Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEBATUNG


KECAMATAN PULAU LAUT SIGAM
KABUPATEN KOTABARU

Laporan ini Disusun untuk memenuhi Laporan Praktik


Stase Gerontik

Disusun oleh :
NAMA : ROSARIA FITRIYANI, S.Kep
NIM : 1114901210380

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN (NERS)


STIKES DARUL AZHAR BATULICIN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEBATUNG
TAHUN 2022

Disusun dan Diajukan oleh :


ROSARIA FITRIYANI, S.Kep
NIM : 1114901210380

Kotabaru, 4 Juli 2022


Mengetahui,
Pembimbing Lahan Praktik Pembimbing KMB

dr. Nooraisyah Ns. Farhandika Putra, S.Kep., M.Kep


NIP.19851102 201101 2 008 NIK. 11 0211 310585 23

2
LEMBAR KONSUL

NO. HARI/ CATATAN PARAF


TGL

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii
LEMBAR KONSUL...................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. TINJAUAN TEORITIS..................................................................................1
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK.........................................................4
A. DATA BIOGRAFI KLIEN............................................................................4
B. PENGKAJIAN KESEHATAN......................................................................5
C. PEMERIKSAAN FISIK MELALUI TINJAUAN SISTEM..........................5
D. PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL.....................................................8
E. PENGKAJIAN STATUS KOGNITIF...........................................................9
F. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL...................................................................10
G. PENGKAJIAN FUNGSI SOSIAL LANSIA...............................................11
ANALISA DATA.......................................................................................................12
DIAGNOSA KEPERAWATAN................................................................................14
PELAKSANAAN KEPERAWATAN.......................................................................15
SATUAN ACARA PENYULUHAN.........................................................................17
A. TUJUAN.......................................................................................................17
B. METODE......................................................................................................17
C. MEDIA DAN ALAT....................................................................................17
D. MATERI.......................................................................................................17
E. KEGIATAN PENYULUHAN.....................................................................17
LAMPIRAN MATERI...............................................................................................18
A. PENGERTIAN.............................................................................................18
B. KATEGORI PEROKOK..............................................................................18
C. KANDUNGAN ROKOK.............................................................................18
D. DAMPAK MEROKOK................................................................................18
E. CARA BERHENTI MEROKOK.................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................19

4
PENDAHULUAN

A. TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Lansia
Menurut WHO, Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60
tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang
dikategorikan lansia ini akan terjadi proses yang disebut Aging Procces atau
proses penuaan ( Fatmah, 2010).
2. Batasan Lansia
Menurut WHO, yang dikatakan lanjut usia dibagi kedalam tiga kategori:
a. Usia Lanjut : 60 – 74 tahun
b. Usia Tua : 75 – 89 tahun
c. Usia Sangat Lanjut : > 90 tahun
Menurutnya pada kelompok ini individu sudah terjadi proses penuaan,
dimana sudah terjadi peubahan aspek fungsi seperti pada jantung, paru-
paru, ginjal dan juga timbul degenerasi seperti osteoporosis, gangguan
system pertahanan tubuh terhadap infeksi dan timbulnya proses alergi dan
keganasan.
3. Perubahan – perubahan yang terjadi pada Lansia
a. Perubahan Fisik
1) Sist. Persyarafan, cepatnya menurun hubungan persarafan/
kemampuan berkurang, lambat dalam respond dan waktu untuk
bereaksi, khususnya dengan stress,mengecilnya saraf pencium dan
perasa, lebih sensitif terhadap penilaian suhu.
2) Sist. Penglihatan, Kornea lebih berbentuk sfaris (bola), lensa lebih
suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, menyebabkan
gangguan penglihatan, meningkatnya ambang pengamatan sinar,
daya adaptasi kegelapan lebih lambat dan susah melihat dalam
cahaya gelap.
3) Sist. Kardiovaskuler, kemamapuan jantung memompa darah
menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini
menyebabkan menurunnya kontraksi & volumenya, kehilangan
elastisitas pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi, perubahan
posisi dari tidur ke duduk ( duduk ke berdiri) bias menyebabkan

1
tekanan darah menjadi 65 mmHg (mengakibatkan pusing
mendadak).
4) Sist. Kulit, kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan
lemak,permukaan kulit kasar dan bersisik,kulit kepala dan rambut
menipis berwarna kelabu, rambut dalamhidung dan telinga menebal.
5) Rambut, penurunan pigmen yang menyebabkan hrambut berwarna
abu- abu atau putih,penipiesan seiring penurunan jumlah melanosit,
rambut rontok akibat perubahan hormonal.
6) Telinga, Atrofi organ dan saraf, ketidakmampuan konsonan bernada
tinggi, perubahan structural degeneratif dalam keseluruhan system
pendengaran.
7) Sist. Muskuloskeletal, Peningkatan jaringan adiposa, penurunan
massa yang tidak berlemak dari kandungan mineral tubuh,
penurunan pembentukan kolagen dan massa otot, penurunan
riskositas cairan synovial dan lebih banyak membran synovial yang
fibristik ( Stocksloger, 2003).
b. Perubahan mental
Faktor- factor yang mempengaruhi perubahan mental : perubahan
fisik, khususnya organ perasa, kesehatan umum, tingkat pendidikan,
keturunan dan lingkungan.
c. Perubahan Psikososial
1) Pensiun
Seseorang pensiunan akan mengalami kehilangan-kehilangan antara
lain : kehilangan finansial (income berkurang), kehilangan status,
kehilangan teman/relasi, kehilangan pekerjaan, merasakan atau sadar
akan kematian.
2) Perubahan dalam cara hidup
3) Gangguan panca indera, timbul kebutaan dan ketulian
4) Hilangnya kekuatan, dan ketegapan fisik (Wahyudi Nugroho, 2000)

4. Faktor- factor yang mempengaruhi proses menua


Meurut Sitr Bendryah (2009)
a. Hereditas / Genetik
Kematian sel merupakan seluruh program kehidupan yang dikaitkan
dengan peran DNA yang penting dalam mekanisme pengendalian fungsi
Sel. Secara genetik, perempuan ditentukan oleh sepasang kromosom X.
Sedangkan laki-laki oleh satu kromosom x. Kromosom x ini ternyata

2
membawa unsur kehidupan sehingga perempuan berumur lebih panjang
dari pada laki - laki.

3
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

Tanggal pengkajian :
A. DATA BIOGRAFI KLIEN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S
TTL : Makassar, 01-07-1955 (64 th)
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan terakhir : SD (tidak tamat)
Alamat : Jl. Bima Baharu Sel
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Bugis

2. Riwayat Keluarga
a. Pasangan (hidup)
Nama : Ny. B
Umur : 63 th
Pekerjaan : IRT
b. Anak
Jmlh. Anak : 8 (hidup)
c. Keluarga yang dapat dihubungi
Nama : Ny.S
Umur : 56 th
Jenis kelamin : Perempuan
Hub. dg klien : Saudara
Alamat : Jl.Bima

3. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan : Pedagang

4. Gonogram dan Kesehatan Keluarga

Ket : Dalam keluarga Tn.S ada yang menderita peny. keturunan (DM) yaitu
Ibu Tn. S dan saudara perempuan Tn.S yang ketiga. Dalam keluarga inti
Tn.S sendiri tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti DM &
HT, serta penyakit menular.

4
5. Riwayat Lingkungan Hidup Sekarang
Tipe tempat tinggal : Semi permanen
Jmlh.Kamar :3
Jmlh. Tingkat :1
Jmlh. Penghuni :6
Kondisi rumah : Rumah semi beton, lantai kayu, rumah kurang rapi,
ventilasi kurang, pencahayaan remang-remang.

B. PENGKAJIAN KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Tn. S mengatakan saat kecil pernah menderita penyakit serupa dan diberi
ramuan rempah-rempah oleh orang tuanya. Tn. S tidak memiliki penyakit
serius/kronis, dan tidak pernah dirawat di Rs atau pun tindak operasi.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn.S mengatakan tidak mengetahui status imunisasinya lengkap atau tidak.
Sepengatuhan Tn. S dirinya tidak memiliki alergi obat-obatan, makananan,
maupun lingkungan hidup. Tn.S mengatakan memakan obat tapi tidak tahu
namanya. Tn.S tidak ada diet/makanan khusus yang dikonsumsi. Tn.S
mengatakan tidak dapat memakan makanan keras karena giginya tinggal
sedikit. Tidak ada riwayat penurunan BB. Saat ini BB Tn.S yaitu 57 kg
dengan IMT 22,3. Kesimpulan berat badan normal.

C. PEMERIKSAAN FISIK MELALUI TINJAUAN SISTEM


1. Keadaan Umum
a. Inspeksi KU baik. Pasien tampak sadar penuh
b. Anamnesis Keluhan Utama (saat ini)
Saat dikaji Tn.S tidak memiliki keluhan. Tapi Tn.S mengatakan kadang-
kadang badannya terasa pegal-pegal, kedua lututnya dan pinggangnya
terasa sakit. Tn.S mengatakan saat keluhan muncul, Tn. S membeli obat
tanpa resep diapotik. Selain obat, saat terasa sakit, Tn. S hanya mengoles
minyak angin. Tn . S mengatakan jarang memeriksakan diri ke Puskesmas.
Tn. S mengatakan mempunyai kebiasan merokok dan minum kopi. Kurang
lebih 12 batang perhari, tampak Tn.s sedang merokok dengan segelas kopi
di depan Tn. S.

2. Sistem Integumen
a. Keadaan Kulit Secara Umum : Tampak bersih

5
b. Keadaan Rambut : Tampak bersih, tampak tipis, terlihat
mulai mengalami kebotakan.
c. Kuku : Tampak bersih
d. Gg. Kualit : Tidak ada

3. Sistem Respirasi
a. Frekuensi Pernapasa : 18 x/mnt
b. Suara Napas : Vesikuler
c. Suara Tambahan : Tidak ada
d. Alat Bantu Pernapasan : Tidak ada
e. Keluhan pada fungsi pernapasan : Tidak ada

4. Sistem Muskuloskeletal
a. Bentuk tulang belakang : Tidak Nampak kelainan bentuk
b. Tingkat mobilisasi : Tampak bebas
c. Pergerakan Sendi : Tampak bebas
d. Kontraktur Sendi : Tidak ada
e. Uji kekuatan otot :
f. Refleks biseps/trisef : Normal
g. Keluhan pada otot dan sendi : Tn. S mengatakan kadang pegal & nyeri
sendi lutut dan pinggang

5. Sistem Perkemihan
a. Jumlah intake cairan /24 jam
b. Frekuensi bak dan jumlah output urine /24 jam
c. Warna urine : Kuning
d. Bau urine : amoniak
e. Distersi kandung kemih : Tidak ada
f. Tanda –tanda disuria : Tidak ada

6. Sistem Kardiovaskuler
a. Frekuensi nadi : 76 x/mnt
b. Frekuensi denyut jantung : 80 x/mnt
c. Tekanan darah perifer : 110/70 mmHg
d. MAP : 83,33 (perfusi ginjal memadai)
e. Kelainan bunyi jantung : Tidak ada
f. Kelainan pembesaran jantung : Tidak ada
g. Tanda – tanda edema : Tidak ada

6
h. Tekanan vena jugularis : Normal
i. Acral (warna, kehangatan) : Tampak tidak pucat, teraba hangat
j. Keluhan pada fungsi kardiovaskuler : Tidak ada

7. Sistem Gastrointestinal
a. Status gizi secara umum : Tampak normal
b. Keadaan gigi : Tampak gigi banyak yang tanggal
c. Peristaltik dan bising usus : Normal, 18x/mnt
d. Distensi abdomen : Tidak tampak
e. Konstipasi / obstipasi : Tidak ada
f. Diare : Tidak ada
g. Inkontensia alvi : Tidak ada
h. Mual / muntah : Tidak ada
i. Kemampuan mengunyah makanan : Kurang, karena banyak gigi yang
tanggal
j. Asupan diit : Nasi, sayur dan lauk. Frek. 3 x/sehari

8. Sistem persyarafan
a. Paralisis : Tidak ada
b. Parase : Tidak ada
c. Refleks Babinski : Negatif
d. Keluhan : Tidak ada
e. Lain-lain : Tidak ada
Penglihatan
a. Jelas atau kabur : Jelas
b. Pandangan ganda : Tidak ada
c. Jarak pandang menulis & membaca : -/+ 3cm
d. Lain-lain : Tampak lensa mata sedikit keruh

9. Sistem Endokrin
e. Kelenjar getah bening, sub nebula & sekitar telinga : Tidak ada
pembesaran
f. Kelenjar tiroid : Tidak teraba pembesaran
g. Kelenjar getah bening axilla/mammae : Tidak ada pembesaran
h. Keluhan : Tidak ada

10. Sistem Genitoreproduksi


a. Jenis kelamin : Laki-laki

7
b. Kelenjar pada genitalia : Tidak ada
c. Keluhan mengenai fungsi genitalia : Tidak ada

D. PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL


Modifikasi Indeks Kemandirian Katz
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dalam
menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan,
pengarahan atau bantuan orang lain. Pengkajian ini didasarkan pada kondisi aktual
klien dan bukan pada kemampuan, artinya jika klien menolak untuk melakukan suatu
fungsi dianggap tidak melakukan fungsi meskipun sebenarnya ia mampu.
Manidiri Tergantung
No Aktivitas
(1) (2)
1. Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan 
dan mengeringkan badan)
2. Menyiapkan pakaian, membuka dan mengenakannya 
3. Memakan makanan yang telah disiapkan 
4. Memelihara kebersihan diri untuk untuk penampilan
diri(menyisir rambut, mencuci rambut, menggosok 
gigi, dan mencukur kumis)
5. Buang air besar di WC (membersihkan dan 
mengeringkan daerah bokong)
6. Dapat mengontrol pengelaran air kemih 
7. Buang air kecil di kamar mandi (membersihkan dan 
mengeringkan daerah kemaluan)
8. Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 
9. Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar 
ruangan tanpa alat banru, seperti tongkat
10. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan 
yang dianut
11. Melakukan pekerjaan rumah, seperti merapikan
tempat tidur, mencuci pakaian, memasak dan 
membersihkan ruangan
12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan 
keluarga
13. Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan 
uang sendiri)
14. Menggunakan sarana transportasi umum untuk 
bepergian
15. Meyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan 
aturan (takaran obat dan waktu minum obat tepat)
16. Merencanakan dan mengambil keputusan untuk
kepentingan keluarga dalam hal penggunaan uang 
aktivitas sosial yang dilakukan dan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan

8
17. Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan
keagamaan, sosial rekreasi, olahraga dan 
menyalurkan hobi)
Jumlah 17

Analisa hasil
 Skor 13-17 : mandiri
 Skor 0-12 : ketergantungan

E. PENGKAJIAN STATUS KOGNITIF


Mendeteksi adanya kerusakan Intelektual dengan menggunakan Short Portable
Mental Status Questionnaire (SPMSQ). Pengkanan fungsi kognitif dilakukan
dalam rangka mengkaji kemarnpuan klien berdasarkan daya orientasi terhadap waktu
orang, tempat serta daya ingat
Petunjuk : Isilah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan respon klien
Bena
No Pertanyaan Salah
r
1. Jam berapa sekarang? 
Jawab :
2. Tahun berapa sekarang? 
Jawab :
3. Kapan bapak/ibu lahir? 
Jawab :
4. Berapa umur bapak/ibu sekarang? 
Jawab :
5. Dimana alamat bapak/ibu sekarang? 
Jawab :
6. Berapa jumlah anggota keluarga yg tinggal bersama
bapak/ibu? 
Jawab :
7. Siapa nama anggota keluarga yg tinggal bersama bapak/ibu? 
Jawab :
8. Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia? 
Jawab :
9. Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang? 
Jawab :
10. Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1

Jawab :
Jumlah

Analisa hasil
 Skor benar 8-10 : tidak ada gangguan
 Skor benar 0-7 : ada gangguan

9
F. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Pengukuran status afektif adanya depresi pada lansia menggunakan Skala
Depresi Geriatric Yesavage (GDS) Long Version atau Geriatric Depresion Scale.
Keterangan : untuk setiap respon klien yang cocok dengan jawaban setelah
pertanyaan (Ya/Tidak) mendaputkan nilai 1.
Jika tidak cocok menciapatkan nilai 0.
Status Psikologis (modifikasi Skala Depresi Geriatrik Yesavage, 1986)
No Apakah bapak/ibu dalam satu minggu terakhir : Ya Tidak
1. Merasa puas dengan kehiduoan yang dijalani? Ya
2. Banyak meninggalkan kesenangan/iminat dan aktivitas anda? Tidak
3. Merasa bahwa kehidupan anda hampa? Tidak
4. Sering merasa bosan? Tidak
5. Penuh pengharapan akan masa depan? Ya
6. Mempunyai semngat yang baik setiap waktu Ya
7. Diganggu oleh pikiran-pikiran yan tidak darat diungkapkan? Tidak
8. Merasa bahagia di sebagian besar waktu? Ya
9. Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda? Tidak
10. Sering kali merasa tidak berdaya? Tidak
11 Sering merasa gelisah dan gugup?
Tidak
.
12 Memilih tinggal di rumah daripada pergi melakukan sesuatu
Tidak
. yang bermanfaat?
13 Sering kali merasa khawatir akan masa depan?
Tidak
.
14 Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya ingat
Tidak
. dibandinkan dengan orang lain?
15 Bepikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan sekarang?
Ya
.
16 Sering kali merasa merana?
Tidak
.
17 Merasa kurang bahagia?
Tidak
.
18 Sangat kwatir terhadap masa lalu?
Tidak
.
19 Merasakan bahwa hidup ini sangat menggairahkan?
Ya
.
20 Merasa berat untuk memulai sesuatu hal yang baru?
Tidak
.
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat?
Ya
.
22 Bepikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan?
Tidak
.
23 Berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda? Tidak

10
.
24 Sering kali menjadi kesal oleh hal yang sepele?
Tidak
.
25 Sering kali merasa ingin menangis?
Tidak
.
26 Merasa sulit untuk berkonsentrasi?
Tidak
.
27 Menikmati tidur?
Ya
.
28 Memilih menghindar dari perkumpulan sosial?
Tidak
.
29 Mudah mengarnbil keputusan?
Ya
.
30 Mempunyai pikiran yang jernih?
Ya
.
Jumlah
Keterangan :
: Terganggu  nilai 1

: Normal  nilai 0
Analisa Hasil :
 Nilai 16-30 : depresi berat
 Nilai 6-15 : depresi ringan sampai sedang
 Nilai 0-5 : normal

G. PENGKAJIAN FUNGSI SOSIAL LANSIA


Alat Skrining Singkat Yang dapat digunakan untuk mengkap Fungsi Sosial
Lansia : Adaption, Patnership, Growth, Affection, Resolve (AFGAR)
No Pertanyaan Selalu KK HTP
1. Saya puas bisa kembali pada keluarga saya yang ada 2
untuk membantu pasa waktu sesuatu yang menyusahkan
saya (Adaptasi )
2. Saya puas dengan keluarga saya membicara sesuatu dan 2
mengungkapkan masalah saya (Hubungan)
3. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan 2
mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas
(Pertumbuhan)
4. Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan 2
afek dan berespon terhadap emosi saya seperti marah,
sedih, atau mencintai (Afek)
5. Saya puas dengan cara teman saya dan saya 2
menyediakan waktu bersama-sama
Jumlah 10

Keterangan :
Selalu : Nilai 2
Kadang-kadang : Nilai 1

11
Hampir tidak pernah : Nilai 0

Kotabaru,
Mahasiswa Yang Mengkaji

( Rosaria Fitriyani )

12
ANALISA DATA

NO ETIOLOGI
DATA MASALAH
.
1. DS : Strategi koping Ketidak efektifan
- Tn. S mengatakan saat sakit tidak efektif pemeliharaan
membeli obat di warung/apotek kesehatan.
tanpa resep dokter
- Tn. S mengatakan tidak tau
nama obat yang diminum untuk
menghilangkan pegal-pegal atau
mengurangi rasa nyeri
- Tn. S mengatakan sering pergi
ke Puskesmas
- Tn. S mengatakan kadang-
kadang merasakan badannya
pegal-pegal serta kedua lutut dan
pinggangnya terasa nyeri
- Tn. S mengatakan saat kurang
enak badan hanya mengoleskan
minyak angin
DO :
- Tampak botol minyak angin
ditangan Tn. S
- Tampak 2 macam obat Tn. S
tanpa nama
- TD : 110/70 monHG
- HR : 76 x/menit
- R : 18 x/menit
2. DS : Kurang Perilaku
- Tn. S mengatakan memiliki pemahaman kesehatan
kebiasaan merokok dan minum cenderung
kopi berisiko
- Tn. S mengatakan dapat
menghabiskan 1 bungkus (12
batang) rokok per hari

13
- Tn. S mengatakan saat sakit
membeli obat di warung/apotek
tanpa resep dokter
DO :
- Tampak Tn. S merokok
- Tampak keluarga Tn. S berada
didekat Tn. S saat merokok
- Tampak segelas kopi dihadapan
Tn. S

14
DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b/d strategi koping tidak efektif,
ditandai dengan :
DS :
- Tn. S mengatakan tidak tau nama obat yang diminum untuk
menghilangkan pegal-pegal atau mengurangi rasa nyeri
- Tn. S mengatakan sering pergi ke puskesmas
- Tn. S mengatakan kadang-kadang merasakan badannya pegal-pegal
- Tn. S mengatakan saat kurang enak badan hanya mengoleskan minyak
angin
- Tn. S mengatakan saat sakit membeli obat di warung/apotek tanpa resep
dokter
DO :
- TD = 110/70 mmHg
- HR =76 x/menit
- R = 18 x/menit
- Tampak botol minyak angin ditangan Tn. S
Tampak 2 macam obat Tn. S tanpa nama
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b/d kurang pemahaman, ditandai
dengan :
DS :
- Tn. S mengatakan memiliki kebiasaan merokok dan minum kopi
- Tn. S mengatakan dapat menghabiskan 1 bungkus (12 batang) rokok per
hari
- Tn. S mengatakan saat sakit membeli obat di warung/apotek tanpa resep
dokter
DO :
- Tampak Tn. S merokok
- Tampak keluarga Tn. S berada didekat Tn. S saat merokok
- Tampak segelas kopi dihadapan Tn. S

15
PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Hari/ Diagnosa
Implementasi
Tanggal Keperawatan
Senin Ketidakefektifan  Membina hubungan baik.
04/07/2022 pemeliharaan Hasil : Tampak Tn. S menjawab salam dan
kesehatan b/d strategi berperilaku sangat ramah
koping tidak efektif  Meningkatkan kesiapan klien untuk
belajar.
Hasil : Klien tampak siap untuk belajar
 Mendiskusikan dengan klien tentang
penggunaan obat yang baik dan benar.
Hasil :
- Klien tampak mengerti dan memahami
penjelasan yang diberikan
- Klien tampak menanyakan beberapa hal
yang belum dimengerti
 Mengevaluasi pemahaman klien.
Hasil :
- Klien mengatakan sudah mengrtahui ciri-
ciri obat yang tidak dapat lagi digunakan
- Klien mengatakan sudah dapat
membedakan obat bebas, bebas terbatas
dan obat keras
- Klien mengatakan sudah mengetahui
cara memilih obat yang benar
- Klien mengatakan sudah mengetahui 5
pertanyaan yang harus ditanyakan saat
mendapatkan obat
- Tampak klien mengulasnhi hasil
pembelajaran
 Memberi pujian atas kemampuan klien.
Hasil : tampak Tn. S memberikan umpan
balik positif
 Menentukan kemampuan klien untuk
mengobati diri sendiri.
Hasil : tampak klien mengaplikasikan

16
kompres hangat pada area yang
dirasa sakit
 Menganjurkan klien mengenai kapan harus
menacari bantuan medis.
Hasil : Tampak Klien paham anjuran
perawat
Senin Perilaku kesehatan  Merumuskan tujuan dari program penkes.
04/07/2022 cenderung beresiko Hasil : Klien dapat memahami bahaya
b/d kurang yang timbul dari perilaku merokok
pemahaman  Mendiskusikan dengan klien tentang
bahaya rokok.
Hasil :
- Klien mengatakan akan mencoba
mengurangi frekuensi merokok
- Klien mengatakan akan melakukan
semua saran perawat
- Klien tampak paham penjelasan yang
diberikan
 Menentukan motivasi klien terhadap
perubahan perilaku.
Hasil : Klien mengatakan ingin hidup lebih
sehat dimasa tuanya
 Mengembangkan program perubahan
perilaku.
Hasil : Klien mengatakan setiap ada
keinginan merokok akan
menundanya 10 menit atau lebih
 Memfasilitasi keterlibatan keluarga dalam
proses modifikasi perilaku.
Hasil : Tampak keluarga antusias untuk
terlibat
 Memberikan penguatan positif.
Hasil : Tampak klien memberikan umpan
balik positif

17
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan tentang Rokok


Hari/Tanggal : Senin 04/07/2022
Waktu : 10.00 s/d selesai
Sasaran : Tn. S

A. TUJUAN
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang rokok, klien dapat memahami
bahaya yang timbul dari perilaku merokok.

B. METODE
Ceramah dan diskusi

C. MEDIA DAN ALAT


Leaflet dan flipchart

D. MATERI
Terlampir

E. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Menjelaskan topik penyuluhan 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
2. 10 menit Pelaksanaan :
1. Memberikan materi tentang rokok 1. Menyimak penjelasan
2. Memberikan kesempatan untuk 2. Mengajukan pertanyaan
bertanya
3. Memberikan jawaban atas 3. Menyimak Jawaban
pertanyaan
3. 5 menit Penutup :
1. Mengevaluasi atau menanyakan 1. Menjawab pertanyaan
kembali materi yang telah
disampaikan
2. Menyimpulkan kembali materi 2. Memperhatikan
yang telah disampaikan
3. Memberi salam penutup 3. menjawab salam

18
LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN
Rokok adalah produk yang berbhaya dan menimbulkan ketergntungan. Slogan
pada kemasan rokok : merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung,
impotensi dan gangguan kehamilan dan janin.

B. KATEGORI PEROKOK
- Perokok aktif  orang yang merokok
- Perokok pasif  orang yang tidak merokok tapi menghirup asap rokok dari
perokok. Asap rokok tersebut bisa menjadi polutan bagi manusa dan
lingkungan sekitar.

C. KANDUNGAN ROKOK
- Bahan plastik PVC - Pembersih lantai
- Gas dari knalpot - Bahan pembuat cat/lilin/cat rambut/cat kuku
- Bahan accu mobil - Bahan bakar roket/pesawat
- Bahan bakar korek api - gas beracun, dll
- Racun tikus

D. DAMPAK MEROKOK
- Rambut rontok - Kares - Penyakit Buerger
- Katarak - Emphysema - Kerusakan sperma
- Kulit jeriput - Penyakit jantung - Tukak lambung
- Kanker kulit - Kanker - Kanker Utenus
- Hilangnya pendengaran - Diskolori jari-jari - Psoriasis
- Osteoporosis
-
E. CARA BERHENTI MEROKOK
- Niat yang sungguh-sungguh
- Belajar membenci rokok
- Bergaulah dengan orang yang tidak merokok
- Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok
- Beritahu teman dan orang terdekat kalau kita ingin berhenti merokok
- Kurangi rokok sedikit demi sedikit
- Jika ingin merokok tundalah, 10 menit lagi

19
DAFTAR PUSTAKA

20

Anda mungkin juga menyukai