Anda di halaman 1dari 134

BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONAL
Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan komponen integral sistem pendidikan pada
setiap satuan pendidikan, yang berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta
didik agar mencapai perkembangan yang utuh dan optimal. Sebagai komponen integral,
wilayah bimbingan dan konseling yang memandirikan secara terpadu bersinergi
dengan wilayah layanan administrasi dan manajemen, serta wilayah kurikulum dan
pembelajaran yang mendidik. Pribadi mandiri yang dimaksud adalah pribadi yang
mampu mengendalikan diri dengan baik serta merespon kebutuhan lingkungan dengan
tepat. Peserta didik pada akhirnya diharapkan mampu mencapai kesejahteraan dalam
hidupnya(wellbeing).
Peran bimbingan dan konseling saat ini dipandang semakin penting manakala dikaitkan
dengan tantangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Pengaruh teknologi dan
informasi yang semakin canggih, perubahan orientasi kehidupan yang begitu cepat akan
berdampak pada perilaku peserta didik. Tidak dipungkiri juga saat ini
berkembang trans-ideology yang bisa berseberangan dengan ideologi Pancasila
sehingga perlu adanya upaya-upaya untuk mengantisipasi hal tersebut. Dalam konteks
perubahan yang terjadi saat ini peran bimbingan dan konseling perlahan semakin eksis
dan diakui, baik secara keilmuan maupun praksis dan praktiknya.
Bimbingan dan konseling dalam setting pendidikan semakin penting dan sinergis untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang holistik. Eksistensi bimbingan dan konseling
dapat dilihat dari capaian layanan bimbingan dan konseling (CLBK) dengan upaya
mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), profil
pelajar Pancasila dan penguatan pendidikan karakter peserta didik. Dimensi wellbeing
mencakup penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain
(positive relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan
(environmental mastery), tujuan hidup (purpose in life), serta pertumbuhan pribadi
(personal growth), (Ryff, 1989; 1995; 2014). Elemen Profil Pelajar Pancasila mencakup
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, berkebhinekaan
global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Selanjutnya nilai utama
penguatan pendidikan karakter (PPK) mencakup religiusitas, nasionalisme,
kemandirian, gotong royong dan integritas. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
pada setiap jenjang memiliki arah dan tujuan sesuai tugas perkembangan konseli yang
dirumuskan dalam bentuk standar kompetensi kemandirian peserta didik (SKKPD). Dalam
SKKPD terdapat 11 aspek perkembangan yaitu (1) landasan hidup religius, (2) landasan
perilaku etis, (3) kematangan emosi, (4) kematangan intelektual, (5) kesadaran tanggung
jawab sosial, (6) kesadaran gender, (7) pengembangan diri, (8) perilaku kewirausahaan
(kemandirian perilaku ekonomis), (9) wawasan dan kesiapan karier, (10) kematangan
hubungan dengan teman sebaya, dan (11) kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga
(Departemen Pendidikan Nasional, 2007). Merujuk pada rumusan SKKPD maka tujuan dan
1
arah layanan bimbingan dan konseling di SMA adalah memfasilitasi tercapainya sebelas
aspek perkembangan secara utuh dan optimal.
Masa bersekolah di SMA merupakan waktu yang terbaik bagi peserta didik untuk
mengembangkan jatidiri (identitas) sebagai pribadi yang unik dan efektif, pembelajar
sepanjang hayat, insan yang produktif, dan manusia yang hidup harmonis dalam
keragaman. Pengembangan jatidiri tersebut dapat diupayakan dalam penyusunan
program bimbingan dan konseling secara terencana dan sistematis melalui layanan
bimbingan dan konseling pribadi, belajar, sosial, dan karir.
Program bimbingan dan konseling memberikan layanan yang terintegrasi dengan
program pengembangan semua aspek hidup peserta didik di sekolah. Bimbingan dan
konseling di SMA diupayakan untuk mengidentifikasi kebutuhan bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir yang merupakan aktivitas esensial dalam menghadapi rintangan
dalam mencapai prestasi sesuai potensi masing-masing peserta didik. Oleh karena itu,
pemenuhan kebutuhan pribadi, sosial, belajar, dan karir merupakan kunci keberhasilan
bagi keberhasilan hidup peserta didik selanjutnya. Kebutuhan kehidupan saat ini menghendaki
adanya peranan layanan bimbingan dan konseling yang inspiratif di SMA, mengingat
kompleksitas dan keragaman program pendidikannya. Sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik SMA, kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling semakin mendesak
sehingga penyiapan panduan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di SMA merupakan
kebutuhan yang harus dipenuhi. Dengan demikian, sejak awal satuan pendidikan memiliki
arah yang jelas yang akan diikuti oleh setiap penyelenggara layanan bimbingan dan konseling
di SMA.
Model layanan bimbingan dan konseling yang sepenuhnya menstimulasi
perkembangan kompetensi dan karakter secara holistik, yang dapat dilaksanakan
melalui proses pelayanan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik dalam berdinamika berpikir, merasa, bersikap, bertindak,
dan bertanggung jawab.
Program bimbingan dan konseling yang disusun harus mewadahi seluruh kegiatan
layanan untuk diberikan kepada peserta didik dalam rangka menyelesaikan tahap capaian
layanan dalam rangka menyelesaikan tugas perkembangan sesuai jenjang usianya. Oleh
karena itu layanan bimbingan dan konseling harus dirancang agar sejalan dengan standar
kompetensi kemandirian peserta didik (SKKPD) yang dijabarkan dalam capaian layanan
bimbingan dan konseling pada fase E dan F, serta terintegrasi dalam
struktur kurikulum untuk mendukung terwujudnya profil pelajar Pancasila.

B. DASAR HUKUM

1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan”.

3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.

4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan
konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau
lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian,
pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima
puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka
terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan
memerlukan.

5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua
ratus lima puluh) orang siswa per tahun.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008


tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang
berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.

3
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir

9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling

10. Kepmendikbudristek No.56/M/Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam


rangka Pemulihan Pembalajaran (Kurikulum Merdeka).

11. Keputusan Kepala BSKP Kemendikbudristek No.027/ H/KR/2022 tentang Satuan


Pendidikan Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Jalur Mandiri Tahun Ajaran 2022/2023
Tahap II

C. VISI DAN MISI

1. Visi dan Misi SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA


a. Visi
Terwujudnya sekolah unggul, berprestasi dan berbudi pekerti luhur serta bebas
narkoba

b. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan berwawasan global berasaskan keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Menyelenggarakan pembelajaran efektif dengan pendekatan multimedia yang
interaktif
3. Mengembangkan kultur sekolah yang kondusif sehingga tercipta akhlak mulia.

4
4. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni.

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMA KEMALA BHAYANGKARI 1


SURABAYA
a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan
konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli menuju pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan
bertanggung jawab

b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan
peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua,
dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui
kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

D. TUJUAN
Model Bimbingan dan Konseling ini bertujuan untuk memberi acuan penyelenggaraan
layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas.
Secara khusus, panduan ini bertujuan untuk:
1. memudahkan guru bimbingan dan konseling dalam menyusun desain
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah;
2. dapat menggambarkan berbagai layanan yang akan diselenggarakan di
sekolah;
3. memandu guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam upaya
memahami kebutuhan dan karakteristik perkembangan peserta didik atau
konseli dasar dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling;
4. memfasilitasi guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam pengelolaan
program bimbingan dan konseling di sekolah, meliputi perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan program bimbingan dan konseling;
5. memandu guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam
penyelenggaraan berbagai layanan bimbingan dan konseling dalam upaya
membantu peserta didik mencapai perkembangan secara optimal dalam
berbagai aspek kehidupannya; dan
6. menginspirasi pimpinan satuan pendidikan, dinas pendidikan, pengawas
sekolah, lembaga pendidikan calon guru bimbingan dan konseling atau
konselor, organisasi profesi bimbingan dan konseling, dan komite sekolah
5
dalam monitoring, evaluasi, dan supervisi penyelenggaraan bimbingan dan
konseling di Sekolah Menengah Atas.

6
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING
SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA

A. PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK BIMBINGAN DAN KOSELING DI SMA


1. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling
Merujuk pada Permendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan dasar dan Menengah, dinyatakan bahwa bimbingan
dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan adalah upaya
memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka tercapainya
perkembangan yang utuh dan optimal. Lebih kanjut dinyatakan bahwa layanan
bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan
berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru
Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik
untuk mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara
bertanggung jawab sehingga mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam
kehidupannya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa guru
BK sebagai layanan bimbingan dan konseling harus mampu memfasilitasi
perkembangan peserta didik agar mencapai kemandirian, kesejahteraan dan
kebahagiaan dalam hidupnya
2. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Pemahaman yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman yang lebih
baik terhadap dirinya dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, budaya,
dan norma agama);
b. Fasilitasi yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang
seluruh aspek pribadinya;
c. Penyesuaian yaitu membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan
diri sendiri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif;
d. penyaluran yaitu membantu konseli merencanakan pendidikan, pekerjaan
dan karir masa depan, termasuk juga memilih program peminatan, yang
sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri
kepribadiannya;

7
e. adaptasi yaitu membantu para pelaksana pendidikan termasuk kepala satuan
pendidikan, staf administrasi, dan guru mata pelajaran atau guru kelas untuk
menyesuaikan program dan aktivitas pendidikan dengan latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik;
f. pencegahan yaitu membantu peserta didik dalam mengantisipasi berbagai
kemungkinan timbulnya masalah dan berupaya untuk mencegahnya, supaya
peserta didik tidak mengalami masalah dalam kehidupannya;
g. perbaikan dan penyembuhan yaitu membantu peserta didik yang bermasalah
agar dapat memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan, berkehendak, dan
bertindak. Konselor atau guru bimbingan dan konseling memberikan
perlakuan terhadap konseli supaya memiliki pola fikir yang rasional dan
memiliki perasaan yang tepat, sehingga konseli berkehendak merencanakan
dan melaksanakan tindakan yang produktif dan normatif;
h. pemeliharaan yaitu membantu peserta didik supaya dapat menjaga kondisi
pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan situasi kondusif yang telah
tercipta dalam dirinya;
i. pengembangan yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan peserta didik melalui pembangunan jejaring
yang bersifat kolaboratif; dan
j. advokasi yaitu membantu peserta didik berupa pembelaan terhadap hak-hak
konseli yang mengalami perlakuan diskriminatif
3. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling
Secara umum tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik
agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta
menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi,
sosial, belajar, dan karier secara utuh dan optimal sehungga terbentuk pelajar
pancasilais.
Tujuan khusus layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta
didik agar mampu: (1) memahami dan menerima diri dan lingkungannya; (2)
merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier, dan
kehidupannya pada masa yang akan datang; (3) mengembangkan potensinya
seoptimal mungkin; (4) menyesuaikan diri dengan lingkungannya; (5)
mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya, dan (6)
mengaktualisasikan dirinya secara bertanggung jawab. Tujuan bimbingan dan
konseling telah dirumuskan dalam standar kompetensi kemandirian peserta
8
didik (SKKPD) yang kemudian dirumuskan menjadi capaian layanan bimbingan
dan konseling (CL Bimbingan dan Konseling) berdasarkan fase E dan fase F.

B. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Perkembangan individu pada setiap masa memiliki ciri khas pada setiap
generasinya, peserta didik merupakan individu yang terus menerus berkembang.
Perubahan ini pun berdampak pada perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik, dan
teknologi. Pandangan terkini tentang generasi masa depan didasari oleh perubahan
teknologi yang sangat pesat yang mempengaruhi karakteristik peserta didik.
Guru BK sudah selayaknya memahami karakteristisk peserta didik yang menjadi
sasaran layanan bimbingan dan konseling. Peserta didik yang akan menjadi subjek
layanan bimbingan dan konseling masa depan adalah generasi Z (lahir pada tahun
1995–2010) dan Alpha (lahir tahun 2010--2024). Kedua generasi ini memiliki
karakteristik khas yang belum dibahas pada teori perkembangan yang ada. Generasi
Z biasanya disebut dengan generasi internet atau i-generation. Mereka lahir pada
masa transisi perkembangan teknologi. Sejak dini, generasi ini sudah banyak
dikenalkan oleh teknologi dan sangat akrab dengan telepon pintar yang
menyebabkan generasi Z menyukai hal-hal instan dalam proses bekerja. Hal
tersebut berpengaruh terhadap pola pikir dan cara kerjanya. Generasi ini juga senang
bersosialisasi melalui media sosial dan mementingkan popularitas dengan
melakukan hal-hal yang penuh sensasi. Karakteristik generasi ini adalah (1) lebih
menyukai kegiatan sosial jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, (2) multitasking,
(3) sangat menyukai teknologi, (4) ahli dalam mengoperasikan teknologi
tersebut, dan peduli terhadap lingkungan (Mark McCrindle, 2020) Generasi Z merupakan
generasi yang up-ageing karena mereka tumbuh lebih cepat. The World Health Organisation
(WHO) memperkirakan bahwa anak memulai pubertas tiga bulan lebih cepat pada setiap
dekade. Mereka juga masuk sekolah lebih cepat, terekspos pasar lebih muda sehingga
mereka merupakan konsumen terbesar jika dibandingkan dengan anak sebelumnya.
Generasi Z merupakan generasi yang memiliki literasi digital yang baik, dapat pindah tugas
dengan cepat (multi-tasking) mereka hanya memahami wireless, hyperlinked, user-
generated world dan menggunakan klik untuk memperoleh teknologi. Dari uraian diatas
tampak jelas bahwa betapa penting kedudukan bimbingan dan
konseling dalam sistem persekolahan, sehingga diperlukan personel yang dapat
menyelenggarakan layanan secara kompeten dan profesional, yang memenuhi
standar kompetensi dan kualifikasi konselor, seperti yang tertuang dalam
9
Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang kompetensi yang dibutuhkan dalam
melaksanakan tugas-tugas sebagai konselor di sekolah. Kompetensi dan tugastugas
profesional tersebut adalah:
1. merancang, melaksanakan, mengadministrasikan, dan memanfaatkan hasil
asesmen untuk pengembangan program bimbingan dan konseling;
2. merancang program bimbingan dan konseling beserta perangkat layanannya,
yaitu rencana layanan bimbingan (RPL) bimbingan klasikal, bimbingan
kelompok, konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, kunjungan
rumah dalam bentuk layanan individual, kelompok kecil atau kelompok besar;
3. mengimplementasikan program bimbingan dan konseling dan layananlayanannya;
4. menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling; dan
5. melakukan penelitian dalam bimbingan dan konseling

C. PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Persiapan Perencanaan Program
Tahap pertama dalam perencanaan layanan bimbingan dan konseling adalah
persiapan (preparing). Pada tahap ini guru bimbingan dan konseling atau konselor
mempersiapkan berbagai hal yang menjadi dasar penyusunan (designing) layanan
bimbingan dan konseling.
a. Asesmen dan analisis kebutuhan merupakan proses mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasikan data atau informasi tentang peserta didik dan
lingkungannya, serta mendapat gambaran berbagai kondisi individu sebagai dasar
penyusunan perencanaan program layanan bimbingan dan konseling.
Asesmen yang akan dilaksanakan perlu dikembangkan berdasarkan capaian
layanan (CL) bimbingan dan konseling di SMA yang berfokus pada lulusan yakni
melanjutkan pendidikan, bekerja ataupun berwirausaha.
Tahap persiapan dalam perencanaan layanan bimbingan dan konseling
diawali dengan upaya guru bimbingan dan konseling untuk mendapatkan
dukungan dari berbagai unsur lingkungan sekolah. Upaya mendapatkan
dukungan dilakukan dalam bentuk kegiatan konsultasi. Kegiatan konsultasi
ini berupa pertemuan antar guru bimbingan dan konseling dengan Kepala
Sekolah dan staf sekolah. Proses komunikasi antara guru bimbingan dan
konseling/konselor dengan staf sekolah bertujuan untuk menyamakan persepsi
mengenai visi, misi, dan tujuan sekolah sehingga dapat dibentuk visi, misi dan tujuan
bimbingan dan konseling yang searah dengan tujuan sekolah. Konsultasi dengan staf
10
sekolah dapat dilakukan melalui rapat, diskusi, konsultasi individual, dan konsultasi
khusus melalui mediasi khusus. Dalam proses konsultasi guru bimbingan dan
konseling dapat menginformasikan layanan bimbingan dan konseling yang telah
dilaksanakan sebelumnya dan rencana layanan bimbingan dan konseling yang akan
dilaksanakan selanjutnya. Tujuan memberikan informasi mengenai layanan
bimbingan konseling yang telah dilakukan agar staf
sekolah dapat memberikan penilaian ataupun memberikan umpan balik yang dapat
memperkaya pelaksanaan layanan bimbingan konseling selanjutnya.
b. Menentukan dasar
Layanan bimbingan dan konseling adalah seperangkat kegiatan yang
diselenggarakan untuk mencapai suatu tujuan pada periode tertentu. Penetapan tujuan
layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor salah satunya faktor karakteristik sekolah. Nilai-nilai yang
berkembang di sekolah termasuk yang berbasis agama akan mempengaruhi perilaku
apa yang dianggap penting untuk dimiliki peserta didik akan mempengaruhi rumusan
tujuan layanan bimbingan dan konseling.
2. Tahap Penyusunan
Tahap penyusunan (designing) terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu
penyusunan program tahunan dan penyusunan program semesteran. Setiap
kegiatan diuraikan pada bagian berikut;
a. Menyusun Program Tahunan
Berdasarkan Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada pendidikan dasar dan menengah disebutkan bahwa dokumen
perencanaan program bimbingan dan konseling berikut:
1) Merumuskan Rasional
2) Merumuskan visi dan misi
3) Mengidentifikasi capaian layanan
4) Merumuskan tujuan layanan
5) Menentukan komponen program
6) Mengidentifikasi bidang layanan
7) Menyusun rencana kegiatan
8) Mengembangkan tema/topik layanan
9) Rencana evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut
10) Penyusunan anggaran biaya layanan
D. KOMPONEN LAYANAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
11
Terdapat empat komponen layanan program bimbingan dan konseling berdasarkan
Permendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan dasar dan Menengah yaitu layanan dasar, layanan responsif, layanan
peminatan dan perencanaan individual, dan layanan dukungan sistem.
Terselenggaranya keempat layaan ini secara kolaboratif, diharapkan dapat
membantu peserta didik untuk menjadikan dirinya tumbuh sebagai sosok individu
yang beriman, mandiri, bernalar kritis, mampu berinteraksi, bekerjasama dan berkolaborasi
antar budaya, serta kreatif dalam berfikir untuk mencari solusi dalam
setiap permasalahan. Peserta didik yang telah mencapai kemandirian dapat
mengentaskan permasalahan yang dihadapi sehingga tumbuh menjadi individu
yang sehat dan dapat menjalani kehidupannya dengan penuh rasa tanggung jawab,
memilih dan menentukan jalan mana yang akan ditempuhnya sesuai dengan potensi
bakat, minat dan kesempatan yang tersedia. Dengan demikian, layanan bimbingan
dan konseling menjadikan peserta didik mendapatkan kebahagiaan dan
kesejahteraan dalam kehidupannya. Secara terinci uraian dari keempat komponen layanan
bimbingan dan konseling dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Layanan Dasar
2. Layanan peminatan dan perencanaan individual
3. Layanan responsif
4. Dukungan sistem

E. ARAH KURIKULUM MERDEKA PADA SMA


Pada kurikulum ini tercakup tujuan pembelajaran secara umum yang akan dicapai pada
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dirangkai sebagai satu kesatuan proses
yang berkelanjutan sehingga akan membangun kompetensi yang utuh yang dinyatakan
sebagai Capaian Pembelajaran (CP). Dalam layanan bimbingan dan konseling tujuan
pencapaian kompetensi ini ini disebut Capaian Layanan (CL) yang dikembangkan dari
SKKPD. Capaian Pembelajaran disusun dalam fase E dan F sehingga peserta didik memiliki
kesempatan untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian, kebutuhan, kecepatan, dan gaya
belajarnya. Muatan atau konten dikurangi agar peserta didik memiliki waktu yang memadai
untuk menguasai kompetensi yang ditargetkan:
1. Kurikulum di kelas X
1.1 Pada Fase E di kelas 10 semua peserta didik mengikuti semua mata pelajaran
dalam kelompok mata pelajaran umum yang disediakan
12
1.2 Peserta didik kelas 10 menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata
pelajaran di kelas 11 yang tentunya harus terkait juga dengan arah pilihan
jurusan studi lanjut peserta didik. Peserta didik kelas 10 sudah diarahkan
untuk menggali informasi tentang karakteristik mata pelajaran dan prasyarat jurusan
dari studi lanjut yang menjadi arah karirnya. Guru BK harus memiliki
pengetahuan yang luas serta informasi yang tepat mengenai berbagai jurusan
dan studi lanjut agar dapat memberikan saran pilihan kepada peserta didik
sesuai dengan potensi, bakat, dan minatnya
1.3 Mata pelajaran kelas 10 terdiri atas: 1) kelompok IPA (Fisika, Kimia dan Biologi,
total 6 JP) dan 2) kelompok IPS (Ekonomi, Sosiologi, Sejarah dan Geografi, total 8
JP), masing-masig 2JP /minggu
1.4 Mata pelajaran Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia, digabung menjadi
Sejarah
1.5 Minimal 25% jam pelajaran dari setiap mata pelajaran wajib dialokasikan
untuk projek kokurikuler, kurikulum ini menuntut tidak hanya kemapuan
akademik saja namun peserta didik juga diharapkan memiliki project dalam
bentuk kokurikuler. Guru BK berkolaborasi dengan guru mata pelajaran untuk
dapat menggali potensi peserta didik
1.6 Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan sumber daya
yang tersedia. 1) Sistem blok-team teaching dalam perencanaan namun guru Fisika,
Kimia, Biologi mengajar bergantian, begitu juga guru Ekonomi,
Sosiologi dan Geografi.
2) Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri.
3) Terintegrasi-team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran
1.7 Setiap tengah dan akhir semester ada unit inquiry yang mengintegrasikan
mata pelajaran dalam masing-masing IPA dan IPS
1.8 Peserta didik diwajibkan untuk menulis essai sebagai salah satu syarat
kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran diharapkan
memberi inspirasi terkait topik yang dipilih.
2. Kurikulum di kelas XI
2.1 serta didik kelas 11 memilih mata pelajaran yang diminati dari minimal 2 kelompok
pilihan, hingga syarat minimal jam pelajaran terpenuhi, yaitu total JP : 40/ minggu;
JP mapel pilihan: 22 JP/Minggu

13
2.2 Guru BK memberikan alternatif pilihan mata pelajaran berdasarkan hasil
analisis potensi diri, harapan orangtua, peluang dan arah karir peserta didik
dan rekomendasi guru mata pelajaran.
2.3 Kolaborasi guru BK, wali kelas dan guru mata pelajaran akan membantu
peserta didik dalam mengambil keputusan memilih mata pelajaran.
Ada 5 kelompok mata pelajaran. 1) Kelompok mata pelajaran umum: semua peserta
didik harus mengukuti seluruh mata pelajaran pada kelompok ini. 2) Kelompok
mata pelajaran MIPA: Fisika, Kimia, Biologi, Informatika, dan Matematika tingkat
lanjut. Satuan Pendidikan wajib menyediakan minimal 3 (tiga) mata pelajaran. 3)
Kelompok mata pelajaran IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, dan Antropologi.
Satuan Pendidikan wajib menyediakan minimal 3 (tiga) mata pelajaran 4) Kelompok
mata pelajaran Bahasa dan Budaya: Bahasa dan sastra Indonesia, bahasa dan sastra
Inggris, dan Bahasa asing lainnya. Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai
dengan sumberdaya yang tersedia di satuan Pendidikan. 5) Kelompok mata
pelajaran Vokasi dan Prakarya: Membatik, servis elektronik, desain grafis, dsb
disesuaikan dengan sumberdaya yang tersedia. Satuan Pendidikan bekerja sama
dengan pemangku kepentingan dan disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan
sumberdaya yang ada. Sedangkan capaian pembelajaran mata pelajaran Prakarya
dikembangkan oleh pemerintah pusat dan dapat dikembangkan sesuai potensi dan
sumber daya satuan Pendidikan. Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerinrah,
terdapat kelompok mata pelajaran Seni dan Olahraga yang dibuka sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di SMA. d. Sekolah membuka minimal 2 kelompok mata
pelajaran. Apabila sumberdaya memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari
dua kelompok mata pelajaran.
F. Tugas Perkembangan Peserta Didik
Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi di atas didasarkan pada pemenuhan
tugas-tugas perkembangan peserta didik SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, yaitu:

1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa ;
2. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan minat manusia ;
3. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, dan ekonomi ;

14
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk
mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karier serta berperan
dalam kehidupan masyarakat ;
5. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
sosial yang lebih luas ;
6. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai
pria atau wanita ;
7. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan
fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat ;
8. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis ;
9. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi
seni ;
10. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya ;
11. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri menikah dan hidup berkeluarga
G. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling Fase E Kelas X
No Aspek Perkembangan Alur Capaian Layanan BK
1. Landasan Hidup Menerapkan pengetahuan keberagamaan atas dasar
Religius keyakinan yang dimiliki secara konsisten melalui
sikap dan perilaku sehari hari.
2. Landasa Perilaku Etis Berperilaku berdasarkan keberagaman norma dan aspek
etis dalam kehidupan sehari-hari
3. Kematangan emosi Mengembangkan ragam ekspresi perasaan diri sendiri
secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik
4. Kematangan Mengembangkan ragam altematif pengambilan keputusan
Intelektual dan pengentasan masalah secara objektif menggunakan
konsep ilmu pengetahuan dan perilaku Belajar
5. Kesadaran Tanggung Berinteraksi secara harmonis dengan orang lain sesuai
Jawab hak dan kewajiban
6. Kesadaran Gender Menunjukkan kolaborasi secara harmonis dengan lain
jenis sesuai peran sosial.
7. Pengembangan Pribadi Berperilaku secara tepat sesuai dengan kemampuan dan
keunikan diri dalam lingkungan sosial yang lebih luas.
8. Perilaku Kewirausahaan Mempraktikkan nilai-nilai hidup hernat, ulet, kompetitif,
Kemandirian Perilaku dan kolaboratif untuk mencapai hidup mandiri.
Ekonomis
9. Wawasan Kesiapan Mengembangkan altematif perencanaan karier dengan
Karir mempertimbangkan kemampuan, nilai-nilai, persyaratan,
peluang dan ragam pendidikan lanjutan.
10 Kematangan Hubungan Menunjukkan jalinan persahabatan dengan ternan
. dengan Teman Sebaya sebaya antar budaya dengan memperhatikan norma-
norma dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi bersama.
11 Mencapai kematangan Mengeksplorasi norma-norma dan persiapan yang

15
. dan kesiapan diri untuk dibutuhkan dalam pemikahan dan berkeluarga (agama,
menikah dan fisik, psikologis, sosial-ekonomi, ilmu pengetahuan)
Berkeluarga

2. Alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling Fase F Kelas XI dan XII
No Aspek Perkernbangan Alur Capaian Layanan BK
1. Landasan Hidup Menerapkan pengetahuan keberagamaan serta mengajak
Religius teman sebaya atas dasar keyakinan yang dimiliki.
secara konsisten rnelalui sikapdan perilaku sehari
hari.
2. Landasa Perilaku Etis Berperilaku atas dasar keputusan yang rnengintegrasikan
keragaman norma dan aspek etis dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Kematangan emosi Menyesuaikan dan orang lain ekspresi perasaan diri
secara tepat untuk menyelesaikan konflik.
4. Kematangan Mengembangkan ragam altematif pengambilan
Intelektual keputusan dan pengentasan masalah secara objektif
menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku
belajar beserta konsekuensinya
5. Kesadaran Tanggung Menunjukan kesamaan (equality ) dan atau kesetaraan
Jawab (equity) dalam berinteraksi dengan orang lain sesuai
hak dan kewajiban
6. Kesadaran Gender Mendesain bentuk kolaborasi secara harmonis dengan
lain jenis dalam keberagaman peran sosial
7. Pengembangan Pribadi Mengelola dan mengembangkan kemampuan dan
keunikan diri yang dimi1iki. dalam lingkungan sosial
yang lebih luas
8. Perilaku Kewirausahaan Berperilaku hemat, ulet, kompetitif, kompetitif, dan
Kemandirian Perilaku kolaboratif sesuai dengan karakteristik wirausaha,
Ekonomis atas dasar kesadaran diri.
9. Wawasan Kesiapan Menentukan altematif perencanaan karier dengan
Karir mempertimbangkan kemampuan, nilai-nilai,
persyaratan, peluang dan ragam pendidikan lanjutan.
10 Kematangan Hubungan Mengembangkan kemampuan kerja sama yang
. dengan Teman Sebaya harmonis dengan teman sebaya antarbudaya tanpa
stereotip dan prasangka
11 Mencapai kematangan Menunjukan pemahaman tentang bentuk bentuk tentang
. dan kesiapan diri untuk kesiapan pernikahan serta peran dan tanggung jawab
menikah dan dalam pernikahan dan berkeluarga (agama, fisik,
Berkeluarga psikologi, sosial-ekoniomi, ilmu pengetahuan )

H. KEGIATAN LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN DAN


KONSELING
1. Kegiatan Layanan
a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru,
terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk

16
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di
lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan,
dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika
kelompok.
g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan
dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan antarmereka.
j. Advokasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik untuk
memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat
perlakuan yang salah sesuai dengan karakter cerdas yang terpuji.

2. Kegiatan Pendukung

a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik
dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan


pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis,
komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.

c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam


pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
17
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat
terbatas dan tertutup.

d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya.

e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang


dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta
didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

I. Penilaian Layanan BK
Sebagai upaya pendidikan, khususnya dalam rangka pengembangan kompetensi peserta didik,
hasil-hasil layanan bimbingan harus dinilai, baik melalui penilaian terhadap hasil layanan maupun
proses pelaksanaanya. Penilaian ini selanjutnya dapat dipakai untuk keefektifan layanan di satu sisi
dan sebagai dasar petimbangan bagi pengembanganya di sisi lain. Penilaian merupakan langkah
penting dalam dalam manajemen program bimbingan. Tanpa penialaian tidak mungkin kita dapat
mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan kegiatan layanan bimbingan konseling yang telah
dilaksanakan. Penilaian layanan bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh
mana kegiatan layanan itu mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Untuk mengetahui keberhasilan layanan dilakukan penilaian. Dengan penilaian ini dapat
diketahui apakah sebuah layananefektif dan membawa dampak positif terhadap peserta didik yang
mendapatkan layanan. Penilaian ditujukan kepada perolehan peserta didik yang menjalani layanan.
Perolehan ini diorientasikan pada :

a. Pengentasan masalah peserta didik


Sejauh manakah perolehan peserta didik menunjang bagi pengentasan masalahnya. Perolehan ini
diharapkan dapat lebih menunjang terbinanya tingkah laku positif, khususnya berkenaan dengan
permasalahan dan perkembangan diri peserta didik.

b. Perkembangan aspek-aspek kepribadian peserta didik


Sikap, motivasi, kebiasaan, keterampilan dan keberhasilan belajar, konsep diri, kemampuan
berkomunikasi, kreatifitas, apresiasi terhadap nilai dan moral.

Secara khusus fokus penilaian diarahkan kepada berkembangnya :

1) Pemahaman baru, yang diperoleh melalui layanan dalam kaitanya dengan masalah yang
dibahas
2) Perasaan positif, sebagai dampak dari materi yang dibawakan melalui layanan
18
3) Rencana kegiatan, yang akan dilaksanakan oleh peserta didik sesudah pelaksanaan layanan
dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah yang dialaminya.
4) Seluruh fokus penilaian itu khususnya rencana kegiatan secara jelas mengacu kepada
kompetensi yang diaplikasikan peserta didik untuk pengentasan yang dihadapinya dalam
rangka kehidupan sehari-hari yang efektif.
Sasaran penilaian bimbingan dan konseling berorientasi pada perubahan tingkah laku
(termasuk di dalamnya pendapat, nilai, dan sikap) serta perkembangan peserta didik. Oleh
karena itu penilaian dilakukan dalam proses pencapaian kemajuan perubahan tingkah laku
dan perkembangan peserta didik tersebut. Penilaian bimbingan dan konseling ditujukan
kepada penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan :

a. Mengamati partisipasi dan aktivitas peserta didik dalam kegiatan layanan

b. Mengungkapkan pemahaman peserta didik atas materi yang disajikan atau pemahaman
atas masalah yang dialaminya.

c. Mengungkapkan kegunaan layanan dan mengamati perkembangan peserta didik.

d. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan. Di


lihat dari tahapan penilaian dalam bimbingan dan konseling dapat dipisahkan menjadi
tiga tahap, yaitu :

a. Penilaian segera (laiseg), adalah penilaian tahap awal yang dilakukan segera
setelah atau menjelang diakhirinya layanan yang dimaksud. Penilaian ini dapat
diungkap dengan menanyakan kepada peserta didik tentang proses dan keadaan
peserta didik terkait dengan materi layanan yang diberikan.
b. Penilaian jangka pendek (laijapen), adalah penilaian lanjutan yang dilakukan
setelah satu atau lebih jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai
paling lama satu bulan. Penilaian ini dapat dilakukan dengan mengobservasi
(mengamati) ataupun mewancarai (menanyakan) dari beberapa sumber yang tahu
tentang keadaan dan kondisi peserta didik yang diberi layanan.
c. Penilaian jangka panjang (laijapan) adalah penilaian yang lebih menyeluruh
setelah dilaksanakannya layanan dengan selang satu unit waktu tertentu, seperti
satu semester. Penilaian ini biasa digunakan untuk mengukur keterlaksanaan suatu
program bimbingan dan konseling secara menyeluruh baik dalam rentang satu
semester, maupun selama satu tahun.
J. Strategi pelaksanaan BK
Strategi pelaksanaan bimbingan dan konseling melalui tahapan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini meliputi kegiatan :
a. Analisis kebutuhan peserta didik

19
Ananlisis ini didasarkan dari :
1) Inventori Tugas Perkembangan (ITP)
2) Alat Ungkap Masalah (AUM)
3) Pengalaman konselor
4) Masukan dari berbagai pihak terkait (orang tua peserta didik, wali kelas, guru mata
pelajaran, kepala sekolah dan lain-lain)
b. Konsultasi program
c. Penyusunan program
d. Penyediaan sarana dan prasarana
e. Pembagian tugas
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan program BK meliputi dua kegiatan, yaitu :
a. Di dalam jam pembelajaran sekolah meliputi :
1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan
layanan informasi, penempatan/penyaluran, penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/ kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas
2) Kegiatan tidak tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelengggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data,
kunjungan rumah, pemanfaatan kepustkaan, dan laih tangan kasus.

b. Di luar jam pembelajaran sekolah meliputi :


1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan orientasi,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta
kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas.
2) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah, di ketahui dan
dilaporkan kepada pimpinan sekolah
3. Tahap evaluasi
Dalam tahap evaluasi terdiri dari :
a. Penilaian
Penilaian proses kegiatan BK dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses selama
kegiatan bimbingan dan konseling berlangsung.
b. Tindak lanjut
Dari hasil penilaian yang dilakukan merupakan bahan untuk program tahun berikutnya.
c. Pelaporan
Pelaporan terdiri dari laporan bulanan, laporan semester dan laporan tahunan kepada kepala sekolah.
K. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan antara lain sebagai berikut :
1. Sarana
20
a. Alat pengumpul data
Penyediaan alat pengumpul data seperti : format-format, pedoman observasi, pedoman
wawancara, angket /data pribadi, catatan harian, daftar nilai prestasi belajar, kartu
konseling, instrumen pengembangan bakat dan minat.
a. Alat penyimpan data, contoh : kartu pribadi, buku pribadi.
b. Perlengkapan teknis, contoh : buku pedoman/petunjuk, blanko surat, agenda surat,
komputer.
2. Prasarana
Prasarana penunjang layanan :
a. Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas : ruang tamu, ruang konsultasi, ruang
bimbingan kelompok/diskusi, ruang dokumentasi.
b. Anggaran biaya untuk menunjang kegiatan layanan terdiri atas biaya/anggaran biaya yang
diperlukan, home visit.
L. Anggaran Biaya
Untuk lebih menunjang pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, baik individual
maupun kelompok SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya ditunjang oleh anggaran biaya masuk
dalam RKAS Sekolah.

M. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Memahami diri tentangpotensi diri, peminatan belajar yang diselenggarakan di
satuan pendidikan danpeluang pengembangannya
2. Pengembangan potensinya dan mencapaiperkembangan optimal
3. Penyaluran potensi yang dimiliki sesuai denganprogram peminatan yang
diselenggarakan di satuan pendidikan dan kesempatan lain yang ada
4. Menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi satuan pendidikan
5. Menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif sesuaipeminatannya dan kondisi
lingkungan pembelajarannya
6. Mencegah agar tidakmengalami kekeliruan pikiran, perasaan dan perilaku yang
menghambatkelancaran belajar
7. Mengentaskan masalahnya secara bertanggungjawab
8. Memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan dan bertindak atau berkehendak
9. Menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam
dirinya
10. Mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai dengankesempatan yang ada dan
masa depannya.

21
N. Asas Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Asas Kerahasiaan
2. AsasKesukarelaan
3. Asas Keterbukaan
4. Asas Kegiatan
5. Asas Kekinian
6. Asas Kedinamisan
7. Asas Keterpaduan
8. Asas Kenormatifan
9. Asas Keahlian
10. Asas Kemandirian
11. Asas Alih Tangan Kasus
12. Asas Tut Wuri Handayani

O. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan


hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan
dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan
penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), dan lain-lain.
Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan
masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar
kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMA KEMALA BHAYANGKARI 1
SURABAYA, dibuat dan disusun sendiri oleh tim guru bimbingan dan konseling sesuai
dengan lingkungan dan masalah/kebutuhan konseli di sekolah yang berdasarkan pada
SKKPD dengan pendekatan tujuan (4 bidang layanan). Angket diolah dengan aplikasi
Angket Kebutuhan Peserta Didik. Hasilnya sbb. :

22
1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik Kelas XI

PROFIL KELAS DARI HASIL ANALISA ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK


SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya
KELAS : XI IPA 1
TAHUN :2022-2023

BIDANG LAYANAN
WAKTU
JML PROSENTA
NO BUTIR ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK PRIORITAS LAYANAN
RESPONDEN SE PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR
(BULAN)

21 Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah 28 3,19% TINGGI JUL 292 297 201 87
14 Saya kadang lupa membuang sampah sembarangan 27 3,08% TINGGI JUL 33,30% 33,87% 22,92% 9,92%
20 Saya belum memahami etika dan budaya tertib berlalu lintas 25 2,85% TINGGI AGT
35 Saya belum tahu cara untuk membangkitkan semangat belajar 27 3,08% TINGGI AGT
39 Saya merasa sulit untuk belajar kelompok 26 2,96% TINGGI AGT
47 Saya belum memahamai program studi yang ada di Perguruan Tinggi 26 2,96% TINGGI AGT
7 Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik 25 2,85% TINGGI SEPT
41 Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar 24 2,74% TINGGI SEPT
3 Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif 23 2,62% TINGGI SEPT
16 Saya sedang memiliki masalah dengan teman dekat (pacar) 22 2,51% TINGGI SEPT
Saya belum paham yang harus dilakuan dengan adanya pemanasan
19 global 22 2,51% TINGGI SEPT
Saya belum memahami peran sosial pria dan wanita dengan norma
30 yang ada di masyarakat 24 2,74% TINGGI OKT
2 Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME 21 2,39% TINGGI OKT
6 Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan diri 22 2,51% TINGGI OKT
17 Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan sosial 20 2,28% TINGGI OKT
18 Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif 23 2,62% TINGGI OKT
31 Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, LGBT dan HIV/AIDS 23 2,62% TINGGI NOP
Saya belum paham hubungan antara bakat, minat, pendidikan dan
48 pekerjaan 22 2,51% TINGGI NOP
5 Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dengan baik 22 2,51% TINGGI NOP
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan reproduksi
8 remaja 20 2,28% TINGGI NOP
29 Saya belum memahami tawuran pelajar dan akibatnya 20 2,28% TINGGI DES
1 Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih belum baik 19 2,17% TINGGI DES

10 Saya merasa masih sedikit pengetahuhan tentang ilmu kepemimpinan 17 1,94% SEDANG DES
11 Saya belum paham tentang mental disorder dan permasalahannya 20 2,28% TINGGI DES
38 Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian saja 20 2,28% TINGGI JAN
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat terlarang serta
9 dampaknya 17 1,94% SEDANG JAN
Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos (fb, wa,
23 dll) 18 2,05% TINGGI JAN
12 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah 16 1,82% SEDANG JAN
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan
22 terimakasih dalam pergaulan 18 2,05% TINGGI FEB
24 Saya belum memahami etika dalam bergaul 16 1,82% SEDANG FEB
25 Saya belum tahu cara menjaga persahabatan agar tetap langgeng 17 1,94% SEDANG FEB
26 Saya merasa saat ini belum banyak memiliki teman 16 1,82% SEDANG FEB
33 Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping) 16 1,82% SEDANG MART
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan
28 cara mensikapinya 14 1,60% SEDANG MART
32 Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif 15 1,71% SEDANG MART
43 Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas 15 1,71% SEDANG MART
27 Saya masih sering terbawa arus pergaulaan yang kurang baik 13 1,48% SEDANG APRL
34 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan 13 1,48% SEDANG APRL
50 Saya belum mengetahui tentang seleksi masuk perguruan tinggi 13 1,48% SEDANG APRL
36 Saya masih suka menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR) 9 1,03% SEDANG APRL

40 Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik 9 1,03% SEDANG MEI
44 Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk membaca 9 1,03% SEDANG MEI
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-jenis profesi/pekerjaan di
46 masyakarat 9 1,03% SEDANG MEI
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan cita-cita/karir masa
49 depan 9 1,03% SEDANG MEI
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu 10 1,14% SEDANG JUN
42 Saya masih belum bisa belajar secara rutin 8 0,91% RENDAH JUN
45 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup 8 0,91% RENDAH JUN
4 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes /ujian 7 0,80% RENDAH
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam
13 (bermain,begadang) 9 1,03% SEDANG
Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara yang lain tidak mau
15 tertib untuk antri 5 0,57% RENDAH

23
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik Kelas
XI IPA 1

NOMOR
NAMA SISWA L/P JUMLAH %
Urut Kode Induk
12 K12 13392 DIMAS RAFIANSYAH L 35 70,0%
8 K8 13374 CINTYA TRISTY TANTYONO P 34 68,0%
17 K17 13434 HAYYU NAJIA SALSABILLA P 33 66,0%
1 K1 13328 AMANDA KEYZHA HALIDA P 33 66,0%
20 K20 13469 MEGA AYU CAHYANI P 33 66,0%
18 K18 13442 JATMIKO NATA PRATAMA L 31 62,0%
15 K15 13427 GIZCA DANISA PUSPA NEGARA SW P 31 62,0%
14 K14 13410 FARABI SANDY L 30 60,0%
6 K6 13369 CESYARA RIVALINA PUTRI A. P 30 60,0%
5 K5 13368 CAROLLINE FARENISSA REVTA YOGA P 29 58,0%
4 K4 13358 AZHWANAYRA PUTRI ERTI P 29 58,0%
21 K21 13481 MUCHAMAD HOLIL HUTDIN L 29 58,0%
10 K10 13388 DICKY DWIYAN SAPUTRA L 28 56,0%
2 K2 13341 ARFIANSYAH SETIABUDI L 28 56,0%
23 K23 13508 NANDA AULIA PUTRI ARIEFIANTI P 28 56,0%
22 K22 13487 MUHAMMAD FAHRI IQBAL L 28 56,0%
11 K11 13389 DIEGO ADRIAN GOZALI L 27 54,0%
3 K3 13351 AURELIA HANNA ZAHIA P 27 54,0%
29 K29 13540 RIDWAN KURNIAWAN L 27 54,0%
13 K13 13397 DINDA SINDY TALIA SALSABILA P 26 52,0%
19 K19 13463 MANCINI PUTRA RACHMADHANDY L 26 52,0%
26 K26 13522 PUTRI PRIMADIA YASMINE P 26 52,0%
7 K7 13372 CINDY VANIA APSARI P 25 50,0%
16 K16 13432 HARDIANA AMEYLIA YOLANDA P 25 50,0%
9 K9 13387 DHEA RATNA PARAMITA P 24 48,0%
25 K25 13516 NURKHOLIFAH MUKAROMAH P 24 48,0%
27 K27 13523 PUTRI SEPTYARINI P 23 46,0%
24 K24 13514 NUR QOIDAH MAULIDYA P 22 44,0%
28 K28 13537 REYNITA APRILIA RIZKA P 21 42,0%
30 K30 13553 SASKIA ALIYA ZAHARA P 19 38,0%

24
Deskripsi hasil angket :
Berdasarkan profil kelas dan profil konseli dari hasil angket di atas, permasalahan
tertinggi terdapat pada bidang sosial sebesar 33,87%, diikuti oleh bidang pribadi sebesar
33,30%, bidang belajar sebesar 22,92% & dan bidang karier sebesar 9,92%. Adapun butir
masalah yang paling tinggi adalah tentang masih suka mencontek dalam mengikuti tes yang
dipilih oleh 321 konseli, diikuti oleh masalah kesulitan memahami kesehatan tertentu
sebanyak 275 konseli, tentang belum disiplin beribadah kepada Tuhan YME sebanyak 252
konseli. Sementara peserta didik yang paling banyak memilih item masalah adalah DRF (49
butir) dan CTT (43 butir).
3. Deskripsi Rumusan Kebutuhan
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PRIBADI Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih belum baik Meningkatnya kualitas Ibadah pada Tuhan YME
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME Selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan YME
Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif Memiliki pikiran positif
Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes /ujian Kemampuan menghindari kebiasaan mencontek saat ujian
Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dengan baik Kemampuan mengelola emosi dengan baik
Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan diri Pemahaman mengenai mekanisme pertahanan diri
Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik Keterampilan mengatur waktu kegiatan
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja Pemahaman tentang kesehatan repoduksi remaja
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat terlarang serta dampaknya Kemampuan menghindari obat terlarang dan narkoba
Saya merasa masih sedikit pengetahuhan tentang ilmu kepemimpinan Pemahaman tentang ilmu kepemimpian
Saya belum paham tentang mental disorder dan permasalahannya Kemampuan menghindari diri dari penyakit mental
Saya jenuh dan enggan masuk sekolah Kemampuan mengatasi kejenuhan masuk sekolah
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam (bermain,begadang) Kemampuan menghilangkan kebiasaan keluar malem (bermain,begadang)
Saya kadang lupa membuang sampah sembarangan Memiliki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya
Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara yang lain tidak mau tertib untuk antri Memiliki budaya antri
Saya sedang memiliki masalah dengan teman dekat (pacar) Pemahaman tentang dampak pacaran
SOSIAL Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan sosial Memiliki kepekaan diri dan sosial
Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif Kemampuan berkomunikasi yang baik
Saya belum paham yang harus dilakuan dengan adanya pemanasan global Pemahaman dampak pemanasan global
Saya belum memahami etika dan budaya tertib berlalu lintas Memiliki etika dan budaya tertib berlalu lintas
Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah Kemampuan mematuhi tata tertib sekolah
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam Kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan
pergaulan
Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll) Kemampuan mengendalikan ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll)
Saya belum memahami etika dalam bergaul Pemahaman tentang etika bergaul
Saya belum tahu cara menjaga persahabatan agar tetap langgeng Kemampuan membina persahabatan yang baik
Saya merasa saat ini belum banyak memiliki teman Kemampuan membina hubungan dengan banyak teman
Saya masih sering terbawa arus pergaulaan yang kurang baik Kemampuan untuk selektif dalam bergaul
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara Pemahaman mengenai bentuk-bentuk kenakalan remaja
mensikapinya
Saya belum memahami tawuran pelajar dan akibatnya Kemampuan untuk menghindari tawuran pelajar
Saya belum memahami peran sosial pria dan wanita dengan norma yang ada di Pemahaman mengenai peran sosial pria dan wanita dengan norma yang ada di
masyarakat masyarakat
Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, LGBT dan HIV/AIDS Pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT, HIV/AIDs
BELAJAR Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif Keterampilan belajar efektif dan efisien
Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping) Keterampilan membuat mind mapping
Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan Pemahaman mengenai cara kerja otak kiri dan kanan
Saya belum tahu cara untuk membangkitkan semangat belajar Semangat belajar yang tinggi
Saya masih suka menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR) Kedisiplinan menyelesaikan tugas sekolah
Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu Kemampuan menyelesaikan kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu
Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian saja Semangat belajar, tidak hanya kalau ada tes atau ujian saja
Saya merasa sulit untuk belajar kelompok Kemampuan untuk belajar kelompok
Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik Kemampuan memilih lembaga bimbingan belajar yang baik
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar Keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar
Saya masih belum bisa belajar secara rutin Memiliki kebiasaan belajar secara rutin
Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas Memiliki keberanian bertanya dan menjawab di kelas
Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk membaca Kebiasaan membaca yang tinggi
KARIR Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup Kemampuan memperoleh penghasilan untuk biaya hidup
Mengidentifikasi jenis-jenis profesi/pekerjaan
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-jenis profesi/pekerjaan di masyakarat
Saya belum memahamai program studi yang ada di Perguruan Tinggi Pemahaman mengenai program studi di Perguruan Tinggi
Saya belum paham hubungan antara bakat, minat, pendidikan dan pekerjaan Pemahaman mengenai hubungan bakat, minat, pendidikan dan pekerjaan
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan cita-cita/karir masa depan Mengidentifkasi pilihan karir atau cita-cita yang sesuai dengan dirinya
Saya belum mengetahui tentang seleksi masuk perguruan tinggi Pemahaman mengenai seleksi mahasiswa di Perguruan tinggi

P. RUMUSAN TUJUAN

Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan
konseling. Berikut rumusan tujuannya

25
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Meningkatnya kualitas Ibadah pada Tuhan Peserta didik/konseli dapat meningkatkan Kualitas Ibadah
YME pada Tuhan YME
Selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Peserta didik/konseli dapat menyadari nikmat dari
Tuhan YME pemberian-Nya serta memiliki sikap bersyukur terhadap
nikmat yang telah diberikan oleh-Nya
Memiliki pikiran positif Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
berpikir dan bersikap positif serta menerapkannya dalam
kehidupan hingga menjadi pribadi yang sukses
Kemampuan menghindari kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan
mencontek saat ujian kesadaran bahwa menyontek adalah perbuatan tidak baik
(tercela), memahami penyebab dan dampak dari
perbuatan menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Kemampuan mengelola emosi dengan baik Peserta didik/konseli dapat memahami tentang
kecerdasan emosi dan pengendalian diri serta pelunya
mentaati norma dan peraturan yang berlaku
Pemahaman mengenai mekanisme Peserta didik/konseli dapat memahami akan pentingnya
pertahanan diri mekanisme pertahanan diri serta berbagai jenis atau
bentuk dari mekanisme pertahanan diri yang dapat
dilakukan
Keterampilan mengatur waktu kegiatan Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
manajemen waktu serta mampu menerapkan manajemen
waktu tersebut dalam kehidupan sehari-hari

Pemahaman tentang kesehatan repoduksi Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kesehatan
remaja reproduksi , pentingnya merawat organ atau alat
reproduksi yanag ada pada pria dan wanita serta menjaga
prilaku pelecehan seksual
Kemampuan menghindari obat terlarang Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang jenis
dan narkoba dan bentuk narkoba dengan benar, dapat memahami
dampak dari mengkonsumsi narboka serta memiliki
perasaan positif untuk mencegah dampak negatif narboka

Pemahaman tentang ilmu kepemimpian Peserta didik/konseli dapat memahami apa yang disebut
pemimpin, dapat mengenal fungsi dan tugas
kepemimpinan serta gaya kepemimpinan
Kemampuan menghindari diri dari penyakit Peserta didik/konseli dapat memahami tentang penyakit
mental mental (mental disorder) serta tanda-tandanya atau
gejalanya, dapat menjadi individu yang sehat secara
rohani dan jasmani
Kemampuan mengatasi kejenuhan masuk Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
sekolah kejenuhanya masuk sekolah
Kemampuan menghilangkan kebiasaan Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kebiasaan
keluar malem (bermain,begadang) keluar malam (bermain,begadang)
Memiliki kebiasaan membuang sampah Peserta didik/konseli memiliki budaya dan kebiasaan
pada tempatnya membuang sampah pada tempatnya
Memiliki budaya antri Peserta didik/konseli memiliki budaya dan kebiasaan
untuk antri
Pemahaman tentang dampak pacaran Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan pacaran
dan dampak negatif dari pacaran sehingga dapat
memutuskan untuk memfokuskan diri pada tugas pokok
SOSIAL Memiliki kepekaan diri dan sosial Peserta didik/konseli memiliki kepekaan diri dan sosial,
pelajar
dapat memahami pentingnya hidup bersosial serta dapat
berprilaku yang bertanggung jawab dalam masyarakat

Kemampuan berkomunikasi yang baik Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya


26
komunikasi untuk menyampaikan pesan, ide atau gagasan
dalam hidup bermasyarakat
Pemahaman dampak pemanasan global Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
pemanasan global (global warning) dan akibat yang
mengurangi dampaknya

BELAJAR Keterampilan belajar efektif dan efisien Peserta didik/konseli dapat mengenal hakekat belajar,
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
serta cara belajar efektif dan efisien
Keterampilan membuat mind mapping Peserta didik/konseli mampu memahami tentang mind
mapping serta dapat membuat suatu peta pikiran untuk
meningkatkan prestasi belajar
27
Pemahaman mengenai cara kerja otak kiri Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
dan kanan perbedaan fungsi, cara mengembangkan serta
memanfaatkan fungsi otak kanan dan otak kiri
kebiasaan yang benar dalam belajar hingga dapat
membangkitkan semangat belajar untuk berprestasi

KARIR Kemampuan memperoleh penghasilan Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang kerja
untuk biaya hidup sambil sekolah untuk memperoleh penghasilan untuk
biaya hidup sambil sekolah
Mengidentifikasi jenis-jenis Peserta didik/ konseli mengenal jenis-jenis
profesi/pekerjaan profesi/pekerjaan untuk persiapan masa depannya
Pemahaman mengenai program studi di Peserta didik/konseli mengenal tentang berbagai macam
Perguruan Tinggi program studi di perguruan tinggi, dan mampu menyusun
strategi untuk bisa memilih dan masuk pada program studi
yang sesuai dengan dirinya
Pemahaman mengenai hubungan bakat, Peserta didik/konseli memahami hubungan antara bakat,
minat, pendidikan dan pekerjaan minat, pendidikan dan pekerjaan dimasa depan
Mengidentifkasi pilihan karir atau cita-cita Peserta didik/konseli mampu mengidentifikasi dan
yang sesuai dengan dirinya menetapkan cita-cita karir masa depannya
Pemahaman mengenai seleksi mahasiswa Peserta didik/konseli mampu memahami berbagai macam
di Perguruan tinggi bentuk seleksi masuk Perguruan tinggi, dan memiliki
strategi untuk bisa diterima di perguruan tinggi yang dicita-
citakan

Q. KOMPONEN PROGRAM

28
Komponen program bimbigan dan konseling di SMA meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1)  Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka.
Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan
dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan
eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang
langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan
klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan
bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

2)  Layanan Responsif


Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara
aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan kotak
masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling
atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan
advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk memiliki
kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang
disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status
sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli
mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.

3)  Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik


Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan
kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil
tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan
individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan
meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Aktivitas dimulai sejak
peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah.
Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan
29
didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas
layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan kepada peserta didik
dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok,
bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi.
Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan
kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan
minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat
memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam pemilihan
kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.

4)  Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya
tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau
guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan
kombinasi antara tatap muka dan daring.

Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :

KOMPONEN JUMLAH PROPOR PERHITUNGAN


NO NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN
PROGRAM LAYANAN SI WAKTU/JAM
1 Layanan Dasar 1 Dahsyatnya keutamaan bersyukur 28 49% 49% x 24 = 11,76
2 Berpikir dan bersikap positif
3 Menyontek, penyebab dan solusinya
30
4 Kecerdasan emosi dan pengendalian diri
5 Mekanisme pertahanan diri
6 Manajemen waktu
9

14

3 Layanan Responsif 1 Kiat meningkatkan ibadah 16 28% 28% x 24 = 6,72


2 Mengatasi kejenuhan masuk sekolah
3 Akibat kebiasaan keluar malam
(bermain,begadang)
4 Hebatnya pengaruh kata maaf, tolong dan
terima kasih dalam pergaulan 31
5 Dampak ketergantungan pada medsos (fb, wa,
dll)
6 Kiat memiliki banyak teman
7 Selektif dalam bergaul
32
PROGRAM KERJA TAHUNAN
BIMBINGAN KONSELING
SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2021-2022
BIDANG BULAN KELAS SASARAN (HASIL YANG SPESIFIK
NO URAIAN KEGIATAN BIMBINGAN
BIDANG BULAN DANYANGDAPAT DI UKUR) BIAYA KET
BIDANG 7 BULAN
8 9 10 11 12 1 2 3KELAS 4 5 6SASARANXKELAS SASARAN
(HASIL
XI XII (HASIL
SPESIFIK YANG SPESIFIK
NO NO
URAIAN KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
BIMBINGAN P S
BIMBINGAN B K DAN DAPAT DI UKUR) BIAYA KETBIAYA KET
7P V8S V 9B 10 117 128 19 210 311 412 51 62 X3 XI 4 5XII6DAN X DAPAT
XI XIIDI UKUR)
2.3 Penempatan dan Penyaluran P S B K V VK V
1 PERSIAPAN 3.3-Alih Penempatan
tangan kasus dalam kelas V V V V X X X X X X X X X X X V V V Siswa dapat menempati posisi tertentu
X
1.1 Penyusunan Program3.4 - Penjurusan
Himpunan data V BIDANG V X X X XPROGRAM
V V V X X X X X X X X GASAL V V program
V Datayang menunjang
bisa masa depan
dimanfaatkan untuk baik,
infor-
Psikotes V BULAN SEMESTER Memilih V KELAS SASARAN pelajaran
karir, bakat,
BK
dan
tahun
(HASILminat YANG SPESIFIK
1.2 Konsultasi - Buku pribadi V masi
NOProgram URAIAN
Angket KEGIATAN
penjurusan
VBIMBINGAN BIMBINGAN KONSELING pelajaran 2021-2022
DAN DAPAT DI UKUR) BIAYA KET
1.3 Koordinasi & pembagian - Rekap daftar
tugashadir siswa VVP VS VB VK V7 V8 VSMA 9 V10 V
11 V 12 V1 V2 V3 V4 V5 V6 VX VXI V
KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
XII
1.4 Penyediaan --Hasil
Ekstrakulikuler
psikotes VV V V V V V
6 Fasilitas
EVALUASI
- Pilihan DAN
sekolahAKUNTABILITAS
lanjutan V V
TAHUN PELAJARAN 2021-2022
V Kinerja, penanganan kasus dan kerja-
2 BIDANG LAYANAN - BukuBKkasus V V V V V V V V V V V V V V V V Disesuaikan dengan jadwal pendaftar-
6.1 3 bulan V V V sama
an PTN yang
danlebih
PTS baik
2.1 Orientasi 6.2- Akhir MPCL
semester V V VBIDANGV V
V BULAN V
V SASARAN (HASIL YANG SPESIFIK
- MPLSNO7 TINDAK 2.4- Penguasan
Sosiometri Konten
URAIAN KEGIATAN V V BIMBINGAN V V VV V
Juli V
Agustus September V
Oktober
V mampu
Siswa
November
V Desember
V menemukan KELAS
diri dan DAN DAPAT DI UKUR)Sekolah/ BIAYA KET
2.5 LANJUT
Konseling Perorangan X X X X X X X X X V
X V
X X X X X X V V V Siswa mampu memahami masalahnya Insidental
- Pemantapan - Angket
kelas baru alumni V V PV S VB VK 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1V
V V V lingkungan/situasi baru
2 3 4 1 2 3 4 X XIdi XII
sekolah Aula
8 PELAPORAN
2.6- Bimbingan
Angket minat Kelompok
kelas XII X X X X X X X X X V X X X V X X X X V V V dan mampu mengambil kepututsan
1 PERSIAPAN

2.2 Informasi 1.22.7 - Konseling


AngketProgram Kelompok
penjurusan V V V V X X XV X X X X X X X X X X V X X X V V V secara tepat Memilih program pelajaran BK tahun
1.1 Penyusunan V
Konsultasi Program pelajaran 2021-2022
- Pengenalan BK
2.8sekolah
3.5 Konsultasi rumahV V V V V V
Kunjungan X X X X X X X X VX X X XSeluruh V Vsiswa V memperoleh
Mencari jalan keluar permasalahan Kelas XI
informasi 600,000 Sekolah
1.3 di
Koordinasi & pembagian tugas V
1.4 - Orang
Penyediaan
- Hak dan kewajiban warga
tua
Fasilitas V V V V X VX XV X X X X X X X X X X X X X V V V
V V V sesuai yang diharapkan dan XII
KET
3.6- Alih:LAYANAN
Wali kelas BK
tangan kasus X V
V X V X V X X X X X X X X X X X X X V V V Terentasnya masalah siswa oleh tena- Insidental 200,000 Sekolah
sekolah 2 BIDANG
2.1VOrientasi
- : Harus
Pihak laindilaksanakan V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X V V V ga ahli
- Kurikulum sekolah V kebutuhan
VV V V V V V V V
4 X : Dilaksanakan sesuai
- MPLS V V V Siswa mampu menemukan diri dan Sekolah
- Interaksi teman
- Penjurusan
DUKUNGAN SISTEM V V V V V V VVV X X X X X X X X VX X X X V V V
-sebaya
Pemantapan kelas baru V V V V lingkungan/situasi baru di sekolah Aula
4.1- MGBK
- Bersyukur mendapatkan
Perguruan
nikmat
tinggi V V V V X X X X X X X X VX X X X V V V 400,000 Sekolah
- Meningkatkan rasa
2.9
2.24.2 Mediasi
Seminar
Informasi
percaya diri
V V V VV X X X X X X X X VX X X X V V V
V V V V V Mengetahui,
V
- Pengenalan BK di sekolah V V V V V V Surabaya, 4 JuliV 2021 Seluruh siswa memperoleh informasi Kelas XI
- Motivasi Prestasi - Hak dan kewajiban warga V V V V Kepala
V V V
Sekolah V V Tim MGBK V V V sesuai yang diharapkan dan XII
- Mind Mapping53 HUBUNGAN
LAYANAN
sekolah
PENDUKUNG
KERJASAMA V V V V Insidental
3.1
DENGAN Instrumentasi
INSTANSI BK VLAIN 1. Erika Budi Setyorini, S.Pd. ....................
- Kepekaan diri dan - Kurikulum
sosial sekolah V VV VV V V V V V V V V V
5.1 - Lembaga
Buku
- Interaksi
- Mengenali kesulitan
pribadi
teman
belajar psikologi
sebaya V V X X X X X X VX X V XV X X X X X X X V 2. V SriVWidodo, VS.Pd. tes psikologi untuk menge-
Melakukan .....................
Mandiri
Sekolah
- Bersyukur mendapatkan nikmat
Kelas X = 387 x Rp. V
5000,- V V 3. M. Ramadian
tahuiV Riyanto, S.Pd.
bakat dasn minat .....................
- Konsep diri remaja- Meningkatkan rasa percaya diri V Dra. Betty Hendri V M.Psi. V V NurVAini
5.2 ATK dan
Puskesmas
- Motivasi
- Etika bergaul dengan Prestasi
teman
laporan
sebaya X Puspitarini,
X X VX X X X X XV X V X X V
4.
V Dhagna
V Referal Agustina,
masalah siswaS.Pd. .....................
Guru BK
5.3 -
- MindFormat
Psikolog
- Sikap dan perilaku asertif Mapping daftar hadir siswa X X X X VX X X X X X
V V V X V XV V V V Referal masalah siswa
- Relaksasi
5.4 - Psikiater
Format Panggilan
dan dokter siswa V V X X X X X VX VX X X X X XKelas V
V V V disesuaikanV Vmasalah
Referal V
- Membina persahabatan sejati
2.3 Penempatan dan Penyaluran XI,XII dengansiswa jadwal
- Perencanaan karir
- Format
dimasa depan
- Penempatan
kunjungan
dalam kelas
rumahV V V
X X X X X X X VX VX X
V XV X V
Kelas V V
XI,XII Memberi
disesuaikan
V ketrampilan
dengan
Siswa dapat pada
jadwal siswa
menempati yang
posisi tertentu
X X X X X X X X X X X X V V V
- Kiat sukses studi5.5 - Depnaker
Format penjurusan
- Peminatan
lanjut V V V V V X X X X V V V V XI,XII disesuaikan
Kelas melanjutkan
V ke
yangperguruan
dengan jadwal masa
menunjang tinggi
depan baik,
- Relaksasi
- Format minat siswa
Psikotes
V V V V V
V V V V V VV V V Kelas XI,XII V disesuaikan
V karir, bakat, dan minat
dengan jadwal
Angket peminatan
- Format data alumni V V V V V V V V V
- Ekstrakulikuler V Disesuaikan dengan jadwal pendaftar-
- Tessekolah
- Pilihan
psikologi
lanjutan
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V an PTN dan PTS
- Buku Konten
2.4 Penguasan tugas siswa V V V V V V V V V V V V V V V V V V V Siswa mampu memahami masalahnya 33
2.53.2 Konferensi
Konseling Perorangankasus X X X X X X XX X XX X X XX X XX X X XX XXX XX X X XX X XX V X XV V V V V dan mampu mengambil kepututsan
2.6 Bimbingan Kelompok X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V secara tepat
2.7 Konseling Kelompok X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V
2.8 Konsultasi V V V V
- Orang tua V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V
BIDANG BULAN SASARAN (HASIL YANG SPESIFIK
KELAS
NO URAIAN KEGIATAN BIMBINGAN Juli Agustus September Oktober November Desember DAN DAPAT DI UKUR) BIAYA KET
P S B K 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 X XI XII
- Wali kelas V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V
- Pihak lain X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V
- Penjurusan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V
- Perguruan tinggi X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V
2.9 Mediasi X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V
3 LAYANAN PENDUKUNG
3.1 Instrumentasi BK
- Buku pribadi V V
Kelas X = 387 x Rp. 5000,-
ATK dan laporan
- Format daftar hadir siswa V
- Format Panggilan siswa V
- Format kunjungan rumah V
- Format penjurusan V
- Format minat siswa V
- Format data alumni V X X X X X X X X X X X V Mandiri
- Tes psikologi V
- Buku tugas siswa V 300.000 Sekolah
3.2 Konferensi kasus V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V Guru BK
3.3 Alih tangan kasus V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V
3.4 Himpunan data X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V Data bisa dimanfaatkan untuk infor-
- Buku pribadi V V V V V V V V V V V masi
- Rekap daftar hadir siswa V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
- Hasil psikotes V V V SASARAN (HASIL YANG SPESIFIK
BIDANG BULAN
KELAS
NO - BukuURAIAN
kasus KEGIATAN V V V V
BIMBINGAN
V V V VAgustus
Juli V V V V September
V V V V VOktober
V V V V November
V V V Desember V DAN DAPAT DI UKUR) BIAYA KET
- MPCL V V V V V V V V V
P S B K 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 X XI XII
- Sosiometri V V
4 5.3 Psikolog X X X X X X X X X X X X X X X X X X Referal masalah siswa
- Angket alumni X X X X X X X X X X X X X X X X X X
5.4 Psikiater dan dokter X X X X X X X X X X X X X X X X X X Referal masalah siswa 400.000 Sekolah
- Angket minat kelas XII V V V V V V V V V V V V V
5.5 Depnaker X X X X X X X X X X X X X X X X X X Memberi ketrampilan pada siswa yang
- Angket penjurusan V V
melanjutkan ke perguruan tinggi
3.5 Kunjungan rumah V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V Mencari jalan keluar permasalahan
6 EVALUASI DAN AKUNTABILITAS Kinerja, penanganan kasus dan kerja-
3.6 Alih tangan kasus V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V Terentasnya masalah siswa oleh tena-
6.1 3 bulan V sama yang lebih baik
X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V ga ahli
6.2 Akhir semester V V V V @25.000 Sekolah
DUKUNGAN SISTEM
7 TINDAK LANJUT X X X X X X X X
4.1 MGBK X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
8 PELAPORAN X X X X X X X X X X X X X X V V V Insidental
4.2 Seminar X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

HUBUNGAN KERJASAMA V
KET :
DENGAN INSTANSI LAIN V V V 600.000 Sekolah
V : Haruspsikologi
5.1 Lembaga dilaksanakan V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X Melakukan tes psikologi untuk menge-
X : Dilaksanakan sesuai kebutuhan tahui bakat dasn minat 200.000 Sekolah
: Hari tidak efektif
5.2 Puskesmas X X X X X X X X X X X X X X X X X X Referal masalah siswa
: Hari efektif fakultatif

Mengetahui, Surabaya, 4 Juli 2021


Kepala Sekolah Tim MGBK
1. Erika Budi Setyorini, S.Pd. ....................
34
2. Sri Widodo, S.Pd. .....................
3. M. Ramadian Riyanto, S.Pd. .....................
Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. 4. Dhagna Nur Aini Agustina, S.Pd. .....................
PROGRAM SEMESTER GENAP
BIMBINGAN KONSELING
SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
BIDANG BULAN
TAHUN PELAJARAN 2021-2022 SASARAN (HASIL YANG SPESIFIK
KELAS
NO URAIAN KEGIATAN BIMBINGAN Januari Februari Maret April Mei Juni DAN DAPAT DI UKUR) BIAYA KET
P S B K 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 X XI XII
BIDANG BULAN SASARAN (HASIL YANG SPESIFIK
3 LAYANAN PENDUKUNG KELAS
NO URAIAN KEGIATAN
3.1 Instrumentasi BK
BIMBINGAN Januari Februari Maret April Mei Juni DAN DAPAT DI UKUR) BIAYA KET
- Buku pribadi P S B K 1 2 3 4 1 2 3 4V 5V 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 X XI XII
1 PERSIAPAN Kelas X = 387 x Rp. 5000,-
1.1 Penyusunan Program ATK dan laporan V Memilih program pelajaran BK tahun
1.2 Konsultasi Program - Format daftar hadir siswa V V pelajaran 2021-2022
1.3 Koordinasi & pembagian- Format Panggilan siswa
tugas V V
1.4 Penyediaan Fasilitas- Format kunjungan rumah V V
2 BIDANG LAYANAN BK - Format penjurusan V
2.1 Orientasi - Format minat siswaV V V V V
- MPLS - Format data alumniV V V V V X X X X X X X X X X X V Mandiri
- Tes psikologi V V V V
- Pemantapan kelas baru V
- Buku tugas siswa V 300.000 Sekolah
2.2 Informasi 3.2 Konferensi kasusV V V V V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V Guru BK
- Kepekaan diri dan3.3sosial
Alih tangan kasus V VV VV V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V
3.4 Himpunan
- Mengenali kesulitan belajar data BIDANGV V X X X X X X X X X X BULAN X X X X X X X X X X V V V Data bisa dimanfaatkan
SASARAN (HASIL YANGuntuk infor-
SPESIFIK
NO - BukuURAIAN
- Konsep diri remaja pribadi KEGIATAN V V V V
BIMBINGAN VJanuari
V V VFebruari
V V V V Maret April Mei V V V Juni VKELAS masi DAN DAPAT DI UKUR) BIAYA KET
- Etika bergaul dengan- Rekap
temandaftar
sebayahadir siswa VP VS VB VK 1 2 V3 V4 VV1 VV2 V3 V4 V5 V1 V2 V3 V4 V1 V2 V3 V4 V5 V1 V2 V3 VV4 1 2 Kelas
3 XII4 X V dengan jadwal
disesuaikan
XI XII
- Sikap dan perilaku -asertif
Hasil psikotes
6 EVALUASI DAN AKUNTABILITAS V V V V V V Kinerja,
pendaftaran PTS dan PTN penanganan kasus dan kerja-
6.1- 3Buku
- Membina persahabatan kasus
sejati
bulan V V V V V V V V V V V VV V V V V V V V V V V V V V V sama yang lebih baik
- Perencanaan karir6.2- Akhir
MPCL
dimasa depan
semester V V V V V V VV V V V V V V
V @25.000 Sekolah
- Kiat sukses studi - Sosiometri
lanjut
7 TINDAK LANJUT V VV V X X X X X X X VX
- Relaksasi - Angket alumni V
8 PELAPORAN V X X X X X X X X X X XX XX XX XX VX
X VXX X
X X
X X
X XX VXXV V V V V Insidental
- Angket minat kelas XII
2.3 Penempatan dan Penyaluran V V V V V V V V V V V V V
- Penempatan dalam -kelasAngket penjurusanV V V V V V menempati posisi tertentu
Siswa dapat
- Peminatan 3.5
KET :Kunjungan rumah
V V V V V V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X VX yang V V masa
menunjang V Mencari jalan keluar permasalahan
depan baik,
Psikotes 3.6 Alih tangan kasus V V V V V VV V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X VX V dan minatTerentasnya masalah siswa oleh tena-
karir, bakat,
V : Harus dilaksanakan
Angket peminatan V V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X VX V V V ga ahli
X : Dilaksanakan sesuai kebutuhan
- Ekstrakulikuler DUKUNGAN SISTEM V Disesuaikan dengan jadwal pendaftar-
4.1 MGBK
- Pilihan sekolah lanjutan : Hari tidak efektif X X X X X X VX VX VX VX VX VX VX VX VX VX VX VX VX X V an PTN dan PTS
2.4 Penguasan Konten4.2 Seminar : Hari efektif fakultatif X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Siswa mampu memahami masalahnya
2.5 Konseling Perorangan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V dan mampu mengambil kepututsan
2.6 Bimbingan Kelompok HUBUNGAN KERJASAMA X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V secara tepatV
2.7 Konseling Kelompok DENGAN INSTANSI X LAIN
X X X Mengetahui,
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V Surabaya,
V V V 4 Juli 2021 600.000 Sekolah
2.8 Konsultasi 5.1 Lembaga psikologi V V V V V V VSekolah
Kepala V X X X X X X X X X X X X X X X X X X Tim MGBK Melakukan tes psikologi untuk menge-
- Orang tua V V V V X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V tahui bakat dasn minat
1. Erika Budi Setyorini, S.Pd. .................... 200.000
35 Sekolah
- Wali kelas 5.2 Puskesmas V V V V X X X X X X X XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX X X X X VX V V Referal masalah siswa
- Pihak lain 4 5.3 Psikolog X X X X X X X XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX X X X X VX V V
2. Sri Widodo, S.Pd.
Referal masalah siswa
.....................
- Penjurusan 5.4 Psikiater dan dokter X X X X X X X X XX XX XX XX XX XX XX XX XX XX XXX X X X X X XV XV V 3. M. Ramadian Riyanto,
Referal masalah S.Pd. ..................... 400.000
siswa Sekolah
- Perguruan tinggi 5.5 Depnaker Dra.
X Betty
X X Hendri
X X X Puspitarini,
X X XX XM.Psi.
X XX XX XX XX XX XX XX XX XXX X X X X X XV XV V 4. DhagnaMemberi
Nur Aini Agustina,
ketrampilan S.Pd.
pada siswa yang .....................
2.9 Mediasi X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X V V V melanjutkan ke perguruan tinggi
PROGRAM BULANAN
BIMBINGAN KONSELING
SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
MATERI KEGIATAN
NO
BIDANG TAHUN PELAJARAN 2021-2022
PENGEMBANGAN SEMESTER 1 (SATU)
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
MATERI KEGIATAN
BIDANG5 Layanan konseling Masalah pribadi yang Masalah pribadi yang Masalah pribadi yang Masalah pribadi yang Masalah pribadi yang
NO SEMESTER 1 (SATU)
PENGEMBANGAN perorangan dialami siswa dialami siswa dialami siswa dialami siswa dialami siswa
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
6 Layanan bimbingan Topik bebas berkaitan Sikap suka menghina Fenomena bullying di Topik bebas yang DESEMBER Persiapan diri dalam
1 Layanan Orientasi Orientasidengan liburan maupun Orientasiteman. Semua hal terkaitOrientasisekolah dan Orientasimenyangkut semua hal Orientasimenghadapi ujian.
kelompok
pelayanan BK disuasana
sekolahbaru pelayanan MATERI KEGIATAN
BIDANG yang BK seutuhnya
dengan semua pembelajaran
bidang dipencegahanny.
sekolah OrientasiSemua hakikat belajar
terkait persiapan
dengan semuamenghadapi
Semua hal terkait dengan
NO SEMESTER 1 (SATU)
PENGEMBANGAN dengan seluruh warga jadwal layanan, jenis
mereka alami. Semua hal pengembangan dan persiapan dalam rangka refleksi
hal yang terkait dengan bidang pengembangan ujian akhir, semua bidang
JULI
sekolah terkhusus kepada AGUSTUS
layanan, dll SEPTEMBER
menghadapi UTS OKTOBER
hasil UTS dan diri NOVEMBER diri DESEMBER
mempersiapkanpengembangan
terkait dengan semua semua bidang diri.
11 Apilikasi siswa binaan Sosiometri, AUM Observasi, catatan pembvelajaran selama secara fisik, psikis dan
bidang pengembangan pengembangan diri.
Instrumentasi diri anekdot, dokumentasi dua bulan terakhir tentunya pengetahuan
12 Himpunan
2 Layanan informasi data
7 Layanan Konseling Informasi Pengumpulan data
Informasi yang pengumpulan data
Informasikasus pengumpulan data
Informasi kasus pengumpulan data
Informasi kasus Pengumpulan data kasus
Masalah pribadi siswa Masalah pribadi siswa Masalah pribadi siswa
Kelompok berkaitan seluruh aspek
pelayanan BK di sekolah, tata tertib baru dan dan kehadiran
yang terkaitmengenaisiswa tiap
dengan seluruh dan kehadiran
aspek
yang siswa
terkaitrefleksi tiap
dengankedepanyangdan kehadiran dengan tiap
siswa
atas terkaitpersiapan dan kehadiran siswa
menghadapi
kehidupan penerapan
seluruh hal berkaitan siswa harinya
kurikulum
semua bidang ketrampilan belajarharinya
semuayang harinya
hasil belajar selama
bidang semua ujian akhir, yangsetiap harinya, nilai
2 bidang
dengan BK dalam meliputi:
rangkaAbsensi,
baru yang terkaitpengembangan
dengan terkait dengan
dalam semua bulan
pengembangan dalam yang berkaitan
pengembangan berkaitan
dalamdengan harian,
semuayang terkait
identitas diri,
mewujudkan pelayanan keluarga,
semua bidang rangka pengembanganaspek bidang rangka pengembangandengan semua bidang bidang
rangka pengembangan dengan
pengembangan persiapan PAS
8 Layanan konsultasi riwayat
prima dan menghindari penyakit,
Pemberdayaan pihak dll
pengembangan pengembangan
Pemberdayaan pihak ditambah pengembangan
Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak
13 Konferensi kasus Jika
miskonsepsi tentang dibutuhkan
BKuntuk dapat Jika dibutuhkan
dengan persiapan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan
tertentu tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat
oleh semua siswamembahas
dan kasus-kasus membahas kasus-kasus
menghadapi
MATERI UTS
KEGIATAN membahas kasus-kasus membahas
membantupeserta didik membantu peserta didik membantu peserta didik membantu peserta didik membantu peserta kasus-kasus membahas kasus-kasus
didik
BIDANG
NO
PENGEMBANGAN warga sekolah siswa
pada yang terkait siswa yang terkait
SEMESTER 1 siswa
(SATU)
dalam mengembangkan dalam mengembangkan dalam mengembangkan dalam dalam yang terkait siswa yang terkait siswa yang
dalam mengembangkan terkait
umumnya
JULI dengan semua pihak
AGUSTUS
dan penanganan sesuai dengan semua pihak
SEPTEMBER
dan penanganan sesuai dengan
OKTOBER semua pihak
dan penanganan sesuai dengan
NOVEMBER semua pihak
mengembangkan dan dengan
DESEMBER
dan penanganansemua pihak sesuai
16 Alihtangan kasus Jikadalam
dibutuhkan dan
pengentasan Jika dibutuhkan
dalam dan
pengentasan Jika dibutuhkan
dalam dan
pengentasan Jika dibutuhkan
dalam dan
pengentasan Jika dibutuhkan
dalam dan
pengentasan
kebutuhan kebutuhan kebutuhan penanganan sesuai kebutuhan
3 Layanan Penempatan dirasakan sangat
masalahnya penting dirasakan
Penempatan sangatPenempatan
masalahnya penting dirasakan sangat penting
masalahnya dirasakan
Penempatan sangat penting dirasakan sangat penting
masalahnya
kebutuhan Penempatan masalahnya
14 Kunjungan rumah dilakukan
Jika alih tangan
dibutuhkan dilakukan
Jika alih tangan
dibutuhkan dilakukan
Jikaalih tangan
dibutuhkan dilakukan alihdibutuhkan
Jika tangan dilakukan alih tangan
Penempatan dan
9 Layanan Mediasi Usaha mendamaikan Upaya mendamaikan dan Upaya mendamaikan dan Upaya mendamaikan dan Jika Upaya dibutuhkan
mendamaikan dan
penyaluran kasus yang
melakukan terkait
kunjungan kasus yang
melakukan terkaitkunjungan kasus yang terkait
melakukan kasus
kunjungan yang terkait
melakukan kasus
kunjungan yang terkait
melakukan kunjungan
masalah pribadi yang merumuskan jalan keluar merumuskan jalan keluar merumuskan jalan keluar merumuskan jalan keluar
penempatan dengan rumah
siswa bidang
dialami berdasarkan
sesuai disesuaikan
siswa
dengan
rumah
dengan
atas
bidang
berdasarkan
disesuaikan
permasalahan
dengan
siswa
bidangberdasarkan
rumah
dengan
atas
dengan
disesuaikan
permasalahan siswa
bidang
rumah
dengan
atas berdasarkan dengandengan
disesuaikan
permasalahan siswa
bidang
rumah
atas berdasarkan
permasalahan siswa
pengembangan
kebutuhan kebutuhan
yang pengembangan yang pengembangan pengembangan pengembangan
program peminatan siswakebutuhan
terkait dengan kebutuhan
aktivitassiswakebutuhan yangaktivitas
kebutuhan
terkait dengan siswakebutuhan
terkait denganyangaktivitas
kebutuhan siswakebutuhan
terkait dengan yangaktivitas
diperlukan diperlukan
sosial yang dilakukannya diperlukansosial yang dilakukannya diperlukan
sosial yang dilakukannya diperlukan
sosial yang dilakukannya
4 15 Tampilan Keterampilan Semua bacaan dan
Keterampilan Semua bacaan dan
Keterampilan Semua bacaan dan
Keterampilan Semua bacaan dan
Keterampilan Semua bacaan dan
Layanan Surabaya, 4 Juli 2021
10 kepustakaan
Layanan advokasi pengetahuan
Membantu siswa yangdari pengetahuan
Membantu siswa yangdari pengetahuan
Membantu siswa yangdari pengetahuan
Membantu siswa yangdari pengetahuan
Membantu siswa yangdari
penguasaan konten Mengetahui,
Kepala Sekolah berkaitan
permasalahan dengan
dan berkaitan
permasalahan dengan
dan berkaitan
permasalahandengan
dan Tim MGBK berkaitan
permasalahan dengan
dan berkaitan
permasalahan dengandan
belajar, mencatat,tekanan pihak-pihak
kebutuhan tekanan pihak-pihak
kebutuhan bertanya, menjawab tekanan
kebutuhan
danpihak-pihak
Keterampilan tekanan
kebutuhan
berteman pihak-pihak
Keterampilan
1. Erika Budi Setyorini, S.Pd. tekanan
kebutuhan
persiapan 36pihak-pihak
................
tertentu yang dan hal- pengembangan
pengembangan
memahami, mengikuti tertentu yang dan hal- pengembangan
mengemukakan tertentu
pendapat yang dan2.nyata
di dunia hal- tertentuS.Pd.
pengembangan
maupun
Sri Widodo, yang
di dan hal-ujian,
menghadapi tertentu
pengembangan
baik yang dan hal-
................
mengganggu
hal
pembelajaran. Menjaga yang terkait
dalam
dengan mengganggu
hal yang terkait
dalam
dengan
yang terkait denganmengganggu
hal yang terkait
dalam
dengan
dunia maya
3. M.yang mengganggu
hal yang terkait
terkaitRiyanto,
Ramadian dalam
dengan
fisik, S.Pd. mengganggu
hal
psikis, maupun yang terkait
................ dalam
dengan
kesehatan
Dra. Betty Hendri bidang
semua
diri M.Psi.
Puspitarini, bidang
pribadi, sosial, bidang
semua bidang
pribadi, sosial,
semua aspek bidang
semua bidang
pribadi, sosial,
dengan semua
4. Dhagna bidang
semua
aspek bidang
pribadi, sosial,
Nur Ainipengetahuan bidang
semua bidang
Agustina, S.Pd. ................pribadi, sosial,
belajar maupun karir
pengembangan belajar maupun
pengembangan karir
pengembangan belajar maupun
pengembangan bidangkarir belajar maupun karir
pengembangan
pengembangan belajar maupun karir
pengembangan
PROGRAM BULANAN
BIMBINGAN KONSELING
SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2021-2022

MATERI KEGIATAN
BIDANG
NO SEMESTER 2 (DUA)
PENGEMBANGAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
1 Layanan Orientasi Orientasi Orientasi Orientasi Orientasi Orientasi
pelayanan BK di sekolah pelayanan BK seutuhnya pembelajaran di sekolah Orientasi hakikat belajar persiapan menghadapi
dengan seluruh warga jadwal layanan, jenis dan persiapan dalam rangka refleksi ujian akhir,
sekolah terkhusus kepada layanan, dll menghadapi UTS hasil UTS dan mempersiapkan diri
siswa binaan pembvelajaran selama secara fisik, psikis dan
dua bulan terakhir tentunya pengetahuan
2 Layanan informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi
pelayanan BK di sekolah, tata tertib baru dan mengenai seluruh aspek refleksi kedepan atas persiapan menghadapi
seluruh hal berkaitan penerapan kurikulum ketrampilan belajar yang hasil belajar selama 2 ujian akhir, yang
dengan BK dalam rangka baru yang terkait dengan terkait dengan semua bulan yang berkaitan berkaitan dengan semua
mewujudkan pelayanan semua bidang aspek bidang dengan semua bidang bidang pengembangan
prima dan menghindari pengembangan pengembangan ditambah pengembangan
miskonsepsi tentang BK dengan persiapan
oleh semua siswa dan menghadapi UTS
warga sekolah pada
umumnya

3 Layanan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan


Penempatan dan
penyaluran
penempatan siswa sesuai disesuaikan dengan disesuaikan dengan disesuaikan dengan disesuaikan dengan
program peminatan kebutuhan siswa kebutuhan siswa kebutuhan siswa kebutuhan siswa

4 Keterampilan Keterampilan Keterampilan Keterampilan Keterampilan


Layanan
penguasaan konten
belajar, mencatat, bertanya, menjawab dan Keterampilan berteman Keterampilan persiapan37
memahami, mengikuti mengemukakan pendapat di dunia nyata maupun di menghadapi ujian, baik
pembelajaran. Menjaga yang terkait dengan dunia maya yang terkait fisik, psikis, maupun
kesehatan diri semua aspek dengan semua aspek pengetahuan
pengembangan bidang pengembangan
MATERI KEGIATAN
BIDANG
NO SEMESTER 2 (DUA)
PENGEMBANGAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
5 Layanan konseling Masalah pribadi yang Masalah pribadi yang Masalah pribadi yang Masalah pribadi yang Masalah pribadi yang
perorangan dialami siswa dialami siswa dialami siswa dialami siswa dialami siswa
6 Layanan bimbingan Topik bebas berkaitan Sikap suka menghina Fenomena bullying di Topik bebas yang Persiapan diri dalam
kelompok dengan liburan maupun teman. Semua hal terkait sekolah dan menyangkut semua hal menghadapi ujian.
suasana baru yang dengan semua bidang pencegahanny. Semua terkait dengan semua Semua hal terkait dengan
mereka alami. Semua hal pengembangan hal yang terkait dengan bidang pengembangan semua bidang
terkait dengan semua semua bidang diri pengembangan diri.
bidang pengembangan pengembangan diri.
diri
7 Layanan Konseling Masalah pribadi siswa Masalah pribadi siswa Masalah pribadi siswa
Kelompok yang terkait dengan yang terkait dengan yang terkait dengan
semua bidang semua bidang semua bidang
pengembangan dalam pengembangan dalam pengembangan dalam
rangka pengembangan rangka pengembangan rangka pengembangan
8 Layanan konsultasi Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak
tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat
membantupeserta didik membantu peserta didik membantu peserta didik membantu peserta didik membantu peserta didik
dalam mengembangkan dalam mengembangkan dalam mengembangkan dalam dalam dalam mengembangkan
dan penanganan sesuai dan penanganan sesuai dan penanganan sesuai mengembangkan dan dan penanganan sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan penanganan sesuai kebutuhan
kebutuhan
9 Layanan Mediasi Usaha mendamaikan Upaya mendamaikan dan Upaya mendamaikan dan Upaya mendamaikan dan Upaya mendamaikan dan
masalah pribadi yang merumuskan jalan keluar merumuskan jalan keluar merumuskan jalan keluar merumuskan jalan keluar
dialami siswa atas permasalahan siswa atas permasalahan siswa atas permasalahan siswa atas permasalahan siswa
terkait dengan aktivitas terkait dengan aktivitas terkait dengan aktivitas terkait dengan aktivitas
sosial yang dilakukannya sosial yang dilakukannya sosial yang dilakukannya sosial yang dilakukannya

38
MATERI KEGIATAN
BIDANG
NO SEMESTER 2 (DUA)
PENGEMBANGAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
10 Layanan advokasi Membantu siswa dari Membantu siswa dari Membantu siswa dari Membantu siswa dari Membantu siswa dari
permasalahan dan permasalahan dan permasalahan dan permasalahan dan permasalahan dan
tekanan pihak-pihak tekanan pihak-pihak tekanan pihak-pihak tekanan pihak-pihak tekanan pihak-pihak
tertentu yang tertentu yang tertentu yang tertentu yang tertentu yang
mengganggu dalam mengganggu dalam mengganggu dalam mengganggu dalam mengganggu dalam
bidang pribadi, sosial, bidang pribadi, sosial, bidang pribadi, sosial, bidang pribadi, sosial, bidang pribadi, sosial,
belajar maupun karir belajar maupun karir belajar maupun karir belajar maupun karir belajar maupun karir
11 Apilikasi Sosiometri, AUM Observasi, catatan
Instrumentasi anekdot, dokumentasi
12 Himpunan data Pengumpulan data yang pengumpulan data kasus pengumpulan data kasus pengumpulan data kasus Pengumpulan data kasus
berkaitan seluruh aspek dan kehadiran siswa tiap dan kehadiran siswa tiap dan kehadiran siswa tiap dan kehadiran siswa
kehidupan siswa harinya harinya harinya setiap harinya, nilai
meliputi: Absensi, harian, yang terkait
identitas diri, keluarga, dengan persiapan PAS
riwayat penyakit, dll
13 Konferensi kasus Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan
membahas kasus-kasus membahas kasus-kasus membahas kasus-kasus membahas kasus-kasus membahas kasus-kasus
siswa yang terkait siswa yang terkait siswa yang terkait siswa yang terkait siswa yang terkait
dengan semua pihak dengan semua pihak dengan semua pihak dengan semua pihak dengan semua pihak
dalam pengentasan dalam pengentasan dalam pengentasan dalam pengentasan dalam pengentasan
masalahnya masalahnya masalahnya masalahnya masalahnya
14 Kunjungan rumah Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan Jika dibutuhkan
melakukan kunjungan melakukan kunjungan melakukan kunjungan melakukan kunjungan melakukan kunjungan
rumah berdasarkan rumah berdasarkan rumah berdasarkan rumah berdasarkan rumah berdasarkan
kebutuhan yang kebutuhan yang kebutuhan yang kebutuhan yang kebutuhan yang
diperlukan diperlukan diperlukan diperlukan diperlukan

39
MATERI KEGIATAN
BIDANG
NO SEMESTER 2 (DUA)
PENGEMBANGAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
15 Tampilan Semua bacaan dan Semua bacaan dan Semua bacaan dan Semua bacaan dan Semua bacaan dan
kepustakaan pengetahuan yang pengetahuan yang pengetahuan yang pengetahuan yang pengetahuan yang
berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
pengembangan dan hal- pengembangan dan hal- pengembangan dan hal- pengembangan dan hal- pengembangan dan hal-
hal yang terkait dengan hal yang terkait dengan hal yang terkait dengan hal yang terkait dengan hal yang terkait dengan
semua bidang semua bidang semua bidang semua bidang semua bidang
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
16 Alihtangan kasus Jika dibutuhkan dan Jika dibutuhkan dan Jika dibutuhkan dan Jika dibutuhkan dan Jika dibutuhkan dan
dirasakan sangat penting dirasakan sangat penting dirasakan sangat penting dirasakan sangat penting dirasakan sangat penting
dilakukan alih tangan dilakukan alih tangan dilakukan alih tangan dilakukan alih tangan dilakukan alih tangan
kasus yang terkait kasus yang terkait kasus yang terkait kasus yang terkait kasus yang terkait
dengan bidang dengan bidang dengan bidang dengan bidang dengan bidang
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan

Surabaya, 4 Juli 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Tim MGBK
1. Erika Budi Setyorini, S.Pd. ................
2. Sri Widodo, S.Pd. ................
3. M. Ramadian Riyanto, S.Pd. ................
Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. 4. Dhagna Nur Aini Agustina, S.Pd. ................

40
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)

BIDANG STRATEG EKUI


KOMPONEN KE EVA
LAYANA TUJUAN LAYANAN I MATERI METODE MEDIA VALE
LAYANAN LAS LUASI
N LAYANAN N SI

Peserta didik/konseli mampu memahami


Implementasi Iman
pentingnya iman dan taqwa pada Tuhan YME serta Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X dan Taqwa dalam 2 Jam
dapat hidup rukun, damai dan saling menghormati klasikal Diskusi Point Hasil
kehidupan modern
antar umat beragama
Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang
memiliki integritas diri serta dapat memancarkan Bimbingan Kejujuran dan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
kepercayaan diri dan sikap yang tidak klasikal Integritas Diskusi Point Hasil
mementingkan diri sendiri
Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang Bimbingan Kebiasaan mencontek Proses dan
Dasar X Diskusi Kartu sikap 2 Jam
memiliki sikap jujur dan tidak mencontek Kelompok dan akibatnya Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang Konseling Mengelola emosi dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
mampu mengendalikan emosi Individual dengan baik pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
PRIBADI Peserta didik mampu membedakan perilaku agresif
dan asertif, menerapkan prilaku asertif dengan Bimbingan Sikap dan Perilaku Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
teman-temannya serta mengembangkan sikap asertif klasikal Asertif Diskusi Point Hasil
untuk menunjang prestasi
Peserta didik/konseli dapat memahami dan
menemukan unsur-unsur konsep diri serta Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X Konsep diri remaja 2 Jam
memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan klasikal Diskusi Point Hasil
secara wajar dan penuh syukur
Peserta didik dapat mengenal dan menggali potensi
Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
diri serta berusaha mengoptimalkannya untuk Dasar X Potensi diri remaja 2 Jam
klasikal Diskusi Point Hasil
meraih sukses masa depan
Peserta didik/konseli mampu mengenal ciri-ciri
perkembangan remaja, dapat memahami tugas Bimbingan Psikologi remaja dan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
perkembangan, mengatasi masalah yang dihadapi klasikal permasalahannya Diskusi Point Hasil
dalam perkembangan
41
Peserta didik/konseli mampu mengenal tipe-tipe
kepribadian manusia, mengenal kepribadian yang Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X Kepribadian Manusia 2 Jam
dimiliki serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang klasikal Diskusi Point Hasil
matang
Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri
pribadi yang memiliki rasa percaya diri serta dapat Bimbingan Membangun Rasa Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
meningkatkan percaya diri dengan baik untuk klasikal Percaya Diri Diskusi Point Hasil
mencapai tujuan hidupnya
Peserta didik/konseli mampu memahami
pentingnya polah hidup bersih dan sehat serta dapat Bimbingan Pola Hidup Bersih Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat sehari- klasikal dan Sehat Diskusi Point Hasil
hari yang dapat mempengaruhi kesehatan
Peserta didik/konseli mampu memiliki perasaan
positif untuk membangun pribadi yang berkarakter Bimbingan Menjadi pribadi yang Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
yang akan berkontribusi pada peningkatan mutu klasikal berkarakter Diskusi Point Hasil
karakter bangsa

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memiliki rasa Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Rasa tanggung jawab 2 Jam
tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Peserta didik/konseli mampu mengatur jadwal Bimbingan Mengatur jadwal Jadwal kegiatan Proses dan
Dasar X Pohon waktu 2 Jam
kegiatan sehari-hari dengan baik Kelompok kegiatan sehari-hari sehari-hari Hasil

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki keluarga yang Konseling Keluarga yang dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
harmonis Individual harmonis pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli merasa nyaman,aman tinggal Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Rumahku surgaku 2 Jam
di rumah sendiri Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Mengatasi masalah
Peserta didik/konseli dapat menyelesaikan masalah Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X dengan anggota 2 Jam
dengan kekeluargaan Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
keluarga
digunakan digunakan

42
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu menjadi pribadi yang Konseling Menjadi pribadi dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
mandiri Individual mandiri pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan konflik Konseling Kiat mengatasi dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
pribadi Individual konflik pribadi pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pengetahuan tentang Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Norma keluarga 2 Jam
norma berkeluarga Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Peserta didik/konseli dapat mengenal aspek-aspek Penyesuaian Diri


Bimbinngan Ceramah, Slide Power Proses dan
penyesuaian diri serta dapat menerapkan sikap dan Dasar X Remaja di Sekolah 2 Jam
klasikal Diskusi Point Hasil
kebiasaan dengan lingkungannya Baru

Peserta didik/konseli dapat mengetahui bentuk atau


Kenakalan Remaja
jenis kenakalan remaja, dampak terhadap pribadi Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X dan Cara 2 Jam
dan lingkungan serta berusaha untuk klasikal Diskusi Point Hasil
Menghindarinya
menghindarinya

Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang


bahaya dan dampak rokok bagi kesehatan tubuh dan Bimbingan Bahaya rokok dan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
SOSIAL lingkungan serta cara untuk menolak ajakan untuk klasikal dampaknya Diskusi Point Hasil
merokok dalam bentuk apapun

Peserta didik/konseli mampu memahami


pentingnya berprilaku sosial yang baik, serta Bimbingan Prilaku sosial yang Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
memiliki sikap untuk hidup bersosial yang klasikal bertanggung jawab Diskusi Point Hasil
bertanggung jawab dalam sebuah masyarakat

Peserta didik/konseli mampu memahami tentang


bullying, bahaya prilaku bullying, sebab dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X Stop Bullying ! 2 Jam
dampak bullying, serta berani cara melawan klasikal Diskusi Point Hasil
tindakan bullying

43
Peserta didik/konseli mampu memahami norma-
norma dalam masyarakat serta dapat Bimbingan Etika pergaulan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
bersosialisasidan bergaul dengan teman sebaya klasikal dengan teman sebaya Diskusi Point Hasil
sesuai dengan etika yang baik

Peserta didik/konseli mampu memahami nilai-nilai


Bimbingan Sikap sopan santun Ceramah, Slide Power Proses dan
dan cara bertingkah laku sopan santun dalam Dasar X 2 Jam
klasikal dalam kehidupan Diskusi Point Hasil
kehidupan di luar kelompok teman sebaya

Peserta didik/konseli dapat memahami dampak


Bimbingan Dampak handphone Ceramah, Slide Power Proses dan
positif dan negatif bermain handphone atau media Dasar X 2 Jam
klasikal (medsos) Diskusi Point Hasil
social

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran sebagai Konseling Interaksi sebagai dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
makhluk sosial yang harus berinteraksi Individual makhluk social pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Disesuaikan
Peserta didik/konseli mudah mencari dan disenangi Bimbingan Proses dan
Dasar X Kiat mencari teman Bermain peran dengan teknik 2 Jam
teman Kelompok Hasil
yang digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Hubungan
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X komunikasi dengan 2 Jam
norma hubungan komunikasi dengan lawan jenis Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
lawan jenis
digunakan digunakan

Peserta didik/konseli dapat mengenal sikap dalam


belajar serta menerapkan sikap dan kebiasaan dalam Bimbingan Kiat sukses belajar di Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
belajar yang baik di SMA-MA hingga mencapai klasikal SMA-MA Diskusi Point Hasil
prestasi yang lebih luas

Peserta didik/konseli mampu memahami pengertian


Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
BELAJAR motivasi berprestasi, mengetahui dan menerapkan Dasar X Motivasi berprestasi 2 Jam
klasikal Diskusi Point Hasil
cara untuk meningkatkan motivasi berprestasi

Peserta didik/konseli dapat memahami dan


mengetahui tentang gaya belajar serta strategi Bimbingan Strategi belajar sesuai Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar X 2 Jam
belajarnya untuk masing-masing gaya belajar klasikal dengan gaya belajar Diskusi Point Hasil
tersebut

44
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli selalu mendapat perhatian Konseling Kepedulian orang tua dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
orang tua dalam belajarnya Individual terhadap belajar anak pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam Konseling Disiplin Mengerjakan dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
belajar Individual Tugas pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memahami teknik Konseling Tips memahami dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
memahami pelajaran Individual pelajaran pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan sumber Konseling Manfaat sumber dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
belajar dalam kegiatan belajarnya Individual belajar pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Belajar sesuai jadwal 2 Jam
belajarnya Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Peserta didik/konseli dapat memahami tentang Srtuktur kurikulum Ceramah, Tanya Slide Power Proses dan
Dasar Lintas Kelas X 2 Jam
struktur kurikulum sekolah sekolah jawab Point Hasil

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki motivasi dalam Konseling dengan dengan Proses dan
Responsif X Motivasi belajar 2 Jam
belajar Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat belajar kelompok Bimbingan Belajar kelompok dengan dengan Proses dan
Dasar X 2 Jam
dengan temannya Kelompok yang efektif pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memilih lembaga Konseling Memilih lembaga dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
bimbingan belajar yang tepat Individual bimbel yang tepat pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

45
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan Konseling Memanfaatkan IT dengan dengan Proses dan
Responsif X 2 Jam
teknologi informasi untuk belajar Individual untuk meraih prestasi pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang Pem&Perenc Konseling Strategi memperoleh dengan dengan Proses dan
X 2 Jam
beasiswa yang ada Indv Individual Beasiswa pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/ konseli mampu mengatur kegiatan Pem&Perenc Konseling Kiat belajar sambil dengan dengan Proses dan
X 2 Jam
antara belajar sambil bekerja Indv Individual bekerja pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memilih kegiatan
Pem&Perenc Konseling dengan dengan Proses dan
ekstra kurikuler yang sesuai dengan bakat, minat X Cara memilih Ekskul 2 Jam
Indv Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
dan kemampuannya
digunakan digunakan
KARIR
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mantap pada pilihan Pem&Perenc Konseling Mantap pada pilihan dengan dengan Proses dan
X 2 Jam
peminatan yang telah diambil Indv Individual peminatan pendekatan yang pendekatan yang Hasil
digunakan digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Hobi, bakat, minat,
Peserta didik/konseli mampu memahami peranan Pem&Perenc Konseling dengan dengan Proses dan
X kemamapuan dan 2 Jam
hobi, bakat, minat dalam karir masa depannya Indv Individual pendekatan yang pendekatan yang Hasil
Karir
digunakan digunakan

Peserta didik/konseli mampu memahami


pentingnya perencanaan karir, langkah-langkah Pem&Perenc Bimbingan Perencanaan Karir Ceramah, Slide Power Proses dan
X 2 Jam
dalam merencanakan karir serta mililiki sikap positif Indv klasikal Masa Depan Diskusi Point Hasil
dalam meraih kesuksesan masa depan

46
R. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program
bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi
hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada
berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih bersifat
mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam
kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun
dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil
dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang
terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang
telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat
dan tepat waktu.

47
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan

3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

48
S. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Kebutuhan Peserta Didik / Aplikasi AKPD
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMA
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas :
ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi
(terlampir)

49
T. ANGGARAN DAN BIAYA

Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk


kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang
dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk
mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana anggaran disusun
untuk mendukung implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah
sebagai berikut :

NO KEGIATAN VOLUME JUMLAH

A LAYANAN BK
1 Home visit 1 orang x 10 OB x Rp.100.000,- Rp. 1.000.000,-
2 Pembuatan media BK 2 Paket x Rp. 1000.000,- Rp. 2.000.000,-
3 Mengikuti 1 Orang x 3 OH x Rp. 250.000,- Rp. 750.000,-
seminar/pelatihan BK

B BAHAN HABIS PAKAI


1 Kertas HVS A4 70 gram 20 Rim x Rp. 40.000,- Rp, 800.000,-
2 Kertas HVS F4 70 gram 5 Rim x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-
3 Stapler 3 Rim x Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
4 Isi stapler 1 Box x Rp.25.000,- Rp. 25.000,-
5 Spidol white board 4 Box x Rp. 100.000,- Rp. 400.000,-
6 Penghapus white board 2 Buah x Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-
7 Flash disk 2 Buah x Rp. 85.000,- Rp. 170.000,-
8 CD RW 1 Box x Rp. 150.000,- Rp. 150.000,-
9 Toner printer 2 Buah x Rp. 970.000,- Rp. 1.970.000,-
10 Refil Toner printer 4 Buah x Rp. 350.000,- Rp. 1.400.000,-
11 Penggandaan 1 Paket x Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-

C SARANA PRASARANA
1 Karpet ruang konseling 1 Paket x Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-

D Total Biaya Rp. 15.000.000,-

(Lima Belas Juta Rupiah)

50
PROGRAM SEMESTERAN

Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah / studi lanjutan ke
jenjang yang lebih tinggi
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB

Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :

A. PROGRAM SEMESTER GANJIL


Berikut program semester ganjil dalam bentuk yang lebih rinci :

51
PROGRAM SEMESTERAN
SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2022-2023
BIDANG
N JENIS BIMBINGA FUNG SASA WAK
N TUJUAN
O KEGIATAN/LAYANAN SI BK RAN TU
P S B K
A. PERSIAPAN                
KLS
Pembagian tugas guru
Tercapainya efektivitas layanan X,XI
  1 bimbingan dan           Juli
bimbingan dan konseling ,
konseling/konselor
XII
Assesmen kebutuhan
KLS
2 (Angket Masalah   Terungkapnya kebutuhan Juli
X
  Konseli)         peserta didik/konseli
Layanan bimbingan dan
KLS
3 Menyusun program   konseling lebih terarah dan Juli
X
  bimbingan dan konseling         tetap sasaran
Konsultasi program Mendapat dukungan dari KLS
4   Juli
  bimbingan dan konseling         Kepala dan Komite Sekolah X
Terpenuhinya kebutuhan
KLS
5 Pengadaan sarana /   sarana yang menunjang Juli
X
  prasarana BK         keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK                
  1. LAYANAN DASAR                
    a. Bimbingan Klasikal                
Peserta didik/konseli dapat
mengenal aspek-aspek
Penyesuaian Diri Remaja Pema penyesuaian diri serta dapat KLS
  V Juli
di Sekolah Baru haman menerapkan sikap dan X
kebiasaan dengan
        lingkungannya
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya iman
Implementasi Iman dan
Pema dan taqwa pada Tuhan YME KLS
Taqwa dalam kehidupan V   Sept
haman serta dapat hidup rukun, damai X
modern
dan saling menghormati antar
        umat beragama
Peserta didik/konseli dapat
menjadi individu yang
memiliki integritas diri serta
Pema KLS
Kejujuran dan Integritas V     dapat memancarkan Okt
haman X
kepercayaan diri dan sikap
yang tidak mementingkan diri
      sendiri
Peserta didik/konseli mampu
membedakan perilaku agresif
dan asertif, menerapkan prilaku
Sikap dan Perilaku Pema KLS
V   asertif dengan teman-temannya Nov
Asertif haman X
serta mengembangkan sikap
asertif untuk menunjang
        prestasi

52
Peserta didik/konseli dapat
Pema
memahami dan menemukan
haman
unsur-unsur konsep diri serta
KLS
Konsep diri remaja V   memahami dan menerima Des
X
kelebihan dan kekurangan
secara wajar dan penuh rasa
        syukur
Peserta didik/konseli dapat
mengenal dan menggali potensi
Pola hidup bersih dan Pema KLS
V diri serta berusaha Jan
sehat haman X
mengoptimalkannya untuk
          meraih sukses masa depan
Konseli mampu mengenal ciri-
ciri perkembangan remaja,
Kenakalan Remaja dan Pema dapat memahami tugas KLS
V Feb
cara menghindarinya haman perkembangan, mengatasi X
masalah yang dihadapi dalam
          perkembangan
Peserta didik/konseli mampu
mengenal tipe-tipe kepribadian
Bahaya Rokok dan cara Pemaha manusia, mengenal kepribadian KLS
V Mar
menghindarinya man yang dimiliki serta dapat X
tumbuh menjadi pribadi yang
          matang
Peserta didik/konseli dapat
memahami ciri-ciri pribadi
Pema yang memiliki rasa percaya diri KLS
Stop Bullying V April
haman serta dapat meningkatkan X
percaya diri dengan baik untuk
          mencapai tujuan hidupnya
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya polah
hidup bersih dan sehat serta
Sikap sopan santun Pema KLS
V dapat melakukan kebiasaan Mei
dalam kehidupan haman X
hidup bersih dan sehat sehari-
hari yang dapat mempengaruhi
          kesehatan
Konseli mampu memiliki
perasaan positif untuk
Pema membangun pribadi yang KLS
Motivasi berprestasi V Juni
haman berkarakter yang akan X
berkontribusi pd peningkatan
          mutu karakter bangsa
b. Bimbingan
    Kelompok              
Pemaha Peserta didik/konseli dapat
Kebiasaan mencontek man - menjadi individu yang KLS
V Agt
dan akibatnya Penceg memiliki sikap yang tidak X
          ahan mencontek
Peserta didik/konseli mampu
Jadwal kegiatan sehari- Pemaha KLS
V mengatur jadwal kegiatan Sept
hari man X
          sehari-hari dengan baik
Juli -
c. Papan Bimbingan          
        Desb
Pemaha
Tips dan Trik Sukses Peserta didik/konseli
man - KLS Juli -
dalam Pengembangan V V V V memperoleh informasi melalui
pence X Desb
diri media tulis
    gahan

53
Pemaha Peserta didik/konseli KLS Juli -
d. Pengemb. Media BK V V V V memperoleh informasi yang
man X Desb
    bermanfaat bagi dirinya
Pemaha Peserta didik/konseli KLS
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi melalui
man X
    media cetak
LAYANAN
2.
  RESPONSIF              
Terbantunya peserta didik
Pengen dalam mengatasi KLS Juli -
1. Konseling Individual
tasan hambatan/memecahkan X Desb
            masalah yang dialaminya
Pengen Terbantunya memecahkan KLS Juli -
2. Konseling Kelompok masalah peserta didik melalui
tasan X Desb
            kelompok
Pema
haman- Terbantunya memberikan KLS Juli -
3. Konsultasi
pengen informasi yang dibutuhkan X Desb
            Tasan oleh peserta didik
Pengen Diperolehnya kesepakatan KLS Juli -
4. Konferensi Kasus bersama mengenai masalah
Tasan X Desb
            peserta didik
Terentaskannya masalah
Pengen konseli yang terkait dengan KLS Juli -
5. Advokasi
Tasan pihak lain agar hak-hak konseli X Desb
            tetap terlindungi
Pengen Terselenggaranya layanan KLS Juli -
6. Konseling elektronik Bimbingan dan Konseling yang
Tasan X Desb
            lebih efektif
Pema
Haman- Tertampungnya masalah KLS Juli -
7. Kotak masalah
pengen peserta didik/konseli yang X Desb
            Tasan introvert
  3. PEMINATAN DAN         Pema Terentaskannya masalah
haman- konseli yang terkait dengan  
PERENC. pengen pemilihan jurusan dan rencana    
    INVIDIVUAL         tasan karir masa depan  
DUKUNGAN
  4. SISTEM                
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan
menindaklanjuti
kebutuhan peserta didik
    assesmen              
Mengetahui langsung kondisi
b. Kunjungan rumah peserta didik di lingkungan
              rumah    
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban kinerja
melaporkan program
kepada kepala sekolah
BK
                 
Penilaian ketercapaian program
d. Membuat evaluasi layanan bimbingan dan
              konseling    

e. Melaksanakan Bukti fisik pelaksanaan


administrasi BK bimbingan dan konseling
                 
f. Pengembangan
Pengembangan diri / profesi
    keprofesian konselor              

54
B. PROGRAM SEMESTER GENAP

PROGRAM SEMESTERAN
SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2021-2022
BIDANG
N JENIS BIMBINGA FUNG SASA WAK
N TUJUAN
O KEGIATAN/LAYANAN SI BK RAN TU
P S B K
A. PERSIAPAN                
Pembagian tugas guru
Tercapainya efektivitas layanan
  1 bimbingan dan          
bimbingan dan konseling
  Jan
konseling/konselor
Tercapainya keberhasilan
Konsultasi program KLS
2   layanan bimbingan dan Jan
bimbingan dan konseling X
          konseling
Pengadaan Sarana/Prasa- Terpenuhinya kebutuhan KLS
3   Jan
  rana dan Perangkat BK         sarana dan perangkat BK X
B. LAYANAN BK                
  1. LAYANAN DASAR                
    a. Bimbingan Klasikal                
Peserta didik/konseli dapat
Pemaha
mengetahui bentuk atau jenis
man
Kenakalan Remaja dan kenakalan remaja, dampak KLS
  V dan Feb
Cara Menghindarinya terhadap pribadi dan X
Penceg
lingkungan serta berusaha
ahan
        untuk menghindarinya
Konseli memiliki pemahaman
Pemaha
tentang bahaya dan dampak
man
Bahaya rokok dan rokok bagi kesehatan tubuh dan KLS
  V dan Feb
dampaknya lingkungan serta cara untuk X
Penceg
menolak ajakan untuk merokok
ahan
        dalam bentuk apapun
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya
berprilaku sosial yang baik,
Prilaku sosial yang Pemaha KLS
V serta memiliki sikap untuk Feb
bertanggung jawab man X
hidup bersosial yang
bertanggung jawab dalam
          sebuah masyarakat
Peserta didik/konseli mampu
Pemaha
memahami tentang bullying,
man
bahaya prilaku bullying, sebab KLS
Stop Bullying ! V dan Mar
dan dampak bullying, serta X
Penceg
berani cara melawan tindakan
ahan
          bullying
Peserta didik/konseli mampu
memahami norma-norma
Etika pergaulan dengan Pemaha dalam masyarakat serta dapat KLS
V Mar
teman sebaya man bersosialisasidan bergaul X
dengan teman sebaya sesuai
          dengan etika yang baik

Sikap sopan santun Pemaha Peserta didik/konseli mampu KLS


V Mar
    dalam kehidupan       man memahami nilai-nilai dan cara X
55
bertingkah laku sopan santun
dalam kehidupan di luar
kelompok teman sebaya
Pemaha
Peserta didik/konseli dapat
man
Dampak handphone memahami dampak positif dan KLS
V dan Apr
(medsos) negatif bermain handphone X
Penceg
atau media social
          ahan
Peserta didik/konseli dapat
mengenal sikap dalam belajar
serta menerapkan sikap dan
Kiat sukses belajar di Pemaha KLS
V kebiasaan dalam belajar yang Apr
SMA-MA man X
baik di SMA-MA hingga
mencapai prestasi yang lebih
          luas
Peserta didik/konseli mampu
memahami pengertian motivasi
Pemaha berprestasi, mengetahui dan KLS
Motivasi berprestasi V Apr
man menerapkan cara untuk X
meningkatkan motivasi
          berprestasi
Peserta didik/konseli dapat
memahami dan mengetahui
Strategi belajar sesuai Pemaha tentang gaya belajar serta KLS
V Mei
dengan gaya belajar man strategi belajarnya untuk X
masing-masing gaya belajar
          tersebut
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya
perencanaan karir, langkah-
Perencanaan Karir Masa Pemaha KLS
V langkah dalam merencanakan Mei
Depan man X
karir serta mililiki sikap positif
dalam meraih kesuksesan masa
          depan
b. Bimbingan
    Kelompok                

Peserta didik/konseli mudah KLS


Kiat mencari teman   V     Feb
mencari dan disenangi teman X
     
Peserta didik/konseli dapat
Belajar kelompok yang KLS
efektif
  V   belajar kelompok dengan
X
Mar
        temannya

    c. Papan Bimbingan          
     
Pemaha
Tips dan Trik Sukses man
KLS Jan-
dalam Pengembangan V V V V dan Peserta didik/konseli
X Jun
diri penceg memperoleh informasi melalui
    ahan media tulis
Pemaha Peserta didik/konseli KLS Jan-
d. Pengemb. Media BK V V V V man memperoleh informasi yang X Jun
    bermanfaat bagi dirinya
Pemaha Peserta didik/konseli KLS Jan-
e. Leafleat V V V V man memperoleh informasi melalui X Jun
    media cetak
LAYANAN
2.
  RESPONSIF                
Pengent Terbantunya peserta didik KLS
1. Konseling Individual
            asan dalam mengatasi X  
56
hambatan/memecahkan
masalah yang dialaminya
Pengent Terbantunya memecahkan KLS
2. Konseling Kelompok masalah peserta didik melalui
asan X
            kelompok  
Pema
haman- Terbantunya memberikan KLS
3. Konsultasi
pengent informasi yang dibutuhkan X
            asan oleh peserta didik  
Pengent Diperolehnya kesepakatan KLS
4. Konferensi Kasus bersama mengenai masalah
asan X
            peserta didik  
Terentaskannya masalah
Pengent konseli yang terkait dengan KLS
5. Advokasi
asan pihak lain agar hak-hak konseli X
            tetap terlindungi  
Pengent Terselenggaranya layanan KLS
6. Konseling elektronik Bimbingan dan Konseling yang
asan X
            lebih efektif  
Pengent Tertampungnya masalah KLS
7. Kotak masalah peserta didik/konseli yang
asan X
            introvert  
  3. PEMINATAN DAN         Pema Terentaskannya masalah
haman- konseli yang terkait dengan  
PERENC. pengen pemilihan jurusan dan rencana    
    INVIDIVUAL         tasan karir masa depan  
DUKUNGAN
  4. SISTEM                
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan KLS Jan-
menindaklanjuti
kebutuhan peserta didik X Jun
    assesmen          
Mengetahui langsung kondisi
KLS Jan-
b. Kunjungan rumah peserta didik di lingkungan
X Jun
              rumah
c. Menyusun dan
melaporkan program Pertanggungjawaban kinerja KLS Jan-
bimbingan dan kepada kepala sekolah X Jun
    konseling          
Penilaian ketercapaian program
KLS Jan-
d. Membuat evaluasi layanan bimbingan dan
X Jun
              konseling

e. Melaksanakan Bukti fisik pelaksanaan KLS Jan-


administrasi BK bimbingan dan konseling X Jun
             
f. Pengembangan KLS Jan-
Pengembangan diri / profesi
    keprofesian konselor           X Jun

C. RENCANA PROGRAM LAYANAN BK (KLASIKAL, KELAS BESAR/LINTAS


KELAS, KELOMPOK, DAN INDIVIDU)

57
RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING (RPL BK)
 BIMBINGAN KLASIKAL
 BIMBINGAN KLASIKAL KELAS BESAR/LINTAS
KELAS
 BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK
 KONSELING INDIVIDU

SEMESTER
GANJIL - GENAP

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
KELAS XI

58
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Membangkitkan semangat belajar
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan kebiasaan yang
benar dalam belajar hingga dapat membangkitkan semangat belajar
untuk berprestasi
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
membangkitkan semangat dalam belajar
2. Peserta didik/konseli dapat menerapkan sika dan kebiasaan
yang benar dalam belajar hingga dapat membangkitkan
semangat belajar untuk berprestasi
G Sasaran Layanan Kelas XI
H Materi Layanan 1. Pentingnya membangkitkan semangat belajar
2. Mengenali kesulitan belajar
3. Kiat dalam membangkitkan semangat belajar
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point , Membangkitkan semangat belajar
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
59
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Surabaya, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

MEMBANGKITKAN SEMANGAT BELAJAR

a. Mengenali Kesulitan Belajar

60
Hambatan dalam belajar ada yang berasal dari luar diri kita. Namun yang sering tidak disadari
justru hambatan yang berasal dari dalam diri sendiri.

Kesulitan Belajar Dari Dalam Diri.

Masalah belajar yang berasal dari diri sendiri adalah :

1. Potensi pisik – fisiologis : Kesehatan terganggu, Kesegaran dan stamina menurun


2. Potensi kecerdasar atau intelektual : Rendahnya kecerdasan, Kecerdasan tinggi tetapi memotivasi,
belajar rendah
3. Potensi bakat : Rendahnya bakat pada salah satu/beberapa bidang (bahasa, menghitung, mekanik,
ketelitian, kecepatan, relasi ruang, dan lain-lain).
4. Potensi minat atau hobi atau kesukaan : Lemahnya minat terhadap salah satu/beberapa materi
pelajaran.
5. Potensi kreativitas : Kurang kreatif dalam bertanya, menulis, menghapal, dan lain-lain.
6. Potensi emosional : Emosi negatif tak terkendali (jengkel, kecewa, benci, prasangka buruk dan
marah).
7. Adversity Quotient (daya juang) : Langsung menyerah tidak berdaya ketika menghadapi kesulitan
dan penderitaan
8. Potensi karakter/kepribadian (personality)
- Konsep diri negatif (merasa rendah/tak mampu)
- Kebiasaan buruk (menunda-nunda, meremehkan)
- Memotivasi berprestasi terlalu lemah tak berenergi
- Lari dari masalah (pasif, mencari kambing hitam)
9. Potensi spiritual atau keimanan dan ibadah : Kurang menyadari betapa kekuatan iman itu dahsyat
10.Penguasaan keterampilan teknis belajar : Tidak variatif dan kurang efektif, Tidak menggerakkan
semua inderawi (gerak anggota tubuh, penglihatan, pendengaran)
11.Metode belajar : Tidak variatif dan kurang efektif
12.Manajemen belajar : Kurang skala prioritas antara belajar, PR, ekstrakurikuler, bermain atau
rekreasi, Kurang komitmen jadwal belajar atau manajemen waktu.
b. Kiat Membangkitkan Semangat Belajar

- Cara Menumbuhkan Semangat Belajar

1. Mencintai Mata Pelajaran


 Rasa kurang senang pada suatu mata pelajaran atau guru tertentu, juga menumbuhkan rasa
malas, sehingga perolehan belajar kurang optimal.
 Kebiasaan mendua (membaca buku lain, mengerjakan PR di kelas ) saat guru mengajar, selain
kurang sopan juga mengganggu kosentrasi belajar. Untuk itu anda seyogyanya berupaya
menumbuhkan rasa senang terhadap semua mata pelajaran di sekolah, juga terhadap guru
pengajar, dengan lebih mencermati karakteristik mata pelajaran, manfaat, serta sisi positif
yang ada. Berusahalah sekuat-kuatnya untuk tertarik pada apa yang kamu pelajari. Jika
pelajaran itu membuat anda bosan, cari teman yang menyukainya, dan tanyakan alasannya.

2. Menemukan makna

61
Anda harus yakin bahwa apa yang anda pelajari, merupakan seseuatu yang bermakna, bagi masa
sekarang dan yang akan datang. Memptraktekkan ilmu dalam kehidupan sehari- hari juga dapat
meningkatkan minat sehingga konsentrasi lebih mudah terbangun. Apalagi jika manfaat belajar
dirasakan oleh diri sendiri maupun lingkungan. Misalnya : keberhasilan menerapkan teori stek,
okulasi, mencangkok akan meningkatkan kecintaan anda pada pelajaran biologi, selanjutnya
membangun konsentrasi atar dasar kecintaan pada pelajaran akan membantu meningkatkan
konsentrasi belajar.

3. Menjaga Kesehatan Psikis dan Fisik


Badan dan jiwa yang sehat, menumbuhkan rasa tenang, merupakan bekal meningkatkan
konsentrasi belajar. Makanan yang beguzi, cukup tidur dan isrtirahat juga sangat membantu
meningkatkan konsentrasi. Suasana hati yang tenang juga sangat penting, oleh karena itu jika anda
bermasalah segeralah berupaya mencari jalan keluar terbaik, jika perlu minta bantuan pada pihak
lain, misalnya guru BK atau wali kelas.

4. Menciptakan suasana yang aman dan nyaman


 Berusahalah menciptakan suasana nyaman. Jika anda memilki kamar pribadi, Upayakan bebas
dari gangguan game, telepon.
 Cari tempat yang jauh dari pusat kegiatan, jika perlu tempelkan tulisan di pintu :
 “ Do not disturb, Lagi belajar, Jangan ganggu, Pak dokter baru sibuk, dll.
5. Canangkan target kecil dan beri selamat diri kamu ketika target itu tercapai
6. Pilih waktu terbaik
 Sebagian kita bertipe ”burung pipit” : orang pagi, sebagian lainnya bertipe ”burung hantu” :
orang malam. “Burung pipit” lebih suka belajar pada dini hari, sedangkan “burung hantu”
lebih suka belajar di malam hari .
 Pilih waktu terbaik, yang memberimu rasa tenang dan nyaman, Pagi jam 4.30, sore jam 16.00
atau malam jam 19.00 WIB. Jangan menumpuk beban belajar dengan sistem SKS ( Sistem
Kebut Semalam) atau wayangan. Belajar semalam suntuk akan mengakibatkan rasa lelah di
pagi hari, juga pemicu stress atau menurunnya kondisi tubuh di waktu-waktu berikutnya.
7. Tetaplah Aktif, Bikin catatan, garis bawahi, warnai, gambar diagram, uji diri dengan pertanyaan.
8. Gunakan cantolan Memori
Memori bekerja paling baik dengan menggunakan asosiasi, kembangkan ”Cantolan Memori” anda.
Asosiasikan pengetahuan yang baru saja anda peroleh dengan sesuatu yang sudah anda ketahui..

a. Asosiasi dengan Kisah : Menggambarkan rangkaian peristiwa untuk diingat, sebagai contoh :
Planet-planet dalam posisinya terhadap bumi :
Matahari bersinar begitu kuatnya, seluruh isi Merkurius meluap-luap.Sinar itu terus menembus
ketika seorang gadis cantik Venus, sedang berdiri di atas Bumi, sinar itu melewati bumi
menuju kebun tetangga berwarna merah; tetangga yang siap perang ; Mars’ muncul
melontarkan makian. Kemudian muncul sosok raksasa yang selalu tersenyum, Yupiter
namanya, planet terbesar yang didadanya bersinar kata (SUN) saturnus, Uranus dan
Neptunus) dan ditemani seekor anjing yang namanya Pluto.

b. Asosiasi dengan Akronim / singkatan :

62
 Sebagai contoh STBPS ( Sekolah Tidak Boleh Pacaran Saja) untuk mengingat
Klasifikasi Tumbuhan menurut Carelus Linaeus ”
Schisophyta : Bakteri
Talophyta : Talus , Jamur
Bryophyta : Lumut
Pteridophyta : Paku
Spermatophyta : Biji

 Mengendarai Vespa Banyak Manfaatnya Jalan Sudah Usang Namun Perlu : Untuk
mengingat planet-planet dalam posisinya terhadap Bumi : Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto
9. Menghindarkan pikiran kecil yang mengganggu
Jika anda siap belajar, maka anda harus bersih dari pikiran yang mengganggu, oleh sebab itu beri
selingan yang sesuai hobi, misalnya sejenak mendengarkan musik, setelah belajar beberapa bab,
selingi dengan relaksasi atau senam kecil.

10. Alat tulis, buku yang mendukung tersedia dan tersimpan rapi
Banyak orang membuang waktu yang berharga untuk mencari-cari alat tulis. Kamu bisa lebih
efisien dengan meletakksa barang-barang tersebut di mjejamu, dalam kotak khusus.

11. Relaksasi untuk menghindarkan kejenuhan


Jika anda mulai jenuh, upayakan gerakan releksasi secukupnya, agar yang sudah dipelajari
terekam dengan baik.

12. Ruang belajar terang dan cukup oksigen


Perhatikan pencahayaan. Pastikan bahwa pencahayaan tidak merusak matamu. Lampu yang
kurang terang menyebabkan cepat mengantuk.

13. Perlu berlatih konsentrasi


Berlatih dan berlatihlah memusatkan perhatian ketika belajar, hingga memperoleh hasi optimal,
Pelatihan yang berkali - kali akan membiasakan diri dalam konsentrasi belajar.

14. Perlu belajar dari kata mutiara orang sukses


Orang orang dari segala usia sebenarnya dapat belajar apa saja jika mereka melakukannya dengan
gaya unik mereka, dengan kekuatan pribadi mereka sendiri

- Cara Mengatur Waktu :

1. Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan. Lalu,
urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut tingkat urgensi.
2. Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak yang harus
kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3. Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
63
4. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
5. Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi terlalu
sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya, menunda-nunda bisa menjadi
kebiasaan buruk.

- Cara Membaca efektif

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membaca dengan efektif:

1. Setelah kita melihat sepintas tentang isi buku, peta pikiran (mind
charting) buku tersebut. Tidak usah terlalu detil, tetapi cukup menggambarkan isi dari buku
tersebut, dan tuliskan dalam satu halaman kertas.
2. Siapkan stabilo atau alat tulis untuk menandai informasi atau apa saja yang ingin kita ingat.
3. Pahami kerangka buku. Semakin cepat kita mengetahui topik, tujuan, pokok masalah materi yang
kita baca, semakin baik pemahaman dan ingatan kita akan hal itu.
4. Hindari baca kata per kata dan kalimat per kalimat. Coba tangkap sekelompok kata dari tiap
paragraph, biasanya pokok kalimat itu terdapat pada awal atau akhir paragraph atau gabungan
keduannya.
5. Buatlah ringkasan sambil membaca. Jika tak ada ringkasan bab, buatlah sendiri setiap selesai
membaca satu bab.
6. Bandingkan dengan tulisan lain bertopik sama yang pernah anda baca.
Cobalah mengembangkan pertanyaan-pertanyaan dan hubungkan
satu sama lain seperti anda mencari sesuatu dengan senter
7. Untuk mempermudah kita menggunakan buku tersebut sebagai referensi, kita bias mencatat isi
buku tersebut dalam sebuah buku catatan atau kertas khusus yang dapat kita simpan dan kita lihat
kembali setiap saat.

- Cara untuk Disiplin Belajar

1. Mengerti maksud dan tujuan memasuki suatu sekolah, tidak hanya sekedar untuk diketahui oleh
teman.
2. Sekolah bertujuan bekerja keras untuk mendapatkan ilmu dan bukan untuk teman-teman
3. Belajar harus siap mental agar kelak bila ada sulitnya pelajaran sudah siap menerima kenyataan di
sekolah.
4. Harus mengikuti segala peraturan dan benar mengikuti pelajaran dengan kesungguhan hati
5. Memiliki sopan santun terhadap guru, orang tua, keluarga dan masyarakat

64
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Membina persahabatan sejati
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memiliki perasaan positif untuk membina
persahabatan dengan kegiatan positif serta miliki rencana kegiatan
untuk mengisi kegiatan persahabatan yang positif
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang persahabatan
2. Peserta didik/konseli dapat membina persahabatan agar tetap
awet dan lebih bermanfaat
3. Peserta didik/konseli dapat memahami sikap terbaik dalam
membangun tali persahabatan
G Sasaran Layanan Kelas XI
H Materi Layanan 1. Tentang persahabatan
2. Membina persahabatan agar tetap awet dan lebih bermanfaat
3. Sikap terbaik dalam membangun tali persahabatan
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang sosial, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point , membina persahabatan sejati
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
c. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.

65
d. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Surabaya, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

66
MEMBINA PERSAHABAT SEJATI

Apakah Persahabatan Itu ?

Persahabatan adalah hubungan timbal balik antara 2 orang atau lebih yang di dasari atas asas sukarela
untuk berbagai kepentingan tertentu dengan intensitas hubungan yang sangat erat.

Bagaimana sebuah hubungan di katakan sebagai “Persahabatan” ? Sebuah hubungan dikatakan


persahabatan jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

- Saling menyayangi dan berbagi dalam banyak hal


- Saling setia, jujur dan kerjasama yang baik
- Saling berkomunikasi secara intensif
- Saling menjaga rahasia saling percaya dan mengedepankan kejujuran
- Saling membantu terutama saat salah satu mendapatkan kesulitan
- Saling menjaga persamaan hak dan kewajiban
- Saling menghargai adanya perbedaan, baik perbedaan hobi, visi dan status sosial

b. Membina persahabatan agar awet dan lebih bermanfaat.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membina persahabatan agar awet dan lebih
bermanfaat, diantaranya :

1. Menghormati dan Menghargai, Kalau kita ingin bersahabat dengan seseorang, jangan pernah kita
melihat latar belakang orang tersebut. Jangan pernah kita melihat dia dari golongan mana, suku
mana, agama apa, dll. Jadi siapapun dia dan apapun latar belakangnya kita harus menghormati dan
menghargainya
2. Saling Menjaga Rahasia, Sahabat adalah merupakan tempat kita berbagi dan berkeluh kesah. Tak
jarang rahasia pribadi mereka, mereka mau menceritakan sama kita. Untuk itu supaya persahabatan
tetap terjaga, kita harus menjaga rahasia itu dan jangan kita sia-siakan kepercayaan sahabat itu yang
sudah di berikan kepada kita.
3. Jangan Bermuka Dua, Manusia di dunia ini tak ada seorangpun yang sempurna. Begitu juga dengan
sahabat, tak pernah lepas dari yang namanya kesalahan, lupa dan khilaf. Jadi kalau suatu saat nanti
sahabat kita melakukan kesalahan baik yang di sengaja maupun tidak, jangan pernah kita
membicarakan dia di belakangnya. Apapun dia masalah itu harus di selesaikan dengan baik-baik.
4. Jadilah pendengar yang baik buat teman-temanmu, Jangan pernah sekalipun Anda bersikap
menggurui. Memberi nasihat boleh-boleh aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat. Pelahan-
lahan namun pastikan temanmu itu mendengarkannya.
5. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas, Cobalah mengerti bagaimana karakter temanmu.
Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kalian bisa saling berbeda pendapat dan keyakinan, namun
pasti ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa memutuskannya.
6. Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekat Anda itu., Kalau yang ini nyambung
tuh sama yang sebelumnya, yaitu Saling Menjaga rahasia. Jangan pernah sekali-kali Anda mengobral
rahasia teman Anda pada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja antara kalian ada sebuah
permainan yang hanya bisa dimainkan oleh Anda dan teman Anda.

67
7. Berilah dukungan dan pujilah teman Anda, kesampingkan kesalahannya dan kelemahannya.
Memberi dukungan kepada sahabat dalam keadaan apapun itulah yang terbaik. Apalagi saat
teman/sahabat kita mengalami suatu masalah yang membuat ia terpuruk, maka kta sebagai
sahabatnya harus bisa menghiburnya dan membuat ia ceria kembali. Dukungan dari orang-orang
yang berarti bisa menjadi sebuah kekuatan untuknya.
8. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu. Kebahagiaannya adalah bahagia milik Anda juga. Ikut
berbahagiaan atas keberhasilan teman Anda. Iri itu hanya membawa Anda pada keburukan. Buang
jauh-jauh perasaan iri. Kita patut ikut Berbahagia apabila teman/sahabat kita mendapatkan suatu
kebahagiaan atau keberhasilan.
9. Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain. Berikan pertolongan secukupnya. Jagalah
‘jarak’ yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat.
Sebaliknya, mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin renggang.
10.Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refresing bersama. Kembangkan sikap toleransi,
fleksibelitas, asertive, empati dan belajar saling memahami. Kegitan keluar/liburan dan hang out
bareng bisa mendekatkan satu sama lain. Sering-seringlah jalan bareng teman.
11.Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat Anda melakukan sebuah kesalahan
padanya. Setelah itu berusahalah perbaiki kesalahan Anda. Begitu pula sebaliknya, berikan maaf dan
lupakan kesalahannya jika ia bersalah.
12.Harus Peduli. Sebagai yang sahabat yang baik, kita harus peduli kepada sahabat kita. Jadi jangan
sewaktu kita membutuhkan pertolongan dia ada untuk kita, sementara disaat dia butuh pertolongan
kita justru tak mau peduli dan tak mau tau.
c. Sikap Terbaik dalam Membangun Tali Persahabatan

Ada tujuh sikap terbaik dalam membangun tali persahabatan : 

1. Jadilah diri yang rendah hati. Seorang yang memiliki sikap rendah hati akan lebih mampu dalam
membangun tali persahabatan. Lawan utama dari sikap ini adalah kesombongan. Manakala kita
lebih banyak sombongnya daripada rendah hatinya maka akan makin sedikit orang yang tetap mau
berteman dengan kita. 
Sikap rendah hati tidak muncul tiba tiba, ada banyak faktor yang menjadi latar belakang mengapa
orang yang sombong tiba tiba bisa berubah menjadi rendah hati.Salah satu faktor yang memberi
pengaruh besar itu berasal dari dalam sendiri, yaitu keinginan untuk menjadi manusia yang lebih
baik dan lebih berguna dar sebelumnya.
2. Jadilah pendengar yang baik. Tampaknya begitu mudah ketika kita diminta untuk menjadi
pendengar, namun hanya ada sedikit orang yang mampu menjalankan hal ini. Seorang yang biasa
dan telah terlatih untuk mendengarkan orang lain maka ia akan lebih mudah diterima orang lain
dimanapun berada. Dengarkan baik baik ketika sahabat kita sedang bercerita, fokuskan perhatian
terhadap apa yang sedang diceritakan, jangan sampai sahabat kita merasa dibiarkan karena kita
asyik main game atau begitu asyik menonton televisi. 
3. Berikan pujian yang tulus kepada sahabat. Mungkin ada sebagian pembaca yang belum pernah
memberikan pujian kepada temannya sendiri meski jalinan persahabatan yang ada telah terjalin
selama puluhan tahun ? Kita tak boleh terlambat untuk memberikan pujian, kita hendaknya percaya
bahwa pujian akan memberi semangat dan energi baru untuk sahabat sahabat yang ada dalam hidup
ini.Kita mesti yakin bahwa seburuk apapun ke lakuan dari sahabat kita maka mereka pasti punya
sisi keunggulan yang pantas diganjar dengan pujian. Sanjuangan yang bernilai positif itu ibarat

68
angin dalam roda mobil, atau udara yang membuat balon terbang ke tempat yang lebih tinggi. Asal
pujiannya tak terlalu sering dan tidak over maka jalinan persahabatan akan makin langgeng dimasa
masa berikutnya. 
4. Mengalah demi kebaikan sahabat. Sungguh teramat beruntung ketika kita memiliki sahabat sahabat
yang lebih banyak mengalah dan lebih mengutamakan kepentingan kita. Mereka inilah yang
jiwanya bersih, hatinya tulus dan mampu menghargai arti persahabatan lebih tinggi dari umumnya
orang. Mereka menjadikan kita sahabat bukan karena harta atau apa, namun mereka membangun
persahabatan dengan tujuan untuk memberi kebaikan kepada sesama.  Dari sekian banyak jumlah
teman yang kita miliki maka hanya ada sedikit sahabat yang mempunyai sikap lebih banyak
mengalah.Tentunya kita bisa belajar lebih banyak dan meneladani sikap yang begitu mulia ini,
karena sikap mengalah pada jangka panjangnya akan membuat kita makin kuat. 
5. Berani menegur kita dengan sikap yang tegas tetapi santun. Sahabat yang baik bukanlah orang
yang selalu setuju dengan semua tindakan yang kita ambil. Menegur sahabat tak selamanya mudah,
perlu cara dan waktu yang tepat pula.  Kita mungkin pernah mengalami hal yang tak enak saat
menegur sahabat yang melakukan kesalahan, karena mereka malah jadi membenci dan menjauh
dari kita. Kita dianggap telah mencampuri urusannya dan sok peduli dengan masalahnya. Selama
niat kita tulus dan kita yakin bahwa teguran itu demi kebaikan sahabat kita maka jangan pernah
ragu untuk mengingatkan sahabat yang kita cintai. 
6. Setia dan tanggung jawab. Inilah sikap yang sangat dibutuhkan sahabat sahabat kita, mereka sangat
membenci yang namanya pengkhianatan baik itu dilakukan secara terang terangan ataupun melalui
cara cara keji yang tak mereka ketahui sepanjang hidupnya. Jangan pernah mengorbankan sahabat
sendiri hanya karena kita ingin kepentingan pribadi segera terwujud. Sahabat yang telah bertahun
tahun dengan kita dan telah bersama dalam kita dalam suka atau duka itu jauh lebih penting dari
segalanya. Kebeningan dan kesetiaan yang telah sahabat berikan kepada kita tak akan pernah bisa
dibeli, tak ada orang yang sanggup membeli kedamaian pikiran saat kita bersahabat dengan orang
lain.  Sebagian dari kita ada yang mengorbankan sahabat hanya demi tujuan uang dan kekayaan,
padahal para ahli telah menemukan satu bukti andai seluruh harta dan uang di dunia ini diubah
menjadi emas maka hanya akan menjadi beberapa kubik saja, namun seluruh emas yang telah
disatukan ini tak akan mampu menggantikan kelembutan dan kesetiaan para sahabat kita yang
mengagumkan. 
7. Rutinkan untuk mendoakan sahabat kita. Apapun agama yang kita anut maka jangan pernah lupa
untuk mendoakan mereka, kebiasaan ini akan membuat kita makin dekat dengan Tuhan dan kita
akan memahami bahwa mereka ada dalam hidup kita tentu bukan tanpa sebab. Harus kita akui
bahwa kita berhutang besar atas kebaikan para sahabat, kita tak mungkin melupakan mereka,
sejelek apapun perilaku sahabat maka jangan pernah bosan untuk memberi harapan lewat doa doa
suci saat kita menyatukan hati kepada Tuhan. Doa kebaikan akan kembali kepada diri kita dan
mendoakan kejahatan atau kecelakaan untuk sahabat maka itu pun akan kembali pada diri kita.
Wahai sahabat...boleh saja kau melupakanku, tetapi jangan pernah bosan untuk mengingatku dalam
tiap sembah sujudmu. Karena itulah yang aku inginkan, aku ingin kelak engkau tahu bahwa tali
persahabatan diantara kita bukan karena apa, tetapi karena kita ingin mendapat kebaikan dalam
hidup baik kini, esok ataupun selamanya. 

69
Hal-hal yang merusak Persahabatan

 Sudah tidak ada kejujuran, rasa saling percaya dan rasa saling menjaga rahasia
 Adanya persaingan yang tidak sehat dan kecemburuan
 Mulai mementingkan kepentingan dan keuntungan pribadi
 Tidak adanya keadilan, keseimbangan , kebersamaan dan rasa saling memiliki lagi.

70
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Etika bergaul (hidup bermasyarakat)
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami arti pentingnya etika
bergaul dan menjunjung tinggi nilai yang diyakini oleh
masyarakat, serta mampu bergaul dengan menyesuaikan diri sesuai
etika yang ada dalam masyarakat
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dan
perbedaan etiket dan etika
2. Peserta didik/konseli dapat memahami tata cara berkenalan
3. Peserta didik/konseli dapat memahami etiket dalam percakapan

G Sasaran Layanan Kelas XI


H Materi Layanan 1. Pengertian dan perbedaan etiket dan etika
2. Tata cara berkenalan
3. Etiket dalam percakapan

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit


J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab


L Media / Alat LCD, Power Point , Etika bergaul (hidup bermasyarakat)
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
e. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing

71
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
f. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Surabaya, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

72
ETIKA PERGAULAN

a. Pengertian dan Perbedaan Etiket dan Etika

Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering
menimbulkan perselisihan atau kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran dalam
pergaulan dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita.

Perbedaan Etiket dan Etika :

Etiket : berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Berasal dari bahasa Perancis:
Etiquette.

Etika : berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar

dilihat dari sudut budaya, susila dan agama. Berasal dari bahasa Latin : Ectica.

Dasar-dasar Etiket :

- Sopan dan ramah kepada siapa saja


- Memberi perhatian kepada orang lain
- Ingin membantu
- Memiliki rasa toleransi
- Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi
Tujuan Etiket : "Selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain".
Manfaat Etiket dalam kehidupan manusia :

1. Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi orang lain


2. Mendapat kemudahan dalam hubungan baik dengan orang (better human relation)
3. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi
4. Dapat memelihara suasana yang baik dilingkungan keluarga, tempat kerja, dan antara teman
Perbedaan etiket timur dan barat

Dasar dari peraturan etiket adalah adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu, yang kadang-
kadang berbeda dan bertentangan, seperti :

- Cara bersalaman

- Cara menatap mata sewaktu berjabatan tangan

- Saat memberi sambutan

- Saat menerima sesuatu (dengan menggunakan tangan kanan)

Selain mengetahui etiket bangsa sendiri, sebaiknya juga mengetahui sedikit tentang etiket bangsa-
bangsa lain. Sebab hal itu akan melancarkan komunikasi dan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri
kepada lingkungan tempat kita berada.

Pergaulan adalah interaksi antar individu, bisa bersifat luas yakni pergaulan dengan banyak orang
atau “frekuen”, yaitu sering bergaul dengan orang lain. Dunia pergaulan identik dengan dunia remaja
pada umumnya. Sering kita dengar istilah “kuper”, Kurang Pergaulan disebut-sebut. Keterampilan
73
bergaul dapat dilihat sejak kanak-kanak hingga dewasa. Ketika masih kanak-kanak seseorang suka
berkenalan dengan cara yang paling sederhana, tersenyum dan menyapa kawan-kawan yang baru
dijumpainya, maka seseorang tersebut akan memiliki keterampilan berkenalan, lama kelamaan mulai
terlihat bahwa dirinya paling menonjol diantara teman sebayanya. Ini merupakan awal terbentuknya
rasa percaya diri dengan dunia pergaulan di lingkungannya, yaitu dunia anak. Sampai saatnya seseorang
memasuki dunia remaja dan dewasa, untuk belajar bergaul sesuai dengan usianya, oleh karena
pergaulan juga akan membawa kesuksesan di masa yang akan datang.

b. Tata Cara Berkenalan

Berikut ini tata cara dalam berkenalan, diantaranya :

1. Memperkenalkan orang dengan mengucapkan namanya dengan jelas.

2. Memberikan sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan

3. Personal contact:

- Cara berjabat tangan sekitar 3-4 detik

- Melihat mata yang bersangkutan

- Senyum

- Tubuh sedikit ke depan

Apabila tidak dapat terdengar nama dengan jelas, boleh bertanya lagi

Perkenalan :

- Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua


- Umumnya seorang pria diperkenalkan kepada wanita
- Wanita diperkenalkan kepada pria, apabila pria itu orang penting yang perlu dihormati, seperti:
Kepala Negara, Menteri, Gubernur, Duta Besar negara asing, Ulama/Tokoh agama, atau pria jauh
lebih tua dari wanita.
Berdiri Dari Tempat Duduk:

- Wanita tidak harus berdiri waktu berkenalan, kecuali bila menghadapi orang-orang yang pantas
dihormati
- Tuan dan Nyonya rumah selalu harus berdiri untuk menyambut tamunya
- Apabila tamu akan pulang, tuan dan nyonya rumah harus berdiri dan mengantar tamu sampai di
pintu
Khusus Pria :

Harus berdiri dari tempat duduk:

- Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita)

- Bila seorang wanita masuk dalam ruangan

74
- Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk

- Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan meninggalkan tempat

Etika Dalam Penampilan

1. Sikap Duduk : Tidak memakan seluruh badan kursi dan tidak bersandar penuh, posisi dada tegak,
kedua tangan tidak berada di pegangan kursi, tinggi kaki tidak bersilang, tidak meletakkan tangan di
meja lawan bicara.
2. Cara Berjalan : Badan tegak, posisi dagu sejajar dengan lantai, tangan tidak di dalam saku, tidak
membungkuk serta Tidak tergesa-gesa atau terlalu lamban.
3. Ekspresi Wajah : Tidak cemberut, memberi perhatian
4. Cara Berjabat Tangan : Menyentuh dengan mantap, jabat seluruh badan telapak tangan, tidak
berkesan ragu
5. Kontak Mata : Memandang pada batas wajah hingga leher, pandang mata lawan bicara, tidak melirik
ke atas dan samping ketika berpikir, beri pandangan yang menyenangkan
6. Gerak Tangan : Tidak mengangkat tangan ketika berbicara layaknya berpidato, lengan tidak diangkat
lebih dari 90 derajat, tidak menunjuk dengan jari ketika memberi penjelasan arah/tempat, tidak
menggerakkan jari ketika berkomunikasi
7. Senyum : Tidak senyum terlalu leba serta Tidak menunjukkan raut muka sinis, senyum diikuti
dengan eye contact dan gerakan kepala

c. Etiket dalam Percakapan (Conversation)

Seni pembicaraan adalah bukan mengetahui sesuatu yang harus dikatakan, melainkan sesuatu
yang tidak boleh dikatakan.

Hal yang diperlukan untuk dapat berbicara secara efektif:

- Rasa percaya diri yang kuat


- Keluwesan dalam pergaulan
- Mempunyai persepsi yang tepat terhadap keadaan lingkungan dan individu yang terlibat dalam
interaksi tersebut
- Dapat menguasai situasi
- Mengetahui hasil yang diharapkan dari interaksi

Hal-hal yang dihindarkan dalam percakapan :


- Memotong pembicaraan orang lain
- Memonopoli pembicaraan atau percakapan
- Membual tentang diri sendiri
- Membicarakan hal-hal yang dapat menimbulkan pertentangan
- Pembicaraan tentang penyakit, kematian, dan lain-lain
- Menanyakan harga barang orang lain
- Menanyakan masalah yang sifatnya pribadi
- Gosip atau berita yang belum tentu kebenarannya

75
Etiket dalam Bekerja

Setiap orang harus menyadari bahwa penghayatan tata krama dalam lingkungan kantor/tempat
bekerja adalah amat penting, karena bertujuan:

- Memelihara suasana yang menyenangkan


- Menimbulkan rasa saling menghargai
- Meningkatkan efisiensi kerja
- Meningkatkan citra pribadi dan citra perusahaan
Karyawan dan karyawati yang profesional perlu memperhatikan :

1. Penampilan pribadi yang rapi dan bersih (busana, sepatu, wajah, rambut, kuku)

2. Pengendalian sikap tubuh

3. Pengendalian suara

4. Menggunakan bahasa yang baik (lisan maupun tertulis)

5. Memelihara suasana yang formal

6. Menepati janji

7. Menepati waktu

Menghadap atasan atau pejabat :

- Berpakaian rapi
- Ketuk pintu sebelum masuk
- Ucapkan salam
- Tunggu atasan atau pejabat mengulurkan tangan
- Tunggu dipersilahkan duduk
- Bicara dengan suara yang jelas, tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu lembut
- Bicara seperlunya saja
- Mengakhiri pembicaraan dengan mengucapkan terima kasih
- Jika atasan tidak mengulurkan tangan, kita cukup membungkukkan badan sedikit

Cara menerima tamu di kantor atau tempat bekerja :

- Apabila dengan perjanjian, tepat waktu dan apabila keluar kantor harus memberitahukan dan minta
maaf apabila akan terlambat
- Apabila tamu masuk Anda hendaknya berdiri, senyum dan bersalaman
- Bila ada pegawai lain di kantor, Anda perkenalkan selamat datang "Welcome"
- Kadang-kadang perlu kontak pribadi (small talk) sebelum berbicara sesuatu. Perlu atau tidak Anda
yang menentukan berdasarkan intuisi
- Usahakanlah untuk tidak menerima telepon apabila sedang menerima tamu, kecuali terlalu penting
dan minta maaf
- Layani dengan sopan, ramah dan bersikap membantu
- Antar tamu sampai pintu
76
Ciri Orang-Orang yang Menghayati Tata Krama yang Baik :

 Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat manapun
 Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain
 Sopan, ramah, selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan kepada siapa saja
 Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain, menyakiti atau
mengganggu pikiran orang lain
 Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat marah orang lain, walaupun diri sendiri
baru atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau jenuh

77
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Mekanisme pertahanan diri
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami akan pentingnya
mekanisme pertahanan diri serta berbagai jenis atau bentuk dari
mekanisme pertahanan diri yang dapat dilakukan
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian mekanisme
pertahanan diri
2. Peserta didik/konseli dapat memahami bentuk atau jenis dalam
mekanisme pertahanan diri

G Sasaran Layanan Kelas XI


H Materi Layanan 1. Pengertian mekanisme pertahanan diri
2. Bentuk atau jenis dalam mekanisme pertahanan diri

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit


J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab


L Media / Alat LCD, Power Point , Mekanisme pertahanan diri
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
g. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian

78
sampai selesai.
h. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Surabaya, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah SMA PARAMITRA Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

79
MEKANISME PERTAHANAN DIRI

a. Pengertian Mekanisme Pertahanan Diri

Sigmund Freud (lahir di Freiberg, 6 Mei 1856 – meninggal di London, 23 September 1939) atau


yang bernama lengkap Sigismund Schlomo Freud, berpendapat apabila kebutuhan seseorang tidak
terpenuhi maka dia akan mempertahankan dirinya. 

Freud yang merupakan seorang Austria pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi
ini menggunakan istilah Mekanisme Pertahanan Diri (Defence Mechanism) untuk menunjukkan proses
tak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan melalui pemutarbalikan kenyataan.

Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya mengubah cara
individu mempersepsi / memikirkan masalah itu.

b. Bentuk atau jenis dalam Mekanisme Pertahanan Diri

Dibawah ini beberapa mekanisme pertahanan diri yang biasa terjadi dan dilakukan oleh sebagian
besar individu, terutama para remaja yang sedang mengalami pergulatan yang dahsyat dalam
perkembangannya ke arah kedewasaan. Dari mekanisme pertahanan diri berikut, diantaranya
dikemukakan oleh Freud, berikut beberapa istilahnya :

1. Represi (Repression)
Mekanisme dimana seseorang yang memiliki keinginan-keinginan, impuls-impuls pikiran,
kehendak-kehendak yang tidak sesuai dan mengganggu kebutuhan/motivasinya, disingkirkan dari
alam sadar dan ditekan ke dalam alam bawah sadar. Secara tidak sadar seseorang menekan pikiran-
pikiran yang tidak sesuai atau menyedihkan keluar dari alam sadar ke alam tak sadar.  Repression
yang terus menerus akan menjadi tumpukan kekecewaan sehingga menjadi “kompleks terdesak”

Contoh : seorang pemuda melihat kematian temannya waktu kecelakaan, kemudian “lupa” tentang
kejadian tersebut. (lupa ini disebut amnesia yang psikogenik, bila lupa karena gegar otak maka
disebut amnesia organik).

2. Kompensasi (Compensation)
Mekanisme dimana seseorang mengabdikan dirinya kepada mengejar suatu tujuan, dengan usaha
yang lebih giat ke dalam usahanya itu untuk mengatasi rasa kekurangan yang sebenarnya atau yang
hanya dirasakan saja. Menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang baik atau karena
frustrasi dalam suatu bidang, lalu dicari kepuasan secara berlebihan dalam bidang yang lain
(kompensasi berlebihan). Kompensasi dilakukan terhadap perasaan kurang mampu (inferior).

Contoh : anak yang tidak pandai di sekolah, menjadi anak jagoan atau ditakuti oleh teman-
temannya.

3. Konversi (Conversion)
Mekanisme dimana konflik emosional memperoleh ekspresi luar melalui manifestasi motorik,
sensoris, somatik.

Contoh : saat stress menjadi mudah marah, teriak-teriak, atau berolahraga.

80
4. Penyangkalan (Denial)
Proses mekanisme dimana seseorang menghindarkan kenyataan yang menimbulkan sakit dan rasa
cemas, dengan secara tidak sadar menyangkal adanya kenyataan, yang disangkal itu mungkin
berupa suatu pikiran, keinginan, atau suatu keadaan dan benda. Menyangkal realitas yang
menimbulkan rasa takut, sakit, malu, atau cemas.

Contoh : seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya terbelakang mental sehingga anak
tersebut dititipkan pada saudaranya yang jauh.

5. Memindahkan (Displacement)
Proses mekanisme dimana emosi2 yang tertahan diberikan tujuan yang lain ke arah ideide, objek-
objek, atau orang lain daripada ke sumber primer emosi. Luapan emosi terhadap seseorang atau
objek dialihkan kepada seseorang atau objek yang lain.

Contoh : seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia memukul adiknya atau menendang
kucingnya.

6. Disosiasi (Dissociation)
Beban emosi dalam suaatu keadaan yang menyakitkan diputus atau diubah. Mekanisme dimana
suatu kumpulan proses-proses mental dipisahkan atau diasingkan dari kesadaran dengan bekerja
secara merdeka atau otomatis, afek dan emosi terpisah, dan terlepas dari ide, situasi, objek,
misalnya pada selektif amnesia.

Contoh : rasa sedih karena kematian seorang kekasih dikurangi dengan mengatakan “sudah
nasibnya” atau “sekarang ia sudah tidak menderita lagi”.

7. Fantasi (Fantasy) atau Khayalan (Image)


Suatu proses melamun (menerawang) atau tindakan berkhayal untuk memberikan pelarian dari
kenyataan, dengan kepuasan diperoleh dan pencapaianpencapaian kenikmatan yang bersifat khayal
atau mati sebagai pahlawan yang tidak berdosa.

Contoh : seorang anak yang kurang pandai lalu berkhayal dirinya menjadi bintang pelajar.

8. Identifikasi (Identification)
Suatu mekanisme dimana seseorang mempertinggi harga dirinya dengan mempolakan dirinya
serupa dengan orang lain (tabiat-tabiatnya meniru orang lain). Menambah rasa harga diri dengan
menyamakan harga dirinya seperti seorang atau suatu hal yang dikaguminya. 

Contoh : seorang anak yang bersolek atau berdandan seperti ibunya, atau malah bersolek seperti
bintang iklan.

9. Introyeksi (Introjection)
Proses dimana seseorang mengambil ke dalam struktur egonya sendiri, semua atau sebagian dari
kepribadiannya sendiri.

Contoh : seorang anak yang membenci seseorang tapi “memasukkan” ke dirinya sendiri, hingga
jika ia kesal ke orang tersebut ia akan memukuli dirinya sendiri.

81
10. Negativisme (Negativism)
Proses perlawanan yang aktif atau pasif terhadap permintaan-permintaan yang ditujukan kepada
seseorang. Negativisme aktif kalau seseorang berbuat kebalikan dari apa yang diminta darinya.
Negativisme pasif kalau ia menghindarkan apa yang diharapkan dari padanya.

Contoh: seorang anak yang disekolahkan tidak sesuai dengan minatnya maka ia sering bolos
sehingga prestasinya menjadi kurang.

11. Proyeksi (Projection)


Adalah mekanisme dengan apa seseorang melindungi dirinya dari kesadaran akan tabiat-tabiatnya
sendiri yang tidak baik, atau perasaan-perasaan dengan menuduhkannya kepada orang lain.
Menyalahkan orang lain mengenai kesulitannya sendiri yang tidak baik.

Contoh : seorang murid tidak lulus lalu mengatakan gurunya sentimen kepada dia.

12. Rasionalisme (Rationalization)


Mekanisme dimana seseorang membenarkan tingkah lakunya yang tidak konsekuen dan tidak baik.
Termasuk membenarkan kepercayaan, keterangan, alasan-alasan (motivasi) dengan memberikan
penjelasan dan keterangan baginya. Berusaha untuk membuktikan bahwa perbuatannya (yang
sebenarnya tidak baik) dianggap rasional adanya, dapat dibenarkan, dan dapat diterima.

Contoh: seorang anak menolak bermain bulu tangkis dengan temannya karena “kurang enak
badan” atau “besok ada ulangan” (padahal takut kalah).

13. Pembentukan Reaksi (Reaction Formation)


Proses dimana seseorang mengambil kedalam struktur egonya sendiri, semua atau sebagian dari
suatu objek, yang kemudian dianggap sebagai suatu unsur dari kepribadiannya sendiri. Supaya
tidak menuruti keinginannya yang jelek, maka sebagai penghalang diambil sikap atau perilaku
yang sebaliknya.

Contoh: seorang mahasiswa yang bersikap hormat secara berlebihan terhadap dosen yang
sebenarnya tidak ia suka.

14. Regresi (Regression)


Keadaan dimana seseorang kembali ke tingkat yang lebih awal dan kurang matang dalam adaptasi.
Bentuknya yang ekstrim adalah tingkah laku infantile (kekanak-kanakan). Keadaan seorang yang
kembali ke tingkat perkembangan yang sebelumya dan kurang matang dalam adaptasi.

Contoh : seorang anak yang sudah tidak ngompol, mendadak ngompol lagi karena cemas mau
masuk sekolah atau mulai menghisap jempol lagi setelah ia memiliki adik.karena merasa perhatian
ibunya terhadap dirinya berkurang.

15. Sublimasi (Sublimation)


Proses dengan apa kehendak-kehendak tidak sadar dan tidak dapat diterima, disalurkan menjadi
aktivitas yang memiliki nilai sosial yang tinggi. Dorongan atau kehendak2 yang tidak dapat
disalurkan menjadi aktivitas yang memiliki nilai sosial.

82
Contoh : seseorang tidak suka berkelahi kemudian ia menjadi atlet petinju.

16. Menghapuskan (Undoing)


Mekanisme dimana seseorang secara simbolis melakukan kebalikan sesuatu yang telah
dikerjakannya, atau pikiran yang tidak dapat diterima oleh egonya dan masyarakat. Dia secara
simbolis menghapus pikiran, perasaan, atau keinginan yang tidak dapat diterima egonya atau
masyarakat.

Contoh : seorang suami yang berselingkuh lalu ia memberi bermacam-macam hadiah kepada
istrinya.

17. Simpatisme Berusaha mendapatkan simpati dengan jalan menceritakan berbagai kesukarannya,
misalnya penyakit atau kesulitan-kesulitan lainnya. Bila ada yang menyatakan simpati kepadanya
maka rasa harga dirinya diperkuat, biarpun ada kegagalan.
Contoh: seorang siswa yang mengeluh bahwa dia tidak mempunyai buku2 pelajaran karena
orangtuanya miskin dan tidak bisa membelikannya, lagipula ibunya sakit-sakitan.
Dalam ilmu psikiatri, mekanisme pertahanan diri (self-defense mechanism) merupakan salah satu
bentuk penyesuaian diri untuk melindungi seorang individu dari kecemasan, meringankan
penderitaan saat mengalami kegagalan, dan untuk menjaga harga diri.
Namun jika mekanisme ini terus-menerus dilakukan, justru bukannya mendapatkan perlindungan
tapi akan menjadi ancaman, karena sebenarnya mekanisme pembelaan diri ini tidak redustik,
mengandung banyak unsur penipuan diri-sendiri, dan distorsi realitas atau memutarbalikan fakta.
Sebagian besar mekanisme ini bersifat unconcious atau di bawah sadar, sehingga sukar dinilai dan
dievaluasi secara sadar.

83
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Main mapping
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami tentang mind mapping
serta dapat membuat suatu peta pikiran untuk meningkatkan
prestasi belajar
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang mind mapping
2. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat mind mapping
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara menyusun mind
mapping
G Sasaran Layanan Kelas XI
H Materi Layanan 1. Mind mapping
2. Manfaat mind mapping
3. Cara menyusun mind mapping
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point Mind mapping
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
i. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
j. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan

84
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Surabaya, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

MIND MAPPING
85
a. Apa itu mind mapping ?

Mind Maping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang Psikolog dari Inggris. Beliau
adalah penemu  Mind Map (Peta Pikiran), Ketua Yayasan Otak, pendiri Klub Pakar (Brain Trust) dan
pencipta konsep Melek Mental. Mind map diaplikasikan di bidang pendidikan, seperti teknik, sekolah,
artikel serta menghadapi ujian. Mind maping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk
menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk
korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan
animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan
merupakan gambaran

langsung dari cara kerja koneksi-koneksi di dalam otak.

Mind maping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai
pikiran dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir
kreatif. Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta konsep adalah alat berpikir organisasional
yang sangat hebat yang juga merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak
dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan (Tony Buzan , 2008:4). Menurut Tony Buzan, Mind
Maping dapat membantu kita untuk banyak hal seperti : merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih
kreatif, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran,
mengingat dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien serta melatih gambar keseluruhan.

Pada dasarnya peta pikiran adalah sebuah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan (Quantum Learning).
Sesuai dengan namanya, ‘peta’, pada dasarnya teknik ini meniru peta geografi yang sudah akrab bagi
seorang pelajar.

Untuk memahami teknik ini, lihatlah sebuah peta dan perhatikan gambarnya. Untuk peta propinsi,
selalu digambarkan ibukota propinsi dengan tanda, biasanya lingkaran, yang jelas kemudian dari
ibukota tersebut digambarkan jalan-jalan ke seluruh kabupaten dan kota yang ada di propinsi tersebut.
Demikian juga dengan peta kabupaten, dari ibukota kabupaten, akan muncul garis-garis yang
merupakan jalan menuju kecamatan-kecamatan yang 1ada di wilayahnya. Demikian pula peta pikiran,
setiap poin kunci ditulis kemudian dihubungkan dengan topic utama dengan garis. Mind Mapping akan
sangat bermanfaat dalam Pembelajaran terutama dalam ketrampilan mencatat dan mengingat, antara
lain :

 Membantu dengan kemampuan otak untuk berkonsentrasi


 Memungkinkan esensi materi menjadi jelas
 Secara visual relatif lebih jelas urutan dan informasinya

 Membuat sambungan antara ide-ide mudah untuk dilihat


 Meningkatkan daya ingat menjadi long term memory
 Meningkatkan keyakinan kita dalam kemampuan kita untuk belajar

86
1.1.1 b. Manfaat Mind Maping
Ditinjau dari segi waktu Mind maping juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu dalam
mempelajari suatu informasi. Hal ini utamanya disebabkan karena metode ini dapat menyajikan
gambaran menyeluruh atas suatu hal, dalam waktu yang lebih singkat. Dengan kata lain, Mind maping
mampu memangkas waktu belajar dengan mengubah pola pencatatan linear yang memakan waktu
menjadi pencatatan yang efektif yang sekaligus langsung dapat dipahami oleh individu.

Beberapa manfaat metode pencatatan menggunakan Mind mapping, antara lain:

1. Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah.


2. Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar
kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
3. Hubungan masing-masing informasi secara mudah dapat segera dikenali.
4. Lebih mudah dipahami dan diingat.
5. Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind
mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan.
6. Masing-masing Mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses pengingatan.
7. Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.

Mind Map dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami, mengorganisasikan dan
memvisualisasikan materi dan aktivitas belajarmya secara kreatif dan atraktif.
 Siswa dapat mempetakan apa yang didiskusikan bersama teman-temannya,
 Siswa dapat mempetakan tentang proses dan hasil observasi yang dilakukannya.
 Siswa dapat mempetakan tentang apa yang dibacanya
 Siswa dapat mempetakan tentang apa yang didengarnya.
 Siswa dapat mempetakan tentang apa yang harus dipresentasikannya di kelas, dan
 Siswa dapat mempetakan aneka aktivitas belajar lainnya, baik yang berkenaan dengan perencanaan,
pelaksaanaan maupun hasil belajarnya.

Dengan Mind Map, siswa diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan secara kreatif, sesuai dengan
apa yang dipahaminya masing-masing, bukan menjiplak pengetahuan secara membabi-buta.

Kelemahan mencatat secara tradisional

a. Saat mencatat kita menyusun secara berurutan apa yang disampaikan oleh si pembicara. Kita akan
merasa bingung untuk melihat kaitan-kaitan antar gagasan.
b. Informasi yang disampaikan pembicara untuk menjelaskan poin sebelumnya setelah kita
melakukan pengurutan catatan tidak dapat langsung ditempatkan pada poin tersebut. Seringkali
terjadi pemisahan antara poin yang sudah ditulis dengan penjelasan yang disampaikan terakhir dari
si pembicara.
Penelitian menunjukkan bahwa metode ini berlawanan dengan cara keja otak. Ketika kita mencatat
poin baru, maka kita kan lupa dengan poin yang sebelumnya. Hal ini dikarenakan otak tidak digunakan
untuk menangkap pesan dari yang kita tulis, sehingga sulit untuk mengingat kembali.

c. Cara menyusun Mind Mapping

Berikut cara menyusun mind mapping, diantaranya :


87
1. Di tengah kertas, buatlah lingkaran dari gagasan utama.
2. Tambahkan cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci - gunakan pulpen warna-warni.
3. Tulislah kata kunci pada tiap-tiap cabang, kembangkan untuk menambahkan detail.
4. Tambahkan simbol dari ilustrasi.
5. Gunakan huruf-huruf kapital.
6. Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf-huruf yang lebih besar.
7. Hidupkanlah Mind Mapping kita.
8. Garis bawahi kata-kata itu dan gunakan huruf-huruf tebal.
9. Bersikap kreatif dan berani.
10. Gunakan bentuk acak untuk menunjukkan poin atau gagasan.
11. Buatlah Mind Mapping secara horizontal.

Dengan gambaran tentang peta geografis tadi, kita bisa memetakan informasi-informasi penting
dari buku, makalah, kuliah atau yang lainnya hanya dalam satu halaman kertas. Inilah salah satu
kelebihan peta pikiran. Peta pikiran tidak hanya terdiri dari satu atau dua bentuk, pembelajar bisa
membuat bentuk-bentuk sesuai kreativitas mereka. Berikut ini bentuk pola yang dapat digunakan.

Contoh bentuk kerangka mind map

Peta Pikiran

Bentuk-bentuk peta pikiran atau mind map ini tidak ada batasnya, sesuai dengan keinginan dan
kreasi pembuatnya. Peta pikiran ini dapat juga dibuat tanpa membuat lingkaran untuk setiap kata
kunci.

88
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Berpikir dan bersikap positif
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya berpikir dan
bersikap positif serta menerapkannya dalam kehidupan hingga
menjadi pribadi yang sukses
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya berpikir
positif
2. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat berpikir positif
dan senyum
3. Peserat didik/konseli dapat memahami tips untuk selalu
berpikir positif
G Sasaran Layanan Kelas XI
H Materi Layanan 1. Pentingnya berpikir positif
2. Manfaat berpikir positif dan senyum
3. Tips untuk selalu berpikir positif
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point , Berpikir dan bersikap positif
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
k. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian

89
sampai selesai.
l. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Surabaya, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

90
BERPIKIR POSITIF

a. Pentingnya Berpikir Positif

Kalau kita mendengar kata positif pasti kita akan terbayang hal-hal yang baik saja, berpikir
positif, bertindak positif, berkelakuan positif yang artinya adalah sesuatu yang baik-baik saja. Dalam
menjalani hidup, tentu saja kita sebagai manusia selalu ada masalah dan tantangan yang diberikan
Tuhan Yang Maha Esa. Apa yang Tuhan berikan itu pastilah untuk menguji kita sebagai hamba apakah
tetap berada dijalan-Nya atau tidak. Setiap orang punya masalah tapi yang membedakan orang yang satu
dengan yang lain adalah bagaimana orang tersebut me-manage dan menyikapi masalah yang dihadapi.
Secara sadar ataupun tidak, kita sering mengeluh dan berpikir negatif terhadap keadaan atau situasi yang
kita alami. Berpikiran negatif kepada sesama manusia saja tidak baik, apalagi kalau kita sampai
berpikiran negatif kepada Sang Pencipta?

b. Manfaat Berpikir Positif dan Senyum


Sudah tidak diragukan lagi bahwa hanya dengan berpikir positif badan kita menjadi sehat, tidak
sakit-sakitan, atau bahkan sukses dalam bisnis. Memang dengan berpikir positif urat-urat saraf kita
menjadi tidak tegang, sehingga pikiran menjadi jernih, mudah memutuskan hal-hal yang penting. Selain
berpikir positif, senyum juga sangat besar pengaruhnya terhadap diri kita. Saya sering menganjurkan
teman-teman meluangkan waktunya untuk tersenyum

Orang yang sedih bisa gembira dengan senyum. Orang marah akan reda jika bisa tersenyum. Jika
tidak bisa tersenyum, dipaksakan untuk tersenyum dengan cara menarik ujung bibir seperti orang yang
sedang tersenyum. Dengan cara tersebut sudah terbukti mengendorkan urat saraf yang tegang.
Dalam buku The Secret juga diungkapkan bahwa pikiran positif menjadi dasar utama dalam
mencapai kesuksesan. Bahkan orang yang sakit pun akan sembuh hanya dengan berpikir positif. Tetapi
mudahkah kita untuk berpikir positif?
Jadi, dengan berpikir positif dan senyum, hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih, saraf tidak
tegang, dan bekerja akan menjadi lebih lagi. Mari kita mulai hari-hari dengan berpikir positif dan
senyum serta syukur.
Membangun Sikap Berpikir Positif
Ada 9 cara untuk membangun sikap menjadi lebih positif, antara lain :

1. Anda bisa memilih bersikap optimis


2. Anda bisa memilih menerima segalanya apa adanya
3. Anda bisa memilih bersikap antusias
4. Anda bisa memilih lebih peka
5. Anda bisa memilih humor
6. Anda bisa memilih sportif
7. Anda bisa memilih rendah hati
8. Anda bisa memilih bersyukur
9. Anda bisa memilih beriman

c. Tips Selalu Berpikir Positif

Percaya atau tidak, sikap kita adalah cermin masa lampau kita, pembicaran kita di masa sekarang
dan merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa ? Ya, bahwa kondisi masa lalu, sekarang

91
dan masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana sikap kita sehari-hari. Perhatikan satu hal, sikap
kita merupakan sahabat yang paling setia, namun juga bisa menjadi musuh yang paling berbahaya.
Bagaimana sikap mental kita adalah sebuah pilihan ; positif ataukah negatif.

Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita akan lebih
banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi untuk berjuang mencapai tujuan-
tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi dalam
kehidupan kita sehari-hari. Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu
keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju
keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang
jalan yang kita lalui tersebut.

Beberapa tips berikut terbukti cukup membantu. Cobalah untuk menjalankan kegiatan-kegiatan
berikut ini sebanyak mungkin dalam hidup kita. Sebagaimana untuk mencapai hal-hal lainnya, untuk
menjadi seorang yang berpikiran positif, prosesnya harus dilakukan secara terus-menerus :

a. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan tadi pada
selembar kartu berukuran 3 x 5. Bawalah kartu tadi setiap hari selama seminggu. Baca dan
perhatikanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi, misalnya di meja belajar
Anda, atau di cermin kamar tidur atau mandi. Jadikanlah setiap kutipan tersebut bagian pemikiran
Anda selama seminggu itu.
b. Pilihlah seseorang yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang positif dalam diri
orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang tersebut dengan hal-hal positif
tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan pula orang tersebut dengan hal-hal positif tadi dan
mohonlah agar Tuhan menolongnya.
c. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 100”. Bangunlah pada
pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui bernilai “100”, dan perlakukanlah
mereka secara demikian. Anda pasti akan heran sendiri melihat tanggapan yang akan Anda peroleh
dari orang-orang yang selama ini Anda anggap remeh.
d. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata “tidak
dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda menemukan cara
untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.
e. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada orang lain
dengan tulus. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum Anda kenal.

Siapa yang ingin sukses ?

Kuncinya jangan pernah sekali-kali berpikiran negatif !

Buang jauh-jauh hal-hal negatif ;

juga kalimat-kalimat negatif dari pikiran Anda !

Jangan pernah ada lagi kalimat-kalimat seperti :

92
“Pasti gagal;

Kami belum pernah melakukannya;

Kami tak sanggup melakukannya;

Saya belum siap melakukannya;

Itu bukan tanggung jawab kami;

dan sebagainya”.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Dahsyatnya keutamaan bersyukur
D Fungsi Layanan Pemahaman

93
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan menyadari nikmat
dari pemberi nikmat (Tuhan YME) serta memiliki sikap syukur
terhadap nikamt yang telah diberikan oleh-Nya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat bersyukur
2. Peserta didik/konseli dapat memahami akibat dan ancaman
jika tidak mau bersyukur
3. Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-sebab kurang
bersyukur
G Sasaran Layanan Kelas XI
H Materi Layanan 1. Manfaat bersyukur
2. Akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur
3. Sebab-sebab kurang bersyukur
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Prayitno.2015. Keluhuran Iqro’ untuk Kehidupan. Padang:
PT.Graha Cipta Media
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Dahsyatnya keutamaan bersyukur
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
m. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
n. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas

94
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak
peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan
salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Surabaya, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

DASYATNYA KEUTAMAAN BERSYUKUR

a. Manfaat Bersyukur

Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan kadang juga
malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah  penderitaan. Bersyukurlah atas

95
kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi kesempatan untuk hidup bernafas bebas, panca
indra yang sempurna.

Berikut manfaat bersyukur dalam kehidupan, diantaranya :

1. Hidup dalam keberuntungan

Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu berfikir positif didalam setiap hal yang menimpanya
baik yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan.

2. Hidup dalam kebahagiaan

Orang yang bersyukur akan selalu merasa hidupnya penuh dengan kecukupan, oleh karena itu
mereka selalu merasa bahagia karena yakin bahwa setiap apa yang dia peroleh itulah yang terbaik.

3. Memiliki wibawa dimata orang lain

Orang yang berbahagia adalah orang yang hidupnya penuh dengan kebaikan, mereka memiliki
wajah yang di hormati dan disayang oleh banyak orang karena wajah mereka dihiasi oleh wajah
penuh syukur

4. Terilihat lebih rupawan

Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur akan memiliki wajah yang selalu tersenyum
menjalani hidup dan orang yang selalu tersenyum itu manambah kecantikan dan ketampanannya

5. Awet muda dan umur panjang

Orang yang selalu bersyukur memiliki watak yang sabar, sedangkan orang yang sabar
berdampak pada kesehatan dan awet muda karena otot wajah beraktifitas tidak terlalu banyak
dibandingkan dengan orang yang memiliki watak pemarah. 

Bersyukur, Syarat Mutlak Untuk Berbahagia.

Bersyukur sebuah kata yang sangat indah, dan akan menjadi hal yang luar biasa ketika sudah
dilakukan dengan sepenuh hati yang ikhlas. Sesunguhnya tidak ada orang yang bisa merasa berbahagia
jika ia tidak pernah bersyukur, sebab syukur adalah syarat mutlak agar seseorang bisa berbahagia.
Rasa syukur akan menjadikan hati kita merasa tenang, damai dan merasa sangat bergembira atas
kesempatan hidup yang Tuhan berikan pada kita. Tuhan yang Maha Baik pun sangat menganjurkan
kita agar bersyukur. Bersyukur itu bukan berarti  berhenti dengan apa yang sudah kita miliki saat ini,
tapi bersyukur itu lebih ke arah “terima kasih” Tuhan terima kasih atas semua nikmat-Mu dalam
hidupku ini. Jika aku bekerja lebih rajin, lebih bermanfaat bagi sesama, tentulah nikmat ku akan Kau
tambah.
“kita harus bersyukur bukan karena kita berbahagia, tetapi bersyukurlah maka kita akan bahagia.” ?
Sudah jelaskan bahwa sebenarnya yang kita butuhkan untuk berbahagia adalah dengan bersyukur.
Apapun keadaan kita saat ini, kalau kita bersyukur, kita akan sadar bahwa kita sebenarnya sangat
beruntung. Banyak orang yang kondisinya tidak sebaik kita, entah itu kondisi fisik mereka, kondisi
mental dan lain sebagainya. Sesungguhnya tidak ada satu hal apapun yang perlu kita keluhkan di dunia
ini
96
b. Akibat dan Ancaman Jika Tidak Mau Bersyukur

Berikut akibat dan ancaman jika tidak mensyukuri nikmat,

diantaranya :

1. Hidup Menderita

Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan enggan untuk
berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh dengan kesusahan,suka
mengeluh dan menyelahkan takdir. 

2. Hidup menjadi selalu sial

Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat negatif pada diri
sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang yang berfikir negatif lebih banyak
mendapat kesialan dari pada orang yang berfikir Positif.

3. Mudah terserang penyakit

Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau bersyukur dengan
keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan lingkungan dan diri sendri, akibatnya
kekebalan tubuh.

4. Di akhirat di siksa oleh tuhan

Tuhan berfirman :  "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang telah aku
berikan kepada kalian makaniscaya aku akan menambah nikmat yang telah akuberikan kepada
kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau bersyukur) maka ketahuilah niscaya siksa ku itu pedih. " ayat
itu menjelaskan bahwa orang yang tidak mau bersyukur atau kufur atas nikmat allah bahwa  siksaan
yang pedih akan menimpa pada dirinya kelak ketika di akhirat.

c. Sebab-sebab Kurang Bersyukur :

Berikut sebab-sebab yang menjadikan manusia kurang bersyukur :

1. Lalai dari nikmat Allah.

Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar, baik nikmat yang
umum maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.

1. Kebodohan terhadap hakikat nikmat


Sebagian orang tidak mengetahui nikmat, tidak mengenal dan tidak memahami hakikat
nikmat. Dia tidak tahu bahwa dirinya berada dalam kenikmatan, karena dia tidak mengetahui
hakikat nikmat.

2. Pandangan sebagian manusia kepada orang yang berada di atasnya


Jika seorang manusia melihat kepada orang yang diatasnya, yaitu orang-orang yang diberi
kelebihan atasnya, dia akan meremehkan karunia yang Allah berikan kepadanya. Sehingga dia pun

97
kurang dalam melaksanakan kewajiban syukur. Karena dia melihat apa yang diberikannya adalah
sedikit.

3. Melupakan masa lalu


Di antara manusia ada yang pernah melewati kehidupan yang menyusahkan dan sempit. Dia
hidup pada masa-masa yang menegangkan dan penuh rasa takut, baik dalam masalah harta,
penghidupan atau tempat tinggal. Dan tatkala Allah memberikan kenikmatan dan karunia
kepadanya, dia enggan untuk membandingkan antara masa lalunya dengan kehidupannya sekarang
agar menjadi jelas baginya karunia Robb atasnya.

Lampiran 2. Instrumen Penilian

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

98
1. Mengapa kita harus selalu mensyukuri nikamt yang sudah Tuhan berikan kepada kita ?
Jelasakan !
2. Tuliskan, manfaat apa saja ketika kita selalu mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan !
3. Tuliskan, dampak atau akibat ketika kita tidak pernah mensyukuri nikmat yang telah Tuhan
berikan !
4. Apa saja yang menyebabkan orang kurang bersyukur ?
5. Bagaimana cara menyukuri nikmat yang sudah Tuhan berikan kepada kita ?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda
cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
Dahsyatnya keutamaan bersyukur
Setelah menerima materi layanan BK tentang Dahsyatnya
2. keutamaan bersyukur, timbul kesadaran saya untuk selalu
bersyukur kepada Tuhan YME
Setelah menerima materi layanan BK tentang Dahsyatnya
4. keutamaan bersyukur saya menyadari bahwa saya sering
lupa bersyukur pada Tuhan YME kehidupan
Materi layanan BK tentang Dahsyatnya keutamaan
5. bersyukur, menyadarkan saya akan pentingnya bersyukur
pada Tuhan YME

C. KETRAMPILAN (ACTION)

1. Coba Anda lakukan beberapa aktivitas berikut :


 Tahanlah nafasmu setelah 20 detik atau semampu Anda secara serentak. Guru akan
memulai menghitung dan memantau lama waktumunya . berhentilah menahan nafas
ketika sudah tidak mampu
 Berapa lama Anda mampu menahan nafas ? Adakah di antara kalian yang mampu menahan
nafas lebih dari 1,5 menit.
 Bagaimana rasanya tidak bisa bernafas dalam waktu satu menit
 Bayangkan bagaimana jika kita tidak bisa bernafas dalam waktu satu menit! Bagaimana
setiap udara yang kita hirup harus kita bayar? Berapa banyak uang yang harus dikeluarkan ?
Mampukah kita membayarnya ? Bisakah harta yang kita miliki untuk membayarnya ?
2. Sebutkan 10 (sepuluh) nikmat lainnya yang Tuhan berikan pada kita, nikmat apa saja ?
Mampukah kita membayarnya ?
Renungkan betapa Tuhan Maha kaya dan Maha pengasih kepada setiap hamba-Nya !

INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

99
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber,
Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Kesehatan Reproduksi Remaja

100
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kesehatan
reproduksi , pentingnya merawat organ atau alat reproduksi
yanag ada pada pria dan wanita serta menjaga prilaku pelecehan
seksual
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian kesehatan
reproduksi
2. Peserta didik/konseli dapat memahami remaja dan ciri-cirinya
3. Peserta didik/konseli dapat memahami alat reproduksi
4. Peserta didik/konseli dapat memahami sistem reproduksi
manusia
G Sasaran Layanan Kelas XI
H Materi Layanan 1. Pengertiaan kesehatan reproduksi
2. Remaja dan ciri-cirinya
3. Alat reproduksi
4. Sistem reproduksi manusia
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 11, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point , Kesehatan Reproduksi Remaja
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a.Kegiatan peserta didik 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
b.Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan

101
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Surabaya, 15 Juli 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

a. Pengertian Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keadaan fisik,
mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang

102
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya, atau suatu keadaan di mana manusia
dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya
secara sehat dan aman.

Sejak lahir manusia sudah dibekali dengan organ-organ reproduksi, yaitu organ-organ yang
berfungsi untuk menghasilkan keturunan. Organ-ogran reproduksi tersebut berbeda antara laki-laki
dan perempuan.

Istilah Reproduksi berasal dari kata re yang berarti kembali dan produksi yang artinya
membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.

b. Remaja dan Ciri-cirnya :

Berikut remaja dan ciri-cirinya, diantaranya :

1. Tumbuh Kembang Remaja

Masa remaja dibedakan dalam :

 Masa remaja awal, 10 – 13 tahun


 Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun
 Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun

Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :

 Mulai menstruasi
 Payudara dan pantat membesar
 Indung telur membesar
 Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat
 Vagina mengeluarkan cairan
 Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina
 Tubuh bertambah tinggi

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :

 Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap


 Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin
 Tumbuh kumis
 Mengalami mimpi basah
 Tumbuh jakun
 Pundak dan dada bertambah besar dan bidang
 Penis dan buah zakar membesar

Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami
perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :

 Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya


 Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua

103
 Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri
 Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya

2. Menstruasi atau Haid

Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali
menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun
sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia
50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi :

 Indung telur mengeluarkan telur kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang
 Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal.
 Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil pembuahan
 Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan terjadi perdarahan.
Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30 hari, atau
bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-kadang ada yang
lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara
30 – 80 ml

3. Mimpi Basah, Bagaimana Bisa Terjadi ?

Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam testis.
Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian berada dalam
cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung sperma ini akan
keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah.
Masturbasi adalah memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul
ereksi yang disusul dengan ejakulasi, atau disebut juga onani.

4. Kehamilan

Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam berhubungan
seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses kehamilan dapat
diilustrasikan sebagai berikut :

 Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel telur
 Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak masuk kedalam
rahim dan selanjutnya ke saluran telur
 Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi
Tanda-tanda kehamilan :

 Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness) atau sepanjang
hari
 Mengantuk, lemas, letih dan lesu
 Amenorhea (tidak mengalami haid)
 Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu
 Dibuktikan melalui tes laboratorium

104
 Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar Aerola
Mammae (sekitar puting) membesar

c. Alat Reproduksi
Berikut alat reproduksi wanita dan pria, diantaranya :
1. Alat Reproduki Wanita dan Fungsinya
Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu:
Genetalia Eksterna
a) Mons Veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk
estetika
b) Labia Mayora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan
cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual
c) Labia Minora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah
erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf
d) Klitoris merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila
mendapatkan rangsangan seksual
e) Vestibulum berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna
untuk melumasi vagina pada saat bersenggama
f) Hymen merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk
lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat
mengalir keluar
Genetalia Interna
a) Vagina berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari
dalam uterus, alat untuk bersenggama, jalan lahir bayi waktu melahirkan
b) Uterus berfungsi sebagai tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat
hamil. Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim
c) Tuba Fallopi berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam
uterus.
d) Ovarium berfungsi memproduksi ovum
e) Ligamentum berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi
dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya.

2. Alat reproduksi pria dan fungsinya.


Alat-alat reprofroduksi pria yaitu :
Genetalia Eksterna
a) Penis berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi
b) Skrotum berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu

Genetalia Interna
a) Testis berfungsi sebagai memproduksi sperma, tempat memproduksi testosteron yang memegang
peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan

105
b) Epididimis berfungsi sebagai menghubungkan testis dengan saluran vas deferens
memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya mematangkan /
menyempurnakan bentuk sperma
c) Vans deferens berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis Tempat
menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.
d) Vesika seminalis berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis atau
sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber energi bagi
spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan mudah bergerak dalam mencapai ovum
Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan seksual.
e) Kelenjar prostat berfungsi sebagai mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer berwarna
seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain
f) kelenjar bulbo uretralis berfungsi mengsekresi cairan yang membantu agar sperma lebih tahan
hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.

d. Sistem Reproduksi Manusia


Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada
manausia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga
dengan demikian reproduksi pada manusia dilalkukan dengan cara generative atau sexual. Untuk
dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ
kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

2 Organ Reproduksi Manusia


a. Pria
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk
memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang
nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
2. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur
suhu yang sesuai bagi spermatozoa.

Organ reproduksi dalam terdiri dari :

1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma
serta hormone testosterone.
2. Epidimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dai testis. Berfungsi untuk
menyimpan, mematangkan sperma sementara
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar
prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan
urethra.
5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.

b. Wanita

106
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

Organ reproduksi luar terdiri dari :

1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian luar. Berfungsi
sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar
Organ reproduksi dalam terdiri dari :

1. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam tongga
perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
2. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan
dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikelurakan oleh ovarium.
3. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan
dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan silia pada dindingnya.
5. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi
dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada dindingnya.
6. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan bagian
bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia
adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.
7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga
sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya
janin dari uterus menuju saluran vagina.
1. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
2. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.
3 Gametogenesis
Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis)
dan juga gamet betina/sel ovum.

a. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula


seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormone FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung.
2. Hormone LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone
(yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).
b. Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses oogenensis
dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormone FSH yang berfungsi merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2. Hormone Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3. Hormone LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (proses pematangan sel ovum).
Hormone progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

107
A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Perencanaan Karir Masa Depan
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya perencanaan
karir, langkah-langkah dalam merencanakan karir serta mililiki
sikap positif dalam meraih kesuksesan masa depan
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami perencanaan karir masa
depan
2. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian karir
3. Peserta didik/konseli dapat langkah-langkah dalam melakukan
perencanaan karir
G Sasaran Layanan Kelas XI, XII
H Materi Layanan 1. Pentingnya perencanaan karir masa depan
2. Pengertian kari
3. Langkah-langkah dalam melakukan perencanaan karir
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Kemala
Bhayangkari 1 Surabaya Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang karir, Yogyakarta, Kemala Bhayangkari
1 Surabaya
3. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Kemala Bhayangkari 1
Surabaya
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Perencanaan karir masa depan
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
(Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 Kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)

108
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK/Konselor memberi penguatan dan rencana tindak
lanjut
4. Guru BK/Konselor menutup kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri
dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK/ dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Surabaya, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

Lampiran 1. Uraian Materi

PERENCANAAN KARIR MASA DEPAN

109
a. Arti dan Pentingnya Perencanaan Karir

Memperoleh karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu aspek 
terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa
orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau
sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam
hidup ini karena masalah pekerjaan. Menggapai karir yang gemilang tidak didapatkan hanya dengan
melewati proses semalam. Ia membutuhkan kerja keras, aktualisasi diri yang mendalam, dan kemauan
untuk terus belajar. Seorang professional yang berhasil dalam karirnya adalah ia yang telah merintisnya
sejak muda. Para praktisi SDM mengatakan, ”Orang yang berhasil pada umumnya akan melakukan
analisa serta mengetahui apa yang menjadi tujuan karirnya, apa rencana serta tindakan yang diambil
untuk mencapai karir yang diharapkan”.

Pengertian Karir

Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment)
menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier (career)
lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang
meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Pada
dasarnya yang dimaksud dengan karir adalah suatu pilihan profesi atau pekerjaan yang menjadi tujuan
bagi seorang individu. Karir juga dapat diartikan sebagai perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja
seseorang yang digeluti secara serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin. Karir tertiggi (puncak
karir) tidak dapat dicapai secara instant, melainkan harus dengan perencanaan matang. Cara yang paling
efektif untuk meniti karir adalah dengan menggali bakat atau potensi sedini mungkin. Masa remaja
merupakan saat yang paling tepat untuk meniti karir yakni dengan mengenal bakat dan minat yang
dimilikinya. Sehingga nantinya seseorang tersebut tidak hanya akan berhasil meniti karir tersebut
dengan sempurna, melainkan juga menggapainya dengan optimal.

Apakah perencanaan karir itu ?

Perencanaan karir adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terfokus
demga berdasar pada potensi (minat, bakat, keyakinan, nilai-nilai) yang kita miliki untuk mendapatkan
sumber penghasilan yang memungkinkan kita untuk maju dan berkembang baik secara kualitas (hidup)
maupun kuantitas (kesejahteraan). Sesunguhnya dalam perencanaan karir ini yang ditekankan bukan
hanya pada pekerjaan apa yang nantinya kita peroleh, tetapi pada persiapan-persiapan yang kita
lakukan. Salah satun persiapan yang sangat penting adalah memilih pendidikan dan keterampilan yang
akan dikembangkan. Misalnya kalau saat ini kita berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA)
maka kita nantinya harus bisa menentukan kira-kira jurusan apa yang akan dipilih IPS, Bahasa, atau
IPA. Oleh karena itu poin-poin penting dalam Perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Menyadarkan diri sendiri terhadap peluang-peluang, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dan


konsekuensi yang akan dihadapi.
2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan hidup terutama yang berkaitan dengan karir,
3. Penyusunan program pendidikan, keterampilan dan pengalaman-pengalaman yang bersifat
pengembangan dalam meraih tujuan karir.

b. Langkah-Langkah Dalam Merencanakan Karir


110
Berikut langkah-langkah dalam merencanakan karir, antara lain :
1. Mengembangkan rencana karir. Pikirkanlah mengenai apa yang akan kita lakukan dan langkah-
langkah strategis apa yang dibutuhkan untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan.
2. Tinjaulah bakat atau kemampuan serta minat yang kita miliki. Pikirkan secara serius dan mendalam
hal-hal yang kita sukai, mampu kita kerjakan dengan baik, serta nilai-nilai yang kita yakini
kebenarannya.
3. Cobalah mencari tahu jenis-jenis karir atau pekerjaan yang mendekati dengan diri kita, yaitu sesuai
bakat serta minat yang kita miliki, latar belakang pendidikan, kondisi kerja serta lingkungan yang
kita harapkan, serta hal-hal lain yang akan memberikan kejelasan arah dan fokus karir/pekerjaan kita.
4. Selanjutnya, bandingkanlah keterampilan dan minat yang kita miliki dengan jenis karir atau pekerjaan
yang akan kita pilih. Jadi karir atau pekerjaan yang paling sesuai dan dekat dengan diri kita sangat
mungkin menjadi karir atau pekerjaan kita di masa depan.
5. Kembangkanlah tujuan karir/ pekerjaan yang kita pilih. Hal ini akan menjadi panduan yang sangat
penting bagi kita untuk menyusun langkah-langkah strategis selanjutnya.
6. Ikutilah pendidikan atau pelatihan yang mendekatkan kita dengan tujuan karir atau pekerjaan yang
telah kita buat.
7. Hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah masalah keuangan. Kita mungkin akan berfikir
mengenai sumber-sumber dan besarnya uang yang kita butuhkan untuk mewujudkan karir kita.
8. Cobalah minta nasehat dari beberapa sumber yang anda yakini dapat membantu anda memberikan
penjelasan dan arahan megenai karir/pekerjaan pilihan anda.

c. Rumus dalam Memilih Karir

Richard leider, seorang konsultan karir dari Amerika Serikat, memiliki rumus moderen yang dapat
mengkalkulasikan bagaimana kita dapat mewujudkan rencana karir di masa depan degan eektif dan
gemilang. Rumus yang dimilikinya adalah sebagai berikut.
Karier = T + 2P + E + V
T : Talent / Bakat
2P : Passion dan Purpose
E : Environment
V : Vision
T yang berarti talent atau bakat.
Untuk mengetahui arah karir dan profesi yang cocok untuk kita jalani dimasa depan, cobalah
mendeteksi apa saja kelebihan dan kelemahan yang kita miliki.

2P yaitu Passion dan Purpose, atau keinginan dan tujuan.

Maksudnya, dalam meilih sebuah karir, diperlukan adanya gairan atau keinginan yang kuat untuk
menggapai karir tersebut dengan maksimal. Selain itu, dibutuhkan pula tujuan dan arah yang jelas, agar
pencapaian karir dimasa depan tidak salah arah. Kedua elemen ini membutuhkan kerja keras dan
pengenalan diri yang mendalam agar tujuan karir yang akan dicapai dapat diarahkan dengan benar.

E atau Environment (lingkungan).

Masa remaja merupakan fase dimana kita sangat membutuhkan lingkungan sekitar untuk dapat
mengembangkan kepribadian dan emosi. Lingkungan sekitar kita dapat berupa lingkungan keluarga,
111
sekolah, atau tempat bermain. Dalam lingkungan sekitar, seseorang dapat mengasah bakat dan minatnya
sedemikian rupa sehingga dapat menggapai karir yang direncanakan. Lingkungan sekitar menjadi
tempat belajar dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, pilihlah selalu lingkungan yang positif, sehingga kita
tidak akan terjerumus kedalam hal-hal yang justru akan dapat menghambat karir kita dimasa depan.

V atau Vision yang berarti pandangan (visi).

Leider melihat bahwa dengan menerapkan pola visioning atau memandang jauh ke masa depan,
kita akan dapat mengetahui bentuk-bentuk karir yang akan dicapai. Untuk menciptakan sebuah visi
yang baik, langkah pertama adalah menggali potensi diri dan membuat perencanaan bagaimana
memanfaatkan potensi tersebut untuk meraih karir yang dicita-citakan.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

112
A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Kiat sukses studi lanjut ke perguruan tinggi
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memahami tentang seluk beluk perguruan
tinggi serta mampu menentukan pilihan yang tepat dalam
melanjutkan studi dan sukses dalam pelaksanaan ujiannya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang perlu diketahui
dalam melanjutkan studi ke PT
2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara memilih program
studi dan PT
3. Peserta didik/konseli dapat memahami kiat sukses masuk
perguruan tinggi
4. Peserta didik/konseli dapat memahami tips cara masuk
perguruan tinggi favorit
G Sasaran Layanan Kelas X
H Materi Layanan 1. Hal yang perlu diketahui dalam melanjutkan studi k PT
2. Cara memilih program studi dan PT
3. Kiat sukses masuk perguruan tinggi
4. Tips cara masuk perguruan tinggi favorit
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab


L Media / Alat LCD, Power Point , Kiat sukses studi lanjut ke perguruan tinggi
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan

d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik


( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta didik 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian

113
sampai selesai.

b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan


BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan


2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak
peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK

2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Surabaya, 15 Juli 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.


KIAT SUKSES STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI

a. Hal yang Perlu Diketahui


114
Sebelum mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi, Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui
terlebih dahulu, diantaranya :

1. Mengenal Bentuk-bentuk Perguruan Tinggi

Sebelum menentukan lembaga pendididkan lanjutan / Perguruan tinggi yang akan dipilih, perlu
mengetahui terlebih dahulu tentang batasan dan bentuk-bentuk perguruan tinggi di Indonesia agar tidak
salah dalam menentukan pilihan. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi dan dapat berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas.

Bentuk-bentuk perguruan tinggi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Universitas :

adalah suatu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program akademik dan/atau professional yang
beragam dan dikelompokkan dalam fakultas-fakultas. Setiap fakultas dibagi lagi dalam program
studi/jurusan. Misalnya fakultas ekonomi memiliki jurusan akutansi, mamajemen, studi
pembangunan; fakutas teknologi industri, memiliki jurusan matematika, fisika, kimia, Contoh
Universitas :
Universitas Negeri : UNY, UI, UGM, UNDIP, UNS, UNSRI, UNHAS
Unversitas Swasta : UII, UPN, UKI, UAD, UTY, UPI, UAJY, USD,dll

2. Institut :

Adalah suatu Perguruan Tingi yang menyelenggarakan progam pendidikan akademik dan/ atau
professional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian yang sejenis.
Misalnya memilikii program studi peternakan, pertanian. Contoh Institut :

Institut Negeri : IPB, ITS, IPB, ISI

Instiut Swasta : ISTA, INSTIPER, dll

3. Sekolah Tinggi :

Adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/ atau
profesional dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu. Misalnya Sekolah Tinggi Seni Rupa, (memiliki
jurusan SeniLukis, Seni Patung), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Contohnya.

Sekolah Tinggi Negeri : STT Bandung, STTN, STAN

Sekolah Tinggi Swasta : STIE YKPN, STTNAS, STIKES, dll

4. Akademi :

Adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam satu
cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. Lebih menekankan
pada keterampilan praktik kerja dan kemampuan untuk mandiri. Contoh :

Akademi Negeri : AAU, AAL, AIP, ATK, APP

Akademi Swasta : ABA, YIPK, AA YKPN, AMIK, dll

115
5. Politeknik

Adalah serupa dengan Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam sejumlah
bidang pengetahuan khusus. Bedanya dibandingkan dengan Akademi, politeknik memberikan porsi
lebih besar pada praktik. Contoh Politeknik :

Politeknik Negeri : Politek Manufaktur Bandung, Politek Negeri Jakarta

Polteknik Swasta : Politeknik API, Politeknik LPP, dll

2. Struktur Pendidikan Tinggi

Struktur pendidikan tinggi di Indonesia terdiri dari 2 jalur pendidikan, yaitu ;

a. Pendidikan Akademi

b. Pendidikan Profesional.

Pendidikan Akademi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu
pengetahuan dan pengembangannya, dan lebih mengutamakan peningkatan mutu serta memperluas
wawasan ilmu pengetahuan. Pendidikan akademi diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi, Institut dan
Universitas.

Pendidikan Profesional adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan keahlian
tertentu, serta menggunakan peningkatan kemampuan/ketrampilan kerja atau menekankan pada aplikasi
ilmu dan teknologi. Pendidikan profesional ini diselenggarakan oleh akademi, politeknik, sekolah
tinggi, institute, dan universitas.

Pendidikan Akademi menghasilkan lulusan yang memperoleh gelar akademi dan diselenggarakan
melalui program Sarjana (S1-Strata1) atau Program Pasca Sarjana. Program pasca sarjana ini meliputi
program Magister dan program Doktor (S2 dan S3).

Pendidikan Jalur Profesional menghasilkan lulusan yang memperoleh sebutan profesional yang
diselenggarakan melalui program diploma (D1, D2, D3, D4) atau Spesialis (Sp1, Sp2). Jalur ini lebih
mengutamakan untuk melatih mahasiswa agar menguasai pengetahuan yang langsung dapat dipakaii
dengan segera. 60 % muatan kurikulum proram diploma adalah mata kuliah praktik.

3. Program Studi/Jurusan

Berikut beberpa program studi yang kami kelompokkan berdasarkan bidang ilmu, diantaranya :

Ilmu Pertanian,
Ilmu - Ilmu Sains Ilmu - Ilmu Teknik
Peternakan, Kehutanan

N Program N Program No. Program

116
O Studi/Jurusan o Studi/Jurusan Studi/Jurusan

1 Matematika 1 Teknik Sipil 1. Perikanan

2 Fisika 2 Teknik Arsitektur 2. Peternakan

3 Kimia 3 Teknik Planologi 3. Kehutanan

Pengolahan Hasil
4 Statistik 4 Teknik Geodesi 4.
Pertanian

Teknologi Industri
5 Biologi 5 Teknik Fisika 5.
Pertanian

Ilmu
6 6 Teknik Kimia 6 Ilmu Tanah
Komputer

Teknik Metalurgi & Budidaya Pertanian


7 Geofisika 7 7
Material (Agronomi)

Sosial Ekonomi
8 Astronomi 8 Teknik Nuklir 8
Pertanian(Agrobisnis)

Ilmu Hama Dan


9 Geografi 9 Teknik Geofisika 9
Penyakit Tumbuhan

10. Farmasi 10 Teknik Geologi

Teknik
11
Pertambangan

Teknik
12
Perminyakan

13 Teknik Industri

14 Teknik Elektro

15 Teknik Informatika

16 Teknik Mesin

Teknik
18
Penerbangan

19 Teknik Perkapalan

20 Teknik Geomatika

Ilmu Kesejahteraan
Ilmu - Ilmu Ekonomi Ilmu Seni Dan Desain
Sosial

N Program No. Program No. Program

117
o Studi/Jurusan Studi/Jurusan Studi/Jurusan

Ekonomi Dan Studi


1 1 Seni Rupa Murni 1 Rehabilitasi Sosial
Pembangunan

Ekonomi Pengembangan
2 2 Desain Interior 2
Manajemen Sosial Masyarakata

Ekonomi Desain Komunikasi


3 3
Akuntansi Visual

4 Ekonomi Islam 4 Desain Produk

5 Kriya Seni Tekstil

6 Digital Animation

Ilmu Teknik Penerbitan


Teknik Manufaktur Ilmu Pelayaran
Dan Grafika

Program Studi/
No Program Program
No. No.
. Studi/Jurusan Studi/Jurusan
Jurusan

Teknik
1 1 Studi Nautika 1 Teknik Grafika
Manufaktur

Teknik
2 Perancangan 2 Studi Teknika 2 Penerbitan
Manufaktur

Teknik Pengecoran
3
Logam

Ilmu Parawisata Dan Perhotelan Ilmu Administrasi Publik

No. Program Studi/Jurusan No. Program Studi/Jurusan

1 Administrasi Hotel 1 Manajemen SDM

2 Manajemen Divisi Kamar 4 Manajemen Kearsipan

3 Manajemen Tata Hidangan 7 Administrasi Kepegawaian

4 Manajemen Tata Boga 8 Admininistrasi Logistik

7 Manajemen Patiseri 9 Manajemen Perkantoran

118
b. Cara Memilih Program Studi dan Perguruan Tinggi

Memilih jurusan/program studi bukan urusan yang mudah dan bukan persoalan yang sederhana.
Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan secara benar. Memilih secara tergesa-gesa
tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai
dengan kepribadian sampai pada drop out (DO) atau dikeluarkannya seorang mahasiswa/i karena
dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya.

Dasar dalam pemilihan program studi mengacu pada faktor akademik dan non akademik. Prinsip dasar
yang harus diperhatikan dalam memilih program studi atau jurusan antara lain :

1) Akademik

a. Pengertian Tentang Program Studi / Jurusan

b. Kemampuan Akademik Siswa

2) Non Akademik

a. Menyesuaikan Cita- Cita, Minat dan Bakat.

b. Faktor dan Variabel Pendukung

1. Informasi yang Sempurna

2. Lokasi dan Biaya

3. Daya Tampung Jurusan / Peluang Diterima

4. Masa Depan Karier dan Pekerjaan

Cara Menetapkan Pilihan Perguruan Tinggi

Setelah mengetahui bentuk-bentuk Perguruan Tinggi, program studi yang sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuan anda. Langkah berikutnya adalah menentukan perguruan tinggi yang akan
dipilih. Perguruan Tinggi di Indonesia sangat banyak, baik yang negeri maupun swasta. Selain
mempertimbangkan minat, bakat, dan kemampuan juga diperlukan pertimbangan lain, diantaranya :

1. Reputasi

Reputasi Perguruan Tinggi yang akan dipilih dapat dijadikan dasar dalam menentukan pilihan. Baik
buruknya reputasi Perguruan Tinggi di kalangan akademis biasanya sangat tergantung dari kualitas
lulusan, metode pengajaran, dosen-dosen pembimbing, sarana belajar-mengajar, dan fasilitas yang
dimiliki oleh lembaga tersebut.

2. Metode dan persentase pembelajaran

Metode dan persentase pembelajaran penting diketahui, karena akan menentukan kualitas kompetensi
yang akan diperoleh. Penekanan pada porsi pembelajarannya (persentase teori dan praktek atau magang
industri) perlu diketahui terlebih dahulu,.
119
3. Status Akreditasi
Berdasarkan penyelenggaraannya, perguruan tinggi digolongkan menjadi dua yaitu negeri dan swasta.
Sedangkan status akreditasi untuk program studi/jurusan yang sifatnya berjenjang berdasarkan hasil
evaluasi (akreditasi) terhadap program studi/jurusan yang diberikan oleh Badan Akreditasi Nasional).
Status akreditasi menggunakan peringkat akreditasi A (baik sekali), B (baik), C (Cukup), dan D
(kurang).
4. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan merupakan faktor yang penting dalam mendukung keberhasilan menempuh
pendidikan di Perguruan Tinggi. Fasilitas pendidikan seperti laboratorium (komputer, akutansi, bahasa,
dan lain-lainnya), bengkel, studio, dan perpustakaan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan
mahasiswa. Apalagi untuk jalur pendidikan profesional yang lebih bersifat aplikatif, menekankan pada
keterampilan.
5. Prospek Lulusan
Lulusan yang berkualitas dan diterima di masyarakat/perusahaan/instansi merupakan suatu kriteria yang
perlu dipertimbangkan dalam memilih Perguruan Tinggi. Peluang kerja bagi lulusan program
studi/jurusan yang akan dipilih juga harus diperhitungkan, karena akan merugikan apabila setelah lulus
tidak segera mendapatkan pekerjaan.
6. Biaya
Biaya yang dikeluarkan relatif sesuai dengan kualitas dan fasilitas pembelajaran yang diberikan oleh
Perguruan Tinggi. Juga harus sesuai dengan kemampuan keuangan calon mahasiswa, sebab kalau
besarnya biaya yang diperlukan tidak terjangkau akan menghambat kelancaran dalam menempuh
studinya.
c. Kiat Sukses Masuk Perguruan Tinggi

Sebelum mendaftarkan diri ke Perguruan Tinggi yang akan dipilih, sebaiknya calon mahasiswa
mengetahui terlebih dahulu tentang mekanisme penerimaan mahasiswa baru, karena antara Perguruan
Tinggi yang satu dengan yang lainnya bisa berbeda. Secara garis besar mekanisme penerimaan
mahasiswa baru dapat dibedakan menjadi dua yaitu jalur tes dan non tes. Jalur tes terdiri dari beberapa
jalur penerimaan mahasiswa baru.
Ada lima faktor yang harus dikuasai untuk sukses masuk di Perguruan Tinggi yang baik, yaitu :
1. Faktor Teknis

Sebelum tes masuk perguruan tinggi, Anda harus mempersiapkan peralatan yang mendukung terhadap
lancarnya tes tersebut. Kalau tes tersebut masih secara massal, maka Anda persiapkan alat tulis/pensil
2B dan mengisi lembar jawab komputer yang benar. Apabila tes tersebut menggunakan computer
based, maka Anda harus menguasai perangkat teknologi informasi dan teknis untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang benar.

2. Faktor Psikologis

Kebiasaan positif dalam mengikuti tes uji coba (try out) dan latihan-latihan lainnya dapat membentuk
Anda percaya diri. Sikap percaya diri sangat penting untuk masuk ke PT.

3. Faktor Penguasaan Materi Tes

120
Untuk penguasaan materi, Anda perlu menguasai kisi-kisi soal yang berisi tentang pokok-pokok
bahasan yang keluar dalam tes dan persentase jumlah soal. Berdasarkan kisi-kisi inilah Anda belajar,
Anda menguasai materi, Anda mempersiapkan materi.

4. Faktor Strategi Pengerjaan Soal

Dalam setiap kesempatan mengikuti Tes Uji Coba (Try Out) dibiasakan mengerjakan soal dimulai dari
soal yang mudah. Jangan berambisi mengerjakan semua soal. Kebiasaan ini digunakan saat mengikuti
ujian masuk Perguruan Tinggi.

5. Faktor Strategi Memilih Jurusan / Program Studi

Konsultasi dalam memilih jurusan sangat penting dalam mengarahkan kemampuan akademik Anda.
Memilih jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan akademik hanya akan mengakibatkan tidak
diterimanya di Perguruan Tinggi

d. Tips Cara Masuk Perguruan Tinggi Favorit

Perguruan tinggi favorit menjadi harapan setiap calon mahasiswa/i. Berikut tips untuk masuk ke
perguruan tinggi favorit, diantaranya

1. Tentukan Pilihan, Langkah pertama adalah menentukan tujuan berikutnya. Setelah lulus
SMA/SMK/MA, maka kita akan dihadapkan pada persimpangan jalur. Kalaupun kita memutuskan
untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi, kita masih harus menentukan pilihan.
2. Ukur Kemampuan Diri, Jika telah menentukan perguruan tinggi dan jurusan yang diinginkan,
cobalah untuk mengukur diri. Bandingkan kemampaun diri masing-masing dengan kualitas pilihan
kita.
3. Tetapkan Alternatif, Pilihan memang sudah ditentukan, namun jangan hanya puas dengan satu
pilihan. Kita tentu harus menyiapkan back up plan jika pilihan pertama gagal.
4. Cari Informasi, Jauh-jauh hari sebelum memasuki dunia kampus, cobalah untuk mencari informasi
sebanyak mungkin. Di zaman modern ini, tentu tidak sulit untuk mencari informasi.
5. Perbanyak Ilmu, Perbanyaklah ilmu pengetahuan, terutama seputar jurusan yang akan dipilih.
6. Jaga Kondisi Tubuh, Sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh kita, baik fisik maupun mental.
7. Jalur Masuk Kuliah, Secara umum jalur masuk kuliah dibagi menjadi beberapa jalur : SNMPTN,
SBMPTN, Mandiri

121
RENCANA PROGRAM LAYANAN BK (BIMBINGAN KELOMPOK)

122
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023
A Komponen Layanan   Layanan Dasar
B Bidang Layanan   Pribadi
C Fungsi Layanan   Pemahaman
D Tujuan
  Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang memiliki
sikap yang tidak mencontek
E Topik   Kebiasaan mencontek dan akibatnya
F Sasaran Layanan   Kelompok 2 Kelas X
G Metode dan Teknik   Diskusi
H Waktu   2 x 45 menit
I Media/Alat   Kartu sikap
J Tanggal Pelaksanaan    
K Sumber Bacaan    
L Uraian Kegiatan
1 Tahap Awal
a Pernyataan Tujuan - Guru BK/Konselor menyampaiakan salam
- Guru BK/Konselor menyampaiakan tujuan layanan yang
meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor
b Pembentukan Kelompok Guru BK/Konselor menjelaskan langkah-langkah kegiatan,
(Langkah pembuatan kelompok tugas dan tanggung jawa siswa
c Mengarahkan Memberikan penjelasan tentang kegiatan secara operasional
kegiatan(konsolidasi) yang akan dilakukan
d Tahap Peralihan (Transisi)
- Guru BK/Konselor menanyakan a Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan kelompok dalam
kalau ada siswa yang belum melaksanakan tugas
mengerti dan memberikan b Guru BK/Konselor memberi kesempatan bertanya kepada
penjelasan setiap kelompok tentang tugas-tugas yang belum mereka
( Storming) pahami
c Guru BK/Konselor menjelaskan kembali secara singkat
tentang tugas dan tanggung jawab peserta dalam melakukan
kegiatan
- Guru BK/Konselor menyiapkan a Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan para peserta
siswa untuk melakukan untuk melaksanakan tugas
komitmen tentang kegiatan b Setelah semua menyatakan siap, selanjutnya Guru
yang akan dilakukannya BK/Konselor memulai ke tahap kerja
2 Tahap Inti/Kerja
a Eksperientasi Guru BK/Konselor memastikan keselarasan antara tujuan yang
Kegiatan yang dialami konseli akan dicapai, metode yang dipilih dengan materi
dalam suatu kegiatan bimb.
berdasarkan teknis tertentu)
b Refleksi (Pengungkapan 1 Refleksi Identifikasi. Guru BK/Konselor mengidentifikasi
perasaan, pemikiran dan respon anggota kelompok melalui pertanyaan yang
pengalaman tentang apa yang mengungkap pengalaman peserta tentang apa yang terjadi
terjadi dalam kegiatan pada saat mengikuti kegiatan ( What Happened).
bimbingan) Pertanyaan pada refleksi identifikasi mengacu pada
pengukuruan pencapaian apa yang diketahui (pengenalan)

123
2 Refleksi Analisis. Guru BK/Konselor mengajak konseli
untuk menganalisis dan memikirkan (think) sebab-sebab
mengapa mereka menunjukkan perilaku tertentu dan apa
yang akan dilakukan selanjutnya ( so what)
3 Refleksi Generalisasi. Guru BK/Konselor mengajak peserta
membuat rencana tindakan untuk memperbaiki perilaku
yang dianggap sebagai kelemahan dirinya ( Plan).
Kemudian Guru BK/Konselor mengajukan pertanyaan
tentang rencana tindakan untuk memperbaiki perilaku
sebagai tanda peserta didik memiliki kesadaran untuk
berubah (Now What).
Contoh pertanyaan:
rencana apa yang akan dilakukan ?
kapan akan dimulai ?
langkah terdekat apa yang akan dilakukan ?
3 Tahap Pengakhiran (Terminasi)
Menutup kegiatan dan tindak lanjut a Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
penguatan terhadap aspek-aspek yang ditemukan oleh
peserta dalam suatu kerja kelompok
b Merencanakan tindak lanjut, yaitu mengembangkan
aspek kerjasama
c Akhir dari tahap ini adalah menutup kegiatan layanan
secara simpatik (Framming)
M Evaluasi
1 Evaluasi Proses a
Guru bimbingan dan konseling atau konselor terlibat
dalam menumbuhkan antusiasme peserta dalam
mengikuti kegiatan.
b Guru bimbingan dan konseling atau konselor
membangun dinamika kelompok
c Guru bimbingan dan konseling atau konselor
memberikan penguatan dalam didik membuat langkah
yang akan dilakukannya
2 Evaluasi Hasil a
Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman
konseli dalam bimbingan kelompok
b Mengamati perubahan perilaku peserta setelah bimbingan
kelompok.
c Konseli mengisi instrumen penilaian dari guru bimbingan
dan konseling atau konselor (seperti contoh dalam
konseling kelompok)

Surabaya, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

124
RENCANA PROGRAM LAYANAN BK (KONSELING INDIVIDUAL)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


KONSELING INDIVIDUAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022-2023

1 Nama Konseli  
2 Kelas/Semester  
3 Hari, Tanggal  
4 Pertemuan ke-   1 ( pertama )
5 Waktu   2 x 45 Menit
Ruang Konseling BK SMA Kemala Bhayangkari 1
6 Tempat   Surabaya
7 Gejala yang nampak/keluhan

Surabaya, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya Guru BK

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

Keterangan :
Dokumen ini bersifat rahasia

125
LAMPIRAN A.
PROSES PENYUSUNAN BUTIR INSTRUMEN ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK (Lihat lebih lengkap di CD Aplikasi Angket Kebutuhan
Peserta Didik)
TATARAN/INTERNALISASI TUJUAN NO.
N BIDAN BIDAN
SKKPD ITE BUTIR ANGKET KONSELI
O G Pengenalan Akomodasi Tindakan G
M
1 PRIBA Landasan Mempelajari hal ihwal Mengembangkan pemikiran Melaksanakan ibadah atas 1 Saya merasa belum disiplin dalam P
  DI Hidup Religius ibadah tentang kehidupan beragama keyakinan sendiri disertai sikap beribadah pada Tuhan YME
    toleransi
    Landasan Mengenal keragaman Menghargai Keragaman Berperilaku atas dasar keputusan 2 Saya kadang-kadang berperilaku dan P
    Perilaku Etis sumber norma yang sumber norma sebagai yang mempertimbangkan aspek- bertutur kata tidak jujur
      berlaku di masyaraakat rujukan pengambilan aspek etis 3 Saya kadang-kadang masih suka P
          menyontek pada waktu tes
    Kematangan Mempelajari cara-cara Bersikap toleran terhadap Mengekspresikan perasaan dalam 4 Saya merasa belum bisa mengendalikan P
    Emosi menghindari konflik ragam ekspresi perasaan diri cara-cara yang bebas,terbuka dan emosi dengan baik
      dengan orang lain sendiri dan orang lain tidak menimbulkan konflik
    5 Saya belum paham tentang sikap dan P
      perilaku asertif
   
    Pengembangan Mempelajari keunikan Menerima keunikan diri Menampilkan keunikan diri secara 6 Saya belum tahu cara mengenal dan P
    Pribadi diri dalam konteks dengan segala kelebihan dan harmonis dalam keragaman memahami diri sendiri
      kehidupan sosial kekurangannya   7 Saya belum memahami potensi diri P
           
            8 Saya belum tahu perubahan dan P
            permasalahan i pada masa remaja
            9 Saya belum mengenal tentang macam- P
            macam kepribadian
          10 Saya kurang memiliki rasa percaya diri P
       
        11 Saya kadang kurang menjaga kesehatan P
        diri
        12 Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku P
        pribadi yang berkarakter
        13 Saya merasa kurang memilki tanggung P
    jawab pada diri sendiri
14 Saya kesulitan mengatur waktu belajar P
dan bermain
15 Kondisi orang tua saya sedang tidak P
harmonis
16 Saya merasa tidak betah tinggal di P
rumah sendiri
17 Saya mempunyai masalah dengan P
anggota keluarga di rumah

126
18 Saya belum bisa menjadi pribadi yang P
mandiri
19 Saya sedang memiliki konflik pribadi P
Kesiapan Diri Mengenal norma- norma Mengharagai norma-norma Mengekspresikan keinginannya 20 Saya belum memahami tentang P
untuk Menikah pernikahan dan pernikahan dan berkeluarga untuk mempelajari lebih intensif norma/cara membangun berkeluarga
dan berkeluarga sebagai landasan bagi tentang norma pernikahan dan
Berkeluarga terciptanya kehidupan berkeluarga
masyarakat yang harmonis
2 SOSIA Kesadaran Mempelajari keragaman Menyadari nilai-nilai Berinteraksi dengan orang lain atas 21 Saya belum banyak mengenal S
  L Tanggung interaksi sosial persahabatan dan dasar kesamaan lingkungan sekolah baru
    Jawab Sosial   keharmonisan dalam konteks   22 Saya belum memahami tentang S
        keragaman interaksi sosial   kenakalan remaja
            23 Saya masih sedikit mengetahui tentang S
        dampak atau bahaya rokok
     
24 Saya belum banyak mengenal tentang S
   
perilaku sosial yang bertanggung jawab
   
Kematangan Mempelajari cara-cara Menghargai nilai-nilai Mempererat jalinan persahabatan 25 Saya belum tahu tentang bullying dan S
   
Hubungan membina dan kerjasama kerjasama dan toleransi yang lebih akrab dengan cara mensikapinya
   
dengan Teman dan toleransi dalam sebagai dasar untuk menjalin memperhatikan norma yang 26 Saya sukar bergaul dengan teman- S
 
Sebaya pergaulan dengan teman persahabatan dengan teman berlaku teman di sekolah
  sebaya sebaya  
27 Sering saya dianggap tidak sopan pada S
       
orang lain
       
        28 Saya kurang memahami dampak dari S
      media social
    29 Saya jarang bermain/berteman di S
lingkungan tempat saya tinggal
30 Saya belum banyak teman atau sahabat S
Kesadaran Mempelajari perilaku Menghargai keragaman Berkolaborasi secara harmonis 31 Saya kurang suka berkomunikasi S
Gender kolaborasi antar jenis peraan laki-laki sebagai aset dengan lain jenis dalam keragaman dengan teman lawan jenis
dalam ragam kehidupan kolaborasi dan keharmonisan peran
3 BELAJ Kematangan Mempelajari cara-cara Menyadari akan keragaman Mengambil keputusan dan 32 Saya belum tahu cara belajar yang baik B
  AR Intelektual pengambilan keputusan alternatif keputusan dan pemecahan masalah atas dasar dan benar di SMA/MA
      dan pemecahan masalah konsekuensi yang informasi/data secara obyektif 33 Saya belum tahu cara meraih prestasi di B
      secara objektif dihadapinya   sekolah
           
34 Saya belum paham tentang gaya belajar B
           
dan strategi yang sesuai dengannya
           
            35 Orang tua saya tidak peduli dengan B
            kegiatan belajar saya

127
          36 Saya masih sering menunda-nunda B
          tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR)
          37 Saya merasa kesulitan dalam B
          memahami pelajaran tertentu
       
      38 Saya belum tahu cara memanfaatkan B
  sumber belajar
39 Saya belajarnya jika akan ada tes atau B
ujian saja
40 Saya belum tahu tentang struktur B
kurikulum yang ada di sekolah
41 Saya merasa malas belajar dan kalau B
belajar sering ngantuk
42 Saya belum terbiasa belajar bersama B
atau belajar kelompok
43 Saya belum paham cara memilih B
lembaga bimbingan belajar yang baik
44 Saya belum dapat memanfaatkan B
teknologi informasi untuk belajar
4 KARIR Perilaku Mempelajari strategi dan Menerima nilai-nilai hidup Menampilkan hidup hemat, ulet, 45 Saya belum tahu cara memperoleh K
    Kewirausahaan/ peluang untuk hemat,ulet sungguh-sungguh sungguh- sungguh dan kompetitif bantuan pendidikan (beasiswa)
    Kemandirian berperilaku hemat,ulet, dan kompetitif sebagai aset atas dasar kesadaran sendiri
    Perilaku sengguh-sungguh dan untuk mencapai hidup mandiri  
    Ekonomis kompetitif dalam  
    keragaman kehidupan
 
46 Saya terpaksa harus bekerja untuk K
mencukupi kebutuhan hidup

Wawasan dan Mempelajari Internalisasi nilai- niolai yang Mengembangkan alternatif 47 Saya merasa bingung memilih kegiatan K
Kesiapan Karir kemampuan diri, peluang melandasi pertimbangan perencanaan karir dengan esktrakurikuler di sekolah
  dan ragam pekerjaan, pemilihan alternatif karir mempertimbangkan kemampuan,
48 Saya merasa belum mantap pada pilihan K
  pendidikan, dan aktifitas   peluang dan ragam karir
  yang terfokus pada     peminatan yang diambil
pengembangan alternatif     49 Saya merasa belum paham hubungan K
karir yang lebih terarah   antara hobi, bakat, minat, kemampuan
  dan karir
  50 Saya belum memiliki perencanaan karir K
masa depan

128
LAMPIRAN 2. ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK SMA KELAS XI
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK ( KELAS XI )
NAMA : _______________________________________, KELAS : ____________________________
Petunjuk :
1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket yang berisi tentang berbagai masalah yang sering dihadapi siswa.
2. Jawaban Anda sangat bermanfaat untuk membantu keberhasilan belajar di sekolah ini
3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara memberikan tanda ( √ ) pada kolom Ya / Tidak
4. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan sungguh-sungguh.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada Tuhan YME    
2 Saya kadang-kadang berperilaku dan bertutur kata tidak jujur    
3 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes    
4 Saya merasa belum bisa mengendalikan emosi dengan baik    
5 Saya belum paham tentang sikap dan perilaku asertif    
6 Saya belum tahu cara mengenal dan memahami diri sendiri    
7 Saya belum memahami potensi diri    
8 Saya belum tahu perubahan dan permasalahan yang terjadi pada masa remaja    
9 Saya belum mengenal tentang macam-macam kepribadian    
10 Saya kurang memiliki rasa percaya diri    
11 Saya kadang kurang menjaga kesehatan diri    
12 Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi yang berkarakter    
13 Saya merasa kurang memilki tanggung jawab pada diri sendiri    
14 Saya kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain    
15 Kondisi orang tua saya sedang tidak harmonis    
16 Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri    
17 Saya mempunyai masalah dengan anggota keluarga di rumah    
18 Saya belum bisa menjadi pribadi yang mandiri    
19 Saya sedang memiliki konflik pribadi    
20 Saya belum memahami tentang norma/cara membangun berkeluarga    
21 Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru    
22 Saya belum memahami tentang kenakalan remaja    
23 Saya masih sedikit mengetahui tentang dampak atau bahaya rokok    
24 Saya belum banyak mengenal tentang perilaku sosial yang bertanggung jawab    
25 Saya belum tahu tentang bullying dan cara mensikapinya    
26 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah    
27 Sering saya dianggap tidak sopan pada orang lain    
28 Saya kurang memahami dampak dari media social    
29 Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya tinggal    
30 Saya belum banyak teman atau sahabat    
31 Saya kurang suka berkomunikasi dengan teman lawan jenis    
32 Saya belum tahu cara belajar yang baik dan benar di SMA/MA    
33 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah    
34 Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang sesuai dengannya    
35 Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan belajar saya    
36 Saya masih sering menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR)    
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu    
38 Saya belum tahu cara memanfaatkan sumber belajar    
39 Saya belajarnya jika akan ada tes atau ujian saja    
40 Saya belum tahu tentang struktur kurikulum yang ada di sekolah    
41 Saya merasa malas belajar dan kalau belajar sering ngantuk    
42 Saya belum terbiasa belajar bersama atau belajar kelompok    
43 Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik    
44 Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar    
45 Saya belum tahu cara memperoleh bantuan pendidikan (beasiswa)    
46 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup    
47 Saya merasa bingung memilih kegiatan esktrakurikuler di sekolah    
48 Saya merasa belum mantap pada pilihan peminatan yang diambil    
49 Saya merasa belum paham hubungan antara hobi, bakat, minat, kemampuan dan karir    
50 Saya belum memiliki perencanaan karir masa depan    
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GURU BK

129
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
NO NAMA GURU BK KELAS KETERANGAN
1 Erika Budi Setyorini, XII IPA 1 1. Petugas Piket: Senin, Selasa, Rabu
S.Pd. XII IPA 2 2. Masuk jam BK XII IPA 1, XII IPA 2,
XII IPA 5 XII IPA 5, XII IPS 1, XI IPA 5, XI IPA
XII IPS 1 6, XI IPS 3
XI IPA 5
XI IPA 6
XI IPS 3
2 Mahadi Sudarsono, X -1 1. Petugas Piket: Senin, Rabu, Jumat
S.Sos X -2 2. Masuk jam BK kelas: X IPA 1, X IPA
X -3 2, X IPA 3, X IPA 4, X IPA 5, X IPA 6
X -4
X -5
XI IPA 1
XI IPA 2
3 Husna Afifatul X -6 1. Petugas Piket: Selasa, Rabu, Kamis
Lukman, S.Pd. X -7 2. Masuk jam BK kelas: X-1, X-2, X-3,
X -8 X-4
X -9
X -10
XI IPA 3

4 Sri Widodo, S.Pd. XII IPA 3 1. Petugas Piket: Senin, Kamis, Jumat
XII IPA 4
XII IPS 3
XII IPS 2
XI IPS 2
XI IPS 3
XI IPA 4
Catatan : Guru BK Saling Berkoordinasi Satu Dengan Yang Lainnya Walaupun Bukan
Kelas Yang Diasuhnya

Surabaya, 15 Juli 2022


Mengetahui, Koordinator BK
Kepala Sekolah

Dra. Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU BK


130
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A Erika Budi Setyorini, S.Pd. KOORDINATOR BK


1. Bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas kegiatan yang dilaksanakan BK
2. Mengkoordinasi tugas – tugas BK
3. Menyusun dan melaksanakan program BK
4. Melaporkan segala kegiatan yang dilaksanakan BK kepada kepala sekolah
5. Menyusun dan melaksanakan program kerjasama dengan instansi yang relevan
6. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru mata pelajaran dan orang
tua/wali murid
7. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan program BK
8. Mengikuti pertemuan petugas BK
9. Mengumpulkan dan melaporkan data siswa yang melanjutkan ke perguruan
tinggi
10. Melaksanakan konseling dan memberi informasi pada siswa
11. Menganalisa data prestasi akademik siswa persemester
12. Memonitoring kehadiran siswa kelasnya setiap hari
13. Merekap laporan kasus siswa kelasnya
14. Merekap dan mengganti absensi siswa kelas asuhnya dan melaporkan kepada
walikelas setiap bulan
15. Mengadministrasikan tugasnya masing-masing
16. Bertugas menyambut kedatangan siswa setiap hari Senin, Selasa dan Rabu

B Mahadi Sudarsono, S.Sos. STAF BK


1. Bertanggung jawab kepada koordinator BK atas kegiatan yang dilaksanakan BK
2. Menyusun dan melaksanakan program BK
3. Melaporkan kegiatan kepada koordinator BK
4. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru mata pelajaran dan orang
tua/wali murid
5. Melaksanakan konseling dan memberi informasi kepada siswa
6. Menyimpan data siswa
7. Membantu melaksanakan tes psikologi
8. Menganalisa data prestasi akademik siswa persemester
9. Membuat sosiometri siswa
10. Memonitoring kehadiran siswa kelasnya setiap hari
11. Merekap laporan kasus siswa kelasnya
12. Merekap dan mengganti absensi siswa kelas asuhnya dan melaporkan kepada
walikelas setiap bulan
13. Mengadministrasikan tugasnya masing-masing
14. Bertugas menyambut kedatangan siswa setiap hari Senin, Kamis, Jumat

C Husna Afifatul Lukman, S.Pd. STAF BK

131
1. Bertanggung jawab kepada koordinator BK atas kegiatan yang dilaksanakan
BK
2. Menyusun dan melaksanakan program BK
3. Melaporkan kegiatan kepada koordinator BK
4. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru mata pelajaran dan orang
tua/wali murid
5. Melaksanakan konseling dan memberikan informasi pada siswa
6. Menyimpan data siswa
7. Membantu melaksanakan tes psikologi
8. Menganalisa data prestasi akademik siswa persemester
9. Membuat sosiometri siswa
10. Memonitoring kehadiran siswa kelasnya setiap hari
11. Merekap laporan kasus siswa kelasnya
12. Merekap dan mengganti absensi siswa kelas asuhnya dan melaporkan kepada
walikelas setiap bulan
13. Mengadministrasikan tugasnya masing-masing
14. Bertugas menyambut kedatangan siswa setiap pagi pada hari Senin, Selasa,
Rabu

D Sri Widodo, S.Pd. STAF BK


1. Bertanggung jawab kepada koordinator BK atas kegiatan yang dilaksanakan
BK
2. Menyusun dan melaksanakan program BK
3. Melaporkan kegiatan kepada koordinator BK
4. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru mata pelajaran dan orang
tua/wali murid
5. Melaksanakan konseling dan memberi informasi pada siswa
6. Menyimpan data siswa
7. Membantu melaksanakan tes psikologi
8. Menganalisa data prestasi akademik siswa persemester
9. Membuat sosiometri siswa
10. Memonitoring kehadiran siswa kelasnya setiap hari
11. Merekap laporan kasus siswa kelasnya
12. Merekap dan mengganti absensi siswa kelas asuhnya dan melaporkan kepada
walikelas setiap bulan
13. Mengadministrasikan tugasnya masing-masing
14. Bertugas menyambut kedatangan siswa setiap siang pada hari Rabu, Kamis
dan Jumat

Kepala Sekolah Koordinator BK

Dra Betty Hendri Puspitarini, M.Psi. Erika Budi Setyorini, S.Pd.

132
PROFIL GURU BK

Erika Budi Setyorini, S.Pd.


Koordinator BK

Sri Widodo, S.Pd. Husna Afifatul Lukman, S.Pd. Mahadi Sudarsono, S.Sos
Guru BK Guru BK Guru BK

133
PROFIL BK SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA
“BK SAHABAT SISWA”

No Foto Nama Pendidikan Kelas asuh Jabatan


lengkap terakhir
1 Erika Budi S-1 BK XII IPA 1 Koordinator
Setyorini, Universitas XII IPA 2 BK
S.Pd. Negeri XII IPA 5
Surabaya XII IPS 1
2008 XI IPA 5
XI IPA 6
XI IPS 3
2 Sri Widodo, S-1 BK XII IPA 3 Guru BK
S.Pd. Universitas XII IPA 4
Negeri XII IPS 3
Surabaya XII IPS 2
2006 XI IPS 2
XI IPS 3
XI IPA 4
3 Mahadi S-1 BKI X -1 Guru BK
Sudarsono, Universitas X -2
S.Sos. Islam X -3
Negeri X -4
Sunan X -5
Ampel XI IPA 1
Surabaya XI IPA 2
2022
4 Husna S-1 BK X -6 Guru BK
Afifatul Universitas X -7
Lukman, 11 Maret X -8
S.Pd. Surakarta X -9
2022 X -10
XI IPA 3

134

Anda mungkin juga menyukai