KATA PENGANTAR
Dalam modul ini, materinya disusun dan disesuaikan dengan Kurikulum 2013
menggunakan Bahasa yang komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
Masalah - masalah yang dihadirkan dalam buku ini juga disesuaikan dengan aplikasi
materi sehari-hari, sehingga tidak langsung peserta didik diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman konsep - konsep dan kemampuan serta keterampilannya dalam
menyelesaikan masalah.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2
PETA KONSEP .....................................................................................................................3
IDENTITAS MODUL ...........................................................................................................4
KOMPETENSI DASAR ........................................................................................................4
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .....................................................................4
TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................................... 5
DESKRIPSI ........................................................................................................................... 5
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...............................................................................6
MATERI PEMBELAJARAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN .................6
Kesebangunan Bangun Datar ............................................................................................ 6
Kekongruenan Bangun Datar ............................................................................................ 9
Masalah yang Berkaitan dengan Kesebangunan .............................................................. 12
Masalah yang Berkaitan dengan Kekongruenan ............................................................... 14
RANGKUMAN .....................................................................................................................16
SOAL TES FORMATIF ........................................................................................................16
KUNCI JAWABAN ..............................................................................................................19
PEDOMAN PENSKORAN ..................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................21
PETA KONSEP
KESEBANGUNAN DAN
KEKONGRUENAN
Syarat Syarat
Kesebangunan Kekongruenan
Bangun Datar Bangun Datar
IDENTITAS MODUL
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IX SMP/MTs
Judul Modul : Kesebangunan dan Kekongruenan
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menjelaskan dan menentukan kesebangunan dan kekongruenan
antar bangun datar.
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan
kekongruenan antar bangun datar.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model Problem Based Learning :
1. Dengan percaya diri Peserta didik dapat menjelaskan syarat- syarat
kesebangunan dan kekongruenan dari bangun datar melalui diskusi dengan
tepat.
2. Dengan percaya diri Peserta didik dapat membuktikan dua bangun datar yang
sebangun dan kongruen melalui diskusi dengan tepat.
3. Dengan penuh tanggung jawab Peserta didik dapat menyelesaikan masalah
nyata yang berkaitan dengan kesebangunan melalui diskusi dengan benar.
4. Dengan penuh tanggungjawab Peserta didik dapat menyelesaikan masalah
nyata yang berkaitan dengan kekongruenan melalui diskusi dengan benar.
DESKRIPSI MATERI
Dua bangun datar atau lebih dikatakan sebangun jika memiliki
perbandingan yang senilai untuk panjangsisi-sisi yang bersesuaian dan besar sudut-
sudut yang bersesuaian adalah sama. Contoh kesebangunan dalam kehidupan
sehari- hari antara lain :
Foto berskala. ketika mencetak foto, negatif foto dan foto yang sebenarnya
adalah sebangun.
Pembuatan miniatur bangunan dibandingkan dengan ukuran sebenarnya adalah
sebangun
Penggambaran peta dibandingkan dengan ukuran sebenarnya adalah sebangun
Ukuran foto dan bingkainya
Ukuran denah dengan ukuran sebenarnya.
Dua bangun atau lebih dikatakan kongruen jika bangun-bangun tersebut
memiliki bentuk dan ukuran yang sama serta sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar. Contoh kekongruenan dalam kehidupan sehari- hari antara lain :
Pemasangan ubin di lantai. Ubin-ubinnya sama besar dan sudut yang bersesuaian
adalah sama.
Pemasangan jendela-jendela pada suatu ruangan. Antara satu jendela dengan
jendela lain biasanya adalah kongruen
Loker - loker di sekolah. Satu paket loker biasanya terdiri dari 20 atau lebih
satuan loker, yang ukurannya adalah kongruen.
Atap suatu bangunan. Biasanya ukuran atap adalah kongruen satu sama lain.
Gambar 1
Apabila diamati dengan teliti, dari gambar bangun datar akan diperoleh:
a. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah sebanding, yaitu:
𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐶𝐷 𝐴𝐷
= = =
𝐸𝐹 𝐹𝐺 𝐺𝐻 𝐸𝐻
b. Sudut yang bersesuaian besarnya sama, yaitu:
𝑚 ∠ 𝐴 = 𝑚∠ 𝐸 𝑚∠𝐶 = 𝑚∠𝐺
𝑚∠ 𝐵 = 𝑚∠ 𝐹 𝑚∠ 𝐷 = 𝑚∠ 𝐻
Bangun ABCD dan EFGH memenuhi kedua syarat, maka bangun ABCD dan
EFGH sebangun, dinotasikan dengan ABCD ≈ EFGH.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dua atau lebih bangun dikatakan sebangun jika
memenuhi syarat- syarat sebagai berikut.
Gambar .
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:
∠ 𝐴 = ∠ 𝐷 (karena sehadap)
∠𝐵 = ∠ 𝐸 (karena sehadap)
∠𝐶 = ∠𝐹 (karena kedua sudut yang lain sama)
Kesimpulan: Jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buah segitiga sama
besar maka sisi-sisi yang bersesuaian adalah sebanding. Jadi, kedua segitiga
itu pasti sebangun
Gambar .
Pada gambar diatas ∆ ABC dan ∆ DEF memiliki sudut-sudut
yang bersesuaian yang sama besar yaitu ∠ 𝐴 = ∠ 𝐷 ,∠𝐵 = ∠ 𝐸 , ∠𝐶 = ∠ 𝐹.
Panjang sisi pada ∆ DEF adalah 2 kali panjang sisi-sisi pada ∆ ABC yang
bersesuaian sebanding. Jadi ∆ ABC dan ∆ DEF merupakan merupakan dua
segitiga yang sebangun.
c. Segitiga sebangun berdasar satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut
Gambar .
Gambar .
Gambar .
Gambar . menunjukkkan pasangan (dua) bangun yang kongruen,Sedangkan gambar
gambar (ii) menunjukkan (dua) bangun yang tidak kongrue tidak kongruen.Bangun
datar yang kongruen mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
Dua bangun bangun datar dikatakan dikatakan kongruen jika kedua bangun datar
tersebut mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar.
Dua bangun dikatakan kongruen apabila:
i. Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama.
ii. Sudut-sudut yang bersesuaian mempunyai besar yang sama.
Bangun yang kongruen dapat disimbolkan dengan ≅ .
Untuk menentukan sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari dua bangun datar,
biasanya dapat dilakukan dengan memperhatikan urutan dalam penamaan dua
bangun datar tersebut.
Jika kedua bangun pada gambar tersebut sebangun, tentukan panjang QR!
Penyelesaian :
Oleh karena persegipanjang ABCD dan persegipanjang PQRS sebangun,
perbandingan sisi-sisi yang bersesuaiannya sebanding.
𝐴𝐵 𝐵𝐶
=
𝑄𝑅 𝑅𝑆
9 6
=
𝑄𝑅 2
9×2
𝑄𝑅 =
6
𝑄𝑅 = 3 𝑐𝑚
Jadi, panjang QR adalah 3 cm.
b. Sebuah foto ditempelkan pada selembar karton. Di sebelah atas, kiri, dan kanan
foto masih tersisa karton selebar 3 cm. Jika foto dan karton sebangun, hitunglah
luas karton yang tidak tertutup !
Penyelesaian :
Diketahui pada soal di sebelah atas, kiri, dan kanan foto masih tersisa karton
selebar 3 cm, sedangkan pada bagian bawah belum diketahui. Sehingga apabila
kita gambarkan ukurannya dapat seperti berikut ini.
2. Kesebangunan Segitiga
a. Perhatikan gambar berikut.
Jika kedua segitiga pada gambar tersebut sebangun, tentukan panjang PR.
Penyelesaian :
𝑃𝑄 = 3 𝐾𝐿 = 21 𝑐𝑚
𝑄𝑅 = 3 𝐿𝑀 = 30 𝑐𝑚
𝑃𝑅 = 3 𝑀𝐾 = 3 × 6 = 18
Jadi, panjang PR adalah 18 𝑐𝑚.
b. Sebuah pohon yang berada di depan gedung mempunyai tinggi 8 m. Pada saat
yang sama bayangan gedung berimpit dengan bayangan pohon seperti tampak
pada gambar di bawah. Hitunglah tinggi gedung yang sesuai ukuran tersebut !
Penyelesaian :
Dari gambar di atas kita peroleh bahwa △ABC sebangun dengan △ADE,
sehingga berlaku:
𝐴𝐵 𝐵𝐶
=
𝐴𝐷 𝐷𝐸
10 8
=
15 𝐷𝐸
8 × 15
𝐷𝐸 =
10
𝐷𝐸 = 12 𝑐𝑚
Jadi, tinggi gedung yang sesuai ukuran tersebut adalah 12 𝑐𝑚.
Tentukan besar ∠𝐸 !
Penyelesaian :
RANGKUMAN
1. Dua atau lebih bangun dikatakan sebangun jika memenuhi syarat-syarat berikut.
- Panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut mempunyai
perbandingan yang senilai.
- Sudut-sudut yang bersesuaian pada bangun- bangun tersebut sama besar.
2. Syarat kesebangunan pada dua atau lebih segitiga adalah
- Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian senilai (s.s.s),
- Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar (sd.sd.sd), atau
- Dua sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama dan sudut yang
diapit oleh kedua sisi tersebut sama besar.
3. Dua atau lebih bangun dikatakan kongruen jika memenuhi syarat-syarat berikut.
- Bentuk dan ukurannya sama.
- Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
4. Syarat kekongruenan dua atau lebih segitiga adalah
- Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang,
- Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan satu sudut yang diapit oleh
kedua sisi tersebut sama besar, atau
- Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan satu sisi yang bersesuaian sama
panjang.
TES FORMATIF
I. Soal Pilihan Ganda
1. Jika dua buah trapesium pada gambar di bawah sebangun, maka nilai x adalah
….
A. 22,4
B. 8,75
C. 2,86
D. 5,75
A. 5 cm
B. 6 cm
C. 6,5 cm
D. 7 cm
4. Segitiga ABC kongruen dengan ADE. Segitiga ABC sama kaki dengan AC = BC
= 25 cm dan AB = 14 cm. Hitunglah luas segitiga ADE !
KUNCI JAWABAN
I. Soal Pilihan Ganda
1. B
2. C
3. C
4. D
5. A
PEDOMAN PENSKORAN
I. Pilihan Ganda
1 PG B 1
2 PG C 1
3 PG C 1
4 PG D 1
5 PG A 1
TOTAL SKOR 5
1 Uraian a. 24 𝑐𝑚 3
b. 60 𝑐𝑚
2 Uraian 3
7 𝑐𝑚
3 Uraian 16 𝑚 3
𝑥 = 12 𝑐𝑚, 𝑦 =
5 Uraian 8 𝑐𝑚, 𝑧 = 12 dan 𝑝 = 3
48
TOTAL SKOR 15
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Nilai Akhir :
Skor PG + Skor Uraian
Nilai = × 100
20
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Ajar Bahan Ajar Kesebangunan & Kesebangunan & untuk SMP/Sederajat Kelas IX.
(n.d.).
Di. (n.d.). Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar.
Kita, M., Kenyataan, M., Kita, B., Keberanian, M., Mengejarnya, U., & Semua, ". (n.d.). Bank
Soal - Kesebangunan & Kekongruenan. http://ilmu-matematika.blogspot.comhttp://ilmu-
matematika.blogspot.com