DI PUSKESMAS 01 AJIBARANG
Zulfi Liana
NIM. 037.01.33.17
JAKARTA
2021
i
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 037-01-33-17
ANGKATAN :6 (enam)
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber pustaka yang saya gunakan baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya
nyatakan benar. Setiap sumber pustaka telah tercantum dengan jelas dalam daftar
kepustakaan yang saya lampirkan, dan saya tidak melakukan kegiatan plagiarism dalam hal
penyusunan Proposal Penelitian saya ini. Proposal Penelitian ini merupakan hasil karya saya
sendiri yang bisa saya pertanggungjawabkan kepada semua pihak.
Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan plagiarisme, saya bersedia
menerima sanksi yang telah ditetapkan.
(ZULFI LIANA)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “Tinjauan Kepuasan Pasien BPJS Terhadap
Pelayanan Rawat Jalan” Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai syarat
menyelesaikan pendidikan gelar Rekam Medik dan Informatika Kesehatan Program Studi
Diploma Rekam Medis STIKes Tarumanagara. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini
banyak mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai phak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu:
1. Ibu Dr. Maria Susila Sumartiningsih, M.Pd., M.Se., Ph.D. Selaku Ketua STIKes
Tarumanagara
2. Bapak Supriyanto, SPd., Mkes selaku ketua Ketua Prodi D-III Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan STIKes Tarumanagara
3. Ibu Amika Rois SST.M.Kes selaku dosen pembimbing I yang telah menyediakan waktu,
tenaga dan pikiran dalam mengarahkan dan membimbing saya dalam menyusun KTI ini
4. Ibu Feni Riyastuti, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing II yang telah menyediakan
waktu, tenaga dan pikiran dalam mengarahkan dan membimbing saya dalam mnusun KTI
ini
5. Kepala Dinas Kesehatan bagian Tata Usaha dan Kepala Tata Usaha Puskesmas serta
Petugas Rekam Medis di Puskesmas 1 Ajibarang
6. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberi dukungan, do’a, material serta moral
kepada penulis, sampai peneliti telah selesai dan berhasil menyusun KTI ini
7. Sahabat dan teman teman yang telah membantu peneliti dalam keadaan sulit serta
mengibur dalam keadaan susah sehingga peneliti dapat mengerjakan KTI ini dengan baik.
8. Tukang fotocopy yang siap siaga saat saya membutuhkan untuk memperbanyak kuisioner
penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah in masih belum sempurna, maka
saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan karya tulis ilmiah
selanjutnya. Akhir penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat.
(Zulfi Liana)
iv
TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS 02
AJIBARANG
ABSTRAK
Puskesmas sebagai fasilitas tingkat pertama yang banyak digunakan oleh peserta BPJS harus
memiliki mutu kualitas pelayanan yang baik guna memberikan kepuasan kepada pasien. Kepuasan
dapat dilihat dari penilaian 5 dimensi kepuasan dan kepuasan seluruh. Tujuan melakukan penelitian
ini adalah untuk mengetahui kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas 01
Ajibarang. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan accidental
sampling, dengan jumlah responden 323 pasien BPJS. Hasil penelitian menunjukan tingkat kepuasan
pasien pada dimensi tangible sebesar 70,3%, reability sebesar 69,6%, responsiveness sebesar 73,3%,
assurance sebesar 81,4%, empathy sebesar 75,2%, dan kepuasan pasien BPJS di Puskesmas 01
Ajibarang didapat sebesar 53,2%.
v
DAFTAR ISI
Daftar isi.......................................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
vi
2.1.6 Kerangka Teori ..........................................................................................................................13
BAB IV HASIL
BAB V PEMBAHASAN
vii
5.1.1 dimensi tangible .........................................................................................................................94
6.2 saran
LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa
kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam menjalankan aktivitas sehari-
hari. Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, baik ituperorangan
keluarga ataupun kelompok, pemerintah juga masyarakat secara keseluruhan (UU RI
NO. 36 Tahun 2009)
Menurut Kemenkes 2013 yang dikutip Andry, menyatakan bahwa kesehatan
merupakan hal yang penting bagi setiap orang. Perlu adanya suatu lembaga pemerintah
yang memberikan rasa aman pada masyarakat dalam menjamin kesejahteraan lahir dan
batin serta mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Hal ini sesuai dengan
ketetapan UUD 1945 pasal 28 H ayat 1 yaitu “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
batin, bertempat tinggal, mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan. (Andry, 2017).
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatur masalah kesehatan yaitu
dengan didirikannya suatu badan khusus yang bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan jaminan kesehatan, dimana badan tersebut harus memberi mutu
pelayanan yang baik agar tercapai kepuasan pelayanan. Maka dari itu, pada 1 Januari
2014, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah melaunching BPJS Kesehatan.
Dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang sistem Jaminan Sosial
Nasional dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial telah mengamanatkan bahwa setiap WNI wajib mengikuti program BPJS.
Yang dikutip dari Farianita (2016) Salah satu upaya pemerintah dalam
mewujudkan derajat kesehatan Askes, Jamkesmas, Jamsostek, dan jaminan kesehatan
anggota TNI/Polri. Pemerintah menargetkan pada tahun 2019 “universal converage”
kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang berarti bahwa seluruh penduduk di
Indonesia pada tahun 2019 harus memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Profil
Kesehatan Jateng Tahun 2013, 2014:72).
Berdasarkan hasil kajian dari Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2016 bahwa indeks kepuasan
peserta terhadap pelayanan BPJS di fasilitas kesehatan tingkat lanjut sebesar 78,6%
sedangkan target tahun 2019 sebesar 85% (Suryati, Widjanarko, Istiarti, 2017)
66
Untuk mengetahui tentang kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan
66
67
67
68
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
68
69
69
70
f. Investor
g. Wirausaha
h. Penerima pensiun yang terdiri atas : Pegawai Negeri Sipil yang berhenti
dengan hak pensiun, Anggota TNI dan anggota Polri yang berhenti dengan
hak pensiun, Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pension
i. Veteran
j. Perintis Kemerdekaan
k. Janda, duda, atau anak yatim piatu
Anggota keluarga meliputi istri/suami yang sah, anak kandung, anak tiri dari
perkawinan yang sah dan anak angkat yang sah, sebanyak-banyaknya 5 orang
dengan kriteria :
Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri
Belum berusia 21 tahun atau belum berusia 25 tahun yang masih melanjutkan
pendidikan formal
Peserta bukan FBI dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain (UU
Nomor 1 tahun 2014)
2.2.1 Jenis Pelayanan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan (PPK) adalah fasilitas kesehatan yang
bekerja sama dengan BPJS kesehatan, yang terdiri dari :
Fasilitas kesehatan tingkat pertama, terdiri dari :
1. Puskesmas
2. Praktik dokter
3. Praktik dokter gigi
4. Klinik pratama atau yang setara termasuk fasilitas kesehatan tingkat pertama milik
TNI/POLRI; dan
5. Rumah sakit kelas D Pratama atau yang setara.
6. Fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, terdiri dari :
7. Klinik utama atau yang setara
8. Rumah sakit umum; dan
9. Rumah sakit khusus
70
71
Yang dikutip dari (Sondari, 2015) yang mengutip dari (Cecep A, 2012:3)
Pelayanan rawat jalan merupakan kegiatan pelayanan medis yang berkaitan dengan
kegiatan poliklinik. Karena bersifat rawat jalan maka pasien yang akan berobat hanya
jam kerja saja, pasien tidak menginap di rumah sakit. Alur pelayanan pasien yang
berkunjung ke poliklinik rawat jalan yaitu dimulai dari pendaftaran, menunggu
antrian pemeriksaan di ruang tunggu dan mendapatkan pelayanan pemeriksaan di ruan
periksa.kemudian pelayanan pengambian obat di apotik, pemeriksaan laboratorium
atau pemeriksaan penunjang lainnya.
Yang dikutip dari (Sondari, 2015) yang diutip dari (Bagus, 2010:22) Prosedur
pelayanan rawat jalan di rumah sakit adalah sebagai berikut:
71
72
Mutu pelayanan kesehatan adalah penampilan yang pantas dan sesuai (yang
berhubungan dengan standar-standar) dari suatu interensi yang diketahui aman yang
dapat memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan telah mempunyai
kemampuan untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan,
dan kekurangan gizi.
Yang dikutip oleh (Sondari, 2015) yang mengutip dari (Wijono Djoko, 2009) Setiap
pasien yang berkunjung kerumah sakit tentu mempunyai keinginan atau harapan
72
73
Manfaat, pelayanan yang diberikan menunjukkan manfaat dan hasil yang diinginkan
Ketepatan, pelayanan yang diberikan relevan denga kebutuhan pasien sesuai dengan
standar profesi
a. Ketersediaan, pelayanan yang dibutuhkan tersedia
b. Keterjangkauan, pelayanan yang diberikan dapat dicapai dan mampu dibiayai
c. Kenyamanan, pelayanan diberikan dalam suasana nyaman
d. Hubungan interpersonal, pelayanan yang diberikan memperhatikan komunikasi,
rasa hormat, perhatian dan emati yang baik
e. Waktu, pelayanan yang diberikan memperhatikan waktu tunggu pasien dan tepat
waktu sesuai perjanjian
f. Kesinambungan, pelayanan kesehatan yang diberikan dilaksanakan
berkesinambungan yang memerlukan tindak lanjut perawatan
g. Legitimasi dan akuntabilitas, pelayanan yang diberikan dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari aspek medik maupun aspek hokum.
Kunci dari hal ini adalah kepuasan pelanggan. Sehingga penting sekali untuk
memberikan pelayanan kepada pelanggan sebak-baiknya. Dapat dikatakan bahwa
pelayanan pelanggan adalah menyediakan segala sesuatu untuk orang lain yang
dilakukan berdasarkan kesadaran untuk melayani, berpandangan ke masa depan,
penuh inisiatif, menunjukkan perhatian serta selalu melakukan evaluasi salah
satunya adalah melakukan survey kepuasan pelanggan.
2.1.4 Kepuasan
2.1.4.1 Pengertian Kepuasan
Kepuasan atau ketidakpuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja produk yang nyata
dengan kinerja produk yang diharapkannya. Konsumen yang merasa puas pada
produk/jasa yang dibeli dan digunakannya akan kembali menggunakan jasa/produk
yang ditawarkan. Hal ini akan membangun kesetiaan konsumen (Parasuraman et al,
1998)
73
74
Menurut Pohan, 2007 kepuasan adalah suatu tingkat perasaan pasien yang
timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkannnya (Pohan, 2007)
Yang di kutip dari Saputri (2018) yang mengutip dari kotler (2008), yang
menyatakan bahwa kepuasan adalah sejauh mana suatu tingkatan produk
dipersepsikan sesuai dengan harapan pembeli. Kepuasan pasien diartikan sebagai
suatu keadaan dimana harapan pasien terhadap suatu layanan kesehatan sesuai dengan
kenyataan yang diterima oleh pasien. Harapan pasien akan diketahui dari pengalaman
mereka sendiri saat menggunakan layanan kesehatan tersebut, informasi dari orang
lain, dan informasi yang diperoleh dari iklan atau promosi kesehatan yang lain (Kotler
2008)
Tingkat kepuasan pasien merupakan suatu hal yang penting dalam penyediaan
pelayanan yang lebih baik dan efisien. Bila pasien tidak puas, harus diketahui faktor
penyebabnya dan dilakukan perbaikan sistem layanan kesehatan. Jika tidak ada
perbaikan dari layanan kesehatan tersebut maka hasil pengukuran tingkat kepuasan
pasien menjadi tidak bermanfaat. Karena tujuan pengukuran tingkat kepuasan pasien
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat pasien merasa tidak puas
(Gerson, 2014).
Yang dikutip dari Amelia (2018) yang mengutip dari Tjiptono dan Diana
(2001) bahwa harapan konsumen atau pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman
sebelumnya, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi pemasar dan
saingannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama serta dapat memberikan
komentar yang baik tentang perusahaan. Kepuasan dalam hal ini adalah pasien dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain pendekatan dan perilaku petugas,
pengalaman masa lalu, mutu informasi yang diterima baik dari rumah sakit atau dari
kerabat seperti apa yang dikerjakan, apa yang dapat diharapkan dari pelayanan rumah
sakit, juga dapat dipengaruhi oleh janji pemberi pelayanan (Tjiptono & Diana, 2001)
2.1.4.2 Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien
Dikutip dari (Farianita, 2016) yang mengutip dari Car dan Hill (1992) dalam
Baros (2011) yang menyatakan bahwa derajat kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh
latar belakang pelanggan, kedudukan sosial, tingkat ekonomi, pendidikan, budaya,
umur dan jenis kelamin.
a. Jenis kelamin
74
75
75
76
76
77
77
78
pelayanan, pekerja dapat menunjukkan sikap sopan dan santun dan pekerja memiliki
pengetahuan luas agar bisa menjawab pertanyaan pelanggan.
e. Emphaty (komunikasi yang baik)
Dikutip dari Triwardani (2017) yang mengutip dari Parasuraman et al (1998) bahwa
dimensi pelayanan ini berupa rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual
kepada pasien, kemudahan dalam memberikan komunikasi yang baik dan memahami
kebutuhan pasien. Jumlah point penilaian pada dimensi empathy ada lima yaitu : memberikan
perhatian secara individual kepada pelanggan, pekerja melayani pelanggan dengan penu
perhatian, pekerja mengutamakan kepentingan pelanggan dengan sepenuh hati, pekerja
memahami kebutuhan pelanggan dan mempunyai jam kerja yang sesuai (Parasuraman et al,
1998).
Zeithaml et al (1990), mengemukakan bahwa harapan pasien sebagai konsumen
merupakan keyakinan pasien sebelum mencoba atau membeli sesuatu. Harapan ini terbentuk
dari pengalamannya sebagai konsumen pada waktu lalu, infomasi dari teman, keluarga dan
yang lainnya serta bisa juga dari kebutuhannya sehingga untuk menentukan kualitas suatu
produk baik atau tidaknya dapat diukur dari kepuasan pelanggan atau pasien.
78
79
d. Alat untuk mencapai misi yang telah ditetapkan oleh rumah sakit atau puskesmas
yaitu memperoleh kepercayaan masyarakat melalui kepuasa pasien dan keluarganya
Beberapa penelitian yang terkait dengan kepuasan dan BPJS telah dilakukan seperti
penelitian-peneltian sebelumnya yang dilakukan :
Chyntia Saputri (2018) tentang hubungan pelayanan dengan kepuasan pasien peserta
BPJS di ruang rawat inap penyakit dalam . penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungn mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS diruang rawat inap
penyakit dalam di RSUD dr. H. Abdul Moelek Provinsi Lampung 2018. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data diperoleh
dari kuisioner yang diberikan kepada 60 responden. Pada kuisioner terdapat pernyataan
harapan dan kenyataan menggunakan 5 dimensi yaitu tangible, reliability, responsiveness,
dan assurance. Maka dari 5 dimensi inilah dapat diketahui tingkat kepuasan pasien BPJS
terhadap pelayanan. Hasil penelitian didapatkan bahwa 38 rsponden (63,3%) pasien merasa
puas dengan pelayanan yang diberikan.
79
80
Dimensi Kualitas
Pelayanan :
1. Tangibles
2. Reability
3. Responsivenesss
4. Assurance
5. empathy
Puas
Kepuasan
Tidak puas
80
81
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tangible
Reability
Kepuasan
Responsivenes
Pasien s
Assurance
Empathy
81
82
82
83
kepercayaan pasien,
dan membuat
pasien merasa
aman.
Emphaty Berhubungan Survey Kuesioner 1 = Tidak Kategorik
Ordinal
(Perhatian) dengan perhatian Puas
tenaga medis atas 2 = puas
keluhan pasien,
kemampuan dokter
dalam menjaga
perasaan pasien
saat menyampaikan
sesuatu, keramahan
tenaga medis dalam
melayani pasien,
kesopanan tenaga
medis, perhatian
petugas kepada
pasien, dan tidak
membeda-bedakan
status
social/ekonomi
pasien.
Kepuasan Kepuasan pasien Survey Kuesioner 1 = Tidak Kategorik
Pasien BPJS terhadap Puas Ordinal
BPJS kualitas pelayanan 2 = puas
kesehatan yang
diterima
83
84
Pada penelitian ini, kriteria responden yang dijadikan sampel penelitian adalah
sebagai berikut :
84
85
n=N
1 + Ne2
n = 1.695
1 + 1.695 . 0,052
n = 1.695
1 + 1.695 . 0,0025
n = 1.695
5,2375
n = 323
Berdasarkan hasil tersebut maka sampel yang akan diambil adalah 323 responden.
3.6 Kriteria inklusi dan eksklusi
3.6.1 Kriteria inklusi
1. Pasien yang bisa baca dan tulis
2. Pasien yang mampu berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia dengan
baik dan benar
3. Pasien dewasa (20-60) tahun
85
86
Uji validitas merupakan suatu alat pengukuran untuk mengukur apa yang
diukur guna menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument (Dahlan, 2010). Alat
ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner . sebelum kuisioner
digunakan, kuisioner dilakukan uji validitas terlebih dahulu.
Uji Validitas
1.2 tabel uji validitas
86
87
.959 30
87
88
2 = tidak puas
Kode tersebut digunakan pada setiap variabel untuk jawaban yang menyatakan puas
dan tidak puas.
3.8.2 Membuat Tabulasi
Adalah proses pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah
dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk dapat disajikan dan di analisis. Data yang
telah di kode (coding) selanjutnya akan ditabusi dengan memasukan angka yang
sudah tertera ke dalam jawaban responden sehingga didapatlah nilai keseluruhan
jawaban responden sebagai penentu apakah nilai tersebut menyatakan puas atau tidak.
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian yang
menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel. Analis univariat digunakan
untuk mencari distribusi frekuensi dan presentase dari karakteristik responden,
kualitas pelayanan berdasarkan 5 dimensi mutu pelayanan dan kepuasan pasien.
Dalam penelitin ini analisis univariat yang dilakukan adalah mendistrbusikan dimensi
dengan kepuasan pasien di Puskesmas 01 Ajibarang. variabel yang dianalisis yaitu
tangible, reability, responsiveness, empathy dan assurance. Dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
p = f x 100%
keterangan :
p : Presentase
88
89
89
90
90
91
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.2.1
distribusi frekuensi kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Puskesmas 01 Ajibarang
berdasarkan dimensi tangibility
91
92
Tabel 4.2.2
Distribusi frekuensi kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Puskesmas 01 Ajibarang
berdasarkan dimensi reability
4.2.3 Distribusi frekuensi kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Puskesmas 01 Ajibarang
berdasarkan dimensi responsiveness
Tabel 4.2.3
92
93
Tabel 4.2.4
4.2.5 Distribusi frekuensi kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Puskesmas 01 Ajibarang
berdasarkan dimensi empathy
Tabel 4.2.5
Dari penelitian diperoleh hasil kepuasan pada dimensi empathy pasien yang
menyatakan puas yaitu sebesar 68,1%.
4.2.6 Distribusi frekuensi kepuasan pasien BPJS rawat jalan berdasarkan kepuasan pasien
Tabel 4.2.6
93
94
Dari penelitian diperoleh hasil pada kepuasan pasien BPJS yang menyatakan
puas yaitu sebesar 52,9%.
94
95
BAB V
PEMBAHASAN
Yang dikutip dari (Kuntoro Wahyu, Istono Wahyudi, 2017) bahwa jasa tidak
dapat dilihat secara langsung maka pelanggan sering berpedoman pada kondisi
yang terlihat mengenai jasa dalam melakukan evaluasi (Arikuntoro, 2006)
Pada penelitian yang dilakukan oleh Kuntoro dan Istiono (2017) di Puskesmas
Kretek Bantul Yogyakarta, pelayanan dimensi reability pada Puskesmas tersebut
dinyatakan puas sebesar 62%. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Emilia (2016) di Puskesmas Sindangjawa ditemukan bahwa pada dimensi reability
responden menyatakan kurang puas yaitu sebesar 62%. Dapat diambil kesimpulan
95
96
bahwa dari ketiga Puskesmas tersebut jawaban dari persepsi pasien pada dimensi
reability hanya di Puskesmas Sindangjawa yang dinilai kurang memuaskan.
Yogyakarta (Kuntoro dan Istiono, 2017) dengan presentase 54%. Baik Puskesmas 01
Ajibarang, Puskesmas Sindangjawa maupun Puskesmas Bantul Yogyakarta pada
dimensi assurance dinyatakan memuaskan.
97
98
98
99
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Kepuasan pasien BPJS berdasarkan dimensi tangible yaitu pasien merasa puas sebesar
56,6%.
2. Kepuasan pasien BPJS berdasarkan dimensi reability yaitu pasien merasa puas sebesar
50,1%.
3. Kepuasan pasien BPJS berdasarkan dimensi responsiveness yaitu pasien merasa puas
sebesar 57,9%.
4. Kepuasan pasien BPJS berdasarkan dimensi assurance yaitu pasien merasa puas
sebesar 70,9%.
5. Kepuasan pasien BPJS berdasarkan dimensi empathy yaitu pasien merasa puas
sebesar 68,1%.
6. Kepuasan pasien BPJS secara keseluruhan sebagian besar menyatakan puas yaitu
sebanyak 171 orang (52,9%).
6.2 Saran
99
100
DAFTAR PUSTAKA
Amelia. (2018). Faktor yang Berhubungan dengan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap
Kepuasan Pasien BPJS Rawat Jalan Puskesmas Paccerakang Makassar. Skipsi .
Effendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Fahrozy, A. (2017). hubungan kualitas pelayanan rumah sakit dengan kepusan pasien
pengguna BPJS kesehatan di Rumah Sakit Abdul Wahab SSjahranie Samarinda. skripsi
program studi psikologi , 1.
Farianita. (2016). Jurnal. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Peserta BPJS
Terhadap Pelayanan Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit TK. III Bhakti Wira Tamtam
Semaran .
http://stikesayani.ac.id/publikasi/e-jurnal/filesx/2009/200904/200904-006.pdf
(Komala, 2015) Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Peserta BPJS Terhadap Pelayanan Kesehatan
di Puskesmas KOM YOS SUDARSO PONTIANAK
(Kuntoro & Istiono, 2017) Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan di Tempat
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta
Lumenta B (1989). Pelayanan Medis, Citra Konflik dan Harapan, Tinjauan Fenomena Sosial
Komisius . Yogyakarta.
Parasuraman A, Zeithaml V dan Berny LL. 1998. Servqual : A multiple item scale for
measuring consumer perceptions of service quality. Journ al of Retailing. 64(1):12-40
Rahman, & Arip. (2006). Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap di RS Islam Tasikmalaya.
FKM-Universitaas Indonesia, Jakarta .
100
101
Retnowati, N., & Anggraini. (2010). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Formal Dengan
KesehatanMelakan Tes HIV (Human Immunodeficiensy Virus) di Surakarta. Skripsi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta .
Saputri. (2018). Jurnal. Hubungan Mutu Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Peserta BPJS
di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD DR. H ABDUL MOELEK .
Suryati, Widjanarko, & Istiarti. (2017). Jurnal. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa
Citarum Semarang .
Tjiptono, F., & Diana, A. (2001). Total Quality Management. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
Triwardani, Y. (2017). faktor-faktor yang brhubungan dengan kepuasan pasien BPJS pada
pelayanan di Puskesmas Pamulang. skripsi program studi ilmu keperawatan , 1.
Warsilah, H. (2017). Pembangunan Inklusif dan Kebijakan Sosial di Kota Solo. Solo:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
101
102
LAMPIRAN
102
103
Lampiran 1
INFORM CONCENT
Proses pengambilan data dalam penelitian ini adalah melalui pengisian kuisioner yang
diajukan secara umum untuk menjawab tentang kepuasan atau ketidakpuasan. Pengisian
kuisioner ini membutuhkan kejujuran responden untuk mengetahui kualitas pelayanan yang
diberikan agar nantinya sebagai masukan untuk Puskesmas yang kemudian hari dapat
memberikan manfaat bagi pasien atau pengunjung selanjutnya supaya mendapatkan
peningkatan kualitas pelayanan.
Peneliti
(Zulfi Liana)
103
104
Lampiran II
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan Persetujuan
Terhadap surveyor
Nama : Zulfi Liana
NIM : 037013317
Fakultas/Progam Studi : Rekam Medis
Perguruan tinggi : STIKes Tarumanagara
Yang bertujuan untuk mengetahui tinjauan kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat
jalan
Demikian persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.
Ajibarang,
104
105
KUISIONER PENELITIAN
No Responden :
Tanggal Penelitian :
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Alamat :
Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Umur : tahun
Pendidikan Terakhir : a. SD d. Perguruan tinggi
b. SMP e. Tidak Sekolah
c. SMA
Pekerjaan : a. PNS d. Karyawan Swasta
b. Wiraswasta e. Ibu Rumah Tangga
c. Buruh f. Tidak Bekerja
Status Kepesertaan :
Peseta PBI (Penerima Bantuan Iuran/Bebas Biaya)
Peserta bukan PBI (Bukan Penerima Bantuan Iuran/Mandiri/Potongan Gaji)
105
106
Petunjuk Pengisian
Anda diharapkan bersedia menjawab semua pernyataan yang tersedia dilembar kuesioner
dengan memilih salah satu dari beberapa alternatif pernyataan yang telah disediakan oleh
peneliti.Tuliskan tanda check list ( √ ) pada kotak untuk pilihan jawaban yang paling tepat
dan sesuai dengan apa yang dirasakan dan dialami oleh saudara (i). Dalam skala ini, tidak
ada penilaian benar ataupun salah. Adapun jawaban yang tersedia yaitu:
4 : Setuju (S)
Daftar Pernyataan
I. Kualitas Pelayanaan
106
107
107
108
I. Kepuasan Pasien
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya merasa puas telah memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman di Puskesmas
Ajibarang
2 Saya merasa puas telah memperoleh pelayanan
kesehatan yang bermutu di Puskesmas
Ajibarang
3 Saya puas dengan informasi kesehatan yang
diberikan oleh tenaga pelayanan
kesehatan di Puskesmas Ajibarang
4 Saya puas dengan peyampaian bimbingan
edukasi kesehatan yang seimbang di Puskesmas
Ajibarang
108
109
LAMPIRAN III
Cases
Descriptives
Median 20.0000
Variance 2.456
Minimum 15.00
Maximum 20.00
Range 5.00
109
110
110
111
Cases
Descriptives
Median 20.0000
Variance 3.245
Minimum 12.00
Maximum 20.00
Range 8.00
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
111
112
112
113
Cases
Descriptives
Median 18.5000
Variance 4.086
Minimum .00
Maximum 20.00
Range 20.00
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
113
114
114
115
Cases
Descriptives
Median 30.0000
Variance 6.951
Minimum 18.00
Maximum 30.00
Range 12.00
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
115
116
116
117
Cases
Descriptives
Median 30.0000
Variance 9.099
Minimum .00
Maximum 30.00
Range 30.00
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
117
118
118
119
Cases
Descriptives
Median 26.0000
Variance 6.777
Minimum 18.00
Maximum 30.00
Range 12.00
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
119
120
120
121
121
122
huyfdsdfghjkl
122
1