Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erika Novi Yanti Tarigan

Nim : 21142011908
M.Kuliah : Keselamatan Pasien dan
Keselamatan Kesehatan
Kerja
Dosen : Suhardiono, SKM, M.Kes

Pencegahan Pengendalian
Infeksi (PPI)

Tugas :

Walaupun kasusnya menurun namun Covid-19 masih mengancam kita.


1. Jelaskan bagaimana Covid-19 menyebar di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), dengan
pendekatan Healthcare associated infection’s (HAIs). Materi kuliah #4 🡪 Konsep dasar penyakit
infeksi.
2. Menurut pendapat Saudara upaya penanggulangan apa sajakah yang harus dilaksanakan untuk
mencegah dan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 bagi pasien dan
petugas di RS/ fasyankes.

Jawaban :

1. Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19 adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis coronavirus.
Rumah sakit dapat menjadi mata rantai transmisi penyakit.
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection (HAIs)
merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Kejadian infeksi tidak hanya berasal dari RS, tetapi juga dapat dari fasyankes lainnya.
Tidak terbatas infeksi kepada pasien dan petugas kesehatan dan pengunjung yang tertular
pada saat berada di dalam lingkungan fasyankes.
Cara transmisi/penyebaran Covid-19 melalui 2 cara, yaitu:
a. Transmisi langsung (direct transmission)
Melibatkan kontak tubuh dengan tubuh antara penjamu yang terinfeksi covid-19
dengan orang lain/ penjamu yang rentan terhadap infeksi, contoh: sentuhan, ciuman
atau saat transfusi darah dengan darah yang terkontaminasi mikroba patogen.
b. Transmisi tidak langsung (indirect transmission)
Melibatkan kontak pada penjamu yang rentan dengan benda yang terkontaminasi.
Transmisi memerlukan media perantara penularan.
 Vehicle-borne : Bahan/barang yang terkontaminasi berperan sebagai media
perantara, seperti peralatan makan/ minum, peralatan kebidanan, peralatan infus/
transfusi, peralatan laboratorium, dll.
 Vektor-borne : Vektor/ serangga bertindak sebagai media perantara penularan.
 Food-borne : Pintu masuk (port d’entree) melalui saluran cerna
makanan/minuman.
 Water-borne : Jika kualitas air di pelayanan kesehatan tidak baik dan
mengandung mikroba patogen maka penyebaran mikroba patogen ke penjamu
sangatlah mudah.
 Air-borne : Mendeteksi udara yang terkontaminasi dengan covid-19 sangatlah
sulit.
Dalam bentuk droplet nuclei dan dust mikroba patogen di udara akan masuk
melalui saluran nafas penjamu yang rentan. Droplet nuclei di keluarkan penjamu
yang terinfeksi melalui batuk, bersin, bicara atau bernafas sehingga sangat penting
untuk memakai masker.

Infeksi bisa terjadi menular ke orang lain pada saat pasien dirawat di fasyankes.
Misalnya, pada beberapa prosedur medis dapat menghasilkan droplet yang sangat kecil
(disebut droplet nuclei atau aerosol) yang dapat tetap melayang di udara lebih lama.
Ketika prosedur medis tersebut dilakukan pada orang yang terinfeksi COVID-19 di
fasilitas kesehatan, aerosol yang terbentuk dapat mengandung virus COVID-19. Aerosol
ini berpotensi terhirup oleh orang lain jika mereka tidak memakai alat pelindung diri
yang sesuai. Karena itu, penting bagi semua petugas kesehatan yang melakukan prosedur
medis untuk mengambil langkah-langkah kewaspadaan airborne (transmisi melalui
udara) tertentu, termasuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai. Pengunjung tidak
diperbolehkan berada di area di mana prosedur medis tersebut dilakukan.

2. Menurut pendapat saya upaya penanggulangan yang harus dilaksanakan untuk mencegah
dan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 bagi pasien dan petugas
di RS/ fasyankes, antara lain,
a. Menaati protokol kesehatan 5 M
b. Kebersihan Tangan
 6 langkah dan 5 moment kebersihan tangan kepada semua petugas baik klinis dan
non klinis.
 Adanya kelengapan fasilitas kebersihan tangan baik hand wash maupun handrub.
 Edukasi Kebersihan tangan ke petugas, pasien, pengunjung dan masyarakat.
c. . Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit termasuk sanitasi dan pembuangan limbah
yang baik dan benar
d. . Penggunaan APD
 Alat Pelindung/Penutup Kepala (Headwear/Head covering)
 Alat Pelindung Mata
 Goggles : untuk melindungi mata dari gas, debu,uap, dan percikan larutan
bahan kimia.
 Pelindung Wajah/Face protection
 Masker dan penutup mata
 kaca mata/gogles
 Visor/face shields
 Alat Pelindung Pernafasan (Respiratory Protection)
 Masker
 Respirator N95
 Alat Pelindung Tangan(Hand Protection).
 Sarung tangan bersih
 Sarung tangan steril
 Baju Pelindung (Body Protection)
 Apron
 Gaun
 Alat Pelindung Kaki (Feet Protection)/ Alas kaki
e. Menjaga imunitas dan vaksinasi
f. Melakukan isolasi pada pasien yang dirawat terkonfirmasi Covid 19

Anda mungkin juga menyukai