Anda di halaman 1dari 20

SENI

BUDAYA
(SENI TEATER MODERN)

Disusun oleh:

1. Lina YufriYana
2. Fitri Ramadhani
3. Salsabila Pitasa
4. Zaki Wibicaksono
5. Bobi Surya Putra

SMA NEGERI 1 SIJUNJUNG


TAHUN AJARAN 2022/2023

















KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami
sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Seni
Teater”. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang seni teater.
Kami menyadari bahwa makalah Seni Teater ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
Seni Teater ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridai segala usaha kita. Amin.






DAFTAR ISI
KATAK PENGANTAR......................................................
DAFTAR ISI....................................................................
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................
Bab II PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Teater..............................................
B. Ciri ciri teater modern…………………………………………….
C. Fungsi Seni
Teater....................................................................…
D. Contoh teater modern………………………………………….
E. Jenis Jenis Teater......................................................
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................…..
B. Saran......................................................................……
DAFTAR PUSTAKA


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya dengan
seni. Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh
dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia
selaku penggubah dan penikmat seni. Kebudayaan adalah
hasil pemikiran, karya dan segala aktivitas (bukan perbuatan),
yang merefleksikan naluri secara murni. Seni memiliki nilai
estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung
ide-ide yang dinyatakan dalam bentuk aktivitas atau rupa
sebagai lambang. Dengan seni kita dapat memperoleh
kenikmatan sebagai akibat dari refleksi perasaan terhadap
stimulus yang kita terima.
Kenikmatan seni bukanlah kenikmatan fisik lahiriah,
melainkan kenikmatan batiniah yang muncul bila kita
menangkap dan merasakan simbol-simbol estetika dari
penggubah seni. Dalam hal ini seni memiliki nilai spiritual.
Kedalaman dan kompleksitas seni menyebabkan para ahli
membuat definisi seni untuk mempermudah pendekatan kita
dalam memahami dan menilai seni. Konsep yang muncul
bervariasi sesuai dengan latar belakang pemahaman,
penghayatan, dan pandangan ahli tersebut terhadap seni.







BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teater Modern
Dalam sejarahnya, kata “Teater” berasal dari bahasa
Inggris theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre dan dari
bahasa Yunani theatron (θέατρον). Secara etimologis, kata
“teater” dapat diartikan sebagai tempat atau gedung
pertunjukan. Sedangkan secara istilah kata teater diartikan
sebagai segala hal yang dipertunjukkan di atas pentas untuk
konsumsi penikmat.
Selain itu, istilah teater dapat diartikan dengan dua cara
yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti
sempit dideskripsikan sebagai sebuah drama (perjalanan
hidup seseorang yang dipertunjukkan di atas pentas,
disaksikan banyak orang dan berdasarkan atas naskah yang
tertulis). Sedangkan dalam arti luas, teater adalah segala
adegan peran yang dipertunjukkan di depan orang banyak,
seperti ketoprak, ludruk, wayang, sintren, janger, mamanda,
dagelan, sulap, akrobat, dan lain sebagainya.

Teater modern adalah teater yang penyampaian
ceritanya berdasarkan pada naskah dan sumber ilmunya dari
dunia barat, dan bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari
atau karya sastra.

Teater modern Indonesia lahir sebelum abad ke-20,
kedatangan Eropa (Belanda) ikut serta memberi pengaruh
atas lahirnya teater modern Indonesia di pertengahan abad
ke-19. Teater modern Indonesia pada awalnya pel oleh
Komedia Stamboel pada tahun 1891.

Teater modern Indonesia menurut Jakob Sumadjo,
terbagi ke dalam empat periode, diantarinya (1) masa
perintisan, (2) masa kebangkitan teater modern, (3) masa
perkembangan teater modern, dan (4) teater Indonesia
mutakhir.
Dalam perkembangannya, secara luas teater diartikan
sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang
banyak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater adalah
gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara,
dan sebagaianya.

Teater adalah ruangan besar dengan deretan kursi-kursi
ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau
untuk peragaan ilmiah. Teater juga merupakan pementasan
drama sebagai suatu seni atau profesi, seni drama,
sandiwara, drama. Teater modern atau teater non
tradisional adalah jenis teater yang tumbuh dan berkembang
di tengah keramaian kota dan dipengaruhi oleh teori Barat.
Cerita yang dipentaskan dari teater modern ini memiliki
sumber dari sebuah karya sastra atau peristiwa sehari-hari.
pemain atau tokoh yang memerankan naskah tersebut
harus meminimalisir improvisasi dengan tujuan bisa
membangun cerita sesuai standar naskah. Meskipun
dilakukan pementasan berulang kali, ceritanya akan tetap
sama.
Peran sutradara sangat penting dalam teater modern,
sebab tokoh utama memiliki hak tunggal dalam
menginterpretasikan naskah cerita kepada para penonton
adalah sutradara.
Pengertian Teater Modern munurut para ahli:

1.. Harymawan (1993)


Menurut Harymawan, teater mengacu kepada aktivitas
kegiatan dalam seni pertunjukan secara khusus. Teater
merupakan tindak tanduk pemain diatas pentas yang disebut
juga sebagai acting.
2.Balthazar Vallhagen
Menurut Balthazar Vallhagen, teater atau drama
merupakan sebuah kesenian yang menggambarkan sifat dan
watak manusia dalam gerakan.
3.Ferdinand Brunetierre
Menurut Ferdinand Brunetierre, teater atau drama
merupakan sebuah aksi yang harus melahirkan sebuah
kehendak melalui gerak atau action.
4.Moulton
Menurut Moulton, teater merupakan sebuah kisah hidup
yang dilukiskan dalam bentuk gerakan. Dalam bahasa Inggris,
istilah ini disebut dengan life presented in action.
5.Anne Civardi
Menurut Anne Civardi, teater atau drama merupakan sebuah
kisah yang disampaikan melalui gerakan dan kata-kata
6.Wildan
Menurut Wildan, teater atau drama merupakan komposisi
dengan dasar beberapa cabang seni. Teater terbagi menjadi
dua jenis berbeda, yaitu dalam bentuk teks tertulis ataupun
dalam bentuk pementasan langsung.

B. Ciri-Ciri Teater Modern
1.Panggung tertata rapi dengan jenis peralatan yang lebih
kompleks dibandingkan dengan teater tradisional.
2.Umumnya pementasan teater modern dilaksanakan di
sebuah gedung tertutup.
3.Terdapat pengaturan akan jalur cerita yang dipentaskan.
4.Jumlah peserta lebih banyak dibandingkan teater
tradisional.
5.Tidak banyak interkasi yang dilakukan antara penonton
dengan pemain.
C. Fungsi Seni Teater
Adapun beberapa fungsi seni teater, di antaranya
meliputi:
1. Teater sebagai Sarana Upacara
Pada awal munculnya, teater hadir sebagai sarana
upacara persembahan kepada dewa Dyonesos dan upacara
pesta untuk dewa Apollo. Teater yang berfungsi untuk
kepentingan upacara tidak membutuhkan penonton karena
penontonnya adalah bagian dari peserta upacara itu sendiri.
Di Indonesia seni teater yang dijadikan sebagai sarana
upacara dikenal dengan istilah teater tradisional.
2. Teater sebagai Media Ekspresi
Teater merupakan salah satu bentuk seni dengan fokus
utama pada laku dan dialog. Berbeda dengan seni musik yang
mengedepankan aspek suara dan seni tari yang menekankan
pada keselarasan gerak dan irama. Dalam praktiknya,
seniman teater akan mengekspresikan seninya dalam bentuk
gerakan tubuh dan ucapan-ucapan.
3. Teater sebagai Media Hiburan
Dalam perannya sebagai sarana hiburan, sebelum
pementasannya sebuah teater itu harus dengan persiapkan
dengan usaha yang maksimal. Sehingga harapannya
penonton akan terhibur dengan pertunjukan yang digelar.
4. Teater sebagai Media Pendidikan
Teater adalah seni kolektif, dalam artian teater tidak
dikerjakan secara individual. Melainkan untuk
mewujudkannya diperlukan kerja tim yang harmonis. Jika
suatu teater dipentaskan diharapkan pesan-pesan yang ingin
diutarakan penulis dan pemain tersampaikan kepada
penonton. Melalui pertunjukan biasanya manusia akan lebih
mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan dibandingkan
hanya membaca lewat sebuah cerita.
D. Contoh teater modern
1. Bengkel Teater Rendra

Bengkel Teater Rendra, yang sempat dua kali "berdiri"


yakni di Yogyakarta pada tahun 1961, dan Depok 1986.
2. Teater Populer

Satu lagi tokoh teater yang meletakkan pondasi teater


modern di Indonesia adalah Teguh Karya. Teguh Karya
mendirikan grup Teater Populer dengan anggota antara
lain Nano Riantiarno, Christine Hakim, Slamet
Rahardjo, El Malik, Hengki Sulaiman dan beberapa
nama beken lainnya.

3. Teater Koma

Teater Koma juga membawakan banyak naskah dari
Nano Riantiarno. Istri Nano, Ratna Riantiarno juga
dikenal sebagai tokoh teater wanita yang dihormati di
Indonesia.

4. Teater Kecil


Arifin C Noer mendirikan grup teater bernama Teater
Kecil dan kerap menggelar pementasan yang
mendapatkan penilaian positif dari para kritikus.
5. Teater Mandiri

Seniman asal Bali satu ini merupakan mantan anggota


Bengkel Teater Rendra yang kemudian mendirikan serta
memimpin Teater Mandiri. Naskah-naskah yang
dikarang Putu Wijaya juga sedemikian kuat sehingga
menjadikan pementasan Teater Mandiri semakin
banyak penontonnya serta dikagumi.

6.Teater Bumi

Teater Bumi yang didirikan oleh Wisran Hadi pada
tahun 1978. Wisran Hadi adalah seorang tokoh teater
yang dikagumi dan dihormati asal Padang, Sumatera
Barat. Teater Bumi menjadi grup teater asal Sumatera
yang kerap menampilkan pertunjukan yang
monumental dan mendapat apresiasi dari penggemar
teater se Indonesia.
E. Unsur-unsur Seni Teater
Unsur-unsur yang terdapat dalam seni teater dibedakan
menjadi dua, antara lain:
1.Unsur Internal
Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut
tentang bagaimana keberlangsungan pementasan suatu
teater. Tanpa unsur internal internal tidak akan ada suatu
pementasan teater. Oleh karena itu, unsur internal dikatakan
sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur
internal, meliputi:
a. Naskah atau Skenario
Naskah atau skenario berisi kisah dengan nama tokoh
dan dialog nantinya akan dipentaskan. Naskah menjadi salah
satu penunjang yang menyatukan berbagai macam unsur
yang ada yaitu pentas, pemain, kostum, dan sutradara.
b. Pemain
Pemain merupakan salah satu unsur yang paling
penting dalam sebuah pertunjukan teater. Pemain berperan
dalam menghasilkan beberapa unsur lain, seperti unsur suara
dan gerak. Ada tiga jenis pemain, yaitu peran utama
(protagonis/antagonis), peran pembantu, dan peran
tambahan atau figuran. Dalam film atau sinetron, pemain
biasanya disebut aktris untuk perempuan, dan aktor untuk
laki-laki.
c. Sutradara
Sutradara merupakan salah satu unsur yang paling
sentral, karena sutradara adalah orang yang memimpin dan
mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan
teater. Sutradara menjadi otak dari jalannya suatu cerita,
misalnya mengarahkan para aktor, membedah naskah,
menciptakan ide-ide tentang pentas yang akan digunakan
dan lain-lain.
d. Pentas
Pentas adalah salah satu unsur yang mampu
menghadirkan nilai estetika dari sebuah pertunjukan. Selain
itu, pentas menjadi unsur penunjang pertunjukkan yang di
dalamnya terdapat properti, tata lampu, dan beberapa
dekorasi lain yang berkenaan dengan pentas.
e. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang
diperlukan dalam pementasan teater, seperti kursi, meja,
robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain sebagainya.
f. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan
teater, antara lain:
1) Tata rias adalah cara mendandani pemain dalam
memerankan tokoh teater agar lebih sesuai dengan karakter
yang akan diperankan;
2) Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain agar
mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya pakaian
yang dikenakan anak sekolahan tentu akan berbeda dengan
pakaian harian yang dikenakan pembantu rumah tangga;
3) Tata lampu adalah pencahayaan dipanggung;
4) Tata suara adalah pengaturan pengeras suara.
2.Unsur Eksternal
Unsur eksternal adalah unsur yang mengurus segala
sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan
dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal di antaranya,
yaitu:
a. Staf Produksi
Staf produksi adalah sekelompok tim atau individual
yang berkenaan dengan pimpinan produksi sampai semua
bagian yang ada di bawahnya. Adapun tugas masing-masing
dari mereka adalah sebagai berikut:
1) Produser/pimpinan produksi;
2) Mengurus semua hal tentang produksi;
3) Menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas,
program kerja, dan lain sebagainya.
b. Sutradara/Derektor
1) Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah;
2) Koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut
pementasan;
3) Mencari dan menyiapkan aktor;
4) Menyiapkan make up dan juga menyetting segala sesuatu
yang dipegang oleh bagian desainer beserta kru.
c. Stage Manager
1) Pemimpin dan penanggung jawab panggung;
2) Membantu sutradara.
d. Desainer
Menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut
setting tempat atau suasana, properti atau perlengkapan
pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta
perlengkapan lain (seperti audio).
e. Crew
Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang
dipegang bagian desainer, di antaranya:
1) Bagian pentas/tempat;
2) Bagian tata lampu (lighting);
3) Bagian perlengkapan dan tata musik

F. Jenis jenis teater modern

berikut jenis-jenis teater yang perlu kamu ketahui:


1.Teater Boneka
Pertunjukan boneka telah dilakukan sejak zaman
kuno. Sisa peninggalannya ditemukan di makam-
makam India Kuno,Mesir, dan Yunani.Jenis-jenis
teater yang pertama adalah teater boneka, yang
sering digunakan untuk mencerikan legenda atau
kisah yang bersifat religius. Teater boneka terdiri dari
beberapa jenis, yaitu:
- Boneka yang cara memainkannya dengan memasukan
tangan kedalam boneka tersebut.
- Boneka tongkat, cara memainkannya dengan
menggerakkan tongkat pada boneka dan di pegang dari
bawah.
- Boneka tali, boneka tali tentu saja memainkannya
dengan menggerakkan kayu silang dan tempat tali
boneka yang diikatkan.
2. Teater Dramatik
Jenis-jenis teater selanjutnya adalah teater dramatik.
Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara
psikologis sangat diperhatikan. Situasi cerita maupun
latar belakang dalam pementasan ini dibuat dengan
sedetail mungkin dan mengikuti alur plot. Dalam
pementasan teater dramatik, aksi dari aktor harus
sangat ditonjolkan dan berkaitan dengan kejadian lain
agar membentuk keseluruhan cerita.
3.Teater Gerak
Teater gerak adalah jenis-jenis teater yang berupa
pertunjukan dengan unsur utamanya adalah gerak dan
ekspresi wajah pemainnya. Teater gerak sangat minim
penggunaan dialog, bahkan tidak ada dialog sama
sekali. Teater gerak yang paling populer dan bertahan
hingga saat ini adalah pantomim, yaitu sebuah
pertunjukan yang sunyi karena tidak menggunakan
suara sama sekali. Pantomim mencoba
mengungkapkan ekspresinya melalui tingkah laku gerak
dan mimik para pemainnya.
4.Teaterikalisasi Puisi
Teatrikalisasi puisi adalah pertunjukan teater yang
dibuat berdasarkan karya sastra puisi. Karya puisi yang
biasanya hanya dibacakan, di dalam teatrikal puisi
dicoba untuk diperankan di atas pentas.
Bahan dasar untuk teatrikalisasi puisi yaitu
mementingkan estetika puitik diatas pentas. Tata
panggung dan blocking dirancang sedemikian rupa,
gunanya untuk menegaskan makna puisi yang
dimaksud.
5.Drama Musikal
Drama musikal adalah pertunjukan teater yang
menggabungkan seni tari, musik, dan seni peran.
Drama musikal lebih mementingkan tiga unsur tersebut
dibandingkan dialog para pemainnya.
Kualitas pemainnya tidak hanya dinilai pada
penghayatan karakter melalui untaian dialog saja, tetapi
juga melalui keharmonisan lagu maupun gerak tari.



BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang
dipentaskan di atas panggung dan disaksikan oleh penonton.
Dengan kata lain drama merupakan bagian atau salah satu
unsur dari teater.
Dalam menjalankan sebuah seni pertunjukan teater
memerlukan langka-langkah yang tepat seperti menentukan
ide pementasan, menentukan jenis produksi, menentukan
tempat produksi, memperkirakan keadaan pasar,
memperkirakan kebutuhan SDM, alat, bahan, dan biaya,
memperkirakan cara memperoleh biaya dan permodalan,
memperkirakan metode dan strategi pemasaran, menyusun
organisasi/staf produksi, menyusun kebutuhan alat dan
bahan, serta menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya),
menyusun jadwal kegiatan (schedule), dan menyusun
proposal.
B. Saran
Makalah ini merupakan bagian dari media
pembelajaran, maka dengan itu kepada semua pihak bisa
menggali ilmunya (khususnya ilmu tentang seni teater)
dengan mendalami isi makalah ini. Khususnya kepada kaum
muda agar seni teater tidak hilang begitu saja tetapi bisa
diwariskan kepada segenap penerus bangsa sehingga negara
Indonesia bisa disebut sebagai salah satu negara yang hebat
dalam dunia seni.

DAFTAR PUSTAKA

http://kritikseni2.blogspot.co.id/2015/09/seni-teater.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Teate
http://kepo-luh.blogspot.co.id/2014/03/pergelaran-seni-
teater.html
http://aisanura.blogspot.co.id/2014/06/seni-tari-
teater.html
http://www.bimbie.com/manfaat-mengadakan-pagelaran-
seni-teater.htm

Anda mungkin juga menyukai