MIPA
RANCANGAN
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
ZAKI DAYATUL AKBAR
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) ;
1. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
menggunakan teori tumbukan melalui percobaan dan diskusi kelompok dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
menggunakan teori tumbukan melalui percobaan dan diskusi kelompok dengan tepat.
3. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi kelompok tentang
factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan terampil dan komunikatif.
sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa, menumbuhkan rasa ingin tahu, santun dan bekerja sama.
PERTEMUAN 2
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) ;
1. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi menggunakan
teori tumbukan melalui percobaan dan diskusi kelompok dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh katalis terhadap laju reaksi menggunakan
teori tumbukan melalui percobaan dan diskusi kelompok dengan tepat.
3. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi kelompok tentang
factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan terampil dan komunikatif
sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa, menumbuhkan rasa ingin tahu, santun dan bekerja sama.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pengaruh dari berbagai faktor terhadap laju reaksi dapat dijelaakan dengan teori
tumbukan. Menurut teori ini, suatu reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antara
partikel pereaksi. Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukam menghasilkan reaksi,
melainkan hanya tumbukan antarpartikel yang memiliki energi cukup serta arah
tumbukan yang tepat. Jadi, laju reaksi akan bergantung pada tiga hal berikut.
1. Frekuensi tumbukan
2. Energi partikel pereaksi
3. Arah tumbukan
Tumbukan yang menghasilkan energi reaksi, kita sebut tumbukan efektif. Energi
minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan
efektif disebut energi pengaktifan.
Semua reaksi, eksoterm atau endoterm, memerlukan energi pengaktifan. Reaksi yang
dapat berlangsung pada suhu rendah berarti memiliki energi pengaktifan yang rendah.
Sebaliknya, reaksi yang memiliki energi pengaktifan besar hanya dapat berlangsung
pada suhu tinggi. Energi pengaktifan ditafsirkan sebagai energi penghalangantara
pereaksi dan produk. Pereaksi harus didorong sehingga dapat melewati energi
penghalang tersebut baru kemudian dapat berubah menjadi produk.
1. Pengaruh konsentrasi dan luas permukaan
Konsentrasi dan luas permukaan berhubungan dengan frekuensi tumbukan.
Semakin besar konsentrasi, semakin besar pula kemungkinan partikel saling
bertumbukan, sehingga reaksi kemungkinan cepat. Begitu juga halnya dengan luas
permukaan, semakin luas permukaan, maka semakin banyak tumbukan, reaksi
semakin cepat.
2. Pengaruh suhu
Menurut teori kinetik gas, molekul-molekul dalam satu wadah tidaklah
mempunyai energi yang sama, tetapi bervariasi menurut suatu kurva yang
mendekati kurva normal, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.13. sebagian
besar molekul mempunyai energi rata-rata, sebagian di bawah rata-rata.
Peningkatan suhu akan menaikkan energi rata-rata molekul, sehungga jumlah atau
fraksi molekul yang mencapai energi pengaktifan bertambah. Akibatnya, laju
reaksi akan meningkat.
3. Pengaruh katalis
Katalis mempercepat reaksi karena dapat menurunkan energi pengaktifan. Profil
perubahan energi potensial pada suatu reaksi eksoterm dengan dan tanpa katalis :
Katalis dapat mengubah mekanisme reaksi dengan membuat tahapan reaksi yang
memiliki energi pengaktifan lebih rendah. Jadi, walaupun tidak dihabiskan (tidak
mengalami perubahan kekal), katalis terlibat dalam reaksi. Katalis bereaksi pada
satu tahap kemudian dibebaskan pada tahap berikutnya. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan mekanisme reaksi berikut ini, yaitu peruraian N 2O menjadi N2 dan O2
yang dikatalisis oleh Cl2. Cl2 bereaksi pada tahap awal, tetapi dibebaskan kembali
pada tahap akhir sehingga secara keseluruhan jumlah Cl2 (katalis) itu tidak
berubah.
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku Kimia SMA Kelas XI Karangan Unggul Sudarmo, Penerbit Erlangga
2. Lembar Kegiatan Peserta didik (LKPD)
3. Bahan ajar tentang materi laju reaksi
4. Sumber Lain yang Relevan
LEARNING)
Kegiatan
1. 10 menit
Pendahuluan
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Orientasi
• Guru mengucapkan salam
• Guru mengarahkan peserta didik untuk
berdoa sebelum belajar
• Guru mengecek kehadiran peserta didik
• Guru mengecek kebersihan dan kerapian
kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan.
(Hess Moment)
2. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan cara
mengingatkan kembali tentang konsep yang
sudah dipelajari sebelumnya yang mendukung
materi yang akan dipelajari. Apersepsi bisa
berupa pertanyaan:
“Masih ingatkah Ananda tentang teori
tumbukan?”
3. Motivasi
Guru menampilkan fenomena dalam kehidupan
sehari-hari:
(a) (b)
Mengamati
PERTEMUAN 2 (2 X 45 MENIT)
LANGKAH-
LANGKAH ALOKASI
NO. KEGIATAN PEMBELAJARAN
(PROBLEM BASED WAKTU
LEARNING)
Kegiatan
1. 10 menit
Pendahuluan
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Orientasi
• Guru mengucapkan salam
• Guru mengarahkan peserta didik untuk
berdoa sebelum belajar
• Guru mengecek kehadiran peserta didik
• Guru mengecek kebersihan dan kerapian
kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan.
(Hess Moment)
2. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan cara
mengingatkan kembali tentang konsep yang
sudah dipelajari sebelumnya yang mendukung
materi yang akan dipelajari. Apersepsi bisa
berupa pertanyaan:
“Masih ingatkah Ananda tentang teori pengaruh
luas permukaan dan konsentrasi laju reaksi?”
“Bagaimana pengaruhnya?”
3. Motivasi
Guru menampilkan fenomena dalam kehidupan
sehari-hari:
(a) (b)
Mengamati