Anda di halaman 1dari 25

Modul Laju Reaksi Kelas XI

DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
PETA KONSEP.................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................4
A.Kompetensi Dasar................................................................................4
B.......................................................Indikator Pencapaian Kompetensi 4
C..........................................................................Tujuan Pembelajaran 5
D..............................................................Petunjuk Penggunaan Modul 5
URAIAN MATERI.............................................................................................6
A. Konsep Laju Reaksi.............................................................................6
B. Teori
Tumbukan..........................................................................................................
......9
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi..................................................................11
D.Persamaan Laju
Reaksi.....................................................................................................14
E. Orde
Reaksi................................................................................................................
......14
RANGKUMAN...............................................................................................................
...............18
EVALUASI.....................................................................................................................
................19
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................2
3.

2
Modul Laju Reaksi Kelas XI

PETA KONSEP

Konsentra
si

Luas
Permuka
Faktor – an
faktor

Suh
u
Katalis
Homog
Laju Reaksi en
Katali
s
Katalis
Heterog
en

Tumbukan
Efektif

Teori
Tumbukan

Tumbukan
Tidak Efektif

3
Modul Laju Reaksi Kelas XI

PENDAHULUAN

A.Kompetensi Dasar

3.6 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan


reaksi kimia.

3.7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan


menentukan orde
reaksi berdasarkan data hasil percobaan

B.Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator dari KD 3.6

1. Menjelaskan pengertian dari laju reaksi dan teori tumbukan.


2. Menjelaskan contoh reaksi kimia yang berlangsung cepat atau lambat.
3. Menganalisis teori tumbukan dalam laju reaksi.
4. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tumbukan antar molekul

Indikator dari KD 3.7


1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

2. Menjelaskan cara menentukan orde reaksi dan persamaan laju


reaksi.

3. Mengolah dan menganalisis data untuk menentukan orde reaksi dan


persamaan laju reaksi.

4. Memahami grafik kecenderungan orde reaksi

4
Modul Laju Reaksi Kelas XI

C.Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dari laju reaksi dan teori tumbukan
2. Peserta didik dapat menjelaskan contoh reaksi kimia yang berlangsung cepat atau lambat.
3. Peserta didik dapat menganalisis teori tumbukan dalam laju reaksi.
4. Peserta didik dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tumbukan antar
molekul.
5. Peserta didik dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
6. Peserta didik dapat menjelaskan cara menentukan orde reaksi dan persamaan laju reaksi.
7. Peserta didik dapat mengolah dan menganalisis data untuk menentukan orde reaksi dan
persamaan laju reaksi
8. Peserta didik dapat memahami grafik kecenderungan orde reaksi.

D.Petunjuk Penggunaan Modul

Agar modul dapat digunakan secara maksimal maka kalian diharapkan


melakukan langkah- langkah sebagai berikut :
1. Bacalah modul ini secara berurutan dan berusahalah untuk memahami
isinya karena materi ini akan menjadi prasyarat pada materi
selanjutnya.
2. Pahami kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang tercantum dalam bagian pendahuluan.
3. Pelajari uraian materi secara sistematis dan mendalam dalam
setiap kegiatan pembelajaran.
4. Lakukan uji kompetensi/latihan soal di akhir kegiatan pembelajaran
untuk menguasai tingkat penguasaan materi.
5. Diskusikan dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan
dalam pemahaman materi.

5
Modul Laju Reaksi Kelas XI

URAIAN MATERI

Konsep Laju Reaksi

Gambar 1. Pembakaran kertas


Apa yang terfikir di benak kalian? Gambar di atas sama-sama menunjukan pembakaran kertas,
manakah yang lebih cepat terbakar? Beda kan? Pada pembakaran di atas kecepatan pembentukan abu dari
kertas yang terbakar berupa kertas lembaran dibandingkan dengan kertas yang berupa buku akan
memberikan data yang berbeda. Pada reaksi kimia, pereaksi akan bereaksi untuk membentuk hasil reaksi
atau produk, dengan demikian maka peraksi akan berkurang, sedangkan hasil reaksi atau produk akan
bertambah. Apabila perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi dibandingkan dengan banyaknya waktu
yang dibutuhkan untuk bereaksi, maka itulah yang dimaksud dengan laju reaksi. Jadi laju reaksi merupakan
pernyataan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi dalam suatu satuan waktu.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai reaksi kimia yang berlangsung dengan cepat
maupun lambat. Apakah kalian suka melihat nyala kembang api? Kalian juga dapat melakukan sendiri reaksi
yang berjalan dengan cepat misalnya dengan membakar selembar kertas. Selain reaksi yang berjalan dengan
cepat, pernahkah melihat besi yang berkarat? Perkaratan yang terjadi pada logam tidak secepat laju reaksi
pada nyala kembang api tentunya.

Gambar 2. Nyala kembang api dan perkaratan besi

6
Modul Laju Reaksi Kelas XI

Dengan demikian laju reaksi akan berbeda-beda, ada yang berjalan sangat cepat, ada pula yang
lambat. Berdasarkan fenomena kimia tersebut, maka cepat lambatnya proses reaksi kimia yang berlangsung
dinyatakan dengan laju reaksi. Laju reaksi didefenisikan sebagai perubahan konsentrasi zat dalam suatu
reaksi kimia per satuan waktu. Konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi kimia semakin lama semakin
berkurang sedangkan hasil reaksi semakin lama semakin bertambah. Perhatikan grafik berikut :

 Pada awal reaksi, pereaksi dalam keadaan maksimum dan hasil reaksi dalam keadaan minimum.
 Setelah reaksi berlangsung, hasil reaksi akan semakin banyak terbentuk dan pereaksi semakin berkurang.

Contoh pada reaksi : pA + qB → rC + sD


Pereaksi Hasil Reaksi
p, q, r, s = koefisien

Laju berkurangnya konsentrasi A Laju berkurangnya konsentrasi B

persatuan waktu persatuan waktu

△ [ A] △ [B]
vA= - vB = -
△t △t

Laju bertambahnya konsentrasi C Laju bertambahnya konsentrasi D


persatuan waktu persatuan waktu
△ [C ] △ [D]
vC = + vD = +
△t △t

7
Modul Laju Reaksi Kelas XI

Keterangan :
v = laju reaksi (Ms-1)
-△[A] = berkurangnya konsentrasi zat A (mol/L = M)
- △[B] = berkurangnya konsentrasi zat B (mol/L = M)
+△[C] = bertambahnya zat konsentrasi zat C (mol/L = M)
+△[D] = bertambahnya zat konsentrasi zat D (mol/L = M)
t = waktu yang dibutuhkan (s)

Terdapat hubungan antara laju reaksi senyawa A dengan laju reaksi senyawa lainnya. Ternyata
perbandingan laju reaksi senyawa – senyaw sesuai dengan perbandingan koefisien.

vA : vB : vc : vD = p : q : r : s

Koefisien Ditanya
vditanya = × vdiketahui
Koefisien Diketah ui

Contoh Soal
1. Persamaan reaksi dari pembentukan ammonia adalah:

N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g)


Jika diketahui pada suatu t, laju pertambahan NH3 adalah 0,05 M/s, maka tentukan:
a. Perbandingan laju reaksi ketiga zat
b. Laju pengurangan N2 dan H2

Jawab :
Diketahui v NH3 = 0,05 M/s
a. Perbandingan laju ketiga zat dinyatakan sebagai:
1 1
𝑣 𝑁2 = 𝑣 𝐻2 = 𝑣 𝑁𝐻3
3 2
b. Laju pengurangan N2 (v N2) adalah :

1
𝑣 𝑁2 = × 𝑣 𝑁𝐻3
2
1
= × 0,05 M/s
2
= 0,025 M/s

8
Modul Laju Reaksi Kelas XI

Laju pengurangan 𝐻2 (v 𝐻2) adalah :


1 1
𝑣 𝐻2 = 𝑣 𝑁𝐻3
3 2
3
𝑣 𝐻2 = × 𝑣 𝑁𝐻3
2
3
= × 0,05 M/s
2
= 0,075 M/s

2. Zat X bereaksi dengan zat Y menurut persamaan: X + Y →  Z. Jika konsentrasi awal Y = 0,5 M dan
setelah bereaksi dengan X selama satu menit konsentrasinya menjadi 0,2 M; maka laju reaksi
terhadap Y adalah...
Jawab :
△ [Y ]
vy = -
△t
[ 0,2−0,5 ]
=-
60
= 0,005 M/detik

B.Teori Tumbukan

Menurut teori tumbukan, reaksi kimia terjadi karena adanya partikel-pertikel yang saling
bertumbukan. Tetapi tidak semua tumbukan akan menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan yang dapat
menghasilkan reaksi kimia disebut dengan tumbukan efektif. Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi di
bawah ini!

Gambar 3. Tumbukan efektif dan tidak efektif

Pada ilustrasi (a), AA dan BB bertumbukan, akan tetapi dari tumbukan tersebut tidak menghasilkan zat baru,
hal tersebut berarti tumbukan tersebut tidak menghasilkan reaksi kimia. Berbeda dengan ilustrasi (a), pada
ilustrasi (b) tumbukan antara AA dan BB dapat menghasilkan zat baru berupa 2 buah AB. Hal tersebut

9
Modul Laju Reaksi Kelas XI

berarti tumbukan pada ilustrasi (b) menyebabkan terjadinya reaksi. Tumbukan pada ilustrasi (b) inilah yang
dikenal dengan istilah tumbukan efektif. Semoga penjelasan pada modul ini dapat kalian pahami dengan
baik.

Syarat – syarat terjadinya tumbukan efektif yaitu :


1. Arah atau posisi yang tepat
Molekul yang bereaksi haruslah memiliki arah orientasi yang tepat. Jika arah orientasi molekul yang
betumbukan tepat, maka akan terbentuk kompleks teraktivasi dan dengan segera akan menjadi molekul hasil
reaksi. Sedangkan jika arah orientasi molekul yang bertumbukan tidak tepat, maka tidak akan terbentuk
kompleks teraktivasi dan produk, melainkan tetap menjadi molekul pereaksi.

Gambar 4. Arah/posisi yang tepat

2. Energi yang cukup


Tumbukan yang menghasilkan reaksi adalah tumbukan antar partikel yang mempunyai energi lebih besar
dari energi aktivasi (Ea). Energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk bereaksi pada saat
molekul bertumbukan. Semakin kecil energi aktivasi maka reaksi akan semakin cepat berlangsung. Jadi jika
energi tumbukan partikel tidak mencapai / kurang dari energi aktivasi maka tumbukan tersebut tidak akan
menghasilkan reaksi.

Gambar 5. Grafik energi aktivasi (Ea)

10
Modul Laju Reaksi Kelas XI

C.Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

1. Konsentrasi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar konsentrasi
pereaksinya, maka jumlah partikel semakin banyak atau rapat menyebabkan tumbukan antar partikel
semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Agar lebih jelas kalian perhatikan
gambar berikut!

Gambar 6. Reaktan dengan konsentrasi yang berbeda

Gambar (a) menunjukan konsentrasi yang lebih rendah dibanding (b). Pada gambar (b) menghasilkan
tumbukan lebih banyak dibandingkan dengan gambar (a). Dengan demikian laju reaksi pada (b) akan lebih
tinggi dibanding reaksi yang terjadi pada (a).

Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi tentu mengandung partikel-partikel yang lebih rapat
dibandingkan dengan konsentrasi larutan rendah. Larutan dengan konsentrasi tinggi merupakan larutan
pekat dan larutan dengan konsentrasi rendah merupakan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti
semakin banyak partikel-partikel dalam setiap satuan volume ruangan, dengan demikian tumbukan antar
partikel semakin sering terjadi, semakin banyak tumbukan yang terjadi berarti kemungkinan untuk
menghasilkan tumbukan efektif semakin besar, sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.

2. Luas Permukaan

Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau
bersentuhan. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada
bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih
besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi

11
Modul Laju Reaksi Kelas XI

tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Laju reaksi
berbanding lurus dengan luas permukaan reaktan.

Gambar 7. Tumbukan antar partikel luas permukaan kecil dan besar

3. Suhu
Pernahkah kalian perhatikan saat memasak, lebih cepat matang mana antara memasak dengan nyala api
yang kecil dengan nyala api yang besar? Tentu lebih cepat matang apabila kita memasak dengan nyala api
yang besar bukan? Bagaimana suhu pada api yang besar, lebih besar bukan? Dalam hal ini berarti suhu
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi.

Setiap partikel selalu bergerak, dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau energi kinetik partikel
bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Pada frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka
kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin besar. Begitu
pula sebaliknya, apabila suhu diturunkan maka gerakan partikel akan lebih lambat sehingga energi kinetik
dari pertikel tersebut lebih kecil, sehingga semakin kecil pula kemungkinan tumbukan yang akan
menghasilkan tumbukan efektif. Dengan menurunnnya kemungkinan tumbukan efektif tentu saja akan
berakibat menurun pula laju reaksinya.

Gambar 8. Tumbukan antar partikel pada suhu tinggi dan suhu rendah

Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-zat yang energi
potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena zat-
zat tersebut tidak mampu melampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini akan

12
Modul Laju Reaksi Kelas XI

memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan reaksi.

Setiap partikel dalam keadaan selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, maka kecepatan
gerak partikel menjadi lebih tinggi, dengan demikian energi gerak atau energi kinetik partikel bertambah,
sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka
kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin besar.

4. Katalis

Faktor yang mempengaruhi laju reaksi berikutnya adalah katalis. Apa itu katalis? Katalis adalah zat
yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Katalis adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi laju reaksi, tanpa
dirinya mengalami perubahan yang kekal. Suatu katalis mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau
mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalis akan
diperoleh kembali dalam jumlah yang sama. Apabila katalis tersebut dapat mempercepat laju reaksi maka
dikenal dengan istilah katalisator, namun apabila katalis tersebut memperlambat laju suatu reaksi maka
disebut inhibitor atau katalis negatif. Hanya saja secara umum istilah katalis digunakan untuk zat yang
dapat mempercepat reaksi.

Untuk semuanya, apakah reaksi harus dalam keadaan cepat semuanya? Bukankah lebih cepat lebih
baik, sehingga reaksi dapat segera selesai? Tidak semua reaksi diharapkan berjalan dengan lebih cepat.
Untuk reaksi-reaksi yang sifatnya merugikan maka reaksi diharapkan berjalan selambat mungkin, misalnya
reaksi pembusukan dan reaksi perkaratan pada logam.

Berdasar wujud atau fasanya, katalis dibedakan menjadi katalis homogen dan katalis heterogen. Disebut
katalis homogen apabila wujud atau fasa katalis tersebut sama dengan fasa zat pereaksinya, begitu pula
sebaliknya, apabila fasa katalis berbeda dengan fasa zat pereaksinya maka disebut katalis heterogen.
Contohnya misalnya pada reaksi pembentukan gas SO 3, pada reaksi tersebut dapat digunakan gas NO dan
gas NO2, maka gas NO dan gas NO2 tersebut disebut katalis homogen, karena fasa atau wujudnya sama,
yaitu sama-sama gas.

Bagaimana prinsip kerja katalis dalam mempercepat suatu reaksi? Katalis dapat mempercepat laju
reaksi karena atalis menyediakan alternatif jalur reaksi dengan energi aktivasi yang lebih rendah dibanding
jalur reaksi tanpa katalis sehingga reaksinya menjadi semakin cepat. Perhatikan grafik berikut!

13
Modul Laju Reaksi Kelas XI

Gambar 9. Grafik Perbandingan besarnya Energi potensial reaksi tanpa


dan dengan katalis

D.Persamaan Laju Reaksi

Umumnya reaksi kimia dapat berlangsung cepat jika konsentrasi zat-zat yang bereaksi (reaktan)
diperbesar. Secara umum pada reaksi:
xA + yB → pC + qD
Persamaan laju reaksi dapat ditulis sebagai:
v = k [A]x [B]y
Persamaan laju reaksi seperti itu menyatakan hubungan antara konsentrasi pereaksi dengan laju
reaksi. Bilangan pangkat pada persamaan di atas disebut sebagai orde reaksi atau tingkat reaksi pada reaksi
yang bersangkutan. Jumlah bilangan pangkat konsentrasi pereaksi-pereaksi disebut sebagai orde reaksi total.
Artinya, reaksi berorde x terhadap pereaksi A dan reaksi berorde y terhadap pereaksi B, orde reaksi total
pada reaksi tersebut adalah (x + y). Faktor k yang terdapat pada persamaan tersebut disebut tetapan reaksi.
Harga k ini tetap untuk suatu reaksi, dan hanya dipengaruhi oleh suhu dan katalis.
Keterangan :
v = laju reaksi (M/detik)
k = tetapan laju reaksi
[A] = Konsentrasi reaktan A (M)
[B] = Konsentrasi reaktan B (M)
x = orde (tingkat) reaksi terhadap reaktan A
y = orde (tingkat) reaksi terhadap reaktan B
x+y = orde reaksi total

E.Orde Reaksi

14
Modul Laju Reaksi Kelas XI

Orde suatu reaksi ialah jumlah semua eksponen dari konsentrasi dalam persamaan laju.
Beberapa orde reaksi yang umum terdapat dalam persamaan reaksi kimia sebagai berikut:
A. Orde Reaksi Nol
Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde nol, jika besarnya laju reaksi tersebut tidak dipengaruhi
oleh konsentrasi pereaksi. Artinya, seberapapun peningkatan konsentrasi pereaksi tidak akan mempengaruhi
besarnya laju reaksi. Secara grafik, reaksi yang mempunyai orde nol dapat dilihat pada gambar.

v Persamaan laju reaksinya: v = k


[pereaksi]0 [Pereaksi]

B. Orde Reaksi Satu


Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde satu, apabila besarnya laju reaksi berbanding lurus dengan
besarnya konsentrasi pereaksi. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali semula, maka laju reaksi
juga akan meningkat besarnya sebanyak (2)1 atau 2 kali semula juga. Secara grafik, orde reaksi satu dapat
digambarkan seperti terlihat pada gambar.

v Persamaan laju reaksinya : v = k


[pereaksi]1

[Pereaksi]

C. Orde Reaksi Dua

Suatu reaksi dikatakan mempunyai orde dua, apabila besarnya laju reaksi merupakan pangkat dua dari
peningkatan konsentrasi pereaksinya. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju
reaksi akan meningkat sebesar (2)2 atau 4 kali semula. Apabila konsentrasi pereaksi dinaikkan 3 kali semula,
maka laju reaksi akan menjadi (3)2 atau 9 kali semula. Secara grafik, reaksi orde dua dapat digambarkan pada
gambar.

15
Modul Laju Reaksi Kelas XI

Persamaan laju reaksinya : v = k [peraksi]2


v

[Pereaksi]

16
Modul Laju Reaksi Kelas XI

Contoh Soal
1. Pengamatan laju reaksi 2 NO (g) + Br2 (g) → 2 NOBr (g) disajikan dalam tabel berikut :

Percobaan Konsentrasi Awal Laju Reaksi


M s-1
[NO] M [Br2 ] M
1 0,1 0,05 6
2 0,1 0,10 12
3 0,1 0,20 24
4 0,2 0,05 24
5 0,3 0,05 54

Tentukan:
a. Tentukan orde reaksi terhadap NO
b. Tentukan orde reaksi terhadap Br2
c. Orde reaksi total
d. Persamaan laju reaksinya
e. Tetapan laju reaksi (k)

Jawab:
v = k [NO]m [Br2]n
a. Mencari orde NO (m) dengan cara membandingkan konsentrasi Br2 yang sama, yaitu data 1 dan 4.
n
v 1 k [ NO] 1 [ Br 2 ]1
m

=
v 4 k [NO ] m [ Br ] n
4 2 4

m n
6 k [ 0,1 ] [ 0,05 ]
=
24 k [ 0,2 ] m [ 0,05 ]n
m
6 [ 0,1 ]
=
24 [ 0,2 ] m
m=2
Orde reaksi terhadap NO = 2
b. Mencari orde Br2 (n) dengan cara membandingkan konsentrasi NO yang sama, yaitu data 1 dan 2.
m n
v 1 k [ NO ] 1 [ Br 2 ]1
=
v 2 k [ NO ] 2m [ Br ] n
22

m n
6 k [ 0,1 ] [ 0,05 ]
=
12 k [ 0,1 ] m [ 0,10 ] n
n
6 [ 0,05 ]
=
12 [ 0,10 ]n
n=1

17
Modul Laju Reaksi Kelas XI

Orde reaksi terhadap Br2 = 1


c. Orde reaksi total : m + n = 2 + 1 = 3
d. Persaman Reaksi : v = k [NO]m [Br2]n
v = k [NO]2 [Br2]
e. Untuk menentukan harga k, salah satu data hasil percobaan, seperti data percobaan 1.
v1 = k [NO ]12 [Br2]1
6 = k (0,1)2 (0,05)
6 M / det
k= 2
(0,1 M ) (0,05 M )
k =¿ 1,2 × 104 M-2 / det-1

18
Modul Laju Reaksi Kelas XI

RANGKUMANNN

Untuk lebih menguatkan pemahaman kalian, mari kita rangkum materi laju reaksi sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi, luas permukaan, suhu
dan katalis.
2. Prinsip kerja konsentrasi dapat menaikan laju reaksi disebabkan karena semakin tinggi
konsentrasi, semakin banyak partikel yang bertumbukan sehingga meningkatkan laju reaksi.
3. Luas permukaan dapat mempengaruhi laju reaksi karena semakin luas permukaan, akan
semakin banyak partikel yang bertumbukan, sehingga semakin besar pula laju reaksinya.
4. Prinsip kerja suhu dapat menaikan laju reaksi adalah dengan meningkatkan energi kinetik dari
partikel-pertikel pereaksi.
5. Prinsip kerja katalis dapat meningkatkan laju reaksi adalah dengan cara menurunkan energi
aktivasi reaksi tersebut.
6. Teori tumbukan adalah suatu teori yang menyatakan bahwa untuk memulai suatu reaksi,
partikel-partikel reaktan atau pereaksi harus saling bertumbukan terlebih dahulu.
7. Tumbukan antar partikel reaktan yang berhasil menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif,
sedangkan tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi disebut tumbukan tidak efektif

19
Modul Laju Reaksi Kelas XI
EVALUASI

Pilihan Berganda
1. Laju reaksi P + 3Q → 2R + 2S pada setiap saat dapat dinyatakan sebagai...
A. laju pengurangan P dan R tiap satuan waktu
B. laju pengurangan Q dan R tiap satuan waktu
C. laju pembentukan P dan Q tiap satuan waktu
D. laju pembentukan P dan S tiap satuan waktu
E. laju pembentukan R dan S tiap satuan waktu

2. Energi minimal yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu reaksi disebut energi…
A. Potensial
B. Kinetik
C. Kimia
D. Aktivasi
E. Nuklir

3. Pernyataan berikut berkaitan dengan teori tumbukan. Pernyataan yang tidak benar adalah...
A. Pada pemanasan, energi kinetik molekul-molekul menjadi tinggi sehingga tumbukan efektif
menjadi lebih banyak.
B. Katalis mengubah tahap-tahap reaksi menjadi reaksi yang energi aktivasinya rendah.
C. Semakin tinggi suhu maka energi aktivasi suatu reaksi menjadi lebih tinggi.
D. Semakin besar konsentrasi maka semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan efektif
E. Semakin luas permukaan zat padat maka semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan
efektif.

4. Amonia dapat dibakar dengan menggunakan persamaan reaksi: 4 NH3 (g) + 5O2 (g) → 4NO (g) + 6H2O (g)
Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amonia sebesar 0,24 mol/L/detik, maka laju reaksi
oksigen (O2) dan laju reaksi pembentukan H2O berturut-turut adalah...
A. 0,24 dan 0,36 mol/L/detik
B. 0,30 dan 0,24 mol/L/detik
C. 0,30 dan 0,36 mol/L/detik
D. 0,36 dan 0,30 mol/L/detik
E. Tidak ada perbedaan laju reaksi

19
Modul Laju Reaksi Kelas XI
5. Diantara reaksi berikut ini yang terjadi paling cepat adalah...

A. 2 gram serbuk Zn dengan larutan HCl 0,01 M


B. 2 gram serbuk Zn dengan larutan HCl 0,001 M
C. 2 gram batang Zn dengan larutan HCl 0,01 M
D. 2 gram serbuk Zn dengan larutan HCl 0,1 M
E. 2 gram batang Zn dengan larutan HCl 0,1 M

6. Garam halus akan lebih cepat larut dalam air panas dibandingkan dengan garam kasar di dalam air
dingin. Dalam hal ini faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah …
A. Suhu
B. Tekanan
C. Suhu dan tekanan
D. Suhu dan luas permukaan
E. Katalis

7. Pada reaksi A + B → C, diperoleh data sebagai berikut:

Zat A Zat B Suhu (0C) Waktu


(detik)

2 g serbuk 0,2 M 27 5

2 g keeping 0,2 M 27 9

2 g larutan 0,1 M 28 15

Berdasarkan data percobaan diatas, faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada
percobaan tersebut adalah....

A. Konsentrasi
B. Luas Permukaan
C. Katalis
D. Suhu
E. Entalpi

20
Modul Laju Reaksi Kelas XI
8. Untuk reaksi P + Q → R terdapat hasil eksperimen sebagai berikut:

Percobaan [P] (M) [Q] (M) V (M s-1)


1 0,01 0,20 0,02
2 0,02 0,20 0,08
3 0,03 0,20 0,18
4 0,03 0,40 0,36
5 0,03 0,60 0,54

Tetapan laju reaksinya adalah...


A. 1.000
B. 50
C. 10
D. 0,01
E. 0,02

9. Pada reaksi 2CO(g) + O2 (g) → 2CO2 diperoleh data:

[CO] (M) [O2] (M) Laju reaksi (M/det)


2 x 10—3 2 x 10-3 4 x 10-4
4 x 10—3 2 x 10-3 8 x 10-4
4 x 10-3 8 x 10-3 32 x 10-4

Orde reaksi total dari data diatas adalah...


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

21
Modul Laju Reaksi Kelas XI
10. Perhatikan gambar reaksi Zn dengan larutan HCl berikut:

Laju reaksi yang hanya dipengaruhi oleh konsentrasi terdapat pada gambar..
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 3 dan 5

Uraian

1. Perhatikan data laju reaksi pada suhu 25 °C berikut!

Zn (s) + 2HCl (aq) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)


Waktu 10 20 30
(s)
Volume 80 200 320
H2 (ml)

Laju pembentukan gas H2 rata-rata pada suhu tersebut adalah ….


2. Makanan yang dikunyah akan lebih cepat bereaksi dengan asam dan katalis yang terdapat dalam
mulut daripada makanan yang tidak dikunyah. Berdasarkan fakta tersebut jelaskan faktor apa yang
mempengaruhi laju reaksi…
3. Reaksi akan berlangsung 3 kali lebih cepat dari semula setiap kenaikan 20°C. Jika pada suhu 30°C
suatu reaksi berlangsung 3 menit, maka suhu 70°C reaksi akan berlangsung selama...
4. Pada Cl2(g) + 2NO(g) → 2NOCl(g), jika konsentrasi kedua pereaksi diperbesar 2 kali kecepatan
reaksi menjadi 8 kali semula. Bila hanya konsentrasi Cl 2 yang diperbesar 2 kali, kecepatan reaksi
menjadi 2 kali semula. Orde reaksi NO adalah...

22
Modul Laju Reaksi Kelas XI
5. Pengamatan laju reaksi: NO(g) + Br2(g) → NOBr2(g) disajikan dalam tabel berikut:

[NO] (M) [Br2] (M) V (M s-1)


0,1 0,1 2,4
0,1 0,2 4,8
0,2 0,2 9,6

Rumus persamaan laju reaksinya adalah...

23
Modul Laju Reaksi Kelas XI

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga
Johari, J.M.C. dan Rachmawati, M, 2006. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI, Esis,
Jakarta
Sari, Novita Ablinda. 2020. Modul Pembelajara SMA Kimia. Palembang.
Suwardi., Soebiyanto., Widiasih, Th. Eka., 2009. Panduan Pembelajaran Kimia Untuk SMA & MA.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, Budi., dkk. 2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

24

Anda mungkin juga menyukai