BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Teknologi yang kian berkembang begitu pesat memicu perubahan
kondusif serta proses belajar agar peseta didik secara aktif dapat
seluruh komponen yang memiliki kaitan satu sama lain guna mencapai
tertuang dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 yang
yang unggul dan berkualitas. Oleh karena itu supaya tujuan pendidikan
baiknya.
yang ada.
(SMK), dan Madrasah Aliyah (MA) atau bentuk lain yang sederajat. Tujuan
pengetahuan yang didapat dari materi yang telah diajarkan guru agar
kebanyakan peserta didik sulit untuk menyerap atau memahami materi yang
point, modul, buku teks, maupun LKS. Pembelajaran semacam ini membuat
ceramah saja. Akibatnya peserta didik cenderung mudah merasa bosan dan
kurang dapat fokus terhadap materi pembelajaran yang diberikan guru. Hal
pelajaran secara optimal terlebih materi yang cenderung abstrak yang sukar
menarik dan inovatif masalah tersebut dapat teratasi. Hal ini sejalan dengan
cakupannya sangat luas dari yang bersifat mikro hingga makro. Selain
membantu peserta didik dalam menyerap inti sari materi yang diajarkan
motivasi, dan peningkatan daya serap pelajaran oleh peserta didik. Karena
visual, game, animasi, dll. Dengan memperhatikan beberapa hal yang telah
dampak positif bagi peserta didik maupun bagi guru. Guru akan lebih
yang telah ditetapkan dapat tercapai. Selain itu dengan video animasi
peserta didik juga dapat belajar secara mandiri karena video tersebut dapat
Rifky Praditya dan Edy Sulistyo (2020) dalam penelitiannya yang berjudul
Adobe Animate merupakan salah satu dari banyak aplikasi yang dapat
digunakan untuk menciptakan video animasi. Untuk itu dalam penelitian ini
dari banyak pilihan aplikasi untuk desain grafis yang dapat dimanfaatkan
Salah satu kelebihan Adobe Animate yaitu memiliki fitur-fitur yang dapat
website, maupun game interaktif. Dengan fitur-fitur dan pilihan palet yang
dalam pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasar pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat
2. Peserta didik cenderung bosan dan kurang dapat menyerap materi ajar
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini hanya dibahas menggenai pengembangan media
ahli materi, ahli media, dan praktisi pendidikan, sedangkan uji coba media
8
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dalam
E. Tujuan Penelitian
Berangkat dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Siswa
Internasional.
b. Guru
10
yang oprtimal.
Theresia Okviana Rukmini (171324020)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era ini sudah bukan
hal yang asing lagi bagi manusia yang hidup di era yang serba modern.
teknologi yang pesat. Pada era modern dunia pendidikan harus mengikuti
kemajuan teknologi ini guru diharap mampu beradaptasi dan mampu untuk
modern ini peserta didik sangat familier dengan adanya teknologi yang
smart phone merupakan benda yang sulit untuk dilepaskan dari genggaman
peserta didik. Ini merupakan suatu contoh konkret dari kehidupan masa kini
yang tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi. Pada zaman dulu
pengetahuan. Hanya dengan satu kali klik di search engine atau mesin
pencarian maka segala informasi yang dicari pun sudah tersedia. Selain itu
manusia yang tidak dapat dipisahkan dari teknologi pun menuntut guru
dan latihan tugas sudah tidak relevan lagi bila digunakan secara monoton.
salah. Hanya saja, peserta didik akan kesulitan menyerap materi ajar akibat
pengalaman yang serupa satu sama lain. Lewat pengalaman yang peserta
gambaran mengenai teori atau materi yang dipelajari, maka peserta didik
dkk: 2019)
ceramah hanya akan membuat peserta didik cenderung bosan dan sulit
pembelajaran tidak monoton dengan metode ceramah saja. Inovasi ini dapat
adanya video animasi berbasis teknologi ini merupakan wujud dari usaha
menambah daya tarik peserta didik untuk belajar. Peserta didik akan merasa
senang dalam belajar dan hal ini dapat membantu mereka dalam menyerap
materi pelajaran dengan baik. Hal ini didukung juga oleh penelitian yang
14
Kelas X IPS”. Hasilnya lewat media video animasi daya tarik peserta didik
untuk belajar dapat meningkat. Hasil kuesioner daya tarik peserta didik yang
dan dapat meningkatkan daya tarik peserta didik pada materi yang
diajarkan. Dengan begitu rasa bosan peserta didik dalam pembelajaran dapat
teratasi dan proses penyerapan materi pembelajaran pun akan lebih optimal.
peserta didik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurcahyo
pembelajaran.
Pembelajaran
MEDIA PEMBELAJARAN
MEDIA
PEMBELAJARAN
PENGETAHUAN
Siswa
Guru
didik
peserta didik, dalam hal ini materi dan informasi tersebut adalah
efektif.
pembelajaran yang tepat dan sesuai dapat membantu peserta didik dalam
dipahami oleh peserta didik. Selain itu pemakaian media pembelajaran dapat
didik terhadap materi ajar dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
pembelajaran. Hal ini karena banyaknya media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran.
tersebut.
18
kondisi siswa.
mengoprasikannya.
dalam pembelajaran.
pemahaman peserta didik atas materi yang diajarkan oleh guru. Dari hasil
untuk dipahami bagi peserta didik. Oleh karena itu perlu pemilihan media
pembelajaran yang tepat agar materi tersebut dapat dipahami peserta didik
dengan baik.
Animate.
gambar dan suara secara simultan. Video mampu menyajikan objek, tempat,
dan suatu peristiwa secara lengkap dan luas lewat gambar bergerak atau
proses pembelajaran. Melalui media video peserta didik dapat melihat suatu
materi yang luas dan kompleks pun dapat divisualisasikan dengan baik
benar hidup. Benda yang diam diberikan dorongan untuk menjadi hidup dan
daya tarik peserta didik. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Agustien, R.
diangap sulit untuk diserap oleh peserta didik, maka dalam penelitian ini
media pembelajaran video animasi agar peserta didik dapat lebih menyerap
(SMA) merupakan materi yang menarik untuk dipelajari. Akan tetapi karena
materi dalam pembelajaran ekonomi memiliki cakupan yang sangat luas dan
materi terlebih bila mereka tidak memiliki pengalaman yang konkret atas
kerja sama yang dilakukan suatu negara dengan negara lain yang
dilihat bahwa materi ini memuat konsep yang konkret dan mecakup hal
yang luas karena lingkupnya adalah antar negara. Karena lingkupnya yang
luas peserta didik yang tidak memiliki pengalaman atau gambaran yang
gambaran atau bayangan yang jelas dalam memahami materi yang kongkret
tersebut.
memahami materi yang diajarkan oleh guru. Karena itu media pembelajaran
yang tepat untuk membantu peserta didik memahami materi Kerja Sama
ingat peserta didik. Ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Asyhar (2011)
dengan media visual saja akan meningkatkan daya ingat peserta didik
akan meningkatkan daya ingat peserta didik menjadi 85%. Hubungan ini
Tabel 2.1 Daya Ingat Peserta Didik dengan Komunikasi Verbal dan
Media
√ 70 10
√ 72 20
√ √ 85 65
ingat peserta didik lebih baik ketimbang pembelajaran konvensional. Hal ini
karena dengan media pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik
merupakan suatu komunikasi yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.
Guru merupakan sumber pesan yang mengubah pesan dalam bentuk simbol-
2011
dari:
perabaan.
sesuatu yang menjadi bahan ajar dengan membuat tiruan dari bahan
4. Demonstration (Demostrasi)
26
6. Exhibit (Pameran)
Rekaman)
radio pengalaman yang di dapat oleh peserta didik hanya lewat indra
diajarkan.
hanya dengan penjelasan dari guru saja. Dalam hal ini peserta didik
benaknya dengan tepat. Indra yang terlibat dalam tahap ini hanyalah
pendengaran.
atau video berada di posisi tengah dari kerucut pengalaman Edgar Dale.
Dengan media video pengalaman belajar yang didapat peserta didik lebih
utuh dan dapat diserap dengan baik oleh peserta didik karena melibatkan
indra penglihatan dan pendengaran. Hal ini sejalan dengan apa yang
bahwa pengalaman belajar yang dialami peserta didik dengan indra yang
berbeda menghasilakan daya serap yang berbeda pula. Kurang lebih 82%
tarik peserta didik untuk belajar dan menghilangkan kejenuhan peserta didik
lainya dalam penggunaan video animasi yaitu dapat membantu peserta didik
lewat video animasi mereka akan mendapat gambaran yang utuh dari materi
seperti video animasi hingga game interaktif, Adobe Animate juga memiliki
tools yang lengkap untuk membuat animasi yang halus dan lebih hidup.
Windows 8 54-bit. Ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Ghina
video animasi yang dapat dipublikasikan ke dalam bentuk file berupa MP4
Model ADDIE merupakan salah satu model yang cocok untuk diterapkan
1. Analysis (Analisis)
masalah yang terjadi. Tahap – tahap yang perlu dijalani antara lain:
Taksonomi Bloom.
31
didik.
hingga akhir.
2. Design (Desain)
yang ingin dikuasai dengan pemilihan media dan metode pengujian yang
pembelajaran:
a. Membuat flowchart.
3. Develop (Pengembangan)
g. Melakukan revisi.
Hasil akhir dari tahap ini diantaranya adalah bahan ajar seperti
4. Implementation (Implementasi)
secara langsung.
5. Evaluation (Evaluasi)
c. Melakukan evaluasi.
alat bantu yang tepat bagi guru dalam mengajarkan materi ke peserta
sangat praktis karena dapat digunakan sebagai sumber belajar yang dapat
jam sekolah. Dengan begitu peserta didik dapat belajar kapan saja dan di
mana saja, tidak sebatas hanya saat guru menerangkan saat pelajaran
menarik, juga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini
meningkatkan proses dan hasil belajar. Hal ini juga didukung oleh
bukanlah hal yang asing lagi. Berbagai pihak dari segala kalangan telah
Berdasarkan hasil uji coba produk kepada enam peserta didik kelas
(SMA).
E. Kerangka Berpikir
Atas (SMA) merupakan salah satu kompetensi dasar yang wajib dikuasai
coba kepada Kelas XI IPS 1 dan Kelas XI IPS 2 di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta.
permasalahan apa yang dihadapi peserta didik yang nantinya akan diatasi
tahap di mana dilakukan uji validasi oleh para ahli sebagai bahan
perbaikan produk. Selain itu pada tahap ini dihasilkan produk akhir yang
pembelajaran di kelas. Selain itu pada tahap ini dilakukan juga uji validasi
Kesimpulan
F. Hipotesis Penelitian
peserta didik.
ekonomi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
video animasi akan dinilai oleh siswa kelas XI SMA Stella Duce 2
Yogyakarta.
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang ahli materi yaitu Dosen
pendidikan yaitu Guru Ekonomi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, dan Siswa
D. Prosedur Pengembangan
& Carry yaitu model pengembangan ADDIE. Model ini terdiri dari lima
ADDIE:
1. Analisis (Analysis)
pembelajaran.
Pada tahap ini ditentukan materi mana yang akan dipakai untuk
Internasional Internasional
Internasional
Ekonomi Internasional
yang penting.
tertuang dalam tabel 3.4 yang terdiri dari 20 butir pernyataan. Dalam
47
pada lampiran 7.
c. Analisis Spesifikasi
sebagai berikut:
b) RAM 2 GB
d) LCD Proyektor
dengan PC/Laptop:
49
perangkat netbook.
c) Speaker Active
Microsoft Windows 7
Adobe Animate
2. Desain (Design)
memahaminya.
animasi.
pembelajaran.
b. Pembuatan Storyboard
alur cerita, bentuk visual, beserta audio yang akan disusun dalam
dikembangkan.
untuk ahli materi, ahli media, praktisi pendidikan dan peserta didik.
3. Pengembangan (Development)
53
dan efisien.
video animasi juga akan dipilih sesuai dengan hasil diskusi dengan
b. Validasi Ahli
54
Skala terdiri dari penilaian “Sangat Baik” diberi skor 4, “Baik” diberi
skor 3, “Tidak Baik” diberi Skor 2, dan “Sangat Tidak Baik” diberi
validasi ahli materi tertuang pada tabel 3.5. Secara lengkap lembar
Skala terdiri dari penilaian “Sangat Baik” diberi skor 4, “Baik” diberi
skor 3, “Tidak Baik” diberi Skor 2, dan “Sangat Tidak Baik” diberi
Skala terdiri dari penilaian “Sangat Baik” diberi skor 4, “Baik” diberi
skor 3, “Tidak Baik” diberi Skor 2, dan “Sangat Tidak Baik” diberi
c. Revisi Produk
serta masukan yang diberikan oleh ahli materi, ahli media, dan
masih kurang berdasarkan pada saran yang diberikan oleh para ahli.
final sebelum masuk pada tahap implementasi. Dalam tahap ini akan
4. Implementasi (Implementation)
56
8.
diisi dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom dengan
57
empat skala. Skala terdiri dari penilaian “Sangat Baik” diberi skor 4,
“Baik” diberi skor 3, “Tidak Baik” diberi Skor 2, dan “Sangat Tidak
Baik” diberi skor 1. Selain itu peserta didik juga dapat menambahkan
lampiran 5.
hasil belajar yang telah didapat dari pre-test dibandingkan dengan hasil
belajar dengan media video animasi dan tanpa media video animasi.
Pre-test dan post-test berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir
5. Evaluasi (Evaluation)
Tujuan dari tahap evaluasi ini adalah untuk menilai efektivitas media
dilakukan analisis data yang diperoleh dari hasil data penelitian. Dalam
tahap ini peneliti ingin mengetahui hasil dari pre-test dan post-test yang
TAHAP ANALISIS
TAHAP DESAIN
TAHAP PENGEMBANGAN
TAHAP IMPLEMENTASI
TAHAP EVALUASI
59
digunakan dalam penilaian kelayakan media oleh ahli materi, ahli media,
digunakan untuk menilai kelayakan media video animasi yang diisi oleh
melakukan teknik pengumpulan data dengan metode tes. Tes dibagi menjadi
dua yaitu pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan terlebih dahulu pada
60
bagaimana hasil belajar peserta didik atau pengetahuan dasar peserta didik
bagaimana hasil belajar peserta didik dengan media video animasi dan tanpa
1. Observasi
2. Kuesioner
peserta didik.
dan data kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa skor
hasil penilaian para ahli media, ahli materi, dan praktisi pendidikan.
Data kualitatif berasal dari saran dan komentar dari ahli materi, ahli
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Hasil dari penilaian produk oleh para
yang dikembangkan.
4. Wawancara
ekonomi di sekolah.
5. Tes
belajar peserta didik. Tes tersebut berupa pilihan ganda yang diberikan
pada awal sebelum peserta didik belajar dengan media video animasi
F. Instrumen Penelitian
penelitian ini:
1. Observasi
Kualifikasi
No. Perangkat
Tersedia Tidak
Software
Hardware
2 RAM 2 GB
4 Speaker Active
6 LCD Proyektor
pada lampiran 6.
2. Pedoman Wawancara
64
media pembelajaran?
Internasional?
3. Kuesioner
Dalam penelitian ini digunakan skala Likert dengan 4 skala yang terdiri
dari “Sangat Baik” diberi skor 4, “Baik” diberi skor 3, “Tidak Baik”
diberi Skor 2, dan “Sangat Tidak Baik” diberi skor 1 yang juga dapat
peserta didik.
produk video animasi dan sebagai dasar untuk membuat produk akhir
berdasarkan penilaian dan revisi yang diberikan oleh ahli materi, media,
sebagai berikut:
Aspek Materi
5 Kejelasan materi. 7
Aspek Kebahasaan
Aspek Tampilan
2 Ukuran font. 2
5 Keterbacaan teks. 5
6 Penempatan animasi. 6
7 Pemilihan warna. 7
background.
9 Penempatan gambar. 9
10 Ketepatan gambar. 10
11 Keruntutan penyajian. 11
Aspek Penyajian
menyeluruh.
72
5. Instrumen Tes
soal pre-test dan post-test guna mengukur hasil belajar yang diperoleh
peserta didik. Pre-test dan post-test berupa soal pilihan ganda yang
terdiri dari 20 butir soal. Soal pre-test dan post-test memuat 3 indikator.
73
Jumlah
Indikator Butir Soal
Soal
Menjelaskan bentuk-bentuk
3.8. 11, 13, 14, 15, 16,
Kerja Sama Ekonomi 8
3 17, 18, 19
Internasional
penelitian ini lembar soal pre-test dan post-test secara lengkap terlampir
pada lampiran 8.
74
tes dilakukan pada soal yang akan digunakan dalam tahap impementasi
uji validitas.
1. Uji Validitas
keandalan atau keabsahan suatu alat ukur (Arikunto, 2003: 72). Menurut
validitas eksternal.
post-test dalam penelitian ini adalah veliditas isi (content validity). Validitas
isi merupakan pengujian yang dilakukan terhadap isi soal tes dengan
menunjukkan sejauh mana item didalam soal tes mencakup isi objek yang
akan diukur. Dalam penelitian ini professional judgement adalah Guru Mata
keputusan:
digunakan tanpa revisi adalah setiap soal yang mendapat skor 4 hingga 5.
Berikut merupakan hasil uji validitas soal pre-test dan post-test yang
peneliti lakukan:
1 1, 3, 6, 7, 8 4,00
Post-test 1 1, 3, 6, 7, 8 4,00
kesimpulan bahwa soal pre-test dan post-test yang digunakan oleh peneliti
layak digunakan untuk menilai hasil belajar peserta didik dan tidak
memerlukan revisi.
menggunakan dua teknik yaitu teknik analisis kualitatif dan teknik analisis
penelitian ini.
yang diberikan oleh ahli materi, ahli media, dan praktisi pendidikan
penelitian ini berupa skor hasil penilaian validasi ahli materi, ahli media,
dan praktisi pendidikan serta hasil validasi lapangan oleh peserta didik.
validasi oleh ahli materi, ahli media, praktisi pendidikan dan juga
Keterangan Skor
Sangat Baik 4
Baik 3
Tidak Baik 2
setiap interval. Skala yang digunakan peneliti adalah: Sangat Baik (4),
Baik (3), Tidak Baik (2), dan Sangat Tidak Baik (1). Skor yang
berikut.
Keterangan:
() = Mean Ideal
1
() = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
2
1
SBx = (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
6
sebagai berikut.
Diketahui:
1
() = (4 +1)
2
= 2,5
1
SBx = (4 - 1)
6
= 0,5
Ditanyakan:
Jawaban:
80
=X>3
= 3 > X ≥ 2,5
= 2,5 > X ≥ 2
=X<2
berikut:
Kurang X<2
81
materi, ahli media, dan praktisi pendidikan serta hasil validasi lapangan
oleh peserta didik maka dilakukan uji skor pre-test dan post-test untuk
diperoleh:
a. Uji Normalitas
normal.
normal.
82
Uji paired sample t-test adalah bagian dari statistik paranetik yang
X 1−X 2
t=
√ S 1 S2
2
n1 n2
2 S
+ −2 r 1
√ n1( )( √ )
S2
n2
Keterangan:
X1 = Rata-rata sampel 1
X2 = Rata-rata sampel 2
S1 2 = Varian sampel 1
sebagai berikut:
signifikan.
c. Uji Wilcoxon
Uji Wilcoxon adalah bagian dari statsitik non parametik yang tidak
alternatif dari uji paired sample t-test jika didapati data penelitian
sebagai berikut:
Z=
T−
[ 1
4 N ( N +1) ]
√ 1
24 N ( N −1)(2 N +1)
Keterangan:
yang signifikan.
signifikan.
84
Tahun 2021
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap Analisis
3 Validasi Ahli
4 Revisi Produk
5 Produk Akhir
6 Tahap Implementasi
7 Evaluasi
Theresia Okviana Rukmini (171324020)
BAB IV
GAMBARAN UMUM
SMA Stella Duce 2 merupakan sekolah alih fungsi dari SPG Stella Duce
yang sudah ada sejak 1 April 1949. Akhirnya sekolah ini mendapat akreditasi
pada bulan September tahun 1991 yang membuat status SMA Stella Duce 2
Surat Keterangan (SK) Kakanwil Propinsi DIY atas nama Mendikbud RI No.
Pada tahun 2008 SMA Stella Duce 2 telah Terakreditasi ‘A’. Seiring
Sri Artinah, hingga per tanggal 1 Juli 2018 Antonius Haryanto, M.Pd diangkat
maupun non-akademik. Hal ini terbukti dari berbagai prestasi yang ditorehkan
oleh peserta didik dalam berbagai bidang dari seni, tekonologi, hingga olah
raga. Banyak penghargaan yang telah diraih baik oleh sekolah, peserta didik,
rasa”.
MISI SEKOLAH
2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang seni, budaya, dan
olah raga.
juang.
5. Wali Kelas
2. Responden Penelitian
BAB V
A. Hasil Penelitian
penelitian ini mengacu pada langkah-langkah yang dikemukakan oleh Dick &
Carry yaitu model pengembangan ADDIE. Model ini terdiri dari lima tahapan
Video Animasi berbasis Adobe Animate dapat dilihat pada uraian berikut:
1. Analisis (Analysis)
keseluruhan empat sub materi yang ada. Materi yang akan dijadikan
Internasional Internasional
Internasional
Ekonomi Internasional
91
video animasi.
Ini sejalan dengan teori Sanjaya (2006) yang dimuat pada Bab
apakah materi yang dipilih cocok untuk dimuat dalam media video
langkah yang peneliti lakukan pada tahap ini. Tahap ini dilakukan
semangat belajar”.
pembelajaran.
95
pembelajaran.
2) Wawancara Bebas
materi ekonomi.
101
abstrak.
pembelajaran ekonomi.
ekonomi.
c. Analisis Spesifikasi
dengan sistem dan perangkat yang dimiliki sekolah. Analisis ini akan
Kualifikasi
No
Perangkat Tersedi
. Tidak
a
Software
2 animasi: √
Adobe Animate
Hardware
2
RAM 2 GB
√
3
Hard Disk 4GB
√
106
4
Speaker Active
√
5
Mouse and Keyboard- Notepad
√
6
LCD Proyektor
√
RAM 4 GB, Hard Disk 500 GB, dan sistem oprasi Windows 10.
Smartphone.
2. Desain (Design)
penyusunan tes.
GAMBAR KETERANGAN
Merupakan Karakter
Pembelajaran pada
pembukaan video.
Dharma
Merupakan karakter
pengendara motor.
Merupakan karakter
yang mengilustrasikan
memiliki kebutuhan
masing-masing.
Merupakan karakter
yang mengilustrasikan
sedang melakukan
pembelian atau
berbelanja.
110
Merupakan karakter
kemajuan teknologi.
Merupakan karakter
bendera negara-negara
ASEAN.
Merupakan karakter
regional.
Merupakan karakter
yang menggambarkan
(TKI).
111
Merupakan karakter
truck sebagai
penggambaran kegitan
pemerintah.
Merupakan asset
background kehidupan
bermasyarakat.
Merupakan asset
supermarket.
Merupakan asset
background gapura
kompleks perumahan.
112
Merupakan asset
background pasar.
Merupakan asset
background perusahaan-
perusahaan.
Merupakan asset
background
laboratorium.
Merupakan asset
background
perundingan.
113
Merupakan asset
Merupakan asset
background perbedaan
multilateral.
Merupakan penutup
video.
keras Weacom Intuos Pro Pen Drawing Tablet sebagai alat bantu
tools line art, coloring, dan shading untuk kemudian disimpan serta
b. Pembuatan Storyboard
Scen
Visual Audio
e
1 Background wanita yang Musik: Opening music.
duduk di sofa. Saat suara
menjelaskan “coba Suara:” Teman-teman pernah
perhatikan barang-barang tidak kalian memperhatikan
di sekitarmu” Kemudian barang-barang di sekitar kalian
handphone (HP) di saku seperti Handphone, motor
karakter berbunyi dan ataupun mobil? Apakah kalian
karakter mengeluarkan tahu darimana asal barang-
HP. barang tersebut? Ya... barang-
Kemudian Muncul judul barang tersebut tidak semuanya
“Kerja Sama Ekonomi berasal atau dibuat di Indonesia
Internasional” loh....
Barang-barang tersebut bisa
ada di rumah kalian berkat
adanya Kerja Sama Ekonomi
116
Internasional. Penasarankan?
Kali ini kita akan membahas
lebih lanjut mengenai Kerja
Sama Ekonomi Internasional.”
Background masih Musik: Musik background
perumahan. muncul pelan.
beberapa karakter di
depan rumah. Setelah itu Suara:” Teman-teman kita
lewatlah motor dan mobil sebagai mahluk sosial pastinya
di depan karakter sambil tidak bisa hidup sendiri saja ya.
membunyikan klakson. Tentunya kita saling
2 membutuhkan satu sama lain.
Contohnya di rumah kalian
tidak hidup sendiri tetapi
berdampingan dengan
tetangga. Konsep Kerja Sama
Ekonomi Internasional sama
seperti kehidupan
bertetangga.”
Background masih Musik: Musik background
perumahan kemudian pelan.
disetiap rumah muncul
bendera-bendera negara Suara:” Sama seperti
lain. kehidupan bertetangga kalian,
Indonesia juga berada di
3
komplek perumahan dunia.
Tetangga-tetangga Indonesia
adalah negara-negara lain
seperti Malaysia, Singapura,
Jepang dan masih banyak
lagi.”
4 Background rumah dan Musik: Musik background
halaman rumah. Ada dua pelan.
karakter yang saling
bertukar barang dengan Suara:” Dalam kehidupan
hadiah. berteangga masing-masing
pihak memiliki kebutuhan dan
Ada teks pop up yang kepentingan yang berbeda-
susai dengan voice secara beda. Tidak semua negara
bergantian satu persatu dapat memenuhi kebutuhanya
sendiri akibat adanya
“sumber daya alam” perbedaan sumber daya alam,
iklim, teknologi, bahkan
“Iklim” budaya. Perbedaan tersebut
merupakan faktor pendorong
“teknologi” dilakukan Kerja Sama
117
gambaran besar dari alur video animasi yang akan dikembangkan dalam
laptop dengan merek Dell Latitude dengan spesifikasi Intel Core i5,
RAM 8GB, VGA 2 GB dan sistem oprasi Windows 10. Dibawah ini
peneliti lakukan.
1) Pembuatan Layer
membuat dokumen baru dengan klik Create New pada File dan
layer yang terdiri dari Layer Script, Layer Object, Layer Text,
127
Scene Visual
Satu (1)
Dua (2)
Tiga (3)
128
Empat (4)
Lima (5)
Enam (6)
Tujuh (7)
Delapan (8)
Sembilan (9)
129
Sepuluh (10)
Sebelas (11)
Duabelas (12)
Tigabelas (13)
Empatbelas (14)
Limabelas (15)
130
Enambelas (16)
Tujuhbelas (17)
Delapanbelas (18)
Sembilanbelas (19)
2) Penganimasian
bergerak.
131
sebelumnya.
kembangkan.
3) Action Script
4) Audio
5) Publikasi
daftar isian (check list) untuk ahli materi, ahli media, praktisi
3. Pengembangan (Development)
setiap pertemuan.
guru mata pelajaran ekonomi. RPP yang dibuat tidak divalidasi dan
baik, sangat tidak baik. Berikut hasil uji validasi yang dilakukan ahli
materi:
No
Aspek Penilaian Jumlah Skor Rata-rata Kategori
.
1 Materi 25 2,50 Baik
2 Kebahasaan 23 2,88 Baik
TOTAL 48 2,67 Baik
Sumber: Pengolahan data primer 2021
Dari tabel 5.6 di atas diketahui bahwa ada dua aspek penilaian
Materi Kebahasaan
baik, sangat tidak baik. Berikut hasil uji validasi yang dilakukan ahli
media:
No
Aspek Penilaian Jumlah Skor Rata-rata Kategori
.
1 Tampilan 38 2,92 Baik
2 Penyajian 19 2,38 Cukup
139
Dari tabel 5.7 di atas diketahui bahwa ada dua aspek penilaian
3.00
2.00
1.00
Rata-rata
Tampilan Penyajian
baik, sangat tidak baik. Berikut hasil uji validasi yang dilakukan
praktisi pendidikan:
No
Aspek Penilaian Jumlah Skor Rata-rata Kategori
.
Sangat
TOTAL 72 3,43
Baik
Sumber: Pengolahan data primer 2021
3.00
2.00
1.00
Rata-rata
e. Revisi Produk
masukan yang diberikan oleh ahli materi, ahli media, dan praktisi
buat. Berikut adalah saran dan masukan yang diberikan oleh para
kelas.
Scene Visual
Satu (1)
Dua (2)
Tiga (3)
Empat (4)
Lima (5)
146
Enam (6)
Tujuh (7)
Delapan (8)
Sembilan (9)
Sepuluh (10)
Sebelas (11)
147
Delapan belas
(18)
Sembilan
belas(19)
(21)
(22)
149
(23)
(24)
(25)
(26)
Scene yang dimuat pada tabel 5.12 di atas adalah produk akhir atau
4. Implementasi (Implementation)
dengan jumlah total 61 peserta didik. Pada tahap ini peserta didik
jawab terkait materi yang diajarkan. Selain ditayangkan pada saat Zoom,
melalui link Google Drive yang telah peneliti berikan pada guru
No
Aspek Penilaian Jumlah Skor
.
Ketertarikan siswa pada pembelajaran
206
1
dengan video animasi.
3515
TOTAL
195,28
RATA-RATA 3,20
KATEGORI Sangat Baik
Sumber: Pengolahan data primer 2021
5. Evaluasi (Evaluation)
diantaranya:
a. Uji Normalitas
Aspek Mean
Pre-Test 60,25
Post-Test 82,30
Sumber: Pengolahan Data Primer 2021
153
b. Uji Wilcoxon
program SPSS:
tertera dalam kolom mean rank yaitu sebesar 30,50%. Pada sum
dan post-test. Pada tabel 5.16 di atas didapati nilai 1, artinya ada 1
post-test.
155
b
Z 6,749
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000
Sumber: Pengolahan Data Primer 2021
menunjukkan angka 0,000. Karena nilai 0,000 < dari 0,05, maka
B. Pembahasan
Pada penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah menguji kelayakan
pembelajaran dilakukan uji validasi oleh tiga ahli, yaitu ahli materi yang
Sanata Dharma, dan praktisi pendidikn yang melibatkan satu Guru Mata
Media yang diujikan dalam hal ini berbentuk video animasi yang
telah peneliti rancang dan gambar sedemikian rupa, tidak hanya sekedar
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh sebesar 2,67 yang masuk dalam
penilaian sebesar 3,43 yang masuk pada kategori “sangat baik”. Hai ini
No
Validator Rata-rata Kriteria
.
1 Ahli Materi 2,67 Baik
2 Ahli Media 2,71 Baik
3 Praktisi Pendidikan 3,43 Sangat Baik
Jumlah 8,81
Rata-rata 2,94
Kriteria Baik
Sumber: Pengolahan Data Primer 2021
158
yang diperlukan peserta didik untuk memahami dengan baik materi Kerja
pada cakupan materi dan kebenaran konsep yang dipaparkan pada media
sesuai dengan minat, dan kebutuhan peserta didik yang dapat dilihat dari
hasil analisis kebutuhan peserta didik dan wawancara yang telah peneliti
visual yang inovatif berupa video karena kebanyakan peserta didik kelas
XI IPS SMA Stella Duce 2 memiliki gaya belajar visual. Hal tersebut
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sanjaya (2006) tentang lima
total lima point yang dikemukakan oleh Sanjaya diantaranya unsur tujuan
pembelajaran.
tersebut dapat dilihat dari hasil uji signifikasi pada tabel 5.17. Dari uji
tersebut didapati nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 yang berarti
lebih kecil dari 0,05, maka terdapat perbedaan signifikan antara hasil
hasil belajar antara pre-test ke post-test dengan kata lain terjadi kenaikan
Peningkatan hasil belajar peserta didik juga dapat dilihat pada tabel
nilai peserta didik sebesar 30,50%. Rata-rata hasil belajar pre-test sebesar
kelas XI IPS SMA Stella Duce 2 terdapat 60 peserta didik yang nilainya
sedangkan 1 peserta didik memiliki nilai yang sama antara pre-test dan
Yogyakarta.
untuk memahaminya. Oleh karena itu peserta didik kelas XI IPS SMA
hasil belajar mereka. Hal ini selaras dengan teori yang dikemukakan
mereka memahami materi dengan lebih mudah. Hal ini sejalan dengan
peserta didik untuk belajar. Hal ini lah yang membuat peserta didik kelas
mengingat pembelajaran dengan baik. Hal ini sejalan dengan teori yeng
sebanyak 85%.
Selain teori dari Asyar yang telah dijelaskan di atas, teori lain yang
Edgar Dale berada ditengah dari kerucut yaitu pada motion picture.
didik lebih utuh dan dapat diserap dengan baik oleh peserta didik karena
apa yang diungkapkan Daryanto (dalam Suryani dkk, 2018: 28) yang
dengan indra yang berbeda menghasilkan daya serap yang berbeda pula.
Dari hasil yang didapatkan terkait hasil belajar peserta didik, media
belajar peserta didik hal ini sesuai yang dikatakan Nurcahyo Dinata
pembelajaran konvensional.
Adobe Animate yang dilakukan oleh peserta didik. Berdasarkan hasil dari
animasi didapati bahwa rata-rata skor yang didapat 3,20 dengan kategori
“Sangat Baik”. Hasil validasi lapangan oleh peserta didik secara lengkap
antara materi dan visualisasi yang dikemas dalam bentuk video mampu
pemilihan media video animasi yang pertama adalah media telah sesuai
ditetapkan. Kedua media sesuai degan materi yang diajarkan yaitu Kerja
minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Hal ini dibuktikan pada hasil
pembelajaran.
ekonomi.
yang besar.
sendiri.
belajar.
166
video bergerak.
Dari kelebihan yang ada pada Aplikasi Adobe Animate dan Video
kekuatan yang menjadikan nilai lebih pada media video aimasi yang
BAB VI
A. Kesimpulan
daya tarik peserta didik; (2) contoh-contoh yang disajikan dalam video
dan kesimpulan materi penting untuk dimuat dalam video animasi; (5)
awal; dan (4) perancangan strategi pengujian dan tes. Pengembangan ini
layer; (2) penganimasian; (3) action script/coding; (4) audio; dan (5)
publikasi.
3. Pada tahap pengembangan didapati hasil validasi dari ahli materi, ahli
dalam kategori “baik” yang membuat media ini dinyatakan layak untuk
diperoleh dari validasi yang dilakukan oleh tiga orang validator yaitu
ahli materi dengan rata-rata 2,67, ahli media dengan rata-rata 2,71, dan
dalam pembelajaran.
170
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI IPS SMA Stella Duce
peserta didik dengan rata-rata sebesar 30,50%. Hasil uji signifikasi juga
menunjukan bahwa nilai sigifikan yang didapat sebesar 0,000 > 0,05
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya,
1. Guru
2. Manajemen Sekolah
teknologi modern.
171
3. Peneliti Berikutnya
produk dapat diuji cobakan, divalidasi, dan di revisi lebih dari satu
DAFTAR PUSTAKA