Efektifitas Penggunaan Aplikasi Tiktok Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Jepang (会話) Bagi Peserta Didik
Efektifitas Penggunaan Aplikasi Tiktok Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Jepang (会話) Bagi Peserta Didik
19180011
2022
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana efektifitas aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan Kaiwa peserta didik?
2. Apakah penggunaan aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran efektif untuk
meningkatkan kemampuan 会話 peserta didik?
3. Seberapa besar keefektifan penggunaan aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan 会話 peserta didik?
4. Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi peserta dalam menggunakan platfrom
TikTok sebagai media pembelajaran?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui keektifitasan aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan 会話 peserta didik.
2. Untuk mengetahui apakah aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran efektif untuk
meningkatkan kemampuan 会話 peserta didik
3. Untuk mengetahui seberapa besar keefektifan penggunaan aplikasi TikTok sebagai
media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan 会話 peserta didik
4. Untuk mengetahui apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi peserta dalam
menggunakan platfrom TikTok sebagai media pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi peserta didik
dalam meningkatkan kemampuan 会 話 bahasa Jepang. Maka dari itu, sesuai dengan
tujuan penelitian di atas, adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan bantuan pemikiran terhadap
dunia pendidikan, khususnya tentang pentingnya kreativitas guru dalam
memanfaatkan platfrom TikTok sebagai media pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan 会話 peserta didik
b. Sebagai rujukan dan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya, terutama
bagi guru-guru bahasa Jepang dalam memaksimalkan TikTok untuk
meningkatkan kemampuan 会話 peserta didik
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah, memberikan bahan pertimbangan kebijakan bagi sekolah dalam
menentukan dan memanfaatkan teknologi pendidikan terutama video dari
TikTok demi meningkatkan kualitas belajar mengajar untuk mencapai
kompetensi dan tujuan belajar yang telah ditentukan dan diharapkan.
b. Bagi Guru dan Dosen, memberikan informasi yang benar tentang penggunaan
video dari TikTok dalam pembelajaran, agar menjadi pertimbangan positif
dalam memaksimalkan proses belajar mengajar dan dapat mendesain ulang
pemanfaatan TikTok kearah yang lebih positif dan kreatif serta dinamis bukan
statis.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai penulis adalah metode penelitian kualitatif. Dalam
penelitian kualitatif peneliti menjadi instrumen, oleh karena itu dalam penelitian kualitatif
instrumennya adalah orang atau human instrument. Untuk menjadi isntrumen peneliti
harus mampu bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi
lebih jelas dan bermakna. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
penggunaan video dari TikTok sebagai media pembelajaran peserta didik. Penggunaan
metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar dapat di
pertanggung jawabkan dan memiliki bukti ilmiah yang akurat dan dapat dipercaya.
F. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini ada dua jenis variabel, yaitu variabel independen dan variabel
dependen, yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah efektivitas
media pembelajaran (X1), minat belajar (X2), dan motivasi belajar (X3) sedangkan
variabel dependennya adalah hasil belajar (Y). Untuk menghindari pemahaman yang
berbeda terhadap penelitian, maka perlu dijelaskan definisi operasional masingmasing
variabel yaitu:
a. Efektvitas Media Pembelajaran (X1)
Efektivitas media pembelajaran adalah alat perantara informasi antara
pendidik dengan peserta didik dalam menyampaikan materi pembelajaran
sehingga peserta didik dapat menerima pesan yang disampaikan dengan jelas dan
dimengerti yang dapat meningkatkan hasil belajar. Adapun yang menjadi
indikator efektivitas media pembelajaran dalam penelitian ini antara lain yaitu,
kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian terhadap isi bahan pelajaran,
keterampilan guru menggunakannya dan sesuai dengan taraf berpikir siswa.
b. Minat Belajar (X2)
Minat belajar adalah keterlibatan seseorang dengan segenap kegiatan yang
dilakukan dengan penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai
pemahaman tentang pelajaran bahasa Jepang yang dipelajarinya melalui latihan
percakapan dan pemahaman. Indikator minat belajar dalam penelitian ini adalah
perhatian, ketertarikan, dan rasa senang.
c. Motivasi Belajar (X3)
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan arah
pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Indikator
motivasi belajar dalam penelitian ini antara lain yaitu, tekun mengulang
percakapan berbahasa Jepang, hasrat/keinginan untuk berhasil, ulet menghadapi
kesulitan dan adanya dorongan atau kebutuhan dalam belajar melalui aplikasi
TikTok.
d. Hasil Belajar (Y)
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya
proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Umumnya hasil belajar
dalam sekolah berbentuk pemberian nilai dari guru kepada siswa sebagai indikasi
sejauh mana siswa telah menguasai meteri pelajaran yang disampaikannya,
biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan
terdapat dalam periode tertentu.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu media dan pembelajaran.
Media sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”. Secara harfiah, artinya adalah “perantara” atau “pengantar”. Media
pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik dalam maupun
di luar kelas (Arsyad, 2011:7). Sedangkan Asyhar (2011:8) berpendapat bahwa,
media pembelajaran adalah yang mampu membuat suasana pembelajaran
kondusif dengan siswa dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan
efisien yang mana suasana tersebut didapat karena adanya penyampai atau
penyalur pesan secara terencana dari suatu sumber. Pendapat lain juga
disampaikan oleh Haryono (2015:47) berpendapat bahwa, media belajar adalah
disampaikannya materi pembelajaran dengan menggunakan alat dan bahan.
Sedangkan menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education
Association/NEA) media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun
audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat
dilihat, didengar, dan dibaca.
Berdasarkan pemaparan definisi media pembelajaran dari beberapa ahli, maka
disimpulkan media pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan untuk
penyampaikan pengetahuan dari guru kepada siswa sehingga dapat menumbuhkan
minat dan motivasi siswa dalam berpikir serta tercapainya tujuan pembelajaran
secara efektif.
Munculnya multimedia dan teknologi telah mengubah cara guru dalam mengajar,
begitu pula cara siswa belajar. Dengan berbasis multimedia cara penyampaian
komunikasi informasi dapat dilakukan lebih efektif dalam memberikan informasi.
Dengan kata lain, apapun persoalan yang memerlukan penjelasan lebih terperinci
dapat dijelaskan secara animasi dan video. Penjelasan itu lebih penting untuk
menjadikan masalah yang abstrak menjadi lebih nyata, sehingga lebih mudah
dipahami
B. Aplikasi TikTok
Aplikasi TikTok adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik
Tiongkok yang dluncurkan pada September 2016. Aplikasi tersebut membolehkan
para pemakai untuk membuat video musik pendek mereka sendiri. Sepanjang kuartal
pertama (Q1) 2018, TikTok mengukuhkan diri sebagai aplikasi paling banyak
diunduh yakni 45,8 juta kali. Jumlah itu mengalahkan aplikasi populer lain semacam
YouTube, WhatsApp, Facebook Messenger, dan Instagram (Fatimah Kartini Bohang,
2018). Menurut tekno.kompas.com ada sekitar 10 juta pengguna aktif aplikasi Tik
Tok di Indonesia. Mayoritas dari pengguna aplikasi Tik Tok di Indonesia sendiri
adalah anak milenial, usia sekolah, atau biasa dikenal dengan generasi Z.