PENDAHULUAN
1.4. Luaran
1.4.1. Produk Usaha Getuk
Produk Getuk Bhineka Tunggal ika terbuat dari bahan singkong pilihan,
tidak berpengawet sehingga aman bagi kesehatan dan memiliki varian rasa yang
beragam, antara lain:
a. Getuk satu rasa (coklat, keju, macha, vanilla, dan kelapa)
b. Getuk kombinasi dua rasa
c. Getuk All in one
1.4.2. Manfaat ketela bagi Kesehatan
Kandungan aneka nutrisi yang terdapat pada singkong sebagai bahan
dasar pembuatan getuk meliputi karbohidrat, protein, serat, mineral termasuk
kalium, magnesium, fosfor, dan kalsium. Di dalam singkong juga terdapat
vitamin seperti vitamin C dan vitamin A.
Untuk itu, kami telah memilih lokasi tempat usaha yang bertempat di daerah
sekitar kampus UMY yaitu di Tamantirto, Kasian, Bantul.
Bulan/Periode pertama
2.5.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
a. Segmentasi Konsumen
Diperkirakan, sebagian besar (75 %) konsumen dari bisnis ini ialah pelajar dan
mahasiswa kampus-kampus terdekat seperti UMY dan kampus lainnya.
Sisanya terdiri dari masyarakat dan pekerja kantoran
b. Sistem Promosi
Dengan strategi promosi online dan diskon 10%, diperkirakan di periode
pertama dapat menarik minat konsumen untuk menjadi customer Getuk
Bhineka Tunggal Ika
c. Analsis Kompetitor
Dalam pengamatan saat ini, belum ada competitor yang membuka usaha
kuliner getuk di sekitar kampus UMY, sehingga dapat dipastikan bisnis ini
menjadi pelopor jajanan tradisional yang menarik di era milenial khususnya di
daerah kampus UMY.
2.5.2 Aspek Finansial
a. Omset
Dalam sehari, getuk terjual sebanyak 15 bungkus dengan harga Rp. 13.500
(sudah termasuk diskon 10 %). Maka,
Omset
= Rp. 13.500,00 x 15
= Rp. 202.500,00
Periode Kedua
2.5.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
a. Segmentasi Konsumen
Diperkirakan, sebagian besar (75 %) konsumen dari bisnis ini ialah pelajar dan
mahasiswa kampus-kampus terdekat seperti UMY dan kampus lainnya.
Sisanya terdiri dari masyarakat dan pekerja kantoran
b. Sistem Promosi
Dengan strategi promosi online dan diskon 10%, diperkirakan di periode
pertama dapat menarik minat konsumen untuk menjadi customer Getuk
Bhineka Tunggal Ika
a. Analsis Kompetitor
Dalam pengamatan saat ini, belum ada competitor yang membuka usaha
kuliner getuk di sekitar kampus UMY, sehingga dapat dipastikan bisnis ini
menjadi pelopor jajanan tradisional yang menarik di era milenial khususnya di
daerah kampus UMY.
2.5.2 Aspek Finansial
a. Omset
Dalam sehari, getuk terjual sebanyak 15 bungkus dengan harga Rp. 14.250
(sudah termasuk diskon 5 %). Maka,
Omset
= 14.250 x 15
= Rp. 213.750
b. Keuntungan bersih (profit)
Modal yang dibutuhkan dalam menjual 15 bungkus tersebut ialah Rp. 64.000,
maka
Provit = Omset – Modal
= 213.750 – 64.000
= Rp. 149.750
Periode Ketiga
= 225.000 – 64.000
= Rp. 161.000
Total Rp 446.000,00
Total Rp 900.000,00
Penghitungan omset
Getuk Bhineka tuggal ika
= harga per biji x jumlah jual x 1 bulan
= Rp. 15.000,- x 15 x 1 bulan
= Rp 3.600.000,-
a. Penghasilan kotor
= Rp 3.600.000,00 – Rp 360.000,00
= Rp 3.240.000,00
b. Penghasilan bersih
= Rp. 2.749.000,00
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Pekan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Survei pasar
2 Persiapan produksi
3 Pengadaan bahan
4 Promosi dan produksi
5 Analisa pasar
6 Evaluasi kegiatan