Disusun oleh:
Kelas XII MIPA 2
Alfa Miftah (3)
Diana Adellia Wiyono (9)
Keenan Zaky Emiriy (16)
Miftahul Jannah (18)
Putri Adelia Rahman (26)
Rat Fanshie Ashafi (28)
MAN 11 JAKARTA
Jl. H. Gandun No.60, Lb. Bulus, Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12440, Indonesia
1. Latar Belakang
Modifikasi pangan khas daerah adalah adalah cara merubah bentuk dan rasa
makanan khas daerah dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa
menghilangkan bentuk dan rasa aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih bagus dari
aslinya. Makanan khas daerah yang dimodifikasi tersebut bukan karena makanan tersebut
buruk, namun agar makanan lebih menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Pada era
global seperti saat ini sebagian masyarakat lebih menyukai makanan impor daripada
makanan lokal. Dengan adanya modifikasi diharapkan makanan khas daerah dapat
bersaing.
Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang melimpah, dari sabang
sampai merauke memiliki keragaman hasil bumi yang begitu luar biasa. Dengan
banyaknya makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia, tentu saja merupakan sebuah
kebanggan tersendiri. Untuk dapat menikmati makanan sebuah masakan atau makanan
khas sebuah wilayah tentu saja tidak harus ke tempat asal makanan tersebut, karena saat
ini sudah banyak warung atau rumah makan yang menjual masakan khas suatu daerah.
Nasi uduk adalah makanan khas Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras yang
dimasak bersama dengan santan dan rempah-rempah. Dengan ditambahkannya bumbu-
bumbu dan santan, nasi uduk memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih. Nori
adalah makanan yang berasal dari negara Jepang yang terbuat dari rumput laut, Nori
memiliki rasa gurih. Ebi Furai adalah makanan yang juga berasal dari Jepang yang
terbuat dari udang dan dileburi tepung roti. Ayam saos gochujang adalah makanan yang
berasal dari korea, memiliki rasa pedas, manis dan gurih.
Makanan tersebut dimodifikasi menjadi satu menu, yaitu nasi uduk yang sudah
jadi dibentuk menjadi bulat dan dibungkus dengan nori agar lebih gurih, enak dan terlihat
lebih menarik. Nasi yang dibentuk menjadi oval adalah makanan yang biasa ada di
Korea, biasa nya menggunakan nasi putih biasa dan juga dibungkus dengan nori. Sate
ayam adalah salah satu makanan tradisonal Indonesia yang popular, Sate ayam biasanya
memakai saos kacang dan sebagainya. Tetapi kami membuat modifikasi Sate ayam
dengan saos gochujang yang berasal dari Korea.
Nasi kuning adalah makanan yang memiliki makanan pendamping, seperti ayam
goreng, telur goreng atau balado, berbagai lalapan, tempe orek dan sebagainya. Tapi kali
ini kami mengganti makanan pendampingnya dengan Ebi furai dan ayam saos gochujang.
Hal ini dilakukan untuk menarik pelanggan untuk mencoba nya, karena makanan yang
berasal dari Korea dan Jepang cukup popular di Indonsia.
2. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.
b. Untuk meningkatkan jiwa kreatif kami sebagai wirausaha.
c. Untuk mengetahui tentang produk modifikasi pangan khas daerah.
d. Untuk mengetahui perencanaan wirausaha pengolahan modifikasi pangan khas
daerah.
e. Untuk mengetahui bahan untuk pengembangan modifikasi pangan khas daerah.
f. Untuk mengetahui tentang modifikasi pangan khas daerah.
g. Untuk mengetahui langkah-langkah pengolahan modifikasi pangan khas daerah.
h. Untuk mengetahui cara pengemasan produk modifikasi pangan khas daerah.
i. Untuk mengetahui cara pemasaran produk modifikasi pangan khas daerah.
3. Manfaat
a. Belajar berwirausaha.
b. Mengembangkan kreatifitas wirausaha.
c. Mengetahui tentang modifikasi pangan khas daerah.
d. Mengetahui lebih banyak makanan khas daerah.
e. Sebagai solusi olahan bahan makanan hewani ataupun nabati.
4. Alat dan Bahan
1. Kupas udang, sisakan ekornya. Taruh udang di atas talenan dengan punggung
menghadap ke bawah.
2. Kerat-jerat bagian bawah udang dan tekan pelan hingga udang bentuknya lurus.
3. Aduk udang dengan bawang putih, air jeruk, merica dan garam hingga rata.
4. balut tiap ekor udang tipis-tipis dengan tepung terigu hingga rata.
5. Celupkan tiap ekor udang dalam telur kocok lalu lapisi dengan tepung panir sambil
tekan pelan hingga melekat.
6. Jika ingin lapisan lebih tebal bisa diulang sekali lagi.
7. Diamkan udang berlapis tepung panir hingga agak kering.
8. Goreng dalam minyak panas dan banyak dengan api sedang hingga kuning keemasan
lalu angkat dan tiriskan.