan dan Konseling) berdasarkan fase E dan fase F.
13
2.2 Guru BK memberikan alternatif pilihan mata pelajaran berdasarkan hasil
analisis potensi diri, harapan orangtua, peluang dan arah karir peserta didik
dan rekomendasi guru mata pelajaran.
2.3 Kolaborasi guru BK, wali kelas dan guru mata pelajaran akan membantu
peserta didik dalam mengambil keputusan memilih mata pelajaran.
Ada 5 kelompok mata pelajaran. 1) Kelompok mata pelajaran umum: semua peserta
didik harus mengukuti seluruh mata pelajaran pada kelompok ini. 2) Kelompok
mata pelajaran MIPA: Fisika, Kimia, Biologi, Informatika, dan Matematika tingkat
lanjut. Satuan Pendidikan wajib menyediakan minimal 3 (tiga) mata pelajaran. 3)
Kelompok mata pelajaran IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, dan Antropologi.
Satuan Pendidikan wajib menyediakan minimal 3 (tiga) mata pelajaran 4) Kelompok
mata pelajaran Bahasa dan Budaya: Bahasa dan sastra Indonesia, bahasa dan sastra
Inggris, dan Bahasa asing lainnya. Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai
dengan sumberdaya yang tersedia di satuan Pendidikan. 5) Kelompok mata
pelajaran Vokasi dan Prakarya: Membatik, servis elektronik, desain grafis, dsb
disesuaikan dengan sumberdaya yang tersedia. Satuan Pendidikan bekerja sama
dengan pemangku kepentingan dan disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan
sumberdaya yang ada. Sedangkan capaian pembelajaran mata pelajaran Prakarya
dikembangkan oleh pemerintah pusat dan dapat dikembangkan sesuai potensi dan
sumber daya satuan Pendidikan. Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerinrah,
terdapat kelompok mata pelajaran Seni dan Olahraga yang dibuka sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di SMA. d. Sekolah membuka minimal 2 kelompok mata
pelajaran. Apabila sumberdaya memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari
dua kelompok mata pelajaran.
F. Tugas Perkembangan Peserta Didik
Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi di atas didasarkan pada pemenuhan
tugas-tugas perkembangan peserta didik SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, yaitu:
1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa ;
2. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan minat manusia ;
3. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, dan ekonomi ;
14
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk
mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karier serta berperan
dalam kehidupan masyarakat ;
5. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
sosial yang lebih luas ;
6. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai
pria atau wanita ;
7. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan
fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat ;
8. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis ;
9. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi
seni ;
10. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya ;
11. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri menikah dan hidup berkeluarga
G. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling Fase E Kelas X
No Aspek Perkembangan Alur Capaian Layanan BK
1. Landasan Hidup Menerapkan pengetahuan keberagamaan atas dasar
Religius keyakinan yang dimiliki secara konsisten melalui
sikap dan perilaku sehari hari.
2. Landasa Perilaku Etis Berperilaku berdasarkan keberagaman norma dan aspek
etis dalam kehidupan sehari-hari
3. Kematangan emosi Mengembangkan ragam ekspresi perasaan diri sendiri
secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik
4. Kematangan Mengembangkan ragam altematif pengambilan keputusan
Intelektual dan pengentasan masalah secara objektif menggunakan
konsep ilmu pengetahuan dan perilaku Belajar
5. Kesadaran Tanggung Berinteraksi secara harmonis dengan orang lain sesuai
Jawab hak dan kewajiban
6. Kesadaran Gender Menunjukkan kolaborasi secara harmonis dengan lain
jenis sesuai peran sosial.
7. Pengembangan Pribadi Berperilaku secara tepat sesuai dengan kemampuan dan
keunikan diri dalam lingkungan sosial yang lebih luas.
8. Perilaku Kewirausahaan Mempraktikkan nilai-nilai hidup hernat, ulet, kompetitif,
Kemandirian Perilaku dan kolaboratif untuk mencapai hidup mandiri.
Ekonomis
9. Wawasan Kesiapan Mengembangkan altematif perencanaan karier dengan
Karir mempertimbangkan kemampuan, nilai-nilai, persyaratan,
peluang dan ragam pendidikan lanjutan.
10 Kematangan Hubungan Menunjukkan jalinan persahabatan dengan ternan
. dengan Teman Sebaya sebaya antar budaya dengan memperhatikan norma-
norma dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi bersama.
11 Mencapai kematangan Mengeksplorasi norma-norma dan persiapan yang
15
. dan kesiapan diri untuk dibutuhkan dalam pemikahan dan berkeluarga (agama,
menikah dan fisik, psikologis, sosial-ekonomi, ilmu pengetahuan)
Berkeluarga
2. Alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling Fase F Kelas XI dan XII
No Aspek Perkernbangan Alur Capaian Layanan BK
1. Landasan Hidup Menerapkan pengetahuan keberagamaan serta mengajak
Religius teman sebaya atas dasar keyakinan yang dimiliki.
secara konsisten rnelalui sikapdan perilaku sehari
hari.
2. Landasa Perilaku Etis Berperilaku atas dasar keputusan yang rnengintegrasikan
keragaman norma dan aspek etis dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Kematangan emosi Menyesuaikan dan orang lain ekspresi perasaan diri
secara tepat untuk menyelesaikan konflik.
4. Kematangan Mengembangkan ragam altematif pengambilan
Intelektual keputusan dan pengentasan masalah secara objektif
menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku
belajar beserta konsekuensinya
5. Kesadaran Tanggung Menunjukan kesamaan (equality ) dan atau kesetaraan
Jawab (equity) dalam berinteraksi dengan orang lain sesuai
hak dan kewajiban
6. Kesadaran Gender Mendesain bentuk kolaborasi secara harmonis dengan
lain jenis dalam keberagaman peran sosial
7. Pengembangan Pribadi Mengelola dan mengembangkan kemampuan dan
keunikan diri yang dimi1iki. dalam lingkungan sosial
yang lebih luas
8. Perilaku Kewirausahaan Berperilaku hemat, ulet, kompetitif, kompetitif, dan
Kemandirian Perilaku kolaboratif sesuai dengan karakteristik wirausaha,
Ekonomis atas dasar kesadaran diri.
9. Wawasan Kesiapan Menentukan altematif perencanaan karier dengan
Karir mempertimbangkan kemampuan, nilai-nilai,
persyaratan, peluang dan ragam pendidikan lanjutan.
10 Kematangan Hubungan Mengembangkan kemampuan kerja sama yang
. dengan Teman Sebaya harmonis dengan teman sebaya antarbudaya tanpa
stereotip dan prasangka
11 Mencapai kematangan Menunjukan pemahaman tentang bentuk bentuk tentang
. dan kesiapan diri untuk kesiapan pernikahan serta peran dan tanggung jawab
menikah dan dalam pernikahan dan berkeluarga (agama, fisik,
Berkeluarga psikologi, sosial-ekoniomi, ilmu pengetahuan )
16
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di
lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan,
dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika
kelompok.
g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan
dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan antarmereka.
j. Advokasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik untuk
memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat
perlakuan yang salah sesuai dengan karakter cerdas yang terpuji.
2. Kegiatan Pendukung
a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik
dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya.
I. Penilaian Layanan BK
Sebagai upaya pendidikan, khususnya dalam rangka pengembangan kompetensi peserta didik,
hasil-hasil layanan bimbingan harus dinilai, baik melalui penilaian terhadap hasil layanan maupun
proses pelaksanaanya. Penilaian ini selanjutnya dapat dipakai untuk keefektifan layanan di satu sisi
dan sebagai dasar petimbangan bagi pengembanganya di sisi lain. Penilaian merupakan langkah
penting dalam dalam manajemen program bimbingan. Tanpa penialaian tidak mungkin kita dapat
mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan kegiatan layanan bimbingan konseling yang telah
dilaksanakan. Penilaian layanan bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh
mana kegiatan layanan itu mencapai kompetensi yang ditetapkan.
Untuk mengetahui keberhasilan layanan dilakukan penilaian. Dengan penilaian ini dapat
diketahui apakah sebuah layananefektif dan membawa dampak positif terhadap peserta didik yang
mendapatkan layanan. Penilaian ditujukan kepada perolehan peserta didik yang menjalani layanan.
Perolehan ini diorientasikan pada :
1) Pemahaman baru, yang diperoleh melalui layanan dalam kaitanya dengan masalah yang
dibahas
2) Perasaan positif, sebagai dampak dari materi yang dibawakan melalui layanan
18
3) Rencana kegiatan, yang akan dilaksanakan oleh peserta didik sesudah pelaksanaan layanan
dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah yang dialaminya.
4) Seluruh fokus penilaian itu khususnya rencana kegiatan secara jelas mengacu kepada
kompetensi yang diaplikasikan peserta didik untuk pengentasan yang dihadapinya dalam
rangka kehidupan sehari-hari yang efektif.
Sasaran penilaian bimbingan dan konseling berorientasi pada perubahan tingkah laku
(termasuk di dalamnya pendapat, nilai, dan sikap) serta perkembangan peserta didik. Oleh
karena itu penilaian dilakukan dalam proses pencapaian kemajuan perubahan tingkah laku
dan perkembangan peserta didik tersebut. Penilaian bimbingan dan konseling ditujukan
kepada penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan :
b. Mengungkapkan pemahaman peserta didik atas materi yang disajikan atau pemahaman
atas masalah yang dialaminya.
a. Penilaian segera (laiseg), adalah penilaian tahap awal yang dilakukan segera
setelah atau menjelang diakhirinya layanan yang dimaksud. Penilaian ini dapat
diungkap dengan menanyakan kepada peserta didik tentang proses dan keadaan
peserta didik terkait dengan materi layanan yang diberikan.
b. Penilaian jangka pendek (laijapen), adalah penilaian lanjutan yang dilakukan
setelah satu atau lebih jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai
paling lama satu bulan. Penilaian ini dapat dilakukan dengan mengobservasi
(mengamati) ataupun mewancarai (menanyakan) dari beberapa sumber yang tahu
tentang keadaan dan kondisi peserta didik yang diberi layanan.
c. Penilaian jangka panjang (laijapan) adalah penilaian yang lebih menyeluruh
setelah dilaksanakannya layanan dengan selang satu unit waktu tertentu, seperti
satu semester. Penilaian ini biasa digunakan untuk mengukur keterlaksanaan suatu
program bimbingan dan konseling secara menyeluruh baik dalam rentang satu
semester, maupun selama satu tahun.
J. Strategi pelaksanaan BK
Strategi pelaksanaan bimbingan dan konseling melalui tahapan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini meliputi kegiatan :
a. Analisis kebutuhan peserta didik
19
Ananlisis ini didasarkan dari :
1) Inventori Tugas Perkembangan (ITP)
2) Alat Ungkap Masalah (AUM)
3) Pengalaman konselor
4) Masukan dari berbagai pihak terkait (orang tua peserta didik, wali kelas, guru mata
pelajaran, kepala sekolah dan lain-lain)
b. Konsultasi program
c. Penyusunan program
d. Penyediaan sarana dan prasarana
e. Pembagian tugas
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan program BK meliputi dua kegiatan, yaitu :
a. Di dalam jam pembelajaran sekolah meliputi :
1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan
layanan informasi, penempatan/penyaluran, penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/ kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas
2) Kegiatan tidak tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelengggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data,
kunjungan rumah, pemanfaatan kepustkaan, dan laih tangan kasus.
21
N. Asas Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Asas Kerahasiaan
2. AsasKesukarelaan
3. Asas Keterbukaan
4. Asas Kegiatan
5. Asas Kekinian
6. Asas Kedinamisan
7. Asas Keterpaduan
8. Asas Kenormatifan
9. Asas Keahlian
10. Asas Kemandirian
11. Asas Alih Tangan Kasus
12. Asas Tut Wuri Handayani
O. DESKRIPSI KEBUTUHAN
22
1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik Kelas XI
BIDANG LAYANAN
WAKTU
JML PROSENTA
NO BUTIR ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK PRIORITAS LAYANAN
RESPONDEN SE PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR
(BULAN)
21 Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah 28 3,19% TINGGI JUL 292 297 201 87
14 Saya kadang lupa membuang sampah sembarangan 27 3,08% TINGGI JUL 33,30% 33,87% 22,92% 9,92%
20 Saya belum memahami etika dan budaya tertib berlalu lintas 25 2,85% TINGGI AGT
35 Saya belum tahu cara untuk membangkitkan semangat belajar 27 3,08% TINGGI AGT
39 Saya merasa sulit untuk belajar kelompok 26 2,96% TINGGI AGT
47 Saya belum memahamai program studi yang ada di Perguruan Tinggi 26 2,96% TINGGI AGT
7 Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik 25 2,85% TINGGI SEPT
41 Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar 24 2,74% TINGGI SEPT
3 Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif 23 2,62% TINGGI SEPT
16 Saya sedang memiliki masalah dengan teman dekat (pacar) 22 2,51% TINGGI SEPT
Saya belum paham yang harus dilakuan dengan adanya pemanasan
19 global 22 2,51% TINGGI SEPT
Saya belum memahami peran sosial pria dan wanita dengan norma
30 yang ada di masyarakat 24 2,74% TINGGI OKT
2 Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME 21 2,39% TINGGI OKT
6 Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan diri 22 2,51% TINGGI OKT
17 Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan sosial 20 2,28% TINGGI OKT
18 Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif 23 2,62% TINGGI OKT
31 Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, LGBT dan HIV/AIDS 23 2,62% TINGGI NOP
Saya belum paham hubungan antara bakat, minat, pendidikan dan
48 pekerjaan 22 2,51% TINGGI NOP
5 Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dengan baik 22 2,51% TINGGI NOP
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan reproduksi
8 remaja 20 2,28% TINGGI NOP
29 Saya belum memahami tawuran pelajar dan akibatnya 20 2,28% TINGGI DES
1 Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih belum baik 19 2,17% TINGGI DES
10 Saya merasa masih sedikit pengetahuhan tentang ilmu kepemimpinan 17 1,94% SEDANG DES
11 Saya belum paham tentang mental disorder dan permasalahannya 20 2,28% TINGGI DES
38 Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian saja 20 2,28% TINGGI JAN
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat terlarang serta
9 dampaknya 17 1,94% SEDANG JAN
Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos (fb, wa,
23 dll) 18 2,05% TINGGI JAN
12 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah 16 1,82% SEDANG JAN
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan
22 terimakasih dalam pergaulan 18 2,05% TINGGI FEB
24 Saya belum memahami etika dalam bergaul 16 1,82% SEDANG FEB
25 Saya belum tahu cara menjaga persahabatan agar tetap langgeng 17 1,94% SEDANG FEB
26 Saya merasa saat ini belum banyak memiliki teman 16 1,82% SEDANG FEB
33 Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping) 16 1,82% SEDANG MART
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan
28 cara mensikapinya 14 1,60% SEDANG MART
32 Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif 15 1,71% SEDANG MART
43 Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas 15 1,71% SEDANG MART
27 Saya masih sering terbawa arus pergaulaan yang kurang baik 13 1,48% SEDANG APRL
34 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan 13 1,48% SEDANG APRL
50 Saya belum mengetahui tentang seleksi masuk perguruan tinggi 13 1,48% SEDANG APRL
36 Saya masih suka menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR) 9 1,03% SEDANG APRL
40 Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik 9 1,03% SEDANG MEI
44 Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk membaca 9 1,03% SEDANG MEI
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-jenis profesi/pekerjaan di
46 masyakarat 9 1,03% SEDANG MEI
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan cita-cita/karir masa
49 depan 9 1,03% SEDANG MEI
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu 10 1,14% SEDANG JUN
42 Saya masih belum bisa belajar secara rutin 8 0,91% RENDAH JUN
45 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup 8 0,91% RENDAH JUN
4 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes /ujian 7 0,80% RENDAH
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam
13 (bermain,begadang) 9 1,03% SEDANG
Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara yang lain tidak mau
15 tertib untuk antri 5 0,57% RENDAH
23
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik Kelas
XI IPA 1
NOMOR
NAMA SISWA L/P JUMLAH %
Urut Kode Induk
12 K12 13392 DIMAS RAFIANSYAH L 35 70,0%
8 K8 13374 CINTYA TRISTY TANTYONO P 34 68,0%
17 K17 13434 HAYYU NAJIA SALSABILLA P 33 66,0%
1 K1 13328 AMANDA KEYZHA HALIDA P 33 66,0%
20 K20 13469 MEGA AYU CAHYANI P 33 66,0%
18 K18 13442 JATMIKO NATA PRATAMA L 31 62,0%
15 K15 13427 GIZCA DANISA PUSPA NEGARA SW P 31 62,0%
14 K14 13410 FARABI SANDY L 30 60,0%
6 K6 13369 CESYARA RIVALINA PUTRI A. P 30 60,0%
5 K5 13368 CAROLLINE FARENISSA REVTA YOGA P 29 58,0%
4 K4 13358 AZHWANAYRA PUTRI ERTI P 29 58,0%
21 K21 13481 MUCHAMAD HOLIL HUTDIN L 29 58,0%
10 K10 13388 DICKY DWIYAN SAPUTRA L 28 56,0%
2 K2 13341 ARFIANSYAH SETIABUDI L 28 56,0%
23 K23 13508 NANDA AULIA PUTRI ARIEFIANTI P 28 56,0%
22 K22 13487 MUHAMMAD FAHRI IQBAL L 28 56,0%
11 K11 13389 DIEGO ADRIAN GOZALI L 27 54,0%
3 K3 13351 AURELIA HANNA ZAHIA P 27 54,0%
29 K29 13540 RIDWAN KURNIAWAN L 27 54,0%
13 K13 13397 DINDA SINDY TALIA SALSABILA P 26 52,0%
19 K19 13463 MANCINI PUTRA RACHMADHANDY L 26 52,0%
26 K26 13522 PUTRI PRIMADIA YASMINE P 26 52,0%
7 K7 13372 CINDY VANIA APSARI P 25 50,0%
16 K16 13432 HARDIANA AMEYLIA YOLANDA P 25 50,0%
9 K9 13387 DHEA RATNA PARAMITA P 24 48,0%
25 K25 13516 NURKHOLIFAH MUKAROMAH P 24 48,0%
27 K27 13523 PUTRI SEPTYARINI P 23 46,0%
24 K24 13514 NUR QOIDAH MAULIDYA P 22 44,0%
28 K28 13537 REYNITA APRILIA RIZKA P 21 42,0%
30 K30 13553 SASKIA ALIYA ZAHARA P 19 38,0%
24
Deskripsi hasil angket :
Berdasarkan profil kelas dan profil konseli dari hasil angket di atas, permasalahan
tertinggi terdapat pada bidang sosial sebesar 33,87%, diikuti oleh bidang pribadi sebesar
33,30%, bidang belajar sebesar 22,92% & dan bidang karier sebesar 9,92%. Adapun butir
masalah yang paling tinggi adalah tentang masih suka mencontek dalam mengikuti tes yang
dipilih oleh 321 konseli, diikuti oleh masalah kesulitan memahami kesehatan tertentu
sebanyak 275 konseli, tentang belum disiplin beribadah kepada Tuhan YME sebanyak 252
konseli. Sementara peserta didik yang paling banyak memilih item masalah adalah DRF (49
butir) dan CTT (43 butir).
3. Deskripsi Rumusan Kebutuhan
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PRIBADI Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih belum baik Meningkatnya kualitas Ibadah pada Tuhan YME
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME Selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan YME
Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif Memiliki pikiran positif
Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes /ujian Kemampuan menghindari kebiasaan mencontek saat ujian
Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dengan baik Kemampuan mengelola emosi dengan baik
Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan diri Pemahaman mengenai mekanisme pertahanan diri
Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik Keterampilan mengatur waktu kegiatan
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja Pemahaman tentang kesehatan repoduksi remaja
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat terlarang serta dampaknya Kemampuan menghindari obat terlarang dan narkoba
Saya merasa masih sedikit pengetahuhan tentang ilmu kepemimpinan Pemahaman tentang ilmu kepemimpian
Saya belum paham tentang mental disorder dan permasalahannya Kemampuan menghindari diri dari penyakit mental
Saya jenuh dan enggan masuk sekolah Kemampuan mengatasi kejenuhan masuk sekolah
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam (bermain,begadang) Kemampuan menghilangkan kebiasaan keluar malem (bermain,begadang)
Saya kadang lupa membuang sampah sembarangan Memiliki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya
Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara yang lain tidak mau tertib untuk antri Memiliki budaya antri
Saya sedang memiliki masalah dengan teman dekat (pacar) Pemahaman tentang dampak pacaran
SOSIAL Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan sosial Memiliki kepekaan diri dan sosial
Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif Kemampuan berkomunikasi yang baik
Saya belum paham yang harus dilakuan dengan adanya pemanasan global Pemahaman dampak pemanasan global
Saya belum memahami etika dan budaya tertib berlalu lintas Memiliki etika dan budaya tertib berlalu lintas
Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah Kemampuan mematuhi tata tertib sekolah
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam Kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan
pergaulan
Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll) Kemampuan mengendalikan ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll)
Saya belum memahami etika dalam bergaul Pemahaman tentang etika bergaul
Saya belum tahu cara menjaga persahabatan agar tetap langgeng Kemampuan membina persahabatan yang baik
Saya merasa saat ini belum banyak memiliki teman Kemampuan membina hubungan dengan banyak teman
Saya masih sering terbawa arus pergaulaan yang kurang baik Kemampuan untuk selektif dalam bergaul
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara Pemahaman mengenai bentuk-bentuk kenakalan remaja
mensikapinya
Saya belum memahami tawuran pelajar dan akibatnya Kemampuan untuk menghindari tawuran pelajar
Saya belum memahami peran sosial pria dan wanita dengan norma yang ada di Pemahaman mengenai peran sosial pria dan wanita dengan norma yang ada di
masyarakat masyarakat
Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, LGBT dan HIV/AIDS Pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT, HIV/AIDs
BELAJAR Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif Keterampilan belajar efektif dan efisien
Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping) Keterampilan membuat mind mapping
Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan Pemahaman mengenai cara kerja otak kiri dan kanan
Saya belum tahu cara untuk membangkitkan semangat belajar Semangat belajar yang tinggi
Saya masih suka menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR) Kedisiplinan menyelesaikan tugas sekolah
Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu Kemampuan menyelesaikan kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu
Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian saja Semangat belajar, tidak hanya kalau ada tes atau ujian saja
Saya merasa sulit untuk belajar kelompok Kemampuan untuk belajar kelompok
Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik Kemampuan memilih lembaga bimbingan belajar yang baik
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar Keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar
Saya masih belum bisa belajar secara rutin Memiliki kebiasaan belajar secara rutin
Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas Memiliki keberanian bertanya dan menjawab di kelas
Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk membaca Kebiasaan membaca yang tinggi
KARIR Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup Kemampuan memperoleh penghasilan untuk biaya hidup
Mengidentifikasi jenis-jenis profesi/pekerjaan
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-jenis profesi/pekerjaan di masyakarat
Saya belum memahamai program studi yang ada di Perguruan Tinggi Pemahaman mengenai program studi di Perguruan Tinggi
Saya belum paham hubungan antara bakat, minat, pendidikan dan pekerjaan Pemahaman mengenai hubungan bakat, minat, pendidikan dan pekerjaan
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan cita-cita/karir masa depan Mengidentifkasi pilihan karir atau cita-cita yang sesuai dengan dirinya
Saya belum mengetahui tentang seleksi masuk perguruan tinggi Pemahaman mengenai seleksi mahasiswa di Perguruan tinggi
P. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan
konseling. Berikut rumusan tujuannya
25
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Meningkatnya kualitas Ibadah pada Tuhan Peserta didik/konseli dapat meningkatkan Kualitas Ibadah
YME pada Tuhan YME
Selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Peserta didik/konseli dapat menyadari nikmat dari
Tuhan YME pemberian-Nya serta memiliki sikap bersyukur terhadap
nikmat yang telah diberikan oleh-Nya
Memiliki pikiran positif Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
berpikir dan bersikap positif serta menerapkannya dalam
kehidupan hingga menjadi pribadi yang sukses
Kemampuan menghindari kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan
mencontek saat ujian kesadaran bahwa menyontek adalah perbuatan tidak baik
(tercela), memahami penyebab dan dampak dari
perbuatan menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Kemampuan mengelola emosi dengan baik Peserta didik/konseli dapat memahami tentang
kecerdasan emosi dan pengendalian diri serta pelunya
mentaati norma dan peraturan yang berlaku
Pemahaman mengenai mekanisme Peserta didik/konseli dapat memahami akan pentingnya
pertahanan diri mekanisme pertahanan diri serta berbagai jenis atau
bentuk dari mekanisme pertahanan diri yang dapat
dilakukan
Keterampilan mengatur waktu kegiatan Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
manajemen waktu serta mampu menerapkan manajemen
waktu tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Pemahaman tentang kesehatan repoduksi Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kesehatan
remaja reproduksi , pentingnya merawat organ atau alat
reproduksi yanag ada pada pria dan wanita serta menjaga
prilaku pelecehan seksual
Kemampuan menghindari obat terlarang Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang jenis
dan narkoba dan bentuk narkoba dengan benar, dapat memahami
dampak dari mengkonsumsi narboka serta memiliki
perasaan positif untuk mencegah dampak negatif narboka
Pemahaman tentang ilmu kepemimpian Peserta didik/konseli dapat memahami apa yang disebut
pemimpin, dapat mengenal fungsi dan tugas
kepemimpinan serta gaya kepemimpinan
Kemampuan menghindari diri dari penyakit Peserta didik/konseli dapat memahami tentang penyakit
mental mental (mental disorder) serta tanda-tandanya atau
gejalanya, dapat menjadi individu yang sehat secara
rohani dan jasmani
Kemampuan mengatasi kejenuhan masuk Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
sekolah kejenuhanya masuk sekolah
Kemampuan menghilangkan kebiasaan Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kebiasaan
keluar malem (bermain,begadang) keluar malam (bermain,begadang)
Memiliki kebiasaan membuang sampah Peserta didik/konseli memiliki budaya dan kebiasaan
pada tempatnya membuang sampah pada tempatnya
Memiliki budaya antri Peserta didik/konseli memiliki budaya dan kebiasaan
untuk antri
Pemahaman tentang dampak pacaran Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan pacaran
dan dampak negatif dari pacaran sehingga dapat
memutuskan untuk memfokuskan diri pada tugas pokok
SOSIAL Memiliki kepekaan diri dan sosial Peserta didik/konseli memiliki kepekaan diri dan sosial,
pelajar
dapat memahami pentingnya hidup bersosial serta dapat
berprilaku yang bertanggung jawab dalam masyarakat
BELAJAR Keterampilan belajar efektif dan efisien Peserta didik/konseli dapat mengenal hakekat belajar,
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
serta cara belajar efektif dan efisien
Keterampilan membuat mind mapping Peserta didik/konseli mampu memahami tentang mind
mapping serta dapat membuat suatu peta pikiran untuk
meningkatkan prestasi belajar
27
Pemahaman mengenai cara kerja otak kiri Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
dan kanan perbedaan fungsi, cara mengembangkan serta
memanfaatkan fungsi otak kanan dan otak kiri
kebiasaan yang benar dalam belajar hingga dapat
membangkitkan semangat belajar untuk berprestasi
KARIR Kemampuan memperoleh penghasilan Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang kerja
untuk biaya hidup sambil sekolah untuk memperoleh penghasilan untuk
biaya hidup sambil sekolah
Mengidentifikasi jenis-jenis Peserta didik/ konseli mengenal jenis-jenis
profesi/pekerjaan profesi/pekerjaan untuk persiapan masa depannya
Pemahaman mengenai program studi di Peserta didik/konseli mengenal tentang berbagai macam
Perguruan Tinggi program studi di perguruan tinggi, dan mampu menyusun
strategi untuk bisa memilih dan masuk pada program studi
yang sesuai dengan dirinya
Pemahaman mengenai hubungan bakat, Peserta didik/konseli memahami hubungan antara bakat,
minat, pendidikan dan pekerjaan minat, pendidikan dan pekerjaan dimasa depan
Mengidentifkasi pilihan karir atau cita-cita Peserta didik/konseli mampu mengidentifikasi dan
yang sesuai dengan dirinya menetapkan cita-cita karir masa depannya
Pemahaman mengenai seleksi mahasiswa Peserta didik/konseli mampu memahami berbagai macam
di Perguruan tinggi bentuk seleksi masuk Perguruan tinggi, dan memiliki
strategi untuk bisa diterima di perguruan tinggi yang dicita-
citakan
Q. KOMPONEN PROGRAM
28
Komponen program bimbigan dan konseling di SMA meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka.
Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan
dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan
eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang
langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan
klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan
bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya
tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau
guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan
kombinasi antara tatap muka dan daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
14
HUBUNGAN KERJASAMA V
KET :
DENGAN INSTANSI LAIN V V V 600.000 Sekolah
V : Haruspsikologi
5.1 Lembaga dilaksanakan V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X Melakukan tes psikologi untuk menge-
X : Dilaksanakan sesuai kebutuhan tahui bakat dasn minat 200.000 Sekolah
: Hari tidak efektif
5.2 Puskesmas X X X X X X X X X X X X X X X X X X Referal masalah siswa
: Hari efektif fakultatif
MATERI KEGIATAN
BIDANG
NO SEMESTER 2 (DUA)
PENGEMBANGAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
1 Layanan Orientasi Orientasi Orientasi Orientasi Orientasi Orientasi
pelayanan BK di sekolah pelayanan BK seutuhnya pembelajaran di sekolah Orientasi hakikat belajar persiapan menghadapi
dengan seluruh warga jadwal layanan, jenis dan persiapan dalam rangka refleksi ujian akhir,
sekolah terkhusus kepada layanan, dll menghadapi UTS hasil UTS dan mempersiapkan diri
siswa binaan pembvelajaran selama secara fisik, psikis dan
dua bulan terakhir tentunya pengetahuan
2 Layanan informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi
pelayanan BK di sekolah, tata tertib baru dan mengenai seluruh aspek refleksi kedepan atas persiapan menghadapi
seluruh hal berkaitan penerapan kurikulum ketrampilan belajar yang hasil belajar selama 2 ujian akhir, yang
dengan BK dalam rangka baru yang terkait dengan terkait dengan semua bulan yang berkaitan berkaitan dengan semua
mewujudkan pelayanan semua bidang aspek bidang dengan semua bidang bidang pengembangan
prima dan menghindari pengembangan pengembangan ditambah pengembangan
miskonsepsi tentang BK dengan persiapan
oleh semua siswa dan menghadapi UTS
warga sekolah pada
umumnya
38
MATERI KEGIATAN
BIDANG
NO SEMESTER 2 (DUA)
PENGEMBANGAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
10 Layanan advokasi Membantu siswa dari Membantu siswa dari Membantu siswa dari Membantu siswa dari Membantu siswa dari
permasalahan dan permasalahan dan permasalahan dan permasalahan dan permasalahan dan
tekanan pihak-pihak tekanan pihak-pihak tekanan pihak-pihak tekanan pihak-pihak tekanan pihak-pihak
tertentu yang tertentu yang tertentu yang tertentu yang tertentu yang
mengganggu dalam mengganggu dalam mengganggu dalam mengganggu dalam mengganggu dalam
bidang pribadi, sosial, bidang pribadi, sosial, bidang pribadi, sosial, bidang pribadi, sosial, bidang pribadi, sosial,
belajar maupun karir belajar maupun karir belajar maupun karir belajar maupun karir belajar maupun karir
11 Apilikasi Sosiometri, AUM Observasi, catatan
Instrumentasi anekdot, dokumentasi
12 Himpunan data Pengumpulan data yang pengumpulan data kasus pengumpulan data kasus pengumpulan data kasus Pengumpulan data kasus
berkaitan seluruh aspek dan kehadiran siswa tiap dan kehadiran siswa tiap dan kehadiran siswa tiap dan kehadiran siswa
kehidupan siswa harinya harinya harinya setiap harinya, nilai
meliputi: Absensi, harian, yang terkait
identitas diri, keluarga, dengan persiapan PAS
riwayat penyakit, dll
13 Konferensi kasus Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan
membahas kasus-kasus membahas kasus-kasus membahas kasus-kasus membahas kasus-kasus membahas kasus-kasus
siswa yang terkait siswa yang terkait siswa yang terkait siswa yang terkait siswa yang terkait
dengan semua pihak dengan semua pihak dengan semua pihak dengan semua pihak dengan semua pihak
dalam pengentasan dalam pengentasan dalam pengentasan dalam pengentasan dalam pengentasan
masalahnya masalahnya masalahnya masalahnya masalahnya
14 Kunjungan rumah Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan
melakukan kunjungan melakukan kunjungan melakukan kunjungan melakukan kunjungan melakukan kunjungan
rumah berdasarkan rumah berdasarkan rumah berdasarkan rumah berdasarkan rumah berdasarkan
kebutuhan yang kebutuhan yang kebutuhan yang kebutuhan yang kebutuhan yang
diperlukan diperlukan diperlukan diperlukan diperlukan
39
MATERI KEGIATAN
BIDANG
NO SEMESTER 2 (DUA)
PENGEMBANGAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
15 Tampilan Semua bacaan dan Semua bacaan dan Semua bacaan dan Semua bacaan dan Semua bacaan dan
kepustakaan pengetahuan yang pengetahuan yang pengetahuan yang pengetahuan yang pengetahuan yang
berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
pengembangan dan hal- pengembangan dan hal- pengembangan dan hal- pengembangan dan hal- pengembangan dan hal-
hal yang terkait dengan hal yang terkait dengan hal yang terkait dengan hal yang terkait dengan hal yang terkait dengan
semua bidang semua bidang semua bidang semua bidang semua bidang
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
16 Alihtangan kasus Jika dibutuhkan dan Jika dibutuhkan dan Jika dibutuhkan dan Jika dibutuhkan dan Jika dibutuhkan dan
dirasakan sangat penting dirasakan sangat penting dirasakan sangat penting dirasakan sangat penting dirasakan sangat penting
dilakukan alih tangan dilakukan alih tangan dilakukan alih tangan dilakukan alih tangan dilakukan alih tangan
kasus yang terkait kasus yang terkait kasus yang terkait kasus yang terkait kasus yang terkait
dengan bidang dengan bidang dengan bidang dengan bidang dengan bidang
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
40
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memiliki rasa Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Rasa tanggung jawab 2 Jam
tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli mampu mengatur jadwal Bimbingan Mengatur jadwal Jadwal kegiatan Proses dan
Dasar X Pohon waktu 2 Jam
kegiatan sehari-hari dengan baik Kelompok kegiatan sehari-hari sehari-hari Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki keluarga yang Konseling Keluarga yang dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
harmonis Individual harmonis pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli merasa nyaman,aman tinggal Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Rumahku surgaku 2 Jam
di rumah sendiri Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Mengatasi masalah
Peserta didik/konseli dapat menyelesaikan masalah Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X dengan anggota 2 Jam
dengan kekeluargaan Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
keluarga
digunakan digunakan
42
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu menjadi pribadi yang Konseling Menjadi pribadi dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
mandiri Individual mandiri pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan konflik Konseling Kiat mengatasi dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
pribadi Individual konflik pribadi pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pengetahuan tentang Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Norma keluarga 2 Jam
norma berkeluarga Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
43
Peserta didik/konseli mampu memahami norma-
norma dalam masyarakat serta dapat Bimbingan Etika pergaulan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
bersosialisasidan bergaul dengan teman sebaya klasikal dengan teman sebaya Diskusi Point Hasil
sesuai dengan etika yang baik
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran sebagai Konseling Interaksi sebagai dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
makhluk sosial yang harus berinteraksi Individual makhluk social pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mudah mencari dan disenangi Bimbingan Proses dan
Dasar X Kiat mencari teman Bermain peran dengan teknik 2 Jam
teman Kelompok Hasil
yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Hubungan
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X komunikasi dengan 2 Jam
norma hubungan komunikasi dengan lawan jenis Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
lawan jenis
digunakan digunakan
44
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli selalu mendapat perhatian Konseling Kepedulian orang tua dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
orang tua dalam belajarnya Individual terhadap belajar anak pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam Konseling Disiplin Mengerjakan dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
belajar Individual Tugas pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memahami teknik Konseling Tips memahami dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
memahami pelajaran Individual pelajaran pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan sumber Konseling Manfaat sumber dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
belajar dalam kegiatan belajarnya Individual belajar pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Belajar sesuai jadwal 2 Jam
belajarnya Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat memahami tentang Srtuktur kurikulum Ceramah, Tanya Slide Power Proses dan
Dasar Lintas Kelas X 2 Jam
struktur kurikulum sekolah sekolah jawab Point Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki motivasi dalam Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Motivasi belajar 2 Jam
belajar Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat belajar kelompok Bimbingan Belajar kelompok dengan dengan Proses dan
Dasar X 2 Jam
dengan temannya Kelompok yang efektif pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memilih lembaga Konseling Memilih lembaga dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
bimbingan belajar yang tepat Individual bimbel yang tepat pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
45
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan Konseling Memanfaatkan IT dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
teknologi informasi untuk belajar Individual untuk meraih prestasi pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang Pem&Perenc Konseling Strategi memperoleh dengan dengan Proses dan
X 2 Jam
beasiswa yang ada Indv Individual Beasiswa pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/ konseli mampu mengatur kegiatan Pem&Perenc Konseling Kiat belajar sambil dengan dengan Proses dan
X 2 Jam
antara belajar sambil bekerja Indv Individual bekerja pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memilih kegiatan
Pem&Perenc Konseling dengan dengan Proses dan
ekstra kurikuler yang sesuai dengan bakat, minat X Cara memilih Ekskul 2 Jam
Indv Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
dan kemampuannya
digunakan digunakan
KARIR
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mantap pada pilihan Pem&Perenc Konseling Mantap pada pilihan dengan dengan Proses dan
X 2 Jam
peminatan yang telah diambil Indv Individual peminatan pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Hobi, bakat, minat,
Peserta didik/konseli mampu memahami peranan Pem&Perenc Konseling dengan dengan Proses dan
X kemamapuan dan 2 Jam
hobi, bakat, minat dalam karir masa depannya Indv Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
Karir
digunakan digunakan
46
R. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program
bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi
hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada
berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih bersifat
mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam
kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun
dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil
dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang
terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang
telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat
dan tepat waktu.
47
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
48
S. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Kebutuhan Peserta Didik / Aplikasi AKPD
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMA
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas :
ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi
(terlampir)
49
T. ANGGARAN DAN BIAYA
A LAYANAN BK
1 Home visit 1 orang x 10 OB x Rp.100.000,- Rp. 1.000.000,-
2 Pembuatan media BK 2 Paket x Rp. 1000.000,- Rp. 2.000.000,-
3 Mengikuti 1 Orang x 3 OH x Rp. 250.000,- Rp. 750.000,-
seminar/pelatihan BK
C SARANA PRASARANA
1 Karpet ruang konseling 1 Paket x Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-
50
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah / studi lanjutan ke
jenjang yang lebih tinggi
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
51
PROGRAM SEMESTERAN
SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2022-2023
BIDANG
N JENIS BIMBINGA FUNG SASA WAK
N TUJUAN
O KEGIATAN/LAYANAN SI BK RAN TU
P S B K
A. PERSIAPAN
KLS
Pembagian tugas guru
Tercapainya efektivitas layanan X,XI
1 bimbingan dan Juli
bimbingan dan konseling ,
konseling/konselor
XII
Assesmen kebutuhan
KLS
2 (Angket Masalah Terungkapnya kebutuhan Juli
X
Konseli) peserta didik/konseli
Layanan bimbingan dan
KLS
3 Menyusun program konseling lebih terarah dan Juli
X
bimbingan dan konseling tetap sasaran
Konsultasi program Mendapat dukungan dari KLS
4 Juli
bimbingan dan konseling Kepala dan Komite Sekolah X
Terpenuhinya kebutuhan
KLS
5 Pengadaan sarana / sarana yang menunjang Juli
X
prasarana BK keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK
1. LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli dapat
mengenal aspek-aspek
Penyesuaian Diri Remaja Pema penyesuaian diri serta dapat KLS
V Juli
di Sekolah Baru haman menerapkan sikap dan X
kebiasaan dengan
lingkungannya
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya iman
Implementasi Iman dan
Pema dan taqwa pada Tuhan YME KLS
Taqwa dalam kehidupan V Sept
haman serta dapat hidup rukun, damai X
modern
dan saling menghormati antar
umat beragama
Peserta didik/konseli dapat
menjadi individu yang
memiliki integritas diri serta
Pema KLS
Kejujuran dan Integritas V dapat memancarkan Okt
haman X
kepercayaan diri dan sikap
yang tidak mementingkan diri
sendiri
Peserta didik/konseli mampu
membedakan perilaku agresif
dan asertif, menerapkan prilaku
Sikap dan Perilaku Pema KLS
V asertif dengan teman-temannya Nov
Asertif haman X
serta mengembangkan sikap
asertif untuk menunjang
prestasi
52
Peserta didik/konseli dapat
Pema
memahami dan menemukan
haman
unsur-unsur konsep diri serta
KLS
Konsep diri remaja V memahami dan menerima Des
X
kelebihan dan kekurangan
secara wajar dan penuh rasa
syukur
Peserta didik/konseli dapat
mengenal dan menggali potensi
Pola hidup bersih dan Pema KLS
V diri serta berusaha Jan
sehat haman X
mengoptimalkannya untuk
meraih sukses masa depan
Konseli mampu mengenal ciri-
ciri perkembangan remaja,
Kenakalan Remaja dan Pema dapat memahami tugas KLS
V Feb
cara menghindarinya haman perkembangan, mengatasi X
masalah yang dihadapi dalam
perkembangan
Peserta didik/konseli mampu
mengenal tipe-tipe kepribadian
Bahaya Rokok dan cara Pemaha manusia, mengenal kepribadian KLS
V Mar
menghindarinya man yang dimiliki serta dapat X
tumbuh menjadi pribadi yang
matang
Peserta didik/konseli dapat
memahami ciri-ciri pribadi
Pema yang memiliki rasa percaya diri KLS
Stop Bullying V April
haman serta dapat meningkatkan X
percaya diri dengan baik untuk
mencapai tujuan hidupnya
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya polah
hidup bersih dan sehat serta
Sikap sopan santun Pema KLS
V dapat melakukan kebiasaan Mei
dalam kehidupan haman X
hidup bersih dan sehat sehari-
hari yang dapat mempengaruhi
kesehatan
Konseli mampu memiliki
perasaan positif untuk
Pema membangun pribadi yang KLS
Motivasi berprestasi V Juni
haman berkarakter yang akan X
berkontribusi pd peningkatan
mutu karakter bangsa
b. Bimbingan
Kelompok
Pemaha Peserta didik/konseli dapat
Kebiasaan mencontek man - menjadi individu yang KLS
V Agt
dan akibatnya Penceg memiliki sikap yang tidak X
ahan mencontek
Peserta didik/konseli mampu
Jadwal kegiatan sehari- Pemaha KLS
V mengatur jadwal kegiatan Sept
hari man X
sehari-hari dengan baik
Juli -
c. Papan Bimbingan
Desb
Pemaha
Tips dan Trik Sukses Peserta didik/konseli
man - KLS Juli -
dalam Pengembangan V V V V memperoleh informasi melalui
pence X Desb
diri media tulis
gahan
53
Pemaha Peserta didik/konseli KLS Juli -
d. Pengemb. Media BK V V V V memperoleh informasi yang
man X Desb
bermanfaat bagi dirinya
Pemaha Peserta didik/konseli KLS
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi melalui
man X
media cetak
LAYANAN
2.
RESPONSIF
Terbantunya peserta didik
Pengen dalam mengatasi KLS Juli -
1. Konseling Individual
tasan hambatan/memecahkan X Desb
masalah yang dialaminya
Pengen Terbantunya memecahkan KLS Juli -
2. Konseling Kelompok masalah peserta didik melalui
tasan X Desb
kelompok
Pema
haman- Terbantunya memberikan KLS Juli -
3. Konsultasi
pengen informasi yang dibutuhkan X Desb
Tasan oleh peserta didik
Pengen Diperolehnya kesepakatan KLS Juli -
4. Konferensi Kasus bersama mengenai masalah
Tasan X Desb
peserta didik
Terentaskannya masalah
Pengen konseli yang terkait dengan KLS Juli -
5. Advokasi
Tasan pihak lain agar hak-hak konseli X Desb
tetap terlindungi
Pengen Terselenggaranya layanan KLS Juli -
6. Konseling elektronik Bimbingan dan Konseling yang
Tasan X Desb
lebih efektif
Pema
Haman- Tertampungnya masalah KLS Juli -
7. Kotak masalah
pengen peserta didik/konseli yang X Desb
Tasan introvert
3. PEMINATAN DAN Pema Terentaskannya masalah
haman- konseli yang terkait dengan
PERENC. pengen pemilihan jurusan dan rencana
INVIDIVUAL tasan karir masa depan
DUKUNGAN
4. SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan
menindaklanjuti
kebutuhan peserta didik
assesmen
Mengetahui langsung kondisi
b. Kunjungan rumah peserta didik di lingkungan
rumah
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban kinerja
melaporkan program
kepada kepala sekolah
BK
Penilaian ketercapaian program
d. Membuat evaluasi layanan bimbingan dan
konseling
54
B. PROGRAM SEMESTER GENAP
PROGRAM SEMESTERAN
SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2021-2022
BIDANG
N JENIS BIMBINGA FUNG SASA WAK
N TUJUAN
O KEGIATAN/LAYANAN SI BK RAN TU
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru
Tercapainya efektivitas layanan
1 bimbingan dan
bimbingan dan konseling
Jan
konseling/konselor
Tercapainya keberhasilan
Konsultasi program KLS
2 layanan bimbingan dan Jan
bimbingan dan konseling X
konseling
Pengadaan Sarana/Prasa- Terpenuhinya kebutuhan KLS
3 Jan
rana dan Perangkat BK sarana dan perangkat BK X
B. LAYANAN BK
1. LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli dapat
Pemaha
mengetahui bentuk atau jenis
man
Kenakalan Remaja dan kenakalan remaja, dampak KLS
V dan Feb
Cara Menghindarinya terhadap pribadi dan X
Penceg
lingkungan serta berusaha
ahan
untuk menghindarinya
Konseli memiliki pemahaman
Pemaha
tentang bahaya dan dampak
man
Bahaya rokok dan rokok bagi kesehatan tubuh dan KLS
V dan Feb
dampaknya lingkungan serta cara untuk X
Penceg
menolak ajakan untuk merokok
ahan
dalam bentuk apapun
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya
berprilaku sosial yang baik,
Prilaku sosial yang Pemaha KLS
V serta memiliki sikap untuk Feb
bertanggung jawab man X
hidup bersosial yang
bertanggung jawab dalam
sebuah masyarakat
Peserta didik/konseli mampu
Pemaha
memahami tentang bullying,
man
bahaya prilaku bullying, sebab KLS
Stop Bullying ! V dan Mar
dan dampak bullying, serta X
Penceg
berani cara melawan tindakan
ahan
bullying
Peserta didik/konseli mampu
memahami norma-norma
Etika pergaulan dengan Pemaha dalam masyarakat serta dapat KLS
V Mar
teman sebaya man bersosialisasidan bergaul X
dengan teman sebaya sesuai
dengan etika yang baik
c. Papan Bimbingan
Pemaha
Tips dan Trik Sukses man
KLS Jan-
dalam Pengembangan V V V V dan Peserta didik/konseli
X Jun
diri penceg memperoleh informasi melalui
ahan media tulis
Pemaha Peserta didik/konseli KLS Jan-
d. Pengemb. Media BK V V V V man memperoleh informasi yang X Jun
bermanfaat bagi dirinya
Pemaha Peserta didik/konseli KLS Jan-
e. Leafleat V V V V man memperoleh informasi melalui X Jun
media cetak
LAYANAN
2.
RESPONSIF
Pengent Terbantunya peserta didik KLS
1. Konseling Individual
asan dalam mengatasi X
56
hambatan/memecahkan
masalah yang dialaminya
Pengent Terbantunya memecahkan KLS
2. Konseling Kelompok masalah peserta didik melalui
asan X
kelompok
Pema
haman- Terbantunya memberikan KLS
3. Konsultasi
pengent informasi yang dibutuhkan X
asan oleh peserta didik
Pengent Diperolehnya kesepakatan KLS
4. Konferensi Kasus bersama mengenai masalah
asan X
peserta didik
Terentaskannya masalah
Pengent konseli yang terkait dengan KLS
5. Advokasi
asan pihak lain agar hak-hak konseli X
tetap terlindungi
Pengent Terselenggaranya layanan KLS
6. Konseling elektronik Bimbingan dan Konseling yang
asan X
lebih efektif
Pengent Tertampungnya masalah KLS
7. Kotak masalah peserta didik/konseli yang
asan X
introvert
3. PEMINATAN DAN Pema Terentaskannya masalah
haman- konseli yang terkait dengan
PERENC. pengen pemilihan jurusan dan rencana
INVIDIVUAL tasan karir masa depan
DUKUNGAN
4. SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan KLS Jan-
menindaklanjuti
kebutuhan peserta didik X Jun
assesmen
Mengetahui langsung kondisi
KLS Jan-
b. Kunjungan rumah peserta didik di lingkungan
X Jun
rumah
c. Menyusun dan
melaporkan program Pertanggungjawaban kinerja KLS Jan-
bimbingan dan kepada kepala sekolah X Jun
konseling
Penilaian ketercapaian program
KLS Jan-
d. Membuat evaluasi layanan bimbingan dan
X Jun
konseling
57
RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING (RPL BK)
BIMBINGAN KLASIKAL
BIMBINGAN KLASIKAL KELAS BESAR/LINTAS
KELAS
BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK
KONSELING INDIVIDU
SEMESTER
GANJIL - GENAP
58
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
60
Hambatan dalam belajar ada yang berasal dari luar diri kita. Namun yang sering tidak disadari
justru hambatan yang berasal dari dalam diri sendiri.
2. Menemukan makna
61
Anda harus yakin bahwa apa yang anda pelajari, merupakan seseuatu yang bermakna, bagi masa
sekarang dan yang akan datang. Memptraktekkan ilmu dalam kehidupan sehari- hari juga dapat
meningkatkan minat sehingga konsentrasi lebih mudah terbangun. Apalagi jika manfaat belajar
dirasakan oleh diri sendiri maupun lingkungan. Misalnya : keberhasilan menerapkan teori stek,
okulasi, mencangkok akan meningkatkan kecintaan anda pada pelajaran biologi, selanjutnya
membangun konsentrasi atar dasar kecintaan pada pelajaran akan membantu meningkatkan
konsentrasi belajar.
a. Asosiasi dengan Kisah : Menggambarkan rangkaian peristiwa untuk diingat, sebagai contoh :
Planet-planet dalam posisinya terhadap bumi :
Matahari bersinar begitu kuatnya, seluruh isi Merkurius meluap-luap.Sinar itu terus menembus
ketika seorang gadis cantik Venus, sedang berdiri di atas Bumi, sinar itu melewati bumi
menuju kebun tetangga berwarna merah; tetangga yang siap perang ; Mars’ muncul
melontarkan makian. Kemudian muncul sosok raksasa yang selalu tersenyum, Yupiter
namanya, planet terbesar yang didadanya bersinar kata (SUN) saturnus, Uranus dan
Neptunus) dan ditemani seekor anjing yang namanya Pluto.
62
Sebagai contoh STBPS ( Sekolah Tidak Boleh Pacaran Saja) untuk mengingat
Klasifikasi Tumbuhan menurut Carelus Linaeus ”
Schisophyta : Bakteri
Talophyta : Talus , Jamur
Bryophyta : Lumut
Pteridophyta : Paku
Spermatophyta : Biji
Mengendarai Vespa Banyak Manfaatnya Jalan Sudah Usang Namun Perlu : Untuk
mengingat planet-planet dalam posisinya terhadap Bumi : Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto
9. Menghindarkan pikiran kecil yang mengganggu
Jika anda siap belajar, maka anda harus bersih dari pikiran yang mengganggu, oleh sebab itu beri
selingan yang sesuai hobi, misalnya sejenak mendengarkan musik, setelah belajar beberapa bab,
selingi dengan relaksasi atau senam kecil.
10. Alat tulis, buku yang mendukung tersedia dan tersimpan rapi
Banyak orang membuang waktu yang berharga untuk mencari-cari alat tulis. Kamu bisa lebih
efisien dengan meletakksa barang-barang tersebut di mjejamu, dalam kotak khusus.
1. Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan. Lalu,
urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut tingkat urgensi.
2. Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak yang harus
kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3. Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
63
4. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
5. Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi terlalu
sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya, menunda-nunda bisa menjadi
kebiasaan buruk.
1. Setelah kita melihat sepintas tentang isi buku, peta pikiran (mind
charting) buku tersebut. Tidak usah terlalu detil, tetapi cukup menggambarkan isi dari buku
tersebut, dan tuliskan dalam satu halaman kertas.
2. Siapkan stabilo atau alat tulis untuk menandai informasi atau apa saja yang ingin kita ingat.
3. Pahami kerangka buku. Semakin cepat kita mengetahui topik, tujuan, pokok masalah materi yang
kita baca, semakin baik pemahaman dan ingatan kita akan hal itu.
4. Hindari baca kata per kata dan kalimat per kalimat. Coba tangkap sekelompok kata dari tiap
paragraph, biasanya pokok kalimat itu terdapat pada awal atau akhir paragraph atau gabungan
keduannya.
5. Buatlah ringkasan sambil membaca. Jika tak ada ringkasan bab, buatlah sendiri setiap selesai
membaca satu bab.
6. Bandingkan dengan tulisan lain bertopik sama yang pernah anda baca.
Cobalah mengembangkan pertanyaan-pertanyaan dan hubungkan
satu sama lain seperti anda mencari sesuatu dengan senter
7. Untuk mempermudah kita menggunakan buku tersebut sebagai referensi, kita bias mencatat isi
buku tersebut dalam sebuah buku catatan atau kertas khusus yang dapat kita simpan dan kita lihat
kembali setiap saat.
1. Mengerti maksud dan tujuan memasuki suatu sekolah, tidak hanya sekedar untuk diketahui oleh
teman.
2. Sekolah bertujuan bekerja keras untuk mendapatkan ilmu dan bukan untuk teman-teman
3. Belajar harus siap mental agar kelak bila ada sulitnya pelajaran sudah siap menerima kenyataan di
sekolah.
4. Harus mengikuti segala peraturan dan benar mengikuti pelajaran dengan kesungguhan hati
5. Memiliki sopan santun terhadap guru, orang tua, keluarga dan masyarakat
64
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022-2023
65
d. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
66
MEMBINA PERSAHABAT SEJATI
Persahabatan adalah hubungan timbal balik antara 2 orang atau lebih yang di dasari atas asas sukarela
untuk berbagai kepentingan tertentu dengan intensitas hubungan yang sangat erat.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membina persahabatan agar awet dan lebih
bermanfaat, diantaranya :
1. Menghormati dan Menghargai, Kalau kita ingin bersahabat dengan seseorang, jangan pernah kita
melihat latar belakang orang tersebut. Jangan pernah kita melihat dia dari golongan mana, suku
mana, agama apa, dll. Jadi siapapun dia dan apapun latar belakangnya kita harus menghormati dan
menghargainya
2. Saling Menjaga Rahasia, Sahabat adalah merupakan tempat kita berbagi dan berkeluh kesah. Tak
jarang rahasia pribadi mereka, mereka mau menceritakan sama kita. Untuk itu supaya persahabatan
tetap terjaga, kita harus menjaga rahasia itu dan jangan kita sia-siakan kepercayaan sahabat itu yang
sudah di berikan kepada kita.
3. Jangan Bermuka Dua, Manusia di dunia ini tak ada seorangpun yang sempurna. Begitu juga dengan
sahabat, tak pernah lepas dari yang namanya kesalahan, lupa dan khilaf. Jadi kalau suatu saat nanti
sahabat kita melakukan kesalahan baik yang di sengaja maupun tidak, jangan pernah kita
membicarakan dia di belakangnya. Apapun dia masalah itu harus di selesaikan dengan baik-baik.
4. Jadilah pendengar yang baik buat teman-temanmu, Jangan pernah sekalipun Anda bersikap
menggurui. Memberi nasihat boleh-boleh aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat. Pelahan-
lahan namun pastikan temanmu itu mendengarkannya.
5. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas, Cobalah mengerti bagaimana karakter temanmu.
Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kalian bisa saling berbeda pendapat dan keyakinan, namun
pasti ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa memutuskannya.
6. Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekat Anda itu., Kalau yang ini nyambung
tuh sama yang sebelumnya, yaitu Saling Menjaga rahasia. Jangan pernah sekali-kali Anda mengobral
rahasia teman Anda pada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja antara kalian ada sebuah
permainan yang hanya bisa dimainkan oleh Anda dan teman Anda.
67
7. Berilah dukungan dan pujilah teman Anda, kesampingkan kesalahannya dan kelemahannya.
Memberi dukungan kepada sahabat dalam keadaan apapun itulah yang terbaik. Apalagi saat
teman/sahabat kita mengalami suatu masalah yang membuat ia terpuruk, maka kta sebagai
sahabatnya harus bisa menghiburnya dan membuat ia ceria kembali. Dukungan dari orang-orang
yang berarti bisa menjadi sebuah kekuatan untuknya.
8. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu. Kebahagiaannya adalah bahagia milik Anda juga. Ikut
berbahagiaan atas keberhasilan teman Anda. Iri itu hanya membawa Anda pada keburukan. Buang
jauh-jauh perasaan iri. Kita patut ikut Berbahagia apabila teman/sahabat kita mendapatkan suatu
kebahagiaan atau keberhasilan.
9. Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain. Berikan pertolongan secukupnya. Jagalah
‘jarak’ yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat.
Sebaliknya, mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin renggang.
10.Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refresing bersama. Kembangkan sikap toleransi,
fleksibelitas, asertive, empati dan belajar saling memahami. Kegitan keluar/liburan dan hang out
bareng bisa mendekatkan satu sama lain. Sering-seringlah jalan bareng teman.
11.Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat Anda melakukan sebuah kesalahan
padanya. Setelah itu berusahalah perbaiki kesalahan Anda. Begitu pula sebaliknya, berikan maaf dan
lupakan kesalahannya jika ia bersalah.
12.Harus Peduli. Sebagai yang sahabat yang baik, kita harus peduli kepada sahabat kita. Jadi jangan
sewaktu kita membutuhkan pertolongan dia ada untuk kita, sementara disaat dia butuh pertolongan
kita justru tak mau peduli dan tak mau tau.
c. Sikap Terbaik dalam Membangun Tali Persahabatan
1. Jadilah diri yang rendah hati. Seorang yang memiliki sikap rendah hati akan lebih mampu dalam
membangun tali persahabatan. Lawan utama dari sikap ini adalah kesombongan. Manakala kita
lebih banyak sombongnya daripada rendah hatinya maka akan makin sedikit orang yang tetap mau
berteman dengan kita.
Sikap rendah hati tidak muncul tiba tiba, ada banyak faktor yang menjadi latar belakang mengapa
orang yang sombong tiba tiba bisa berubah menjadi rendah hati.Salah satu faktor yang memberi
pengaruh besar itu berasal dari dalam sendiri, yaitu keinginan untuk menjadi manusia yang lebih
baik dan lebih berguna dar sebelumnya.
2. Jadilah pendengar yang baik. Tampaknya begitu mudah ketika kita diminta untuk menjadi
pendengar, namun hanya ada sedikit orang yang mampu menjalankan hal ini. Seorang yang biasa
dan telah terlatih untuk mendengarkan orang lain maka ia akan lebih mudah diterima orang lain
dimanapun berada. Dengarkan baik baik ketika sahabat kita sedang bercerita, fokuskan perhatian
terhadap apa yang sedang diceritakan, jangan sampai sahabat kita merasa dibiarkan karena kita
asyik main game atau begitu asyik menonton televisi.
3. Berikan pujian yang tulus kepada sahabat. Mungkin ada sebagian pembaca yang belum pernah
memberikan pujian kepada temannya sendiri meski jalinan persahabatan yang ada telah terjalin
selama puluhan tahun ? Kita tak boleh terlambat untuk memberikan pujian, kita hendaknya percaya
bahwa pujian akan memberi semangat dan energi baru untuk sahabat sahabat yang ada dalam hidup
ini.Kita mesti yakin bahwa seburuk apapun ke lakuan dari sahabat kita maka mereka pasti punya
sisi keunggulan yang pantas diganjar dengan pujian. Sanjuangan yang bernilai positif itu ibarat
68
angin dalam roda mobil, atau udara yang membuat balon terbang ke tempat yang lebih tinggi. Asal
pujiannya tak terlalu sering dan tidak over maka jalinan persahabatan akan makin langgeng dimasa
masa berikutnya.
4. Mengalah demi kebaikan sahabat. Sungguh teramat beruntung ketika kita memiliki sahabat sahabat
yang lebih banyak mengalah dan lebih mengutamakan kepentingan kita. Mereka inilah yang
jiwanya bersih, hatinya tulus dan mampu menghargai arti persahabatan lebih tinggi dari umumnya
orang. Mereka menjadikan kita sahabat bukan karena harta atau apa, namun mereka membangun
persahabatan dengan tujuan untuk memberi kebaikan kepada sesama. Dari sekian banyak jumlah
teman yang kita miliki maka hanya ada sedikit sahabat yang mempunyai sikap lebih banyak
mengalah.Tentunya kita bisa belajar lebih banyak dan meneladani sikap yang begitu mulia ini,
karena sikap mengalah pada jangka panjangnya akan membuat kita makin kuat.
5. Berani menegur kita dengan sikap yang tegas tetapi santun. Sahabat yang baik bukanlah orang
yang selalu setuju dengan semua tindakan yang kita ambil. Menegur sahabat tak selamanya mudah,
perlu cara dan waktu yang tepat pula. Kita mungkin pernah mengalami hal yang tak enak saat
menegur sahabat yang melakukan kesalahan, karena mereka malah jadi membenci dan menjauh
dari kita. Kita dianggap telah mencampuri urusannya dan sok peduli dengan masalahnya. Selama
niat kita tulus dan kita yakin bahwa teguran itu demi kebaikan sahabat kita maka jangan pernah
ragu untuk mengingatkan sahabat yang kita cintai.
6. Setia dan tanggung jawab. Inilah sikap yang sangat dibutuhkan sahabat sahabat kita, mereka sangat
membenci yang namanya pengkhianatan baik itu dilakukan secara terang terangan ataupun melalui
cara cara keji yang tak mereka ketahui sepanjang hidupnya. Jangan pernah mengorbankan sahabat
sendiri hanya karena kita ingin kepentingan pribadi segera terwujud. Sahabat yang telah bertahun
tahun dengan kita dan telah bersama dalam kita dalam suka atau duka itu jauh lebih penting dari
segalanya. Kebeningan dan kesetiaan yang telah sahabat berikan kepada kita tak akan pernah bisa
dibeli, tak ada orang yang sanggup membeli kedamaian pikiran saat kita bersahabat dengan orang
lain. Sebagian dari kita ada yang mengorbankan sahabat hanya demi tujuan uang dan kekayaan,
padahal para ahli telah menemukan satu bukti andai seluruh harta dan uang di dunia ini diubah
menjadi emas maka hanya akan menjadi beberapa kubik saja, namun seluruh emas yang telah
disatukan ini tak akan mampu menggantikan kelembutan dan kesetiaan para sahabat kita yang
mengagumkan.
7. Rutinkan untuk mendoakan sahabat kita. Apapun agama yang kita anut maka jangan pernah lupa
untuk mendoakan mereka, kebiasaan ini akan membuat kita makin dekat dengan Tuhan dan kita
akan memahami bahwa mereka ada dalam hidup kita tentu bukan tanpa sebab. Harus kita akui
bahwa kita berhutang besar atas kebaikan para sahabat, kita tak mungkin melupakan mereka,
sejelek apapun perilaku sahabat maka jangan pernah bosan untuk memberi harapan lewat doa doa
suci saat kita menyatukan hati kepada Tuhan. Doa kebaikan akan kembali kepada diri kita dan
mendoakan kejahatan atau kecelakaan untuk sahabat maka itu pun akan kembali pada diri kita.
Wahai sahabat...boleh saja kau melupakanku, tetapi jangan pernah bosan untuk mengingatku dalam
tiap sembah sujudmu. Karena itulah yang aku inginkan, aku ingin kelak engkau tahu bahwa tali
persahabatan diantara kita bukan karena apa, tetapi karena kita ingin mendapat kebaikan dalam
hidup baik kini, esok ataupun selamanya.
69
Hal-hal yang merusak Persahabatan
Sudah tidak ada kejujuran, rasa saling percaya dan rasa saling menjaga rahasia
Adanya persaingan yang tidak sehat dan kecemburuan
Mulai mementingkan kepentingan dan keuntungan pribadi
Tidak adanya keadilan, keseimbangan , kebersamaan dan rasa saling memiliki lagi.
70
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023
71
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
f. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
72
ETIKA PERGAULAN
Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering
menimbulkan perselisihan atau kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran dalam
pergaulan dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita.
Etiket : berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Berasal dari bahasa Perancis:
Etiquette.
Etika : berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar
dilihat dari sudut budaya, susila dan agama. Berasal dari bahasa Latin : Ectica.
Dasar-dasar Etiket :
Dasar dari peraturan etiket adalah adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu, yang kadang-
kadang berbeda dan bertentangan, seperti :
- Cara bersalaman
Selain mengetahui etiket bangsa sendiri, sebaiknya juga mengetahui sedikit tentang etiket bangsa-
bangsa lain. Sebab hal itu akan melancarkan komunikasi dan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri
kepada lingkungan tempat kita berada.
Pergaulan adalah interaksi antar individu, bisa bersifat luas yakni pergaulan dengan banyak orang
atau “frekuen”, yaitu sering bergaul dengan orang lain. Dunia pergaulan identik dengan dunia remaja
pada umumnya. Sering kita dengar istilah “kuper”, Kurang Pergaulan disebut-sebut. Keterampilan
73
bergaul dapat dilihat sejak kanak-kanak hingga dewasa. Ketika masih kanak-kanak seseorang suka
berkenalan dengan cara yang paling sederhana, tersenyum dan menyapa kawan-kawan yang baru
dijumpainya, maka seseorang tersebut akan memiliki keterampilan berkenalan, lama kelamaan mulai
terlihat bahwa dirinya paling menonjol diantara teman sebayanya. Ini merupakan awal terbentuknya
rasa percaya diri dengan dunia pergaulan di lingkungannya, yaitu dunia anak. Sampai saatnya seseorang
memasuki dunia remaja dan dewasa, untuk belajar bergaul sesuai dengan usianya, oleh karena
pergaulan juga akan membawa kesuksesan di masa yang akan datang.
3. Personal contact:
- Senyum
Apabila tidak dapat terdengar nama dengan jelas, boleh bertanya lagi
Perkenalan :
- Wanita tidak harus berdiri waktu berkenalan, kecuali bila menghadapi orang-orang yang pantas
dihormati
- Tuan dan Nyonya rumah selalu harus berdiri untuk menyambut tamunya
- Apabila tamu akan pulang, tuan dan nyonya rumah harus berdiri dan mengantar tamu sampai di
pintu
Khusus Pria :
74
- Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk
- Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan meninggalkan tempat
1. Sikap Duduk : Tidak memakan seluruh badan kursi dan tidak bersandar penuh, posisi dada tegak,
kedua tangan tidak berada di pegangan kursi, tinggi kaki tidak bersilang, tidak meletakkan tangan di
meja lawan bicara.
2. Cara Berjalan : Badan tegak, posisi dagu sejajar dengan lantai, tangan tidak di dalam saku, tidak
membungkuk serta Tidak tergesa-gesa atau terlalu lamban.
3. Ekspresi Wajah : Tidak cemberut, memberi perhatian
4. Cara Berjabat Tangan : Menyentuh dengan mantap, jabat seluruh badan telapak tangan, tidak
berkesan ragu
5. Kontak Mata : Memandang pada batas wajah hingga leher, pandang mata lawan bicara, tidak melirik
ke atas dan samping ketika berpikir, beri pandangan yang menyenangkan
6. Gerak Tangan : Tidak mengangkat tangan ketika berbicara layaknya berpidato, lengan tidak diangkat
lebih dari 90 derajat, tidak menunjuk dengan jari ketika memberi penjelasan arah/tempat, tidak
menggerakkan jari ketika berkomunikasi
7. Senyum : Tidak senyum terlalu leba serta Tidak menunjukkan raut muka sinis, senyum diikuti
dengan eye contact dan gerakan kepala
Seni pembicaraan adalah bukan mengetahui sesuatu yang harus dikatakan, melainkan sesuatu
yang tidak boleh dikatakan.
75
Etiket dalam Bekerja
Setiap orang harus menyadari bahwa penghayatan tata krama dalam lingkungan kantor/tempat
bekerja adalah amat penting, karena bertujuan:
1. Penampilan pribadi yang rapi dan bersih (busana, sepatu, wajah, rambut, kuku)
3. Pengendalian suara
6. Menepati janji
7. Menepati waktu
- Berpakaian rapi
- Ketuk pintu sebelum masuk
- Ucapkan salam
- Tunggu atasan atau pejabat mengulurkan tangan
- Tunggu dipersilahkan duduk
- Bicara dengan suara yang jelas, tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu lembut
- Bicara seperlunya saja
- Mengakhiri pembicaraan dengan mengucapkan terima kasih
- Jika atasan tidak mengulurkan tangan, kita cukup membungkukkan badan sedikit
- Apabila dengan perjanjian, tepat waktu dan apabila keluar kantor harus memberitahukan dan minta
maaf apabila akan terlambat
- Apabila tamu masuk Anda hendaknya berdiri, senyum dan bersalaman
- Bila ada pegawai lain di kantor, Anda perkenalkan selamat datang "Welcome"
- Kadang-kadang perlu kontak pribadi (small talk) sebelum berbicara sesuatu. Perlu atau tidak Anda
yang menentukan berdasarkan intuisi
- Usahakanlah untuk tidak menerima telepon apabila sedang menerima tamu, kecuali terlalu penting
dan minta maaf
- Layani dengan sopan, ramah dan bersikap membantu
- Antar tamu sampai pintu
76
Ciri Orang-Orang yang Menghayati Tata Krama yang Baik :
Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat manapun
Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain
Sopan, ramah, selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan kepada siapa saja
Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain, menyakiti atau
mengganggu pikiran orang lain
Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat marah orang lain, walaupun diri sendiri
baru atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau jenuh
77
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023
78
sampai selesai.
h. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
79
MEKANISME PERTAHANAN DIRI
Freud yang merupakan seorang Austria pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi
ini menggunakan istilah Mekanisme Pertahanan Diri (Defence Mechanism) untuk menunjukkan proses
tak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan melalui pemutarbalikan kenyataan.
Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya mengubah cara
individu mempersepsi / memikirkan masalah itu.
Dibawah ini beberapa mekanisme pertahanan diri yang biasa terjadi dan dilakukan oleh sebagian
besar individu, terutama para remaja yang sedang mengalami pergulatan yang dahsyat dalam
perkembangannya ke arah kedewasaan. Dari mekanisme pertahanan diri berikut, diantaranya
dikemukakan oleh Freud, berikut beberapa istilahnya :
1. Represi (Repression)
Mekanisme dimana seseorang yang memiliki keinginan-keinginan, impuls-impuls pikiran,
kehendak-kehendak yang tidak sesuai dan mengganggu kebutuhan/motivasinya, disingkirkan dari
alam sadar dan ditekan ke dalam alam bawah sadar. Secara tidak sadar seseorang menekan pikiran-
pikiran yang tidak sesuai atau menyedihkan keluar dari alam sadar ke alam tak sadar. Repression
yang terus menerus akan menjadi tumpukan kekecewaan sehingga menjadi “kompleks terdesak”
Contoh : seorang pemuda melihat kematian temannya waktu kecelakaan, kemudian “lupa” tentang
kejadian tersebut. (lupa ini disebut amnesia yang psikogenik, bila lupa karena gegar otak maka
disebut amnesia organik).
2. Kompensasi (Compensation)
Mekanisme dimana seseorang mengabdikan dirinya kepada mengejar suatu tujuan, dengan usaha
yang lebih giat ke dalam usahanya itu untuk mengatasi rasa kekurangan yang sebenarnya atau yang
hanya dirasakan saja. Menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang baik atau karena
frustrasi dalam suatu bidang, lalu dicari kepuasan secara berlebihan dalam bidang yang lain
(kompensasi berlebihan). Kompensasi dilakukan terhadap perasaan kurang mampu (inferior).
Contoh : anak yang tidak pandai di sekolah, menjadi anak jagoan atau ditakuti oleh teman-
temannya.
3. Konversi (Conversion)
Mekanisme dimana konflik emosional memperoleh ekspresi luar melalui manifestasi motorik,
sensoris, somatik.
80
4. Penyangkalan (Denial)
Proses mekanisme dimana seseorang menghindarkan kenyataan yang menimbulkan sakit dan rasa
cemas, dengan secara tidak sadar menyangkal adanya kenyataan, yang disangkal itu mungkin
berupa suatu pikiran, keinginan, atau suatu keadaan dan benda. Menyangkal realitas yang
menimbulkan rasa takut, sakit, malu, atau cemas.
Contoh : seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya terbelakang mental sehingga anak
tersebut dititipkan pada saudaranya yang jauh.
5. Memindahkan (Displacement)
Proses mekanisme dimana emosi2 yang tertahan diberikan tujuan yang lain ke arah ideide, objek-
objek, atau orang lain daripada ke sumber primer emosi. Luapan emosi terhadap seseorang atau
objek dialihkan kepada seseorang atau objek yang lain.
Contoh : seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia memukul adiknya atau menendang
kucingnya.
6. Disosiasi (Dissociation)
Beban emosi dalam suaatu keadaan yang menyakitkan diputus atau diubah. Mekanisme dimana
suatu kumpulan proses-proses mental dipisahkan atau diasingkan dari kesadaran dengan bekerja
secara merdeka atau otomatis, afek dan emosi terpisah, dan terlepas dari ide, situasi, objek,
misalnya pada selektif amnesia.
Contoh : rasa sedih karena kematian seorang kekasih dikurangi dengan mengatakan “sudah
nasibnya” atau “sekarang ia sudah tidak menderita lagi”.
Contoh : seorang anak yang kurang pandai lalu berkhayal dirinya menjadi bintang pelajar.
8. Identifikasi (Identification)
Suatu mekanisme dimana seseorang mempertinggi harga dirinya dengan mempolakan dirinya
serupa dengan orang lain (tabiat-tabiatnya meniru orang lain). Menambah rasa harga diri dengan
menyamakan harga dirinya seperti seorang atau suatu hal yang dikaguminya.
Contoh : seorang anak yang bersolek atau berdandan seperti ibunya, atau malah bersolek seperti
bintang iklan.
9. Introyeksi (Introjection)
Proses dimana seseorang mengambil ke dalam struktur egonya sendiri, semua atau sebagian dari
kepribadiannya sendiri.
Contoh : seorang anak yang membenci seseorang tapi “memasukkan” ke dirinya sendiri, hingga
jika ia kesal ke orang tersebut ia akan memukuli dirinya sendiri.
81
10. Negativisme (Negativism)
Proses perlawanan yang aktif atau pasif terhadap permintaan-permintaan yang ditujukan kepada
seseorang. Negativisme aktif kalau seseorang berbuat kebalikan dari apa yang diminta darinya.
Negativisme pasif kalau ia menghindarkan apa yang diharapkan dari padanya.
Contoh: seorang anak yang disekolahkan tidak sesuai dengan minatnya maka ia sering bolos
sehingga prestasinya menjadi kurang.
Contoh : seorang murid tidak lulus lalu mengatakan gurunya sentimen kepada dia.
Contoh: seorang anak menolak bermain bulu tangkis dengan temannya karena “kurang enak
badan” atau “besok ada ulangan” (padahal takut kalah).
Contoh: seorang mahasiswa yang bersikap hormat secara berlebihan terhadap dosen yang
sebenarnya tidak ia suka.
Contoh : seorang anak yang sudah tidak ngompol, mendadak ngompol lagi karena cemas mau
masuk sekolah atau mulai menghisap jempol lagi setelah ia memiliki adik.karena merasa perhatian
ibunya terhadap dirinya berkurang.
82
Contoh : seseorang tidak suka berkelahi kemudian ia menjadi atlet petinju.
Contoh : seorang suami yang berselingkuh lalu ia memberi bermacam-macam hadiah kepada
istrinya.
17. Simpatisme Berusaha mendapatkan simpati dengan jalan menceritakan berbagai kesukarannya,
misalnya penyakit atau kesulitan-kesulitan lainnya. Bila ada yang menyatakan simpati kepadanya
maka rasa harga dirinya diperkuat, biarpun ada kegagalan.
Contoh: seorang siswa yang mengeluh bahwa dia tidak mempunyai buku2 pelajaran karena
orangtuanya miskin dan tidak bisa membelikannya, lagipula ibunya sakit-sakitan.
Dalam ilmu psikiatri, mekanisme pertahanan diri (self-defense mechanism) merupakan salah satu
bentuk penyesuaian diri untuk melindungi seorang individu dari kecemasan, meringankan
penderitaan saat mengalami kegagalan, dan untuk menjaga harga diri.
Namun jika mekanisme ini terus-menerus dilakukan, justru bukannya mendapatkan perlindungan
tapi akan menjadi ancaman, karena sebenarnya mekanisme pembelaan diri ini tidak redustik,
mengandung banyak unsur penipuan diri-sendiri, dan distorsi realitas atau memutarbalikan fakta.
Sebagian besar mekanisme ini bersifat unconcious atau di bawah sadar, sehingga sukar dinilai dan
dievaluasi secara sadar.
83
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023
84
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
MIND MAPPING
85
a. Apa itu mind mapping ?
Mind Maping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang Psikolog dari Inggris. Beliau
adalah penemu Mind Map (Peta Pikiran), Ketua Yayasan Otak, pendiri Klub Pakar (Brain Trust) dan
pencipta konsep Melek Mental. Mind map diaplikasikan di bidang pendidikan, seperti teknik, sekolah,
artikel serta menghadapi ujian. Mind maping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk
menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk
korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan
animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan
merupakan gambaran
Mind maping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai
pikiran dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir
kreatif. Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta konsep adalah alat berpikir organisasional
yang sangat hebat yang juga merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak
dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan (Tony Buzan , 2008:4). Menurut Tony Buzan, Mind
Maping dapat membantu kita untuk banyak hal seperti : merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih
kreatif, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran,
mengingat dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien serta melatih gambar keseluruhan.
Pada dasarnya peta pikiran adalah sebuah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan (Quantum Learning).
Sesuai dengan namanya, ‘peta’, pada dasarnya teknik ini meniru peta geografi yang sudah akrab bagi
seorang pelajar.
Untuk memahami teknik ini, lihatlah sebuah peta dan perhatikan gambarnya. Untuk peta propinsi,
selalu digambarkan ibukota propinsi dengan tanda, biasanya lingkaran, yang jelas kemudian dari
ibukota tersebut digambarkan jalan-jalan ke seluruh kabupaten dan kota yang ada di propinsi tersebut.
Demikian juga dengan peta kabupaten, dari ibukota kabupaten, akan muncul garis-garis yang
merupakan jalan menuju kecamatan-kecamatan yang 1ada di wilayahnya. Demikian pula peta pikiran,
setiap poin kunci ditulis kemudian dihubungkan dengan topic utama dengan garis. Mind Mapping akan
sangat bermanfaat dalam Pembelajaran terutama dalam ketrampilan mencatat dan mengingat, antara
lain :
86
1.1.1 b. Manfaat Mind Maping
Ditinjau dari segi waktu Mind maping juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu dalam
mempelajari suatu informasi. Hal ini utamanya disebabkan karena metode ini dapat menyajikan
gambaran menyeluruh atas suatu hal, dalam waktu yang lebih singkat. Dengan kata lain, Mind maping
mampu memangkas waktu belajar dengan mengubah pola pencatatan linear yang memakan waktu
menjadi pencatatan yang efektif yang sekaligus langsung dapat dipahami oleh individu.
Mind Map dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami, mengorganisasikan dan
memvisualisasikan materi dan aktivitas belajarmya secara kreatif dan atraktif.
Siswa dapat mempetakan apa yang didiskusikan bersama teman-temannya,
Siswa dapat mempetakan tentang proses dan hasil observasi yang dilakukannya.
Siswa dapat mempetakan tentang apa yang dibacanya
Siswa dapat mempetakan tentang apa yang didengarnya.
Siswa dapat mempetakan tentang apa yang harus dipresentasikannya di kelas, dan
Siswa dapat mempetakan aneka aktivitas belajar lainnya, baik yang berkenaan dengan perencanaan,
pelaksaanaan maupun hasil belajarnya.
Dengan Mind Map, siswa diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan secara kreatif, sesuai dengan
apa yang dipahaminya masing-masing, bukan menjiplak pengetahuan secara membabi-buta.
a. Saat mencatat kita menyusun secara berurutan apa yang disampaikan oleh si pembicara. Kita akan
merasa bingung untuk melihat kaitan-kaitan antar gagasan.
b. Informasi yang disampaikan pembicara untuk menjelaskan poin sebelumnya setelah kita
melakukan pengurutan catatan tidak dapat langsung ditempatkan pada poin tersebut. Seringkali
terjadi pemisahan antara poin yang sudah ditulis dengan penjelasan yang disampaikan terakhir dari
si pembicara.
Penelitian menunjukkan bahwa metode ini berlawanan dengan cara keja otak. Ketika kita mencatat
poin baru, maka kita kan lupa dengan poin yang sebelumnya. Hal ini dikarenakan otak tidak digunakan
untuk menangkap pesan dari yang kita tulis, sehingga sulit untuk mengingat kembali.
Dengan gambaran tentang peta geografis tadi, kita bisa memetakan informasi-informasi penting
dari buku, makalah, kuliah atau yang lainnya hanya dalam satu halaman kertas. Inilah salah satu
kelebihan peta pikiran. Peta pikiran tidak hanya terdiri dari satu atau dua bentuk, pembelajar bisa
membuat bentuk-bentuk sesuai kreativitas mereka. Berikut ini bentuk pola yang dapat digunakan.
Peta Pikiran
Bentuk-bentuk peta pikiran atau mind map ini tidak ada batasnya, sesuai dengan keinginan dan
kreasi pembuatnya. Peta pikiran ini dapat juga dibuat tanpa membuat lingkaran untuk setiap kata
kunci.
88
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023
89
sampai selesai.
l. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
90
BERPIKIR POSITIF
Kalau kita mendengar kata positif pasti kita akan terbayang hal-hal yang baik saja, berpikir
positif, bertindak positif, berkelakuan positif yang artinya adalah sesuatu yang baik-baik saja. Dalam
menjalani hidup, tentu saja kita sebagai manusia selalu ada masalah dan tantangan yang diberikan
Tuhan Yang Maha Esa. Apa yang Tuhan berikan itu pastilah untuk menguji kita sebagai hamba apakah
tetap berada dijalan-Nya atau tidak. Setiap orang punya masalah tapi yang membedakan orang yang satu
dengan yang lain adalah bagaimana orang tersebut me-manage dan menyikapi masalah yang dihadapi.
Secara sadar ataupun tidak, kita sering mengeluh dan berpikir negatif terhadap keadaan atau situasi yang
kita alami. Berpikiran negatif kepada sesama manusia saja tidak baik, apalagi kalau kita sampai
berpikiran negatif kepada Sang Pencipta?
Orang yang sedih bisa gembira dengan senyum. Orang marah akan reda jika bisa tersenyum. Jika
tidak bisa tersenyum, dipaksakan untuk tersenyum dengan cara menarik ujung bibir seperti orang yang
sedang tersenyum. Dengan cara tersebut sudah terbukti mengendorkan urat saraf yang tegang.
Dalam buku The Secret juga diungkapkan bahwa pikiran positif menjadi dasar utama dalam
mencapai kesuksesan. Bahkan orang yang sakit pun akan sembuh hanya dengan berpikir positif. Tetapi
mudahkah kita untuk berpikir positif?
Jadi, dengan berpikir positif dan senyum, hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih, saraf tidak
tegang, dan bekerja akan menjadi lebih lagi. Mari kita mulai hari-hari dengan berpikir positif dan
senyum serta syukur.
Membangun Sikap Berpikir Positif
Ada 9 cara untuk membangun sikap menjadi lebih positif, antara lain :
Percaya atau tidak, sikap kita adalah cermin masa lampau kita, pembicaran kita di masa sekarang
dan merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa ? Ya, bahwa kondisi masa lalu, sekarang
91
dan masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana sikap kita sehari-hari. Perhatikan satu hal, sikap
kita merupakan sahabat yang paling setia, namun juga bisa menjadi musuh yang paling berbahaya.
Bagaimana sikap mental kita adalah sebuah pilihan ; positif ataukah negatif.
Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita akan lebih
banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi untuk berjuang mencapai tujuan-
tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi dalam
kehidupan kita sehari-hari. Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu
keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju
keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang
jalan yang kita lalui tersebut.
Beberapa tips berikut terbukti cukup membantu. Cobalah untuk menjalankan kegiatan-kegiatan
berikut ini sebanyak mungkin dalam hidup kita. Sebagaimana untuk mencapai hal-hal lainnya, untuk
menjadi seorang yang berpikiran positif, prosesnya harus dilakukan secara terus-menerus :
a. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan tadi pada
selembar kartu berukuran 3 x 5. Bawalah kartu tadi setiap hari selama seminggu. Baca dan
perhatikanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi, misalnya di meja belajar
Anda, atau di cermin kamar tidur atau mandi. Jadikanlah setiap kutipan tersebut bagian pemikiran
Anda selama seminggu itu.
b. Pilihlah seseorang yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang positif dalam diri
orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang tersebut dengan hal-hal positif
tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan pula orang tersebut dengan hal-hal positif tadi dan
mohonlah agar Tuhan menolongnya.
c. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 100”. Bangunlah pada
pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui bernilai “100”, dan perlakukanlah
mereka secara demikian. Anda pasti akan heran sendiri melihat tanggapan yang akan Anda peroleh
dari orang-orang yang selama ini Anda anggap remeh.
d. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata “tidak
dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda menemukan cara
untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.
e. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada orang lain
dengan tulus. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum Anda kenal.
92
“Pasti gagal;
dan sebagainya”.
93
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan menyadari nikmat
dari pemberi nikmat (Tuhan YME) serta memiliki sikap syukur
terhadap nikamt yang telah diberikan oleh-Nya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat bersyukur
2. Peserta didik/konseli dapat memahami akibat dan ancaman
jika tidak mau bersyukur
3. Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-sebab kurang
bersyukur
G Sasaran Layanan Kelas XI
H Materi Layanan 1. Manfaat bersyukur
2. Akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur
3. Sebab-sebab kurang bersyukur
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Prayitno.2015. Keluhuran Iqro’ untuk Kehidupan. Padang:
PT.Graha Cipta Media
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Dahsyatnya keutamaan bersyukur
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
m. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
n. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
94
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak
peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan
salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
a. Manfaat Bersyukur
Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan kadang juga
malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah penderitaan. Bersyukurlah atas
95
kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi kesempatan untuk hidup bernafas bebas, panca
indra yang sempurna.
Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu berfikir positif didalam setiap hal yang menimpanya
baik yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan.
Orang yang bersyukur akan selalu merasa hidupnya penuh dengan kecukupan, oleh karena itu
mereka selalu merasa bahagia karena yakin bahwa setiap apa yang dia peroleh itulah yang terbaik.
Orang yang berbahagia adalah orang yang hidupnya penuh dengan kebaikan, mereka memiliki
wajah yang di hormati dan disayang oleh banyak orang karena wajah mereka dihiasi oleh wajah
penuh syukur
Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur akan memiliki wajah yang selalu tersenyum
menjalani hidup dan orang yang selalu tersenyum itu manambah kecantikan dan ketampanannya
Orang yang selalu bersyukur memiliki watak yang sabar, sedangkan orang yang sabar
berdampak pada kesehatan dan awet muda karena otot wajah beraktifitas tidak terlalu banyak
dibandingkan dengan orang yang memiliki watak pemarah.
Bersyukur sebuah kata yang sangat indah, dan akan menjadi hal yang luar biasa ketika sudah
dilakukan dengan sepenuh hati yang ikhlas. Sesunguhnya tidak ada orang yang bisa merasa berbahagia
jika ia tidak pernah bersyukur, sebab syukur adalah syarat mutlak agar seseorang bisa berbahagia.
Rasa syukur akan menjadikan hati kita merasa tenang, damai dan merasa sangat bergembira atas
kesempatan hidup yang Tuhan berikan pada kita. Tuhan yang Maha Baik pun sangat menganjurkan
kita agar bersyukur. Bersyukur itu bukan berarti berhenti dengan apa yang sudah kita miliki saat ini,
tapi bersyukur itu lebih ke arah “terima kasih” Tuhan terima kasih atas semua nikmat-Mu dalam
hidupku ini. Jika aku bekerja lebih rajin, lebih bermanfaat bagi sesama, tentulah nikmat ku akan Kau
tambah.
“kita harus bersyukur bukan karena kita berbahagia, tetapi bersyukurlah maka kita akan bahagia.” ?
Sudah jelaskan bahwa sebenarnya yang kita butuhkan untuk berbahagia adalah dengan bersyukur.
Apapun keadaan kita saat ini, kalau kita bersyukur, kita akan sadar bahwa kita sebenarnya sangat
beruntung. Banyak orang yang kondisinya tidak sebaik kita, entah itu kondisi fisik mereka, kondisi
mental dan lain sebagainya. Sesungguhnya tidak ada satu hal apapun yang perlu kita keluhkan di dunia
ini
96
b. Akibat dan Ancaman Jika Tidak Mau Bersyukur
diantaranya :
1. Hidup Menderita
Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan enggan untuk
berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh dengan kesusahan,suka
mengeluh dan menyelahkan takdir.
Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat negatif pada diri
sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang yang berfikir negatif lebih banyak
mendapat kesialan dari pada orang yang berfikir Positif.
Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau bersyukur dengan
keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan lingkungan dan diri sendri, akibatnya
kekebalan tubuh.
Tuhan berfirman : "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang telah aku
berikan kepada kalian makaniscaya aku akan menambah nikmat yang telah akuberikan kepada
kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau bersyukur) maka ketahuilah niscaya siksa ku itu pedih. " ayat
itu menjelaskan bahwa orang yang tidak mau bersyukur atau kufur atas nikmat allah bahwa siksaan
yang pedih akan menimpa pada dirinya kelak ketika di akhirat.
Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar, baik nikmat yang
umum maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.
97
kurang dalam melaksanakan kewajiban syukur. Karena dia melihat apa yang diberikannya adalah
sedikit.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
98
1. Mengapa kita harus selalu mensyukuri nikamt yang sudah Tuhan berikan kepada kita ?
Jelasakan !
2. Tuliskan, manfaat apa saja ketika kita selalu mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan !
3. Tuliskan, dampak atau akibat ketika kita tidak pernah mensyukuri nikmat yang telah Tuhan
berikan !
4. Apa saja yang menyebabkan orang kurang bersyukur ?
5. Bagaimana cara menyukuri nikmat yang sudah Tuhan berikan kepada kita ?
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
Dahsyatnya keutamaan bersyukur
Setelah menerima materi layanan BK tentang Dahsyatnya
2. keutamaan bersyukur, timbul kesadaran saya untuk selalu
bersyukur kepada Tuhan YME
Setelah menerima materi layanan BK tentang Dahsyatnya
4. keutamaan bersyukur saya menyadari bahwa saya sering
lupa bersyukur pada Tuhan YME kehidupan
Materi layanan BK tentang Dahsyatnya keutamaan
5. bersyukur, menyadarkan saya akan pentingnya bersyukur
pada Tuhan YME
C. KETRAMPILAN (ACTION)
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
99
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber,
Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK
100
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kesehatan
reproduksi , pentingnya merawat organ atau alat reproduksi
yanag ada pada pria dan wanita serta menjaga prilaku pelecehan
seksual
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian kesehatan
reproduksi
2. Peserta didik/konseli dapat memahami remaja dan ciri-cirinya
3. Peserta didik/konseli dapat memahami alat reproduksi
4. Peserta didik/konseli dapat memahami sistem reproduksi
manusia
G Sasaran Layanan Kelas XI
H Materi Layanan 1. Pengertiaan kesehatan reproduksi
2. Remaja dan ciri-cirinya
3. Alat reproduksi
4. Sistem reproduksi manusia
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point , Kesehatan Reproduksi Remaja
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a.Kegiatan peserta didik 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
b.Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
101
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Surabaya, 15 Juli 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK
Kesehatan reproduksi menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keadaan fisik,
mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
102
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya, atau suatu keadaan di mana manusia
dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya
secara sehat dan aman.
Sejak lahir manusia sudah dibekali dengan organ-organ reproduksi, yaitu organ-organ yang
berfungsi untuk menghasilkan keturunan. Organ-ogran reproduksi tersebut berbeda antara laki-laki
dan perempuan.
Istilah Reproduksi berasal dari kata re yang berarti kembali dan produksi yang artinya
membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.
Mulai menstruasi
Payudara dan pantat membesar
Indung telur membesar
Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat
Vagina mengeluarkan cairan
Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina
Tubuh bertambah tinggi
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami
perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
103
Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri
Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya
Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali
menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun
sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia
50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi :
Indung telur mengeluarkan telur kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang
Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal.
Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil pembuahan
Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan terjadi perdarahan.
Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30 hari, atau
bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-kadang ada yang
lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara
30 – 80 ml
Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam testis.
Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian berada dalam
cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung sperma ini akan
keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah.
Masturbasi adalah memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul
ereksi yang disusul dengan ejakulasi, atau disebut juga onani.
4. Kehamilan
Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam berhubungan
seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses kehamilan dapat
diilustrasikan sebagai berikut :
Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel telur
Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak masuk kedalam
rahim dan selanjutnya ke saluran telur
Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi
Tanda-tanda kehamilan :
Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness) atau sepanjang
hari
Mengantuk, lemas, letih dan lesu
Amenorhea (tidak mengalami haid)
Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu
Dibuktikan melalui tes laboratorium
104
Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar Aerola
Mammae (sekitar puting) membesar
c. Alat Reproduksi
Berikut alat reproduksi wanita dan pria, diantaranya :
1. Alat Reproduki Wanita dan Fungsinya
Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu:
Genetalia Eksterna
a) Mons Veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk
estetika
b) Labia Mayora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan
cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual
c) Labia Minora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah
erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf
d) Klitoris merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila
mendapatkan rangsangan seksual
e) Vestibulum berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna
untuk melumasi vagina pada saat bersenggama
f) Hymen merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk
lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat
mengalir keluar
Genetalia Interna
a) Vagina berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari
dalam uterus, alat untuk bersenggama, jalan lahir bayi waktu melahirkan
b) Uterus berfungsi sebagai tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat
hamil. Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim
c) Tuba Fallopi berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam
uterus.
d) Ovarium berfungsi memproduksi ovum
e) Ligamentum berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi
dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya.
Genetalia Interna
a) Testis berfungsi sebagai memproduksi sperma, tempat memproduksi testosteron yang memegang
peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan
105
b) Epididimis berfungsi sebagai menghubungkan testis dengan saluran vas deferens
memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya mematangkan /
menyempurnakan bentuk sperma
c) Vans deferens berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis Tempat
menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.
d) Vesika seminalis berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis atau
sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber energi bagi
spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan mudah bergerak dalam mencapai ovum
Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan seksual.
e) Kelenjar prostat berfungsi sebagai mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer berwarna
seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain
f) kelenjar bulbo uretralis berfungsi mengsekresi cairan yang membantu agar sperma lebih tahan
hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.
1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma
serta hormone testosterone.
2. Epidimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dai testis. Berfungsi untuk
menyimpan, mematangkan sperma sementara
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar
prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan
urethra.
5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
b. Wanita
106
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian luar. Berfungsi
sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam tongga
perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
2. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan
dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikelurakan oleh ovarium.
3. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan
dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan silia pada dindingnya.
5. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi
dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada dindingnya.
6. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan bagian
bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia
adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.
7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga
sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya
janin dari uterus menuju saluran vagina.
1. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
2. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.
3 Gametogenesis
Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis)
dan juga gamet betina/sel ovum.
107
A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Perencanaan Karir Masa Depan
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya perencanaan
karir, langkah-langkah dalam merencanakan karir serta mililiki
sikap positif dalam meraih kesuksesan masa depan
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami perencanaan karir masa
depan
2. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian karir
3. Peserta didik/konseli dapat langkah-langkah dalam melakukan
perencanaan karir
G Sasaran Layanan Kelas XI, XII
H Materi Layanan 1. Pentingnya perencanaan karir masa depan
2. Pengertian kari
3. Langkah-langkah dalam melakukan perencanaan karir
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Kemala
Bhayangkari 1 Surabaya Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang karir, Yogyakarta, Kemala Bhayangkari
1 Surabaya
3. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Kemala Bhayangkari 1
Surabaya
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Perencanaan karir masa depan
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
(Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 Kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
108
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK/Konselor memberi penguatan dan rencana tindak
lanjut
4. Guru BK/Konselor menutup kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri
dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK/ dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
109
a. Arti dan Pentingnya Perencanaan Karir
Memperoleh karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu aspek
terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa
orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau
sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam
hidup ini karena masalah pekerjaan. Menggapai karir yang gemilang tidak didapatkan hanya dengan
melewati proses semalam. Ia membutuhkan kerja keras, aktualisasi diri yang mendalam, dan kemauan
untuk terus belajar. Seorang professional yang berhasil dalam karirnya adalah ia yang telah merintisnya
sejak muda. Para praktisi SDM mengatakan, ”Orang yang berhasil pada umumnya akan melakukan
analisa serta mengetahui apa yang menjadi tujuan karirnya, apa rencana serta tindakan yang diambil
untuk mencapai karir yang diharapkan”.
Pengertian Karir
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment)
menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier (career)
lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang
meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Pada
dasarnya yang dimaksud dengan karir adalah suatu pilihan profesi atau pekerjaan yang menjadi tujuan
bagi seorang individu. Karir juga dapat diartikan sebagai perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja
seseorang yang digeluti secara serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin. Karir tertiggi (puncak
karir) tidak dapat dicapai secara instant, melainkan harus dengan perencanaan matang. Cara yang paling
efektif untuk meniti karir adalah dengan menggali bakat atau potensi sedini mungkin. Masa remaja
merupakan saat yang paling tepat untuk meniti karir yakni dengan mengenal bakat dan minat yang
dimilikinya. Sehingga nantinya seseorang tersebut tidak hanya akan berhasil meniti karir tersebut
dengan sempurna, melainkan juga menggapainya dengan optimal.
Perencanaan karir adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terfokus
demga berdasar pada potensi (minat, bakat, keyakinan, nilai-nilai) yang kita miliki untuk mendapatkan
sumber penghasilan yang memungkinkan kita untuk maju dan berkembang baik secara kualitas (hidup)
maupun kuantitas (kesejahteraan). Sesunguhnya dalam perencanaan karir ini yang ditekankan bukan
hanya pada pekerjaan apa yang nantinya kita peroleh, tetapi pada persiapan-persiapan yang kita
lakukan. Salah satun persiapan yang sangat penting adalah memilih pendidikan dan keterampilan yang
akan dikembangkan. Misalnya kalau saat ini kita berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA)
maka kita nantinya harus bisa menentukan kira-kira jurusan apa yang akan dipilih IPS, Bahasa, atau
IPA. Oleh karena itu poin-poin penting dalam Perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut :
Richard leider, seorang konsultan karir dari Amerika Serikat, memiliki rumus moderen yang dapat
mengkalkulasikan bagaimana kita dapat mewujudkan rencana karir di masa depan degan eektif dan
gemilang. Rumus yang dimilikinya adalah sebagai berikut.
Karier = T + 2P + E + V
T : Talent / Bakat
2P : Passion dan Purpose
E : Environment
V : Vision
T yang berarti talent atau bakat.
Untuk mengetahui arah karir dan profesi yang cocok untuk kita jalani dimasa depan, cobalah
mendeteksi apa saja kelebihan dan kelemahan yang kita miliki.
Maksudnya, dalam meilih sebuah karir, diperlukan adanya gairan atau keinginan yang kuat untuk
menggapai karir tersebut dengan maksimal. Selain itu, dibutuhkan pula tujuan dan arah yang jelas, agar
pencapaian karir dimasa depan tidak salah arah. Kedua elemen ini membutuhkan kerja keras dan
pengenalan diri yang mendalam agar tujuan karir yang akan dicapai dapat diarahkan dengan benar.
Masa remaja merupakan fase dimana kita sangat membutuhkan lingkungan sekitar untuk dapat
mengembangkan kepribadian dan emosi. Lingkungan sekitar kita dapat berupa lingkungan keluarga,
111
sekolah, atau tempat bermain. Dalam lingkungan sekitar, seseorang dapat mengasah bakat dan minatnya
sedemikian rupa sehingga dapat menggapai karir yang direncanakan. Lingkungan sekitar menjadi
tempat belajar dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, pilihlah selalu lingkungan yang positif, sehingga kita
tidak akan terjerumus kedalam hal-hal yang justru akan dapat menghambat karir kita dimasa depan.
Leider melihat bahwa dengan menerapkan pola visioning atau memandang jauh ke masa depan,
kita akan dapat mengetahui bentuk-bentuk karir yang akan dicapai. Untuk menciptakan sebuah visi
yang baik, langkah pertama adalah menggali potensi diri dan membuat perencanaan bagaimana
memanfaatkan potensi tersebut untuk meraih karir yang dicita-citakan.
112
A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Kiat sukses studi lanjut ke perguruan tinggi
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memahami tentang seluk beluk perguruan
tinggi serta mampu menentukan pilihan yang tepat dalam
melanjutkan studi dan sukses dalam pelaksanaan ujiannya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang perlu diketahui
dalam melanjutkan studi ke PT
2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara memilih program
studi dan PT
3. Peserta didik/konseli dapat memahami kiat sukses masuk
perguruan tinggi
4. Peserta didik/konseli dapat memahami tips cara masuk
perguruan tinggi favorit
G Sasaran Layanan Kelas X
H Materi Layanan 1. Hal yang perlu diketahui dalam melanjutkan studi k PT
2. Cara memilih program studi dan PT
3. Kiat sukses masuk perguruan tinggi
4. Tips cara masuk perguruan tinggi favorit
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
113
sampai selesai.
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Surabaya, 15 Juli 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK
Sebelum menentukan lembaga pendididkan lanjutan / Perguruan tinggi yang akan dipilih, perlu
mengetahui terlebih dahulu tentang batasan dan bentuk-bentuk perguruan tinggi di Indonesia agar tidak
salah dalam menentukan pilihan. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi dan dapat berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas.
1. Universitas :
adalah suatu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program akademik dan/atau professional yang
beragam dan dikelompokkan dalam fakultas-fakultas. Setiap fakultas dibagi lagi dalam program
studi/jurusan. Misalnya fakultas ekonomi memiliki jurusan akutansi, mamajemen, studi
pembangunan; fakutas teknologi industri, memiliki jurusan matematika, fisika, kimia, Contoh
Universitas :
Universitas Negeri : UNY, UI, UGM, UNDIP, UNS, UNSRI, UNHAS
Unversitas Swasta : UII, UPN, UKI, UAD, UTY, UPI, UAJY, USD,dll
2. Institut :
Adalah suatu Perguruan Tingi yang menyelenggarakan progam pendidikan akademik dan/ atau
professional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian yang sejenis.
Misalnya memilikii program studi peternakan, pertanian. Contoh Institut :
3. Sekolah Tinggi :
Adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/ atau
profesional dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu. Misalnya Sekolah Tinggi Seni Rupa, (memiliki
jurusan SeniLukis, Seni Patung), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Contohnya.
4. Akademi :
Adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam satu
cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. Lebih menekankan
pada keterampilan praktik kerja dan kemampuan untuk mandiri. Contoh :
115
5. Politeknik
Adalah serupa dengan Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam sejumlah
bidang pengetahuan khusus. Bedanya dibandingkan dengan Akademi, politeknik memberikan porsi
lebih besar pada praktik. Contoh Politeknik :
a. Pendidikan Akademi
b. Pendidikan Profesional.
Pendidikan Akademi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu
pengetahuan dan pengembangannya, dan lebih mengutamakan peningkatan mutu serta memperluas
wawasan ilmu pengetahuan. Pendidikan akademi diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi, Institut dan
Universitas.
Pendidikan Profesional adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan keahlian
tertentu, serta menggunakan peningkatan kemampuan/ketrampilan kerja atau menekankan pada aplikasi
ilmu dan teknologi. Pendidikan profesional ini diselenggarakan oleh akademi, politeknik, sekolah
tinggi, institute, dan universitas.
Pendidikan Akademi menghasilkan lulusan yang memperoleh gelar akademi dan diselenggarakan
melalui program Sarjana (S1-Strata1) atau Program Pasca Sarjana. Program pasca sarjana ini meliputi
program Magister dan program Doktor (S2 dan S3).
Pendidikan Jalur Profesional menghasilkan lulusan yang memperoleh sebutan profesional yang
diselenggarakan melalui program diploma (D1, D2, D3, D4) atau Spesialis (Sp1, Sp2). Jalur ini lebih
mengutamakan untuk melatih mahasiswa agar menguasai pengetahuan yang langsung dapat dipakaii
dengan segera. 60 % muatan kurikulum proram diploma adalah mata kuliah praktik.
3. Program Studi/Jurusan
Berikut beberpa program studi yang kami kelompokkan berdasarkan bidang ilmu, diantaranya :
Ilmu Pertanian,
Ilmu - Ilmu Sains Ilmu - Ilmu Teknik
Peternakan, Kehutanan
116
O Studi/Jurusan o Studi/Jurusan Studi/Jurusan
Pengolahan Hasil
4 Statistik 4 Teknik Geodesi 4.
Pertanian
Teknologi Industri
5 Biologi 5 Teknik Fisika 5.
Pertanian
Ilmu
6 6 Teknik Kimia 6 Ilmu Tanah
Komputer
Sosial Ekonomi
8 Astronomi 8 Teknik Nuklir 8
Pertanian(Agrobisnis)
Teknik
11
Pertambangan
Teknik
12
Perminyakan
13 Teknik Industri
14 Teknik Elektro
15 Teknik Informatika
16 Teknik Mesin
Teknik
18
Penerbangan
19 Teknik Perkapalan
20 Teknik Geomatika
Ilmu Kesejahteraan
Ilmu - Ilmu Ekonomi Ilmu Seni Dan Desain
Sosial
117
o Studi/Jurusan Studi/Jurusan Studi/Jurusan
Ekonomi Pengembangan
2 2 Desain Interior 2
Manajemen Sosial Masyarakata
6 Digital Animation
Program Studi/
No Program Program
No. No.
. Studi/Jurusan Studi/Jurusan
Jurusan
Teknik
1 1 Studi Nautika 1 Teknik Grafika
Manufaktur
Teknik
2 Perancangan 2 Studi Teknika 2 Penerbitan
Manufaktur
Teknik Pengecoran
3
Logam
118
b. Cara Memilih Program Studi dan Perguruan Tinggi
Memilih jurusan/program studi bukan urusan yang mudah dan bukan persoalan yang sederhana.
Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan secara benar. Memilih secara tergesa-gesa
tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai
dengan kepribadian sampai pada drop out (DO) atau dikeluarkannya seorang mahasiswa/i karena
dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya.
Dasar dalam pemilihan program studi mengacu pada faktor akademik dan non akademik. Prinsip dasar
yang harus diperhatikan dalam memilih program studi atau jurusan antara lain :
1) Akademik
2) Non Akademik
Setelah mengetahui bentuk-bentuk Perguruan Tinggi, program studi yang sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuan anda. Langkah berikutnya adalah menentukan perguruan tinggi yang akan
dipilih. Perguruan Tinggi di Indonesia sangat banyak, baik yang negeri maupun swasta. Selain
mempertimbangkan minat, bakat, dan kemampuan juga diperlukan pertimbangan lain, diantaranya :
1. Reputasi
Reputasi Perguruan Tinggi yang akan dipilih dapat dijadikan dasar dalam menentukan pilihan. Baik
buruknya reputasi Perguruan Tinggi di kalangan akademis biasanya sangat tergantung dari kualitas
lulusan, metode pengajaran, dosen-dosen pembimbing, sarana belajar-mengajar, dan fasilitas yang
dimiliki oleh lembaga tersebut.
Metode dan persentase pembelajaran penting diketahui, karena akan menentukan kualitas kompetensi
yang akan diperoleh. Penekanan pada porsi pembelajarannya (persentase teori dan praktek atau magang
industri) perlu diketahui terlebih dahulu,.
119
3. Status Akreditasi
Berdasarkan penyelenggaraannya, perguruan tinggi digolongkan menjadi dua yaitu negeri dan swasta.
Sedangkan status akreditasi untuk program studi/jurusan yang sifatnya berjenjang berdasarkan hasil
evaluasi (akreditasi) terhadap program studi/jurusan yang diberikan oleh Badan Akreditasi Nasional).
Status akreditasi menggunakan peringkat akreditasi A (baik sekali), B (baik), C (Cukup), dan D
(kurang).
4. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan merupakan faktor yang penting dalam mendukung keberhasilan menempuh
pendidikan di Perguruan Tinggi. Fasilitas pendidikan seperti laboratorium (komputer, akutansi, bahasa,
dan lain-lainnya), bengkel, studio, dan perpustakaan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan
mahasiswa. Apalagi untuk jalur pendidikan profesional yang lebih bersifat aplikatif, menekankan pada
keterampilan.
5. Prospek Lulusan
Lulusan yang berkualitas dan diterima di masyarakat/perusahaan/instansi merupakan suatu kriteria yang
perlu dipertimbangkan dalam memilih Perguruan Tinggi. Peluang kerja bagi lulusan program
studi/jurusan yang akan dipilih juga harus diperhitungkan, karena akan merugikan apabila setelah lulus
tidak segera mendapatkan pekerjaan.
6. Biaya
Biaya yang dikeluarkan relatif sesuai dengan kualitas dan fasilitas pembelajaran yang diberikan oleh
Perguruan Tinggi. Juga harus sesuai dengan kemampuan keuangan calon mahasiswa, sebab kalau
besarnya biaya yang diperlukan tidak terjangkau akan menghambat kelancaran dalam menempuh
studinya.
c. Kiat Sukses Masuk Perguruan Tinggi
Sebelum mendaftarkan diri ke Perguruan Tinggi yang akan dipilih, sebaiknya calon mahasiswa
mengetahui terlebih dahulu tentang mekanisme penerimaan mahasiswa baru, karena antara Perguruan
Tinggi yang satu dengan yang lainnya bisa berbeda. Secara garis besar mekanisme penerimaan
mahasiswa baru dapat dibedakan menjadi dua yaitu jalur tes dan non tes. Jalur tes terdiri dari beberapa
jalur penerimaan mahasiswa baru.
Ada lima faktor yang harus dikuasai untuk sukses masuk di Perguruan Tinggi yang baik, yaitu :
1. Faktor Teknis
Sebelum tes masuk perguruan tinggi, Anda harus mempersiapkan peralatan yang mendukung terhadap
lancarnya tes tersebut. Kalau tes tersebut masih secara massal, maka Anda persiapkan alat tulis/pensil
2B dan mengisi lembar jawab komputer yang benar. Apabila tes tersebut menggunakan computer
based, maka Anda harus menguasai perangkat teknologi informasi dan teknis untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang benar.
2. Faktor Psikologis
Kebiasaan positif dalam mengikuti tes uji coba (try out) dan latihan-latihan lainnya dapat membentuk
Anda percaya diri. Sikap percaya diri sangat penting untuk masuk ke PT.
120
Untuk penguasaan materi, Anda perlu menguasai kisi-kisi soal yang berisi tentang pokok-pokok
bahasan yang keluar dalam tes dan persentase jumlah soal. Berdasarkan kisi-kisi inilah Anda belajar,
Anda menguasai materi, Anda mempersiapkan materi.
Dalam setiap kesempatan mengikuti Tes Uji Coba (Try Out) dibiasakan mengerjakan soal dimulai dari
soal yang mudah. Jangan berambisi mengerjakan semua soal. Kebiasaan ini digunakan saat mengikuti
ujian masuk Perguruan Tinggi.
Konsultasi dalam memilih jurusan sangat penting dalam mengarahkan kemampuan akademik Anda.
Memilih jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan akademik hanya akan mengakibatkan tidak
diterimanya di Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi favorit menjadi harapan setiap calon mahasiswa/i. Berikut tips untuk masuk ke
perguruan tinggi favorit, diantaranya
1. Tentukan Pilihan, Langkah pertama adalah menentukan tujuan berikutnya. Setelah lulus
SMA/SMK/MA, maka kita akan dihadapkan pada persimpangan jalur. Kalaupun kita memutuskan
untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi, kita masih harus menentukan pilihan.
2. Ukur Kemampuan Diri, Jika telah menentukan perguruan tinggi dan jurusan yang diinginkan,
cobalah untuk mengukur diri. Bandingkan kemampaun diri masing-masing dengan kualitas pilihan
kita.
3. Tetapkan Alternatif, Pilihan memang sudah ditentukan, namun jangan hanya puas dengan satu
pilihan. Kita tentu harus menyiapkan back up plan jika pilihan pertama gagal.
4. Cari Informasi, Jauh-jauh hari sebelum memasuki dunia kampus, cobalah untuk mencari informasi
sebanyak mungkin. Di zaman modern ini, tentu tidak sulit untuk mencari informasi.
5. Perbanyak Ilmu, Perbanyaklah ilmu pengetahuan, terutama seputar jurusan yang akan dipilih.
6. Jaga Kondisi Tubuh, Sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh kita, baik fisik maupun mental.
7. Jalur Masuk Kuliah, Secara umum jalur masuk kuliah dibagi menjadi beberapa jalur : SNMPTN,
SBMPTN, Mandiri
121
RENCANA PROGRAM LAYANAN BK (BIMBINGAN KELOMPOK)
122
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023
A Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi
C Fungsi Layanan Pemahaman
D Tujuan
Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang memiliki
sikap yang tidak mencontek
E Topik Kebiasaan mencontek dan akibatnya
F Sasaran Layanan Kelompok 2 Kelas X
G Metode dan Teknik Diskusi
H Waktu 2 x 45 menit
I Media/Alat Kartu sikap
J Tanggal Pelaksanaan
K Sumber Bacaan
L Uraian Kegiatan
1 Tahap Awal
a Pernyataan Tujuan - Guru BK/Konselor menyampaiakan salam
- Guru BK/Konselor menyampaiakan tujuan layanan yang
meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor
b Pembentukan Kelompok Guru BK/Konselor menjelaskan langkah-langkah kegiatan,
(Langkah pembuatan kelompok tugas dan tanggung jawa siswa
c Mengarahkan Memberikan penjelasan tentang kegiatan secara operasional
kegiatan(konsolidasi) yang akan dilakukan
d Tahap Peralihan (Transisi)
- Guru BK/Konselor menanyakan a Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan kelompok dalam
kalau ada siswa yang belum melaksanakan tugas
mengerti dan memberikan b Guru BK/Konselor memberi kesempatan bertanya kepada
penjelasan setiap kelompok tentang tugas-tugas yang belum mereka
( Storming) pahami
c Guru BK/Konselor menjelaskan kembali secara singkat
tentang tugas dan tanggung jawab peserta dalam melakukan
kegiatan
- Guru BK/Konselor menyiapkan a Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan para peserta
siswa untuk melakukan untuk melaksanakan tugas
komitmen tentang kegiatan b Setelah semua menyatakan siap, selanjutnya Guru
yang akan dilakukannya BK/Konselor memulai ke tahap kerja
2 Tahap Inti/Kerja
a Eksperientasi Guru BK/Konselor memastikan keselarasan antara tujuan yang
Kegiatan yang dialami konseli akan dicapai, metode yang dipilih dengan materi
dalam suatu kegiatan bimb.
berdasarkan teknis tertentu)
b Refleksi (Pengungkapan 1 Refleksi Identifikasi. Guru BK/Konselor mengidentifikasi
perasaan, pemikiran dan respon anggota kelompok melalui pertanyaan yang
pengalaman tentang apa yang mengungkap pengalaman peserta tentang apa yang terjadi
terjadi dalam kegiatan pada saat mengikuti kegiatan ( What Happened).
bimbingan) Pertanyaan pada refleksi identifikasi mengacu pada
pengukuruan pencapaian apa yang diketahui (pengenalan)
123
2 Refleksi Analisis. Guru BK/Konselor mengajak konseli
untuk menganalisis dan memikirkan (think) sebab-sebab
mengapa mereka menunjukkan perilaku tertentu dan apa
yang akan dilakukan selanjutnya ( so what)
3 Refleksi Generalisasi. Guru BK/Konselor mengajak peserta
membuat rencana tindakan untuk memperbaiki perilaku
yang dianggap sebagai kelemahan dirinya ( Plan).
Kemudian Guru BK/Konselor mengajukan pertanyaan
tentang rencana tindakan untuk memperbaiki perilaku
sebagai tanda peserta didik memiliki kesadaran untuk
berubah (Now What).
Contoh pertanyaan:
rencana apa yang akan dilakukan ?
kapan akan dimulai ?
langkah terdekat apa yang akan dilakukan ?
3 Tahap Pengakhiran (Terminasi)
Menutup kegiatan dan tindak lanjut a Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
penguatan terhadap aspek-aspek yang ditemukan oleh
peserta dalam suatu kerja kelompok
b Merencanakan tindak lanjut, yaitu mengembangkan
aspek kerjasama
c Akhir dari tahap ini adalah menutup kegiatan layanan
secara simpatik (Framming)
M Evaluasi
1 Evaluasi Proses a
Guru bimbingan dan konseling atau konselor terlibat
dalam menumbuhkan antusiasme peserta dalam
mengikuti kegiatan.
b Guru bimbingan dan konseling atau konselor
membangun dinamika kelompok
c Guru bimbingan dan konseling atau konselor
memberikan penguatan dalam didik membuat langkah
yang akan dilakukannya
2 Evaluasi Hasil a
Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman
konseli dalam bimbingan kelompok
b Mengamati perubahan perilaku peserta setelah bimbingan
kelompok.
c Konseli mengisi instrumen penilaian dari guru bimbingan
dan konseling atau konselor (seperti contoh dalam
konseling kelompok)
124
RENCANA PROGRAM LAYANAN BK (KONSELING INDIVIDUAL)
1 Nama Konseli
2 Kelas/Semester
3 Hari, Tanggal
4 Pertemuan ke- 1 ( pertama )
5 Waktu 2 x 45 Menit
Ruang Konseling BK SMA Kemala Bhayangkari 1
6 Tempat Surabaya
7 Gejala yang nampak/keluhan
Keterangan :
Dokumen ini bersifat rahasia
125
LAMPIRAN A.
PROSES PENYUSUNAN BUTIR INSTRUMEN ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK (Lihat lebih lengkap di CD Aplikasi Angket Kebutuhan
Peserta Didik)
TATARAN/INTERNALISASI TUJUAN NO.
N BIDAN BIDAN
SKKPD ITE BUTIR ANGKET KONSELI
O G Pengenalan Akomodasi Tindakan G
M
1 PRIBA Landasan Mempelajari hal ihwal Mengembangkan pemikiran Melaksanakan ibadah atas 1 Saya merasa belum disiplin dalam P
DI Hidup Religius ibadah tentang kehidupan beragama keyakinan sendiri disertai sikap beribadah pada Tuhan YME
toleransi
Landasan Mengenal keragaman Menghargai Keragaman Berperilaku atas dasar keputusan 2 Saya kadang-kadang berperilaku dan P
Perilaku Etis sumber norma yang sumber norma sebagai yang mempertimbangkan aspek- bertutur kata tidak jujur
berlaku di masyaraakat rujukan pengambilan aspek etis 3 Saya kadang-kadang masih suka P
menyontek pada waktu tes
Kematangan Mempelajari cara-cara Bersikap toleran terhadap Mengekspresikan perasaan dalam 4 Saya merasa belum bisa mengendalikan P
Emosi menghindari konflik ragam ekspresi perasaan diri cara-cara yang bebas,terbuka dan emosi dengan baik
dengan orang lain sendiri dan orang lain tidak menimbulkan konflik
5 Saya belum paham tentang sikap dan P
perilaku asertif
Pengembangan Mempelajari keunikan Menerima keunikan diri Menampilkan keunikan diri secara 6 Saya belum tahu cara mengenal dan P
Pribadi diri dalam konteks dengan segala kelebihan dan harmonis dalam keragaman memahami diri sendiri
kehidupan sosial kekurangannya 7 Saya belum memahami potensi diri P
8 Saya belum tahu perubahan dan P
permasalahan i pada masa remaja
9 Saya belum mengenal tentang macam- P
macam kepribadian
10 Saya kurang memiliki rasa percaya diri P
11 Saya kadang kurang menjaga kesehatan P
diri
12 Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku P
pribadi yang berkarakter
13 Saya merasa kurang memilki tanggung P
jawab pada diri sendiri
14 Saya kesulitan mengatur waktu belajar P
dan bermain
15 Kondisi orang tua saya sedang tidak P
harmonis
16 Saya merasa tidak betah tinggal di P
rumah sendiri
17 Saya mempunyai masalah dengan P
anggota keluarga di rumah
126
18 Saya belum bisa menjadi pribadi yang P
mandiri
19 Saya sedang memiliki konflik pribadi P
Kesiapan Diri Mengenal norma- norma Mengharagai norma-norma Mengekspresikan keinginannya 20 Saya belum memahami tentang P
untuk Menikah pernikahan dan pernikahan dan berkeluarga untuk mempelajari lebih intensif norma/cara membangun berkeluarga
dan berkeluarga sebagai landasan bagi tentang norma pernikahan dan
Berkeluarga terciptanya kehidupan berkeluarga
masyarakat yang harmonis
2 SOSIA Kesadaran Mempelajari keragaman Menyadari nilai-nilai Berinteraksi dengan orang lain atas 21 Saya belum banyak mengenal S
L Tanggung interaksi sosial persahabatan dan dasar kesamaan lingkungan sekolah baru
Jawab Sosial keharmonisan dalam konteks 22 Saya belum memahami tentang S
keragaman interaksi sosial kenakalan remaja
23 Saya masih sedikit mengetahui tentang S
dampak atau bahaya rokok
24 Saya belum banyak mengenal tentang S
perilaku sosial yang bertanggung jawab
Kematangan Mempelajari cara-cara Menghargai nilai-nilai Mempererat jalinan persahabatan 25 Saya belum tahu tentang bullying dan S
Hubungan membina dan kerjasama kerjasama dan toleransi yang lebih akrab dengan cara mensikapinya
dengan Teman dan toleransi dalam sebagai dasar untuk menjalin memperhatikan norma yang 26 Saya sukar bergaul dengan teman- S
Sebaya pergaulan dengan teman persahabatan dengan teman berlaku teman di sekolah
sebaya sebaya
27 Sering saya dianggap tidak sopan pada S
orang lain
28 Saya kurang memahami dampak dari S
media social
29 Saya jarang bermain/berteman di S
lingkungan tempat saya tinggal
30 Saya belum banyak teman atau sahabat S
Kesadaran Mempelajari perilaku Menghargai keragaman Berkolaborasi secara harmonis 31 Saya kurang suka berkomunikasi S
Gender kolaborasi antar jenis peraan laki-laki sebagai aset dengan lain jenis dalam keragaman dengan teman lawan jenis
dalam ragam kehidupan kolaborasi dan keharmonisan peran
3 BELAJ Kematangan Mempelajari cara-cara Menyadari akan keragaman Mengambil keputusan dan 32 Saya belum tahu cara belajar yang baik B
AR Intelektual pengambilan keputusan alternatif keputusan dan pemecahan masalah atas dasar dan benar di SMA/MA
dan pemecahan masalah konsekuensi yang informasi/data secara obyektif 33 Saya belum tahu cara meraih prestasi di B
secara objektif dihadapinya sekolah
34 Saya belum paham tentang gaya belajar B
dan strategi yang sesuai dengannya
35 Orang tua saya tidak peduli dengan B
kegiatan belajar saya
127
36 Saya masih sering menunda-nunda B
tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR)
37 Saya merasa kesulitan dalam B
memahami pelajaran tertentu
38 Saya belum tahu cara memanfaatkan B
sumber belajar
39 Saya belajarnya jika akan ada tes atau B
ujian saja
40 Saya belum tahu tentang struktur B
kurikulum yang ada di sekolah
41 Saya merasa malas belajar dan kalau B
belajar sering ngantuk
42 Saya belum terbiasa belajar bersama B
atau belajar kelompok
43 Saya belum paham cara memilih B
lembaga bimbingan belajar yang baik
44 Saya belum dapat memanfaatkan B
teknologi informasi untuk belajar
4 KARIR Perilaku Mempelajari strategi dan Menerima nilai-nilai hidup Menampilkan hidup hemat, ulet, 45 Saya belum tahu cara memperoleh K
Kewirausahaan/ peluang untuk hemat,ulet sungguh-sungguh sungguh- sungguh dan kompetitif bantuan pendidikan (beasiswa)
Kemandirian berperilaku hemat,ulet, dan kompetitif sebagai aset atas dasar kesadaran sendiri
Perilaku sengguh-sungguh dan untuk mencapai hidup mandiri
Ekonomis kompetitif dalam
keragaman kehidupan
46 Saya terpaksa harus bekerja untuk K
mencukupi kebutuhan hidup
Wawasan dan Mempelajari Internalisasi nilai- niolai yang Mengembangkan alternatif 47 Saya merasa bingung memilih kegiatan K
Kesiapan Karir kemampuan diri, peluang melandasi pertimbangan perencanaan karir dengan esktrakurikuler di sekolah
dan ragam pekerjaan, pemilihan alternatif karir mempertimbangkan kemampuan,
48 Saya merasa belum mantap pada pilihan K
pendidikan, dan aktifitas peluang dan ragam karir
yang terfokus pada peminatan yang diambil
pengembangan alternatif 49 Saya merasa belum paham hubungan K
karir yang lebih terarah antara hobi, bakat, minat, kemampuan
dan karir
50 Saya belum memiliki perencanaan karir K
masa depan
128
LAMPIRAN 2. ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK SMA KELAS XI
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK ( KELAS XI )
NAMA : _______________________________________, KELAS : ____________________________
Petunjuk :
1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket yang berisi tentang berbagai masalah yang sering dihadapi siswa.
2. Jawaban Anda sangat bermanfaat untuk membantu keberhasilan belajar di sekolah ini
3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara memberikan tanda ( √ ) pada kolom Ya / Tidak
4. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan sungguh-sungguh.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada Tuhan YME
2 Saya kadang-kadang berperilaku dan bertutur kata tidak jujur
3 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes
4 Saya merasa belum bisa mengendalikan emosi dengan baik
5 Saya belum paham tentang sikap dan perilaku asertif
6 Saya belum tahu cara mengenal dan memahami diri sendiri
7 Saya belum memahami potensi diri
8 Saya belum tahu perubahan dan permasalahan yang terjadi pada masa remaja
9 Saya belum mengenal tentang macam-macam kepribadian
10 Saya kurang memiliki rasa percaya diri
11 Saya kadang kurang menjaga kesehatan diri
12 Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi yang berkarakter
13 Saya merasa kurang memilki tanggung jawab pada diri sendiri
14 Saya kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain
15 Kondisi orang tua saya sedang tidak harmonis
16 Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri
17 Saya mempunyai masalah dengan anggota keluarga di rumah
18 Saya belum bisa menjadi pribadi yang mandiri
19 Saya sedang memiliki konflik pribadi
20 Saya belum memahami tentang norma/cara membangun berkeluarga
21 Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru
22 Saya belum memahami tentang kenakalan remaja
23 Saya masih sedikit mengetahui tentang dampak atau bahaya rokok
24 Saya belum banyak mengenal tentang perilaku sosial yang bertanggung jawab
25 Saya belum tahu tentang bullying dan cara mensikapinya
26 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah
27 Sering saya dianggap tidak sopan pada orang lain
28 Saya kurang memahami dampak dari media social
29 Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya tinggal
30 Saya belum banyak teman atau sahabat
31 Saya kurang suka berkomunikasi dengan teman lawan jenis
32 Saya belum tahu cara belajar yang baik dan benar di SMA/MA
33 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah
34 Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang sesuai dengannya
35 Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan belajar saya
36 Saya masih sering menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR)
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu
38 Saya belum tahu cara memanfaatkan sumber belajar
39 Saya belajarnya jika akan ada tes atau ujian saja
40 Saya belum tahu tentang struktur kurikulum yang ada di sekolah
41 Saya merasa malas belajar dan kalau belajar sering ngantuk
42 Saya belum terbiasa belajar bersama atau belajar kelompok
43 Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik
44 Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar
45 Saya belum tahu cara memperoleh bantuan pendidikan (beasiswa)
46 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup
47 Saya merasa bingung memilih kegiatan esktrakurikuler di sekolah
48 Saya merasa belum mantap pada pilihan peminatan yang diambil
49 Saya merasa belum paham hubungan antara hobi, bakat, minat, kemampuan dan karir
50 Saya belum memiliki perencanaan karir masa depan
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GURU BK
129
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
NO NAMA GURU BK KELAS KETERANGAN
1 Erika Budi Setyorini, XII IPA 1 1. Petugas Piket: Senin, Selasa, Rabu
S.Pd. XII IPA 2 2. Masuk jam BK XII IPA 1, XII IPA 2,
XII IPA 5 XII IPA 5, XII IPS 1, XI IPA 5, XI IPA
XII IPS 1 6, XI IPS 3
XI IPA 5
XI IPA 6
XI IPS 3
2 Mahadi Sudarsono, X -1 1. Petugas Piket: Senin, Rabu, Jumat
S.Sos X -2 2. Masuk jam BK kelas: X IPA 1, X IPA
X -3 2, X IPA 3, X IPA 4, X IPA 5, X IPA 6
X -4
X -5
XI IPA 1
XI IPA 2
3 Husna Afifatul X -6 1. Petugas Piket: Selasa, Rabu, Kamis
Lukman, S.Pd. X -7 2. Masuk jam BK kelas: X-1, X-2, X-3,
X -8 X-4
X -9
X -10
XI IPA 3
4 Sri Widodo, S.Pd. XII IPA 3 1. Petugas Piket: Senin, Kamis, Jumat
XII IPA 4
XII IPS 3
XII IPS 2
XI IPS 2
XI IPS 3
XI IPA 4
Catatan : Guru BK Saling Berkoordinasi Satu Dengan Yang Lainnya Walaupun Bukan
Kelas Yang Diasuhnya
131
1. Bertanggung jawab kepada koordinator BK atas kegiatan yang dilaksanakan
BK
2. Menyusun dan melaksanakan program BK
3. Melaporkan kegiatan kepada koordinator BK
4. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru mata pelajaran dan orang
tua/wali murid
5. Melaksanakan konseling dan memberikan informasi pada siswa
6. Menyimpan data siswa
7. Membantu melaksanakan tes psikologi
8. Menganalisa data prestasi akademik siswa persemester
9. Membuat sosiometri siswa
10. Memonitoring kehadiran siswa kelasnya setiap hari
11. Merekap laporan kasus siswa kelasnya
12. Merekap dan mengganti absensi siswa kelas asuhnya dan melaporkan kepada
walikelas setiap bulan
13. Mengadministrasikan tugasnya masing-masing
14. Bertugas menyambut kedatangan siswa setiap pagi pada hari Senin, Selasa,
Rabu
132
PROFIL GURU BK
Sri Widodo, S.Pd. Husna Afifatul Lukman, S.Pd. Mahadi Sudarsono, S.Sos
Guru BK Guru BK Guru BK
133
PROFIL BK SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
“BK SAHABAT SISWA”
134