Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS DAMPAK IKLAN YOUTUBE SPRITE EDISI 2021

TERHADAP MINAT BELI MASYARAKAT KOTA


TANGERANG
(Studi Kasus Iklan “Sprite : Lihat Dengan Jernih : 30S")

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Utama Untuk Memperoleh Gelar Program


Strata I

Dibuat oleh:
asdasdad

PROGRAM STUDI
ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS FISIP
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2022 M / 1443 H
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia F and B (food and beferage) sangat kompetitif,
terlebih banyaknya produk sejenis yang membuat persaingan semakin ketat
memungkinkan banyaknya inovatif baru dalam meningkatkan penjualan.
Perusahaan dituntut untuk lebih giat dan aktif dalam membuat strategi dalam
memasarkan produknya agar tidak tertinggal dari pasar.

Pemasaran merupakan bagian dari perusahaan dalam proses sosial dan


manajerial bagi individu maupun kelompok yang menciptakan, memasarkan,
berinovasi serta mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak yang
membutuhkan. Dalam memasarkan produk dibutuhkan sesuatu yang kreatif dan
sepersuasif agar menarik minat calon konsumen. Iklan adalah salah satu promosi
paling efektif yang dapat dilakukan, iklan dan promosi menjadi suatu kesatuan
yang berkontribusi satu sama lain dalam memaksimalkan suatu pemasaran.

Dalam beriklan, sangat penting untuk mengetahui target konsumen yang


ingin dicapai mulai dari pasar yang dituju karena sangat berpengaruh bagi
efektivitas penyampaian pesan. Produser harus menyesuaikan dengan segmentasi
pasar yang ada dengan konten atau gagasan yang ingin disampaikan agar tidak
salah persepsi dan juga saluran atau medium periklanan dalam menempatkannya
sesuai dengan wadahnya.

Salah satu produk yang inovatif adalah sprite dimana selalu banyak pesan
dan kesan dari iklan yang disampaikanya mulai dari bagaimana perspektif
masyarakat terkait nikmatnya kesegaran dari produk yang diproduksi PT. Coca-
Cola Bottling Indonesia. Sebagai produk yang sudah lama diperkenalkan pada
tahun 1961 silam, produk sprite sudah melegenda dan tidak ada yang tidak tau
produk ini, namun banyaknya saingan baru dari produk-produk lain tidak
membuat produk sprite menjadi kuno dan tertinggal dari pasar.
Produk sprite memiliki berbagai macam kreatifitas dalam berinovasi
contoh halnya perubahan botol ikonik menjadi jernih agar lebih mudah didaur
ulang, gagasan ditengah pandemi covid-19 tersebut membuat dunia terlihat lebih
sehat dan terawatt. Dengan ini produk sprite lebih dekat terhadap visi global
World Without Waste, dari inovasi tersebut membuat produk sprite lebih dikenal.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik dalam meneliti iklan sprite “Analisis
Dampak Iklan Youtube Sprite Edisi 2021 Terhadap Minat Beli Masyarakat
Kota Tangerang”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan


masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi masyarakat Tangerang dalam menanggapi hal tersebut?


2. Bagaimana pengaruh minat pembeli masyarakat Tangerang terhadap produk
sprite?

Note: penelitian ini bersifat korelasional dengan variable x (iklan sprite) dan y
(minat beli masyarakat tangerang) Adapun teori yang relevan bagi penelitian ini
adalah teori kepuasan pelanggan. Dengan pendekatan kuantitatif menggunakan
metode korelasi. Data yang akan saya ambil adalah primer (langsung ke sample)
dengan Teknik pengumpulan data berupa angket / quesioner. Analisis yang
dilakukan menggunakan table tunggal.

Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis. Menurut


Kotler (2002) kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap
kinerja berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas.
Korelasional : Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa
ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328)

Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan


membagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas
dasar frekuensi dan presentase. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam
menganalisis data yang terdiri dari dua kolom, sejumlah frekuensi dan presentase
untuk setiap kategori Singarimbun, 2011: 228.

Anda mungkin juga menyukai