Anda di halaman 1dari 5

RESUME V

MATERI :
“KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
(OUTBOND)”

Disusun Oleh : Hirlan Abadi, S.Pd


Pemateri : TIM BDK
Hari / Tanggal : Kamis, 12 September 2019
Waktu : 07-45 – 18.15 Wita
Tempat : Museum Subak Tabanan

LATSAR CPNS ANGKATAN X


BALAI DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR

1 | H i r l a n fi l e
2019

2 | H i r l a n fi l e
“RESUME KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA (OUTBOND)”
Pemateri : TIM BDK Denpasar

Tujuan mata pelatihan ini membekali peserta untuk menunjukan kemampuan awal
bela negara melalui sikap perilaku bela negara melalui aktivitas di luar kelas melalui
kegiatan-kegiatan ketangkasan fisik dan penguatan mental dengan penekanan pada aspek
kedisiplinan, kepemimpinan, kerjasama, dan prakarsa menggunakan metode-metode
pembelajaran di alam terbuka dalam rangka membangun komitmen dan loyalitas terhadap
negara dalam menjalankan tugas sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.

Setelah mengikuti mata pelatihan ini para peserta diharapkan mampu menunjukan
kemampuan awal bela negara melalui sikap perilaku bela negara dalam menjalankan tugas
sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.

Dalam pelatihan ada 6 jenis permainan yang dimainkan, yaitu :

1. Estafet bola pingpong


Tekhnik permainan estafet bola pingpong adalah mengarahkan kelompok untuk
memindahkan bola pingpong kewadah tertentu dengan menggunakan tongkat bambu.
Memastikan kesiapan teman dalam mengemban tugas
2. Atomic bom
Teknik permainan atomic bom yaitu mengarahkan kelompok untuk memindahkan bola
dengan menggunakan media paralon yang diikatkan beberapa tali dengan ketentuan
peserta tidak boleh berkomunikasi dalam pemberian aba-aba. Selesaikan kerjaan sesuai
dengan tupoksi
3. Roda tank
Teknik permainan roda tank yaitu mengarahkan kelompok untuk bergerak dalam sebuah
lingkaran yang dibuat dari terpal dengan kaki peserta tidak boleh menyentuh tanah. Jarak
target ditentukan. Menempatkan orang pada tempat yang tepat.
4. Injak angka
Tekhnik permainan ini adalah meminta peserta untuk berkonsentrasi untuk menunjukkan
angka yang menjadi tanggung jawabnya dengan cara diinjak. Waktu maksimal untuk
jeda ketika menginjak adalah 3 detik. Bertanggung jawab pada amanah yang diberikan
sesuai dengan waktunya dalam mengerjakan tugas.

3 | H i r l a n fi l e
5. Pindah sarung
Tekhnik permainan ini adalah bagaimana kelompok memindahkan sarung dari ujung
keujung dengan posisi tangan tidak boleh terlepas antara satu peserta dengan peserta
lainnya. Saling membantu keluar dari sebuah masalah.
6. Magic Stick
Tekhnik permainan ini yaitu mengharuskan semua peserta kelompok untuk mengangkat
tongkat dengan cara bersama-sama dan semua tangan hasrus menyentuh tongkat.
Kerjaan ringan diambil banyak orang tidak akan selesai.
7. Permainan lego
Tekhnik permainan ini adalah membagi kelompok menjadi 2 tim, yaitu tim konseptor
dan pelaksana. Konseptor bertugas memberi arahan dan pelaksana sebagai pelaksana
sesuai arahan dari konseptor. Komunikasi efektif sangat sulit efektif, sehingga perlu
mencari orang yang tepat untuk berkomunikasi. Harus memandang pesan yang akan
disampaikan. melihat tipe komunikan
8. Kereta buta
Tekhnik permainan ini adalah meminta kelompok membentuk gerbong kereta dengan
berbaruis satu berbanjar dengan saling berpegangan pundak sambil mata tertutup untuk
menuju target dengan rute yang telah ditentukan. Untuk mengarahkan peserta dibuatlah
seoarang masinis. Komimen pada perintah awal. Tempo jangan kelamaan.

9. Menjaga lilin (amanah)


Lilin diibaratkan sebagai pancasila dan NKRI. Kita harus menjaga NKRI sampai titik darah
penghabisan. Dikonotasikan juga sebagai sebuah amanah dalam jabatan, yang harus dijaga
dengan sebaik bainya
Dalam pelaksanaan permainan terjadi keberhasilan dan kegagalan. Dari hasil refleksi
ditemukan beberapa faktor keberhasilan dan faktor kegagalan dalam tim. Beberapa faktor
keberhasilan yaitu koordinasi yang baik, kecepatan berfikir, keterampilan bertindak, kerja
sama yang baik, konsentrasi yang tinggi, tanggung jawab, ketelitian, kontrol diri (tidak
egois), saling memahami, kepercayaan diri, patuh terhadap perintah atasan, dan pengambilan
keputusan yang tepat. Sedangkan faktor kegagalan yaitu kurang kesabaran, terlalu ambisi,
kurang koordinasi, terlalu angkuh dan sombong akan suatu keberhasilan, komposisi tugas
yang tidak sesuai dengan keahlian, terlalu banyak bicara, tidak patuh perintah atasan, tidak
percaya teman, dan terlalu banyak teori.

4 | H i r l a n fi l e
Adapun berbagai bentuk permainan tersebut untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Kesiapsiagaan dimaksud adalah kemampuan setiap PNS untuk memahami dan melaksanakan
kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan kegiatan dan berhubungan
dengan kebutuhan serta ruang lingkup pekerjaan, tugas, dan tanggungjawab, serta hak dan
kewajiban PNS di berbagai lini dan sektor pekerjaan yang bertugas diseluruh wilayah
Indonesia dan dunia.

5 | H i r l a n fi l e

Anda mungkin juga menyukai