Anda di halaman 1dari 3

Materi 02

Empat Perkara yang Wajib Dipelajari

Ustadz Sigit Santoso

04/08/22

Pembahasan kedua : empat perkara dalam surat al-ashr yang wajib dipelajari, yang mana dengan ini,
kita akan memulai membaca kitab Al Ushul Ats Tsalatsah. Jadi bagi para Tholib silakan untuk membuka
kitabnya.

Bissmillahirohmanirohim, Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Ketahuilah saudaraku ,semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepadamu, bahwa wajib bagi kita untuk
mendalami 4 perkara.

Penulis memulai dengan basmalah mengikuti Alquran dalam mengawali setiap suratnya dan mencontoh
Nabi shallallahu alaihi wasallam yang menjadikan basmalah sebagai pembuka dalam surat-suratnya. ar-
rahman ar-rahiim adalah dua nama diantara nama-nama Allah yang rahmatnya mencakup segala
sesuatu. Ar Rahman maknanya lebih luas ialah Rahmat yang mencakup setiap makhlukNya tanpa
terkecuali. Sedangkan ar Rohim maknanya lebih khusus hanya kepada hamba-hambaNya yang beriman.

Ketika Penulis mengatakan ketahuilah saudaraku semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepadamu, di
sana penulis berdoa untuk para pembacanya, (seperti) halnya seorang guru yang mendoakan murid-
muridnya ketika sedang berada pada satu majelis.

Penulis melanjutkan : pertama : ilmu : ialah mengenal Allah, mengenal NabiNya dan mengenal agama
Islam beserta dalil-dalilnya.

Kita perlu dan harus berilmu akan Allah, mengenal nama dan sifatnya, mengetahui kewajiban seorang
hamba kepada Tuhannya, serta mensucikanNya dari sesuatu yang tidak pantas disandarkan kepadaNya.

Berilmu akan Nabi shallallahu alaihi wasallam berarti mengetahui haknya yang mana hak-hak ini perlu
kita tunaikan selaku umatnya, dan berilmu akan agama Islam berarti mengetahui seluk-beluk keislaman,
dari yang berkaitan dengan keimanan hingga kepada tata cara beribadah, yang mana ketiga hal di atas
akan dibahas lebih lanjut pada babnya masing-masing.
Penulis melanjutkan : kedua : beramal, beramal dengan ilmu. Karena tentu saja fungsi dasar dari suatu
pengetahuan adalah untuk diamalkan, untuk dipraktekkan. Ketika seseorang beramal dengan ilmunya
maka inilah yang dimaksud dengan ilmu yang bermanfaat.

Penulis melanjutkana : ketiga : dakwah, yaitu menyeru manusia kepada Allah dengan ilmu yang telah
Allah berikan.

Apakah menjadi suatu keharusan berdakwah dengan ilmu yang telah diamalkan?? jawabannya : tidak
harus. Tapi tentunya yang paling utama adalah berdakwah dengan ilmu yang telah diamalkan. Namun
bukan berarti ilmu yang belum diamalkan tidak boleh didakwahkan. Karena apabila hal tersebut menjadi
suatu keharusan, yaitu berdakwah hanya boleh dengan ilmu yang telah diamalkan, pastilah pintu pintu
amar makruf nahi mungkar akan banyak tertutup dan yang demikian itu sangat berbahaya. Karena
sejatinya, beramal adalah satu hal dan berdakwah adalah hal yang lainnya.

Penulis melanjutkan : keempat : sabar atas segala ujian yang ada padanya yakni bersabar atas segala
ujian dan gangguan baik fisik atau psikis dalam berdakwah.

Penulis melanjutkan : dalilnya firman Allah bismillahirrohmanirrohim Dengan menyebut nama Allah
yang maha pengasih lagi maha penyayang. Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian; kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati dalam kebenaran dan nasehat-nasihati supaya menetapi kesabaran.

Pada surat ini Allah bersumpah dengan waktu. Sumpah ini mengindikasikan bahwa waktu adalah
sesuatu yang penting, yang memiliki kekhususan tersendiri. Karena Allah tidak akan bersumpah kecuali
dengan sesuatu yang agung.

Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, dalam kebinasaan, kecuali..... siapa yang Allah
kecuali kan dari orang-orang yang merugi tersebut?? mereka adalah orang-orang yang beriman yaitu
orang-orang yang berilmu, berilmu akan Allah akan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam dan akan
agama Islam dibarengi dengan dalil-dalilnya.

Wa 'amilushoolihaat, ini yang dimaksud dengan poin kedua, yaitu beramal.


Watawaashou bil haq, dan nasehat menasehati supaya mentaati dalam kebenaran ini yang dimaksud
dengan berdakwah

dan yang terakhir untuk poin keempat, Watawaashou bish shobr yaitu bersabar.

Kesimpulannya, setiap orang dalam kerugian kecuali orang yang memiliki empat sifat yaitu berilmu,
beramal dengan ilmunya, berdakwah dengan ilmunya dan terakhir dia dapat bersabar ketika mengalami
ujian dalam berdakwah.

Selanjutnya penulis menukilkan dua perkataan imam besar.

imam Syafi'i rahimahullahu ta'ala berkata : seandainya Allah tidak menurunkan hujah pada hambanya
melainkan hanya menurunkan surat ini saja niscaya surat ini telah mencukupi.

imam Bukhari rahimahullah ta'ala berkata, bab : ilmu didahulukan sebelum perkataan dan perbuatan.
Dalilnya firman Allah : maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Illah yang berhak diibadahi
selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu.

Oleh karena itu ilmu didahulukan sebelum perkataan dan perbuatan

imam Syafi'i tidak bermaksud bahwa surat ini sudah mencukupi segala aspek dalam syariat seutuhnya,
namun yang dimaksud adalah surat ini sudah mencukupi sebagai dalil untuk memerintahkan hambanya
dalam berilmu, beriman, beramal, berdakwah dan bersabar.

adapun ayat : fa'lam annahu laa illaaha illAllah wastaghfir lidzanbik dijadikan dalil dalam hal ini oleh
imam Bukhari karena Allah pada ayat ini memerintahkan nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam
untuk mengetahui terlebih dahulu, untuk mengetahui terlebih dahulu bahwasanya tidak ada Tuhan yang
berhak disembah selain Allah. ini adalah ilmu dan setelah perintah tersebut Allah baru memerintahkan
nabinya untuk beramal, dalam konteks ayat ini amalan itu adalah beristighfar atau meminta ampun.

Anda mungkin juga menyukai