Anda di halaman 1dari 13

UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN

ADMINISTRASI DESA MELALUI REVITALISASI


PERPUSTAKAAN DESA DI DESA TEGOWANUH,
TEMANGGUNG.

Oleh
Dr. Hari Yuliarto, M.Kes., Ayu Naila Adibah
Unit/Fakultas DPL Fakultas Ilmu Keolahragaan
Email : hari.yuliarto@uny.ac.id

Abstrak

Administrasi adalah sebuah perencanaan.


Administrasi desa adalah sebuah perencanaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan di desa untuk mencapai
sebuah tujuan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
pemerintah telah mengeluarkan UU Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang ini
sangat berpengaruh bagi pengelolaan administrasi desa.
Desa Tegowanuh merupakan desa yang terletak di
Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa
Tengah. Terdapat 3 metode pelaksanaan dalam kegiatan
ini yaitu tahap observasi, tahap wawancara, dan tahap
pelaksanaan kegiatan administrasi desa.
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai
pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau
masyarakat yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
yang telah ditentukan (Tesis Irsan, 2012 : 9). Tujuan
pelayanan publik adalah memberikan kepuasan dan
kenyamanan untuk masyarakat sehingga masyarakat
dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Pelayanan publik ini
kemudian dititikfokuskan pada revitalisasi perpustakaan
desa. Revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan
kembali suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya
pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami
degradasi dimana skala revitalisasi ada bertingkat mikro
dan makro. Proses reviralisasi harus mampu mengenali
dan memanfaatkan potensi yang ada (Danisworo, 2002).
Kegiatan pengelolaan administrasi desa di Desa
Tegowanuh berupa revitalisasi perpustakaan desa.
Revitalisasi perpustakaan desa ini dilaksanakan dengan
melakukan re-data perpustakaan dan inventarisasi
perpustakaan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
perangkat Desa Tegowanuh dalam menghidupkan
kembali fungsi perpustakaan desa yang sempat tertinggal
dan terbengkalai serta memberikan peluang yang lebar
bagi warga masyarakat untuk memperdalam ilmu
pengetahuan melalui buku-buku yang ada. Adapun
indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah 80%.
Kata Kunci : Pengelolaan Administrasi Desa, Pelayanan
Publik, Revitalisasi Perpustakaan Desa.
A. Pendahuluan
Desa merupakan wilayah terkecil yang
ada di Indonesia. Kartohadikoesoemo S. (1984)
mengatakan bahwa desa merupakan kesatuan
hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang
berhak menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, adanya Undang-Undang ini telah
membawa perubahan yang besar bagi sistem
penyelenggaraan pemerintah desa dan
pengelolaan administrasi desa. Desa Tegowanuh
merupakan desa yang berada di Kecamatan
Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Desa Tegowanuh memiliki wilayah seluas
264.565 hektar yang terdiri atas 74% lahan
pertanian, dan 26% lahan kering. Desa ini dihuni
oleh 3.278 jiwa yang terdiri dari 1.004 kepala
keluarga yang tinggal di 7 wilayah dusun, 5 RW,
serta 20 RT.
Dalam penyelenggaraan pengelolaan
administrasi desa diperlukan sebuah pelayanan
publik. Pelayanan publik dapat diartikan sebagai
pemberian layanan (melayani) keperluan orang
atau masyarakat yang mempunyai kepentingan
pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok
dan tata cara yang telah ditetapkan. Sebagaimana
telah dikemukakan terdahulu bahwa
pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan
kepada masyarakat. Karenanya birokrasi publik
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk
memberikan layanan yang baik dan profesional
(Tesis Irsan, 2012 : 9). Pemerintah telah
mengeluarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik yang bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan publik kepada
masyarakat luas agar masyarakat merasa puas
dan nyaman dengan pelayanan yang diberikan
oleh pemerintah. Pelayanan publik yang baik
dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
mengikuti penyelenggaraan kegiatan pemerintah.
Pelayanan publik dapat dilaksanakan dengan
interaksi dengan masyarakat secara langsung
ataupun tidak langsung. Salah satu bentuk
pelayanan publik melalui interaksi tidak langsung
dapat berupa revitalisasi perpustakaan desa.

B. Metode

Pertama, adalah tahap observasi. Tahap


ini telah dilakukan pada bulan Juli saat
melakukan observasi di Desa Tegowanuh. Pada
tahap ini dilakukan pengamatan terkait pelayanan
publik yang ada di Desa Tegowanuh. Kegiatan
ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sistem
administrasi desa dan bagian adminitasi desa
yang mengalami kemacetan.

Kedua, adalah tahap wawancara. Pada


tahap ini, penulis melakukan wawancara dengan
Bapak Susilo Rihatmoko selaku Lurah Desa
Tegowanuh dan Bapak Dariyo selaku Aparat
Desa Tegowanuh. Tujuannya adalah untuk
mengetahui permasalahan apa saja yang terjadi di
Balai Desa Tegowanuh dan untuk mengetahui
apa saja yang perlu disiapkan sehingga program
yang akan dijalankan sewaktu KKN nanti sesuai
dengan kebutuhan Desa Tegowanuh.

Ketiga, adalah pelaksanaan kegiatan


pengelolaan administrasi desa. Pada tahap ini,
penulis membantu aparatur desa dalam
mengelola administrasi desa berupa revitalisasi
perpustakaan desa dengan melakukan re-data
perpustakaan dan inventarisasi perpustakaan

Desa Tegowanuh.
Gambar 1. Re-data buku perpustakaan desa

Gambar 2. Menggolongkan buku sesuai jenis dan


genre

C. Pelaksanaan dan Pembahasan

Pengelolaan adiministrasi desa melalui


upaya revitalisasi perpustakaan desa di Desa
Tegowanuh dilaksanakan mulai tanggal 22 Juli
hingga 2 Agustus 2019. Kegiatan ini merupakan
kegiatan yang membantu aparatur desa dalam
mengelola administrasi desa, bidang peningkatan
minat baca, terkhusus perpustakaan desa melalui
upaya revitalisasi perpustakaan desa. Langkah
pertama yang dilaksanakan adalah merapikan
perpustakaan desa dengan melaksanakan bersih-
bersih perpustakaan. Setelah dirasa tidak terdapat
debu yang menganggu, selanjutnya langkah yang
dilakukan adalah mere-data buku perpustakaan.
Di dalam perpustakaan Desa Tegowanuh yang
diberi nama perpustakaan “Ceria”, terdapat buku-
buku yang dibagi menjadi dua golongan, yakni
buku hibah dan buku desa. Buku desa merupakan
buku-buku yang dibeli atas dana desa, sedangkan
buku hibah merupakan buku yang diperoleh
melalui hibah yang diterima. Sebagai progress
revitalisasi, penulis melakukan pendataan
terhadap buku hibah terlebih dahulu sebab buku
hasil hibah tersebut sama sekali belum tersentuh
oleh proses pendataan. Penulis mendata sebanyak
>200 buku hibah yang ada di perpustakaan Desa
Tegowanuh, sekaligus membuat data penomoran
serta labelling. Penomoran dilaksanakan dengan
menggolongkan buku ke dalam beberapa bagian
jenis nomor sebagaimana berikut :

Golongan Nomor Jenis Buku


100 Cerita Non Fiksi
200 Agama
300 Pelajaran Umum
400 Kamus dan Buku
Pelajaran
500 Alam
600 Pertanian, Masak,
Kesehatan
700 Keterampilan
800 Fiksi
900 Cerita Novel
Tabel 1. Data penggolongan buku perpustakaan

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh penulis


setelah melakukan pendataan buku hibah, adalah
melakukan labelling. Labelling merupakan proses
pelabelan pada bagian ruas tengah bawah buku yang
berisikan informasi mengenai buku berupa nama depan
pengarang, judul buku,serta nomor golongan buku. Hal
ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pengunjung
untuk menemukan jenis buku yang dicari.

Gambar 3. Pendataan buku perpustakaan


“Ceria”

D. Hasil
Adapun hasil dari kegiatan ini adalah kegiatan
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tanpa
kendala yang berarti. Selain itu, buku-buku
perpustakaan desa dapat tersusun kembali dengan
rapi sehingga memudahkan dalam melakukan
pencarian buku. Sebagai follow up dari kegiatan
ini, perpustakaan desa telah menjadi
perpustakaan yang nyaman untuk dikunjungi dan
dapat dijadikan tempat strategis untuk
melaksanakan peningkatan minat baca anak.

E. Penutup
Kesimpulan
Kegiatan pengelolaan administrasi desa ini
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
membantu pengeloaan administrasi desa berupa
revitalisasi perpustakaan desa di Desa
Tegowanuh, Temanggung. Kegiatan ini bertujuan
untuk memudahkan perangkat Desa Tegowanuh
dalam menghidupkan kembali fungsi
perpustakaan desa yang sempat tertinggal dan
terbengkalai serta memberikan peluang yang
lebar bagi warga masyarakat untuk memperdalam
ilmu pengetahuan melalui buku-buku yang ada.
Kegiatan ini dimulai dari tahap observasi berupa
pengamatan ke Balai Desa Tegowanuh dan
metode wawancara yang dilakukan dengan
Bapak Susilo Rihatmoko selaku Lurah Desa
Tegowanuh dan Bapak Dariyo selaku Aparat
Desa Tegowanuh,. Indikator keberhasilan
kegiatan ini yaitu 80%. Dalam pelaksanaannya,
penulis banyak dibantu oleh aparatur desa dalam
membantu menyelesaikan tugas-tugas
pengelolaan administrasi desa.

Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah
akan lebih baik apabila proses revitalisasi ini
tidak hanya berhenti di proses penyembuhan,
namun juga harus dilanjutkan ke tahap perawatan
oleh Aparatur Desa, sehingga perpustakaan
“Ceria” Desa Tegowanuh dapat menjadi
perpustakaan yang bergerak secara sinergis ke
arah pencapaian tujuan, yakni memperdalam
pengetahuan warga masyarakat.
Daftar Pustaka

Data Desa Tegowanuh 2019

UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan


Daerah

Prasodjo, Tunggul. (2017). Tata Kelola Administrasi


dan Pengembangan Desa Inovatif Berbasis Riset. Jurnal
Ad’ministrare: Jurnal Pemikiran Ilmiah dan Pendidikan
Administrasi Perkantoran, Vol.4, No.1, 2017, hlm 51-60

Haryati. (2015). Efektivitas Pemanfaatan Alokasi Dana


Desa (Add) Di Desa Rambah Jaya Kecamatan Bangun
Purba Kabupaten Rokan Hulu. JOM FISIP Volume 2
No. 1 Februari 2015, hlm 1-13

Indrawan, Muhammad. (2016). Pelaksanaan


Administrasi Pemerintahan Desa Di Desa Loleng
Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara.
eJournal Administrasi Negara, Volume 4 No 4 , 2016:
5062 - 5076

Anda mungkin juga menyukai