Anda di halaman 1dari 15

1

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena

keputusan yang diambil oleh manager merupakan hasil pemikiran akhir yang

harus dilaksanakan oleh karyawannya. Sistem pendukung keputusan ialah

proses pengambilan keputusan dibantu menggunakan komputer untuk

membantu pengambil keputusan dengan menggunakan beberapa data dan model

tertentu untuk menyelesaikan beberapa masalah yang tidak terstruktur.

Keberadaan SPK pada perusahaan atau organisasi bukan untuk menggantikan

tugas-tugas pengambil keputusan, tetapi merupakan sarana yang membantu bagi

mereka dalam pengambilan keputusan. Dengan menggunakan data-data yang

diolah menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah-masalah

semi-terstruktur. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk mendukung

seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasikan masalah,

memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam

proses 8 pengambilan keputusan sampai mengevaluasi pemilihan alternatif-

alternatif yang ada (Fitriani, 2012).

Beberapa permasalahan yang menarik seperti pemilihan manajer dan

karyawan yang akan naik jabatan dapat di sajikan dengan memasukkam

beberapa kriteria dan sub kriteria yang menjadi ukuran kita untuk mengambil

keputusan. Penentuan jenis kriteria yang akan dipilih merupakan keputusan

yang harus diambil oleh pimpinan perusahaan Yamaha Motor.


2

Yamaha Motor berdiri pada 1 Juli 1955, Yamaha Motor merupakan induk

dari seluruh grup Yamaha Motor Internasional. Sebagai bagian dari grup

Yamaha Motor Internasional, Yamaha Motor Indonesia memosisikan dirinya

sebagai salah satu produsen kendaraan motor terbesar di tanah air. Yamaha

Motor Indonesia memiliki area produksi berkapasitas 300 ribu meter persegi.

Kapasitas produksi motornya mencapai 3500 motor per hari. Selain itu, Yamaha

Motor Indonesia juga didukung lebih dari enam ribu teknisi andal serta

memiliki tiga assembly line yang beroperasi selama 24 jam non stop. Tidak

hanya itu saja, Yamaha Motor Indonesia juga dilengkapi dengan fasilitas yang

super komplet serta part inventory yang besar (Vina Yulmanita,2010).

Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari solusi terbaik

untuk membantu mengambil keputusan kenaikan jabatan pegawai di Yamaha

Motor menggunakan metode SAW. Metode ini dipilih karena mampu

mengidentifikasikan masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan

pendekatan yang digunakan dalam pengambilan keputusan sampai

mengevaluasi pemilihan alternatif-alternatif yang ada, pegawai yang berhak

menduduki jabatan yang tersedia berdasarkan kriteria-kriteria yang telah

ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap

atribut, seperti contoh adalah aspek kapasitas intelektual, aspek sikap kerja, dan

aspek perilaku, kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan

alternatif yang optimal, yaitu kenaikan jabatan pegawai.


3

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana membuat sistem pendukung keputusan untuk kenaikan

jabatan menggunakan metode SAW.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Membangun sistem pendukung keputusan penilaian pegawai menggunakan

metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk tujuan kenaikan jabatan

pegawai Yamaha Lampung Timur.

1.4 Manfaat Penelitian

Menghasilkan sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan pegawai

Yamaha Lampung Timur menggunakan metode Simple Additive Weighting

(SAW) untuk pendukung kenaikan jabatan.

2. LNADASAN TEORI DAN DAFTAR PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian iniakan digunakan empat tinjauan pustaka yang

nantinya dapat mendukung penelitian, berikut ini merupakan tinjauan studi

yang diambil yaitu:


4

Tabel 2.1 Daftar Literatur

No Nama Tahun Masalah Metode Hasil

peneliti

1 Rosdiana & 2014 Belum adanya Profile Penilaian kinerja


Ashari standar baku atau untuk kenaikan
Matching
bobot nilai yang jabatan menjadi
pasti dalam lebih baik dan
menentukan akurat dengan
kualitas pegawai adanya
perangkat lunak
ini tetapi masih
memungkinkan
terjadinya
kesalahan
penginputan
data jika sumber
data tidak valid.
2 Basorudin & 2017 Data dan model Analytic Hasil
perhitungan
Hendri yang tidak Hierarchy
AHP yang
Maradona terstruktur Process diterapkan
dengan software
(AHP)
expert choice ini
menghasilkan
keluaran nilai
intensitas
prioritas
karyawan
tertinggi
sehingga
karyawan yang
memiliki nilai
tertinggi layak
untuk
5

mendapatkan
jabatan yang
dipromosikan.
3 Priranda 2013 Sistem pengolahan Metode Penelitian yang
dibuat
Widara hasil penilaian Gap
menghasilkan
Ananta & Sri kinerja Kompetensi sebuah sistem
Pendukung
Winiarti pegawai di Perkasa
keputusan
Jaya Compuretail yang dapat
menghitung
masih melakukan
tingkat
perhitungan kelayakan
pegawai untuk
secara manual
menempati suatu
sehingga belum jabatan tertentu
dan dapat
bisa menghasilkan
memberikan
nilai akhir. manfaat dalam
pengambilan
keputusan untuk
penilaian kinerja
pegawai.
4 Egi Badar 2016 kurangnya Metode proses kenaikan
jabatan akan
Sambani dkk kemampuan dalam Weighted
lebih cepat
mengoprasikan Product

komputer

2.1.1 Rosdiana & Ashari, 2014

Profile matching secara garis besar merupakan salah satu metode yang

membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi jabatan

sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap),

semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang

berarti memiliki peluang lebih besar untuk pegawai menempati posisi tertentu.
6

Sistem penilaian kinerja untuk kenaikan jabatan pegawai pada dasarnya masih

bersifat manual. Proses penilaian kinerja belum maksimal seperti adanya

pegawai mendapatkan kenaikan jabatan tanpa mempertimbangkan semua

kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Belum adanya standar baku atau bobot

nilai yang pasti dalam menentukan kualitas pegawai, dan tidak adanya sistem

yang dapat memberikan alternatif solusi dalam penilaian kinerja pegawai.

Proses penilaian kinerja dilakukan dalam sebuah sistem berdasarkan aspek

prilaku, aspek sikap kerja dan aspek kecerdasan untuk menentukan

perangkingan dengan metode profil matching.

2.1.2 Basorudin & Hendri Maradona, 2017

Sistem pendukung keputusan ialah proses pengambilan keputusan dibantu

menggunakan komputer untuk membantu pengambil keputusan dengan

menggunakan beberapa data dan model tertentu untuk menyelesaikan

beberapa masalah yang tidak terstruktur. Sedangkan Analytic Hierarchy

Process (AHP) merupakan suatu metode atau alat dalam pengambilan

keputusan yang bersifat multi kriteria dengan menggunakan bantuan software

Expert Choice Ver.11. Kriteria yang digunakan sebagai tolak ukur dalam

menentukan pemilihan karyawan yang akan naik jabatan tertentu pada

PT.Suzuki Sejahtera Buana Trada yaitu : skill (Kemampuan), potensi, ability

dan keterampilan. Dari penelitian ini menemukan bahwa skill (kemampuan)

adalah prioritas atau yang diutamakan pada PT.Suzuki Sejahtera Buana Trada

dan dari ketiga Karyawan tersebut Rudi Widodo memiliki skill yang jauh
7

lebih baik dan memenuhi kriteria untuk naik jabatan dibandingkan dengan ke

2 karyawan lainnya atas nama Syamsul dan Nanda.

2.1.3 Priranda Widara Ananta & Sri Winiarti, 2013

Penilaian kinerja pegawai merupakan proses penilaian yang dilakukan

perusahaan untuk menghasilkan pegawai yang berkualitas dan berdedikasi

tinggi. Manajer Perusahaan Perkasa Jaya Compuretail memiliki permasalahan

untuk bisa mengevaluasi (dalam hal ini memberikan penilaian) atas kinerja

pegawai. Sistem pengolahan hasil penilaian kinerja pegawai di Perkasa Jaya

Compuretail masih melakukan perhitungan secara manual sehingga belum

bisa menghasilkan nilai akhir. Metode penelitian yang dipakai dalam

penelitian ini mengadopsi pada model waterfall , penelitian dimulai dengan

tahap requirements engineering yang terdiri dari perencanaan, penelitian, dan

analisis. Kemudian mengumpulkan referensi yang berkaitan dengan dasar-

dasar system pendukung keputusan dan gap kompetensi yang menjelaskkan

rumus-rumus yang dipakai dalam gap kompetensi tersebut. Tahap yang kedua

adalah perancangan, model proses, dan pemodelan data. Tahap berikutnya

mengimplementasikan rancangan tersebut, tahap terakhir melakukan

pengujian dari aplikasi yang telah dibuat. Penelitian yang dibuat

menghasilkan sebuah sistem Pendukung keputusan yang dapat menghitung

tingkat kelayakan pegawai untuk menempati suatu jabatan tertentu dan dapat

memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan untuk penilaian kinerja

pegawai.
8

2.1.4 Egi Badar Sambani dkk, 2016

Pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena

keputusan yang diambil oleh manager merupakan hasil pemikiran akhir yang

harus dilaksanakan oleh karyawannya. Plaza Asia merupakan mall terbesar

sepriangan timur, dimana proses penilaian kenaikan jabatan karyawannya

meliputi kehadiran, produktifitas (hasil kerja), integritas (sifat), skill

(kemampuan) dan loyalitas (kesetiaan). Menggunakan Metode Weighted

Product (WP) dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk

menentukan kenaikan jabatan karyawan pada perusahaan, serta proses

penilaian karyawan lebih efisien sehingga store manager dapat menentukan

kenaikan jabatan karyawan dengan cepat. Dengan menggunkan sistem

pendukung keputusan yang memiliki database, data karyawan dapat disimpan

didalam database. Sehingga apabila terjadi kesalahan dalam penginputan

dapat diperbaiki tanpa harus menginput ulang data tersebut. Dengan adanya

Sistem Penunjang Keputusan ini akan mengatasi permasalahan yang terjadi di

Plaza Asia, sehingga proses kenaikan jabatan akan lebih cepat.

2.2 Landasan Teori


9

2.2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System

(DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan

pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah

dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan

untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan

situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti

bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).

SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan

prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat

melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik. SPK merupakan

implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan

oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya

bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang

dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk

mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini computer PC

telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang

sama dalam waktu relatif singkat.

2.2.2 Karyawan
10

Secara umum yang dimaksud dengan karyawan adalah orang yang

bekerja di suatu perusahaan atau lembaga dan di gaji dengan uang. Atau

karyawan dapat diartikan juga sebagai orang yang bertugas sebagai pekerja

pada suatu perusahaan atau lembaga untuk melakukan operasional tempat

kerjanya dengan balas jasa berupa uang.

2.2.3 Metode

Pengertian metode adalah suatu proses atau cara sistematis yang

digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dengan efisiensi, biasanya dalam

urutan langkah-langkah tetap yang teratur. Kata metode (method) berasal

dari bahasa Latin dan juga Yunani, methodus yang berasal dari kata meta

yang berarti sesudah atau di atas, dan kata hodos, yang berarti suatu jalan

atau suatu cara.

Metode secara harfiah menggambarkan jalan atau cara suatu totalitas yang

akan dicapai atau dibangun. Mendekati suatu bidang secara metodis berarti

memahami atau memenuhinya sesuai dengan rencana, mengatur berbagai

kepingan atau tahapan secara logis dan menghasilkan sebanyak mungkin

hubungan. Metode dan sistem membentuk hakikat ilmu. Sistem bersangkutan

dengan isi ilmu, sementara metode berkaitan dengan aspek formal. Lebih

tepat, sistem berarti keseluruhan pengetahuan yang teratur atau totalitas isi

dari ilmu.

3. METODOLOGI PENELITIAN
11

3.1 Bahan Penelitian

3.1.1 Data Set

Metode penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data yang

dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1. Pegawai

2. Lama bekerja

3. Prestasi pegawai

3.2 Peralatan Penelitian

Peralatan yang dibutuhkan dalam system pendukung keputusan

kenaikan jabatan ini seminimal menggunakan :

1. windows sebagai system operasi

2. harddisk 500 gb

3. ram 2 gb

4. processor intel inside

3.3 Tahapan Penelitian

Menentukan Menentukan Rating


Kriteria disetiap Alternatif
12

Pencrian Alternatif Membuat Matrik


Terbaik Keputusan

Gambar.1 Tahapan Penelitian

Uraian Tahapannya :

1. Menentukan Kriteria

Berdasarkan kriteria sebagai berikut :

a. Kejujuran : memberikan data dan informasi yang sebenar-benarnya

b. Komitmen : menjunjung tinggi nilai, etika, dan peraturan perusahaan

c. Keunggulan : memberikan yang terbaik bagi tujuan dan kepentingan

d. Memahami visi, misi dan tujuan perusahaan

e. Memahami dan menguasai job description sesuai jabatan

2. Menentukan Rating disetiap Alternatif

Dalam penentuan rating kecocokan maka nilai dari masing-masing

kriteria dimasukkan kedalam tabel rating kecocokan yang telah

disesuaikan dengan nilai dari tabel kriteria. Indikator yang digunakan

dalam menentukan promosi kenaikan jabatan berdasarkan penilaian

kinerja atau pencapaian target karyawan dalam menyelesaikan

pekerjaannya.
13

3. Membuat Matrick Keputusan

Nilai dari hasil tabel kecocokan kemudian dibuat kedalam bentuk

matriks. Selanjutnya Membuat Normalisasi Matriks berdasarkan

persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan

maupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

4. Pencarian Alternatif Terbaik

Untuk mencari nilai dari masing-masing karyawan yang akan

mendapat promosi jabatan, Dari penentuan prioritas usulan promosi

kenaikan jabatan dengan menggunakan metode Simple Additive Weight

maka yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan adalah karyawan

yang memiliki nilai 1.

3.4 Jadwal Penelitian

Tabel 3.4 Tabel Penjadwalan


14

Kegiatan
Penelitian Maret April Mei Juni

Menentukan
Kriteria

Menentukan
Rating disetiap
Alternatif

Membuat
Matrick
Keputusan

Pencarian
Alternatif
Terbaik

Keterangan :

Sudah dilakukan

Sedang dilakukan

Belum dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Rosdiana, & Ashari, 2014, “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


15

KENAIKAN JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE

MATCHING PADA STIA LAN MAKASSAR”. Volume 1 Nomor 2, April 2014.

Basorudin, & Hendri Maradona, 2017, “Sistem Pendukung Keputusan untuk


Proses Kenaikan Jabatan Pada PT. Suzuki Sejahtera Buana Trada Pekanbaru
dengan AHP”. Volume 1 Nomor 6, Januari 2017.

Priranda Widara Ananta, & Sri Winiarti, 2013, “SISTEM PENDUKUNG


KEPUTUSAN DALAM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI UNTUK KENAIKAN
JABATAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE GAP KOMPETENSI (STUDI
KASUS PERUSAHAAN PERKASA JAYA COMPURETAIL)” Volume 1 Nomor 2,
Oktober 2013.

Sambani Egi Badar dkk, 2016, “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


KENAIKAN JABATAN KARYAWAN PLAZA ASIA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE WEIGHTED PRODUCT”. Volume 1 Nomor 3, Desember 2016.

Anda mungkin juga menyukai