Abstract. This study was conducted in five individuals with chronic diseases, namely
coronary heart disease (CHD). Individuals with CHD experience changed in various aspects
of life that create stress in the form of anxiety. Based on previous studies, MBSR program can
improve the parasympathetic nervous system, reduce the production of adrenaline and
epinephrine so that symptoms of stress and anxiety can decrease. The purpose of this study
was to determine the effect of the Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) program on
reducing anxiety in individuals with CHD. The research method used a quasi-experiment
with the design of the one group pretest-posttest design. Data analysis with Sign-Rank
Wilcoxon Test non-parametric test. The results showed that there was a significant decrease
in anxiety in CHD individuals with a value of Z = -2.023 and p = 0.043 (p <0.05). Based on these
results, the MBSR program was proven to reduce individual anxiety with CHD.
Abstrak. Penelitian ini dilakukan pada lima individu dengan penyakit kronis yaitu penyakit
jantung koroner (PJK). Individu dengan PJK mengalami perubahan berbagai aspek hidup
yang memunculkan stres dalam bentuk kecemasan. Berdasarkan penelitian sebelumnya,
program MBSR mampu meningkatkan sistem saraf parasimpatis, menurunkan produksi
hormon adrenalin dan epinefrin sehingga gejala stres dan kecemasan dapat menurun. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh program Mindfulness Based Stress Reduction
(MBSR) terhadap penurunan kecemasan pada individu dengan PJK. Metode penelitian
menggunakan eksperimen kuasi dengan desain the one group pretesst-posttest design. Analisis
data dengan uji non-parametrik Sign-Rank Wilcoxon Test. Hasil menunjukkan bahwa terjadi
penurunan kecemasan signifikan pada individu PJK dengan nilai Z = -2,023 dan p = 0,043 (p <
0,05). Berdasarkan hasil tersebut, maka program MBSR terbukti mampu menurunkan
kecemasan individu dengan PJK.
Individu PJK yang mengalami kecemasan PJK memiliki persepsi negatif terhadap
dapat disebabkan karena akan terus kondisi sakitnya. (3) Aspek sosial yaitu
menerus melakukan proses pengobatan terbatas dalam melakukan aktivitas sehari-
sepanjang hidup (Ogden, 2012). Selain itu, hari karena kondisi fisik mudah lelah.
(2) aspek kognitif yaitu individu dengan Kondisi keterbatasan dalam melakukan
aktivitas pada individu PJK akan
1Korespondensi dapat dilakukan melalui: memunculkan masalah secara finansial dan
nazilas72@gmail.com
2 atau melalui nida@ugm.ac.id
hilangnya kepercayaan diri.
22 E-JOURNAL GAMAJPP
MUNAZILAH & HASANAT
E-JOURNAL GAMAJPP 23
KECEMASAN, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK), PROGRAM MBSR.
24 E-JOURNAL GAMAJPP
MUNAZILAH & HASANAT
E-JOURNAL GAMAJPP 25
KECEMASAN, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK), PROGRAM MBSR.
Tabel 2.
Hasil Pretest Partisipan
Skor skala KIMS Skor skala stres PSS Skor skala BAI
No Inisial
Skrining Kategori Skrining Kategori Skrining Kategori
1 SG 71 Sedang 18 Sedang 30 Tinggi
2 KS 70 Sedang 19 Sedang 34 Tinggi
3 SR 74 Sedang 18 Sedang 41 Tinggi
4 RK 68 Sedang 15 Sedang 25 Sedang
5 BY 68 Sedang 19 Sedang 29 Tinggi
Tabel 3.
Hasil Posttest Partisipan
Skor skala KIMS Skor skala stres PSS Skor skala BAI
No Inisial
Skrining Kategori Skrining Kategori Skrining Kategori
1 SG 81 Tinggi 14 Sedang 12 Rendah
2 KS 91 Tinggi 9 Rendah 14 Rendah
3 SR 82 Tinggi 10 Rendah 24 Sedang
4 RK 82 Tinggi 12 Rendah 13 Rendah
5 BY 82 Tinggi 15 Sedang 23 Sedang
26 E-JOURNAL GAMAJPP
MUNAZILAH & HASANAT
Saat pretest semua partisipan tersebut skor kecemasan yang signifikan setelah
diminta untuk mengisi skala mindfulness pemberian perlakuan yaitu program MBSR.
yaitu Kentucky Inventory of Mindfulness Skills Penurunan skor kecemasan yang signifikan
(KIMS) untuk mengetahui kondisi menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho
mindfulness yang dimiliki oleh partisipan, ditolak. Hal ini dimaknai bahwa hipotesis
skala stres Perceived Stress Scale (PSS) untuk penelitian diterima yaitu Program
melihat kondisi stres partisipan, dan skala Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)
kecemasan Beck Anxiety Inventory (BAI) dapat menurunkan kecemasan pada
untuk mengetahui kecemasan yang dimiliki individu dengan penyakit jantung koroner
partisipan. Hasil pretest yang diperoleh (PJK). Hasil uji Wilcoxon Signed-Rank Test
dapat dilihat pada Tabel 2. dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Fritz, Moris dan Richler (2012)
Cek manipulasi menyebutkan bahwa untuk mengetahui
Hasil uji statistik Wilcoxon Signed-Rank Test effect size dari uji statistik non parametrik
menunjukkan kenaikan skor mindfulness dapat dilakukan dengan membagi Z dengan
pada partisipan yang signifikan dengan akar N (r=Z/√N). Berdasarkan rumus
perolehan nilai Z = -2,032; p = 0,042 (p < tersebut (r = -2.023/√5) diperoleh nilai r =
0,05). Hal sama juga terjadi pada skor stres 0,90. Data tersebut menunjukkan bahwa
yang menurun signifikan dengan perolehan program MBSR memiliki effect size sebesar
nilai Z = -2,032; p = 0,042 (p < 0,05) pada 90% terhadap penurunan kecemasan pada
partisipan setelah mengikuti program individu dengan PJK.
MBSR. Hasil perolehan uji statistik tersebut
membuktikan bahwa perubahan skor Pengukuran follow up
mindfulness dan skor stres pada partisipan Peneliti melakukan follow-up yaitu
termasuk signifikan sesudah pelaksanaan dengan memberikan skala KIMS untuk
program MBSR. mengukur mindfulness, PSS untuk
mengukur kondisi stres dan BAI untuk
Uji hipotesis mengukur kondisi cemas partisipan.
Uji hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed- Follow up bertujuan untuk melihat
Rank Test,, menunjukkan bahwa terdapat perubahan pada partisipan setelah
perbedaan yang signifikan antara skor program berakhir. Follow up dilakukan 7
pretest dan posttest pada kondisi kecemasan hari setelah pengambilan hasil posttest.
partisipan dengan nilai Z = -2,023; p = 0,043 Berikut pemaparan perubahan kondisi
(p < 0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa partisipan antara posttest dan follow up.
terdapat penurunan kecemasan signifikan Uji Wilcoxon Signed-Rank Test
setelah partisipan diberikan perlakuan. menunjukkan bahwa tidak terdapat
Rata-rata skor kecemasan mengalami perbedaan yang signifikan antara skor
penurunan dari skor 31,8 menjadi 17,2 poin. posttest dan follow up pada ketiga kondisi
Gain skor yang diperoleh yaitu sebesar 14,6 partisipan yaitu kondisi mindfulness, stres
poin. Hasil posttest yang diperoleh dapat dan kecemasan. Skor mindfulness
dilihat pada Tabel 3. mengalami peningkatan dari skor 83,6
Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat menjadi 84,4 poin dengan nilai Z = -0,000; p
disimpulkan bahwa seluruh partisipan = 1,000 (p > 0,05). Skor stres meningkat dari
berjumlah 5 orang mengalami penurunan skor 12 saat posttest menjadi 13,2 poin saat
E-JOURNAL GAMAJPP 27
KECEMASAN, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK), PROGRAM MBSR.
28 E-JOURNAL GAMAJPP
MUNAZILAH & HASANAT
E-JOURNAL GAMAJPP 29
KECEMASAN, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK), PROGRAM MBSR.
sebanyak tiga kali yaitu saat pretest, posttest partisipan untuk melakukan latihan
dan follow up dengan menggunakan skala meditasi mandiri dengan rutin beberapa
yang sama kemungkinan menyebabkan hari setelah program selesai. Selain itu,
terjadinya efek belajar, meskipun peneliti peneliti diharapkan melakukan follow up
telah melakukan antisipasi dengan berulang dengan jangka waktu 3 minggu
melakukan pengacakan pada nomer aitem hingga sebulan untuk melihat ketahanan
skala. pengaruh program MBSR.
Ancaman validitas eksternal pada Saran berikutnya yaitu penelitian
penelitian ini disebabkan oleh desain menggunakan uji statistika parametrik
penelitian yang digunakan yaitu one group yang melibatkan partisipan dengan jumlah
pretest-posttest design sehingga hasil banyak sehingga hasil dapat digeneralisasi-
penelitian tidak dapat digeneralisasikan. kan. Peneliti selanjutnya perlu memperhati-
Pada penelitian ini jumlah partisipan yang kan lokasi pelaksanaan program dengan
hanya berjumlah 5 orang menyebabkan menggunakan ruangan yang tenang dan
hasil tidak dapat digeneralisasikan pada mempertimbangkan partisipan yang tidak
individu dengan PJK lainnya. Selain itu, nyaman dengan pendingin ruangan (AC).
keterbatasan yaitu lokasi Puskesmas berada Bagi partisipan disarankan untuk rutin
di pinggir jalan raya membuat suara melakukan meditasi mandiri sesuai jadwal
kendaraan terdengar hingga ke ruangan rencana meditasi mandiri jangka panjang
meskipun ruangan terletak di lantai 2. yang telah disusun saat pertemuan akhir
program. Bagi psikolog puskesmas dapat
Kesimpulan
memberikan program MBSR dapat
dijadikan sebagai alternatif program untuk
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
menurunkan stres dan atau kecemasan
program MBSR terbukti mampu
pada pasien penyakit jantung koroner di
meningkatkan kemampuan mindfulness,
puskesmas.
menurunkan stres dan berpengaruh
menurunkan kecemasan pada partisipan. Daftar Pustaka
Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang
diberikan melalui program MBSR pada Azwar, S. (2018). Metode penelitian psikologi.
pertemuan satu hingga empat, para edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
partisipan merasakan manfaat dalam Astuti, N. B. (2017). Program intervensi
menghadapi gejala kecemasan yang berbasis mindfulness untuk
dialami selama menjalani proses meningkatkan kesejahteraan psikologis
pengobatan panjang dan juga dalam caregiver pasien kanker anak. Tesis
menjalani aktivitas sehari-hari. (tidak dipublikasikan). Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Saran Baer, R. A., Smith, G. T. & Allen, K. B.
Bagi peneliti lain yang ingin (2004). Assessment of mindfulness
mengembangkan penelitian ini, disarankan by self-report-the kentucky
untuk melakukan praktik pada seluruh inventory of mindfulness skills.
teknik meditasi lebih dari satu kali karena Psychological Assessment, 11(3), 191-
terbukti membuat partisipan lebih mudah 206, doi: 10.1177/10731911042680 29
memahami instruksi. Peneliti melakukan Brown, K. W., & Ryan, R. M. (2003). The
pendampingan dengan mengingatkan benefits of being present:
30 E-JOURNAL GAMAJPP
MUNAZILAH & HASANAT
E-JOURNAL GAMAJPP 31
KECEMASAN, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK), PROGRAM MBSR.
Ogden, J. (2012). Health psychology (6th Shadish, W., Cook, T., & Campbell, D.
edition). New York: McGraw-Hill (2002). Experimental and quasi
Education. experimental designs for generalized
Pigeon, W., Allen, C., Possemato, K., Cico, causal inference. Boston: Houghton
D. B., & Treatman, S. (2014). Mifflin Company.
Feasibility and acceptability of brief Shapiro, S. L. & Carlson, L. E. (2009). The art
mindfulness program for veterans in and science of mindfulness integrating
primary case with posttraumatic mindfulness into psychology and the
stress disorder. Mindfulness, 5(5), 1-10. helping profession. Washington:
doi: 10.1007/s12671-014-0340-0 American Psychological Association.
Prawitasari, J. E. (2011). Psikologi klinis: Ski, C. F., Jlinek, M., Jackson, A. C., Murphy,
Pengantar terapan mikro dan makro. B. M. & Tompson, D. R. (2016).
Jakarta: Penerbit Hikmah. Psychosocial interventions for
Puspitasari, E. (2017). Program lansia sabar patients with coronary heart disease
berbasis reminiscence dan terapi seni and depression: A systematic review
untuk menurunkan kecemasan pada and meta-analysis. European Journal of
lansia penyandang diabetes melitus tipe Cardiovascular Nursing, 15(5), 305–316,
II. Tesis (tidak dipublikasikan). doi: 10.1177/1474515115613204.
Universitas Gadjah Mada, Wuryansari, R. (2017). Program mindfulness
Yogyakarta. for prisoners (Mindfulners) untuk
Reber, A. S. & Reber, E. S. (2010). Kamus menurunkan depresi pada narapidana.
psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tesis (tidak dipublikasikan).
Santorelli, S., Meleo-Meyer, F., & Koerbel, L. Universitas Gadjah Mada,
(2017). Mindfulness-Based Stress Yogyakarta.
Reduction (MBSR): Authorized Yalom, I. D. & Leszcz, M. (2005). The theory
curriculum guide. Worcester: and practice of group psychotherapy (5th
University of Massachusetts Medical ed). New York: Basic Book.
School.
Sasmitawati, T. A. (2008). Terapi kognitif
keperilakuan untuk mengurangi
kecemasan pada penderita asma. Tesis
(tidak dipublikasikan). Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
32 E-JOURNAL GAMAJPP