Anda di halaman 1dari 60

NAMA KELOMPOK

1. DEWI RIZQI N.
2. NURSITA A.
3. DEVA LAUTHA F.
4. UZULA TRISNA P.
BAB 7
URUTAN DAN SERI
7.1 Definisi
Barisan bilangan kompleks tak hingga adalah kompleks fungsi bernilai f yang
domain definisinya adalah semua bilangan himpunan J bulat positif. Jadi, fungsi f(n)
yang didefinisikan untuk setiap bilangan bulat positif n= 1, 2, 3.... adalah suatu barisan.
Penulisan z n= f(n), barisan f(n) dilambangkan dengan { z n }={ z 1 , z 2 , z 3 , … , z n ,… }.
Misalnya, jika f adalah fungsi yang dedifinisikan untuk setiap bilangan bulat n oleh
f(n)= n, barisan f(n) dilambangkan dengan { n }={ 1,2,3 , … ,n , … }. Jika g adalah fungsi
yang didefinisikan oleh g(n)= i n, maka g(n) adalah barisan { i n } ={ i,−1,−i , … }.
Nilai atau suku suatu barisan { z n } ={ z 1 , z 2 , z 3 , … , z n ,… } ulang z 1 , z 2 , z 3 , … , z n , … .
Rentang R suatu barisan { z n }adalah himpunan nilai-nilai beda dari { z n }, A barisan
{ z n } adalah terbatas jika dan hanya jika jangkauannya dibatasi.
Rentang R suatu barisan { z n }adalah terbatas jika hanya berisi sejumlah batas dari
barisan yang berbeda nilai; jika tidak, itu tidak terbatas.
Suatu barisan yang jangkauannya berhingga selalu berbatas, sedangkan jika
jangkauannya tak terhingga, barisan tersebut mungkin dibatasi atau tidak.
Suatu barisan { z n } disebut barisan fundamental, atau barisan chauchy, jika sesuai
dengan sembarang bilangan positif ε terdapat bilangan positif N sedemikian rupa
|z m−z m|< ε for all n> N dan m> N
Barisan { z n } ={ z 1 , z 2 , z 3 , … , z n ,… } adalah konvergen dan konvergen ke limit L
jika untuk setiap E > 0 ada bilangan bulat positif N sedemikian sehingga |z n−L|< ε
untuk semua n > N
Konvergensi barisan { z n } ke limit L dilambangkan dengan z n → L, { z n } → L, atau
lim z n=L.
n→∞

Barisan yang tidak konvergen pada limit L dikatakan divergen. Suatu barisan
{ z n } dikatakan divergen hingga tak terhingga (ditulis { z n } → ∞) jika untuk setiap bilangan
positif M terdapat bilangan positif N sedemikian sehingga |z n|> M untuk semua n > N.
Misalnya, barisan { n }={ 1,2,3 , … ,n , … } dan { 1−¿ }={ 1−i , 1−2 i, 1−3 i , … } keduanya
menyimpang hingga tak terhingga.
Suatu barisan dikatan berosilasi jika barisan tersebut tidak konvergen maupun
divergen hingga tak hingga. Misalnya, barisan {( −1n ) }={−1 ,+1 ,−1 ,+1 , … } dan

{ in } ={ i,−1,−i , 1 ,i ,−1, … } berosilasi.


Jika { z n } ={ z 1 , z 2 , … , z n , … } adlah barisan tak hingga dan jika
k
Sk =∑ z v , k =1, 2 , … maka barisan tersebut { sn } ={ s1 , s 2 , … , s n , … } disebut seri tak
v=1

k
hingga. Istilah Sk =∑ z v disebut jumlah parsial kth dari seri tak terbatas { sn } .
v=1

Deret tak hingga { sn } dikatakan summable atau konvergen jika barisan tersebut
konvergen. Jika barisan { sn } konvergen ke S disebut jumlah dari deret { sn } dan deret

tersebut dikatakan konvergen ke S. Dalam hal ini, kita tulis S=∑ z v =¿ z 1+ z2 + z 3 ,+… .
v=1

Biasanya tidak ada perbedaan yang dibuat antara deret sn tak hingga dan jumlahnya.

Artinya, ∑ z v digunakan untuk mewakili kedua deret tak hingga { sn } dan jumlah S, jika
v=1


S ada. Deret tak hingga, ∑ z v konvergen ke S, divergen, divergen hingga tak hingga,
v=1

k
atau berosilasi sebagai barisan { sn } yang jumlah parsialnya Sk =∑ z v konvergen ke S,
v=1

divergen, menyimpang hingga tak terhingga atau berosilasi.

SOAL 7.1 (a) Tunjukkan bahwa jika suatu barisan konvergen maka jangkauannya
terbatas, (b) Tentukan apakah barisan berikut konvergen, divergen hingga tak hingga,
atau berosilasi. Membenarkan jawaban.
n
−2 i 2 −1
(i) {( −1 ) },
n
(ii) { z n } , dimana z n= n jika n genap (iii)
2n
2i
¿
n+1
(c) Tentukan jangkuan masing-maing dari tinga barisan yang diberikan pada bagian (b).
(d) Manakah dari rentang bagian (c) yang dibatasi?
Solusi: (a) Misalkan barisan { z n } , konvergen ke limit L. Maka , semua kecuali sejumlah
suku terhingga dari { z n } terletak dalam jarak ϵ dari L, dimana ϵ dapat dianggap kecil
sewenang-wenang katakanlah ϵ=1. Karena itu, jika M 1, adalah nilai absolut terbesar
dari suku { z n } yang tidak berada pada (L-1, L+1) dan jika M 2=L+1, maka setiap suku
barisan terletak di dalam lingkaran berjari-jari M+1, dimana M=max ( M 1 , M 2) tentang
asal sebagai pusat. Oleh karena itu, barisan { z n }, dan, karena itu { z n } terbatas.
(b) (i) Deret yang diberikan berosilasi. Pertama, perhatikan bahwa barisan ini
tidak konvergen. Untuk menunjukkan hal ini, misalkan konvergen kebatas L.
Kemudian, untuk setiap ϵ >0 terdapat bilangan bulat N sedemikian rupa sehingga
1
|z n−L|< ε untuk semua n > N. Pilih ε = 4 . Kemudian untuk N besar sewenang-wenang,
1
ada nilai dari {( −1n ) } sama dengan +1 dan -1 untuk semua n > N. Karena itu, |1− L|<
4
1 1
dan |−1−L|< (atau |1+ L|< ) maka,
4 4
1 1 1
2=|( 1−L ) +(1+ L)|≤|(1−L )−(1+ L)|< + = ,
4 4 2
yang tidak masuk akal. Jadi, barisan {( −1n ) } tidak konvergen. Kedua, perhatikan bahwa
barisan tidak divergen hingga tak terhingga. Misalkan begitu. Maka, ada bilangan bulat
positif N sedemikian sehingga ¿ untuk semua n > N. Sekarang, ¿ untuk semua n dan,
karenanya ¿ untuk semua n. Oleh krena itu, {( −1n ) } tidak menyimpang hingga tak

terhingga. Dengan demikian, barisan {( −1n ) } berosilasi.


(ii) Barisan ini konvergen ke nol. Jika ε adalah bilangan bulat positif yang
sembarang dan N adalah bilangan bulat positif yang lebih besar dari 2/ε , suku ke-n dari
barisan yang diberikan adalah (-2/n)i jika n genap, dan [ 2/(n+1) ] jika n ganjil. Jadi, jika
n > N,

|−2n i|= 2n < ( 22 ) =ε


|z n−0|=| z n|= untuk n genap
ε

¿ |n+12 i|= n+2 1 < ( 22 ) =ε untuk n ganjil


ε
yang menunjukkan bahwa |z n−0|=ε untuk semua n > N. Oleh karena itu, barisan { sn }
konvergen ke nol.
(iii) Barisan ini konvergen ke kesatuan. Jika ε adalah bilangan bulat positif
sembarang dan N adalah bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1/ ε , maka, untuk
semua n > N,

| || |
n
|z n−1|= 2 −1
n
−1 1 1
−1 = n = n < 1/ ε
2 2 2 2
1 1
1/ ε selalu lebih kecil dari ε ketika ε positif, | n
karena z −1|< 1 /ε < ε untuk semua n > N,
2 2
yang menunjukkan bahwa barisan yang diberikan konvergen ke kesatuan.
1
Untuk membuktikan bahwa lebih kecil dari ε jika ε adalah positif, misalkan
21/ ε
ε ≥ 1, dan misalkan p=1 /ε . Maka, p adalah bilangan positif, dan oleh karena itu, 2 p >1.
1 1
Jadi, 1/ ε
= p <1 ≤ ε . Jika ε < 1, maka 1/ε > 1. Sekali lagi, tulis p=1 /ε , p> log2 p>0 ¿),
2 2
1
atau p log 2 2> log 2 p> 0, atau log 2 2 p >log 2 p>0. Jadi, 2 p > p>0 atau <1/ p; yaitu
2p
1 1
1/ ε
<ε , yang menunjukkan bahwa, jika ε > 0, lalu 1/ ε <ε .
2 2
(c) Pada bagian (b) (i), jangkauan adalah himpunan yang memuat dua elemen -1
dan +1. Pada bagian (b) (ii), jangkauan adalah himpunan yang memuat semua bilangan
i
±( ), dimana n = 1, 2, 3, ... . Di bagian (b) (iii) rentang adalah himpunan yang terdiri
n
1 3 7
dari semua bilangan (2n−1)/2n, dimana n = 1, 2, 3, ... ; yaitu, bilangan , , , ….
2 4 8
(d) ketiga rentang pada bagian (c) dibatasi karena masing-masing berada pada
lingkaran berjari-jari 2 yang berpusat dititik asal bidang.

SOAL 7.2 Tunjukkan bahwa barisan bilangan real monoton yang tidak menurun
konvergen jika jangkauannya dibatasi.

Solusi: Misalkan R adalah jangkauan dari barisan { x n }. Karena R terbatas, ia memiliki


batas atas terkecil x. (Bdk., Lampiran A.) Oleh karena itu, x n ≤ x untuk semua n. Jika ε
adalah sembarang bilangan positif, terdapat N sedemikian sehingga x−ε< x N ≤ x. Jika
tidak, x N ≤ x−ε untuk semua N; yaitu, x−ε < x adalah batas atas dari R dan oleh karena
itu, x bukan batas atas terkecil dari R. Karena { x n } tidak menurun, x n +1≥ x N untuk semua
n > N. Oleh karena itu, x N ≤ x untuk semua n, berikut ini x−ε < x N ≤ x atau, setara,
|x n−x|< ε untuk semua n > N. Artinya { x n } konvergen dan limitnya adalah x.

SOAL 7.3 Buktikan bahwa suatu kondisi perlu dan cukup bagi barisan { z n } untuk
konvergen adalah barisan Cauchy.

Solusi: Pertama, perlunya kondisi tersebut dibuktikan. Jika { z n } konvergen ke suatu limit
l , maka diberikan sembarang bilangan positif kecil ε ada bilangan bulat N sedemikian
sehingga.
1 1
|z n−l|< 2 ε dan |z m−l|< 2 ε untuk semua n > N dan semua m > N.

Dengan demikian ,
|z n−z m|=¿
Untuk semua n > N dan semua m > N.
Selanjutnya, untuk membuktikan kecukupan kondisi, asumsikan { z n } adalah
barisan Cauchy. Kemudian, untuk sembarang bilangan positif kecil ε ada bilangan N
sedemikian sehingga |z n−z m|< ε untuk semua n > N dan semua m > N. Harus
ditunjukkan bahwa l ada angka sedemikian rupa sehingga diberikan ε ' >0 , ada indeks N '
untuk itu |z m−l|< ε ' untuk semua m > N ' .
Jika barisan R dari barisan tersebut berhingga, ada bilangan bulat N sedemikian
sehingga untuk n > N dan m > N, z n=z m. Misalkan, untuk N besar sembarang, ada suku
z n dan z m untuk n, m > N sedemikian sehingga z n ≠ z m. Karena jangkaunnya terbatas,
modulus perbedaan z n−z m dari elemen-elemen jangkauan dapat dihitung dan δ dapat
menjadi modulus nol terkecil. Kemudian, untuk sembarang N terbesar, ada nilai n, m >
N sedemikian sehingga |z n−z m|≥ δ . Hal ini bertentangan dengan hipotesis bahwa { zn }
adalah barisan cauchy. Oleh karena itu, ada N sedemikian bilangan bulat seperti z n=z m
untuk semua n dan m lebih besar dari N. Nilai umum dari z n dan z m adalah l . Lalu,
|z n−l|=0< ε , untuk semua n > N. Oleh karena itu, z n konvergen ke l .
Selanjutnya, anggaplah R tak terhingga. Suku-suku barisan tidak bisa semuanya
identik setelah titik manapun dalam barisan dan, oleh karena itu, argumen yang berbeda
menunjukkan bahwa barisam itu konvergen. Pertama, pehatikan bahwa, meskipun
jangkauannnya terbatas, itu dibatasi. Karena jika ε =1, maka ada bilangan bulat N
sedemikian hingga |z n−z m|< 1 untuk semua n, m > N. Khususnya |z n−z N +1|< 1 untuk
semua n > N. Oleh karena itu,
|z n|=|z n−z N +1 + z N +1|≤ |z n−z N +1|+|z N +1|<1+|z N +1| untuk semua n > N.
Jika M = max (|z 1|,|z 2| ,… ,|z N+1|), karena itu |z n|< M +1 untuk semua n; yaitu, { z n }
dibatasi.
Kedua, karena R tidak terbatas dan terbatas, itu memiliki titik batas l oleh
teorema Bolzano-Weierstrass. Jadi untuk setiap δ >0, ada banyak nilai m sedemikian
rupa sehingga |z m−l|< δ . Jika δ >0 dan karena { z n } adalah urutan cauchy, sebuah N ada
1
sedemikian rupa sehingga |z n−z m|< ε untuk semua n, m > N. Karena l adalah titik
2
batas jangkauan R dari { z n }, sebuah mo > N . Dapat ditemukan sedemikian rupa sehingga
1
|z m −l|< 2 ε . Kemudian, untuk semua n > N,
o

|z n−l|=¿ ;
yaitu, { z n } konvergen ke l .

SOAL 7.4 Tunjukkan bahwa jangkauan barisan konvergen terbatas.

Solusi: Lihat soal 7.3

SOAL 7.5 Jika barisan { z n } konvergen ke l untuk menunjukkan bahwa l adalah unik:
yaitu, tunjukkan bahwa tidak ada bilangan l ' yang berbeda dari l dimana { z n } konvergen.
.
Solusi: Misalkan { z n } →l dan { z n } →l ' , dimana l ' ≠l . Jika ε o=|l−l'|>0, bilangan bulat N
1
ada sedemikian rupa sehingga |z n−l|< ε o. Untuk semua n > N, dan bilangan bulat N'
2
1
ada sedemikian rupa sehingga |z n−l '|< ε o untuk semua n > N’. Jadi jika M = max
2
(N,N’),
1 1
ε o=|l−l'|=|l−z n¿ + ( z n−l ' )|≤| z n−l|+|z n−l '|< ε o + ε o=ε o.
2 2
Oleh karena itu, asumsi bahwa l dan l ' berbeda mengarah ke kontradiksi ε o <ε o . Oleh
karena itu, l=l ' , dan limit barisan, jika ada, adalah unik.
Jika { z n } =z1 , z2 , … , z n , … ,dan jika { z n ' } =¿ z '1 , z 2 ' ,… , z n ' , … , adalah dua barisan,
maka notasi berikut akan digunakan:
{ z n + z n ' }=z 1 + z '1 , z 2+ z'2 , … , z n+ z 'n , ….
{ z n zn ' }=z 1 z '1 , z 2 z'2 , … , z n z 'n ,….

{ }
zn z 1 z2
= ,
z n ' z 1 ' z2 '
,…,
zn
zn '
, …, asalkan z n ' ≠ 0 , n= 1,

2, ...,
{−z n }=−z 1−z 2 , … ,−z n ,….
SOAL 7.6 Jika { z n } →l dan { z n ' } →l ' tunjukkan bahwa
(a) { z n + z n ' } →l+l' , (b) { z n zn ' } → ll ' ,
(c) { z n / z n ' } → l/l' , asalkan z 'n ≠ 0 , n=1,2 ,… , dan l ' ≠0 ,
(d) {−z n } →−l .
Solusi: (a) Untuk semua n,
|z n + z 'n−(l+ l' )|=¿
Sejak { z n } dan { z n ' }konvergen ke l dan l' , untuk sembarang ε > 0 terdapat bilangan bulat
1 1
positif N 1 dan N 2sehingga |z n−l|< ε untuk semua n > N 1 , dan |z n−l |< ε untuk
' '
2 2
semua n > N 2. Jadi |z n + z 'n−(l+ l' )|<ε , untuk semua n > N 3=max( N ¿ ¿ 1 , N 2)¿. Artinya

{ z n + z n ' } konvergen ke l+l '


(b) Untuk semua n,
|z n z'n−ll'|=¿
Sejak { z n ' } konvergen, jangkauannya dibatasi, seperti yang ditunjukkan pasa soal 7.4.
oleh karena itu, ada bilangan positif K sehingga { z n ' } < K . Jika ε adalah sembarang
bilangan positif kecil, maka, dengan konvergensi { z n } dan { z n ' }, terdapat bilangan bulat
positif N 1 dan N 2 sehingga |z n−l|< ε /(2K) ketika n > N 1 , dan |z 'n−l '|< ε / [ 2 (|l|+1 ) ] untuk
semua n > N 2. Oleh karena itu, jika n > N 3=max( N ¿ ¿ 1 , N 2)¿, maka

|z n z'n−ll'|< K 2εK + 2(||ll||+1)


ε ε ε
< + =ε
2 2

Oleh karena itu, { z n z 'n }konvergen ke l l' .

(c) Karena { }
{ z n / z 'n }= z n ( 1' ) ,
zn
hanya perlu ditunjukkan bahwa {}
1
'
zn

konvergen ke 1/l ' ; kemudian, pada bagian (b) . barisan { z n / z n } konvergen ke l ¿l ' .
'

Dengan demikian, jika l ' ≠0

| |
' '
1 1 l −z n
'
− '= ' ' untuk semua n sehingga z 'n ≠ 0
zn l zn l
1
Karena l ' ≠0 , terdapat N 1sehingga jika n > N 1 , maka |z n−l |< |l '|.
' '
2
Kemudian,

|l '|=| z'n−l ' −z 'n|≤|z 'n−l '|+|z 'n|< 1 |l '|+|z 'n| untuk semua n > N 1 ;
2
1 '
yaitu |z n|> |l |>0 untuk semua n > N 1 . Dengan demikian,
'
2

1 1 |z n−l |
| |
' '

− < untuk semua n > N 1


z 'n l ' 1 |l '|²
2
Untuk sembarang bilangan positif kecil ε ada N 2 sehingga untuk semua n > N 2,

|z 'n−l'|< 12 |l'|² ε . Jika N = max (N ¿ ¿ 1, N 2 )¿, maka


1
|l | ² ε '
1 1 |z n−l | 2
| |
' '

− < < =ε untuk semua n > N


z 'n l' 1 ' 1 '
|l |² |l |²
2 2

Jadi, {}
1
'
zn
konvergen ke 1/l' jika l ' ≠ 0. Jadi, pada bagian (b){ z n / z n } konvergen ke l/l'
'

jika l ' ≠0 .
(d) Sejak { z n } konvergen ke l , untuk sembarang bilangan positif ε terdapat
bilanga bulat positif N sehingga |z n−l|<ε untuk semuan > N. Namun, ¿ dan,
karenanya, ¿ untuk semua n > N; yaitu, {−z n } konvergen ke −l .


SOAL 7.7 Tunjukkan bahwa deret ∑ z v tersebut konvergen jika dan hanya jika, untuk
v=1

sembarang bilangan bulat positif ε , terdapat bilangan bulat positif N sedemikian


sehingga |Sm , p|=| z m+1 + z m+2 +…+ z m + p|< ε untuk semua n > N dan untuk semua bilangan
bulat p > 0.

n ∞
Solusi: Biarkan Sn=∑ z v menjadi jumlah parsial ke-n dari deret ∑ z v. Kemudian, oleh
v=1 v=1

soal 7.3, barisan { Sn } dari jumlah parsial konvergen ke limit S jika dan hanya jika, untuk
sembarang bilangan positif kecil ε , terdapat bilangan positif N sedemikian sehingga
|Sn −S m|< ε untuk semua n, m > N. Ekuivalen, |Sm + p−S m|<ε untuk semua m > N dan
m+ p m
semua bilangan bulat p > 0. Sekarang Sm + p= ∑ z v dan Sm =∑ z v ,
v=0 v=0

Karena itu,
m+ p m m+ p
Sm + p−Sm =∑ z v −∑ z v = ∑ z v =Sm , p
v=0 v=0 m+1

Oleh karena itu, kondisi perlu dan cukup untuk konvergensi barisan { Sn } dari jumlah

parsial dan karenanya, untuk konvergensi deret ∑ z v adalah |Sm + p|< ε untuk semua m >
v=1

N dan semua bilangan bulat p > 0.


SOAL 7.8 Tunjukkan bahwa syarat yang diperlukan agar deret ∑ z v konvergen adalah
v=1

lim zv =0 .
v=∞

Solusi: Pembuktian dilakukan dengan mensubtitusi p = 1 pada hasil Soal 7.7


∞ ∞
SOAL 7.9 (a) Jika konvergen ∑ z v ke l , tunjukkan bahwa deret ∑ z v konvergen ke k l ,
v=1 v=1


dimana k adalah sembarang bilangan kompleks. (b) Jika ∑ zv konvergen ke l , dan
v=1

∞ ∞

∑ z v ' konvergen ke l ' , tunjukkan bahwa ∑ ( z v ± z v ' ¿ )¿ konvergen ke l ±l ' .


v=1 v=1

n
Solusi: (a) Jika k = 0, hasilnya sepele karena jumlah parsial ∑ kz v, dimana n = 1, 2, ...,
v=1


semuanya nol; oleh karena itu, ∑ kz vkonvergen ke k l=0. Misalkan k≠ 0. Kemudian,
v=1

|∑ |
n
ε
jika, ε > 0 , N > 0 sedemikian sehingga z v −l < untuk semua n > N. Itu adalah,
v=1 |k|

|∑ |
n
kz v −k l =|k|¿
v=1


Karena itu,∑ kz v konvergen ke k l .
v=1

(b) untuk sembarang ∈>0, angka N 1, dan N 2 ada vorh itu ¿


1 1
∈ untuk semua n < N 1 ¿ ∈ dan n < N 2 jika N = maksimun ( N 1 , N 2 ), untuk
2 2
semua n > N ,

|∑ ( || (∑ )|
n n n
z v ± z v ¿−(l± l ) = ∑ z v −l±
' , ' '
z v −l
v=1 v=1 v=1

|∑ | |∑ ( |
n n
' '
≤ ( z v −l ¿ + z v −l ¿
v=1 v=1

1 1
¿ ∈+ ∈
2 2
=∈

Artinya, ∑ (z v ± z v ¿)¿ konvergen ke l ±l ' .
'

v=1

7.2 Tes untuk konvergensi


∑ z v di katakan benar benar konvergen jika deret tersebut ∑| z v|
Seri terbatas

konvergen jika hanya deret yang sebelumnya konvergen, ∑ z vdikatakan bersyarat. Jika
deret absolut, konvergen, deret sebelumnya konvergen (Bab., Soal 7.10.)
Uji perbandingan untuk konvergensi absolut; Jika bagian tak hingga ∑ ∈ vbenar
benar konvergen ∑ z vmerupakan barisan tak terhingga sehingga untuk tetap
k > 0 ,| z v||≤ k||∈v| untuk setiap v = 1,2,3 , ⋯ maka deret tak hingga juga ∑ z v benar benar
konvergen dua deret .
Yang sering di gunakan untuk membuktikan kekonvergenan mutlak adalah (a)
geometri.
∑ z v =¿ z 0+ z 1 + z 2+ ⋯+ z n +⋯ ,¿
yang mutlak konvergen untuk |z|<1. dan divergen untuk |z|≥1 ( CF. Prob 7.16)
1 1 1 1 1
∑ v s = 1 s + 2s + 3 s + ⋯+ ns +⋯
yang konvergen mutlak untuk S >1dan divergen untuk s ( CF., Soal 7.18 )
Rasio D’Alembert unruk konvergensi absolut deret tak hingga konvergen ∑ zv
mutlak jika untuk semua bilangan bulat > N, dimana N adalah inter positif tetap

| |
z n+1
zn
>ρ ,

dimana p tidak bergantung pada n dan 0 < p < 1.


r
MAX
| | r ∑ a v dan jika { n }
Pertidaksamaan Abel : jika A = s dimana S = x
1≤ r ≤ n r v=1

adalah sederet bilangan real sehingga x 1 ≥ x 2 ≥ x3 ≥ ⋯> 0 maka

| |

∑ a v x y ≤ A x1
v=1

Uji Dirichlet untuk konvergenan jika { x n } adalah barisan bilangan real positif
yang konvergen ke nol dan jika terdapat bilangan real positif dan sedemikian rupa

|∑ | |∑ |
n ∞
sehingga untuk semua N, av ≤ k maka deret av x y konvergen.
v=1 v=1

Soal 7.10 Tunjukkan bahwa jika suatu deret benar benar konvergen, maka deret tersebut
konvergen.
Solusi : Jika ∑|z v| konvergen dan sembarang bilangan positif kecil , bilangan bulat
positi N ada sedemikian rupa sehingga, untuk semua n > N dan semua p > 0,
‖ z n +1|+|z n +2|+ ⋯+|z n + p|‖< ∈ atau |z n +1|+|z n +2|+ ⋯+|z n + p|<∈ .
Itu untuk semua n > N dan semua p > 0
|Sn . p|=|z n +1+ z n +2+⋯ + z n+ p|≤|z n +1|+|z n +2|+ ⋯+|z n + p|< ϵ .
Oleh karna itu, ∑ z v konvergen.
Soal 7.11 Buktikan uji perbandingan konvergensi absolut.

Solusi : Untuk semua bilangan positi n dan p


|z n +1|+|z n +2|+ ⋯+|z n + p|≤ k ¿
Jika ε adalah bilangan positif kecil sembarang, bilangan bulat positif N ada sedemikian
rupa sehingga untuk semua n>N dan untuk semua bilangan bulat positif p.
|∈n +1|+|∈n +2|+ ⋯+|∈n + p|<∈/k
Karena itu |z n +1|+|z n +2|+ ⋯+|z n + p|<∈ untuk semua n > N dan semua p >0, ada, deret

∑ z v tersebut benar benar konvergen.

Soal 7.12 Jika ∑ ∈ v konvergen mutlak dan jika |z v /∈v|≤ k untuk v = 1, 2, 3, ⋯ , dimana
k adalah bilangan positif yang tidak bergantung pada v tunjukkan bahwa deret tersebut
konvergen mutlak.

Solusi : Dari Soal.7.11 ∑ z v konvergen mutlak karena |z v /∈v|≤ k untuk v = 1, 2, 3, ⋯ ,


dan oleh karena itu |z v|≤ k|∈ v| untuk v = 1, 2, 3, ⋯ ,

Soal 7.13 Jika ∑ ∈ v divergen dan jika |z v| ≥|∈v| untuk v = 1, 2, 3, ⋯ , menunjukkan


bahwa ∑ | z v| dengan divergen

Solusi : Asumsikan konvergen ∑| z v|, kemudian karna |z v|≤ k|∈ v| untuk v = 1, 2, 3,


⋯ , ∑ ∈v dan karenanya ∑ ∈ v adalah konvergen
Soal 7.14 Buktikan pertidaksamaan Abel’s

Solusi : karena Sr −S r−1=a untuk r = 1, 2, 3, ⋯ ,n jika S0 =0

| |
n

∑ av x v =¿
v=1

|∑ |
n−1 n−1
¿ s v x v +s n xn −∑ s v x v +1
v=1 v=1

|∑ ( |
n−1
¿ s v x v −x n +1 ) + s n x n
v=1

|∑| || |
n−1
≤ s v x v −x v+1|+|sn||x n|
v=1

Sekarang A ≤|s v| untuk v = 1,2,3,...,n, |x v −x v +1|=x v −x v +1 dan|x n|=xn karena x n >0.


Maka,

|∑ |
n
av x v ≤ A ¿
v=1

Soal 7.15 Buktikan uji Dirichlet untuk konvergensi

Solusi : karena untuk semua p > 0

| ∑ | |∑ ∑ | |∑ | |∑ |
n+p n+ p n n+ p n+1
av = av − av ≤ av + av ≤ 2 k
v=n +1 v=1 v=1 v=1 v=1

|∑ |
n+p
Oleh tidak kesetaraan abel { } a v x y ≤2 k x n+1 Sejak x n konvergen ke 0, untuk
v=n +1

sembarang ε > 0, terdapat suatu bilangan N sedemikian sehingga |x n|< ε /2 k untuk semua
n > N. Oleh karena itu, karena |x n|= xn untuk semua n,

|∑ |
n+p
a v x y ≤2 k x n+1 <∈untuk semua n> N , p> 0
v=n +1


Artinya, ∑ av x v konvergen.
v=1
Soal 7.16 Tunjukkan bahwa deret geometri 1 + z + z 2+ z 3+ . . .(a) divergen jika |z|≥1
dan (b) konvergen mutlak jika |z|<1.


Solusi : (a) Syarat yang diperlukan untuk konvergensi deret apapun ∑ zn adalah
n =1

lim z n=0 . Jika |z| ≥ 1, maka lim z n ≠ 0. Oleh karena itu, jika |z| ≥ 1, geometrinya deret
n→∞ n→∞

1 + z + z 2+ z 3+ . . . divergen.
(b) jika |z|=0 deret tersebut konvergen ke nol karena setiap jumlah parsial
adalah nol jika 0<|z|<1identitas.

[ 1−|z|] [| z| ]=|z| [ 1−|z| ]


n +1 n +2 n+p n +1 p
+| z| + ⋯+| z|
Hasilnya
p n +1
n+1 n+2 n+ p n+1 1−| z| | z| untuk semua n,p < 0.
| z| +| z| + ⋯+| z| =| z| <
1−|z| 1−|z|
n+1
Untuk z tetap, 0 <| z|<1, 1-| z| adalah bilangan positif tetap dan nlim
→∞
z =0

Karena itu
n+1
| z|
lim =0
n→∞ 1−|z|
Jadi , jika diberikan ε > 0, terdapat N sedemikian sehingga
n +1
| z|
<ε Untuk semua n > N
1−|z|
Karena itu,
n+1 n+2 n+ p
| z| +| z| + ⋯+| z| <∈ untuk n > N, p>0
Artinya deret geometri konvergen mutlak untuk | z|<1.

1 1 1 1
Soal 7.17 Tunjukkan bahwa deret harmonik L 1+ + + + +⋯ ,divergen.
2 3 4 5

Solusi : jumlah parsial S2 n dari suku ke-2 pertama deret tersebut adalah
1 1 1 1 1
S2 n=1+ + + + + ⋯+ n
2 3 4 5 2
¿ ( 1) + ( 12 )+( 31 + 14 )+( 15 + 16 + 17 + 18 )+ ⋯
+
( 1
n−1
1 1
+ n −1 +⋯+ n
2 +1 2 +2 2 )
dimana suku pertama berisi satu suku dari deret aslinya, suku kedua memuat satu suku
deret asal, suku ketiga memuat dua suku deret asal dan suku ke-k memuat 2k−2 suku
deret asal untuk k = 2,3,4,..., n+1. Pembagian deret ini dimungkin karena 1+1+2+
2 n−1
2 +…+2 = 2n .Jadi,

()(
S2 n > ( 1 ) +
1
2
1 1
4 4
1 1 1 1
8 8 8 8 )(
1 1
2 2
1
+ + + + + + +…+ n + n + ⋯+ n
2 ) ( )
1
dan setiap suku setelah suku pertama dijumlah . Jadi,
2

S2 n > ( 1 ) +( 12 )+( 12 )+ …+( 12 )


1
dimana ada n suku setelah suku pertama. Oleh karna itu S2 n >1+ n. Yaitu jumlah
2
parsial dari deret tersebut tidak terbatas.. Dengan demikian, urutan jumlah parsial, dan
karena itu, deret, divergen tak terhingga.

SOAL 7.18 Tunjukkan bahwa deret-S (a) divergen jika S≤ 1 dan (b) convergen
konvergen mutlak jika S > 1.

Solusi: (a) Jika S≤ 1, setiap suku dari deret-S setidaknya sama besar dengan suku yang
bersesuaian dari deret harmonik. Jadi, jumlah parsial deret S paling tidak sama besar
dengan deret harmonik. Karena barisan jumlah parsial deret harmonik tumbuh tanpa
batas, demikian pula deret jumlah parsial deret S untuk S≤ 1 dan , maka deret tersebut
divergen.
(b) Jumlah parsial S2 −1 dari suku 2n−1 pertama deret S adalah
n

1 1 1 1
S2 −1=
n
S
+ S + S + …+
1 2 3 (2¿¿ n−1)S ¿

¿1
( 21 + 31 )+( 41 + 51 + 61 + 71 )+…
S S S S S S

¿
¿ 1+
( 22 )+( 44 )+ …+¿
S S

Deret terakhir adalah deret geometri hingga suku-suku positif dengan suku pertama
sama dengan 1 dan perbandingan antar suku sama dengan 1/2s −1 . Jumlah deret
berhingga untuk setiap n lebih kecil dari jumlah deret geometri tak hingga dengan suku
pertama sama dengan 1 dan rasio antar suku sama dengan 1/2s −1 . Karena jumlah deret
geometri tak hingga tersebut adalah 1/(1−2¿ ¿−(s−1)), S2 −1 <1/(1−2¿ ¿−( s−1 ) )¿ ¿
n

untuk semua n. Karena deret S adalah deret suku-suku positif, Sn < Sm jika n < m.
s−1 s−1
Karena n ≤ 2n−1 untuk n =1,2,3,..., Sn ≤ S 2 −1 <1/(1−2¿¿−( s−1 ) )=2
n /(2 −1)¿untuk

semua n. Untuk S > 1, 2s −1 > 1, dan karenanya, 2s −1−1> 0. Jadi, 2s −1 /( 2¿ ¿ s−1−1)¿


sama dengan suatu bilangan M yang tidak bergantung pada n dan, oleh karena itu, untuk
semua n, |Sn|=Sn < M . Dengan demikian, barisan { Sn } dari jumlah parsial adalah barisan
bilangan real yang meningkat berbatas dan, oleh karena itu, konvergen. Artinya, deret-S
konvergen jika S > 1. Konvergen mutlak karena setiap suku dari deret tersebut positif.

SOAL 7.19 Buktikan uji rasio D'Alembert untuk konvergensi absolut

Solusi: Ada bilangan bulat positif N dan bilangan real p, 0 < p <1, sehingga untuk
semua n > N |z n+1 /z n|< p. Jadi,

| || | | | |
z n+k
z n+1
=
z n +k zn +k−1
z n+ k−1 z n +k−2

z n+2
z n+1
k+ 1
<p .


Itu adalah, |z n+ k|< p |z n+1|. Sekarang ∑ p adalah deret geometri dan, karena 0 < p <
k+1 v

v=1

1, maka benar-benar konvergen. (Bab., Soal 7.17.) Oleh karena itu, deret
∞ ∞

∑|z n+1|p =|z n+ 1|∑ p v juga konvergen mutlak (Bab., Soal 7.9(a).) Karena
v

v=1 v=1

|z n+ k|< p |z n +1|, deret ∑| z n+1+ v| lebih kecil, suku demi suku, dari pada deret
k−1

v=1
∞ ∞

∑|z n+1|p . Jadi, dengan uji perbandingan untuk Konvergensi mutlak, deret ∑ Z n+1 +v
v

v=1 v=1

benar-benar konvergen. (Bdk, masalah 7.11.) kemudian, seri ∑ Z v juga konvergen
v=1

mutlak karena penambahan sejumlah suku terhingga ke deret tak hingga tidak
mempengaruhi konvergensinya.
Masalah 7.20 jika nlim
→∞
|z n+1 / z n|=l <1 ,tunjukkan bahwa seri ∑ z v benar-benar
konvergen.

Solusi : sejak φ< 1, ada bilangan bulat N sedemikian rupa sehingga untuk semua
z
| | 1
n> N , n+1 −l < ( 1−l ) .Karena itu,
zn 2

| | z n+1 1
zn 2
< (1+l ) <1 untuk semuan> N .

oleh karena itu, dengan masalah 7.19, ∑ z v konvergen secara mutlak.

Masalah 7.21 tentukan deret berikut yang benar-benar konvergen.



( 3+7 i )n
(a )∑ ,
n=1 n!

( )
∞ n
1
(b )∑ n i
n=1 2

n(6 +i)
(c )∑
n=1 (n+1)(n+2)

∞ n
(n+1) ( 2+i )
(d )∑
n=1 n!
2

( )e
∞ n 1
1 n ( −i)
(e ) ∑ 2

n=1 2

1
(f )∑ 3
e ¿ cos ⁡(n2 )
n=1 2
n

Solusi : (a) rasio modulus suku (n+1) ke suku ke-n adalah

| || |
( 3+7 i )n+1 / ( n+1 ) ! 3+7 i √58
( 3+7 i )n / n !
= =
n+1 n+1

saat n mendekati tak terhingga, limit rasio ini adalah 0, dan oleh karena itu, dengan
masalah 7.20, deret konvergen secara mutlak.

(b) rasio modulus dari (n+1) suku ke n istilah adalah


| | ( ) = n+1 1 i = 1 n+1
n+1
1
( n+ 1) i

n ( i)
1 | n 2| 2 n
2
n

saat n mendekati tak terhingga, rasio ini mendekati 1/2. oleh karena itu, berdasarkan
masalah 7.20, deret tersebut konvergen secara mutlak.

n n n 1
(c) jika deret (c) ditulis sebagai (6+ 1) ∑ , kemudian > 2= .
n=1 (n+1)(n+2) (n+1)(n+ 2) n n

n
jadi, suku-suku deret ∑ , yang masing-masing sama dengan modulusnya
n =1 (n+1)( n+2)

sendiri, masing-masing lebih besar dari suku-suku yang bersesuaian dari deret divergen
∞ ∞

∑ 1n . (bdk, masalah 7.17) oleh karena itu, seri ∑ ( n+1)(n n+2) dan, kebetulan, seri
n =1 n =1

n(6+i)
∑ (n+1)( n+2) menyimpang berdasarkan masalah 7.13.
n =1

(d) rasio modulus suku (n+1) ke suku ke-n adalah

| |
n+1
( n+ 2) ( 2+i ) / ( n+1 ) ! n+ 2
n
= |2+i|.
( n+1) ( 2+i ) /n! ( n+1 )2

saat n mendekati tak terhingga, rasio ini mendekati nol. oleh karena itu, dengan masalah
7.20. deret tersebut benar-benar konvergen.

(e) rasio modulus dari (n+1) suku ke n istilah adalah

| |
2
1

()
( n+1)
1 (n+1)( −i )
2
e 1
2
()
2 n+1
1 −i
= e2 .
1
2
2

( 12 ) e
n n( −i )
2

saat n mendekati tak terhingga, rasio ini mendekati nol. maka, dengan masalah 7.20, deret
tersebut benar-benar konvergen.

(f) sejak |e ¿ cos ( n2 )|=|e ¿||cos ( n2 )|≤1 ,

| n
1 ¿
3 /2
1
e cos ( n2 ) ≤ 3 /2 .
n |

1
sejak seri ∑ konvergen secara mutlak, dengan masalah 7.18, deret tersebut
n =1 n3 /2
e cos ( n )
∞ ¿ 2

∑ n 3/ 2 benar-benar konvergen.
n =1


jika∑ u v adalah seri μ=f ( v) adalah pemetaan satu-satu dari bilangan bulat positif ke
v=1

bilangan bulat positif, dan v μ=u v, kemudian seri ∑ uμ dikatakan sebagai penataan ulang
μ=1

seri ∑ u v .
v=1

Jika ∑ z v konvergen bersyarat, menata ulang suku-suku deret tersebut akan


menghasilkan deret yang mungkin divergen atau konvergen ke jumlah yang berbeda.

Jika ∑ z v benar-benar konvergen, urutan suku-suku deret tersebut dapat disusun kembali
untuk menghasilkan deret baru. seri baru akan selalu memiliki jumlah yang sama dengan
seri aslinya.

sebuah penggabungan ∑ u n dari dua seri ∑ x n dan ∑ y n adalah penataan ulang seri
x 1+ y 1+ x 2 + y 2 + x 3+ y3 + … dengan sifat-sifatnya

( 1 ) u n =x k u n =x k dan k 2 >k 1 menyiratkan n2> n1 '


1 1' 2 2'

( 1 ) u n = y k un = y k dan k 2> k 1 menyiratkan n2 >n 1.


1 1' 2 2'

∞ ∞
1 1
misalnya, satu penggabungan dari dua seri ∑ dan ∑ adalah seri.
n =1 2
n
n=1 n( n+1)

∑ u n= 12 + 1∙12 + 21∙3 + 212 + 31∙ 4 + 41∙ 5 + 213 + 51∙ 6 + 61∙ 7 + …


n =1

karena seri ini merupakan penyusunan ulang dari seri

1 1 1 1 1 1 1 1
+ + + + + + + +… ,
2 1∙ 2 22 2 ∙3 23 3 ∙ 4 24 4 ∙5
∞ ∞
1 1
dan memiliki dua properti yang ditentukan. yaitu, suku-suku deret ∑ n dan ∑ n
n =1 2 n=1 2
∞ ∞ ∞
1 1
muncul dalam urutan yang sama di ∑ u n seperti dalam ∑ dan ∑ , masing-
n=1 n(n+ 1)
n
n =1 n=1 2
masing. penggabungan lain dari dua seri adalah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
+ 2+ 3+ + + + 4+ 5+ 6 + + + +….
2 2 2 1∙ 2 2 ∙ 3 3 ∙ 4 2 2 2 4 ∙ 5 5 ∙6 6 ∙ 7

Masalah 7.22 Misalkan ∑ u v adalah deret yang benar-benar konvergen dengan jumlah S
v=1
∞ ∞
dan misalkan ∑ v μ adalah penataan ulang dari ∑ u v . tunjukkan bahwa jumlah S dari
μ=1 v=1

deret yang disusun ulang itu ada dan sama dengan S.

Solusi : Misalkan ε > 0 diberikan. maka, karena ∑ u v benar-benar konvergen, ada


1
bilangan bulat N 1 dan N 2 sehingga |Sn −S|< ε untuk semua n> N 1, di mana Sn adalah
2
1
jumlah parsial ke-n dari ∑ u v dan |u n+1|+|un +2|+|un +3|+…+|u n+ p|< ε untuk semua
2
p>0 dan n> N 2. misalkan N adalah bilangan bulat yang lebih besar dari pada N 1 atau N 2 .
Kemudian M menjadi bilangan bulat terbesar dalam himpunan { μ : μ=f ( v ) , v=1,2 , … , N }.
Kemudian M ≥ N dan untuk semua m> M , syarat-syaratnya u1 ,u 2 , … , un termasuk istilah-
istilah v1 , v 2 , … , v m. Kemudian v S , v S , … , v S menunjukkan anggota v1 , v 2 , … , v m yang
1 2 m −N

tidak ada di set { v μ : μ=f ( v ) , v=1,2 , … , N } dan biarkan r j menjadi bilangan bulat unik
sehingga S j=f ( r j ) , j=1,2,3 , … , m−N . maka, setiap r j lebih besar dari N . misalkan
N + p1adalah r j terkecil, dan biarkan N + p2menjadi r j terbesar. sekarang,

|v S + v S +…+ v S |≤|v S |+|v S |+…+|v S |


1 2 m −N 1 2 m −N

≤|u N+ p |+|u N+ p +1|+…+|u N + p |


1 1 2

≤|u N+1|+|uN +2|+ …+|u N+ p | 2

1
¿ ε untuk semua m> M .
2
m N
Sekarang, jika S ' m =∑ v μ dan S N =∑ u v, kemudian
μ=1 v=1

S ' m =S N =v S +v S + …+ v S
1 2 m−N
untuk semua m> M ,

Maka S ' m −S=S N −S +v S + v S + …+v S untuk semua m> M . Kebetulan,


1 2 m−N

|S ' m −S|<|S N −S|+|v S + v S +…+ v S | untuk semua m> M , dan sejak


1 2 m −N

1 1
|S N −S|< 2 ε dan|v S +v S +…+ v S |< 2 ε untuk m> M ,|S ' m−S|< ε untuk semua m> M .
1 2 m−N


yaitu, deret ∑ v μ konvergen ke nilai S.
μ=1
Masalah 7.23 misalkan ∑ x n konvergen ke X dan misalkan X nmenyatakan jumlah
parsial ke-n dari deret ini. Misalkan ∑ y n konvergen ke Y dan misalkan Y n menyatakan
jumlah parsial ke-n dari deret ini. Maka, jika ∑ u nadalah penggabungan dari
∑ x n dan ∑ y n, tunjukkan bahwa ∑ u nkonvergen dan jumlahnya adalah X +Y .
Solusi : untukε > 0, ada N 1 dan N 2 sedemikian rupa sehingga
1 1
| X N −X|< 2 ε untuk semua n> N 1 dan|Y N −Y |< 2 ε untuk semua n> N 2. jika
1 1
N=max(N 1 , N 2)¿ ¿, maka | X N −X|< ε dan|Y N −Y |< ε untuk semua n> N . jadi untuk
2 2
M
beberapa M >2 N + 2> N , deret ∑ u n berisi suku pertama ( N +1) dari ∑ x n dan suku
n =1

pertama ( N +1) dari ∑ y n(mungkin juga mengandung suku tambahan masing-masing).


maka, jika m> M , U m =X r +Y s , di mana r ≥ N + 1dan s ≥ N + 1. karena itu, lim U m ada
m→∞

dan sama dengan X +Y atau, secara ekuivalen, ∑ u n konvergen ke X +Y .

Masalah 7.24 misalkan ∑ x n adalah deret bilangan real yang konvergen bersyarat
(tetapi tidak mutlak) ke X . misalkan pv , v=1,2,3 , … , menyatakan suku positif ke-v
dalam deret tersebut ∑ x v, dan misalkan mv , v=1,2,3 , … , menyatakan suku negatif ke-
v dalam deret tersebut ∑ x v. tunjukkan bahwa deret ∑ p v dan ∑ mv keduanya berbeda.

Solusi : jika ∑ p v konvergen ke P , maka ∑ (− p¿¿ v)¿ konvergen ke −P dan


merupakan penggabungan ∑ u v dari ∑ x v dan ∑ (− p¿¿ v)¿ sedemikian rupa sehingga
suku-suku berturut-turut − p1 ,− p 2 ,− p3 , … dari ∑ (− p¿¿ v) ¿ditempatkan langsung
setelah istilah yang sesuai p1 , p2 , p 3 , …dari ∑ x v. karena ∑ u v konvergen ke X −P,
untuk ε > 0, ada M 1 sedemikian rupa sehingga |u m−( X−P)|<ε untuk semua m> M .
misalkan M > M sedemikian sehingga u M adalah salah satu suku mv , v=1,2,3 , ….
Kemudian, |u m−( X−P)|<ε untuk semua m> M . selanjutnya, jika um =mK , maka
−S K =U M , di mana u M adalah jumlah parsial ke-M dari ∑ u v dan S K adalah jumlah
parsial ke-K dari ∑ mv. juga, untuk setiap r >0 , −S K +¿ =U ¿ untuk beberapa S>0 . Oleh
r M+ S

karena itu, ∑ ( −mv )konvergen ke X −P. sekarang, bentuklah penggabungan


∑ v v dari ∑ p v dan ∑ (−m¿¿ v )¿sedemikian rupa sehingga suku demi suku sama
dengan suku ∑ x v kecuali tandanya. Dengan demikian, v v =|x v|untuk v =1,2,3 , … , dan,
lebih jauh, ∑ v v konvergen karena ∑ p v dan ∑ (−m v )keduanya konvergen; yaitu
∑|x v|konvergen. Ini kontradiksi karena ∑ x vbersyarat, tetapi tidak mutlak, konvergen.
karena itu, ∑ p v menyimpang. Argumen serupa menunjukkan bahwa jika ∑ m v
diasumsikan konvergen, maka ∑ p vjuga, dan penggabungan ∑ p v dan ∑ (−m v )yang
sama seperti di atas menyiratkan bahwa ∑ x vbenar-benar konvergen. karenanya,
∑ p v dan ∑ mv berbeda. lebih lanjut, karena keduanya monoton, mereka menyimpang
ke ∞ .

Masalah 7.25 misalkan ∑ x v adalah deret bilangan real yang konvergen bersyarat dan
misalkan C adalah sembarang bilangan. Tunjukkan bahwa ada penataan ulang ∑ x v
yang konvergen ke C .

Solusi : misalkan C>0. Argumen pada dasarnya adalah beberapa untuk C ≤ 0. Dari
penataan ulang ∑ y v dari ∑ x v dengan cara berikut. Pilih k 1suku-suku positif dari ∑ x v
sebagai suku-suku k 1 pertama dari ∑ y v, di mana k 1 cukup besar sehingga jumlah suku-
suku positif k 1 ini sama atau melebihi C . Pilih k 2suku-suku positif dari ∑ x vsebagai
suku-suku k 2 pertama dari ∑ y v, di mana k 2 cukup besar sehingga jumlah suku k 1
positif dan k 2 negatif sama dengan atau lebih kecil dari C . langkah-langkah ini dan
pengulangan berikutnya dimungkinkan karena deret suku positif ∑ x v dan barisan suku
negatif ∑ x v menyimpang ke ∞ . (lihat masalah 7.24) untuk suku k 3 berikutnya dari
∑ y v, pilih suku positif k 3 berikutnya dari ∑ x v , di mana k 3 cukup besar sehingga
jumlah suku pertama (k 1+ k 2+ k 3 ) dari ∑ y v sama atau melebihi C . Lanjutkan dengan
cara ini, yaitu, secara bergantian memilih suku-suku positif dan negatif dari ∑ x v,
setiap kali mengambil suku-suku sebanyak yang diperlukan sehingga jumlah parsial
∑ y v sampai titik itu sama, pertama kurang dari C atau pertama melebihi C . sekarang
ditunjukkan bahwa deret ∑ y v konvergen ke C . misalkan ε > 0 diberikan. karena ∑ x v
konvergen, lim x v =0 . karenanya, terdapat N sedemikian rupa sehingga |x v|< ε untuk
v→∞

semua v>N . Misalkan langkah N telah dilakukan dalam prosedur pembentukan ∑ y v.


pada (N +1) langkah prosedur tambahkan k N +1suku positif atau negatif dari ∑ x v ke
deret y. karena v>N , setiap suku x v dari ∑ x v memenuhi|x v <ε| . maka, pada
penyelesaian langkah ( N +1) jumlah parsial Sr dari ∑ y v, di mana
N+ 1

r N +1=k 1 +k 2+ …+k N +1, tidak dapat berbeda dari C sebanyak ε . Karena dalam setiap
langkah berikutnya dalam pembentukan ∑ y v, x v ' s yang tersedia memenuhi |x v|< ε ,
tidak ada jumlah parsial Sk dari ∑ y v untuk k ≥ r N+1 yang dapat berbeda dari C
sebanyak ε . maka, |S k −C|< ε untuk semua k > r N , di mana r N +k 1+ k 2+ …+k N . Yaitu,
barisan Sk dari jumlah parsial ∑ y v, dan, karena itu ∑ y v, konvergen ke C .

Masalah 7.26 Tentukan himpunan R yang deret berikut konvergen dan tentukan deret
mana yang konvergen mutlak di R .

1
(a )∑ ;
v=1 ( 1+ z )v

zv
(b )∑ ;
v=1 v!

z
( c ) ∑ (−1 )
v
.
v=1 v

Solusi : (a) deret tersebut geometris dan, oleh karena itu, konvergen mutlak untuk

semua z sedemikian rupa sehingga


1
|1+ z| ( )
<1. itu divergen untuk semua nilai z lainnya.

jadi, deret tersebut konvergen pada himpunan R : { z :|1+ z|> 1 }. maka, deret tersebut
konvergen mutlak pada R .

(b) untuk setiap z , rasio modulus suku (n+1) dengan suku ke-n adalah|z /(n+1)|. Sejak
lim |z /(n+ 1)|=0 untuk setiap nilai z , deret tersebut benar-benar konvergen, berdasarkan
n→∞

masalah 7.12, untuk semua z .



(−1 ) v ∞
(−1 )v
(c) deret ini dapat ditulis sebagai z ∑ . karena deret ∑ konvergen, z kali
v=1 v v=1 v
deret ini konvergen untuk setiap nilai z . (lihat, masalah 7.12) dengan demikian, deret

| |

(−1 ) v z ∞
1
yang diberikan konvergen di mana-mana. di sisi lain, seri ∑ =|z|∑ divergen
v=1 v v=1 v

jika z ≠ 0 (lihat soal 7.13). maka deret tersebut konvergen mutlak jika dan hanya jika
z=0 .

7.3 Konvergensi Barisan dan Deret Fungsi

barisan fungsi { f n } pada himpunan E dari bilangan kompleks adalah himpunan


{ f 1 , f 2 ,… , f n ,… } dari fungsi f n ( z ) , n=1,2,3 , …, yang didefinisikan untuk setiap z pada E .
jika barisan numerik { f n (z) }={ f 1 ( z ) , f 2 ( z ) , … , f n ( z ) , … } konvergen ke f ( z) untuk setiap z
dalam subset R dari E, maka f ( z) disebut limit barisan { f n } di R dan ditulis sebagai
f ( z )= lim f n ( z ). yaitu, { f n } konvergen ke f di R jika diberikan ε > 0, terdapat bilangan
n→ ∞

positif N yang bergantung pada ε dan z sedemikian sehingga untuk setiap z di R ,


|f n ( z ) −f ( z )< ε untuk semuan> N =N (ε , z )| .
Barisan { f n } konvergen dimana-mana jika himpunan bagian R adalah seluruh
bidang-z.

Barisan { f n } divergen pada titik Z=Z 1 jika Z1 tidak berada di R .

Urutan{ f n } divergen di mana-mana jika R adalah empati atau himpunan nol.


∞ ∞
Deret ∑ f v mutlak konvergen di R jika ∑ |f v ( z )| konvergen untuk setiap z di R .
v=1 v=1

∞ ∞
Deret ∑ f v konvergen bersyarat di R jika deret numerik ∑ f v ( z o ) konvergen
v=1 v=1

bersyarat di R .
∞ ∞
Deret ∑ f v divergen di R jika deret numerik ∑ f v ( Z 0) divergen di R .
v=1 v=1

anggaplah { f n (z) } adalah sembarang barisan fungsi, yang masing-masing kontinu


di suatu daerah R pada bidang-z. Apakah berarti f ( z) kontinu pada R ? Soal 7.27 adalah
contoh tandingan yang menunjukkan bahwa jawabannya tidak.

Masalah 7.27 Jika { f n (z) } adalah barisan x , x 2 , x 3 , x 4 , … yang didefinisikan pada interval
0 ≤ x ≤ 1, tunjukkan bahwa (a) barisan tersebut konvergen untuk setiap nilai x pada
0 ≤ x ≤ 1, dan (b) fungsi f ( x) yang barisannya konvergen tidak kontinu pada 0 ≤ x ≤ 1.

Solusi : (a) Pertimbangkan setiap x 1 sedemikian rupa sehingga0 ≤ x1 ≤1 . jika x 1=1, setiap
suku barisan { f n (1) }bernilai 1 dan, maka barisan tersebut konvergen ke 1.

jika 0 ≤ x1 ≤1 barisan { f n ( x 1) } konvergen ke nilai0 karena x n1 dapat dibuat kecil


sewenang-wenang jika n cukup besar. Oleh karena itu, barisan konvergen untuk setiap
nilai x pada interval 0 ≤ x ≤ 1.

(b) dari bagian (a), fungsi f tempat barisan konvergen diberikan oleh

f ( x )=0untuk 0≤ x ≤ 1

¿ 1untk x=1

yang terputus di x=1.

Gambar 7.1 Konvergensi barisan


{ f n (x)}={ x n , n=1,2 , … } pada interval
0 ≤ x ≤ 1 ke fungsi f 1 ( x )=0 untuk 0 ≤ x ≤ 1
¿ 1untk x=1.

Gambar 7.1 menunjukkan grafik barisan { f n (z) } dari prob. 7.27 versus x pada
interval 0 ≤ x ≤ 1 untuk n=1,2,3,4,5 , dan 12. Grafik setiap fungsi f n melalui titik (1,1)
untuk semua nilai n . Saat n meningkat, f n ( x) "menempel" lebih dekat dan ke sumbu x
untuk semua nilai x yang memenuhi 0 ≤ x<1 . yaitu, ketikan meningkat, f n ( x) naik lebih
tajam di dekat x=1 untuk mencapai nilainya 1 pada x=1 dari nilai mendekati nol untuk
x <1. Jadi, fungsi limit f ( x) harus meningkat "sangat cepat" dari nilai nol untuk x <1 ke
nilai satu untuk x=1, dan karenanya, f (x)harus diskontinu di x=1.

Barisan fungsi { f n (z) } konvergen secara seragam ke fungsi f ( z) untuk semua z


di daerah R jika diberikan sembarang bilangan positif kecil ε terdapat bilangan bulat
positif N , yang mungkin bergantung pada ε tetapi tidak pada z , sedemikian sehingga
|f n ( z ) −f ( z )|<ε untuk semua n> N dan semua z dalam R .
Konvergensi seragam adalah properti yang dimiliki oleh urutan dalam suatu wilayah
atau dalam satu set; konvergensi adalah sifat yang dimiliki oleh barisan pada suatu titik.
Jadi, pernyataan barisan konvergen seragam pada titik Z 0 menyiratkan bahwa ada
daerah yang mengandung Z 0 di mana barisan konvergen seragam. Suatu barisan
konvergen secara tidak seragam di titik Z 0 jika barisan tersebut konvergen pada z=Z 0
tetapi tidak ada daerah yang memuat Z 0 di mana barisan tersebut konvergen seragam.

Serangkaian fungsi dikatakan konvergen beraturan di suatu himpunan atau


daerah R jika barisan jumlah parsialnya konvergen beraturan di R .
Gambar. 7.2 Grafik dari urutan Gambar 7.3 Solusi untuk masalah. 7.28

{ f n (x)} ={ x n ,=n=3,4,15 }.

Masalah 7.28 Tunjukkan bahwa barisan soal.7.27 konvergen tidak seragam.

Solusi : gambar 7.2 menunjukkan grafik x 3 , x 4 , dan x 15 sesuai dengan

n> N

Dan 15. untuk nilai nilai yang di tunjukan dari X dan

Untuk semua N=2. untuk X=X dan sama E. nilai yang lebih besar N harus di pilih
untuk memastikan bahwa pertidaksamaan di atas di penuhi untuk X3 dengan demikian
I3 untuk semua n14. Maka, untuk semua nilai dari X pada [0,1], akan selalu ada nilai N
seperti yang I3 untuk semua nN sejak urutan {} konfergen ke F untuk setiap x pada
[0,1] bagaimanapun, nilai N meningkat sebagai x meningkat . Gambar 7.3 menunjukan
nilai terkecil dari N yang bisa di pilih untuk apa saja x seperti yang I N. Grafik dari N
melawan x diplot untuk 3. Persamaan kurva tersebut adalah

N(x)=1
(masalah cv 7.84) dengan demikian, (7.2) dan ara. 7.3 menunjukan bahwa N-1 karnanya
bernilai unik N independen dari x pada interval [0,1] tidak dapat ditemukan sedemikian
rupa sehingga untuk semua xN, dengan demikian IxI konvergen tidak seragam

MASALAH 7.29 Tunjukkan bahwa deret tersebut

x² + x² + x² + x² +......+ x² +......

1+ x² (1+ x²)² (1+ x²)³ (1+ x²)ᴺ

(a) konvergen untuk setiap nilai x pada garis nyata, (b) jumlah S(x) dari deret tersebut
diskontinyu di x=0, dan (c) konvergensi deret tersebut tidak seragam di x = 0.
Penyelesaian : (a) Untuk x=0, deret tersebut konvergen ke 0, karena setiap jumlah
parsial adalah

nol. Untuk x0, deret tersebut merupakan deret geometri konvergen. (Bdk., Soal 7.16)
Oleh karena itu, deret tersebut konvergen untuk semua x nyata. (b) Pada bagian (a), S(0)
0. Untuk x 0, deret tersebut dijumlahkan menggunakan rumus penjumlahan deret
geometri tak hingga. Dengan demikian,

S(x) = x² = x² = 1 + x² untuk x ≠0

1-1/ (1+x) x² / (1+ x¹)

Oleh karena itu, deret tersebut konvergen ke fungsi

S(x) = 0 untuk x = 0

= 1 + x² untuk x ≠ 0,
yang diskontinu di x = 0. (e) Karena deret tersebut konvergen untuk setiap x, untuk
bilangan positif kecil & sembarang, terdapat bilangan bulat positif N, untuk setiap x
sedemikian sehingga untuk semua n > N, - N(E, x), S(x) - S(x) | <E. Untuk menentukan
apakah ada satu N-N(E) sedemikian rupa sehingga | S(x) S(x) | <& untuk semua n >
N(E) dan semua nilai x, misalkan x 0. Maka,

S ᵑ (x) = x² - x² / ( 1 + x²) ᵑ + 1 = 1 + x² - 1

1-1/(1+x²) 1 + x²

Dan S(x) = 1 + x².

Oleh karena itu, | S(x) S(x) = 1 1/(1+x)" |=1/(1+x)" untuk x 0. Jadi, untuk 0<<1, sebuah
N tetap dapat ditemukan seperti bahwa 1/(1+¹)<< 1 untuk semua n> N dan semua z 0
dalam lingkungan x=0. Misalkan ada bilangan bulat N. Maka, untuk n = N+1,
1/(1+x)N+1 < E untuk semua x0 di sekitar x=0; itu adalah,

N> -log E log - 1 untuk x ≠ 0,

log (1+x¹) -1

Karena lim [-log 8/log (1+x)-11, untuk N besar yang berubah-ubah, x0 dapat menjadi
suf sangat kecil sehingga

- log E -1>N.

log (1+x²)
Kontradiksi ini menetapkan ketidakseragaman konvergensi deret di sekitar x = 0.

MASALAH 7.30 Buktikan deret tersebut ∑ faz) konvergen secara seragam untuk semua
z di

aset R jika dan hanya jika diberikan sembarang bilangan positif & terdapat bilangan
bulat positif N, yang bergantung pada e tetapi tidak pada z, sehingga untuk semua n>N,
semua p>0, dan untuk semua z di R,

26 | Smp (2)| = |fn+1(2) +fm+2(2) +...+fmtp (2) | < E

Penyelesaian: Untuk membuktikan bahwa kondisi diperlukan, ditunjukkan bahwa jika


(2) konvergen secara seragam ke f(z) untuk semua z di R, maka (7.3) berlaku. Jika S,(z)
adalah jumlah parsial ke-n dari deret S,(z) = fv ∑ (z), maka untuk sembarang p > 0,

S₂(2)-f(z) = (Sm+p (2) - f(z)] - [S₂+₂(z) - S₂(z)] = [S₂+p(2) - f(z) ] - [Sm.p (2)], dari
Sm.p(2) = [f(z) - S₂(2)] + [Sa+p(z)-f(z)). Oleh karena itu, | Sm.p (2)| |S,(2) - f(z) | + S+
(z)-f(z) 1. Misalkan &> 0 diberikan. Kemudian, karena ∑ f(z) konvergen uni khususnya
untuk f(z), terdapat bilangan bulat positif N yang tidak bergantung pada z, sehingga S(z)
- ((z) | < e untuk semua n> N dan untuk semua z di R. Jika p > 0 dan n>N, maka n+p>
N, jadi, Smep(z)-f(z) | < untuk semua z di R. Jadi, Se, (2) < E+E - E untuk semua n > N,
semua p > 0, dan semua Untuk menunjukkan bahwa kondisinya cukup, diasumsikan
bahwa kondisinya berlaku, dan fy (2) ditunjukkan konvergen seragam untuk semua z di
R.

Dari Prob. 7.7, syarat | Sn.p(z) | <E, untuk semua n> N, semua p > 1, dan semua z di R,
memastikan bahwa, untuk setiap z, di R. f(zo) konvergen ke beberapa bilangan f(zo)
dan karenanya, fu konvergen ke fungsi f yang didefinisikan pada R. Sekarang, untuk
sembarang tetap tidak, p>0, dan setiap z di R, Snop (2) = Sno+p (2) - Smo (2) Snop(z)-
[f(z) - Sno (2)] = Sno+p (2) - f(z). Atau Karena ∑ f(z) konvergen ke f(z) untuk setiap z
di R, barisan Sno+p(2) con mendekati f(z). Oleh karena itu, barisan Sno.p(z) konvergen
ke g(z) = f(z) - Smo (2) untuk setiap no tetap dan setiap z di R.

Jika &, adalah sembarang bilangan positif, maka, menurut kondisi (7.3), terdapat N
sedemikian sehingga untuk semua tidak > N, semua p>0, dan semua z dalam R, Snop
(2)| <,. Untuk menunjukkan bahwa g(z) < E, untuk semua z di R, misalkan untuk
beberapa zo di R, Ig (zo) | = 8>Letr=8-8, > 0. Kemudian, untuk p besar arbitrer,

18 (20) - Snop (zo) |≥18 (20)|-|Snop (2)| > 8-18, => 0.

Artinya, So.p(zo) tidak konvergen ke g(z). Namun, zo ada di R, dan Snop (2) konvergen
ke g(z) untuk setiap z di R. Kontradiksi ini menetapkan bahwa 18 (2)| ,<, untuk semua z
di R. Karena g(z) = f(z) - Sn, (2), | f(z) - Sno (2) | <8,

untuk semua n > N dan semua z di R. Artinya, ∑ f(z) konvergen seragam ke f(z) di R.

MASALAH 7.31 Menggunakan notasi Soal. 7.30, misalkan barisan {S,(z) konvergen ke
f(z) untuk setiap z pada R. Tunjukkan bahwa barisan (Sno,p(z) konvergen ke f(z) - S,
(z) untuk setiap z pada R untuk setiap no tetap Solusi: Karena Sno+p (z) = Sno (z) +
Sno.D (2),

Sno.p (2) - [f(z) - Sno (2)] | = | Sno+p (z)-f(z) 1.

Sekarang, Sno+p(z) adalah jumlah parsial (no+p)th dari fu(z). Oleh karena itu, untuk
setiap z dalam R, limSno+p (2) = f(z) sejak 72400 fu(z)f(z). Artinya, jika diberikan € >
0, terdapat P₂0 untuk setiap z pada R sedemikian rupa sehingga | Sno+p (z) - f(z) | <
untuk semua p > P. Jadi, | Sno.p (2) - [f(z) - Sn, (z)] | <e untuk semua p> P, dan, oleh
karena itu, Smo. (z) konvergen ∑ ke f(z) - Sn(z) untuk setiap z pada R.

SOAL 7.32 Jika barisan IS, (z) konvergen beraturan ke f(z), untuk z pada R, tunjukkan
bahwa barisan Sop (2) konvergen beraturan ke f(z) - Sn, (2), untuk z pada R dan untuk
setiap no tetap.Solusi: Karena Sno.p(z) = Sno +p (2) - Sno(2), | Sno.p (2) - [f(z) - Sno
(2)]| = |Sno+p (2) - f(z) |. Tetapi, karena S, (2) konvergen secara seragam ke f(z), jika
&> 0, sebuah N ada sedemikian rupa sehingga, untuk p>N, | S, (z)-f(z) | <& untuk
semua z di R. Oleh karena itu, untuk semua no. | Sno +p (z) - {(z) | < 8 untuk semua p >
N dan semua z di R. Jadi, | Sno.p (2) - [f(z) - Sno(z)] | <& untuk no.semua p > N, dan
semua z di R. Artinya, Sno.p(z) konvergen beraturan ke f(z) - Sno (2) di R

Uji-M Weierstrass: Misalkan f(z) + f(z) + + fn(z) + ... adalah deret fungsi dengan setiap
fn terdefinisi pada himpunan E, dan misalkan M, + M₂ + ··· + M₂ + ... menjadi deret
bilangan positif yang konvergen. Jika ∑ f(z) | <M, untuk n= 1,2,3,... dan untuk semua z
di E, maka f(z) konvergen beraturan di E.

7.4 sifat-sifat barisan dan deret yang konvergen seragam

Himpunan konvergen seragam berperilaku dalam banyak hal seolah-olah mereka adalah
jumlah yang terbatas. Jadi, misalnya, himpunan fungsi kontinu yang konvergen
seragam itu sendiri adalah fungsi kontinu. Deret tersebut, jika diintegrasikan suku demi
suku, menghasilkan deret baru yang jumlahnya merupakan integral dari jumlah *satas
naA d og.

tion yang konvergen secara seragam ke f(z) untuk z di R. Oleh karena itu, dengan
Permasalahan 7.34, f(z) adalah kontinu untuk z di R.
Permasalahan 7.36 Tunjukkan jika { f n ( z ) } adalah barisan fungsi kontinu pada daerah R,

jika C: z = z (t) adalah garis kontur tertutup sederhana di R dan jika { f n ( z ) } → f ( z )


❑ ❑

seragam pada C, maka lim ∫ f n ( z)dz ada dan sama dengan ∫ f (z )dz .
n→∞ C C

Solusi : Soal 7.35 memastikan bahwa f kontinu pada R dan, oleh karena itu, pada C.

Oleh karena itu, ∫ f (z )dz ada dan


C

| || |
❑ ❑ ❑ ❑

∫ f (z)dz−∫ f n ( z ) dz = ∫ [ f ( z ) −f n ( z ) ] dz ≤ ∫|f ( z )−f n ( z )||dz|.


C C C C

Karena f n konvergen secara seragam ke f pada R dan, oleh karena itu, pada C, untuk
sebarang bilangan positif E, terdapat bilangan bulat positif N sedemikian rupa sehingga
untuk semua n ˃ N dan untuk semua z pada C, |f ( z ) −f n ( z )| ˂ ε /L , dimana L adalah
Panjang dari C. Jadi,
| |
❑ ❑
ε
∫ f (z)dz−∫ f n ( z ) dz ˂ L L=ε untuk semua n ˃ N.
C C

❑ ❑

Oleh karena itu, ∫ f n ( z )dz ada dan sama dengan ∫ f (z )dz . Perhatikan bahwa, tidak ada
C C

pertanyaan keseragaman disini karena integral adalah angka dan bukan fungsi.
Permasalahan 7.37 Jika untuk semua z pada R, ∑ g n ( z) adalah deret fungsi yang
konvergen secara seragam ke f(x), dan jika C adalah kontur tertutup sederhana yang
∞ ❑
terletak di R, tunjukkan bahwa ∑ g n ( z ) dz=∫ f ( z) dz .
n =1 C

Solusi : Jika f n ( z ) adalah jumlah parsial ke-n dari ∑ g n (z), maka barisan |f n ( z )|
memenuhi kondisi permasalahan 7.36 dan kesimpulannya segera menyusul.
Permasalahan 7.38 Misalkan f n ( z ) adalah barisan fungsi masing – masing analitik
dalam domain D yang terhubung sederhana dan yang konvergen secara seragam ke f(z)
di D. tunjukkan bahwa f(x) analitik di D.
Solusi : Karena f n ( z ) analitik di D, ia juga kontinu disana. Oleh karena itu, jika C adalah
kontur tertutup yang terletak seluruhnya di dalam D, dari Permasalahan 7.37.
❑ ❑

∫ f ( ξ ) dξ= n→
lim ∫ f n ( ξ ) dξ .

C C

Namun, karena f(z) analitik di D untuk n = 1, 2, 3, … , semua integral di ruas kanan


persamaan di atas hilang untuk setiap kontur tertutup C di D dan karenanya, integral
sebelah kiri menghilang di sekitar kontur tertutup di D. Jadi, dengan teorema Morera
(Soal 7.36), f(z) analitik di D.
Permasalahan 7.39 Jika ∑ g n ( z) adalah serangkaian fungsi, masing – masing analitik
secara sederhana. Domain terhubung D dan yang konvergen secara seragam ke f(z) di
D, tunjukkan bahwa f(z) adalah analitik di D.
Solusi : Jika |f n (z)| adalah urutan jumlah parsial dari ∑ g n (z), maka |f n ( z)| semua
memenuhi kondisi Permasalahan 7.38 dan karenanya, f(z) adalah analitik di D.
Permasalahan 7.40 Jika |f n ( z)| adalah barisan fungsi masing – masing analitik dalam
domain D yang terpengaruh sederhana dan konvergen secara seragam ke f(z) di D,
tunjukkan bahwa (a) |f n ( z)| konvergen ke |f (k ) (z)| ke semua z di D, dan (b) Jika
(k )
adalah sembarang tertutup kontur terletak seluruhnya di D, maka |f n ( z)| konvergen
(k )

seragam ke |f (k ) ( z)| untuk semua z di dalam .


Solusi : Pilih dan perbaiki z apapun di D

(a) Karena |f n| konvergen seragam ke f di D, { k ! f n (ξ )


2 πi ( ξ−z )k +1}konvergen seragam ke

{ k ! f n (ε)
2 πi ( ε−z )k+1 }
untuk k = 1, 2, 3, … dan untuk semua ξ terletak di lingkaran

manapun C berpusat pada z di D, seperti yang ditunjukkan pada gambar 7.4.


karena terdapat jari – jari dari lingkaran adalah p=|ξ−z|,

| k ! f n( ξ)
2 πi ( ξ−z ) k+1

k ! f (ξ)
2 πi ( ξ−z ) k+1
=
| k!
2 πρk +1
|f n ( ξ )−f (ξ )| .

Sekarang, |f n (ξ )| konvergen seragam ke f(ξ ¿ untuk ξ pada C. Jadi, untuk


sembarang bilangan kecil positif ε , terdapat bilangan bulat N yang tidak
bergantung pada ε tetapi bergantung pada ρ dan, karena, tetapi z, seperti yang
k +1
|f n ( ξ ) −f ( ξ)|< 2 πρ
k!
ε untuk semua n > N ρ dan untuk semua ϵ pada C.

Karena itu,

| k ! f n( ξ)
2 πi ( ξ−z ) k+1

k ! f (ξ)
2 πi ( ξ−z )k+1 |
<ε untuk semua n > N ρ dan untuk semua ϵ pada

C.

Karena itu, { k ! f n (ξ )
2 πi ( ξ−z ) } k ! f (ξ)
k +1 konvergen ke 2 πi
( ξ−z )k+1
seragam pada C untuk k

= 1, 2, 3, … , untuk semua z di D. Tetapi,


k!

f n ( ξ ) dξ k!

f n ( ξ ) dξ
lim ∫ = ∫ lim f (k ) ( z )=f (k )( z ).
k+1 atau n → ∞ n
n → ∞ 2 πi C ( ξ −z ) 2 πi C ( ξ−z )
k+1
Jadi, f n(k ) ( z ) konvergen ke f (k )(z ) untuk k = 1, 2, 3, … , untuk semua z di D.
(b) Misalkan Γ menjadi kontur tertutup sederhana yang ditunjukkan pada gambar
7.5 dan missal menjadi jarak (minimal) dari Γ ke batas dari D. Maka, jika z
sembarang titik di dalam Γ, misalkan C lingkaran yang berpusat pada z dengan
1
jari – jari Δ . sekarang misalkan ε > 0 diberikan. Maka, karena f n konvergen
2
seragam ke f di D, ada N sedemikian rupa sehingga
k +1
|f n ( ξ ) −f (ξ)|< 2k+1
π
Untuk semua n > N.
2 k!

Dimana N bergantung pada ε tetapi tidak pada ξ atau z. Menduplikasi bukti


bagian (a) |f n ( z )−f ( z )| < ε untuk semua n > N dan untuk semua z di dalam
(k ) (k )

(k )
Γ. Oleh karena itu, f n ( z ) konvergen seragam ke f (k ) ( z ) untuk semua z di dalam
Γ.
Permasalahan 7.41 Jika ∑ g n (z) adalah fungsi seri, setiap analitik dalam domain yang
terhubung sederhana di D, dan yang konvergen seragam ke f(z) di D, buktikan bahwa
(a) ∑ g n(k )(z ) konvergen ke f (k ) ( z ) untuk setiap z di D, dan (b) Jika Γ adalah kontur
tertutup yang seluruhnya terletak di dalam D, maka ∑ g n(k )(z ) konvergen
(k )
seragam ke f n ( z ) untuk semua z di dalam Γ.
Solusi : Jika f n ( z) adalah jumlah parsial dari seri ∑ g n (z), maka urutannya |f n (z)|
memenuhi syarat dari permasalahan 7.40 dan solusi segera ikuti.

7.5 Seri Daya


Deret pangkat adalah deret tak hingga berbentuk

∑ an ( z−z o )n,
n→0

Dimana z o adalah bilangan kompleks tetap dan a n untuk n = 1, 2, 3, … diberikan


bilangan kompleks.
Lingkaran konvergensi C: |z−z o| = R adalah lingkaran terbesar di sekitar z o, di

dalam dimana deret pangkat ∑ an ( z−z o ) konvergen pada setiap daya. (Gambar 7.6)
n

Jari – jari konvergen R adalah jari – jari lingkaran konvergen deret pangkat
(Gambar 7.6)

Sebuah lingkaran konvergen diasosiasikan dengan setiap deret pangkat dimana


lingkaran tersebut konvergen secara mutlak dan diluar deret tersebut divergen
(Permasalahan 7.42)
Deret pangkat konvergen seragam di daerah tertutup |z−z o| ≤ r < R, dimana r
adalah bilangan positif yang lebih kecil dari R. (Permasalahan 7.42)

Permasalahan 7.42 (a) Tunjukkan bahwa jika deret pangkat ∑ an ( z−z o )n konvergen
n→0

untuk z=z 1 dengan z 1 ≠ z o, maka konvergen seragam dan mutlak untuk semua z yang
memenuhi |z−z 0| ≤ r, dimana r ≤ |z 1−z 0|. (b) Tunjukkan bahwa jika deret pangkat
bagian (a) divergen untuk z=z 2 dengan z 2 ≠ z 0, maka deret pangkat itu divergen untuk
semua z yang memenuhi |z−z 0|>| z1 −z 0| . (c) Tunjukkan bahwa deret pangkat bagian
(a) konvergen secara terlarut dan seragam dimana – mana, atau konvegen hanya untuk
z=z 0, atau ada bilangan positif R sedemikian rupa sehingga deret tersebut konvergen

secara mutlak dan seragam untuk semua z yang memenuhi |z−z 0| ≤ r < R dan divergen
untuk semua z yang memenuhi |z−z 0| > R.
Solusi : (a) Karena ∑ an ( z−z 0 )n konvergen untuk z=z 1, suku ke a n ( z−z 0 ) n mendekati
nol saat n mendekati tak hingga. Oleh karena itu, Ketika z=z 1 semua suku deretnya

adalah dibatasi. Artinya, ada bilangan positif A sehingga untuk semua n, |an ( z −z 0 ) | <
n

A . Sekarang, misalkan |z−z 0| ≤ r < |z 1−z 0|. Kemudian,

| ( )| |
n
z−z
|an ( z −z 0 ) |= an ( z−z0 ) z −z0
n n
≤ an ( z 1−z 0 ) | ρ < Aρ .
n n n

1 0

r
Dimana ρ =
|z 1−z 0| . Jadi, suku – suku deret ∑|an ( z−z 0 )n| adalah suku lebih kecil
daripada suku – suku deret geometri ∑ Aρ n konstanta suku Aρn. Karena deret terakhir
konvergen untuk ρ < 1, deret ∑ an ( z−z 0 )n adalah benar – benar konvergen
(Permasalahan 7.11) dan konvergen seragam (Permasalahan 7.33) untuk ρ=( r /|z 1−z 0|)

< 1, yaitu untuk |z−z 0| ≤ r < |z 1−z 0|.


(b) Misalkan z 3 bilangan kompleks apapun yang memenuhi |z 3−z 0| > |z 2−z 0|, dan

menyatakan bahwa ∑ an ( z3 −z 0 )n konvergen. Maka, bagian (a), ∑ an ( z2−z0 )n


konvergen. Kontradiksi ini membuktikan bahwa deret divergen untuk semua z
yang memenuhi |z 3−z 0| > |z 2−z 0|.
(c) Misalkan P adalah himpunan nilai ρ ( z ) = |z−z 0| untuk semua z untuk yang

mana ∑ an ( z−z0 )n konvergen. Himpunan ini tidak kosong karena deret selalu
konvergen untuk z=z 0 (semua jumlah parsialnya kemudian nol), dan oleh
karena itu, ρ ( z 0 ) = 0 termasuk dalam himpunan. Sekarang, P tidak terbatas atau
terbatas. Pertama, anggaplah tidak terbatas. Kemudian, pada bagian (a) deret
tersebut konvergen secara mutlak dan seragam untuk semua z. Secara umum,
jika P terbatas biarkan R menjadi batas atas terkecilnya. Kemudian, jika z,
sedemikian sehingga ρ ( z 1 ) < R, maka, bagian (a), deret tersebut konvergen
mutlak dan seragam untuk semua z yang memenuhi ρ ( z ) ≤ ρ ( z 1 ) < R, atau secara
ekivalen |z−z 0| ≤ r < R. Jadi deret tersebut konvergen mutlak di semua titik di
dalam lingkaran |z−z 0| = R, selalu ada angka r yang mempengaruhi |z−z 0| ≤ r
1
< R; yaitu r =
2
(| z−z 0|+ R ). Jadi, deret tersebut konvergen mutlak di semua titik
di dalam lingkaran |z−z 0| = R dan konvergen seragam di dalam dan pada
sembarang lingkaran C’ berpusat pada z = z 0 dan jari – jari kurang dari R. Jika,
sebaliknya z sedemikian sehingga ρ ( z ) > R, atau ekuivalen |z−z 0| > R, maka,
bagian (b) deret divergen. Artinya, deret divergen untuk semua z di luar
lingkaran berjari – jari R yang berpusat di z = z 0. Jika batas atas terkecil R dari
himpunan P adalah nol, argumen menunjukkan bahwa satu – satunya nilai z
yang deretnya konvergen adalah z = z 0, dimana deret tersebut konvergen mutlak.
Permasalahan 7.43 Tunjukkan bahwa deret geometri 1 + z + z 2+ z3 + … ( a ) adalah
konvergen seragam di dalam dan pada lingkaran |z| = r < 1, dan (b) bukan konvergen
seragam di dalam lingkaran |z| = 1. (Permasalahan 7.16)
Solusi : (a) Jumlah parsial Sn dan jumlah S dari deret geometri 1 + z + z 2+ z3 + … adalah
( 1−z n ) 1
dan diberikan 0 < |z| 1.
( 1−z ) ( 1−z )
Karena,

| || |
n n
|sn −S|= 1−z −
1
=
z
1−z 1−z 1−z
.

Maka, untuk |z| ≤ r < 1,

| | zn

rn
1−z 1−r
.

rn
Jika ε adalah sembarang bilangan positif kecil, nilai n dimana < ε ditemukan dari
1−r
n
r
< ε , yaitu n log r < log [ ε (1−r ) ]. Oleh karena itu,
1−r
log [ ε (1−r) ]
n>
log r
Sejak r < 1, pengertian pertidaksamaan berubah pada pembagian dengan log r karena
log r negatif. Jadi, jika N adalah bilangan bulat positif pertama yang lebih besar dari
log [ ε (1−r) ]
log r
, maka
zn
1−z| |
< ε untuk semua n > N dan semua z berpengaruh |z| ≤ r < 1.

Jadi, deret 1 + z + z 2 + … konvergen seragam untuk semua z di dalam dan pada


lingkaran |z| = r < 1.
| |
n
z
(b)Misalkan z terletak di dalam lingkaran |z| = 1. Dari bagian (a), |sn −S|= .
(1−z )
Misalkan bilangan positing ε diberikan dan misalkan ada bilangan bulat positif. N

sedemikian sehingga
zn
(1−z) | |
< ε untuk semua n > N dan semua z memenuhi |z| < 1.

| |
N +1
z
Maka, karena N + 1 > N, < ε untuk semua z memenuhi |z| < 1. Jika z o =
(1−z)
I−1
sehingga |z 0| < 1, maka
( N +1+ ε)

| |
N +1
zo
N +1
=
[ 1−I / ( N + I + ε ) ] >
1−( N +1)/( N + I + ε )
=ε .
1−z o I / ( N + I+ ε ) 1 /(N + I + ε )

Kontradiksi ini membuktikan bahwa I + 1 + z 2 + … adalah tidak konvergen seragam


untuk |z| < 1.
Teorema Taylor menyatakan bahwa jika f(z) adalah analitik di semua titik dalam
lingkaran C dengan pusat z 0 dan jari – jari R, maka deret pangkat
1
∑ an ( z−z 0 )n=f ( z o ) + f ' ( z o ) ( z −z o ) + 2 ! f ' ' ( z o ) ( z−zo )2 + …
1 (n )
+ f ( z o ) ( z−z o ) n + …
n!
Konvergen ke f(z) di setiap titik z di dalam C. Deret ini juga disebut a Taylor, ekspansi f
terhadap titik z = z o dan sering ditulis sebagai berikut
∞ ∞
1 1
f ( z )=f ( z o ) + ∑ f (v) ( z o )( z −z o )v atau f(z) = ∑ f (v) ( z o ) ( z−z o )v
v= I v ! v=I v !

Permasalahan 7.44 Buktikan teorema Taylor


Solusi : Untuk fungsi f(z) analitik dalam lingkaran C, dari teorema Taylor dengan sisa,
untuk setiap z di C,
n−1
1 (v)
f ( z )=f ( z o ) + ∑
v v
f ( z o )( z −z o ) + g ( z o ) ( z−z o ) ,
v= I v!
Dimana g(z) adalah analitik di dalam C dan diwakili oleh

1 f ( ξ ) dξ
g ( z )= ∫
2 πi C ( ξ−z o )n (ξ−z ) , [6.10]

Dimana C analitik di dalam C dan melingkupi titik z dan z o (Permasalahan 6.15). pilih
titik z di dalam C, dan misalkan C’ adalah lingkaran dengan berpusat pada z = z o dan
1
(| z−z o|+ R ). Maka, seperti ditunjukkan pada gambar 7.7, C’ akan
'
jari – jari ρ =
2
mengelilingi z karena ρ >|z−z o| dan C’ terletak seluruhnya di dalam C karena ρ' < R.
'

Titik z o jelas dikelilingi oleh C’ karena merupakan pusat lingkaran.

Sekarang, f analitik dan karenanya kontinu pada C’. Oleh karena itu, f terbatas
pada C’, dan ada bilangan positif M sehingga |f (ξ )|< M untuk ξ pada C’. Selanjutnya,
|ξ−z o|=R ' dan |ξ−z 1|=|( ξ−z o) – (z 1−z o)| ≥ R’ - |z 1−z o| = ρ−ρ1, dimana ρ1=¿
|z 1−z o|. Oleh karena itu, untuk setiap z 1, z 1 ≠ z o di dalam C’,
1 M .2 πρ' Mρ ' 1
|g(z 1 )|< 2 π = ' .
ρ (ρ− ρ1) ρ −ρ1 ρ' n
'n

Oleh karena itu,

( ) untuk semua z ≠ z , z di dalam C.


n
ρ1
|g( z 1 )( z 1−z o) |< Mρ'
n
' 1 o 1
ρ − ρ1 ρ '
ρ1
< 1, lim |g( z 1 )( z1 −z o) | = 0 untuk setiap z 1 ≠ z o, z 1 di C, dan di par tertentu
n
Karena
ρ' n→∞

untuk z 1 = z. Karena g(z )( z−z o )n = Rn , sisa setelah n suku deret Taylor, deret tersebut
konvergen ke f(z). Karena deret tersebut juga konvergen untuk z = z o dimana jumlahnya
adalah f( z o ¿, untuk setiap z di dalam C.
Permasalahan 7.45 Jika f analitik pada z = z o dan singularitas f yang terdekat dengan
z o adalah pada jarak R dari z o, tunjukkan bahwa ekspansi Taylor dari f(z) terhadap titik
z = z o konvergen mutlak untuk setiap z di dalam lingkaran C berjari – jari R berpusat di
z = z o dan divergen untuk z di luar C. Juga, tunjukkan bahwa pemuaian konvergen
seragam untuk semua z di dalam lingkaran C’ dengan jari – jari R’ sekitar z = z o sebagai
pusatnya, asalkan R’ < R.
Solusi : Buktinya langsung dari Permasalahan 7.42 dan 7.44
Permasalahan 7.46 Berdasarkan hipotesis dari Permasalahan 7.45 tunjukkan bahwa
untuk semua kontur seluruhnya di dalam C.

[ ]
∞ n
d 1 ( v)
(a) f ( z )=∑
(n )
f (z o )(z−z o )v ,
v=n dz
n
v !

[ ]
❑ ∞ ❑
1 (v )
(b) ∫ f ( ξ ) dξ=¿ ∑ ∫ v!
f ( z o)(ξ−z o )v dξ ¿.
Γ v=n Γ

Solusi : Ini segera mengikuti dari konvergen seragam deret Taylor dan Permasalahan
7.36-7 dan 7.40.
Jika fungsi f diekspansi dalam deret Taylor terhadap titik deret z o = 0, deretnya adalah

1 ( v)
f(z) = f(0) + ∑ f (0) z v
v=1 v!
Deret Taylor yang demikian disebut juga deret Maclaurin
Permasalahan 7.47 Perluas fungsi berikut dalam deret Maclaurin: (a) e z , (b) sin z, (c)
cos z.
Solusi : (a) turunan ke-n dari e z adalah d n (e z) /dz n =e z , f (n ) ¿) = e o = 1 untuk n = 1, 2, 3,
… , dan f(0) = e o = 1. Oleh karena itu,

1 v
e =1+ ∑
z
z.
v=1 v!
(b)turunan ke n dari sin z adalah
dn
n
¿ jika n ganjil
dz
1
= (−1) 2 n sin z jika n genap

Oleh karena itu, f(0) = 0 dan


1
(n ) (n−1)
f ¿) = (−1) 2 jika n ganjil

=0 jika n genap
1 μ
(μ−1) z
Oleh karena itu, sin z = ∑ (−1) 2
μ!
. Substitusi μ=2 v−1,
μ ganjil

∞ 2 v−1
z
sin z = ∑ (−1)
v−1

v=1 ( 2 v−1 ) !
(c) turunan ke n dari cos z adalah
dn
¿ jika n ganjil
dz n
1
= (−1) 2 n cos z jika n genap

Oleh karena itu, f(0) = 1 dan


(n )
f ¿) = 0 jika n ganjil
1
= (−1) 2 n jika n genap
1
μ zμ
Oleh karena itu, cos = 1 + ∑ (−1) 2
μ!
. Substitusi μ=2 v ,
μ genap

∞ 2v
z
cos z = 1+ ∑ (−1)
v

v=1 (2 v) !
Karena masing – masing fungsi dalam masalah ini adalah entife, maka ekspansi
berlaku untuk semua nilai z.

Permasalahan 7.48 Misalkan ∑ av z konvergen untuk setiap z memenuhi 0 ≤ z < r.
v

v=1

∑ av z v−n deret dimana n adalah bilangan bulat positif. Tunjukkan bahwa (a) ini deret
v=0

mutlak konvergen untuk setiap z yang memenuhi 0 < |z| < r, dan (b) deret tersebut
konvergen seragam untuk semua z yang memenuhi 0 < r 1 ≤|z|≤ r 2 <r .
Solusi : (a) deret yang diberikan dapat ditulis sebagai

||
∞ ∞ ∞
1 1
∑ |a v z |=∑ v−n
n | v |
a z v = n ∑ |a v z v|
v=0 v=0 z |z| v=0

Karena deret ∑ |a v z |adalah deret Taylor yang konvergen untuk 0 ≤ |z| < r, maka
v

v=0


benar – benar konvergen untuk nilai – nilai z. Yaitu ∑ |a v z | konvergen untuk 0 ≤ |z| <
v

v=0

∞ ∞
1
n ∑ | v |dan oleh karena itu, ∑ |a v z |, konvergen untuk 0 < |z| < r. Yaitu,
v v−n
r. Jadi, a z
|z| v=0 v=0

∑ av z v−n konvergen mutlak untuk 0 < |z| < r.


v=0

(b)untuk setiap nilai z sehingga 0 < r 1 ≤|z|≤ r 2 <r ,


1
|av z v−n| ≤ r n |a v z |
v
untuk v = 0, 1, 2, 3, … ,
1

Seri ∑ av z v konvergen seragam untuk 0 ≤|z|≤r 2 <r karena ini adalah deret pangkat
v=0

yang menurut hipotesis, konvergen di dalam C. untuk diberikan ε > 0, ada bilangan bulat
positif N (yang tidak bergantung pada z) sedemikian sehingga

|∑ |
m+ p
v n
av z <r 1 ε untuk semua m > N dan semua p > 0.
v=m

Kemudian,

| | |∑ |
m+ p m+p
1
∑ av z v−n

r 1n
v
av z <ε untuk semua m > N dan semua p > 0.
v=m v=m


Karena N tidak bergantung pada z, mengikuti dari Permasalahan 7.30 itu ∑ av z v−n
v=0

hamper seragam untuk semua z yang memenuhi 0 < r 1 ≤|z|≤ r 2 <r .


Permasalahan 7.49 Misalkan ∑ f n(z) adalah deret yang konvergen beraturan dalam
himpunan E dan misalkan ∑ g n menjadi seri lainnya. Kemudian jika ada konstanta
(z )

positif K yang independent dari z dan n sedemikian rupa sehingga |gn |≤ K |f n( z)| untuk
(z )

semua n = 0, 1, 2, … dan untuk semua z di E, sehingga seri ∑ g n konvergen seragam


(z )

di E.
Solusi : Ini pada dasarnya dibuktikan dalam Permasalahan 7.48(b).

Permasalahan 7.50 Perluas fungsi berikut ke dalam deret berbentuk ∑ n
an z , dimana
n=− N

a n konstanta dan N adalah bilangan bulat positif.


3+2 z 1
(a) f(z) = (b) f(z) = .
z + z2 z −2 z 2
2

3+2 z
Solusi : (a) fungsi f(z) = tidak analitik pada z = 0 dan, karenanya, tidak dapat
z + z2
diperluas menjadi deret Maclaurin. Namun,
3+2 z 1 3+2 z 1
z+z 2
=
z z+ z2 (
= 2+
z
1
1+ z) (
. )
1
Karena analitik pada z = 0, ekspansi Maclaurin adalah
1+ z

1
=∑ (−1 ) z n=1−z+ ¿ z 2 ¿- z 3 +… ,
n

1+ z n=0
Karena deret di sebelah kanan adalah deret geometri yang jumlahnya adalah fungsi dari
sebelah kiri. Perluasan ini berlaku untuk |z|<1. Jadi, oleh permasalahan 7.48,
3+2 z 1
z+z 2
= 2+
z
1
(
2 1 1
= +
2 1
)
= + −1+ z−z 2 +…
1+ z z z 1+ z z z ( ) ( )

3
= + ∑ (−1 ) z,
v+1

z v=0
Yang valid untuk semua z yang memenuhi 0 ¿|z|<1.
1
(b) Fungsi f(z) = 3 2 tidak analitik pada z = 0 dan karenanya tidak dapat
( z +2 z )
diperluas dalam deret Maclaurin. Namun,
1 1 1
= 2
z +2 z z z−2
3 2
.( )
1
Dan karena analitik pada z = 0, ia memiliki ekspansi Maclaurin, dan
( z−2)
turunan ke – n adalah

( )
n
d 1 n!
=(−1)n .
dz n
z−2 ( z−2)n+1
1
Jadi f(0) = - dan
2
n! (−1)n n ! −n!
f (n ) ( 0 ) =(−1)n n +1
= n +1 n +1
= n+1 .
(−2) (−1) 2 2
Oleh karena itu, ekspansi Maclaurin adalah
∞ n
1 z
=−∑ n+1 untuk semua z memenuhi |z|<2.
( z−2) n=0 2

Oleh karena itu, Permasalahan 7.48

( )

1 1 1 z n−2
= =−∑ n+1 untuk semua z memenuhi 0<| z|< 2.
z3 +2 z 2 z 2 z−2 n=0 2

Permasalahan 7.51 Dengan menggunakan fakta bahwa deret pangkat dapat


diintegrasikan atau dibedakan suku demi suku, carilah perluasan maclaurin untuk fungsi
– fungsi berikut:
(a) log (1+ z ) (b) tan−1 z , (c) −kz k −1 /( 1+ z k )2, k > 0.
Solusi : (a) mengambil cabang dengan log (1) = 0 dan integral pada kurva yang
menghubungkan 0 ke z pada cakram |z|<1,
z
1
log ( 1+ z )=∫ dξ .
0 1+ ξ

1
=∑ (−1) z untuk |z|<1 dari Permasalahan 7.50 (a)
n n
Karena
1+ z n=0

∞ z ∞ n+1
z
log ( 1+ z )=¿ ∑ (−1) ∫ ξ dξ=∑ (−1)
n n n
¿ untuk |z|<1.
n=0 0 n=0 n+ 1
(b) Mengambil cabang dengan tan−1 0 = 0 dan kontur pada cakram |z|<1,
z
1
tan z = ∫
−1
dξ .
0 1+ξ
1 2
Deret Maclaurin untuk 2 diperoleh dengan mengganti z dari z dalam pemuaian
1+ z
1
. Dengan demikian
(1+ z )

1
2
=∑ (−1)n z 2 n untuk |z|<1.
1+ z n=0
Oleh karena itu,
∞ z ∞ z
tan z =∑ (−1) ∫ ξ dξ=¿ ∑ (−1) ∫ ξ n dξ ¿
−1 n 2n n
untuk |z|<1.
n=0 0 n=0 0

(c) Deret yang diberikan dapat ditulis sebagai

( )
k−1
−kz d 1
k 2
= k .
(1+ z ) dz 1+ z
1
Ekspansai maclaurin untuk dapat ditemukan dengan mengganti z dengan z k dalam
1+ z k
1
ekspansi . Oleh karena itu,
(1+ z )

1
k
=∑ (−1)n z kn untuk |z|<1 .
1+ z n =0
Oleh karena itu,
k−1 ∞ ∞
−kz d
k 2 ∑
= (−1)n z kn =∑ (−1)n kn z kn−1 untuk |z|<1 .
(1+ z ) n=0 dz n=0

7.6 Keunikan Representasi Oleh Power Series


Perluasan deret pangkat dari suatu fungsi terhadap sebuah titik z = z o unik.
(Permasalahan 7.52)

Permasalahan 7.52 Jika f(z) = ∑ av ( z−z o )v adalah sembarang deret pangkat yang
v=0

mewakili f(z) pada beberapa lingkaran C yang berpusat di z = z o, buktikan bahwa itu
adalah deret Taylor.
Solusi : Karena, Permasalahan 7.41 deret pangkat dapat dibedakan suku, dengan
ketentuan

f’(z) = ∑ va v (z −z o)
v−1
,
v=1

dan karena penjumlahan di sebelah kanan sekali lagi merupakan deret pangkat,

f’(z) = ∑ v ( v−1)a v (z−z o)
v−2
.
v=2

Melanjutkan proses ini, untuk n = 1, 2, 3, … ,



f’(z) = ∑ v ( v−1 ) … ( v −n+1 ) av ( z−z o)
v−n
.
v=n

(n )
Jadi, f ( z o ) =n ! an untuk n = 1, 2, 3, … . Selanjutnya, f( z o ¿=ao. Oleh karena itu,

f ( n) ( z o )
=an untuk n = 0, 1, 2, … ,
n!
Yang menunjukkan bahwa deret pangkat yang diberikan adalah deret Taylor untuk f(z).

Permasalahan 7.53 Jika f(z) = ∑ av (z−z o )v untuk |z−z o| < R dan g(z) =
v=0

∑ bv ( z−z o )v untuk |z−z o| < R, tunjukkan bahwa f(z) ± g(z) = (a v ± b v ¿( z −z o) v untuk


v=0

|z−z o| < R.
Solusi : Untuk sembarang z dengan |z−z o| < R dan sembarang bilangan bulat m > 0,

| |
m

∑ ( av ± bv ) ( z−z o ) v−f ( z) ± g(z )


v=0

=¿

|∑ ( | |∑ ( |
m m
v
≤ av ) ( z−z o ) −f (z) + bv ) ( z−z o ) v −g( z ) .
v=0 v=0
untuk bilangan positif ε , terdapat bilangan bulat positif N sedemikian rupa sehingga
1
untuk semua m > N, dua nilai absolut terakhir di atas masing – masing kurang dari ε.
2
Yaitu,

|∑ ( |
m
v
av ± bv ) ( z−z o ) −f (z) ± g(z ) < ε untuk semua m > N.
v=0

m
Jadi, f (z)± g ( z) = ∑ ( a v ± bv ) ( z−z o ) untuk semua z memenuhi |z−z o| < R.
v

v=0

∞ ∞
Permasalahan 7.54 Misalkan f(z) = ∑ av (z−z o )v dan g(z) = ∑ bv (z−zo )v dimana
v=0 v=0

kedua ekspansi valid untuk |z−z o| < R. Maka, f(z) dan g(z) bersifat analitik. Karena f(z)
g(z) juga merupakan analitik untuk |z−z o| < R, itu dapat diperluas menjadi rangkaian

daya ∑ av ( z−z o ) , yang juga berlaku untuk |z−z o| < R.
n

n=0

(a) Carilah c n dalam suku a v dan b v , (b) tunjukkan bahwa jika deret untuk f(z) dan
g(z) diperlukan sebagai polynomial dan dikalikan, nilai yang diperoleh untuk c n
sama dengan yang ditemukan pada bagian (a).
Solusi : (a) Misalkan G(z) = f(z) g(z). Kemudian,

cn =
1 ( n)
n!
G ( z o )=
1 dn
[
n ! dz n
f (z ) g(z )
] x=x o

Sekarang, untuk sembarang z dengan |z−z o| < R,


G’(z) = f(z) g’(z) + f’(z) g(z),
G”(z) = f(z) g”(z) + 2 f’(z) g’(z) + f”(z) g(z),
G”’(z) = f(z) g”’(z) + 3 f’(z) g”(z) + 3 f”(z) g’(z) + f”’(z) g(z),
Dan secara umum, untuk n = 0, 1, 2, … ,
n μ n−μ

()
d f (z ) d g(z )
G ( n ) ( z )= ∑ n ,
μ=0 μ dz μ dz n−μ
o o
d f (z) d g ( z)
Dimana o
=f ( z ) dan o
=g(z ). Oleh karena itu,
dz dz

n n

μ =0 μ
()
G(n ) ( z o ) = ∑ n [ μ ! aμ ( n−μ ) ! bn−μ ]=∑
n!
μ=0 μ ! ( n−μ ) !
[ μ ! a μ ( n−μ ) ! bn− μ ]
n
= ∑ n ! a μ b n−μ
μ =0

n
1 (n )
Dan karenanya c n= G ( z o ) =∑ aμ bn− μ.
n! μ=0
(b) Perlakukan deret tersebut sebagai polinomial,
∞ ∞ ∞ ∞
f ( z ) g ( z )=∑ a v ( z −z o) v
∑ b μ (z−z o) =∑ ❑∑ a v b μ ( z−z o )v+ μ
μ

v=0 μ =0 v=0 μ=0


Sekarang, buat trasnformasinya : n =v + , v = v kemudian,

(∑ )
∞ n ∞ ∞
f ( z ) g ( z )=∑ ❑ ∑ a v bn−v (z−z o ) =∑ ❑
n n
av bn−v ( z−z o )
n=0 μ=0 n=0 μ=0

Karena itu, c n=∑ a v b n−v yang sama seperti pada bagian (a).
v=0
Dapat ditunjukkan bahwa jika f ( z) dan g( z )adalah deret dari Prob. 7.53, dan jika g ( z o ) ≠ 0,
maka deret yang diperoleh dengan memperluas f (z)/ g(z ) terhadap z=z o , adalah sama karena
deret yang diperoleh dengan memperlakukan deret yang diberikan seolah-olah polinomial dan
membaginya dengan pembagian panjang.
7.7 laurent espansion
misalkan fungsi f ( z ) memiliki tepat dua singularities z=adan ¿ b . misalkan f ( z ) beraturan
dititik z odan misalkan |z o −a|=r 1 dan| z o−b|=r 2, dimana r 1 <r 2 seperti terlihat pada gambar
7.8 maka, ekspansi deret pangkat f ( z) pada lingkaran C dengan jari-jari r 1 terhadap z o adalah

f ( z )=∑ a μ (z−z o )n
y n=0

Bidang z
Representasi f(x)
oleh deret laurent C

Gambar 7.8 geometri yang


menggambarkan teorema laurent
r1
C
x
a
r2
b

Ekspansi deret pangkat f ( z) pada daerah melingkar antara lingkaran C dan C' dengan jari-jari
r 1 dan r 2seperti yang ditunjukkan pada gambar 7.8 disebut deret laurent dan diberikan oleh
∞ ∞
f ( z )=∑ a μ ( z−z o )n+ ∑ bn ( z−z o )−n (7.4)
n=0 n=1
perhatikan bahwa ekspansi (7.4) melibatkan kekuatan positif dan negatif dari ( z−z o ) .
Deret tipe (7.4) juga dapat diperoleh sehingga mewakili f ( z ) di mana-mana di luar lingkaran C’.
Deret yang berbeda untuk tipe (7.4) diperlukan untuk merepresentasikan suatu fungsi di setiap
domain yang dibatasi oleh pasangan lingkaran yang berpusat di z=z o dan melewati singularitas
( z ) . deret laurent adalah generalisasi deret taylor, dan (7.4) menjadi deret taylor ketika koefisien
b n , n=1,2,3 , …. .hilang.
Soal 7.55 menunjukkan bahwa fungsi apa pun yang analitik di daerah annular antara dua
lingkaran konsentris selalu dapat diperluas dalam deret laurent terlepas dari perilakunya di luar
daerah annular ini

y
Bidang z

C’

R Gambar 7.9 konstruksi untuk prob. 7.55


z0
O
O x
R’

SOAL 7.55 misalkan C dan C’ adalah sembarang dua lingkaran dengan jari-jari R dan R' di
sekitar titik z=z o sebagai pusatnya, seperti ditunjukkan pada gambar 7.9 diatas Misalkan R'>R
dan misalkan f analitik pada lingkaran-lingkaran ini dan dalam domain D dibatasi oleh mereka.
menunjukkan bahwa
∞ ∞
1
f ( z )=∑ a μ ( z−z o ) + ∑ bn
n
n
untuk setiap z dalam D ,
n=0 n=1 (z−z o )
di mana, untuk n = 0, 1,2,3,……, 7.5

1 f () d
a n= ∫
2 πi ɽ ¿ ¿
¿

di mana ɽ sembarang lingkaran berperasaan positif yang berpusat di z=z o terletak di antara C
dan C’ (atau sama dengan C atau C`).
Solusi: Menerapkan rumus integral Cauchy untuk mengalikan domain terhubung ke domain D
dari Gambar 7.9, 1
❑ ❑
1 f () d f () d
f ( z )= ∫
2 πi C (−z )
−¿∫ 7.6 ¿
'
C ( −z )
di mana z adalah sembarang titik di D dan integral diambil berlawanan arah jarum jam tentang
C dan C’. Karena diperlukan ekspansi deret f ( z ) , deret diperkenalkan dengan memperluas 1/(
- z) dalam deret tak hingga dalam dua cara. Pertama, perpanjang 1/( - z) dalam deret yang
konvergen seragam di z untuk semua  pada C` untuk digunakan dalam integral dari (7.6) dan,
kedua ekspansi 1/( - z) dalam deret yang konvergen secara seragam di z untuk semua  pada C
untuk digunakan dalam integral kedua (7.6).Jadi,
1 1 1
= ,
−z −z o 1−( z−z o )/(−z o )
dan faktor terakhir di ruas kanan terlihat sebagai jumlah deret geometri
( z−z o)n
| |

z −z o
∑ (−z o ) n
jika
−z o
<1.
n=0
Catatan bahwa jika ' adalah sembarang bilangan real sehingga `< R' dan jika | z−z o |<  <
R`, maka, sejak |−z o| = R` untuk pada C`,

| | z−z o ρ
< <1 ,
−z o R
sehingga deret geometri konvergen secara seragam di z dan untuk semua pada C` dan untuk
semua z yang memenuhi pertidaksamaan | z−z o |<  < R`. Oleh karena itu
∞ ∞ n n
1 1 (z−z o ) ( z−z o )
= ∑
−z −z o n=0 (−z o )n
= ∑ n+1
(7.7)
n=0 (−z o )
dan deret tersebut konvergen beraturan di z dan E untuk semua E pada C' dan untuk semua z
sedemikian rupa sehingga | z−z o |<  < R. Selanjutnya,
1 −1 1
= ,
−z z−z o −z o
1−
z−z o
dan perhatikan bahwa faktor terakhir di ruas kanan adalah jumlah deret geometri
(−z o )n
| |

−z o
∑ ( z−z )n jika z −z o
<1.
n=0 o

Jika  adalah sembarang bilangan real yang memenuhi  > R dan jika kita ambil | z−z o |<  < R,
maka, karena |−z o| = R untuk pada C.
−z o R
< <1
z−z o ρ
maka deret geometri konvergen secara seragam di z dan  untuk semua  pada C dan untuk
semua z menunjukkan | z−z o |<  < R. Oleh karena itu,
∞ ∞ n n
1 1 (−z o ) (−z o )
= ∑ n ∑
=
−z z−z o n=0 (z−z o ) n=0 (z−z o )n+1
(7.8)

dan deret tersebut konvergen beraturan di z untuk semua  pada C dan untuk semua z
sedemikian rupa sehingga | z−z o |<  < R.
Substitusikan (7,7-8) ke (7,5 ) dan menukar tanda penjumlahan dan integral, yang
diperbolehkan karena keseragaman konvergensi dari dua deret di .

[ ] [ ]
∞ ∞
1 ❑ f () d 1 ❑ f () d 1
f ( z )= ∑ ∫ ∑ ∫
n
( z−z o ) +
n=0 2 πi C (−z o ) n=0 2 πi C (−z o )
n+1 −n n+ 1
(z−z o )
untuk setiap z yang memenuhi R<< | z−z o |< ` < R` persamaan domain konvergensi seragam
(7.7-8). Ini dapat ditulis ulang.

[ ] [ ]
∞ ❑ ❑ ∞
1 f () d 1 f ( )d
f ( z )=∑ ∫ ∑ ∫
n −n
( z−z o ) + f ( z ) = (z −z o)
n=0 2 πi C (−z o )n+1
n=0 2 πi C (−z o )
−n +1

Sekarang, karena f analitik pada C dan C` dan dalam domain antara lingkaran-lingkaran ini, Ini
mengikuti dari teorema integral Cauchy untuk domain terhubung kalikan bahwa jika I' adalah
lingkaran yang dirasakan positif dengan pusat di z z=z o , dan jari-jari r memenuhi R  r  R`,
maka
❑ ❑
1 f ()d 1 f () d

2 πi C ( −z o )n+1
= ∫
2 πi ɽ (−z o )n +1
,
❑ ❑
1 f () d 1 f ()d

2 πi C ( −z o )−n +1
= ∫
2 πi ɽ (−z o )−n+1
Karena itu, untuk z in D,
∞ ∞ ❑
1
f ( z )=∑ an ( z−z o ) + ∑ bn
n
n
n=0 n=0 ( z−z o )
Dimana, untuk n = 0,1,2,3,…..,
❑ ❑
1 f ()d 1 f ()d 7.5
a n= ∫
2 πi ɽ ( −z o ) n+1
,b n= ∫
2 πi ɽ ( −z o )−n +1
selanjutnya, deret tersebut konvergen untuk semua z yang memenuhi
R<< | z−z o |< ` < R` (7.9)
dan karena untuk setiap titik di D ada nilai  dan a nilai  yang memenuhi (7,9), deret tersebut
konvergen untuk setiap titik di D.
Soal 7.55 menunjukkan bahwa (7.5) valid asalkan f analitik antara C dan C`. jadi, jika z=a dan
z=b adalah singularitas dari f(z) dengan | z o−a| < | z o−b|,
maka (7.5) menyatakan fungsi f antara lingkaran C dan C` tentang z=z o di mana C melalui z =
a dan C` melalui z = b`. Artinya, domai D di mana ekspansi Laurent tentang z=z o ,valid selalu
dibatasi lingkaran sekitar z=z o , sebagai pusat dan melewati singularitas berturut-turut dari f(z),
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.10.

Bidang z L4
L3
L2 C```
L1 C`` Gambar 7.10
z4 C` domain konvergensi dari ekspansi
C
laurent tentang z0.
z0 z2
x
O

Gambarlah lingkaran C dengan radius kecil yang berubah-ubah  dengan singularitas z=z o .
dari sebagai pusat. Biarkan lingkaran C' melewati singularitas f pada z=z o , yang merupakan
singularitas terdekat dengan singularitas di z o. Kemudian, f analitik dalam domain D antara C
dan C`. Oleh karena itu, dengan Prob. 7.55, f dapat diperluas dalam D dalam deret Laurent
tentang z=z o . Karena lingkaran C dapat dibuat kecil sewenang-wenang sehingga tidak ada
singularitas f di D, deret Laurent ekspansi f tentang z=z o , berlaku untuk semua z yang
memenuhi 0 <|z - z o| < | z 1 - z o| . (Lihat Gambar 7.11.)
y
Z1
Bidang z

C`
Gambar 7.11
ekspansi laurent dari f(z) konvergen
C pada domain 0 <|z - | < | - |
Z0

O x
∞ ❑
1
SOAL 7.56 Tunjukkan bahwa deret dari bentuk∑ bn n yang konvergen untuk |z - z o |
n =1 ( z−z o )
 R , konvergen mutlak untuk | z−z o |  R dan seragam untuk | z−z o |<  < R,. dimana  dapat
dipilih sewenang-wenang mendekati R.
∞ ❑ ∞
1 1
Solusi: Jika ¿ . menjadi pangkat ∑ bn menjadi seri kekuatan ∑ bn ❑n. Karena
z −z o n =1 ( z−z o)
n
n =1

deret sebelumnya konvergen untuk |z - z o|  R, deret terakhir konvergen untuk || < 1 / R.
Sekarang, deret pangkat yang konvergen untuk || < 1 / R ditunjukkan dalam Soal 7.42 untuk
konvergen mutlak untuk || < 1 / R dan seragam untuk || < (1 / )< (1 / R), di mana  dapat

bn
diambil sewenang-wenang dekat dengan R. Oleh karena itu, deret ∑ n konvergen
n =1 ( z−z o )
1 1
secara mutlak untuk < atau untuk | z−z o |  R dan konvergen seragam untuk
|z−z 0| R
1 1 1
< < atau untuk | z−z o |>  > R, di mana  mungkin diambil sewenang-wenang
| 0| ρ R
z−z
mendekati R.

SOAL 7.57 Tunjukkan bahwa deret Laurent dari f ( z) yang diberikan oleh (7.5) konvergen
secara aniformis ke f ( z) untuk semua z yang memenuhi R<< | z−z o |< ` < R`

Solusi: Pada Soal 7.55, ditunjukkan bahwa deret ∑ an ( z−z o ) konvergen untuk semua z yang
n

n=0
memenuhi | z−z o | < R`. Karena merupakan deret pangkat, maka konvergen secara seragam
untuk semua z yang memenuhi | z−z o |> ` > R`, dengan Prob. 7.42. Oleh karena itu,
konvergen secara seragam untuk semua z yang memenuhi R<< | z−z o |< ` < R`. Selanjutnya,

bn
dalam Prob. 7.56, ditunjukkan bahwa deret ∑ n konvergen seragam untuk semua z
n =1 ( z−z o )
yang memenuhi | z−z o |>  > R dan karenanya, konvergen seragam untuk semua yang
memenuhi R<< | z−z o |< ` < R` .Karena kedua deret konvergen seragam untuk z yang
memenuhi R<< | z−z o |< ` < R`, demikian juga jumlah mereka.

Deret Laurent untuk f ( z ) yang diberikan pada (7.5) dapat ditulis dalam bentuk yang lebih
kompak dengan membiarkan b n=−a n ; yaitu,

f ( z )=∑ an ( z−z o )n ,
n=0
di mana

1 f () d
a n= ∫
2 πi ɽ ( −z o )n+1
untuk n=0 , ± 1, ± 2 ,… … 7.10
SOAL 7.58 Tunjukkan bahwa ekspansi Laurent, jika ada, dari suatu fungsi f ( z ) untuk z dalam
domain D antara dua lingkaran konsentris C dan C` adalah unik
Solusi: Ekspansi Laurent dari f ( z ) diberikan oleh (7.10) Misalkan perluasan Laurent lain dari
f ( z ) adalah

f ( z )= ∑ n
a n ( z−z o ) untuk z di D
n=−∞
Deret ini konvergen beraturan untuk R<< | z−z o |< ` < R` dan, karenanya, dapat dikalikan
k+1
dengan 1/ ( z−z o ) , di mana k adalah bilangan bulat, terintegrasi di sekitar ɽ, dan tanda
integrasi penjumlahan dipertukarkan Jadi,
❑ ∞
f ( z ) dz
∫ k+1
= ∑ a n ( z−z o )
n−k −1
dz (7.11)
ɽ ( z−z o ) n=−∞

jika

∫ ( z −z o )m dz=0 jikam ≠−1


ɽ
¿ 2 πi jika m=−1

satu-satunya kontribusi ke ruas kanan (7.11) terjadi ketika n = k Jadi,



1 f ( z ) dz
a k= ∫
2 πi ɽ ( z−z o )k +1
untuk k =0 , ±1 , ±2 , … … .

Perbandingan dengan ekspresi untuk di, diberikan pada (7.10), menunjukkan bahwa a k =ak
pada k= 0, 1, 2, .., yang membuktikan bahwa ekspansi Laurent adalah unik. Catatan
menyatakan keunikan ini bahwa ada satu dan hanya satu perluasan f ( z ) dalam deret bentuk

∑ an ( z−z o )n dalam domain annular yang diberikan. Persamaan Laurent untuk f ( z ) dalam dua
n=−∞
domain yang berbeda akan, secara umum, berbeda (Cr., Prob. 7.59(a-b).)
Soal 7.58 Soal 7.58 menunjukkan bahwa jika pemuaian f ( z ) dapat diperoleh dalam bentuk

∑ an ( z−z o )n berlaku untuk z dalam domain annular D, maka pemuaian ini akan menjadi
n=−∞
pemuaian nyata dari f ( z ) untuk D. fakta ini adalah penting, seperti yang terlihat dalam prob.

7.59, karena sangat sering pemuaian bentuk ∑ n
an ( z−z o ) dapat diperoleh tanpa
n=−∞
mengevaluasi integral yang diberikan pada (7.10) untuk memperoleh koefisien deret laurent.
Soal 7.59 dapatkan deret laurent untuk fungsi f dalam domain yang ditunjukkan
1
f ( z )= , domain D1 :a<|z|< b , a real , b> a;
( z−a)(z−b)
1
f ( z )= , domain D2 :|z|>b , a real ,b >a ;
( z−a)( z−b)
f ( z )=e , domain D 3 :|z|>0 ;
1/z

1
f ( z )= , domain D4 :0<|z|< a , a real
z ( z +a)
Solusi: (a) Karena f analitik dalam domain D ditunjukkan pada Gambar 7.12, dapat
dikembangkan dalam deret Laurent yang valid dalam D. Untuk mendapatkan deret tersebut,
kontur tegral dari (7.10) digunakan untuk mengevaluasi a dan b. Namun, deret tersebut dapat

y
Bidang z
D2
D b
Gambar 7.12
D1
domain konvergensi dari ekspansi laurent
O x
domain konvergensi pf perluasan nyata dari
soal 7.59(b).

dipertahankan lebih mudah dengan mencari dekomposisi fraksi parsial Yaitu, dengan
menyatakan f sebagai integran

f ( z )=
1
=
1 1
( z−a)( z−b) b−a (z−a)(z−b) ( )(
untuk a<| z|< b .
)
Sejak

()
∞ ∞
1 1 1 1 a n an−1
= = ∑ =∑ n untuk |z|> a ,
( z−a) z 1−a /z z n=0 z n=0 z

()
∞ n ∞
−1 1 1 1 z zn
= = ∑ =∑ n−1 untuk |z|< b ,
z−b b z b n =0 b n=0 b
1−
b

konversi deret yang dibutuhkan adalah

( )
∞ ∞
1 zn n−1
f ( z )=
b−a
∑ b n−1 + ∑ az n untuk a<| z|<b .
n=0 n=0
(b) Dekomposisi pecahan parsial pada bagian (a) digunakan; yaitu,
f ( z )=
1
( z−a)(z−b)
=−
1
b−a ( )( z−a1 − z−b
1
).
Namun, karena ekspansi yang valid di domain D2 dari Gambar 7.12 untuk yang |z|>b
diperlukan, ekspansi 1/(z - b) ditemukan pada bagian (a) tidak dapat menjadi karena hanya
valid untuk |z|<b . Sebagai gantinya,

()
∞ n ∞ n−1
−1 1 1 −1 b b
=
z−b z b
= ∑
z n=0 z
=−∑ n untuk | z|> b .
n=1 z
1−
z
Karena b > a dan ekspansi untuk 1/(z - a) ditemukan: pada bagian (a) valid untuk |z|> a,
∞ n−1
1 1 a
ekspansi yang sama dari dapat digunakan di sini. Jadi, =∑ n untuk |z|> a dan,
z−a z−a n=0 z
karenanya, untuk |z|>b . Oleh karena itu,

( )
∞ n ∞ n−1 ∞
1 bn−1−an−1
f ( z )=
b−a
∑ bzn−1 +∑ azn =
1

b−a n=1 z
n
untuk |z|>b
n=0 n=0
Perhatikan bahwa suku pertama (n = 1) dari penjumlahan ini hilang sejak b° - a˚ = 0.

−1 bn−1−a n−1
f ( z )= ∑
b−a n=1 zn
untuk |z|>b .
Kehadiran suku-suku yang melibatkan pangkat positif dari z adalah tipikal untuk tes Laurent
yang merepresentasikan fungsi di luar lingkaran sekitar z = 0 asalkan Konduksi dibatasi ketika z
mendekati tak terhingga. (Cr., Prob. 7.96.).
(c) Perluas e dalam deret Taylor tentang z = 0. Dari Prob, 7,47(a), deret Maclaurin yang
dihasilkan adalah
∞ n ∞ n
e =1+ ∑ ❑ =∑ ❑ untuk |z|< ∞.

n=1 n ! n=0 n !
Substitusi z = 1 /  ,
atau, ekuivalen, untuk |z|>0 . Perhatikan, sekali lagi, kurangnya suku yang melibatkan pangkat
positif dari z. Hal ini terjadi karena e 1/ z analitik di luar lingkaran mana pun tentang z = 0 dan
dibatasi di  .
1
(d) Fungsi f ( z )= dapat ditulis sebagai
z (z +a)
1 1
f ( z )= g ( z ) untuk g ( z )=
z z+ a
Sejak g(z) analitik pada z = 0, itu dapat diperluas dalam deret Taylor z = 0 valid di dalam
lingkaran |z|<a karena satu-satunya singularitas g(z) terjadi pada z = - a . sebuah. Jadi,

1
g ( z )= =∑ a n z n untuk |z|<a
z + a n=0
Sejak a o=
1
z+a | z=0
1
= dan
a

( )|
n
1 d 1 1
a n=
n! dz n z +a
=
n!
[ (−1 )n n ! ( z+ a )−n−1 ] z=0=(−1 )n 1n+1
z =0 a
untuk semua n = 1,2,3. ..., fungsi

zn 1 z z2 z3
g ( z )=∑ (−1 ) n−1 = − 2 + 3 − 4 + …untuk | z|<a
n

n=0 a a a a a
Jadi,

1 1 1 z z2 n z
n
1
f ( z )= g ( z )= − 2 + 3 − 4 + …=∑ (−1 ) n−1 +
z az a a a n=0 a az
untuk 0 < |z| < a.

7.8 Permasalahan Tambahan


MASALAH 7.60 Tunjukkan bahwa barisan berikut konvergen dan tentukan limitnya.
{ }; ( b ) { z }={[ 2−( 1/ n ) ] ( n−1 ) / nπ }.
π
i( )
2
( a ) { zn }= e 2π
n
Jawabannya :
2
( a ) lim z n=1 ,(b) lim z n = .
n→∞ n →∞ π
SOAL 7.61 Tunjukkan bahwa barisan bilangan real tak naik konvergen jika jangkauannya
dibatasi.
SOAL 7.62 Tunjukkan bahwa barisan tersebut adalah di {[n + 3]π/[2n + 2]} konvergen dan
batasnya adalah 1.
SOAL 7.63 Tunjukkan bahwa barisan ¿konvergen dan batasnya adalah i.
SOAL 7.64 Buktikan bahwa barisan {xn}= {2n sin (1/2n) untuk n =1,2 ,….. konvergen.

3n −2n
SOAL 7.65 Buktikan bahwa deret ∑ untuk sembarang konvergen dan temukan
n=0 6n
jumlahnya.
1
Jawaban: .
2

| |
n
(−1 )v
SOAL 7.66 Dengan menggunakan pertidaksamaan Abel, tunjukkan bahwa ∑ ≤ 1 untuk
v=1 v
bilangan bulat n > 0.
SOAL 7.67 Dengan menggunakan pertidaksamaan Abel, tunjukkan bahwa jika {x n} adalah

| |

sembarang barisan tak naik-naik bilangan real positif, maka ∑ (−1 ) v v x v ≤ n x 1 .
v=1

1
SOAL 7.68 Dengan menggunakan uji Dirichlet, tunjukkan bahwa deret ∑ (−1)
n

n =1 log (n+ 1)
konvergen.
1 1 1
SOAL 7.69 Dengan menggunakan uji Dirichlet, buktikan deret 1− + − … . konvergen.
2 3 4
∞ ∞ ∞
SOAL 7.70 Buktikan bahwa deret ∑ z n konvergen jika dan hanya jika kedua ∑ x n , dan ∑ y n
n=0 n=0 n=0
konvergen, dimana x n = Re ( z n) dan y n = Im ( z n)

1
SOAL 7.71 Tunjukkan bahwa deret ∑ konvergen dan tentukan jumlah nya
n =1 v( v +1)(v +2)
1
Jawaban : .
2

1
SOAL 7.72 Tunjukkan bahwa deret∑ konvergen dan cari jumlah nya
n =1 v(v +1)(v +2)
1
(Petunjuk: Misalkan un = Kemudian,
n (n+1)(n+2)
1 1
=n ( n+1 ) ( n+2 ) dan =( n−1 ) n ( n+1 ) .
un un −1
Karena itu ( n+2 ) un= ( n+2 ) u n−1=v n ganti n dengan (n+1) dalam persamaan terakhir untuk
mendapatkan n un =v n+ 1. Tetapi dari persamaan pertama, ( n+2 ) un=v n . Oleh karena itu,
1
un = ( v n−v n +1). Menjumlahkan n dan mengevaluasi v1 , yang diinginkan diperoleh karena
2
lim v n =0
n→∞
1
Jawaban : .
4
1 1 1 1
SOAL 7.73 Tunjukkan bahwa suku-suku dari deret 1− + − + … .. dapat diurutkan
2 3 4 5
sedemikian rupa sehingga konvergen ke suatu bilangan real tertentu c.
1 1 1
SOAL 7.74 Tunjukkan bahwa suku-suku dari deret 1− + − + … dapat disusun sedemikian
2 3 4
rupa sehingga deret yang disusun kembali divergen.
∞ ∞ ∞
SOAL 7.75 Dalam keadaan tertentu benar ∑ x v =¿ ∑ x2 v + ∑ x 2 v−1 ¿ . Jelaskan mengapa
v=1 v=1 v=1

x 2+ x 4 + x 6+ …+ x 1+ x 3 + x 5 +…tidak dapat dianggap sebagai penataan ulang untuk ∑ x v
v=1
SOAL 7.76 Misalkan μ=f ( v ) adalah fungsi yang didefinisikan sebagai berikut:
f ( v )=v jika v−1 habis dibagi 3
¿ v +1 jika v−2 habis dibagi3
¿ v −1 jika v habis dibagi3
Tunjukkan bahwa (a) f adalah pemetaan positif satu-satu bilangan bulat ke bilangan bulat
1 1 1 1
positif, dan (b) jika u μ=v v , di mana∑ v v =1− + − + −… .. , maka
2 3 4 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
∑ u μ=1+ 3 − 2 − 4 − 6 + 5 + 7 + 9 − 8 − 10 − 12 + 11 +… .
SOAL 7.77 Tunjukkan deret ∑ u μ dari Soal. 7.76 merupakan penggabungan dari deret
−1 1 1 1 1 1 1
∑ x v = 2 − 4 − 6 − 8 −… . Dan ∑ y v=1+ 3 + 5 + 7 +… .
SOAL 7.78 dengan mengikuti argumen serupa dengan yang digunakan dalam prob. 7.25
menunjukkan bahwa jika C0 dan jika ∑ x v konvergen bersyarat, terdapat penataan ulang dari
∑ x v 3 konvergen ke C.
Soal 7.79 menunjukkan bahwa ∑ x v konvergen bersyarat, terdapat penataan ulang dari ∑ x v
yang tidak konvergen.
SOAL 7.80 tentukan apakah deret tersebut
1 1 1
1− + − +…
log 2 log 3 log 4
adalah (a) konvergen dan (b) konvergen mutlak
jawaban: (a) Ya; (b) Tidak.

SOAL 7.81 Tentukan domain di mana deret ∑ (−1 ) ( z + z ) benar-benar konvergen.
v v 2v

v=0
Jawaban: |z|< 1.
SOAL 7.82 Tunjukkan bahwa deret
1 2 1 3 1 4
sin z + 2
sin z + 2 sin z+ 2 sin z +…
2 3 4
konvergen seragam untuk semua z real.
SOAL 7.83 Jika z -x+ iy, tunjukkan bahwa deret
cos z cos 2 z cos3 z
+ + +…
2cosh y ( 2 cosh y )2 ( 2 cosh y )3
konvergen seragam untuk semua z.
SOAL 7.84 Turunkan (7.2). (Petunjuk : Tunjukkan bahwa x n <ε untuk semua n >N dan semua
x yang memenuhi 0 ≤ x 1 jika x N +1 < ε ]
∞ n
(−1)
SOAL 7.85 Buktikan bahwa untuk semua nilai z, deretnya adalah ∑ secara formal
n+| z |
1
n =1
konvergen tetapi tidak mutlak konvergen untuk setiap nilai z.
SOAL 7.86 Pertimbangkan barisan {f n } fungsi real yang diberikan oleh
−1 2 2
f n ( x )= n x untuk 0≤ x ≤ 4 /n
4
¿ 0 untuk 4 /n ≤ x ≤ 4
di mana n= 1,2, 3, .... Tunjukkan bahwa barisan ini konvergen ke fungsi f n ( x )=0 untuk
0 ≤ x ≤ 4 , tetapi konvergensinya tidak seragam di dekat x = 0. gambarkan fungsinya f n ( x )untuk
n= 1, 2, 8, 16 untuk mengamati mengapa konvergensi tidak uniik Perhatikan contoh ini
menunjukkan bahwa barisan fungsi kontinu dapat dikonversi ke fungsi limit kontinu meskipun
barisan tersebut tidak menyampaikan secara seragam.
SOAL 7.87 Temukan Maclanrin deret untuk (a) sinh z. (b) cosh z, (c) ( 1−z )−n untuk n= 1,2, ...,
dan tentukan domain konvergensi.

z 2 v−1
Jawaban: (a) sinh z=¿ ∑ untuk |z|¿
v=1 ( 2 v−1 ) !
∞ 2v
z
(b) cosh z=¿ ∑ untuk |z|< ∞ ; ¿
v=0 ( 2 v ) !

(c) ( 1−z ) =1+∑
−n

v=1
( n+v −1 v
v )
z untuk | z|< 1;di mana
v ( )
n+ v−1 = ( n+ v−1 ) !
( n−1 ) ! v !
SOAL 7.88. Jika beberapa suku pertama deret Taylor ekspansi dari tan z tentukan z = 0 adalah
1 3 2 5
tan z=z + z + z + … ,
3 15
beberapa suku pertama dari deret Taylor perluasan tanh z tentang z= 0
1 3 2 5
Jawaban: tan z=z − z + z −… .
3 15
SOAL 7.89 Tunjukkan bahwa jika koefisien a n , di mana n= 1, 2, 3, ..., memenuhi kondisi

1/n ≤ an ≤n maka lingkaran konvergensi deret pangkat ∑ an z n adalah| z|=1
n =1
SOAL 7.90 Perluas z−n dalam deret Taylor tentang titik z = 1 dan tentukan domain
konvergensinya.

Jawaban: z =1+ ∑ (−1 )
−n

v=1
v
(n+ v−1
v )
v
( z−1 ) untuk n = 1,2,3, .... Deret ini berlaku untuk
|z−1|< 1
SOAL 7.91 Misalkan sifat-sifat sin z dan cos z tidak diketahui tetapi fungsi se didefinisikan
oleh deret pangkatnya yang diberikan oleh
∞ 2 v−1
z
sin z=∑ (−1 )
v−1
untuk |z|< ∞ ,
v=1 ( 2 v−1 ) !
∞ 2v
v z
cos z=i+ ∑ (−1 ) untuk |z|< ∞ ,
v=1 (2 v )!
(a) Tunjukkan bahwa turunan pertama dan kedua dari sin z dan cos z adalah
d
¿
dz
d
¿
dz
(b) Tunjukkan bahwa sin 2 z+ cos2 z .
¿
Untuk

SOAL 7.92 Misalkan sifat-sifat e z tidak diketahui, tetapi kondisitapi itu ditentukan oleh deret
taylor

1 v
e =1+ ∑
z
z untuk |z|<∞ ,
v=1 v!
(a) tunjukkan bahwa e . e =ez1
(b) Dengan menggunakan definisi deret sin z dan dan
z2 z 1+ z 2

cos z diberikan Soal 7.91, tunjukkan bahwa e z 2 =cos z +isin z dan e−iz =cos z+i sin z (c)
Tunjukkan bahwa
sin(z 1 ± z 2 ¿ )=sin z 1 cos z 2 ± cos z1 sin z 2 , ¿
cos (z 1 ± z 2¿ )=cos z1 cos z 2 ± sin z 1 sin z 2 ¿ .

SOAL 7.93 biarkan deret f ( z )=∑ av f v ( z) konvergen secara seragam di dalam lingkaran ɽ
v=1
berjari-jari r yang berpusat di titik asal. misalkan lebih lanjut bahwa f v ¿ ) untuk v=1,2,3,...

analitik di dalam ɽ sehingga f v ( z )=∑ bv z untuk |z|<r .
μ

¿0

(∑ )
∞ ∞
Buktikan bahwa f ( z )=∑
μ
a v b vμ z adalah deret Taylor untuk f ( z ) valid pada sisi ɽ.
μ=0 v=1

SOAL 7.94. Fungsi Bessel J n (t ) dapat didefinisikan dengan integral


π
1
J n ( t ) = ∫ cos ( 0 θ−t sinθ ) dθ ,
π 0
di mana n adalah bilangan bulat nonnegatif. Tunjukkan bahwa, untuk 0<| z|< ∞ ,
1 ∞ ∞
1/ 2 t (z− ) 1
e z
=∑ J n (t )z n + ∑ (−1)n J n (t ) n
n=0 n=1 z

1
SOAL 7.95 Carilah deret Laurent dari fungsi f ( z )= 2 untuk z  0 dan z  1 dalam
z (1−z )
domain (a) 0<| z|< 1, dan (b) |z|<1.
Jawaban:
∞ ∞
1 1
(a) + ∑ (v +2) z v ,(b)∑ v v+2
z v=0 v=1 z

SOAL 7.96 Misalkan singularitas f ( z ) yang terjauh dari z = 0 terjadi pada z = z1 dan f ( z )
dibatasi ketika z mendekati tak terhingga. Tunjukkan bahwa ekspansi Laurent dari f ( z ) yang
valid untuk |z|>|z 1| tidak mengandung kekuatan positif z.

SOAL 7.97 Temukan empat suku pertama dari deret Laurent yang menyatakan csc z = 1/sin z
dekat z = 0 dan tentukan daerah asal deret tersebut. [Petunjuk: z csc z analitik pada z = 0.]
Jawaban: Deret ini valid untuk 0< z < π dan

[ ( ) ] [( ) ]
2 2
1 1 1 1 3 1 2 1 4
csc z=¿ + z + − z + − + z +… . ¿
z 3! 3! 5! 3! 3 !5! 7 !
SOAL 7.98 Temukan enam suku pertama dalam ekspansi Laurent dari sin [1/(z- 1)] dan
tentukan daerah asal deret tersebut.

[ petunjuk : sin ( z−11 )= z −1


1

1 1
+
1 1
3 ! ( z−1 ) 5 ! ( z−1 )
−…3 5
1 1 1 1 1
¿ − + −…
( ) 3!
( )
5!
( )
3 5
1 3 1 5 1
z 1− z 1− z 1−
z z z

Untuk 0<|z|< ∞, ]
Jawaban: Deret ini berlaku untuk 1<|z|< ∞ ,, dan

sin ( z−11 )= 1z + z1 + 56 z1 + 12 z1 + 1201 z1 − 58 z1 + … .


2 3 4 5 6

Anda mungkin juga menyukai