SKRIPSI
Oleh:
Melisa Setyawan
NIM: 119114156
SKRIPSI
Oleh:
Melisa Setyawan
NIM: 119114156
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
p -ffiry
"\
vlr
&p
/
ry
et
ilr
T
7,)
/,El
ga
h
Pernbimbi
Mffi,
Ratri Sunar Astuti, M.Si. Pada tanggal: | $ FEB ZltB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
an Panitia Penguji
$&Y,vu
Tanda tangan
Penguji 1
Penguji 2
Fak Psikologi
ata Dharma
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Your ethics & working spirit are built along your education journey.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
r^t'fiI"''
kh*
MelishAetyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 21 Jartuai 2016
Yang menyatakan,
Melisa Setyawan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Melisa Setyawan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara durasi penggunaan
media sosial dengan kestabilan emosi pada pengguna media sosial usia dewasa awal. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif korelasional yang dilakukan terhadap 112 subjek. Subjek
merupakan individu yang tergolong dalam usia dewasa awal dan merupakan pengguna media
sosial. Analisis data yang digunakan adalah teknik uji korelasi Spearman Rho. Koefisien korelasi
(r) yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebesar – 0.313 dengan nilai signifikansi p = 0,000
(p < 0,01) dan koefisien determinasi sebesar (R2) 9.8%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan negatif dan signifikan antara durasi penggunaan media sosial dengan kestabilan
emosi pada pengguna media sosial usia dewasa awal. Durasi penggunaan media sosial
memberikan sumbangan efektif sebesar 9.8 % terhadap penurunan atau kenaikan kestabilan emosi
pengguna media sosial usia dewasa awal.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Melisa Setyawan
ABSTRACT
This study aimed to measure the correlation between social media usage duration and
emotional stability among young-adult social media users. Quantitative research methods was
used and applied to 112 young-adult social media users as subjects. This study used the Spearman
Rho correlation to analyze the strength of the correlation. Correlation coefficient (r) was found at
– 0.313 with significance value p=0.000 (p<0.01) and determinant coefficient (R2) at 9.8%. This
findings show that there is a negative and significant correlation between social media usage
duration and emotional stability among young-adult social media users. Social media usage
duration contributes effectively at 9.8% to the change of emotional stability among young-adult
social media user.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
dan hormat saya haturkan ke hadapan Buddha, Dhamma, dan Sangha atas
berkat dan penyertaan selama penyusunan skripsi ini. Saya bersyukur atas
Terima kasih saya yang dalam saya ucapkan kepada keluarga kecil saya
dan Snoopy untuk cinta tanpa syarat mereka yang tiada akhir dan dukungan
mereka yang sangat luar biasa. Saya berterima kasih atas kesediaan mereka
mendampingi saya dalam suka dan duka, terutama karena mereka tidak pernah
menyerah atas saya. Saya berterima kasih untuk segala bentuk bantuan, hiburan,
sindiran, dan pengorbanan mereka, semua itu sungguh sangat berharga! Secara
khusus, saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih saya kepada tante
terkasih Kumiayi Agung Saputra dan nenek terbaik yang sangat bijaksana Sri
yang lezat, dan atas segala yang telah kami lewati bersama. I love them!
pembimbing skripsi saya yang sekaligus menjabat sebagai kepala program studi
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma pada saat pengerjaan skripsi, Ibu
Ratri Sunar Astuti, M.Si. atas penyertaan, perhatian, dan kesabaran beliau. Saya
berterima kasih untuk kejelian dan ketulusan beliau dalam membimbing saya.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya ucapkan pula terima kasih yang mendalam untuk Bapak Carolus Wijoyo
Adinugroho, M.Psi. sebagai pembimbing akademik saya yang tidak pernah lelah
Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.
selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan dosen penguji
atas masukan dan bimbingan yang diberikan. Saya ucapkan terima kasih kepada
Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku sebagai kepala program studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma yang baru. Saya ucapkan terima kasih
kepada Ibu L. Pratidarmanasititi, MS. selaku dosen penguji saya atas masukan
dan bimbingan yang belau berikan, terima kasih pula karena semangat beliau telah
Universitas Sanata Dharma yang telah menjadi pelita semasa perjalanan saya
menuntut ilmu. Saya ucapkan terima kasih khususnya kepada Ibu Debri
Pristinella, M.Si. yang telah menjadi pembina PKM, dosen yang sekaligus bisa
menjadi teman dan motivator. Demikian pula kepada Bapak Victorius Didik
Suryo Hartoko, M.Si. Terima kasih karena Bapak telah menginspirasi saya untuk
berpikir dengan cara yang berbeda, selalu semangat untuk belajar, dan menjadi
psikolog yang benar-benar mampu. Terima kasih saya haturkan juga kepada ibu
Nanik, mas Gandung, pak Giyono selaku staff sekretariat untuk bantuan dan
dukungan yang telah mereka berikan, serta pada mas Muji selaku petugas lab
psikologi yang selalu siap sedia melayani dan menyemangati para mahasiswa.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Secara khusus saya berterima kasih kepada Ibu Dr. Fransisca Ninik
Yudianti, M.Acc. dan Romo Cyprianus Kuntoro Adi, S.J. yang telah
mendukung saya dan memudahkan saya mengurus kehidupan ganda saya selama
kuliah. Terima kasih untuk perhatian yang hangat dan semangat yang selalu saya
saya temukan selama saya belajar dan bermain di Universitas Sanata Dharma,
Venni, Bayu, Nut2, Ani, Icha, Tuti, Yunika, Ruth, Tara, Mbak Herlina,
Dimas, Bibin, Wila, Nina, Tammy, Disty, Budi, Mandana, Rere, Reza, Seno,
si kembar Ko Billy & Ko Willy, Fil, dan Sandy. Saya berterima kasih karena
mereka selalu ada ketika dunia serasa memusuhi. Saya berterima kasih untuk
kesetiaan, tawa dan tangis, rasa sayang dan sebal, dan terutama untuk kesempatan
saling membantu. Terima kasih karena telah menjadi bagian dari inspirasiku!
Saya juga berterima kasih kepada keluarga baru yang kutemukan dalam
Buddhis Kadam Coeling Indonesia, all fellow 2010 PBI students, all fellow
teman Psikologi angkatan 2010, teman-teman Beswan Djarum Batch 28, staff
atlet Taekwondo PKM-M Mood Modification Skill, dan teman-teman PPL SMA
Kolese de Britto 2013/2014. Terima kasih untuk pengalaman tak tergantikan yang
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
telah kita jalani bersama. Terutama terima kasih karena telah memberikan begitu
Tak lupa, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
dengan tulus membantu dan menyemangati saya. Terima kasih karena saya telah
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
ABSTRACT ...........................................................................................................viii
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Skema............................................................................................................... 39
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Variabel Tergantung................................................................................... 41
1. Validitas ..................................................................................................... 46
2. Reliabilitas ................................................................................................. 47
3. Analisis Aitem............................................................................................ 48
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Pembahasan ..................................................................................................... 62
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 70
B. Saran ................................................................................................................ 71
LAMPIRAN .......................................................................................................... 80
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3. Tabel Distribusi Aitem Skala Kestabilan Emosi (sebelum uji coba) ...... 49
Tabel 4. Tabel Distrbusi Aitem Skala Kestabilan Emosi (setelah uji coba) ......... 53
Tabel 5. Tabel Deskripsi Subjek Berdasarkan Tipe Pengguna Media Sosial ....... 54
Tabel 7. Tabel Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Media Sosial yang Dimiliki
dan Digunakan ...................................................................................................... 55
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pengguna internet di Indonesia telah mencapai 88,1 juta orang pada akhir
tahun 2014 dan 95% dari pengguna internet tersebut menggunakan internet
yang berada dalam kelompok usia dewasa awal dengan rentang usia 18 – 25
(49%) tahun dan diikuti oleh usia 28 – 35 tahun (33,8 %). Masa dewasa awal
Secara umum, media sosial mengacu pada media atau alat interaksi
internet (Ahlqvist dkk, 2008; Jones, 2011; Jalonen, 2014). Media sosial
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Meskipun emosi dirasakan pada level individual, melalui media sosial, emosi
dapat langsung dibagikan pada dan oleh orang lain (Jalonen, 2014).
memungkinkan apa yang terjadi pada taraf lokal kini dapat menjadi isu
global.
Salah satu efek yang terjadi apabila terlalu banyak menggunakan media
sosial adalah emosi yang diungkapkan melalui media sosial dapat ditularkan
tanpa sadar. Hal ini memungkinkan pengguna media sosial untuk merasakan
emosi yang sama tanpa sadar. Kramer dkk (2014) menyatakan bahwa
penularan emosi dapat terjadi tanpa melalui interaksi secara langsung dan
meski tanpa informasi non-verbal. Hal ini dibuktikan pula dalam penelitian
Fowler & Christakis (2008) serta Rosenquist dkk (2011) yang dilakukan
selama 20 tahun pada sebuah media sosial yang menunjukkan bahwa mood
yang bertahan lama, seperti depresi dan kebahagiaan, dapat ditularkan melalui
media masa.
ketika seseorang banyak terpapar konten media sosial yang bernada negatif,
Penelitian lain (Shweiter & Garcia, 2010; Chmiel dkk, 2011; Tadic dkk,
2013; Kwon, Kim, & Kim, 2013, Jalonen, 2014) menunjukkan bahwa media
sosial dapat mengendalikan kondisi emosi kolektif manusia baik emosi positif
emosional yang melibatkan banyak orang, dimana apa yang orang bagikan,
baik informasi maupun emosi, di dalam media sosial dapat berlipat ganda
(Chmiel dkk, 2011 & Tadic dkk, 2013). Hal ini makin menguatkan
mudah mengalami penularan emosi dari pada yang lain. Mereka menemukan
bahwa orang yang paling mudah tertular adalah orang yang cenderung
yang terlalu banyak juga telah terbukti dapat mempengaruhi suasana hati
membandingkan apa yang terjadi dalam hidupnya dengan apa yang terjadi
pada hidup orang lain dan pencapaian mereka. Hal ini tidak dapat
yang akan diunggah oleh sesama pengguna media sosial. Seberapa lama
profil yang diinginkan atau yang dipikirkan sesuai dengan diri. Hal ini dapat
citra diri.
pembandingan profil dirinya dengan profil milik orang lain. Terutama ketika
perasaan iri dan muram. Sejalan dengan studi ini, studi lain menemukan
dapat membuat pengguna media sosial lain merasa kesepian dan muram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gaya hidup yang tidak terlepas dari penggunaan media sosial dapat memicu
ini muncul akibat terpaparnya seseorang pada laman yang berisi kesenangan
orang tersebut karena tidak bernasib sama. Selain itu, tidak mendapatkan
menyakitkan, dan tidak memiliki jumlah teman yang banyak dapat pula
penggunaan media sosial yang terlalu banyak dapat memberikan efek pada
menjadi salah satu media yang dapat memberikan rangsangan dari luar yang
memicu keadaan emosional atau perubahan suasana hati. Oleh karena itu,
media sosial dapat menjadi sumber stressor tambahan bagi individu dewasa
awal.
seseorang adalah faktor steming atau suasana hati atau mood (Morgan & King
dalam Walgito, 1970). Faktor ini terkait dengan keterpaparan individu pada
berbagai macam emosi, termasuk di dalamnya emosi positif atau negatif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau rangsangan dari luar inilah yang memicu keadaan emosional atau
telah mencapai kestabilan emosi yang baik (Chaturvedi & Chander, 2010).
cara yang efektif, realistis, dan seimbang dalam mengahadapi masalah dan
emosi. Hal ini dapat dilihat dari pemilihan strategi coping individu dewasa
kemampuan sistem emosi yang kompleks pada individu untuk tetap menjaga
Thorndike dan Hagen (1979) ditandai dengan adanya kesamaan mood, niat,
lamunan, serta tidak adanya dominasi ide-ide dan mood. Maka, dapat
cara pikir yang berfokus pada realita, kemampuan yang baik untuk menilai
(Smithson, 1974).
pula oleh Judge & Ilies (2002) yang menyebutkan bahwa mereka yang mudah
merasa tidak mampu berbuat apa-apa dan membutuhkan bantuan orang lain.
menyelesaikan masalah.
panjang dari pada individu yang memiliki kestabilan emosi (individu dengan
neurotisme rendah). Penelitian lain oleh Kling dkk (2003) mendapatkan hasil
merupakan faktor yang penting untuk menghadapi tekanan yang dialami oleh
pola hidup dan mengahadapi masalah. Salah satu hal yang termasuk dalam
yang dapat menjadi sumber stress tambahan. Maka, peneliti hendak meneliti
1999).
Subjek dari penelitian ini adalah individu dewasa awal pengguna media
sosial. Subjek meliputi individu yang berusia usia 19 hingga 40 tahun. Subjek
penelitian dewasa awal pada saat penelitian ini dilakukan tergolong dalam
generasi Y yang lebih dekat dengan pengggunaan media sosial yang juga
Dalam penelitian ini, kestabilan emosi yang terdiri dari lima indikator
10
ini akan diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan teori yang
B. RUMUSAN MASALAH
durasi penggunaan media sosial dan kestabilan emosi pengguna media sosial
C. TUJUAN PENELITIAN
penggunaan media sosial dan kestabilan emosi pengguna media sosial usia
dewasa awal.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoretis
11
2. Manfaat Praktis
BAB II
LANDASAN TEORI
merupakan masa transisi dari masa remaja menuju masa dewasa. Pada
perubahan dalam diri, baik secara fisik maupun secara mental (Papalia,
2007). Berbeda dengan masa remaja, individu pada masa dewasa awal
berkeluarga (Berk, 2007). Pada masa ini, individu sudah dianggap dapat
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
seperti remaja dan anak-anak yang masih menjadi tanggung jawab orang
tua. Oleh karena itu, pada masa ini individu dituntut untuk menyesuaikan
diri dengan pola kehidupan yang baru serta harapan sosial yang baru
(Hurlock, 1999).
ini berkaitan dengan masa dewasa awal adalah tahap dimana individu
1995). Pada masa ini pula terdapat keputusan penting yang dibuat
keseimbangan hidup individu pada masa ini. Hal ini terkait dengan
karir.
14
a. Masa Pengaturan
jawab yang lebih besar sebagai orang dewasa. Salah satu pengaturan
bekeluarga, dan menjadi orang tua. Di sisi lain, individu yang belum
baru yang harus dihadapi. Hal ini berkaitan dengan peralihan masa
15
d. Masa Emosional
masa dewasa awal hal ini terkait dengan penyesuaian diri yang penuh
dengan konflik yang harus dihadapi berkaitan dengan pola hidup baru
bermunculan.
f. Masa Komitmen
Pada masa ini, individu memasuki pola hidup yang baru dimana
g. Masa di antara
16
bawa semasa kanak-kanak dan remaja. Nilai-nilai itu pada masa ini
orang tua, maupun dalam hal berkeluarga. Hal ini sulit karena pada
j. Masa Kreatif
antara, masa perubahan nilai, masa penyesuaian diri, dan masa kreatif.
17
membedakan masa ini dengan masa remaja yang juga bergejolak adalah
adanya tuntutan sosial yang berkaitan dengan peran sosial dan tanggung
pola hidup dimana hidup tidak lagi berfokus ke dalam diri (perubahan
fisik dan kelenjar), melainkan keluar diri. Individu dewasa awal mulai
yaitu:
melalui proses pernikahan resmi. Maka, pada masa ini, individu akan
18
secara ekonomi dan tidak bergantung pada orangtua. Hal ini berkaitan
hidupnya.
dan bakat mereka, meski tidak sedikit individu yang tetap bekerja
pada masa ini mereka akan bekerja dengan keras dan bersaing dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
keluarganya.
gotong-royong, dsb.
B. Kestabilan Emosi
atau postur tubuh (Brehm, 1999; Cacioppo & Gardner, 1990 dalam
Jalonen, 2014). Emosi memiliki objek yang secara intuitif dan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Objek ini seringkali tidak disadari oleh individu pada umumnya. Tahap
21
tingkatan tertentu. Kedua tahap tengah pada pola ini, yaitu tahap kognisi
alam bawah sadar yang merupakan bagian ingatan atau karena terus-
individu. Namun, ada pula (Bar-Tal dkk, 2007) yang berargumen bahwa
ada yang disebut dengan emosi kolektif. Bar-Tal dkk menjelaskan bahwa
masyarakat.
22
kesepian, tidak adanya lamunan, serta tidak adanya dominasi ide-ide dan
seseorang.
diri sendiri yang seharusnya muncul pada orang dewasa yang normal,
23
suatu sistem emosi, yang terdapat pada individu dewasa yang normal,
a. Optimisme
24
b. Empati
c. Kemandirian/otonomi
memandang diri mereka sebagai tuan atas takdir diri mereka, dan
sosok otoritas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Ketenangan
individu dapat tetap tenang, tetap dapat berpikir dengan jernih dan
cemas sangat mudah terganggu saat ada hal yang salah dan cenderung
merasa cemas tanpa alasan yang jelas mengenai hal-hal yang mungkin
e. Toleransi
memaklumi orang lain dan merasa harus membalas siapa pun yang
26
paling kuat dari kesejahteraan atau kepuasan hidup individu (DeNeve &
Cooper, 1998; Steel, Schmidt, & Schulz, 2008 dalam Barrick & Mount,
2001). Karakter kestabilan emosi dapat dengan lebih jelas dilihat apabila
dipandang dari sisi lain yaitu dari sisi neurotisme. Individu yang
individu neurotik.
karena ketergantungan mereka pada emosi dan coping style mereka yang
mudah cemas, tegang, dan marah (De Raad & Perugini, 2002).
tinggi memiliki kepuasan hidup yang lebih tinggi pula karena mereka
27
negatif dan pemikiran yang merusak mengalihkan mereka dari apa yang
sedang dikerjakan atau dilakukan (Barrick & Mount, 2001). Individu ini
dan kegagalan, merasa aman, tidak iri hati, dan berkepala dingin.
28
suasana hati.
29
dasar individu atau faktor bawaan, serta faktor suasana hati atau
stemming.
C. Media Sosial
untuk berkomunikasi dengan orang di bagian bumi yang lain kapan pun.
menciptakan isi, merubah isi yang telah ada, berkontribusi pada dialog
pada umumnya media sosial merujuk pada alat komunikasi antar manusia
30
dalam jaringan internet (networks). Selain itu, media sosial juga diartikan
2004).
dalam networks.
2014):
31
antar konten.
berbagai aplikasi.
media penggabung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dapat ditemukan dalam berbagai bentuk. Media sosial tidak terbatas pada
media yang berupa tulisan, tetapi juga media gambar dan suara, maupun
33
pengguna lain, memposting status atau foto, atau pun menggunakan fitur
media sosial dibagi menjadi dua tipe, pengguna aktif dan pasif. Pengguna
aktif adalah pengguna yang terlibat aktif dalam interaksi online melalui
status, foto, atau tautan, menggunakan fitur chat, dll. Pengguna pasif
melakukan interaksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sebagai lamanya sesuatu berlangsung, rentang waktu. Tubbs & Sylvia (1983)
dalam satuan kurun waktu tertentu (menit atau jam). Oleh karena itu, durasi
penggunaan media sosial dapat diukur melalui seberapa seberapa lama waktu
yang dihabiskan oleh pengguna untuk mengakses media sosial. Semakin lama
emosi merupakan salah satu dari tujuh faktor penting yang mengindikasi
tampak pada orang dewasa yang normal (Chaturvedi & Chander, 2010).
Individu yang memiliki kestabilan emosi yang baik adalah individu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
oleh emosi-emosi dan pikiran negatif, lebih tenang dalam menghadapi stress
dan kegagalan, merasa aman, tidak iri hati, dan berkepala dingin. Sebaliknya,
individu yang memiliki kestabilan emosi yang rendah adalah individu yang
panjang dari pada individu yang memiliki kestabilan emosi (individu dengan
neurotisme rendah). Penelitian lain oleh Kling dkk (2003) mendapatkan hasil
wanita yang mengalami perubahan hidup secara signifikan. Dari hasil kedua
penelitian ini dapat dilihat bahwa kestabilan emosi merupakan faktor yang
Individu dewasa awal yang telah memiliki kestabilan emosi yang baik
hati atau mood (Morgan & King dalam Walgito, 1970). Faktor ini terkait
36
dalamnya emosi positif atau negatif yang sangat mempengaruhi suasana hati
individu tersebut. Kemunculan kondisi atau rangsangan dari luar inilah yang
kestabilan emosi semakin bervariasi. Salah satunya adalah gaya hidup yang
tidak terlepas dari penggunaan media sosial yang dapat memicu munculnya
seseorang pada laman yang berisi kesenangan atau pengalaman bahagia yang
membuat berkurangnya rasa percaya diri orang tersebut karena tidak bernasib
sama. Hal ini menjelaskan bahwa media sosial dapat mempengaruhi suasana
pembandingan profil dirinya dengan profil milik orang lain. Terutama ketika
perasaan iri dan muram. Sebuah studi menemukan bahwa semakin sering
(Kross dkk, 2013; telegraph.co.uk). Hal ini menunjukkan bahwa media sosial
Penelitian lain (Kramer dkk, 2014) membuktikan efek dari media sosial
37
lebih mudah mengalami penularan emosi dari pada yang lain. Orang yang
paling mudah tertular adalah orang yang cenderung bersifat perhatian dan
masyarakat.
suasana hati. Media sosial dapat menjadi sumber stressor tambahan bagi
individu dewasa awal. Individu dapat ikut memposting status bernada negatif
negatif pula. Semakin sering individu terpapar konten yang bernada negatif,
bernada negatif pula. Selain itu, individu dapat merasa muram apabila
38
sosial, semakin tinggi kestabilan emosi yang dimiliki. Oleh karena itu, dapat
ditarik asumsi bahwa ada hubungan negatif antara durasi penggunaan media
sosial dengan kestabilan emosi pengguna media sosial usia dewasa awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tinggi Rendah
- Durasi lama - Durasi sebentar
Yang dialami oleh pengguna media Yang dialami oleh pengguna media
sosial: sosial:
- Sering terpapar stimulus - Jarang/tidak terpapar stimulus
emosional emosional
- Sering terpapar konten emosional - Jarang/ tidak terpapar konten
- Sering mengalami proses emosional
pembandingan - Jarang/tidak mengalami proses
pembandingan
F. Hipotesis Penelitian
negatif antara durasi penggunaan media sosial dan kestabilan emosi pengguna
media sosial usia dewasa awal. Apabila durasi penggunaan media sosial
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
korelasi ini menghasilkan arah hubungan (positif atau negatif) dan besar
kestabilan emosi pengguna media sosial usia dewasa awal sebagai variabel
tergantung.
suatu penelitian (Arikunto, 2002). Ada dua variabel dalam penelitian ini,
yaitu:
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
C. Definisi Operasional
1. Variabel Bebas
langsung yang terarah pada informasi yang ingin diungkap, yaitu data
baik berupa fakta maupun opini yang menyangkut diri subjek (Azwar,
dalam seminggu.
2. Variabel Tergantung
yang penuh tekanan (Li, 2005; Chaturvedi & Chander, 2010). Kestabilan
42
dari skala ini akan menunjukkan tingkat kestabilan emosi yang dimiliki
oleh subjek. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek pada skala ini,
semakin tinggi pula tingkat kestabilan emosi yang dimiliki oleh subjek.
Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek pada skala ini,
D. Subjek Penelitian
1999) yang merupakan pengguna media sosial. Subjek penelitian ini dipilih
karateristik subjek yang diinginkan, yaitu individu dewasa awal yang berusia
subjek untuk mengisi angket dan skala online menggunakan layanan website
GoogleForms.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
tertentu.
media sosial. Media sosial tidak terbatas pada media yang berupa tulisan,
tetapi juga media gambar dan suara, maupun gabungan antara ketiganya.
tipe penguna media sosial, dan durasi penggunaan media sosial yang
Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan nilai
maksimal, minimal, mean, dan standar deviasi teoretis untuk data yang
44
tidak memiliki nilai (Hadi, 2011). Maka modifikasi ini dilakukan untuk
4 respon jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai
(TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Aitem-aitem pada skala ini terdiri
dari dua jenis aitem, yaitu: aitem favorable yang merupakan pernyataan
Supratiknya, 2014). Pernyataan pada skala ini memiliki bobot skor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
berbeda, berikut adalah rincian pemberian bobot skor aitem pada skala
kestabilan emosi:
Sesuai (S) 3 2
46
coba)
No. Item
Indikator Jumlah Bobot
Favorable Unfavorable
kemandirian/otonomi 8 20%
2, 8, 32, 38 13, 15, 26, 36
ketenangan 8 20%
4, 9, 19, 33 6, 14, 27, 31
1. Validitas
alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya, semakin alat ukur dapat
ukur tersebut memiliki nilai validitas yang semakin tinggi (Azwar, 2012).
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas isi.
Skala yang telah dibuat akan diuji validitas isinya melalui analisis isi
menentukan sejauh mana setiap aitem dalam alat ukur tersebut mencakup
47
pada ahli (expert judgment) dalam hal ini adalah dosen pembimbing
2. Reliabilitas
pengukuran suatu alat ukur (Azwar, 2012). Pada penelitian ini, uji
dilakukan menggunakan SPSS versi 22.0 for windows. Uji ini akan
(Azwar, 2011).
koefisien Alpha Cronbach (α) sebesar 0,838. Oleh karena itu, skala
48
3. Analisis Aitem
mengkorelasikan skor tiap aitem dengan skor total seluruh aitem yang
diukur. Hal ini berkaitan dengan konsistensi antara hal yang diukur oleh
tiap aitem dengan hal yang diukur oleh skala. Semakin tinggi angka
korelasi positif atau angka daya beda antara skor aitem dengan skor skala
berarti semakin tinggi pula konsistensi aitem tersebut dengan skala secara
tersebut harus gugur karena aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi
ukur skala atau memiliki daya beda yang tidak cukup baik. Analisis
aitem ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.0 for windows.
Aitem yang memiliki daya diskriminasi sama dengan atau lebih dari 0,30
ini adalah dengan mengkorelasikan skor tiap aitem dengan skor total
49
Desember 2015. Subjek dalam uji coba skala ini adalah pengguna media
sosial usia dewasa awal. Uji coba dilakukan melalui penyebaran skala
dari total 40 aitem skala kestabilan emosi gugur karena memiliki daya
diskriminasi < 0,30. Aitem yang gugur adalah aitem dengan daya
0,258, 0,165, 0,291, 0,228, -0,260, 0,109, dan 0,199. Oleh karena itu dari
hasil analisis aitem ini diperoleh jumlah aitem total yang sahih sebanyak
50
coba)
No. Aitem
No. Indikator Jumlah Bobot
Favorable Unfavorable
untuk mengorganisasi data sehingga data hasil penelitian dapat dibaca dan
kemudian ditafsirkan.
1. Uji Asumsi
tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Uji asumsi ini terdiri dari uji
a. Uji Normalitas
sebaran dari skor jawaban subjek tergolong normal atau tidak (Santoso,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
program SPSS versi 22.0 for windows. Data yang dikatakan normal
Kaidah uji normalitas ini adalah apabila nilai signifikansi lebih besar
2009). Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) maka
b. Uji Linearitas
dengan Test for Linearity dalam program SPSS versi 22.0 for windows.
lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Hubungan yang tidak linier adalah
2. Uji Hipotesis
52
sosial dengan kestabilan emosi pengguna media sosial dewasa awal. Uji
korelasi Pearson Product Moment yang disediakan oleh SPSS versi 22.0
normal dan linier. Apabila data penelitian tidak normal atau tidak linier,
Rho. Teknik ini tidak mensyaratkan data bersifat normal atau linier. Baik
BAB IV
A. Pelaksanaan Penelitian
skala penelitian adalah pengguna media sosial yang tergolong dalam usia
dewasa awal. Total responden yang mengisi skala online adalah 112 orang.
media sosial. Deskripsi subjek penelitian ini dapat dilihat pada rincian tabel
berikut:
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Facebook 95 81.1%
Twitter 57 50.9%
Instagram 99 84.8%
55
Facebook 1 0.9%
Instagram 3 2.7%
LINE 4 3.6%
teoretis dihitung secara manual. Skala kestabilan emosi terdiri dari 25 aitem
dengan skor per aitem berjangka 1 – 4, maka skor maksimal adalah 100 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
skor minimal adalah 25. Maka mean teoretis data adalah = 62.5, dan
for windows.
Teoretis Empiris
Variabel N
Min Maks M SD Min Maks M SD
pada alat ukur penelitian, sedangkan mean empiris merupakan rata-rata yang
didapatkan dari data penelitian. Dari tabel di atas ditemukan bahwa mean
empiris lebih besar dari mean teoretis maka dapat disimpulkan bahwa secara
Untuk data durasi, berdasarkan data empiris yang diperoleh maka dapat
57
N 112
Skor Maksimum 90
Skor Minimum 1
Mean 22.27
SD 21.134
58
Berdasarkan hasil analsis yang tampak dalam bentuk grafik data durasi
a. Uji Normalitas
SPSS versi 22.0 for windows. Data yang dikatakan normal adalah
uji normalitas ini adalah apabila nilai signifikansi lebih besar dari
59
b. Uji Linearitas
60
sosial.
F Sig
Combined 1.595 .049
Kestabilan Linearity 5.340 .023
emosi*Durasi Deviation from
1.475 .086
Linearity
diajukan oleh peneliti diterima atau tidak. Pada penelitian ini, uji
Hasil uji asumsi normalitas menunjukkan bahwa salah satu data variabel
Oleh karena itu, uji hipotesis dilakukan menggunakan uji hipotesis non
61
(p) dengan tingkat signifikansi (a). Nilai (a) yang digunakan dalam
penelitian ini adlah 0,01. Jika nilai p<a, maka dapat disimpulkan bawa
sebesar -0.313 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.01). Hasil
dengan durasi penggunaan media sosial. Oleh karena itu, hipotesis yang
media sosial dewasa awal yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
E. Pembahasan
dewasa awal. Hasil analisis data terhadap kedua variabel tersebut dilakukan
dengan uji korelasi Spearman Rho program SPSS versi 22.0 for windows.
Hipotesis penelitian diterima apabila nilai koefisien (rs) antara variabel durasi
dewasa awal bernilai negatif dan taraf signifikansi yang dihasilkan adalah
lebih kecil dari 0.01 (p<0.01). Dengan hipotesis yang telah dirumuskan
pengguna media sosial dewasa awal. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis
non parametrik karena salah satu data variabel tidak tersebar secara normal.
Oleh karena itu, hasil analisis data terhadap durasi penggunaan media sosial
dan kestabilan emosi pengguna media sosial dewasa awal ini tidak dapat
63
pengendalian emosi yang baik. Hal ini disebabkan pada masa inilah banyak
keputusan yang menentukan masa depan yang harus diambil dan proses inilah
dkk, 2007).
merupakan pengguna media sosial yang aktif. Jenis media sosial yang paling
digemari oleh pengguna media sosial usia dewasa awal di Indonesia dalam
penelitian ini adalah media sosial LINE, dengan jumlah subjek sebanyak 102
dengan jumlah subjek yang sebanyak 99 orang (81%). Media sosial Facebook
orang (84.8%) dan 57 orang (50.9%). LINE lebih digemari oleh pengguna
media sosial usia dewasa awal karena LINE merupakan media sosial yang
singkat dan blog sederhana. Data hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
64
besar daripada mean teoretis kestabilan emosi (M=62.5). Oleh karena hasil
analisa menunjukkan mean empiris lebih besar dari mean teoretis maka dapat
yang tinggi.
sosial yang tergolong rendah. Hasil ini dapat dilihat pada histogram data
tinggi didapatkan oleh subjek yang menggunakan media sosial dengan durasi
yang rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori tentang mood yang
diungkapkan oleh Locke (2001) bahwa mood seseorang terpicu karena objek
stimulus yang memicu perubahan suasana hati (mood). Ketika stimulus yang
berupa stimulus emosional ini didapatkan oleh subjek dengan intensitas yang
tinggi, maka subjek akan lebih terlibat secara emosional sehingga terjadi
sosial dengan durasi yang rendah, maka stimulus emosional yang didapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
oleh subjek menjadi sedikit. Oleh karena itu, subjek tidak terlalu terlibat
Hasil penelitian ini membuktikan teori yang diajukan oleh Morgan &
King (dalam Walgito, 1970) yang menjelaskan bahwa salah satu faktor yang
Ketika suasana hati terpengaruh stimulus emosional dan menjadi buruk, maka
kestabilan emosi akan berubah pula. Selain itu, hasil yang didapatkan dari
dkk, 2013; dan Kramer dkk, 2014) mengenai penggunaan media sosial yang
penelitian ini menunjukkan bahwa dengan lebih sedikit terpapar pada media
rendah. Oleh karena itu, kestabilan emosi mayoritas subjek dalam penelitian
Selain itu, hasil penelitian ini juga sejalan dengan argumen Bar-Tal dkk
(2007) yang menyatakan bahwa emosi kolektif dapat pula menjadi lokus
66
dengan durasi yang rendah maka subjek tidak akan terpengaruh oleh emosi
kolektif. Subjek akan memiliki lokus kendali emosi internal yang lebih kuat
media sosial dengan durasi yang rendah sehingga subjek tidak dikendalikan
oleh emosi kolektif dan oleh karenanya mayoritas subjek penelitian memiliki
kestabilan emosi pengguna media sosial usia dewasa awal. Sebesar 90.2%
pengguna media sosial dewasa awal yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kontribusi yang relatif kecil ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Turkle
(2011) menjelaskan dalam bukunya, didukung oleh hasil penelitian Kross dkk
(2013) dan Kramer dkk (2014), bahwa konten emosional dapat memberikan
efek terhadap emosi apabila konten tersebut diakses secara rutin atau dalam
kata lain terprogram dalam jadwal harian individu tersebut. Apabila konten
emosional yang diakses oleh individu hanya diakses pada saat tertentu, secara
acak, atau pada saat ingin, maka pengaruh yang terjadi terhadap emosi tidak
begitu kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Selain itu, kepemilikan jenis media sosial yang berbeda dapat pula
menunjukkan bahwa jenis media sosial yang dimiliki oleh mayoritas subjek
pada media sosial Facebook (Turkle, 2013; Kross dkk, 2013; Kramer dkk,
2014). Facebook memiliki fitur atau fasilitas yang lebih banyak untuk
pengguna media sosial usia dewasa awal tersebut mengindikasikan bahwa ada
variabel-variabel lain di luar variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini
individu dewasa awal. Morgan & King (dalam Walgito, 1970) menjelaskan
kestabilan emosi subjek tersebut. Individu yang berada dalam kondisi sehat
akan memiliki kestabilan emosi yang lebih baik daripada individu yang
sedang sakit. Faktor lain, yaitu pembawaan atau faktor keadaan dasar
termasuk dalam faktor internal, faktor yang melekat pada diri individu. Faktor
ini meliputi faktor genetika, gender, kepribadian, etnis, dan kondisi sosial
ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
sosial ekonomi yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kepemilikan gadget atau
penggunaan media sosial. Subjek yang memiliki status sosial ekonomi yang
baik akan memiliki kestabilan emosi yang lebih tinggi daripada individu yang
memiliki status sosial ekonomi yang kurang baik. Hal ini terkait salah satu
karakter dari masa dewasa awal yang dilalui oleh subjek. Subjek yang adalah
tangga (Hurlock, 1999). Ketika subjek sudah melalui tugas perkembangan ini,
dengan kestabilan emosi pada pengguna media sosial dewasa awal. Hasil
sosial maka semakin tinggi kestabilan emosi yang dimiliki oleh pengguna
kestabilan emosi pada pengguna media sosial dewasa awal relatif kecil,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
salah satu solusi untuk mempertahankan kestabilan emosi yang baik atau
konten emosional yang kini banyak tersebar melalui media sosial yang dapat
BAB V
A. Kesimpulan
yang negatif dan signifikan antara durasi penggunaan media sosial dengan
kestabilan emosi pengguna media sosial dewasa awal. Semakin rendah durasi
penggunaan media sosial, semakin tinggi kestabilan emosi yang dimiliki oleh
awal. Pada penelitian ini, mayoritas subjek memiliki kestabilan emosi yang
tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jenis media sosial yang
paling digemari oleh individu dewasa awal adalah media sosial LINE.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
B. Saran
emosi penguna media sosial dewasa awal dapat dijadikan referensi untuk
minimalis. Adanya keterbatasan ini membuat alat ukur hanya dapat berupa
72
selama seminggu. Kekurangan dari alat ukur ini adalah tidak adanya
73
DAFTAR PUSTAKA
Ahlqvist, T., Back, A., Halonen, M., & Heinonen, S. (2008). Social media
roadmap: Exploring the utures triggered by social media. Diunduh dari:
http://www.vtt.fi/inf/pdf/tiedotteet/2008/T2454.pdf. (diakses pada 24 April
2015).
Bar-Tal, D., Halperin, E., & De Rivera, J. (2007). “Collective emotions in conflict
situations: Societal implications”. Journal of Social Issues. Vol. 63(2) :
441 – 460.
Barrick, M.R., Mount, M.K., & Judge, T.A. (2001). The FFM personality
dimensions and job performance: Meta-analysis of meta-analyses.
International Journal of Selection and Assesment. Vol.9 : 9 – 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Berk, L.E. (2007). Development Through the Lifespan. Boston: Allyn n Bacon.
Chmiel, A., Sienkiewicz, J., Thellwall, M., Paltoglou, G., Buckeley, K., Kappas,
A., & Holyst, J.A. (2011). Collective emotions online and their influence
on community life. PLoS ONE. Vol. 6(7) : 1-9.
Collins, F.M. (2014). The relationship between social media and empathy.
College of Graduate Studies (COGS). Georgia Southern University.
De Raad, B. & Perugini, M. (2002). Big Five Assesment. Gottingen: Hogefe &
Huber Pub.
Fatimah, A. (2015). Pasti Ini Alasan yang Bikin Anak Muda Usia 20-an Sering
Galau. http://www.idntimes.com/agustin/pasti-ini-5-alasan-yang-bikin-
anak-muda-usia-20-an-sering-galau-1 (diakses pada 28 Juni 2015).
Fowler, J.H., and Christakis, N.A. (2008). Dynamic spread of happiness in a large
social network: Longitudinal analysis over 20 years in the Framingham
Heart Study. BMJ. Vol.337 : a2338.
75
Hartfield, E., Cacioppo, J.T., & Rapson, R.L. (1994). Emotional contagion.
Cambridge: Cambrige University Press.
Kanfer, R. & Heggestad, E.D. (1997). Motivational traits and skills: A person-
centered approach to work motivation. Research in Organizational
Behavior. Vol.19 : 1 – 56.
Kaplan, A.M. & Haenlein, M. (2010). “Usersof the world, unite! The challenges
and opportunities of social media”. Business Horizons. Vol. 53 : 59 – 68.
Kling, K.C., Ryff, C.D., Love, G., Essex, M. (2003). Exploring the Influence of
Personality on Depressive Symptoms and Self-Esteem Across a
Significant Life Transition. Journal of Personality and Social Psychology.
Vol.85(5) : 922 – 932.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kramer, A., Guillory, J.E., & Hancock, J.T. (2014). Experimental evidence of
massive scale emotional contagion through social networks. Diunduh dari
: http://www.pnas.org/content/111/24/8788.full.
Kross, E., Verduyn, P., Demiralp, E., Park, J., Lee, D.S., Lin, N. et al. (2013).
Facebook use predicts declines in subjective well-being in young-
adults.PLoS ONE. Vol.8(8) : e69841.
Kwon, O., Kim, C-R., & Kim, G. (2013). Factors affecting the intensity of
emotional expressions in mobile communications. Online Information
Review. Vol. 37(1) : 114 – 131.
Li, Y. (2005). Construct of emotional stability and its moderating effects between
proximal organizational conflicts and individual outcomes. AOM
Conference Paper.
Matsumoto, D., Juang, L. (2011).Culture and Psychology (5th Ed). United States:
Wadsworth Cengage Learning.
77
Papalia, D.E. & Olds, S.W., (2007). Human Development 10th Ed. New York:
McGraw Hill.
Rosenquist, J.N., Fowler, J.H., & Christakis, N.A. (2011). Social network
determinants of depression. Mol Psychiatry. Vol. 16(3) : 273 – 281.
Santoso, Agung. (2010). Statistik untuk Psikologi: dari Blog menjadi Buku.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Santrock, J.W. (2009). Life Span Development 12th Ed. Boston: McGraw Hill
Companies.
78
Steers, Mai-Ly N., Wickham, Robert E., Acitelli, Linda K. (2014). Seeing
Everyone Else's Highlight Reels: How Facebook Usage is Linked to
Depressive Symptoms. Journal of Social and Clinical Psychology,
Vol.33(8): 701.
Tadic, B., Gligorijevic, V., Mitrovic, M., & Suvakov, M. (2013). Co-evolutionary
mechanisms of emotional bursts in online social dynamics and networks.
Entropy. Vol. 15 : 5048 – 5120.
Tubb, S.L. & Sylvia, M. (1983). Human Communication Fourth Edition. United
States: Ramdom House, Inc.
Turke, S. (2011). Alone together: Why we expect more from technology and less
from each other. New York: Basic Books.
79
Williams, R. (2014). Moods and emotions are spread by social media: Happiness,
anger and other emotions can be spread from person to person via updates
posted on social networks, scientists have found.
http://www.telegraph.co.uk/technology/social-media/10694417/Moods-
and-emotions-are-spread-by-social-media.html (diakses pada 24 April
2015).
80
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 1
Halo teman-teman, dalam rangka memenuhi tugas akhir (skripsi), saya hendak memohon
bantuan teman-teman untuk mengisi skala penelitian ini.
Berikut saya sediakan beberapa informasi mengenai skala penelitian yang saya sajikan.
Skala penelitian ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah pertanyaan
seputar penggunaan media sosial.
Bagian kedua adalah skala kestabilan emosi. Tujuan dari skala ini adalah sebagai
alat pengukur tingkat kestabilan emosi seseorang. Data hasil pengisian skala ini
nantinya akan saya gunakan untuk data penelitian skripsi saya.
Tentunya hal ini akan membutuhkan waktu teman-teman. Tidak ada resiko yang
akan Anda alami karena pengisian skala ini. Partisipasi Anda dalam pengisian
skala ini bersifat suka rela. Anda berhak untuk tidak menyetujui.
Jika teman-teman memiliki pertanyaan yang ingin ditanyakan tentang pengisian
skala ini yang berkaitan dengan partisipasi teman-teman, teman-teman dapat
menghubungi pelaksana di nomor (085647506445).
Petunjuk pengerjaan :
Skala ini berisi dua bagian:
1. Bagian pertama
Pada bagian pertama ini, Anda diharapkan untuk menjawab beberapa pertanyaan
yang berkaitan dengan penggunaan media sosial.
2. Bagian kedua
Pada bagian kedua, Anda diharapkan untuk mengisi skala yang berkaitan dengan
kemampuan Anda dalam menjaga keseimbangan emosi dalam kehidupan sehari-
hari.
Selamat mengerjakan.
* Required
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BAGIAN I
Jenis Kelamin
□ Perempuan
□ Laki-laki
2. Pilihlah tipe pengguna media sosial berikut ini yang sesuai dengan diri Anda. *
Penguna Aktif (Anda lebih cenderung untuk aktif terlibat dalam
interaksi secara online dengan menggunakan fitur media sosial seperti
misalnya membuat status, memberikan feedback, mengunggah
gambar/foto, mengunduh, dll.)
Pengguna Pasif (Anda lebih cenderung hanya sekedar menjelajahi
media sosial yang Anda gunakan, seperti misalnya menjelajah laman milik
teman.)
4. Berapa lama waktu yang Anda gunakan setiap minggunya untuk mengakses
media sosial Anda? ………………………..jam / minggu. *
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAGIAN II
84
6. Anda sering merasa tidak tenang seperti Anda ingin melakukan sesuatu tetapi
Anda tidak tahu harus melakukan apa. *
1 2 3 4
13. Anda mudah marah saat berkendara dalam situasi yang terburu-buru atau
dalam lalu lintas yang padat. *
1 2 3 4
85
14. Anda merasa bahwa halangan dalam mencapai tujuan merupakan tantangan
yang positif. *
1 2 3 4
21. Anda lebih memilih untuk menghindari teman yang tampaknya akan meminta
bantuan Anda. *
1 2 3 4
86
22. Anda bersedia untuk kehilangan jatah berlibur Anda karena harus membantu
teman yang membutuhkan bantuan Anda. *
1 2 3 4
87
Lampiran 2
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted
88
89
Lampiran 3
N %
Excludeda 0 .0
Reliability Statistics
.838 40
N %
Excludeda 0 .0
Reliability Statistics
.851 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 4
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
One-Sample Test
Test Value = 0
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
One-Sample Test
Test Value = 0
91
Lampiran 5
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
92
Lampiran 6
Cases
ANOVA Table
Deviation from
2116.260 31 68.266
Linearity
ANOVA Table
F Sig.
Deviation from
1.475 .086
Linearity
Within Groups
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Measures of Association
94
Lampiran 7
Correlations
KE FREQ
N 112 112
N 112 112