BUDAYA
(SENI TEATER MODERN)
Disusun oleh:
1. Lina YufriYana
2. Fitri Ramadhani
3. Salsabila Pitasa
4. Zaki Wibicaksono
5. Bobi Surya Putra
DAFTAR ISI
KATAK PENGANTAR......................................................
DAFTAR ISI....................................................................
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................
Bab II PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Teater..............................................
B. Ciri ciri teater modern…………………………………………….
C. Fungsi Seni
Teater....................................................................…
D. Contoh teater modern………………………………………….
E. Jenis Jenis Teater......................................................
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................…..
B. Saran......................................................................……
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya dengan
seni. Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh
dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia
selaku penggubah dan penikmat seni. Kebudayaan adalah
hasil pemikiran, karya dan segala aktivitas (bukan perbuatan),
yang merefleksikan naluri secara murni. Seni memiliki nilai
estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung
ide-ide yang dinyatakan dalam bentuk aktivitas atau rupa
sebagai lambang. Dengan seni kita dapat memperoleh
kenikmatan sebagai akibat dari refleksi perasaan terhadap
stimulus yang kita terima.
Kenikmatan seni bukanlah kenikmatan fisik lahiriah,
melainkan kenikmatan batiniah yang muncul bila kita
menangkap dan merasakan simbol-simbol estetika dari
penggubah seni. Dalam hal ini seni memiliki nilai spiritual.
Kedalaman dan kompleksitas seni menyebabkan para ahli
membuat definisi seni untuk mempermudah pendekatan kita
dalam memahami dan menilai seni. Konsep yang muncul
bervariasi sesuai dengan latar belakang pemahaman,
penghayatan, dan pandangan ahli tersebut terhadap seni.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teater Modern
Dalam sejarahnya, kata “Teater” berasal dari bahasa
Inggris theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre dan dari
bahasa Yunani theatron (θέατρον). Secara etimologis, kata
“teater” dapat diartikan sebagai tempat atau gedung
pertunjukan. Sedangkan secara istilah kata teater diartikan
sebagai segala hal yang dipertunjukkan di atas pentas untuk
konsumsi penikmat.
Selain itu, istilah teater dapat diartikan dengan dua cara
yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti
sempit dideskripsikan sebagai sebuah drama (perjalanan
hidup seseorang yang dipertunjukkan di atas pentas,
disaksikan banyak orang dan berdasarkan atas naskah yang
tertulis). Sedangkan dalam arti luas, teater adalah segala
adegan peran yang dipertunjukkan di depan orang banyak,
seperti ketoprak, ludruk, wayang, sintren, janger, mamanda,
dagelan, sulap, akrobat, dan lain sebagainya.
Teater modern adalah teater yang penyampaian
ceritanya berdasarkan pada naskah dan sumber ilmunya dari
dunia barat, dan bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari
atau karya sastra.
Teater modern Indonesia lahir sebelum abad ke-20,
kedatangan Eropa (Belanda) ikut serta memberi pengaruh
atas lahirnya teater modern Indonesia di pertengahan abad
ke-19. Teater modern Indonesia pada awalnya pel oleh
Komedia Stamboel pada tahun 1891.
Teater modern Indonesia menurut Jakob Sumadjo,
terbagi ke dalam empat periode, diantarinya (1) masa
perintisan, (2) masa kebangkitan teater modern, (3) masa
perkembangan teater modern, dan (4) teater Indonesia
mutakhir.
Dalam perkembangannya, secara luas teater diartikan
sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang
banyak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater adalah
gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara,
dan sebagaianya.
Teater adalah ruangan besar dengan deretan kursi-kursi
ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau
untuk peragaan ilmiah. Teater juga merupakan pementasan
drama sebagai suatu seni atau profesi, seni drama,
sandiwara, drama. Teater modern atau teater non
tradisional adalah jenis teater yang tumbuh dan berkembang
di tengah keramaian kota dan dipengaruhi oleh teori Barat.
Cerita yang dipentaskan dari teater modern ini memiliki
sumber dari sebuah karya sastra atau peristiwa sehari-hari.
pemain atau tokoh yang memerankan naskah tersebut
harus meminimalisir improvisasi dengan tujuan bisa
membangun cerita sesuai standar naskah. Meskipun
dilakukan pementasan berulang kali, ceritanya akan tetap
sama.
Peran sutradara sangat penting dalam teater modern,
sebab tokoh utama memiliki hak tunggal dalam
menginterpretasikan naskah cerita kepada para penonton
adalah sutradara.
Pengertian Teater Modern munurut para ahli:
3. Teater Koma
Teater Koma juga membawakan banyak naskah dari
Nano Riantiarno. Istri Nano, Ratna Riantiarno juga
dikenal sebagai tokoh teater wanita yang dihormati di
Indonesia.
4. Teater Kecil
Arifin C Noer mendirikan grup teater bernama Teater
Kecil dan kerap menggelar pementasan yang
mendapatkan penilaian positif dari para kritikus.
5. Teater Mandiri
6.Teater Bumi
Teater Bumi yang didirikan oleh Wisran Hadi pada
tahun 1978. Wisran Hadi adalah seorang tokoh teater
yang dikagumi dan dihormati asal Padang, Sumatera
Barat. Teater Bumi menjadi grup teater asal Sumatera
yang kerap menampilkan pertunjukan yang
monumental dan mendapat apresiasi dari penggemar
teater se Indonesia.
E. Unsur-unsur Seni Teater
Unsur-unsur yang terdapat dalam seni teater dibedakan
menjadi dua, antara lain:
1.Unsur Internal
Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut
tentang bagaimana keberlangsungan pementasan suatu
teater. Tanpa unsur internal internal tidak akan ada suatu
pementasan teater. Oleh karena itu, unsur internal dikatakan
sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur
internal, meliputi:
a. Naskah atau Skenario
Naskah atau skenario berisi kisah dengan nama tokoh
dan dialog nantinya akan dipentaskan. Naskah menjadi salah
satu penunjang yang menyatukan berbagai macam unsur
yang ada yaitu pentas, pemain, kostum, dan sutradara.
b. Pemain
Pemain merupakan salah satu unsur yang paling
penting dalam sebuah pertunjukan teater. Pemain berperan
dalam menghasilkan beberapa unsur lain, seperti unsur suara
dan gerak. Ada tiga jenis pemain, yaitu peran utama
(protagonis/antagonis), peran pembantu, dan peran
tambahan atau figuran. Dalam film atau sinetron, pemain
biasanya disebut aktris untuk perempuan, dan aktor untuk
laki-laki.
c. Sutradara
Sutradara merupakan salah satu unsur yang paling
sentral, karena sutradara adalah orang yang memimpin dan
mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan
teater. Sutradara menjadi otak dari jalannya suatu cerita,
misalnya mengarahkan para aktor, membedah naskah,
menciptakan ide-ide tentang pentas yang akan digunakan
dan lain-lain.
d. Pentas
Pentas adalah salah satu unsur yang mampu
menghadirkan nilai estetika dari sebuah pertunjukan. Selain
itu, pentas menjadi unsur penunjang pertunjukkan yang di
dalamnya terdapat properti, tata lampu, dan beberapa
dekorasi lain yang berkenaan dengan pentas.
e. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang
diperlukan dalam pementasan teater, seperti kursi, meja,
robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain sebagainya.
f. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan
teater, antara lain:
1) Tata rias adalah cara mendandani pemain dalam
memerankan tokoh teater agar lebih sesuai dengan karakter
yang akan diperankan;
2) Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain agar
mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya pakaian
yang dikenakan anak sekolahan tentu akan berbeda dengan
pakaian harian yang dikenakan pembantu rumah tangga;
3) Tata lampu adalah pencahayaan dipanggung;
4) Tata suara adalah pengaturan pengeras suara.
2.Unsur Eksternal
Unsur eksternal adalah unsur yang mengurus segala
sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan
dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal di antaranya,
yaitu:
a. Staf Produksi
Staf produksi adalah sekelompok tim atau individual
yang berkenaan dengan pimpinan produksi sampai semua
bagian yang ada di bawahnya. Adapun tugas masing-masing
dari mereka adalah sebagai berikut:
1) Produser/pimpinan produksi;
2) Mengurus semua hal tentang produksi;
3) Menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas,
program kerja, dan lain sebagainya.
b. Sutradara/Derektor
1) Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah;
2) Koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut
pementasan;
3) Mencari dan menyiapkan aktor;
4) Menyiapkan make up dan juga menyetting segala sesuatu
yang dipegang oleh bagian desainer beserta kru.
c. Stage Manager
1) Pemimpin dan penanggung jawab panggung;
2) Membantu sutradara.
d. Desainer
Menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut
setting tempat atau suasana, properti atau perlengkapan
pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta
perlengkapan lain (seperti audio).
e. Crew
Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang
dipegang bagian desainer, di antaranya:
1) Bagian pentas/tempat;
2) Bagian tata lampu (lighting);
3) Bagian perlengkapan dan tata musik
F. Jenis jenis teater modern