Anda di halaman 1dari 22

[Document title]

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan karunia-Nya, sehingga


penyusunan modul pembelajaran “Kesebangunan dan Kekongruenan ” untuk SMP/MTS
kelas IX Kurikulum 2013 ini dapat terselesaikan. Modul ini hadir untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik sebagai salah satu sumber/ media pembelajaran dalam upaya
meningkatkan sumber daya manusia peserta didik.

Dalam modul ini, materinya disusun dan disesuaikan dengan Kurikulum 2013
menggunakan Bahasa yang komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
Masalah - masalah yang dihadirkan dalam buku ini juga disesuaikan dengan aplikasi
materi sehari-hari, sehingga tidak langsung peserta didik diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman konsep - konsep dan kemampuan serta keterampilannya dalam
menyelesaikan masalah.

Selain itu, untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, di samping agar tetap


sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, modul ini juga menyediakan alamat
situs yang dapat diakses peserta didik untuk membantunya memperdalam pemahaman
mengenai Kesebangunan dan Kekongruenan. Akhirnya, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam upaya
penyelesaian modul ini kepada pengguna modul atas kesediaan memberikan saran dan
kritik dalam menyempurnakan bu ini. Penulis berharap semoga modul ini dapat
berkontribusi dalam upaya meningkatkan kompetensi peserta didik SMP/ MTS kelas IX
pada Kesebangunan dan Kekongruenan .

Yogyakarta, Juni 2022

Penulis

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 1


[Document title]

DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2
PETA KONSEP .....................................................................................................................3
IDENTITAS MODUL ...........................................................................................................4
KOMPETENSI DASAR ........................................................................................................4
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .....................................................................4
TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................................... 5
DESKRIPSI ........................................................................................................................... 5
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...............................................................................6
MATERI PEMBELAJARAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN .................6
Kesebangunan Bangun Datar ............................................................................................ 6
Kekongruenan Bangun Datar ............................................................................................ 9
Masalah yang Berkaitan dengan Kesebangunan .............................................................. 12
Masalah yang Berkaitan dengan Kekongruenan ............................................................... 14
RANGKUMAN .....................................................................................................................16
SOAL TES FORMATIF ........................................................................................................16
KUNCI JAWABAN ..............................................................................................................19
PEDOMAN PENSKORAN ..................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................21

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 2


[Document title]

PETA KONSEP

KESEBANGUNAN DAN
KEKONGRUENAN

Syarat Syarat
Kesebangunan Kekongruenan
Bangun Datar Bangun Datar

Masalah yang Masalah yang


Berkaitan dengan Berkaitan dengan
Kesebangunan Kekongruenan

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 3


[Document title]

IDENTITAS MODUL
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IX SMP/MTs
Judul Modul : Kesebangunan dan Kekongruenan

KOMPETENSI DASAR
3.6 Menjelaskan dan menentukan kesebangunan dan kekongruenan
antar bangun datar.
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan
kekongruenan antar bangun datar.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.6.1 Menjelaskan syarat- syarat kesebangunan dan kekongruenan dari
bangun datar. (C2)

3.6.2 Membuktikan dua bangun datar yang sebangun dan kongruen.


(C5)

4.6.1 Menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan


kesebangunan. (P5)

4.6.2 Menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan


kekongruenan. (P5)

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 4


[Document title]

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model Problem Based Learning :
1. Dengan percaya diri Peserta didik dapat menjelaskan syarat- syarat
kesebangunan dan kekongruenan dari bangun datar melalui diskusi dengan
tepat.
2. Dengan percaya diri Peserta didik dapat membuktikan dua bangun datar yang
sebangun dan kongruen melalui diskusi dengan tepat.
3. Dengan penuh tanggung jawab Peserta didik dapat menyelesaikan masalah
nyata yang berkaitan dengan kesebangunan melalui diskusi dengan benar.
4. Dengan penuh tanggungjawab Peserta didik dapat menyelesaikan masalah
nyata yang berkaitan dengan kekongruenan melalui diskusi dengan benar.

DESKRIPSI MATERI
Dua bangun datar atau lebih dikatakan sebangun jika memiliki
perbandingan yang senilai untuk panjangsisi-sisi yang bersesuaian dan besar sudut-
sudut yang bersesuaian adalah sama. Contoh kesebangunan dalam kehidupan
sehari- hari antara lain :
 Foto berskala. ketika mencetak foto, negatif foto dan foto yang sebenarnya
adalah sebangun.
 Pembuatan miniatur bangunan dibandingkan dengan ukuran sebenarnya adalah
sebangun
 Penggambaran peta dibandingkan dengan ukuran sebenarnya adalah sebangun
 Ukuran foto dan bingkainya
 Ukuran denah dengan ukuran sebenarnya.
Dua bangun atau lebih dikatakan kongruen jika bangun-bangun tersebut
memiliki bentuk dan ukuran yang sama serta sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar. Contoh kekongruenan dalam kehidupan sehari- hari antara lain :
Pemasangan ubin di lantai. Ubin-ubinnya sama besar dan sudut yang bersesuaian
adalah sama.
 Pemasangan jendela-jendela pada suatu ruangan. Antara satu jendela dengan
jendela lain biasanya adalah kongruen
 Loker - loker di sekolah. Satu paket loker biasanya terdiri dari 20 atau lebih
satuan loker, yang ukurannya adalah kongruen.
 Atap suatu bangunan. Biasanya ukuran atap adalah kongruen satu sama lain.

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 5


[Document title]

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Sebelum peserta didik membaca isi modul, terlebih dahulu membaca petunjuk khusus
dalam penggunaan modul agar memperoleh hasil yang optimal.
1. Sebelum memulai menggunakan modul, marilah berdoa kepada Tuhan yang
Maha Esa agar diberikan kemudahan dalam memahami materi inidan dapat
mengamalkan dalamkehidupan sehari-hari.
2. Bacalah uraian materi dan contoh dengan cermat secara berulang-ulang
sehingga kalian benar-benar memahami dan menguasai materi, sebaiknya
peserta didik mulai membaca dari peta konsep, pendahuluan, kegiatan
pembelajaran, rangkuman, hingga daftar pustaka secara berurutan.

MATERI PEMBELAJARAN KESEBANGUNAN DAN


KEKONGRUENAN

A. Kesebangunan Bangun Datar


Kesebangunan merupakan kondisi ketika dua bangun datar memiliki sudut-sudut yang
sama besarnya. Selain sudut, panjang sisi sudutnya juga bersesuai dengan perbandingan
yang sama. Itu artinya, kesebangunan adalah kondisi ketika dua buah bangun memiliki
sudut dan panjang sisi yang sama. Dalam penulisannya, kesebangunan umumnya
dilambangkan dengan simbol notasi ≈.
1. Dua Bangun Datar yang Sebangun
Dua buah bangun dikatakan sebangun satu sama lain apabila sudut-sudut yang
bersesuaian dari kedua bangun itu sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian dari
kedua bangun itu mempunyai perbandingan yang sama. Sudut-sudut yang
bersesuaian dan sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai urutan yang sama. Perhatikan
gambar berikut.
Perhatikan Gambar 1 bangun datar di bawah ini.

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 6


[Document title]

Gambar 1
Apabila diamati dengan teliti, dari gambar bangun datar akan diperoleh:
a. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah sebanding, yaitu:
𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐶𝐷 𝐴𝐷
= = =
𝐸𝐹 𝐹𝐺 𝐺𝐻 𝐸𝐻
b. Sudut yang bersesuaian besarnya sama, yaitu:
𝑚 ∠ 𝐴 = 𝑚∠ 𝐸 𝑚∠𝐶 = 𝑚∠𝐺
𝑚∠ 𝐵 = 𝑚∠ 𝐹 𝑚∠ 𝐷 = 𝑚∠ 𝐻
Bangun ABCD dan EFGH memenuhi kedua syarat, maka bangun ABCD dan
EFGH sebangun, dinotasikan dengan ABCD ≈ EFGH.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dua atau lebih bangun dikatakan sebangun jika
memenuhi syarat- syarat sebagai berikut.

 Panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut memiliki


perbandingan yang senilai.
 Sudut-sudut yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut sama besar.

2. Dua Segitiga yang Sebangun


Dua buah segitiga dikatakan sebangun satu sama lain apabila sudut-sudut yang
bersesuaian dari kedua segitiga itu sama besar atau apabila sisi-sisi yang bersesuaian
dari kedua segitiga itu sebanding. Syarat tentang dua buah segitiga yang sebangun
yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Segitiga sebangun berdasarkan sudut- sudut bersesuaian.
Perhatikan ∆ ABC dan ∆ DEF di bawah ini.

Gambar .
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:
∠ 𝐴 = ∠ 𝐷 (karena sehadap)
∠𝐵 = ∠ 𝐸 (karena sehadap)
∠𝐶 = ∠𝐹 (karena kedua sudut yang lain sama)

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 7


[Document title]

Perbandingan sisi-sisi-yang bersesuaian sama besar, yaitu:


𝐴𝐵: 𝐷𝐸 = 3 ∶ 4
𝐴𝐶 : 𝐷𝐹 = 3 ∶ 4
𝐵𝐶 : 𝐸𝐹 = 3 ∶ 4
Jadi, ∆ ABC dan ∆ DEF sebangun karena sudut yang bersesuaian sama besar
dan perbandingan sisi yang bersesuaian juga sama besar.

Kesimpulan: Jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buah segitiga sama
besar maka sisi-sisi yang bersesuaian adalah sebanding. Jadi, kedua segitiga
itu pasti sebangun

b. Segitiga sebangun pada sisi yang bersesuaian

Gambar .
Pada gambar diatas ∆ ABC dan ∆ DEF memiliki sudut-sudut
yang bersesuaian yang sama besar yaitu ∠ 𝐴 = ∠ 𝐷 ,∠𝐵 = ∠ 𝐸 , ∠𝐶 = ∠ 𝐹.
Panjang sisi pada ∆ DEF adalah 2 kali panjang sisi-sisi pada ∆ ABC yang
bersesuaian sebanding. Jadi ∆ ABC dan ∆ DEF merupakan merupakan dua
segitiga yang sebangun.

Kesimpulan: Jika sisi-sisi yang bersesuaian pada sebuah segitiga sebanding


atau memiliki perbandingan yang sama maka sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar. Jadi, kedua segitiga itu pasti sebangun.

c. Segitiga sebangun berdasar satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 8


[Document title]

Gambar .

Pada ∆ ABC : Pada ∆ PQR :


𝐴𝐶 = 8 𝑐𝑚 𝑃𝑅 = 12 𝑐𝑚
𝐵𝐶 = 6𝑐 𝑚 𝑄𝑅 = 9 𝑐𝑚
∠𝐶 = 110° ∠ 𝑅 = 110°
Perbandingan sisi yang bersesuaian adalah:
𝐴𝐶 : 𝑃𝑅 = 8 𝑐𝑚 ∶ 12 𝑐𝑚 = 2 ∶ 3
𝐵𝐶 : 𝑄𝑅 = 6 𝑐𝑚 ∶ 9 𝑐𝑚 = 2 ∶ 3
Jadi, ∆ ABC dan ∆ PQR sebangun karena besar ∠𝐶 = ∠𝐶 dan dua sisi
yang bersesuaian yang mengapit sudut itu sebanding.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dua atau lebih segitiga dikatakan sebangun jika
memenuhi syarat- syarat sebagai berikut.
Unsur-Unsur yang Diketahui Pada
Syarat Kesebangunan
Segitiga
Sisi-sisi-sisi (s.s.s) Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian
sama.
Sudut-sudut-sudut (sd.sd.sd) Sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar.
Sisi-sudut-sisi (s.sd.s) Dua sisi yang bersesuaian memiliki
perbandingan yang sama dan sudut
bersesuaian yang diapit sama besar.

B. Kekongruenan Bangun Datar


Kongruen adalah ketika dua buah bangun datar memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
Kekongruenan dalam matematika dilambangkan dengan pemakaian simbol notasi ≅.
1. Dua Bangun Datar yang Kongruen

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 9


[Document title]

Gambar .

Gambar .
Gambar . menunjukkkan pasangan (dua) bangun yang kongruen,Sedangkan gambar
gambar (ii) menunjukkan (dua) bangun yang tidak kongrue tidak kongruen.Bangun
datar yang kongruen mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
Dua bangun bangun datar dikatakan dikatakan kongruen jika kedua bangun datar
tersebut mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar.
Dua bangun dikatakan kongruen apabila:
i. Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama.
ii. Sudut-sudut yang bersesuaian mempunyai besar yang sama.
Bangun yang kongruen dapat disimbolkan dengan ≅ .
Untuk menentukan sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari dua bangun datar,
biasanya dapat dilakukan dengan memperhatikan urutan dalam penamaan dua
bangun datar tersebut.

2. Dua Segitiga yang Kongruen


Jika suatu bangun datar ditranslasikan, bentuk maupun ukuran bangun datar
tersebut akan tetap sama. Demikian juga bentuk dan ukuran dari bangun datar dan
bayangannya pada cermin datar adalah sama. Untuk memahami syarat dua segitiga
kongruen, kamu juga dapat melakukan pergeseran atau pencerminan dari bangun
datar segitiga tersebut.

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 10


[Document title]

Jika ∆ ABC direflesikan (dicerminkan) terhadap garis XY, bayangannya


adalah ∆ A’B’C’ . Jadi ∆ABC dan ∆ A’B’C’ kongruen.
Selanjutnya ∆A’B’C’ ditranslasikan (digeser) ke kanan, maka
akan berhimpit berhimpit atau tepat menutupi menutupi ∆DEF . Maka ∆ A’B’C’
dan ∆DEF. Karena ∆ ABC kongruen dengan ∆ A’B’C’ dan ∆ A’B’C’ kongruen
dengan ∆DEF , maka ∆ ABC kongruen dengan ∆DEF.
Karena ∆ ABC dan ∆DEF kongruen, maka:
∠𝐴=∠𝐸 𝐴𝐵 = 𝐸𝐷
∠𝐵 = ∠ 𝐷 𝐵𝐶 = 𝐷𝐹
∠𝐶 = ∠ 𝐹 𝐴𝐶 = 𝐸𝐹
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dua atau lebih segitiga dikatakan kongruen jika
memenuhi syarat- syarat sebagai berikut.
Unsur-Unsur yang Diketahui Pada Segitiga Syarat Kekongruenan
Sisi-sisi-sisi (s.s.s) Sisi-sisi yang bersesuaian sama
panjang.

Sudut-sudut-sudut (sd.sd.sd) Dua sisi yang bersesuaian sama


panjang dan satu sudut yang diapit
oleh kedua sisi tersebut sama besar.

Sisi-sudut-sisi (s.sd.s) Dua sudut yang bersesuaian


sama besar dan satu sisi yang
bersesuaian sama panjang.

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 11


[Document title]

C. Masalah yang Berkaitan dengan Kesebangunan


1. Kesebangunan Bangun Datar
a. Perhatikan gambar berikut.

Jika kedua bangun pada gambar tersebut sebangun, tentukan panjang QR!
Penyelesaian :
Oleh karena persegipanjang ABCD dan persegipanjang PQRS sebangun,
perbandingan sisi-sisi yang bersesuaiannya sebanding.
𝐴𝐵 𝐵𝐶
=
𝑄𝑅 𝑅𝑆
9 6
=
𝑄𝑅 2
9×2
𝑄𝑅 =
6
𝑄𝑅 = 3 𝑐𝑚
Jadi, panjang QR adalah 3 cm.
b. Sebuah foto ditempelkan pada selembar karton. Di sebelah atas, kiri, dan kanan
foto masih tersisa karton selebar 3 cm. Jika foto dan karton sebangun, hitunglah
luas karton yang tidak tertutup !

Penyelesaian :
Diketahui pada soal di sebelah atas, kiri, dan kanan foto masih tersisa karton
selebar 3 cm, sedangkan pada bagian bawah belum diketahui. Sehingga apabila
kita gambarkan ukurannya dapat seperti berikut ini.

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 12


[Document title]

Foto dan karton sebangun, sehinga berlaku:


40 60
=
34 57 − 𝑥
2 3
=
34 57 − 𝑥
(2)(57 − 𝑥) = (3)(34)
114 − 2𝑥 = 102
−2𝑥 = 102 − 114
−2𝑥 = −12 ⟶ 𝑥 = 6
Luas karton tidak tertutup foto adalah:
𝐿 = 𝐿𝑘𝑎𝑟𝑡𝑜𝑛 − 𝐿𝑓𝑜𝑡𝑜
= 40 × 60 − 34 × 51
= 2.400 − 1.734
= 666
Jadi, luas karton yang tidak tertutup adalah 666 𝑐𝑚.

2. Kesebangunan Segitiga
a. Perhatikan gambar berikut.

Jika kedua segitiga pada gambar tersebut sebangun, tentukan panjang PR.
Penyelesaian :
𝑃𝑄 = 3 𝐾𝐿 = 21 𝑐𝑚
𝑄𝑅 = 3 𝐿𝑀 = 30 𝑐𝑚

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 13


[Document title]

𝑃𝑅 = 3 𝑀𝐾 = 3 × 6 = 18
Jadi, panjang PR adalah 18 𝑐𝑚.
b. Sebuah pohon yang berada di depan gedung mempunyai tinggi 8 m. Pada saat
yang sama bayangan gedung berimpit dengan bayangan pohon seperti tampak
pada gambar di bawah. Hitunglah tinggi gedung yang sesuai ukuran tersebut !

Penyelesaian :
Dari gambar di atas kita peroleh bahwa △ABC sebangun dengan △ADE,
sehingga berlaku:
𝐴𝐵 𝐵𝐶
=
𝐴𝐷 𝐷𝐸
10 8
=
15 𝐷𝐸
8 × 15
𝐷𝐸 =
10
𝐷𝐸 = 12 𝑐𝑚
Jadi, tinggi gedung yang sesuai ukuran tersebut adalah 12 𝑐𝑚.

D. Masalah yang Berkaitan dengan Kekongruenan


1. Kekongruenan Bangun Datar
a. Perhatikan dua bangun datar yang kongruen berikut.

Tentukan besar ∠𝐸 !
Penyelesaian :

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 14


[Document title]

Oleh karena kedua bangun datar tersebut kongruen, sudut-sudut yang


bersesuaian sudah pasti sama besar.
∠𝐴 = ∠𝐹 = 45˚
∠𝐶 = ∠𝐻 = 60˚
∠𝐷 = ∠𝐺 = 120˚
∠𝐵 = ∠𝐸 = ?
Jumlah sudut pada bangun datar ABCD = jumlah sudut pada bangun datar
EFGH = 360°.
𝐸 = 360° − ( – 𝐹 + – 𝐺 + – 𝐻 )
= 360° − (45° + 120° + 60°)
= 360° − 225° = 35°
Jadi, ∠𝐸 = 35°.
2. Kekongruenan Segitiga
a. Perhatikan dua segitiga yang kongruen berikut.

Tentukan nilai w, x, y, dan z !


Penyelesaian :
Oleh karena ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝑃𝑄𝑅, sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu
∠𝐴 = 𝑄 = 𝑧 = 35°
∠𝐶 = 𝑅 = 𝑤 = 65°
∠𝐵 = ∠𝑃 = 𝑥 = 𝑦 = 180° − (35° + 65°)
= 180° − 100°
= 80°
Jadi, 𝑤 = 65°, 𝑥 = 𝑦 = 80°, 𝑑𝑎𝑛 𝑧 = 35°.

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 15


[Document title]

RANGKUMAN
1. Dua atau lebih bangun dikatakan sebangun jika memenuhi syarat-syarat berikut.
- Panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut mempunyai
perbandingan yang senilai.
- Sudut-sudut yang bersesuaian pada bangun- bangun tersebut sama besar.
2. Syarat kesebangunan pada dua atau lebih segitiga adalah
- Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian senilai (s.s.s),
- Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar (sd.sd.sd), atau
- Dua sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama dan sudut yang
diapit oleh kedua sisi tersebut sama besar.
3. Dua atau lebih bangun dikatakan kongruen jika memenuhi syarat-syarat berikut.
- Bentuk dan ukurannya sama.
- Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
4. Syarat kekongruenan dua atau lebih segitiga adalah
- Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang,
- Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan satu sudut yang diapit oleh
kedua sisi tersebut sama besar, atau
- Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan satu sisi yang bersesuaian sama
panjang.

TES FORMATIF
I. Soal Pilihan Ganda
1. Jika dua buah trapesium pada gambar di bawah sebangun, maka nilai x adalah
….

A. 22,4
B. 8,75
C. 2,86
D. 5,75

2. Perhatikan gambar dibawah!

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 16


[Document title]

Segitiga ACB siku-siku di titik C. Jika panjang AD = 32 cm dan DB = 8 cm, maka


panjang CD adalah ….
A. 4 cm
B. 8 cm
C. 16 cm
D. 32 cm

3. Diketahui tinggi Monas pada gambar di bawah adalah 5 cm.

Jika skalanya 1 : 400, maka tinggi Monas sebenarnya adalah ….


A. 8 m
B. 80 m
C. 20 m
D. 2 m

4. Pada gambar di bawah, segitiga ABC kongruen dengan segitiga DEF.


Panjang EF adalah …..

A. 5 cm
B. 6 cm
C. 6,5 cm
D. 7 cm

5. Perhatikan gambar dibawah ini!

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 17


[Document title]

Gambar diatas adalah jajargenjang ABCD dengan diagonal AC dan BD yang


berpotongan di titik E. Banyaknya pasangan segitiga yang kongruen adalah…
A. 4
B. 5
C. 6
D. 8

II. Soal Uraian


1. Diberikan dua buah persegi panjang ABCD dan persegipanjang PQRS seperti gambar
berikut.

Kedua persegi panjang tersebut adalah sebangun. Tentukan:


a. Panjang PQ
b. Luas dan keliling persegi panjang PQRS

2. Perhatikan gambar berikut.

Panjang EF pada gambar di atas adalah…

3. Perhatikan gambar berikut.

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 18


[Document title]

Seorang pemuda menghitung lebar sungai dengan menancapkan tongkat di B, C,


D, dan E (seperti pada gambar) sehingga DCA segaris (A = Benda di seberang
sungai). Hitunglah lebar sungai AB tersebut !

4. Segitiga ABC kongruen dengan ADE. Segitiga ABC sama kaki dengan AC = BC
= 25 cm dan AB = 14 cm. Hitunglah luas segitiga ADE !

5. Perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar diatas menunjukkan bangun datar persegipanjang. Hitunglah nilai x, y, z


dan p !

KUNCI JAWABAN
I. Soal Pilihan Ganda
1. B
2. C
3. C
4. D
5. A

II. Soal Uraian


1. a. 24 𝑐𝑚
b. 60 𝑐𝑚
2. 7 𝑐𝑚
3. 16 𝑚
4. 168 𝑐𝑚2
5. 𝑥 = 12 𝑐𝑚, 𝑦 = 8 𝑐𝑚, 𝑧 = 12 dan 𝑝 = 48.

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 19


[Document title]

PEDOMAN PENSKORAN
I. Pilihan Ganda

Nomor Soal Bentuk Soal Kunci Jawaban Skor

1 PG B 1

2 PG C 1

3 PG C 1

4 PG D 1

5 PG A 1

TOTAL SKOR 5

 Setiap jawaban benar diberi skor maksimal 1


 Setiap jawaban salah diberi skor maksimal 0
II. Isian
Bentuk
Nomor Soal Kunci Jawaban Skor
Soal

1 Uraian a. 24 𝑐𝑚 3
b. 60 𝑐𝑚
2 Uraian 3
7 𝑐𝑚
3 Uraian 16 𝑚 3

4 Uraian 168 𝑐𝑚2 3

𝑥 = 12 𝑐𝑚, 𝑦 =
5 Uraian 8 𝑐𝑚, 𝑧 = 12 dan 𝑝 = 3

48

TOTAL SKOR 15

 Setiap jawaban benar diberi skor maksimal 3


 Setiap jawaban hampir benar diberi skor maksimal 1
 Setiap jawaban salah diberi skor maksimal 0
Untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian, cocokkan jawaban dengan kunci jawaban
pada bagian akhir kegiatan pembelajaran. Hitung jawaban benar kalian, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap
materi kegiatan pembelajaran ini.

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 20


[Document title]

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Nilai Akhir :
Skor PG + Skor Uraian
Nilai = × 100
20

Kriteria : 90 – 100 = Baik sekali


80 – 89 = Baik
70 – 79 = Cukup
< 70 = Kurang
Jika tingkat penguasaan kalian cukup atau kurang, maka kalian harus mengulang
kembali seluruh pembelajaran. Jika tingkat penguasaan kalian cukup atau kurang, maka
kalian harus mengulang kembali seluruh pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Bahan Ajar Bahan Ajar Kesebangunan & Kesebangunan & untuk SMP/Sederajat Kelas IX.
(n.d.).
Di. (n.d.). Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar.
Kita, M., Kenyataan, M., Kita, B., Keberanian, M., Mengejarnya, U., & Semua, ". (n.d.). Bank
Soal - Kesebangunan & Kekongruenan. http://ilmu-matematika.blogspot.comhttp://ilmu-
matematika.blogspot.com

MODUL MATEMATIKA KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN – KELAS IX SMP/ MTS 21

Anda mungkin juga menyukai