Catatan
Rangkaian kegiatan sosialisasi ini dirancang sedapat mungkin untuk mencerminkan karakteristik Kurikulum
Merdeka, misalnya pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik (asesmen formatif di awal, tengah, dan
akhir untuk mengetahui kesiapan dan kebutuhan belajar), diskusi interaktif, serta kegiatan refleksi yang
menguatkan pengembangan kompetensi
Materi Diskusi
7. Apa lagi yang bisa kita lakukan agar kegiatan ini berjalan
seoptimal mungkin?
Mari kita cek pemahaman terlebih dahulu
(Aktivitas self-assessment)
Kurikulum Merdeka & asesmen untuk pembelajaran: Silakan scan kode atau kunjungi link
berikut ini jika Anda bersedia
melakukan self-assessment:
Asesmen adalah bagian penting dari pembelajaran.
Dalam Kurikulum Merdeka, asesmen digunakan untuk
menginformasikan pendidik dan peserta didik tentang kebutuhan
belajar mereka. Dengan demikian, asesmen dalam pembelajaran
tidak digunakan untuk memberikan nilai dan ranking berdasarkan
hasil belajar, tetapi justru memandu proses belajar.
Sosialisasi merupakan proses belajar. Oleh karena itu, Ibu dan Bapak
peserta dapat menggunakan asesmen ini untuk memandu proses
yang Ibu dan Bapak lalui untuk memahami kebijakan pemulihan
pembelajaran.
Asesmen ini tidak wajib dan tidak memberi dampak apapun selain https://bit.ly/selfassessmentKM
Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:
Struktur Kurikulum untuk pendidikan anak usia dini terdiri dari Projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk
● Kegiatan pembelajaran intrakurikuler; dan memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang
● projek penguatan profil pelajar Pancasila. mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). Penguatan profil
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di PAUD dirancang agar pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi
anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam lokal, hari besar nasional, dan internasional. Pelaksanaan projek
Capaian Pembelajaran (CP) fase fondasi. Intisari kegiatan penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alokasi waktu
pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai kegiatan di PAUD.
perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan
Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun sebaiknya tidak kurang dari
yang dipilih harus memberikan pengalaman yang
900 (sembilan ratus) menit per minggu. Alokasi waktu di PAUD usia
menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan perlu
3 - 4 tahun sebaiknya tidak kurang dari 360 (tiga ratus enam puluh)
didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata
menit per minggu.
dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak
tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan
teknologi dan buku bacaan anak.
Struktur Kurikulum PAUD
Persamaan: Perbedaan
Adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai kegiatan
Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun sebaiknya
khusus di luar intrakurikuler untuk memperkuat upaya pencapaian
tidak kurang dari sekitar 900 (sembilan ratus)
profil pelajar Pancasila yang mengacu pada SKL PAUD
menit per minggu.
Kegiatan intrakurikuler di PAUD dirancang agar anak dapat mencapai
Pendekatan pembelajaran yang disarankan
kemampuan yang tertuang di dalam Capaian Pembelajaran (CP) fase
adalah pendekatan bermain
fondasi pada akhir partisipasinya di PAUD.
#bermainadalahbelajar
Untuk dapat mencapai CP, satuan memiliki kemerdekaan untuk
Mengutamakan penggunaan nilai-nilai lokal
memilih metode yang dirasa paling sesuai untuk diterapkan. Kegiatan
dalam pemilihan kegiatan. Agar bermakna,
yang dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi
menggunakan sumber belajar nyata dari
anak dan bermakna.
lingkungan sekitar.
Peningkatan penggunaan buku bacaan anak sebagai sumber belajar
tidak nyata dalam upaya penguatan literasi dan karakter.
Struktur Kurikulum SD
Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara
fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan,
Satuan pendidikan SD/MI dapat mengorganisasikan muatan projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai
pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu
(dua), yaitu: pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
a. pembelajaran intrakurikuler; dan pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila, dialokasikan pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek
sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar per- tidak harus sama.
tahun.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER TAHUN
1 JP = 35 menit (minggu) per tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 * Diikuti oleh peserta didik sesuai
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 dengan agama/kepercayaan masing-
masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan menyediakan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
dan/atau Seni Tari). Peserta didik
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324 Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Seni Tari).
Matematika 180 (5) *** 36 216
PJOK 108 (3) 36 144
*** Maksimal 2 JP per minggu atau
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 72 JP per tahun.
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater **** Total JP tidak termasuk mata
o Seni Tari pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 Lokal, dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh
Muatan Lokal*** 72 (2) 72
satuan pendidikan.
Total****: 900 (25) 252 1152
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER TAHUN * Diikuti oleh peserta didik sesuai
1 JP = 35 menit (minggu) per tahun dengan agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu)
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Seni Teater, atau Seni Tari).
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh
lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik
secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus
mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan
tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi
jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
masing-masing projek tidak harus sama.
V SMP Kelas VII-VIII
Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1 JP=40 menit (minggu) per tahun TAHUN
agama/kepercayaan masing-masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
dan/atau
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni atau
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 prakarya
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108 (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Prakarya)
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216
IPS 108 (3) 36 144 **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144 Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
PJOK 72 (2) 36 108
Di fase F, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu:
a. kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA wajib membuka atau mengajarkan seluruh
mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik SMA/MA.
b. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Setiap SMA/MA
wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
c. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Setiap SMA/MA wajib menyediakan paling
sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
d. kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya. Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai
dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
e. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya. Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya
dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah keolahragaan atau seni, dapat
dibuka kelompok mata pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang tersedia di
SMA/MA.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas X
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
(minggu) per tahun TAHUN * Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 masing-masing.
Prakarya dan kewirausahaan (Budidaya, Kerajinan, Rekayasa atau *****Paling banyak 2 (dua)
- -
Pengolahan) *** JP per minggu atau 72
Muatan Lokal 64(2)*** 64
(tujuh puluh dua) JP per
2
tahun.
1.152-1.312(38-
Total per tahun**** 192 1.344-1.504
43) ******Total JP tidak
termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Struktur Kurikulum SMK
Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum Keahlian
SMK/MAK.
● Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang disusun
berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha, dunia industri,
badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, instansi pemerintah atau
lembaga lainnya serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya.
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XI
Pendidikan Pancasila 54 18 72
PJOK 54 18 72
Sejarah 54 18 72
Muatan Lokal** 72 - 72
Matematika 90 18 108
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata per tahun TAHUN
pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45 menit)
Pendidikan Pancasila 36 - 36
Bahasa Indonesia 36 18 54
Muatan Lokal** 36 - 36
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan di kelas XII.
***** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun
Pendidikan Pancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 90 18 108
PJOK 54 18 72
Sejarah 54 18 72
Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 342 90 432
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun
Matematika 90 18 109
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun
Matematika 72 - 72
Keterangan:
* Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 10 (sepuluh) bulan 27 (dua puluh tujuh) sampai dengan 28
(dua puluh delapan) minggu di kelas XIII.
Struktur Kurikulum Diksus (SDLB)
Struktur kurikulum SDLB dibagi menjadi 3 (tiga) Fase yang didasarkan atas usia mental:
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II (≤7 tahun)
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan (±8 tahun)
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI. (±8 tahun)
Satuan Pendidikan SDLB dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Proporsi beban belajar di SDLB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.pembelajaran intrakurikuler; dan
b.projek penguatan profil pelajar Pancasila, dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek
harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada
mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil
pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS I
Alokasi
Alokasi projek penguatan
intrakurikuler Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas I
Mata Pelajaran profil pelajar Pancasila Total JP Per Tahun
per tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
per tahun
(minggu)
Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
memenuhi alokasi projek (27 minggu untuk Pendidikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pancasila, Matematika, dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
Pendidikan Agama Hindu dan] Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau
seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun
Matematika 54 (2) ** 18 72 sebagai mata pelajaran pilihan.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa
Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
Seni Budaya ***: tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
● Seni Musik
● Seni Rupa 252 (7) 108 360
● Seni Teater
● Seni Tari
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
alokasi projek (27 minggu untuk Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), dan IPAS).
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* *** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
108 (3) 36 144
(seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater,
atau seni tari).
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 72 (2) 36 108 **** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan.
Matematika 72 (2) 36 108
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) ** 18 72 ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.l.
Seni Budaya ***:
● Seni Musik
● Seni Rupa 360 (10) 144 504
● Seni Teater
● Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 216 (6) - 216
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 990 (29) 306 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS VI
Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas VI
Alokasi intrakurikuler
Mata Pelajaran profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
per tahun (minggu)
tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* Keterangan:
96 (3) 32 128
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128
masing-masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 32 minggu
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 untuk memenuhi alokasi projek (24 minggu untuk
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 Pendidikan Pancasila, Pendidikan Jasmani,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), dan IPAS).
96 (3) 32 128
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1
Pendidikan Pancasila 48 (2) ** 16 64
(satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater,
Bahasa Indonesia 96 (2) 32 128
Matematika 96 (2) 32 128 dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu)
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 48 (2) ** 16 64 jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 48 (2) ** 16 64 seni tari).
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 64 JP per
Seni Budaya***:
tahun sebagai mata pelajaran.
● Seni Musik
● Seni Rupa 320 (10) 128 448 ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
● Seni Teater Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata
● Seni Tari pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
Program Kebutuhan Khusus 128 (4) - 128 satuan pendidikan.
Bahasa Inggris 64 (2) **** - 64****
Muatan Lokal 64 (2) **** - 64****
Total*****: 880 (29) 272 1152
Struktur Kurikulum Diksus (SMPLB)
Struktur kurikulum SMPLB terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan
Kelas IX. (Usia Mental ±9 tahun)
Struktur kurikulum SMPLB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran
projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama
Satuan Pendidikan memberikan kebebasan pada peserta didik untuk memilih minimal 1 jenis ketrampilan di kelas VIII dengan
mempertimbangkan minat, kebutuhan peserta didik dan ketersediaan SDM.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas VII
Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VII
Alokasi intrakurikuler (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun
per tahun (minggu)
tahun
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
54 (2) ** 18 72
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 seni tari).
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata
Matematika 54 (2) ** 18 72 pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72 ****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72
Seni Budaya ****:
o Seni Musik Kelompok Keterampilan
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72 Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Teater Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Tari Tata Kecantikan Seni Musik
Tata Graha Fotografi
Kelompok Keterampilan
Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
dapat memilih 2 (dua) atau lebih 468 (13) 144 612
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Program Kebutuhan Khusus 108 (3) - 108 Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72***** Suvenir Budidaya Perikanan
Total****** 1062 (34) 306 1368 Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas VIII
Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VIII
Alokasi intrakurikuler (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun
per tahun (minggu)
tahun
Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 projek (27 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok Keterampilan,
Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* ****Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik,
54 (2) ** 18 72
seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72 *****Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
Matematika 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72 satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni
Pendidikan Pancasila 48 (2) ** 16 64
tari).
Bahasa Indonesia 48 (2) ** 16 64
Matematika 48 (2) ** 16 64 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam 48 (2) ** 16 64
Ilmu Pengetahuan Sosial 48 (2) ** 16 64 ****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Bahasa Inggris*** 48 (2) ** 16 64 diselenggarakan oleh satuan pendidikan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 48 (2) ** 16 64
Seni Budaya ****: Kelompok Keterampilan:
o Seni Musik Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Rupa 48 (2) **** 16 64 Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Teater Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Tari Tata Graha Fotografi
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah satu Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
416 (13) 128 544
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 96 (3) - 96 Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Muatan Lokal 64 (2) ***** - 64***** Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Total****** 944 (34) 272 1216 Suvenir Budidaya Perikanan
Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Struktur Kurikulum Diksus (SMALB)
Struktur kurikulum SMALB terdiri atas 2 (dua) fase yaitu Fase E dan Fase F. Fase E yaitu untuk Kelas IX, (usia mental ±10 tahun) dan
Fase F untuk Kelas X dan Kelas XI. (Usia Mental ±10 tahun)
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 seni tari).
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata
Matematika 54 (2) ** 18 72 pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 ****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72 Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72
Kelompok Keterampilan:
Seni dan Budaya *****:
Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Musik Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72 Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Teater Tata Graha Fotografi
Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
o Seni Tari Seni Tari
Perbengkelan Sepeda Motor
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah satu Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
648 (18) 216 864 Elektronika Alat Rumah Tangga
Seni Membatik
Suvenir Budidaya Perikanan
Program Kebutuhan Khusus 72 (2) - 72
Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72*****
Total****** 1206 (38) 378 1584
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB Kelas XI
Alokasi intrakurikuler per Alokasi projek penguatan profil Alokasi waktu mata pelajaran SMALB Kelas XI
Mata Pelajaran Total JP Per Tahun
tahun (minggu) pelajar Pancasila per tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 40 menit)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Keterangan:
54 (2) ** 18 72
Pekerti* * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
54 (2) ** 18 72 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
Pekerti*
alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
54 (2) ** 18 72
Pekerti*
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
54 (2) ** 18 72
Pekerti* **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
54 (2) ** 18 72 didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater,
Pekerti*
atau seni tari).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
54 (2) ** 18 72
Pekerti* ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 mata pelajaran pilihan.
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72 ****** Total JP tidak termasuk mata
Matematika 54 (2) ** 18 72 pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
54 (2) ** 18 72
Kesehatan Kelompok Keterampilan:
Seni dan Budaya****: Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Musik Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72 Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Teater Tata Graha Fotografi
o Seni Tari Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
Kelompok Keterampilan dapat memilih Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
720 (20) 216 936
salah satu Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Program Kebutuhan Khusus 72 (2) Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72***** Suvenir Budidaya Perikanan
Total****** 1278 (40) 378 1656 Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB KELAS XII
Alokasi projek
Mata Pelajaran Alokasi per tahun (minggu) penguatan profil pelajar Total JP Per Tahun
Pancasila per tahun Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 *Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama/kepercayaan masing-
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 masing
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 ** Maksimal 2 JP per minggu atau 64 JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 *** Pembelajaran reguler tidak penuh 32 minggu untuk memenuhi
alokasi projek (24 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti*
48 (2) *** 16 64 Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan
tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam
penyusunan kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan
lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik
berkebutuhan khusus (khusus SLB)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan.
Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan
pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia
kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
Komponen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat
menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah,
dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar
atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian
Lampiran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika
penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum
SNP
Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
TETAP Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat
. .
1 3
Menganalisis konteks Menentukan
KARAKTERISTIK SATUAN PENGORGANISASIAN
PENDIDIKAN 2 PEMBELAJARAN 4
Merumuskan Menyusun
VISI RENCANA
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan TUJUAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik dan
kebutuhan satuan pendidikan
DINAS
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan UPT
MKKS
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan analisis
Berikut adalah pilihan cara untuk
karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota komunitas, dan
mengumpulkan informasi
menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan.
● Kuesioner, dengan pertanyaan
disesuaikan dengan tujuan dan sasaran
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar:
yang dibutuhkan.
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
● Wawancara, untuk mendapatkan data
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan
secara langsung.
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan
● Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
dokumentasi data
dengan mengundang perwakilan dari
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau
seluruh warga satuan pendidikan dan
solusi
tokoh masyarakat.
● Observasi
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan pendidikan:
● Rapor pendidikan, terkait mutu dan
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
hasil belajar, kompetensi dan kinerja
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?
guru dan tenaga kependidikan, mutu
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga
dan relevansi pembelajaran
masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai profil Pelajar
Beberapa alat yang dapat digunakan untuk
Pancasila?
menganalisis informasi:
● [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?
● Analisis SWOT
● Root Cause
● Fish Bone
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan
DINAS
● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa
UPT
Sumber daya alam, sosial, dan budaya
● Bagaimana mendokumentasikan semua depan dan ingin diwujudkan oleh satuan MKKS
informasi sistem, sumber daya dan fasilitas pendidikan? Peserta didik
dan mitra yang ada? ● Bagaimana satuan pendidikan bisa mencapai ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah? Bagaimana sekolah
● Apakah ada sumber daya dari gambaran ideal tersebut? bisa mengklasifikasi peserta didik tersebut? Berdasarkan apakah
lingkungan sekitar yang dapat klasifikasi tersebut?
Review Visi Misi ● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
dimanfaatkan oleh satuan pendidikan
● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam visi kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
dalam proses belajar? dan misi? perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang
Sumber pendanaan lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan
● Bagaimana proses pendanaan satuan Guru dan tenaga kependidikan
karakteristik peserta didik?? ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk pembelajaran yang
pendidikan? ● Apa saja prioritasnya?
● Bagaimana penggunaan dana ini? optimal menuju visi-misi sekolah
● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan yang ada
Sistem dan kebijakan di daerah Review Tujuan di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap kelompok tersebut?
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? ● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan pendidikan (atau program keahlian untuk membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
terkait indikator? SMK) dalam mendukung kompetensi peserta ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai latar
● Apa saja perubahan sistem yang terjadi? didik? belakang dan kebutuhan?
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk ● Apa yang mendasari tujuan ini?
mendukung pencapaian indikator? ● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki oleh Sarana dan prasarana
peserta didik? ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembelajaran
Kemitraan ● Mengapa kompetensi ini dianggap penting? yang optimal?
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat ● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan sehat
dilibatkan untuk mendukung program peserta didik? (fisik dan mental) bagi warganya?
satuan pendidikan? (organisasi, komunitas, ● Apa karakteristik individu yang ingin ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai untuk
tokoh, dll.) dibangun? menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan mengelola data?
● [SMK] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan
program keahlian ini?
Strategi
Bagaimana pengelolaan pembelajaran
bisa dilakukan di satuan pendidikan?
Pembelajaran tematik
Bahasa Indonesia
● Pembelajaran tematik diibaratkan gado-gado,
dimana bermacam bahan dicampur namun siswa membuat pertanyaan untuk diajukan
masih dapat dipilah kepada narasumber mengenai jenis-jenis
sumber daya alam lokal Siswa mencatat Seni Musik
informasi yang didapat secara terstruktur
● Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran siswa belajar memainkan alat
(belajar membuat tabel atau diagram) dan
musik dari daerah lokal yang
tetapi kegiatan pembelajaran dijalankan dengan berdiskusi untuk membuat cara
menggunakan bahan yang
mengkomunikasikan informasi tersebut.
merujuk pada tema yang sudah ditentukan diambil dari alam sekitarnya.
Sumber daya alam Siswa juga berdiskusi mengenai
lokal untuk peran bermusik dalam
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara kesehatan emosi (memberikan
menyusun TP yang sesuai dengan tema menjaga kesehatan ketenangan/menghibur)
dalam keseharian
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil IPAS
kepala sekolah bidang kurikulum melihat CP dan
siswa bertanya kepada narasumber mengenai
mengidentifikasi tema- tema yang bisa menjadi jenis-jenis sumber daya alam lokal (sebisa
fokus pembelajaran mungkin yang masih mudah dijumpai oleh siswa)
Bahasa Inggris
yang dimanfaatkan untuk kesehatan. Dari
informasi yang didapat, siswa dapat
mendiskusikan cara kerja sistem tubuh secara menulis teks deskripsi mengenai satu
sederhana (sistem pernapasan atau pencernaan sumber daya alam dari daerahnya yg bisa
dan mendiskusikan cara-cara untuk menjaga dimanfaatkan untuk kesehatan
kesehatan sistem tersebut masyarakat.
Pada akhir fase ini, peserta didik Peserta didik Pada akhir fase D, peserta didik Peserta didik menunjukkan
mampu memahami dan memiliki dapat…….mengidentifikasi sistem menggunakan bahasa Inggris untuk kepekaannya terhadap unsur-unsur
kesadaran akan keberadaan diri serta organisasi kehidupan serta berinteraksi dan saling bertukar ide, bunyi-musik dan konteks sederhana
mampu berinteraksi dengan melakukan analisis untuk pengalaman, minat, pendapat dan dari sajian musik seperti: lirik lagu,
lingkungan terdekatnya. Ia mampu menemukan keterkaitan sistem pandangan dengan guru, teman kegunaan musik yang dimainkan,
menganalisis hubungan antara organ dengan fungsinya serta sebaya dan orang lain dalam budaya, era, dan style.
kondisi geografis daerah dengan kelainan atau gangguan yang muncul berbagai macam konteks familiar
karakteristik masyarakat dan pada sistem organ tertentu (sistem yang formal dan informal. Dengan
memahami potensi sumber daya pencernaan, sistem peredaran darah, pengulangan dan penggantian kosa Tujuan Pembelajaran:
alam sistem pernafasan dan sistem kata, peserta didik memahami ide
reproduksi utama dan detail yang relevan dari Peserta didik menunjukkan kepekaan
Tujuan Pembelajaran terhadap unsur bunyi musik dan
diskusi atau presentasi mengenai
Tujuan Pembelajaran sajian musik lokal yang terkait
Peserta didik mengidentifikasi kondisi berbagai macam topik yang telah
familiar dan dalam konteks dengan kekayaan alam dan
geografis daerah dengan karakteristik Peserta didik menganalisis hubungan
kehidupan di sekolah dan di rumah kesehatan masyarakat
masyarakat dan potensi sumberdaya sumberdaya alam lokal yang dapat
alam yang mendukung kesehatan menunjang kesehatan masyarakat,
masyarakat dan mengkampanyekan gaya hidup
sehat
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata pelajaran
konteksnya dikaitkan dengan tema
08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil Bahasa Inggris
pelajar Pancasila
09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJOK IPAS Projek penguatan profil Seni dan Budaya
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJOK IPAS Projek penguatan profil Seni dan Budaya
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila IPAS Bahasa Indonesia Agama dan Budi Pekerti
11.05 - 11.40 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila Projek penguatan profil Bahasa Indonesia
pelajar Pancasila
11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Indonesia Projek penguatan profil Muatan lokal
pelajar Pancasila
Elemen Menyimak: Elemen Membaca & Memirsa: Elemen Berbicara & Peserta didik dapat mengenal
Mempresentasikan: identitas dirinya dan teman-
Peserta didik mampu memahami Peserta didik mampu memahami temannya sesuai budaya, minat,
ide pokok (gagasan) suatu pesan pesan dan informasi tentang Peserta didik mampu berbicara dan perilakunya; cara
lisan, informasi dari media audio, kehidupan sehari-hari, teks narasi, dengan pilihan kata dan sikap berkomunikasi dengan mereka;
teks aural (teks yang dibacakan dan puisi anak dalam bentuk cetak tubuh/gestur yang santun, mengenali karakteristik fisik dan
dan/atau didengar), dan instruksi atau elektronik. Peserta didik menggunakan volume dan non-fisik orang dan benda yang
lisan yang berkaitan dengan mampu memahami ide pokok dan intonasi yang tepat sesuai ada di lingkungan sekitarnya; serta
tujuan berkomunikasi. Peserta ide pendukung pada teks konteks; mengajukan dan memahami bahwa kebinekaan
didik mampu memahami dan informasional dan mampu menanggapi pertanyaan dalam dapat memberikan kesempatan
memaknai teks narasi yang menjelaskan permasalahan yang suatu percakapan dan diskusi untuk mendapatkan pengalaman
dibacakan atau dari media audio. dihadapi oleh tokoh cerita pada dengan lebih aktif. Peserta didik dan pemahaman yang baru.
teks narasi. Peserta didik mampu mampu mengungkapkan gagasan
menambah kosakata baru dari dalam suatu percakapan dan
teks yang dibaca atau tayangan diskusi dengan menerapkan tata
yang dipirsa sesuai dengan topik. caranya. Peserta didik mampu
menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi dengan
topik yang beragam.
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00 - 07.35 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti
07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
CP Elemen Menyimak: CP elemen keterampilan proses: Peserta didik dapat mengenal identitas dirinya
dan teman-temannya sesuai budaya, minat, dan
Peserta didik mampu memahami ide pokok ● Merencanakan dan melakukan penyelidikan. perilakunya; cara berkomunikasi dengan mereka;
(gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media Dengan panduan, peserta didik membuat mengenali karakteristik fisik dan non-fisik orang
audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau rencana dan melakukan langkah-langkah dan benda yang ada di lingkungan sekitarnya;
didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan operasional untuk menjawab pertanyaan serta memahami bahwa kebinekaan dapat
dengan tujuan berkomunikasi. Peserta didik yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan memberikan kesempatan untuk mendapatkan
mampu memahami dan memaknai teks narasi yang sesuai dengan mengutamakan pengalaman dan pemahaman yang baru.
yang dibacakan atau dari media audio keselamatan. Peserta didik menggunakan
alat bantu pengukuran untuk mendapatkan
data yang akurat.
● Memproses, menganalisis data dan
informasi. Mengorganisasikan data dalam
bentuk tabel dan grafik sederhana untuk
menyajikan data dan mengidentifikasi pola.
Peserta didik membandingkan antara hasil
pengamatan dengan prediksi dan
memberikan alasan yang bersifat ilmiah.
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia IPAS PPKN
Tujuan pembelajaran: Peserta didik menyimak dengan Tujuan Pembelajaran: mendesain kuesioner sederhana, Tujuan Pembelajaran: Memahami pengaruh budaya
saksama, memahami instruksi yang lebih kompleks, mengorganisasikan data dengan cara berkomunikasi
memahami dan memaknai ide pokok dalam teks
audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan) yang Asesmen: membuat kuesioner sederhana Asesmen: membuat salindia ttg pengaruh budaya
tertentu dengan cara berkomunikasi
sesuai jenjangnya.
Kegiatan pembelajaran:
Asesmen: Merancang media penyampaian pesan
● Penjelasan ttg bentuk dan fungsi kuesioner
Kegiatan pembelajaran:
Kegiatan pembelajaran
● Membuat pertanyaan untuk kuesioner
● Membaca jigsaw: bagaimana budaya dapat
● Mengamati berbagai media penyampaian pesan,
● Merancang kuesioner secara berkelompok mempengaruhi gaya berkomunikasi
contoh: video, poster, artikel pendek dan
mengidentifikasi ide / pesan yang disampaikan ● Diskusi: apa yang kamu ketahui tentang
karakteristik kelompok masyarakat di sekolah?
● Mendiskusikan media yang paling efektif dalam
menyampaikan pesan ● Brainstorm: bagaimana cara berkomunikasi yang
paling sesuai untuk masyarakat sekolah?
● Mencari data di sekolah untuk mengetahui media
apa yang paling disukai teman-temannya
Bagaimana guru
menggunakan dan memilih
perangkat ajar yang tepat?
Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat
ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik,
serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi
yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka
dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan
teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang
sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan
untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik
dilaksanakan sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI).
2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.
3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan
asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada modul ajar yang
disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran,
dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang
digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
5. Untuk SMK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran, asesmen, dan uji kompetensi yang selaras dengan prinsip-prinsip
asesmen.
6. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan
secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.
Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam upaya
mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi
atau inspirasi dalam merancang pembelajaran.
Modul Ajar
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta
asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar
yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan
pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi
menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
MA untuk Kelas 3
Contoh Cuplikan Modul Ajar Matematika
12 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
Aktivitas 1 (Kinerja)
● Mandiri
Asesmen Sumatif Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m) pada objek yang
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan pembelajaran
- Menggambar denah rumah
● Mengukur panjang dengan dengan menyertakan Aktivitas 2 (Tes)
satuan baku (mm, cm, dan m) Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan panjang dengan satuan
ukuran panjang dengan baku (mm, cm, dan m)
serta mengukur keliling
bidang datar dengan satuan baku dan luas
Aktivitas 3 (Kinerja)
menambahkan semua (dengan menghitung Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling segiempat, segitiga,
rusuknya. jumlah bujur sangkar) pada dan segibanyak dengan menambahkan panjang rusuk-rusuk bidang
● Mengukur luas dengan
menghitung jumlah bujur kertas isometrik.
sangkar berukuran 1 cm2 yang Aktivitas 4 (Kinerja)
menutup bidang datar Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas suatu gambar benda
dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang menutup
bidang datar
Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Eksperimen daur air. Aktivitas 4: Praktek penyaringan Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah,
Contoh penerapan penyesuaian membuat rekaman sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/ infografis.
pembelajaran dan Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik,
pengembangan PPP dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
Penyediaan Perangkat ajar: buku teks dan bahan ajar pendukung
Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak mandiri
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) peserta 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-kurangnya
didik. pada setiap akhir semester.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas peserta didik, 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik
nama satuan pendidikan, kelompok usia, semester, tinggi badan dan secara berkala melalui e rapor/dapodik
berat badan, deskripsi perkembangan capaian pembelajaran, dan
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
refleksi orang tua.
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan mempertimbangkan:
pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan a. laporan kemajuan belajar;
guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler. b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila;
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan c. portofolio peserta didik;
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang tua/wali. d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, e. prestasi akademik dan non-akademik;
satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk f. ekstrakurikuler;
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang diperoleh g. penghargaan peserta didik; dan
peserta didik. h. tingkat kehadiran.
Format Laporan Hasil
Belajar
Untuk dimasukkan ke Dapodik
Silakan scan kode atau kunjungi link
Sejauh mana Bapak/Ibu berikut ini jika Anda bersedia
melakukan self-assessment:
https://bit.ly/asestopik2
Kesimpulan
● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata
pelajaran.
● Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran
projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama.
● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri atas
karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan
perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan
sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar Pancasila,
contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik
dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber. Perangkat ajar dapat langsung digunakan
pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai pendekatan mendasar dan pemahaman perkembangan penjurusan tidak diberlakukan pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya
belajar yang utama holistik: teknologi digital, untuk yang memiliki hambatan
mata pelajaran Di kelas 10 pelajar menyiapkan Struktur lebih sederhana dengan intelektual
Penguatan literasi dini • Untuk memahami Informatika menjadi diri untuk menentukan pilihan dua kelompok mata pelajaran, yaitu
dan penanaman lingkungan sekitar, mata mata pelajaran wajib mata pelajaran di kelas 11. Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang tidak
karakter dapat melalui pelajaran IPA dan IPS Mata pelajaran yang dipelajari kelompok kejuruan meningkat dari memiliki hambatan intelektual,
kegiatan bermain- digabungkan sebagai mata Panduan untuk guru serupa dengan di SMP 60% ke 70% capaian pembelajarannya sama
belajar berbasis buku pelajaran Ilmu Informatika disiapkan dengan sekolah reguler yang
bacaan anak Pengetahuan Alam dan untuk membantu Di kelas 11 dan 12 pelajar Penerapan pembelajaran berbasis sederajat, dengan menerapkan
Sosial (IPAS) guru-guru pemula, mengikuti mata pelajaran dari projek dengan mengintegrasikan prinsip modifikasi kurikulum
Fase Fondasi untuk sehingga guru mata Kelompok Mapel Wajib, dan mata pelajaran terkait.
meningkatkan kesiapan • Integrasi computational pelajaran tidak harus memilih mata pelajaran dari Sama dengan pelajar di sekolah
bersekolah thinking dalam mata berlatar belakang kelompok MIPA, IPS, Bahasa, Praktek Kerja Lapangan (PKL) reguler, pelajar di SLB juga
pelajaran Bahasa pendidikan dan Keterampilan Vokasi sesuai
Pembelajaran berbasis menjadi mata pelajaran wajib menerapkan pembelajaran
Indonesia, Matematika, informatika minat, bakat, dan aspirasinya
projek untuk minimal 6 bulan (1 semester). berbasis projek untuk
dan IPAS
penguatan profil menguatkan Pelajar Pancasila
Pembelajaran Pembelajaran berbasis projek
Pelajar Pancasila • Bahasa Inggris sebagai Pelajar dapat memilih mata dengan mengusung tema yang
berbasis projek untuk untuk penguatan profil Pelajar
dilakukan melalui mata pelajaran pilihan pelajaran di luar program sama dengan sekolah reguler,
penguatan profil Pancasila dilakukan minimal 3
kegiatan perayaan hari keahliannya dengan kedalaman materi dan
Pelajar Pancasila kali dalam satu tahun ajaran,
besar dan perayaan Pembelajaran berbasis projek aktivitas sesuai dengan
dilakukan minimal 3 dan pelajar menulis esai ilmiah
tradisi lokal untuk penguatan profil Pelajar karakteristik dan kebutuhan
kali dalam satu tahun sebagai syarat kelulusan
Pancasila dilakukan minimal 2 pelajar di SLB
ajaran
kali dalam satu tahun ajaran
Refleksi
https://bit.ly/refleksitopik2
Terima Kasih
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022