Anda di halaman 1dari 55

BAB 4

HASIL STUDI KASUS

4.1 Gambaran Lokasi Studi Kasus

4.1.1 Sejarah Berdirinya Puskesmas Benteng

Sejak diperkenalkannya konsep puskesmas pada tahun 1968, berbagai hal telah

banyak dicapai. Guna mewujudkan didirikannya Puskesmas di wilayah Bangka

Tengah dan Kecamatan Pangkalan Baru dan kemudian dibangunlah jaringan sarana

penunjang sebanyak 4 unit yaitu:

1. Puskesmas Pembantu (Pustu) Benteng

2. Puskesmas Pembantu (Pustu) Terak

3. Puskesmas Pembantu (Pustu) Namang

4. Puskesma Pembantu (Pustu) Kayu Besi

Dengan meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan maka pada tahun 1993

Puskesmas Pembantu Bentang memisahkan diri menjadi Pukesmas Induk Benteng.

Untuk menangkau seluruh wilayah kerjanya Puskesmas Benteng diperkuat dengan

1 Puskesmas Pembantu Konghin serta Poskesdes yaitu Poskesdes Marengkan,

Poskesdes Batu Belubang, Poskesdes Tanjung Gunung, Poskesdes Pedindang,

Posekesdes Mangkol.

4.1.2 Data Geografis

Wilayah Kabupaten Bangka Tengah terletak di pulau Bangka dengan luas lebih

kurang 2.280,14 Km2. Terbagi menjadi enam kecamatan yang terdiri dari

Kecamatan Koba, Kecamatan Pangkalan Baru, Kecamatan Sungai Selan, dan

Kecamatan Lubuk Besar. Secara administrasi Kabupaten berbatasan langsung


dengan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Kep. Bangka Belitung. Sebelah timur

berbatasan dengan selat kalimata dan sebelah barat dengan Selat Bangka. Jarak Ibu

Kota Kabupaten Bangka Tengah dengan Ibu Kota Provinsi kurang lebih 58 Km2.

Berdasarkan posisinya Puskesmas Benteng Terletak di Kecamatan Pangkalan

Baru Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Batas

wilayah Puskesmas Benteng adalah sebagai berikut:

- Sebelah Utara :berbatasan dengan Desa Kayu Besi

- Sebelah Selatan :berbatasan dengan Desa Kebintik

- Sebelah Barat :berbatasan dengan Kota Pangkalpinang

- Sebelah Timur :berbatasan dengan Laut Cina Selatan

Luas wilayah kerja Puskesmas Benteng 37,9 Km2 yang terdiri dari lima yaitu:

1. Desa Benteng

2. Desa Batu Belubang

3. Desa Tanjung Gunung

4. Desa Mangkol

5. Desa Pedindang
Table 4.1 Data Geografis Puskesmas Benteng

Luas Jumlah
Kepadatan
Desa/Kelurahan wilayah Penduduk
Penduduk
(Km2) Laki-laki Perempuan Total L + P

1. Benteng 3,67 1455 1353 2.808 697,30

2. Batu Belubang 4,62 1797 1631 3.428 692,30

3. Tanjung Gunung 8,59 1779 1850 3.629 398,14

4. Mangkol 11 2063 2064 4.127 355,63

5. Pedindang 10 1481 1397 2.878 259,30

Jumlah 37,9 8.575 8.295 16.870 2.402,76

4.1.3 Data Demogarfi

Jumlah pendudukpada tahun 2019 di wilayah kerja Puskesmas Benteng ada 16.870

jiwa dengan perincian Desa Benteng berjumlah 2.b0b jiwa, Desa Batu Belubang

berjumlah 3.428 jiwa, Desa Tanjung Gunung 3.629 jiwa, Desa Mangkol 4.127 jiwa,

Desa Pedindang 2.878 jiwa. Jumlah rumah tangga ada 3833 KK dengan perincian Desa

Benteng 647 KK, Desa Batu Belubang 613 KK, Desa Tanjung Gunung 758 KK, Desa

Mangkol 1189 KK, Desa Pedindang 626 KK.

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Benteng yang berjenis kelamin laki-laki

berjumlah 844 jiwa, dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 8426 jiwa.

4.1.4 Visi, Misi, Motto, Tata nilai dan Upaya Puskesmas Benteng

- Motto Puskesmas Benteng adalah Melayani dengan sepenuh hati, Kesehatan

Anda Kepuasan Kami


- Tata nilai Puskesmas Benteng

S: Senyum (Sopan dalam tutur kata dan prilaku)

I: Ikhlas (Bekerja dengan keikhlasan)

M: Melayani (Memberikan pelayanan sepenuh hati)

P: Profesional (Memberikan pelayanan sesuai dengan profesionalisme dan

kompetensi)

A: Adil (Memberikan pelayanan tanpa ada perbedan)

T: Taat (Taat dan patuh terhadap aturan dan norma yang berlaku)

I: Inovatif (Berusaha memberikan program yang inovatif)

- Upaya kesehatan Puskesmas Benteng

1. Upaya kesehatan peorangan (UKP)

a. Poli Umum

b. Poli Anak dan MTBS

c. Poli Gigi

d. Poli KI-KB

e. Pemeriksaan IVA

f. Klinik PKPR

g. Konseling Sanitasi

h. Konseling Gizi

i. Klinik Imunisasi

j. Penunjang Laboratorium Kefarmasian


k. Layanan Unit Gawat Darurat/Tindakan

2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

a. Upaya Promosi Keshatan

b. Upaya KIA- KB

c. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat

d. Upaya Penyesahan Masyarakat

e. Upaya P2M

f. Upaya Perawtan Kesehatan masyarakat (puskesmas)

3. Program Kesehatan Pembangunan diantaranya :

a. Program Usia Lanjut (Usila)

b. Kesehatan Jiwa

4.1.5 Karakteristik Subyek Penelitian/Identitas Pasien

Dalam studi kasus ini dipilih 2 penderita Diabetes Melitus dalam 2 keluarga sebagai

subyek studi kasus. Subyek sudah sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan yaitu:

4.1.5.1 Pasien Pertama

Pasien pertama yaitu Ny. A dengan diagnosa medis Diabetes Melitus dan usianya

sekarang 61 tahun. Status Ny. A menikah dan memiliki 3 orang anak sekarang Ny. A

tinggal bersama suaminya sedangkan 3 anaknya memisahkan diri atau sudah

berkeluarga. Alamat tempat tinggal Desa Tanjung Gunung RT.04. Saat ini didalam

keluarga Ny. A hanya suami yang bekerja sebagai nelayan, Agama yang dianut

keluarga Ny. A adalah agama Islam. Penanggung jawab Ny. A yaitu suaminya yang

berusia 71 tahun.
4.1.5.2 Pasien Kedua

Pasien kedua yaitu Tn. R dengan diagnosa medis Diabetes Melitus yang berusia 53

tahun. Status tuan R sekarang menikah dan memiliki 4 orang anak sekarang Tn. R

tinggal bersama isrtri dan 3 anaknya sedangkan anak pertama sudah menikah. Alamat

tempat tinggal Desa Tanjung Gunung RT.06 saat ini didalam keluarga Tn. R hanya Tn.

R yang bekerja terkadang istrinya ikut membantu Tn. R bekerja sebagai petani selain

bertani Tn. R juga seorang nelayan, Agama yang dianut keluarga Tn. R adalah agama

Islam. Penanggung jawab Tn. R adalah istrinya sendiri yang berusia 47 tahun.

4.2 Pengkajian

4.2.1 Struktur dan sifat keluarga

Tabel 4.2 struktur dan sifat keluaarga

Identitas pasien Pasien 1 Pasien 2

• Nama Ny. A Tn. R

• Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki

• Umur 61 tahun 53 tahun

• Agama Islam Islam

• Pendidikan Tidak tamat SD Tamat SD

• Pekerjaan IRT Nelayan

• Suku/ Bangsa Melayu Buton

• Alamat Desa Tanjung Gunung RT 04 Desa Tanjung Gunung RT 06

Kec. Pangkalan Baru Kec. Pangkalan Baru

• Hari/Tanggal Pengkajia Rabu, 6 juli 2022 Senin, 18 juli 2022


4.2.2 Daftar Susunan Anggota Keluarga

Tabel 4.3 Susunan Anggota Keluarga

Pasien 1

Umur TB/BB
Hubungan Pendidikan
No Nama ____________ Status Perkawinan pekerjaan (cm/kg)
Keluarga Terakhir
L P

1. Ny. A 61 Kawin Istri SD IRT 150/55

2. Tn. A 71 Kawin Suami SD Nelayan 164/63

Pasien 2

Umur Hubungan Pendidikan TB/BB


No Nama Status Perkawinan Pekerjaan
L P Keluarga Terakhir (cm/kg)

1. Tn. R 53 Kawin Suami SD Nelayan 168/60

2. Ny. S 47 Kawin Istri SD IRT 158/57

3. An. M 18 Belum menikah Anak SMA Pelajar 148/53

4. An. D 15 Belum menikah Anak SMP Pelajar 138/46

5. An. J 12 Belum menikah Anak SD Pelajar 128/39


4.2.3 Tipe Keluarga

Table 4.4 Tipe Keluarga

Tipe Keluarga Pasien 1 Pasien 2

tipe keluarga Ny. A adalah Dyad yaitu suatu rumah tangga yang terdiri Tipe keluarga Tn. R adalah tipe keluarga inti (nuclear family) yaitu satu

dari suami dan istri tanpa anak di karenakan ke 3 anaknya sudah menikah rumah tangga yang terdiri dari suami, istri, dan 3 anaknya sedangkan anak

dan hidup masing-masing. yang pertama sudah memisahkan diri atau sudah menikah

Genogram

Keterangan : Keterangan :

: Laki-laki : Garis Keturunan : Laki-laki : Garis Keturunan

: Perempuan : Tinggal Serumah : Perempuan : Tinggal Serumah

: Menikah : Klien : Menikah : Klien

: Meninggal : Meninggal
Ny. A adalah anak ke 4 dari enam bersaudara sedangkan suaminya Tn. A Tn. R adalah anak ke 2 dari tiga bersaudara sedangkan Ny.S adalah anak

adalah anak ke 3dari empat saudara, Ny A dan Tn. A menikah dan ke 3 dari lima saudaranya, Tn. R dan Ny. S menikah lalu mempunyai 4

mempunyai 3 anak. Lalu ke tiga anaknya menikah dan Ny. A tinggal anak dan tinggal serumah dengan ke 3 anaknya sedangkan anak yang

serumah dengan Tn. A. Ny. A sebagai klien mengatakan dia menderita pertama sudah menikah. Tn. R sebagai klien mengatakan dia menderita

penyakit Diabetes Melitus. penyakit Diabetes Melitus.

4.2.4 Kebutuhan Dalam Kehidupan sehari – hari

Table 4.5 Kebutuhan Dalam Kehidupan sehari – hari

Kebutuhan Dalam Kehidupan


Pasien 1 Pasien 2
sehari – hari

Kbutuhan Nutrisi keluarga Ny. A mempunyai kebiasaan makannya dalam sehari 2-3 kali, keluarga Tn. R mempunyai kebiasaan makannya dalam sehari 2-3

makanan yang dimakan sehari-hari seperti nasi, lauk pauk, sayur- kali, menu makanan yang dimakan untuk keluarganya seperti nasi,

sayuran tahu tempe terkadang juga mengkonsumsi buah-buahan. lauk pauk, sayur-sayuran tahu tempe terkadang juga

Pengelolahan makanan keluarga Ny. A mengatakan bahan-bahannya mengkonsumsi buah-buahan. Dalam pengelolahan makanannya

dipotong terlebih dulu baru dicuci dan cara penyajian makanan pada Tn.R mengatakan bahan-bahannya dipotong dulu baru dicuci dan

keluarga Ny. A menggunakan penutup makanan, keluarga Ny. A tidak cara penyajian makanan pada keluarga Tn.R tertutup

ada yang mempunyai alergi dengan makanan. Keluarga Ny. A menggunakan penutup makanan. Keluarga Tn. R tidak ada yang

mempunyai alergi makanan. keluarga Tn. R mengelola air minum


mengelola air minum dengan cara dimasak terlebih dulu baru diminum. dengan cara dimasak terlebih dulu sebelum diminum dan sumber

air yang diminum didapatkan dari sumur bor air minum yang didapat dari sumur bor dan air isi ulang

Kebutuhan Eliminasi Keluarga Ny. A mengatakan BAB (buang air besar) sebanyak 1-2 kali Keluarga Tn. R mengatakan BAB(buang air besar)sebanyak 1-2

sehari dan BAK (buang air kecil) 5-6 kali sehari dan tidak ada yang kali sehari dan BAK(buang air kecil) 5-6 kali sehari dan tidak ada

mengalami gangguan BAB( buang air besar) dan BAK (buang air kecil) yang mengalami gangguan BAB( buang air besar)dan BAK(buang

pada keluarga Ny. A air kecil) pada keluarga Tn. R

Kebutuhan Istirahat dan Tidur Dalam kebutuhan istirahat dan tidur keluarga Ny. A waktu tidur pada Dalam kebutuhan istirahat dan tidur keluarga Tn. R waktu tidur

malam hari pukul 21.30 WIB dan bangun pukul 05.00 WIB sehingga pada malam hari pukul 21.00 WIB dan bangun pukul 05.00 WIB.

keluar Ny. A tidak ada yang mengalami gangguan tidur. Tn. R sendiri sering tidur siang 1-2 jam.

Kebutuhan Aktivitas Dalam kebutuhan aktivitas keluarga Ny. A mengatakan tidak ada yang Dalam kebutuhan aktivitas keluarga Tn. R mengatakan tidak ada

mempunyai kebiasaan berolahraga. Dalam keseharian biasanya Ny. A yang berolahraga dan Tn. R bekerja sebagai Nelayan dan Bertani,

memanfaatkan waktu senggang dengan menonton TV dan sholat. Dalam kegiatan sehari-hari Tn. G hanya menonton TV dan berkumpul

keluarga Ny. A yang bekerja, adalah Suaminya Ny. A yaiti Tn. A. bersama keluarga, sholat dan sesekali berjemur di halaman rumah.

Kebutuhan Personal Hygiene Keluarga Ny. A mengatakan mandi, ganti pakaian, sikat gigi, dan cuci Keluarga Tn. R mengatakan mandi, ganti baju 3x sehari, sikat gigi,

rambut sebanyak 2x sehari. Mandi dengan menggunakan sabun, cuci dan cuci rambut 2x sehari. Mandi dengan menggunakan sabun,
rambut/keramas menggunakan shampo dan gosok gigi menggunakan cuci rambut/keramas menggunakan shampo dan gosok gigi

odol serta seminggu sekali memotong kuku. menggukan odol serta seminggu sekali memotong kuku

Riwayat Spiritual Keluarga Ny. A mengatakan mereka menganut agama Islam. Keluarga Keluarga Tn. R megatakan menganut agama Islam dan rajin dalam

Ny. S tidak ada nilai kepercayaan agama yang bertentangan dengan melakukan ibadah shalat 5 waktu. Keluarga Tn. R tidak ada nilai

kesehatan. Dan Ny. A sering mengikuti kegiatan keagamaan seperti kepercayaan agama yang bertentangan dengan kesehatan. Dalam

pengajian setiap hari Jumat keluarga Tn. R ada yang mengikuti kegiatan keagamaan yaitu Ny.

S seperti pengajian.

4.2.5 Faktor Sosial Budaya dan Ekonomi

Table 4.6 Faktor Sosial Budaya dan Ekonomi

Pasien 1 Pasien 2

Dalam keluarga Ny A yang bekerja adalah Tn. A yang mempunyai penghasilan Dalam keluarga Tn. R yang bekerja Tn. R sendiri dan juga anaknya yang

tidak menentu, Tn. A mengatakan perkiraan penghasilan perbulan Rp. membuka usaha warung didepan rumah, Tn. R mengatakan penghasilan

1.000.000. – 2.000.000 dari hasil nelayan dan pengeluaran perbulan kurang perbulannya kurang lebih Rp. 1.000.000 – 3.000.000 dari hasil nelayan,

lebih Rp. 1.000.000 – 2.000.000. Terkadang ada juga uang masukan dari bertani dan usaha anaknya. Pengeluaran perbulan Keluarga Tn. R kurang

pemberian anak- anaknya kurang lebih Rp. 500.000 – 1.000.000. Yang lebih Rp. 1.000.000 – 3.000.000. Yang berperan sebagai pengelolahan

berperan sebagai pengelolahan keuangan pada keluarga Ny. A adalah Ny. A keuangan pada keluarga Tn. R adalah Ny. S.

sendiri.
4.2.6 Faktor Lingkungan

Tabel 4.7 Faktor Lingkungan

Faktor Lingkungan Pasien 1 Pasien 2

Perumahan Keluarga Ny. A mengatakan mereka mempunyai bangunan rumah Keluarga Tn. R mengatakan mereka mempunyai bangunan rumah sendiri,

sendiri, dengan luas bangunan ± 15x 18 m², sedangkan luas dengan luas bangunan ± 9 x 6 m², dan luas perkarangan rumah rumah ±

perkarangan rumah rumah ± 6 x 5 m², dengan jenis bangunan semi 18 x 14 m², dengan jenis bangunan permanen yang terdiri dari teras,

permanen yang terdiri dari 1.ruang tamu, 1 rtuang tengah, 3 kamar 1.ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dapur dan wc. Atap rumah

tidur, 1 ruang keluarga, ruang makan, dapur dan wc. Atap rumah menggunakan asbes, ventilasi atau pencahayaan cukup, lantai rumah dari

menggunakan seng, ventilasi atau pencahayaan cukup, lantai rumah semen dan tampak bersih, penerangan menggunakan listrik, tempat

dari semen dan tampak bersih, penerangan menggunakan listrik, pembuangan sampah ditempat sampah, pengelolahan sampah dengan cara

tempat pembuangan sampah ditempat sampah, pengelolahan dibakar, saluran pembuangan air limbah mengalir, penempatan perabotan

sampah dengan cara dibakar, saluran pembuangan air limbah rumah tangga tampak teratur dengan keadaan bersih

mengalir, penempatan perabotan rumah tangga tampak cukup

teratur dengan keadaan bersih


2 Keterangan : 7
Keterangan :
1 1. Ruang Tamu
2 1. Kamar
2. Kamar
3. Kamar
1 2. Ruang Tamu
3 4. Kamar
3. Kamar
3 4. Kamar
5. Ruang makan
5. Ruang tengah
6. Dapur
6. dapur
4 5
7. Kamar Mandi/WC
7. Kamar Mandi/WC
4 5 8. teras
7
6 6
7

Gambar 4.4 Denah Rumah Keluarga Ny. A Gambar 4.3 Denah Rumah Keluarga Tn. R

Sumber air bersih Dalam keluarga Ny. A mengatakan mendapatkan sumber air bersih Dalam keluarga Tn. R mengatakan mendapatkan sumber air bersih dari

dari sumur bor milik sendiri dengan kualitas air tidak berwarna, sumur bor milik sendiri dengan kualitas air tidak berwarna, tidak berasa,

tidak berasa, dan tidak berbau dengan jarak kurang lebih 10 meter dan tidak berbau dengan jarak kurang lebih 10 meter dari jamban dan

dari jamban dan letaknya dibelakang rumah. Air minum keluarga letaknya dibelakang rumah. Air minum keluarga bersumber dari air sumur

bersumber dari air sumur yang dimasak terlebih dahulu. yang dimasak terlebih dahulu.

Jamban WC Dalam keluarga Ny. A mengatakan mempunyai jamban/WC sendiri Dalam keluarga Tn R mengatakan mempunyai jamban/WC sendiri yang

yang terletak didalam rumah. Berbentuk leher angsa dengan kondisi terletak didalam rumah. Berbentuk leher angsa dengan kondisi jamban/

jamban/ WC terpelihara cukup baik WC terpelihara cukup baik


SPAL ( Saluran Dalam keluaraga Ny. A mengatakan mereka untuk membuang air Dalam keluarga Tn. R mengatakan mereka untuk membuang air limbah ke

Pembuangan Air limbah ke bandar/got yang alirannya dari belakang ke samping bandar /got yang alirannya belakang rumahnya biasanya air limbah tidak

Limbah) rumahnya, biasanya air limbah berbau dan terkadang juga tidak berbau dan terkadang juga berbau, alirannya lancar tidak tergenang serta

berbau, alirannya lancar, tidak tergenang dan kondisinya tertutup kondisinya tertutup dan ada juga yang terbuka

ada juga terbuka

Fasilitas Sosial dan Dalam keluarga Ny. A mengatakan mereka menggunakan fasilitas Dalam keluarga Tn. R mengatakan mereka menggunakan fasilitas

Fasilitas Kesehatan kesehatan seperti, praktek dokter Jarak fasilitas kesehatan seperti kesehatan seperti, praktek dokter Jarak fasilitas kesehatan seperti praktek

praktek dokter ± 2 k m dari rumah, dokter ± 2 k m dari rumah.

4.2.7 Kesahatan

4.2.7.1 Riwayat Kesehatan Keluarga

Tabel 4.8 Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien 1 Pasien 2

1. Ny. A (61 tahun) 1. Tn. R (53 tahun)

Ny. A mengatakan bahwa dirinya sudah ± 4 Tahun memiliki riwayat Tn. R mengatakan dirinya menderita penyakit DM ± sejak 3 tahun

penyakit Diabetes Melitus (DM). Ny. A mengatakan kurang mengetahui lalu. Tn. R apabila sakit baru berobat ke puskesmas. Tn.R mengatakan

tentang apa itu DM dan penyebab DM. Pada saat pengkajian Ny. A tidak mengetahui tentang pengertian, penyebab, tanda & gejala,

mengeluh mudah lelah, sering mersa lapar dan penglihatan gabur, semua pencegahan serta pengobatan DM secara tepat. Pada saat pengkajian
aktivitas di lakukannya sendiri, HB: 335 mg/dl (GDS) tekanan darah Tn.R mudah lelah saat beraktivitas. HB: 290 mg/dl (GDS), tekanan

120/97 mmHg, RR 22x/menit, nadi 94 x/menit. darah 110/80 mmHg, RR 18x/menit, nadi 80x/menit

2. Ny. S (47 tahun)

2. Tn. A (71 tahun) Ny. S mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengalami penyakit

Tn. A mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengalami penyakit yang yang serius hanya batuk filek atau demam biasa dan hanya membeli

serius hanya batuk filek atau demam biasa dan hanya membeli obat di obat di toko saja. Pada saat pengkajian Ny.S mengatakan tidak ada

toko saja. Pada saat pengkajian Tn. A mengatakan tidak ada keluhan keluhan apapun tekanan darah Ny. J 120/80 mmHg, pernafasan

apapun tekanan darah 110/80 mmHg, pernafasan 20x/menit, nadi 22x/menit, nadi 80x/menit

80x/menit 3. An. M (18 tahun)

Pada saat pengkajian An. M mengatakan tidak ada keluhan apapun

tekanan darah 110/80 mmHg, pernafasan 20x/menit, nadi 80x/menit.

4. An. D (15 tahun)

Pada saat pengkajian An. D mengatakan tidak ada keluhan apapun

tekanan darah 110/80 mmHg, pernafasan 20x/menit, nadi 82/menit

5. An. J (12 tahun)

Pada saat pengkajian An. J mengatakan tidak ada keluhan apapun

tekanan darah 110/80 mmHg, pernafasan 20x/menit, nadi 80x/menit


4.2.7.2 Kebiasaan Dalam Keluarga

Tabel 4.9 Kebiasaan Dalam Keluarga

Pasien 1 Pasien 2

Dalam keluarga Ny. A mengatakan mereka tidak ada yang mempunyai kebiasaan Dalam keluarga Tn. R mengatakan mempunyaiada yang merokok, yaitu Tn. R

merokok dan tidak mengkonsumsi minum-minuman keras, keluarga Ny. A sendiri, tidak ada anggota keluarga yang mengkonsumsi minum-minuman keras,

mengatakan pada saat kepergi dari keluar rumah selalu menggunakan alas kaki. dan tidak ada kebiasaan tidak menggunakan alas kaki.

4.2.7.3 Fungsi Keluarga

Tabel 4.10 Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga Pasien 1 Pasien 2

Fungsi Afektif Anggota keluarga Ny. A saling mendukung dan memberi motivasi Anggota keluarga Tn. R saling mendukung dan memberi motivasi satu

satu sama lain. sama lain.

Fungsi Sosialisasi Anggota keluarga Ny. A menjalin hubungan yang baik dengan Anggota keluarga Tn. R menjalin hubungan yang baik dengan masing-

masing-masing anggota keluarga dan tetangganya, saling menyapa masing anggota keluarga dan tetangganya, saling menyapa saat

saat bertemu. bertemu.

Fungsi Perawatan Ny. A mengatakan ketika ada anggota keluarga yang sakit , Tn. R mengatakan ketika ada anggota keluarga yang sakit , langsung

Kesehatan langsung dibawa ke rumah sakit atau klinik dokter dibawa ke rumah sakit atau klinik dokter
Fungsi Reproduksi Jumlah anak Ny. A adalah 3 orang, Ketiga anaknya sudah tidak Jumlah anak Tn. R adalah 4 orang, anak peratama sudah menikah

tinggal lagi dengan Ny. A karena sudah menikah, Dalam keluarga sedangkan ketiga anak yang lain masih tinggal bersama Tn. R, Dalam

Ny. A sudah tidak menggunakan KB lagi karena sudah tua. keluarga tn. R sudah tidak menggunakan KB lagi dikarenakan sudah

tua.

Fungsi Ekonomi Dalam keluarga Ny A yang bekerja adalah Tn. A yang mempunyai Dalam keluarga Tn. R yang bekerja Tn. R sendiri dan juga anaknya

penghasilan tidak menentu, Tn. A mengatakan perkiraan yang membuka usaha warung didepan rumah, Tn. R mengatakan

penghasilan perbulan Rp. 1.000.000. – 2.000.000 dari hasil nelayan penghasilan perbulannya kurang lebih Rp. 1.000.000 – 3.000.000 dari

dan pengeluaran perbulan kurang lebih Rp. 1.000.000 – 2.000.000. hasil nelayan, bertani dan usaha anaknya. Pengeluaran perbulan

Terkadang ada juga uang masukan dari pemberian anak- anaknya Keluarga Tn. R kurang lebih Rp. 1.000.000 – 3.000.000. Yang

kurang lebih Rp. 500.000 – 1.000.000. Yang berperan sebagai berperan sebagai pengelolahan keuangan pada keluarga Tn. R adalah

pengelolahan keuangan pada keluarga Ny. A adalah Ny. A sendiri. Ny. S.

4.2.7.4 Tugas Keperawatan Keluarga

Tabel 4.11 Tugas Keperawatan Keluarga

Tugas Keperawatan
Pasien 1 Pasien 2
Keluarga

Mengenal Masalah Ny. A mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit yang Tn. R mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit yang

Kesehatan Keluarga dialaminya sekarang, Ny. A mengatakan kurang mengetahui dialaminya sekarang, dan kurang mengetahui pengertian, tanda dan

pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan cara pencegahan gejala, penyebab dan cara pencegahan DM yang dialaminya, Tn. R juga
DM yang dialaminya, pada saat pengkajian Ny. A mengatakan jika Tn. R sakit akan segera berobat ke pelayanan

mengkonsumsi obat dari klinik dokter, Ny. A juga mengatakan kesehatan terdekat seperti puskesmas

jika ada anggota keluarga yang sakit akan segera berobat ke

pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas

Mengambil Keputusan Dalam mengambil keputusan, Ny. A cukup baik, ditandai Dalam mengambil keputusan, Tn. Rcukup baik, ditandai dengan pada

dengan pada saat ada masalah kesehatan maka Ny. A berobat saat ada masalah kesehatan maka Tn. R berobat kepelayanan

kepelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas kesehatan terdekat seperti puskesmas

Merawat Anggota Tugas anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga yang Tugas anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga yang Sakit sakit masih kurang baik ditandai dengan anggota keluarga masih kurang baik ditandai dengan anggota keluarga kurang

kurang mengetahui kondisi penyakit yang dialami, Serta mengetahui kondisi penyakit yang dialami, Serta pengobatan yang

pengobatan yang tepat untuk anggota keluarga yang sakit. Ny. tepat untuk anggota keluarga yang sakit. Tn. R mengatakan istri dan

A mengatakan suami dan anak-anaknya yang merawatnya anak-anaknya yang merawatnya apabila dirinya sakit.

apabila dirinya sakit.

Memelihara Dalam memelihara lingkungan, Keluarga Ny. A cukup baik Dalam memelihara lingkungan, Keluarga Tn. R cukup baik terlihat

Lingkungan terlihat dengan keadaan rumah yang bersih dan rapi, ventilasi dengan keadaan rumah yang bersih dan rapi, ventilasi cukup,

cukup, penerangan cukup, perabotan tertata rapi, kondisi ruang penerangan cukup, perabotan tertata rapi, kondisi ruang tamu dan

tamu dan dapur cukup bersih. Halaman pekarangan rumah dapur cukup bersih. Halaman pekarangan rumah ditanami tanaman dan

ditanami tanaman dan rumput hias, lantai keramik. Sampah rumput hias, lantai keramik. Sampah dikelola dengan cara dibuang ke

dikelola dengan cara dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Pengaturan perabotan teratur,
(TPS). Pengaturan perabotan teratur, tidak ada faktor yang tidak ada faktor yang membahayakan fisik dan tidak ada binatang

membahayakan fisik dan tidak ada binatang peliharaan peliharaan

Meenggunakan Fasilitas Dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, Keluarga Dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, Keluarga Ny. A

Pelayanan Kesehatan Ny. A cukup baik ditandai dengan apabila keluarganya sakit cukup baik ditandai dengan apabila keluarganya sakit akan berobat ke

akan berobat ke klinik dokter. klinik dokter.

4.2.7.5 Tahap Perkembangan Keluarga


Tabel 4.12 Tahap Perkembangan Keluarga
Pasien 1 Pasien 2
Dalam keluarga Ny. A tahap perkembangan keluarganya yaitu tahap Dalam keluarga Tn. R tahap perkembangan keluarganya yaitu tahap

keluarga usia pertengahan yang dimana dengan ditandai Ny. A hanya keluarga anak dewasa atau pelepasan yang dimana dengan ditandai Tn. R

tinggal bersama suami. yang memiliki anak 3 yang tinggal bersamanya dan istrinya
4.2.7.6 Kesehatan Ibu dan Anak
Tabel 4.13 Kesehatan Ibu dan Anak
Pasien1 Pasien 2
Jumlah anak Ny. A adalah 3 orang, Ketiga anaknya sudah tidak tinggal lagi Jumlah anak Tn. R adalah 4 orang, anak peratama sudah menikah sedangkan

dengan Ny. A karena sudah menikah, Dalam keluarga Ny. A sudah tidak ketiga anak yang lain masih tinggal bersama Tn. R, Dalam keluarga tn. R sudah

menggunakan KB lagi karena sudah tua. tidak menggunakan KB lagi dikarenakan sudah tua.

4.2.7.7 Kesehatan Lansia


Tabel 4.14 Kesehatan Lansia
Pasien 1 Pasien 2
Dalam keluarga Ny. A terdapat lansia yaitu Ny. A berumur 61 tahun dan Tn. Dalam keluarga Tn. R tidak terdapat lansia, Tn. R baru berumur 53 tahun dan

A yang berumur 71 tahun memiliki hubungan baik dan tidak ada faktor bahaya Ny.S yang berumur 47 tahun memiliki hubungan baik dengan antar anggota

fisik keluarga lainnya dan tidak ada faktir bahaya fisik

4.2.8 Pemeriksaan Fisik


Tabel 4.15 Pemeriksaan Fisik
Pasien 1
No Aspek yang dinilai Ny. A Tn. A
1. Kesadaran Composmentis (kesadaran penuh) Composmentis (kesadaran penuh)

2. Penampilan Tampak rapi dan bersih Tampak rapi dan bersih


3. Keluhan Ny. A mengatakan mudah lelah, sering merasa lapar dan Tn. A mengatakan tidak ada keluhan apapun saat dilakukan

penglihatan sering gabur pengkajian

4. Tanda-tanda vital TD: 120/97 mmHg, RR: 20x/menit, N: 94x/menit TD: 110/90 mmHg, RR: 20x/m, N: 80x/m

5. Kepala Bentuknya bulat dan semetris keadaan umum bersih tidak ada Rambut pendek lurus, penyebaran merata, hitam beruban, bersih,

ketombe, warna rambut hitam putih tidak ada kelainan

6. Mata Simetris, Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, tidak Simetris, scleratidak ikterus, konjungtiva tidak anemis,tidak ada

ada peradangan, Ny. A mengatakan penglihatannya sering peradangan.

gabur

7. Hidung Bersih, tidak ada secret, tidak ada kelainan Bersih, tidak ada secret, tidak ada kelainan

8. Mulut Kebersihan tampak bersih, mukosa bibir lembab, lidah bersih Kebersihan tampak bersih, mukosa bibir lembab, lidah bersih

9. Telinga Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka

10. Leher Kesulitan menelan tidak ada, tidak ada kelenjar tiroid dan Kesulitan menelan tidak ada, tidak ada kelenjar tiroid dan tidak

tidak ada pembesaran kelenjar ada pembesaran kelenjar

11. Dada Bentuk tampak cembung, Pergerakan dada simetris Pergerakan dada simetris

12. Abdomen Bentuknya tampak cembung dan simetris, Tidak ada nyeri Bentuknya tampak cembung dan simetris, Tidak ada nyeri tekan

tekan

13. Ekstremitas atas Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cidera, dan Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cidera, dan

simetris simetris

14. Ekstremitas bawah Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cidera, dan Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cidera, dan

simetris simetris
15. Kekuatan otot Kanan 4 4 kanan Kanan 5 5 kanan

Kiri 4 4 kiri Kiri 5 5 kiri

16. Genetalia Tidak ada gangguan pada bagian genetalia Tidak ada gangguan pada bagian genetalia

Pasien 2
No Aspek yang
Tn. R Ny. S An. M An. D An. J
dinilai

1. Kesadaran Composmentis(kesadaran Composmentis(kesadaran Composmentis(kesadaran Composmentis(kesadaran Composmentis(kesadaran

penuh) penuh) penuh) penuh) penuh)

2. Penampilan Tampak rapi dan bersih Tampak rapi dan bersih Tampak rapi dan bersih Tampak rapi dan bersih Tampak rapi dan bersih

3. Keluhan Tn. R mengatakan sering Ny.S mengatakan tidak An. M mengatakan tidak An. D mengatakan tidak An. J mengatakan tidak

cepat lelah setelah ada keluhan apapun saat ada keluhan apapun saat ada keluhan apapun saat ada keluhan apapun saat

beraktivitas. dilakukan pengkajian dilakukan pengkajian dilakukan pengkajian dilakukan pengkajian

4. Tanda-tanda TD : 110/80 mmHg, N : TD : 140/90 mmhg, N TD : 120/80 mmHg, N TD : 120/80 mmHg, N TD : 110/80 mmHg, N

vital 88x/menit, RR : : 80x/menit, RR : : 80x/menit, RR : : 80x/menit, RR : : 80x/menit RR :

20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit

5. Kepala Rambut pendek lurus, Rambut panjang ikal, Rambut panjang lurus, Rambut pendek lurus, Rambut pendek ikal,

penyebaran merata, hitam penyebaran merata hitam hitam, bersih, tidak ada hitam, bersih, tidak ada hitam, bersih, tidak ada

kelainan kelainan kelainan


beruban, bersih, tidak ada beruban, bersih, tidak ada

kelainan kelainan

6. Mata Simetris, scleratidak Simetris, scleratidak Simetris, scleratidak Simetris, scleratidak Simetris, scleratidak

ikterus, konjungtiva tidak ikterus, konjungtiva tidak ikterus, konjungtiva tidak ikterus, konjungtiva tidak ikterus, konjungtiva tidak

anemis, tidak ada anemis, tidak ada anemis, tidak ada anemis, tidak ada anemis, tidak ada

peradangan. peradangan. peradangan. peradangan. peradangan.

7. Hidung Bersih, tidak ada secret, Bersih, tidak ada secret, Bersih, tidak ada secret, Bersih, tidak ada secret, Bersih, tidak ada secret,

tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan

8. Mulut Kebersihan tampak Kebersihan tampak Kebersihan tampak Kebersihan tampak Kebersihan tampak

bersih, mukosa bibir bersih, mukosa bibir bersih, mukosa bibir bersih, mukosa bibir bersih, mukosa bibir

lembab, lidah bersih lembab, lidah bersih lembab, lidah bersih lembab, lidah bersih lembab, lidah bersih

9. Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada

serumen, tidak ada luka serumen, tidak ada luka serumen, tidak ada luka serumen, tidak ada luka serumen, tidak ada luka

10. Leher Kesulitan menelan tidak Kesulitan menelan tidak Kesulitan menelan tidak Kesulitan menelan tidak Kesulitan menelan tidak

ada, tidak ada kelenjar ada, tidak ada kelenjar ada, tidak ada kelenjar ada, tidak ada kelenjar ada, tidak ada kelenjar

tiroid dan tidak ada tiroid dan tidak ada tiroid dan tidak ada tiroid dan tidak ada tiroid dan tidak ada

pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar

11. Dada Pergerakan dada simetris Bentuk tampak cembung, Bentuk tampak cembung, Pergerakan dada simetris Pergerakan dada simetris

Pergerakan dada simetris Pergerakan dada simetris


12. Abdomen Simetris, Tidak ada nyeri Bentuknya tampak Bentuknya tampak Simetris, Tidak ada nyeri Simetris, Tidak ada nyeri

tekan cembung dan simetris, cembung dan simetris, tekan tekan

Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan

13. Ektremitas atas Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan,

pergerakan bebas, tidak pergerakan bebas, tidak pergerakan bebas, tidak pergerakan bebas, tidak pergerakan bebas, tidak

ada cidera, dan simetris ada cidera, dan simetris ada cidera, dan simetris ada cidera, dan simetris ada cidera, dan simetris

14. Ekstremitas Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan,

bawah pergerakan bebas, tidak pergerakan bebas, tidak pergerakan bebas, tidak pergerakan bebas, tidak pergerakan bebas, tidak

ada cidera, dan simetris ada cidera, dan simetris ada cidera, dan simetris ada cidera, dan simetris ada cidera, dan simetris

15. Kekuatan otot Kanan 5 5 kanan Kanan 5 5 kanan Kanan 5 5 kanan Kanan 5 5 kanan Kanan 5 5 kanan

Kiri 5 5 kiri Kiri 5 5 kiri Kiri 5 5 kiri Kiri 5 5 kiri Kiri 5 5 kiri

16. Genetalia Tidak ada gangguan pada Tidak ada gangguan pada Tidak ada gangguan pada Tidak ada gangguan pada Tidak ada gangguan pada

bagian genetalia bagian genetalia bagian genetalia bagian genetalia bagian genetalia
4.2.9 Tingkat Kemandirian Keluarga

Tabel 4.16 Tingkat Kemandirian Keluarga

Pasien 1

No Kriteria I II III IV
1. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat   
2. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai
  
rencana keperawatan yang disepakati
3. Mengetahui serta dapat mengutarakan masalah kesehatan yang
 
lalu secara benar
4. Melakukan tindakan keperawatan secara sederhana sesuai yang
 
dianjurkan
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melakukan tindakan promotif

Keluarga Ny. A termasuk tingkat kemandirian keluarga ke-III yaitu keluarga

menerima petugas kesehatan yang datang, menerima pelayanan kesehatan yang

diberikan, dapat mengungkapkan masalah kesehatan yang lalu dengan benar,

melakukan tindakan keperawatan secara sederhana sesuai yang dianjurkan,

Pasien 2

No Kriteria I II III IV
1. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat   
2. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai
  
rencana keperawatan yang disepakati
3. Mengetahui serta dapat mengutarakan masalah kesehatan yang
 
lalu secara benar
4. Melakukan tindakan keperawatan secara sederhana sesuai yang
 
dianjurkan
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melakukan tindakan promotif
Keluarga Tn. R termasuk tingkat kemandirian keluarga ke-III yaitu keluarga

menerima petugas kesehatan yang datang, menerima pelayanan kesehatan yang

diberikan, dapat mengungkapkan masalah kesehatan yang lalu dengan benar,

melakukan tindakan keperawatan secara sederhana sesuai yang dianjurkan.

4.2.10 Analisa Data

Tabel 4.17 Analisa Data

Pasien 1

Masalah
No Data Masalah Kesehatan
Keperawatan

1. Ds : Ketidakmampuan Defisit Pengetahuan

- Ny. A dan keluarga mengatakan tidak begitu keluarga mengenal

paham tentang penyakit Diabetes Melitus masalah kesehatan

(pengertian, tanda dan gejala, serta komplikasi). anggota keluarga

- Ny. A dan keluarga mengatakan hanya tahu cara

merawat keluarga dengan Diabetes Melitus di

rumah dengan tidak makan atau minum gula

berlebihan.

- Ny. A dan keluarga mengatakan tidak tahu secara

rinci cara merawat keluarga dengan Diabetes

Melitus di rumah.

DO :

- Ny. A dan keluarga tidak dapat menjawab sebagian

pertanyaan tentang penyakit Diabetes Melitus.

- TD : 120/97 mmHg RR : 20x/m

N : 94x/m GDS: 335 mg/dl


2. DS : Ketidakmampuan Resiko ketidakstabilan

- Ny. A mengatakan rutin mengkonsumsi obat anti keluarga merawat kadar glukosa darah

diabetes (Metformin) anggota keluarga

- Ny. A dan keluarga mengatakan tidak begitu yang sakit Diabetes

paham tentang diit penderita Diabetes Melitus. Melitus.

- Ny. A mengatakan selama di rumah, Ny. A tidak

pernah memeriksa kadar gula darahnya.

- Ny. A mengatakan sering merasa lapar, Ny. A juga

mengatakan sering buang air kecil terutama di

malam hari dan penglihatannya sering gabur.

DO :

- TD :171/97 mmHg GDS : 335 mg/Dl

N : 94x/m RR : 20x/m

- Ny. A mendapat obat oral (Metformin 3x1/hari).

- Ny. A tidak mendapat obat injeksi.

Pasien 2

Masalah
No Data Masalah Kesehatan
Keperawatan

1. DS : Ketidakmampuan Defisit Pengetahuan

- Tn. R dan keluarga mengatakan hanya tahu beberapa keluarga mengenal

tentang penyakit Diabetes Melitus adalah penyakit masalah kesehatan

kencing manis karena mengkonsumsi gula berlebihan anggota keluarga

tetapi tidak tahu secara rinci (pengertian, tanda dan

gejala, serta komplikasi).


- Tn. R dan keluarga mengatakan tidak tahu

bagaimana cara yang benar merawat keluarga sakit

Diabetes Melitus.

DO :

- Tn. R dan keluarga tidak dapat menjawab sebagian

pertanyaan tentang penyakit Diabetes Melitus.

- TD : 110/80 mmHg RR : 20x/m

N : 80 x/m GDS: 290 mg/dl

2. DS : Ketidakmampuan Resiko

- Tn. R mengatakan rutin mengkonsumsi obat anti keluarga merawat ketidakstabilan kadar

diabetes (Metformin) anggota keluarga glukosa darah

- Tn. R dan keluarga mengatakan tidak begitu paham yang sakit Diabetes

tentang diit penderita Diabetes Melitus. Melitus.

- Tn. R mengatakan selama di rumah, Tn. R sesekali

pernah memeriksa kadar gula darahnya.

- Tn. R mengatakan sering merasa cepat lelah saat

beraktivitas.

DO :

- TD : 110/80 mm/Hg RR : 20 x/m

N : 85 x/m GDS: 290 mg/dl


4.2.11 Data Fungsi Perawatan Keluarga

Tabel 4.18 Data Fungsi Perawatan Keluarga

Pasien 1

Hari/
No Masalah Data Fungsi Perawatan Keluarga Masalah Keperawatan
Tanggal

1. Senin, 04 Masalah kesehatan: 1. Ketika ditanya tentang penyakit DM 1. Ketidakmampuan keluarga

Juli 2022 Kurang atau tidak pada Ny. A: dalam mengenal masalah

sehat penyakit a. Ny. A mengatakan menderita DM

Hipertensi pada Ny. tahun

A b. Keluarga Ny. A mengatakan tidak

mengetahui tentang pengertian,

penyebab, tanda & gejala,

pencegahan serta pengobatan DM

secara tepat.

c. Saat dilakukan pengkajian Ny. A

mengatakan sering buang air kecil

terutama di malam hari dan

penglihatannya sering gabur

2. Ny. A mengatakan periksa kesehatan 2. Kemampuan keluarga

kepelayanan kesehatan seperti, dalam mengambil

puskesmas keputusan

3. Ny. A mengatakan tidak tahu cara 3. Ketidakmampuan keluarga

menangani serta perawatan DM secara merawat anggota keluarga

tepat yang sakit khusus nya Ny. S

4. Keluarga Ny. A sudah mampu 4. Kemampuan keluarga

memelihara lingkungan rumah yang dalam memodifikasi


ditandai dengan penataan perabotan lingkungan rumah yang

rumah tangga terlihat tampak teratur, mempengaruhi kesehatan

kondisi lantai bersih, penerangan

cukup, ventilasi cukup

5. Ny. A mengatakan biasanya 5. Kemampuan keluarga

memeriksa kesehatannya di pelayanan memanfaatkan fasilitas

kesehatan seperti puskesmas kesehatan

Pasien 2

Hari/ Masalah Data Fungsi Perawatan Keluarga Masalah Keperawatan


No
Tanggal

1. Senin, Masalah kesehatan: 1. Ketika ditanya tentang penyakit 1. Ketidakmampuan keluarga

18 Juli Kurang atau tidak sehat Hipertensipada Tn. R : dalam mengenal masalah

2022 penyakit Hipertensi a. Tn. Gmengatakan menderita DM

pada Tn. G tahun lalu

b. Keluarga Tn.R mengatakan tidak

mengetahui tentang pengertian,

penyebab, tanda & gejala,

pencegahan serta pengobatan

DM secara tepat.

d. Saat dilakukan pengkajian Tn. R

mengeluh Mengeluh sering

mudah lelah saat beraktivitas.

2. Tn. R mengatakan periksa kesehatan 2. Kemampuan keluarga dalam

kepelayanan kesehatan diklinik mengambil keputusan

dokter
3. Tn. R mengatakan tidak tahu cara 3. Ketidakmampuan keluarga

menangani serta perawatan merawat anggota keluarga

Hipertensi secara tepat yang sakit khusus nya Tn. R

4. Keluarga Tn. R sudah mampu 4. Kemampuan keluarga dalam

memelihara lingkungan rumah yang memodifikasi lingkungan

ditandai dengan penataan perabotan yang mempengaruhi

rumah tangga terlihat tampak teratur, kesehatan

kondisi lantai bersih, penerangan

cukup, ventilasi cukup

5. Tn. G mengatakan biasanya 5. Kemampuan keluarga

memeriksa kesehatannya ke memanfaatkan fasilitas

puskesmas kesehatan

4.2.12 Skoring

Tabel 4.19 Skoring Penyakit Diabetes Melitus (DM)

Pasien 1

Skoring Penyakit DM pada Ny. A dengan resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah: 3/3x1 1 1. Ny. A mengatakan menderita DM ±

Kurang atau tidak sehat sejak 4 tahun lalu

2. Saat dilakukan pengkajian Ny. A

mengeluh Mengeluh sering cepat

lelah, sering merasa lapar dan

penglihatannya sering gabur.


3. GDS : 335 mg/dl, tekanan darah

120/97 mmHg, nadi 94 x/menit,

pernafasan 20 x/menit

2. Kemungkinan masalah 1/2x2 1 1. Pengetahuan keluarga dalam bentuk

dapat diubah: tindakan untuk menangani masalah

Hanya sebagian kurang memadai ditandai keluarga

tidak tau perawatan pada penderita

DM

2. keluarga tidak dapat memmanfaatkan

fasilitasi teknologi tentang DM

seperti hp dan komputer

3. Sumber perawat dalam bentuk

pengatahuan, keterampilan yaitu ada

perawat, dokter selalu ada ditempat

pada saat pemeriksaan/kontrol ke

puskesmas

4. Sumber masyarakat diantaranya

fasilitas kesehatan seperti klinik

dokter atau puskesmas mudah di

jangkau, jaraknya ± 2 km dari rumah

3. Potensi masalah dapat 2/3x1 2/3 1. masalah yang didapat rumit atau sulit

dicegah: karena lama penderita DM sekitar ± 4

cukup tahun

2. Tindakan untuk mengatasi masalah

dilakukan dengan berobat ke

puskesmas
3. adanya dukungan keluarga untuk

berobat ke puskesmas

4. Menonjolnya masalah: 2/2x1 1 1. Menonjolnya masalah dianggap berat

Masalah berat harus segera harus segera ditangani

ditangani 2. Keluarga Menyadari bahwa masalah

berat harus segera ditangani dan

sudah berobat kepelayanan kesehatan

Total Skor 3 3/3

Skoring Penyakit DM Pada Ny. A dengan Defisit Pengetahuan

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah: 3/3x1 1 1. Ny. A mengatakan menderita

Kurang atau tidak sehat Hipertensi ± sejak 4 tahun lalu

2. Ny. A mengatakan tidak tahu

pengertian dan tanda gejala DM serta

tidak tahu cara menangani perawatan

DM

3. GDS : 335 mg/dl, tekanan darah Ny.

A 120/97 mmHg, nadi 94 x/menit,

pernafasan 20 x/menit

2. Kemungkinan masalah 1/2x2 1 1. Keluarga Ny. A mengatakan tidak

dapat diubah: mengetahui tentang pengertian,

Hanya sebagian penyebab, tanda & gejala,

pencegahan serta pengobatan DM

secara tepat.
2. keluarga tidak dapat memmanfaatkan

fasilitasi teknologi tentang DM

3. pada saat berobake puskesmas

perawat/dokter tidak pernah

memberikan penjelasan terkait

dengan hipertensi dalam bentuk

pengatahuan dan keterampilan

4. Sumber masyarakat diantaranya

fasilitas kesehatan seperti klinik

dokter atau puskesmas mudah di

jangkau

3. Potensi masalah dapat 2/3x1 2/3 1. masalah yang didapat tidak rumit atau

dicegah: sulit karena lama penderita DM

Cukup hanaya sekitar ± 4 tahun

2. Tindakan untuk mengatasi masalah

dilakukan dengan berobat ke

puskesmas

3. adanya dukungan keluarga untuk

berobat ke puskesmas

4. Menonjolnya masalah: 1/2x1 ½ 1. Menonjolnya masalah, ada masalah,

Ada masalah, tidak perlu tidak perlu segeraditangani

segeraditangani 2. Keluarga Menyadari bahwa masalah

berat harus segera ditangani dan

sudah berobat kepelayanan kesehatan

Total Skor 3 1/3


Pasien 2

Skoring Penyakit DM pada Keluarga Tn. R dengan resiko ketidakstabilan glukosa darah

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah: 3/3x1 1 1. Tn. R mengatakan menderita DM ± sejak

Kurang atau tidak sehat 3 tahun lalu

2. Saat dilakukan pengkajian Tn. R

mengeluh sering mearasa cepat lelah saat

beraktivitas.

3. GDS : 290 mg/dl, tekanan darah 120/80

mmHg, pernafasan 20 x/menit dan nadi

80x/menit

2. Kemungkinan masalah 1/2x2 1 1. Pengetahuan keluarga dalam bentuk

dapat diubah:Hanya tindakan untuk menangani masalah

sebagian kurang memadai ditandai keluarga tidak

tau perawatan pada penderita DM.

2. keluarga tidak dapat memmanfaatkan

fasilitasi teknologi tentang DM seperti hp

dan komputer

3. Sumber perawat dalam bentuk

pengatahuan, keterampilan yaitu ada

perawat, dokter selalu ada ditempat pada

saat pemeriksaan/kontrol ke puskesmas

4. Sumber masyarakat diantaranya fasilitas

kesehatan seperti klinik dokter atau

puskesmas mudah di jangkau jara nya ± 5

km dari rumah
3. Potensi masalah dapat 2/3x1 2/3 1. Tingkat masalah rumit/sulit

dicegah: 2. Lamanya masalah yang diderita ± 1 tahun

Cukup 3. Tindakan untuk mengatasi masalah

dilakukan dengan berobat ke klinik dokter

4. Menonjolnya masalah: 2/2x1 1 1. Menonjolnya masalah dianggap berat

Masalah berat harus segera harus segera ditangani

ditangani 2. Keluarga Menyadari bahwa masalah

berat harus segera ditangani dan sudah

berobat kepelayanan kesehatan

Total Skor 3 3/3

Skoring Penyakit DM pada Tn. R dengan defisisit pengetahuan

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah: 3/3x1 1 1. Tn. R mengatakan menderita DM ±

Kurang atau tidak sehat sejak 3 tahun lalu

2. Tn. R mengatakan kurang

mengetahui tentang DM dan

penyebab DM serta tidak tahu cara

menangani perawatan hipertensi

secara tepat

3. GDS : 290 mg/dl, tekanan darah

120/80 mmHg, pernafasan 20 x/menit

dan nadi 80x/menit

2. Kemungkinan masalah 1/2x2 1 1. Keluarga Tn. R mengatakan tidak

dapat diubah: mengetahui tentang pengertian,

Hanya sebagian penyebab, tanda & gejala,


pencegahan serta pengobatan DM

secara tepat.

2. keluarga tidak dapat memmanfaatkan

fasilitasi teknologi tentang DM

3. pada saat berobat ke puskesmas

perawat dan dokter tidak pernah

memberikan penjelasan terkait

dengan DM dalam bemtuk

pengetahuan dan keterampilan

4. Sumber masyarakat diantaranya

fasilitas kesehatan seperti puskesmas

mudah di jangkau

3. Potensi masalah dapat 2/3x1 2/3 1. Tingkat masalah tidak rumit/sulit

dicegah: 2. Lamanya masalah yang diderita ± 3

Cukup tahun lalu

3. Tindakan untuk mengatasi masalah

dilakukan dengan berobat ke klinik

dokter

4. Menonjolnya masalah: 1/2x1 1 1. Menonjolnya masalah, ada masalah ,

Ada masalah, tidak perlu tidak perlu segera ditangani

segera ditangani 2. Keluarga Menyadari bahwa masalah

berat harus segera ditangani dan

sudah berobat kepelayanan kesehatan

Total Skor 3 2/3


4.2.13 Prioritas Masalah

Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas, maka dapat disimpulkan masalah

kesehatan keluarga Ny. A dan keluarga Tn. R adalah sebagai berikut :

Tabel 4.20 Prioritas Masalah Kesehatan

Pasien 1 Pasien 2

1. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah pada 1. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah pada

keluarga Ny. A khususnya Ny. A dengan skor 3 keluarga Tn. R khususnya Tn. R dengan skor 3

3/3 3/3

2. Defisiensi pengetahuan pada keluarga Ny. S 2. Defisiensi pengetahuan pada keluarga Tn. G

khususnya Ny. A dengan skor 3 1/3 khususnya Tn. R dengan skor 3 1/3

4.2.14 Diagnosa Keperawatan

Tabel 4.21 Diagnosa Keperawatan

Pasien 1 Pasien 2

1. Kurang/ tidak sehat penyakit Diabetes Melitus 1. Kurang/tidak sehat penyakit Diabetes Melitus

(DM) pada Ny. A (DM) pada Tn. R

1) Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah 1) Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah

pada keluaga Ny. A khususnya Ny. S b/d pada keluarga Tn. R khususnya Tn. R b/d

ketidakmampuan keluarga merawat anggota ketidakmampuan keluarga merawat

keluarga yang mengalami DM anggota keluarga yang mengalami DM

2) Defisit Pengetahuan pada keluarga Ny. S

khususnya Ny. S b/d ketidakmampuan

keluarga dalam mengenal masalah DM


2) Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. R

khususnya Tn. R b/d ketidakmampuan

keluarga dalam mengenal masalah R


4.2.15 Rencana Asuhan Keperawatan

Tabel 4.22 Rencana Asuhan Keperawatan

Pasien 1

Diagnosa Tujuan Evaluasi


No intervesi
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar

1. Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal dan Klien dan keluarga 1. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang
Resiko ketidakstabilan
glukosa darah b/d Ketidak asuhan keperawatan asuhan keperawatan non verbal dapat : diit Diabetes Melitus.
mampuan keluarga
selama 3 x 1 jam kadar selama 3 x 1 jam 1. Mengukur kadar 2. Ukur kadar gula darah klien.
merawat anggota keluarga
gula darah klien diharapkan klien dan gula darah. 3. Jelaskan kepada klien mengenai diit Diabetes
yang sakit.
Ditandai dengan: dengan Diabetes keluarga dapat : 2. Menyebutkan Melitus dengan menggunakan bukleat.
DS :
Melitus dalam rentang Menyebutkan prinsip prinsip diit 4. Menjelaskan bagaimana cara perawatan Diabetes

normal (100 – 200 diit dan memodifikasi Diabetes Melitus di rumah dengan menggunakan bukleat.

mg/dL) perilaku perawatan Melitus (tepat 5. Ajarkan klien dan keluarga cara perawatan kaki dan

Diabetes Melitus waktu, tepat senam kaki diabetik dengan cara demonstrasi dengan

dirumah macam, tepat video.

jumlah). 6. Anjurkan klien untuk mengontrolkan diri ke


3. Menjelaskan puskesmas secara rutin

bagaimana cara

perawatan
Diabetes

Melitus di

rumah.

4. Mendemonstrasi

kan cara

perawatan kaki

dan senam kaki

diabetik.

5. Memeriksakan

kesehatan ke

puskesmas

secara rutin

2. Defisit Pengetahuan pada Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Klien dan keluarga 1. Bina Hubungan Saling Percaya.

keluarga Ny. A asuhan keperawatan asuhan keperawatan dapat : 2. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga

khususnya Ny. A b/d selama 3 x 2 jam selama 1 x 60 menit 1. Menyebutkan tentang Diabetes Melitus.

ketidakmampuan keluarga diharapkan keluarga keluarga dapat pengertian 3. Jelaskan pada klien dan keluarga menggunakan

dalam mengenal Masalah Yn. A mampu mengenal masalah Diabetes Melitus. lembar balik dan leaflet pengertian Diabetes

kesehatan meningkatkan kesehatan Diabetes 2. Menyebutan Melitus.

pengetahuan keluarga Melitus penyebab

Diabetes Melitus.
Yn. A tentang 3. Menyebutkan 4. Jelaskan pada klien dan keluarga menggunakan

penyakit DM. tanda dan gejala lembar balik dan leaflet tanda dan gejala serta

Diabetes Melitus. komplikasi Diabetes Melitus.

4. Menyebutkan 5. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan.

komplikasi atau

akibat lanjut dari

Diabetes Melitus.

5. Memilih terapi

atau penanganan.

Pasien 2
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar

1. Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal dan Klien dan keluarga 1. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang
Resiko ketidakstabilan
glukosa darah b/d Ketidak asuhan asuhan non verba dapat : diit Diabetes Melitus.
mampuan keluarga merawat
keperawatan keperawatan 1. Mengukur kadar 2. Ukur kadar gula darah klien.
anggota keluarga yang sakit.
selama 6 x 1 jam selama 6 x 1 jam gula darah. 3. Jelaskan kepada klien mengenai diit Diabetes
Ditandai dengan:
DS : kadar gula darah diharapkan klien 2. Menyebutkan Melitus dengan menggunakan bukleat.

klien dengan dan keluarga dapat prinsip diit Diabetes


Diabetes Melitus : Menyebutkan Melitus (tepat 4. Menjelaskan bagaimana cara perawatan Diabetes

dalam rentang prinsip diit dan waktu, tepat Melitus di rumah dengan menggunakan bukleat.

normal (100 – 200 memodifikasi macam, tepat 5. Ajarkan klien dan keluarga cara perawatan kaki dan

mg/dL) perilaku perawatan jumlah). senam kaki diabetik dengan cara demonstrasi dengan

Diabetes Melitus 3. Menjelaskan video.

dirumah bagaimana cara 6. Anjurkan klien untuk mengontrolkan diri ke

perawatan Diabetes puskesmas secara rutin

Melitus di rumah.

4. Mendemonstrasikan

cara perawatan kaki

dan senam kaki

diabetik.

5. Memeriksakan

kesehatan ke

puskesmas secara

rutin

2. Defisit Pengetahuan pada Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Klien dan keluarga 1. Bina Hubungan Saling Percaya.

keluarga Tn. R khususnya asuhan asuhan dapat : 2. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga

Tn. R b/d ketidakmampuan keperawatan keperawatan tentang Diabetes Melitus.

selama 3 x 2 jam selama 1 x 60


keluarga dalam mengenal diharapkan menit keluarga 1. Menyebutkan 3. Jelaskan pada klien dan keluarga menggunakan

masalah kesehatan keluarga Tn. R dapat mengenal pengertian lembar balik dan leaflet pengertian Diabetes

mampu masalah kesehatan Diabetes Melitus. Melitus.

meningkatkan Diabetes Melitus 2. Menyebutan 4. Jelaskan pada klien dan keluarga menggunakan

pengetahuan penyebab lembar balik dan leaflet tanda dan gejala serta

keluarga Tn. R Diabetes Melitus. komplikasi Diabetes Melitus.

tentang penyakit 3. Menyebutkan 5. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan.

DM. tanda dan gejala

Diabetes Melitus.

4. Menyebutkan

komplikasi atau

akibat lanjut dari

Diabetes Melitus.

5. Memilih terapi

atau penanganan
4.2.16 Catatan Perkembangan
Tabel 4.23 Catatan Perkembangan
Pasien 1
No
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1. Senin, 04 juli Resiko ketidakseimbangan kadar gula 1. Mengukur kadar gula darah klien. S:

2022 darah b/d Ketidakmampuan keluarga 2. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang - Klien mengatakan diit Diabetes Melitus dengan tidak

merawat anggota keluarga yang sakit. diit Diabetes Melitus makan atau minum yang manis – manis.

- Klien mengatakan masih suka makan yang manis –

manis.

O : - GDS : 335 mg/dL

A : Masalah belum teratasi.

P : Lanjutkan intervensi

1. Ukur kadar gula darah klien.

2. Jelaskan kepada klien mengenai diit Diabetes

Melitus dengan menggunakan leaflet.

3. Menjelaskan bagaimana cara perawatan

Diabetes Melitus di rumah dengan

menggunakan leaflet

Kurang pengetahuan b/d 1. Membina hubungan saling percaya dengan klien dan S : - Klien mengatakan tidak mengetahui tanda dan

Ketidakmampuan keluarga mengenal keluarga. gejala penyakit Diabetes Melitus.

masalah kesehatan Diabetes Melitus


2. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang - Klien mengatakan penyebab Diabetes Melitus

Diabetes Melitus. adalah konsumsi makanan dan minuman manis

berlebihan.

O : - Klien tidak bisa menjawab ketika ditanya tentang

tanda dan gejala Diabetes Melitus.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1. Jelaskan pada klien dan keluarga

menggunakan lembar balik dan leaflet

pengertian Diabetes Melitus.

2. Jelaskan pada klien dan keluarga

menggunakan lembar balik dan leaflet tanda

dan gejala serta komplikasi Diabetes Melitus.

2. Selasa, 05 juli Resiko ketidakseimbangan kadar gula 1. Mengukur kadar gula darah klien S : - Klien mengatakan kadar gula darah klien tidak

2022 darah b/d Ketidakmampuan keluarga 2. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang diperiksa secara rutin di rumah.

merawat anggota keluarga yang sakit perawatan Diabetes Melitus dirumah - Klien mengatakan selalu minum obat secara rutin.

- Klien mengatakan sering merasa lapar walaupun

klien sebenarnya sudah makan.

O : - GDS : 294 mg/dL

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan imtervensi

1. Jelaskan kepada klien mengenai diit Diabetes

Melitus dengan menggunakan leaflet.

2. Menjelaskan bagaimana cara perawatan

Diabetes Melitus di rumah dengan

menggunakan leaflet.

3. Rabu, 06 juli Resiko ketidakseimbangan kadar gula 1. Mengukur kadar gula darah klien. S : - Klien dan keluarga mengatakan sudah mengerti

2022 darah b/d Ketidakmampuan keluarga 2. Menjelaskan kepada klien mengenai diit Diabetes tentang bagaimana cara perawatan Diabetes

merawat anggota keluarga yang sakit Melitus dengan menggunakan leaflet. Melitus di rumah dengan menjaga pola makan,

3. Menjelaskan bagaimana cara perawatan Diabetes mengontrol gula darah secara rutin, rutin

Melitus di rumah dengan menggunakan leaflet. berolahraga, dan menjaga kebersihan kaki.

O : - GDS : 155 mg/dL.

- Klien dan keluarga dapat menjawab pertanyaan

tentang diit Diabetes Melitus.

- Klien dan keluarga dapat menjawab pertanyaan

tentang cara perawatan Diabetes Melitus di rumah.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi
Kurang pengetahuan b/d 1. Menjelaskan pada klien dan keluarga menggunakan S : - Klien dan keluarga mengatakan sudah mengerti

Ketidakmampuan keluarga mengenal lembar balik dan leaflet pengertian Diabetes tentang Diabtes Melitus.

masalah kesehatan Diabetes Melitus Melitus. O : - Klien dan keluarga dapat menyebutkan pengertian

2. Menjelaskan pada klien dan keluarga menggunakan dan penyebab Diabetes Melitus.

lembar balik dan leaflet tanda dan gejala serta - Klien dan keluarga dapat menjawab pertanyaan

komplikasi Diabetes Melitus tentang tanda dan gejala serta komplikasi dari

Diabetes Melitus.

A : Masalah teratasi.

P : Pertahankan intervensi.

4. Kamis, 07 juli Resiko ketidakseimbangan kadar gula 1. Mengukur kadar gula darah klien S : -Klien mengatakan hari ini merasa lemas dan

2022 darah b/d Ketidakmampuan keluarga penglihatan gabur.

merawat anggota keluarga yang sakit - Klien mengatakan sudah makan nasi seperti biasa.

O : - GDS : 277mg/dL.

- Klien terlihat lemas

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi.

- Ajarkan klien dan keluarga cara perawatan kaki

dan senam kaki diabetik dengan cara demonstrasi

dengan video.
5. Jumat, 08 juli Resiko ketidakseimbangan kadar gula 1. Mengukur kadar gula darah klien. S : - Klien mengatakan sudah tidak merasa lemas
2022 darah b/d Ketidakmampuan keluarga
2. Mengajarkan klien dan keluarga cara seperti kemarin lagi.
merawat anggota keluarga yang sakit
perawatan kaki dan senam kaki diabetik - Klien mengatakan akan melakukan senam kaki

dengan cara demontrasi dengan video diabetik di rumah setiap hari.

- Klien mengatakan akan merawat dan

membersihkan kaki dengan benar.

O : - GDS : 159 mg/dL.

A : Masalah teratasi.

P : Pertahankan intervensi.

- Mengukur kadar gula darah klien.

6. Sabtu, 09 juli Resiko ketidakseimbangan kadar gula 1. Mengukur kadar gula darah klien. S : - Klien mengatakan sudah mencoba melakukan
202 darah b/d Ketidakmampuan keluarga
senam kaki diabetik secara mandiri dengan
merawat anggota keluarga yang sakit
melihat video.

O : - GDS : 151 mg/dL

A : Masalah teratasi.

P : Pertahankan intervensi.
Pasien 2
no
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1. Senin, 18 juli Resiko ketidakseimbangan kadar 1. Mengukur kadar gula darah klien. S : - Klien mengatakan diit Diabetes Melitus dengan

2022 gula darah b/d Ketidakmampuan 2. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang tidak makan atau minum yang manis – manis.

keluarga merawat anggota keluarga diit Diabetes Melitus - Klien mengatakan sudah mengurangi makanan atau

yang sakit minuman yang manis – manis.

O : - GDS : 173 mg/dL

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi

1. Ukur kadar gula darah klien.

2. Jelaskan kepada klien mengenai diit Diabetes

Melitus.

3. Menjelaskan bagaimana cara perawatan

Diabetes Melitus di rumah

Kurang pengetahuan b/d 1. Membina hubungan saling percaya dengan klien dan S : - Klien mengatakan tidak mengetahui tanda dan

Ketidakmampuan keluarga mengenal keluarga. gejala penyakit Diabetes Melitus

masalah kesehatan Diabetes Melitus 2. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang - Klien mengatakan penyebab Diabetes Melitus

Diabetes Melitus. adalah gaya hidup tidak sehat serta konsumsi

makanan dan minuman manis berlebihan.


O : - Klien tidak bisa menjawab ketika ditanya tentang

tanda dan gejala Diabetes Melitus.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1. Jelaskan pada klien dan keluarga tanda dan

gejala serta komplikasi Diabetes Melitus

2. Selasa, 19 juli Resiko ketidakseimbangan kadar 1. Mengukur kadar gula darah klien S : - Klien mengatakan kadar gula darah klien kadang

2022 gula darah b/d Ketidakmampuan 2. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang diperiksa saat dirumah.

keluarga merawat anggota keluarga perawatan Diabetes Melitus dirumah - Klien mengatakan selalu meminum obat secara rutin.

yang sakit O : - GDP : 162mg/dL.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi

1. Jelaskan kepada klien mengenai diit Diabetes

Melitus dengan menggunakan leaflet.

2. Menjelaskan bagaimana cara perawatan

Diabetes Melitus di rumah dengan

menggunakan leaflet.
3. Rabu, 20 juli Resiko ketidakseimbangan kadar 1. Mengukur kadar gula darah klien. S:

2022 gula darah b/d Ketidakmampuan 2. Menjelaskan kepada klien mengenai diit Diabetes - Klien dan keluarga mengatakan sudah mengerti

keluarga merawat anggota keluarga Melitus dengan menggunakan leaflet. tentang bagaimana cara perawatan Diabetes Melitus di

yang sakit 3. Menjelaskan bagaimana cara perawatan Diabetes rumah.

Melitus di rumah dengan menggunakan leaflet - Klien mengatakan merasa lapar dan haus terus

walaupun klien sebenarnya sudah makan

O : - GDS : 159 mg/dL.

- Klien dan keluarga dapat menjawab pertanyaan

tentang diit Diabetes Melitus.

- Klien dan keluarga dapat menjawab pertanyaan

tentang cara perawatan Diabetes Melitus di

rumah.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi

1. Mengukur kadar gula darah klien

2. Ajarkan klien dan keluarga cara perawatan

kaki dan senam kaki diabetik dengan cara

demonstrasi dengan video.


Kurang pengetahuan b/d 1. Menjelaskan pada klien dan keluarga menggunakan S : Klien dan keluarga mengatakan sudah mengerti

Ketidakmampuan keluarga mengenal lembar balik dan leaflet pengertian Diabetes Melitus. tentang Diabtes Melitus.

masalah kesehatan Diabetes Melitus 2. Menjelaskan pada klien dan keluarga menggunakan O : - Klien dan keluarga dapat menyebutkan

lembar balik dan leaflet tanda dan gejala serta pengertian dan penyebab Diabetes Melitus.

komplikasi Diabetes Melitus - Klien dan keluarga dapat menjawab pertanyaan

tentang tanda dan gejala serta komplikasi dari

Diabetes Melitus.

A : Masalah teratasi.

P : Pertahankan intervensi.

4. Kamis, 21 juli Resiko ketidakseimbangan kadar 1. Mengukur kadar gula darah klien S : - Klien mengatakan akan melakukan senam kaki

2022 gula darah b/d Ketidakmampuan 2. Ajarkan klien dan keluarga cara perawatan kaki dan diabetik di rumah setiap hari.

keluarga merawat anggota keluarga senam kaki diabetik dengan cara demonstrasi dengan - Klien mengatakan akan merawat dan menjaga

yang sakit video. kebersihan kaki dengan benar.

- Klien mengatakan merasa senang telah diajarkan

bagaimana cara merawat kaki yang benar dan

aktivitas fisik senam kaki diabetik.

O : - GDS : 147 mg/dL.

A : Masalah teratasi.

P : Lanjutkan intervensi.

- Mengukur kadar gula darah klien


5. Jumat, 22 juli Resiko ketidakseimbangan kadar Mengukur kadar gula darah klien S : - Klien mengatakan akan selalu menerapkan

2022 gula darah b/d Ketidakmampuan merawat kaki dengan baik dan senam kaki diabetik

keluarga merawat anggota keluarga secara mandiri di rumah

yang sakit O : - GDS : 142 mg/dL.

A : Masalah teratasi.

P : Pertahankan intervensi.

- Mengukur kadar gula darah klien.

6. Sabtu, 23 juli Resiko ketidakseimbangan kadar Mengukur kadar gula darah klien S : - Klien mengatakan akan menjaga pola makan nya

2022 gula darah b/d Ketidakmampuan agar gula darah klien selalu dalam batas normal

keluarga merawat anggota keluarga O : - GDS : 117 mg/dL.

yang sakit A : Masalah teratasi.

P : Pertahankan intervensi.

- Mengukur kadar gula darah klien.

Anda mungkin juga menyukai