Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih
karuniaNya penulis mampu menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini masih terdapat
kekurangan, akan tetapi semoga segala usaha yang telah dilakukan dapat memberi manfaat
bagi semua. Rancangan kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ASN,
terkhusus ASN di Instansi UPTD Puskesmas Telaga Pulang, Kabupaten Seruyan, dengan
harapan mampu menerapkan nilai – nilai dasar ASN, yaitu BerAKHLAK: Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Tujuan lainnya
agar ASN di Instansi UPTD Puskesmas Telaga Pulang, Kabupaten Seruyan mampu
memahami peran dan kedudukan PNS untuk mewujudkan smart governance sesuai
perundang – undangan yang terdiri dari Manajemen ASN dan Smart ASN.
Penulis juga menyadari bahwa selama berlangsungnya penyusunan sampai tahap
penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari dukungan serta bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Sri Widanarni, S.IP.,M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia
(BPSDM) Provinsi Kalimantan Tengah yang telah memberikan saya kesempatan untuk
mengikuti kegiatan latsar CPNS ini;
2. Bapak dr. Bahrun Abbas, MPH., sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan dan
juga sebagai mentor yang telah banyak memberikan saran, masukan, motivasi untuk
terselesaikannya penyusunan rancangan aktualisasi ini;
3. Bapak Dr. Hironymus Ghodang, S.Pd., M.Si sebagai coach (pembimbing) yang telah
memberikan arahan, bimbingan, motivasi serta saran yang berharga dalam penyusunan
rancangan aktualisasi ini;
4. Bapak Akhmad Faisal, S.ST, sebagai Pelaksana Tugas Kepala UPTD Puskesmas Telaga
Pulang, Kabupaten Seruyan yang telah memberi dukungan;
5. Seluruh pengajar dan panitia penyelenggara DIKLATSAR CPNS Tahun 2022 BPSDM
Provinsi Kalimantan Tengah;
6. Kedua orangtua dan keluarga penulis yang telah memberikan motivasi dan dukungan
untuk menyelesaikan rancangan aktualisasi ini;
7. Sesama rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan
XIX Kelompok 6 Tahun 2022 yang telah banyak membantu dalam penyusunan Rancangan
Aktualisasi.

iii
8. Rekan kerja di UPTD Puskesmas Telaga Pulang, Kabupaten Seruyan yang telah
berpartisipasi dan mendukung selesainya Rancangan Aktualisasi ini.

Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
penulis berharap masukan dari berbagai pihak agar Rancangan Aktualisasi ini menjadi lebih
baik. Semoga laporan ini dapat memberikan konstribusi serta manfaat bagi kita semua.

Telaga Pulang, Agustus 2022


Penulis

dr. Meikristian
NIP. 199405012022031003

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Permasalahan.................................................................................... 5
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 11
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................................... 11
1.3.1 Tujuan Khusus.................................................................................................. 11
1.4 Manfaat................................................................................................................ 11
1.4.1 Manfaat untuk Penulis....................................................................................... 11
1.4.2 Manfaat untuk Organisasi................................................................................. 12
1.4.3 Manfaat untuk Masyarakat................................................................................ 12
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Deskripsi Organisasi ...........................................................................................
2.2 Sarana Puskesmas................................................................................................
2.3 Tenaga Kesehatan................................................................................................
2.4 Pembiayaan Kesehatan.........................................................................................
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Nilai Dasar ASN BerAKHLAK...........................................................................
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI............................................................
3.3 Identifikasi Isu dan Analisis Dampak..................................................................
BAB IV PENUTUP.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN .........................................................................................................

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Westafel UPTD Puskesmas Telaga Pulang.............................................. 1


Gambar 1.2 Petugas Kesehatan di UPTD Puskesmas Telaga Pulang.......................... 2
Gambar 1.3 Ruang kesehatan gigi dan mulut............................................................... 3
Gambar 1.4 Gudang Obat UPTD Puskesmas Telaga Pulang....................................... 10

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Jumlah Penderita TB Paru................................................................... 4


Tabel 2.1 Permasalahan, Sumber, Penyebab Permasalahan......................................... 7
Tabel 2.2 Analisis masalah menggunakan APKL........................................................ 8
Tabel 2.3 Skala Prioritas Masalah dengan USG........................................................... 4

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penulis merupakan salah satu peserta Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS BPSDM Prov.
Kalimantan Tengah tahun 2022 Gelombang 6 Angkatan XIX Kelompok 4 yang berasal
dari UPTD Puskesmas Telaga Pulang, Kabupaten Seruyan. Penulis saat ini bertugas
sebagai Dokter Umum.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Seruyan, UPTD Puskesmas Telaga Pulang menjalankan tugas dan fungsi seperti tertuang
pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019, yang mana
tugas preventif dan promotif menjadi hal yang paling harus dimaksimalkan sebelum fungsi
kuratif dan rehabilitatif.
Pelayanan di UPTD Puskesmas Telaga Pulang sudah berjalan sesuai dengan peraturan
yang ada, namun ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi. Selama
ditugaskan di UPTD Puskesmas Telaga Pulang, penulis menemukan beberapa
permasalahan yang terjadi, antara lain:
Permasalahan kesatu : Rendahnya praktik cuci tangan keluarga pasien yang
berkunjung ke UPTD Puskesmas Telaga Pulang. Salah satu penerapan protokol
Kesehatan di lingkungan UPTD Puskesmas Telaga Pulang yakni mencuci tangan, ini
merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh setiap orang termasuk keluarga pasien di
lingkungan Puskesmas.

Gambar 1.1 Westafel pintu masuk UPTD Puskesmas Telaga Pulang


Sumber : Dokumentasi pribadi

1
Dari dokumentasi diatas tampak westafel yang kering dan sabun yang masih terlihat
banyak menunjukkan bahwa yang melakukan cuci tangan masih sangat jarang. Hal ini
menunjukkan bahwa masih belum optimalnya praktik cuci tangan keluarga pasien di
lingkungan UPTD Puskesmas Telaga Pulang. Tindakan ini dapat menjadi awal dari
cepatnya penularan penyakit yang dapat muncul di lingkungan Puskesmas. Permasalahan
ini muncul dimungkinkan karena kebiasaan dari seseorang yang jarang mencuci tangan,
kurangnya informasi terkait pentingnya mencuci tangan, disertai dengan kurangnya
sosialisasi dari petugas kesehatan selama ini.
Permasalahan kedua : Rendahnya kepatuhan penggunaan APD berupa masker
pada pegawai UPTD Puskesmas Telaga Pulang. Protokol kesehatan menjadi pelindung
utama dalam pencegahan penyebaran penyakit COVID 19 di masa pandemi seperti saat
ini. Petugas kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan menjadi garda terdepan yang
dituntut untuk menerapkan protokol dalam berkehidupan baik di tempat kerja ataupun
lingkungan bermasyarakat.

Gambar 1.2 Petugas kesehatan di UPTD Puskesmas Telaga Pulang


Sumber : Dokumentasi pribadi

Dari dokumentasi diatas tampak beberapa petugas tidak menggunakan masker pada
saat ditempat kerja di masa pandemi COVID 19. Permasalahan ini kemungkinan mucul
dikarenakan jarangnya penggunaan masker sehari – hari, kurangnya pula ketersediaan
masker untuk para pegawai, dan juga kurangnya pengetahuan akan pentingnya penggunaan
masker.

2
Permasalahan ketiga : Belum optimalnya pelayanan pemeriksaan gigi di ruang
kesehatan gigi dan mulut UPTD Puskesmas Telaga Pulang. Standar pemeriksaan dalam
suatu ruang periksa haruslah minimal memiliki ruangan yang berstandar, alat pemeriksaan
yang mumpuni, disertai tenaga kesehatan yang bersertifikasi. Pada ruang kesehatan gigi
dan mulut di UPTD Puskesmas Telaga Pulang, sudah memiliki ruangan khusus dengan
ukuran kurang lebih 3 meter x 3 meter dengan 1 (satu) orang tenaga medis bersertifikasi
sebagai perawat gigi, akan tetapi permasalahan seperti kecilnya ruang tindakan untuk
pemeriksaan, belum memiliki alat yang lengkap seperti unit kursi gigi (dental chair)
hingga kurangnya tenaga medis seperti dokter gigi menjadi permasalahan yang harus
diperhatikan, seperti yang tampak di gambar 1.3 dibawah ini :

Gambar 1.3 Ruang kesehatan gigi dan mulut UPTD Puskesmas Telaga Pulang
Sumber : Dokumentasi pribadi

Permasalahan keempat : Belum optimalnya pendataan obat – obat yang


diletakkan di rak gudang obat pada apotek UPTD Puskesmas Telaga Pulang.
Perlunya pemberian label nama di setiap peletakkan obat pada rak obat sangatlah
diperlukan untuk memudahkan petugas dalam mencari obat yang diperlukan, baik obat
yang generik ataupun yang merk dagang. Hal ini sangat diperlukan agar mempersingkat
waktu pada saat proses pelayanan. Permasalahan ini muncul terkait kurangnya kepedulian
petugas dalam pembuatan label nama obat, terkait juga dengan jumlah petugas yang
berkeja di bagian farmasi, disertai kurangnya akan ketersediaan label yang ada. seperti
yang tertuang dalam dokumentasi gambar 1.4 diatas, tampak tidak adanya pelabelan di
setiap masing – masing obat.

3
Gambar 1.4 Gudang obat UPTD Puskesmas Telaga Pulang
Sumber : Dokumentasi pribadi
Permasalahan kelima : Belum optimalnya pencegahan penularan penyakit TB
Paru di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Pulang. Tuberkulosis Paru (TB Paru)
adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis
yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA). Penularan penyakit TB adalah
melalui udara yang tercemar oleh Mycobacterium tuberculosis yang
dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TB saat batuk, di mana pada anak – anak umumya
sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa penderita TB. Bakteri ini masuk ke paru –
paru (tepatnya ke alveoli paru) dan mengalami perkembangbiakan sehingga membentuk
tuberkel berongga yang mengakibatkan terjadinya destruksi paru. Yang termasuk berisiko
tinggi terjadinya infeksi TB adalah orang dengan daya tahan tubuh (imun) yang rendah
yaitu pada anak-anak, penderita malnutrisi, dan HIV/AIDS.
Tabel 1.1 Data Jumlah Penderita TB Paru 2021- 2022
Tahun 2022
Tahun 2021
Januari – awal Agustus
Suspek Positif Suspek Positif
14 9 18 7
Sumber : Pemegang Program TB UPTD Puskesmas Telaga Pulang, Kabupaten Seruyan

Dari data Tabel 1.1 diatas tampak gambaran penderita TB Paru di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Telaga Pulang. Kurangnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait
penyakit TB Paru, belum adanya program yang jelas dalam pencegahan, disertai
akses/jarak yang sulit dalam menjangkau masyarakat menjadi permasalahan yang terjadi.

4
Berdasarkan permasalahan di unit kerja saya, maka diperlukan adanya bentuk upaya
peningkatan koordinasi dengan pihak manajemen, sosialisasi dengan pihak kepegawaian,
dan peningkatan edukasi dan sosialisasi kepada keluarga pasien agar terciptanya
lingkungan kerja sesuai dengan standar operasional kerja dan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan yang akan saya lakukan sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan praktik cuci tangan pada pasien dan keluarga pasien yang
berkunjung ke UPTD Puskesmas Telaga Pulang, Kabupaten Seruyan.
2. Melakukan koordinasi kepada pimpinan terkait penggunaan APD pada tenaga medis
dan memberikan sosialisasi kepada pegawai tentang pentingnya penggunaan APD
terutam di masa pandemi COVID 19.
3. Berkonsultasi dengan manajemen Puskesmas untuk mengajukan kekurangan alat dan
tenaga medis yang kurang pada ruang kesehatan gigi dan mulut.
4. Berkoordinasi dengan petugas apotek dalam pembuatan label nama obat di rak apotek
UPTD Puskesmas Telaga Pulang.
5. Melakukan koordinasi serta sosialisasi dengan pengelola program, pimpinan
puskesmas, dan lintas sektoral terkait upaya pencegahan penularan penyakit TB Paru
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Pulang.

1.2 Identifikasi Permasalahan


Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat 5 (lima) isi permasalahan yang terjadi di
unit kerja saya (UPTD Puskesmas Telaga Pulang, Kabupaten Seruyan).
Permasalahan yang pertama yaitu rendahnya praktik cuci tangan keluarga pasien
yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Telaga Pulang. Salah satu penerapan protokol
kesehatan di lingkungan UPTD Puskesmas Telaga Pulang yakni mencuci tangan, ini
merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh setiap orang termasuk keluarga pasien di
lingkungan Puskesmas. Dari dokumentasi yang telah diambil tampak westafel yang kering
dan sabun yang masih terlihat banyak menunjukkan bahwa yang melakukan cuci tangan
masih sangat jarang. Hal ini menunjukkan bahwa masih belum optimalnya praktik cuci
tangan keluarga pasien di lingkungan UPTD Puskesmas Telaga Pulang. Tindakan ini dapat
menjadi awal dari cepatnya penularan penyakit yang dapat muncul di lingkungan
Puskesmas. Permasalahan ini muncul dimungkinkan karena kebiasaan dari seseorang yang
jarang mencuci tangan, kurangnya informasi terkait pentingnya mencuci tangan, disertai
dengan kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan selama ini.

5
Permasalahan kedua yaitu rendahnya kepatuhan penggunaan APD berupa masker
pada pegawai UPTD Puskesmas Telaga Pulang. Protokol kesehatan menjadi pelindung
utama dalam pencegahan penyebaran penyakit COVID 19 di masa pandemi seperti saat
ini. Petugas kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan menjadi garda terdepan yang
dituntut untuk menerapkan protokol dalam berkehidupan baik di tempat kerja ataupun
lingkungan bermasyarakat. Permasalahan ini kemungkinan mucul dikarenakan jarangnya
penggunaan masker sehari – hari, kurangnya pula ketersediaan masker untuk para pegawai,
dan juga kurangnya pengetahuan akan pentingnya penggunaan masker.
Permasalahan ketiga yaitu belum optimalnya pelayanan pemeriksaan gigi di ruang
kesehatan gigi dan mulut UPTD Puskesmas Telaga Pulang. Standar pemeriksaan dalam
suatu ruang periksa haruslah minimal memiliki ruangan yang berstandar, alat pemeriksaan
yang mumpuni, disertai tenaga kesehatan yang bersertifikasi. Pada ruang kesehatan gigi
dan mulut di UPTD Puskesmas Telaga Pulang, sudah memiliki ruangan khusus dengan
ukuran kurang lebih 3 meter x 3 meter dengan 1 (satu) orang tenaga medis bersertifikasi
sebagai perawat gigi, akan tetapi permasalahan seperti kecilnya ruang tindakan untuk
pemeriksaan, belum memiliki alat yang lengkap seperti unit kursi gigi (dental chair)
hingga kurangnya tenaga medis seperti dokter gigi menjadi permasalahan yang harus
diperhatikan.
Permasalahan keempat yaitu belum optimalnya pendataan obat – obat yang
diletakkan di rak gudang obat pada apotek UPTD Puskesmas Telaga Pulang.
Perlunya pemberian label nama di setiap peletakkan obat pada rak obat sangatlah
diperlukan untuk memudahkan petugas dalam mencari obat yang diperlukan, baik obat
yang generik ataupun yang merk dagang. Hal ini sangat diperlukan agar mempersingkat
waktu pada saat proses pelayanan. Permasalahan ini muncul terkait kurangnya kepedulian
petugas dalam pembuatan label nama obat, terkait juga dengan jumlah petugas yang
berkeja di bagian farmasi, disertai kurangnya akan ketersediaan label yang ada.
Permasalahan kelima yaitu belum optimalnya pencegahan penularan penyakit TB
Paru di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Pulang. Tuberkulosis Paru (TB Paru)
adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis
yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA). Penularan penyakit TB adalah
melalui udara yang tercemar oleh Mycobacterium tuberculosis yang
dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TB saat batuk, di mana pada anak – anak umumya
sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa penderita TB. Bakteri ini masuk ke paru –
paru (tepatnya ke alveoli paru) dan mengalami perkembangbiakan sehingga membentuk

6
tuberkel berongga yang mengakibatkan terjadinya destruksi paru. Yang termasuk berisiko
tinggi terjadinya infeksi TB adalah orang dengan daya tahan tubuh (imun) yang rendah
yaitu pada anak-anak, penderita malnutrisi, dan HIV/AIDS. Di UPTD Puskesmas Telaga
Pulang telah ditemukan sebanyak 7 orang penderita TB Paru sehingga perlunya
pencegahan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mencegah penularan dari
penyakit ini. Kurangnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait penyakit TB
Paru, belum adanya program yang jelas dalam pencegahan, disertai akses/jarak yang sulit
dalam menjangkau masyarakat menjadi permasalahan yang terjadi.
Untuk menentukan sumber permasalahan dan penyebab permasalahan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1 Permasalahan, Sumber dan Penyebab Permasalahan
No Sumber
Permasalahan/Isu Penyebab Permasalahan
. Permasalahan
- Kebiasaan tidak mencuci tangan
Rendahnya praktik cuci
- Kurangnya informasi tentang
tangan keluarga pasien yang Pelayanan
1. pentingnya cuci tangan
berkunjung ke UPTD Publik
- Kurangnya sosialisasi kepada
Puskesmas Telaga Pulang
keluarga pasien tentang
- Kebiasaan jarang menggunakan
masker
Rendahnya kepatuhan
- Kurangnya stok ketersediaan
penggunaan APD berupa Pelayanan
2. masker untuk para pegawai di
masker pada pegawai UPTD Publik
UPTD Puskesmas Telaga Pulang
Puskesmas Telaga Pulang
- Kurangnya pengetahuan akan
pentingnya penggunaan masker.
- Kecilnya ruang tindakan untuk
Belum optimalnya pelayanan pemeriksaan
pemeriksaan gigi di ruang - Minimnya alat medis dalam
Pelayanan
3. kesehatan gigi dan mulut pemeriksaan
Publik
UPTD Puskesmas Telaga - Kurangnya tenaga medis yang
Pulang bersertifikasi untuk pelayanan
pemeriksaan gigi dan mulut
4. Belum optimalnya pendataan Pelayanan - Kurangnya kepedulian petugas
obat – obat yang diletakkan Publik farmasi dalam pembuatan label
di rak gudang obat pada obat
apotek UPTD Puskesmas - Kurangnya jumlah petugas farmasi
Telaga Pulang yang bekerja di UPTD Puskesmas
Telaga Pulang
- Ketersediaan label yang sering
habis atau tidak ada

7
- Kurangnya edukasi dan sosialisasi
Belum optimalnya
kepada masyarakat
pencegahan penularan
Pelayanan - Tidak adanya program yang jelas
5. penyakit TB Paru di wilayah
Publik dalam pencegahan penyakit TB
kerja UPTD Puskesmas
- Akses/jarak yang sulit untuk
Telaga Pulang
menjangkau masyarakat

Berdasarkan identifikasi permasalahan, sumber permasalahan, dan penyebab


permasalahan maka untuk menentukan permasalahan terpilih penulis menggunakan 2 (dua)
Teknik analisis permasalahan yaitu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
keLayakan) merupakan salah satu Teknik yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu
permasalahan untuk dicarikan solusinya.
Aktual, artinya isu tersebut benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Problematik, arinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu segera dicari solusinya secara komprehensif. Kekhalayakan, artinya isu
tersebut menyangkut hajat orang banyak. Dan kelayakan, artinya isu tersebut masuk akal,
realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 2.2 Analisis Permasalahan dengan menggunakan teknik APKL
No Kriteria APKL
Permasalahan Ket.
. A P K L
1. Rendahnya praktik cuci tangan
keluarga pasien yang berkunjung ke + + + + Memenuhi
UPTD Puskesmas Telaga Pulang
2. Rendahnya kepatuhan penggunaan
APD berupa masker pada pegawai + + + + Memenuhi
UPTD Puskesmas Telaga Pulang
3. Belum optimalnya pelayanan
pemeriksaan gigi di ruang kesehatan
+ + + + Memenuhi
gigi dan mulut UPTD Puskesmas
Telaga Pulang
4. Belum optimalnya pendataan obat –
obat yang diletakkan di rak gudang
+ + + + Memenuhi
obat pada apotek UPTD Puskesmas
Telaga Pulang
5. Belum optimalnya pencegahan
penularan penyakit TB Paru di
+ + + + Memenuhi
wilayah kerja UPTD Puskesmas
Telaga Pulang

8
Berdasarkan hasil analisis Teknik APKL diatas, dapat disimpulkan bahwa semua isu
memenuhi kriteria APKL, yaitu Aktual (A) adalah isu tersebut benar – benar terjadi,
Problematik (P) adalah isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks,
Kekhalayakan (K) adalah isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak, serta
Kelayakan (L) adalah isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dicarikan
inisiatif untuk pemecahan masalahnya.
Untuk menetapkan urutan prioritas masalah dapat digunakan Teknik USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth) dengan metode Teknik skoring. Permasalahan yang memiliki
nilai total skor tertinggi merupakan permasalahan prioritas yang dapat ditarik kesimpulan
untuk dijadikan judul pada rancangan aktualisasi. Penjelasan Urgency, Seriousness, dan
Growth adalah sebagai berikut:
- U (Urgency), yaitu dilihat dari ketersediaan waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut untuk diselesaikan. Hal ini bermaksud seberapa mendesaknya permasalahan
tersebut jika dikaitkan dengan waktu tersedia serta seberapa besar time pressure yang
ada dalam pemecahan masalah penyebab permasalahan tersebut.
- S (Seriousness), yaitu dengan melihat dampak masalah terhadap produktivitas kerja,
pengaruh terhadap system atau tidak. Hal ini bermaksud seberapa serius permasalahan
tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan permasalahan tersebut dan yang ditimbulkan jika masalah tidak
dipecahkan. Masalah yang jika tidak dipecahkan dapat menimbulkan suatu problem
lain, bersifat lebih serius dibandingkan dengan masalah lain yang berdiri sendiri.
- G (Growth), yaitu apakah masalah tersebut berkembang dengan pesat atau tidak. Hal
ini bermaksud bahwa peluang permasalahan dapat berkembang, dikaitkan dengan
kemungkinan masalah penyebab permasalahan semakin kronis jika tidak
ditanggulangi.
Adapun penilaian unsur – unsur USG ditentukan dengan menggunakan skala 1 – 5
yaitu :
1 : Tidak mendesak/serius/berdampak
2 : Kurang mendesak/serius/berdampak
3 : Cukup mendesak/serius/berdampak
4 : Mendesak/serius/berdampak
5 : Sangat mendesak/serius/berdampak

9
Tabel 2.3 Menentukan skala prioritas masalah dengan Teknik USG
No Kriteria USG
Permasalahan Jumlah Rank
. U S G
1. Rendahnya praktik cuci tangan keluarga
pasien yang berkunjung ke UPTD Puskesmas
Telaga Pulang
- Kebiasaan tidak mencuci tangan 5 5 5
43 II
- Kurangnya informasi tentang pentingnya
5 4 5
cuci tangan
- Kurangnya sosialisasi kepada keluarga
4 5 5
pasien tentang
2. Rendahnya kepatuhan penggunaan APD
berupa masker pada pegawai UPTD
Puskesmas Telaga Pulang
- Kebiasaan jarang menggunakan masker 5 5 5
- Kurangnya stok ketersediaan masker untuk 39 IV
para pegawai di UPTD Puskesmas Telaga 4 3 4
Pulang
- Kurangnya pengetahuan akan pentingnya
4 4 5
penggunaan masker.
3. Belum optimalnya pelayanan pemeriksaan
gigi di ruang kesehatan gigi dan mulut UPTD
Puskesmas Telaga Pulang
- Kecilnya ruang tindakan untuk pemeriksaan 4 3 4
36 V
- Minimnya alat medis dalam pemeriksaan 4 4 5
- Kurangnya tenaga medis yang bersertifikasi
untuk pelayanan pemeriksaan gigi dan 4 4 4
mulut
4. Belum optimalnya pendataan obat – obat
yang diletakkan di rak gudang obat pada
apotek UPTD Puskesmas Telaga Pulang
- Kurangnya kepedulian petugas farmasi
5 5 5
dalam pembuatan label obat
40 III
- Kurangnya jumlah petugas farmasi yang
3 4 4
bekerja di UPTD Puskesmas Telaga Pulang
- Ketersediaan label yang sering habis atau
tidak ada 5 4 5

5. Belum optimalnya pencegahan penularan 45 I


penyakit TB Paru di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Telaga Pulang
- Kurangnya edukasi dan sosialisasi kepada 5 5 5

10
masyarakat
- Tidak adanya program yang jelas dalam
5 5 5
pencegahan penyakit TB
- Akses/jarak yang sulit untuk menjangkau
5 5 5
masyarakat

Berdasarkan hasil analisis dengan Teknik USG diatas dari 5 (lima) permasalahan
dapat dikatakan permasalahan nomor 5 (lima) adalah permasalahan prioritas utama karena
memiliki skor tertinggi yaitu 45 dengan rincian Urgent (15), Keseriusan (15), dan
Perkembangan permasalahan (15). Oleh karena itu, permasalahan yang terpilih adalah
“Belum optimalnya pencegahan penularan penyakit TB Paru di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Telaga Pulang”.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1. Mengerti dan memahami lebih dalam tentang nilai-nilai profesi pegawai negeri sipil
yang mencangkup Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif yang disingkat dengan BerAKHLAK, serta kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI
2. Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan nilai dasar BerAKHLAK dalam
bentuk sikap dan perilaku dan disiplin, dalam kedudukan dan perannya sebagai
anggota ASN yang akan diterapkan di instansi tempat bekerja.
3. Penerapan aktualisasi nilai dasar yang diperoleh dari latsar golongan III gelombang
VI CPNS Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan inovasi kegiatan baru untuk
mengoptimalkan pencegahan penularan penyakit TB Paru di wilayah kerja Puskesmas
Telaga Pulang, Kabupaten Seruyan.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat untuk Penulis
Bagi diri sendiri agar dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dengan pihak – pihak yang terkait, serta meningkatkan
pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK

11
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
1.4.2 Manfaat untuk Organisasi
Bagi puskesmas sebagai bentuk pelayanan untuk membantu mengoptimalisasikan
kinerja preventif,promotif dan kuratif sekaligus sebagai bentuk perwujudan visi dan misi
Puskesmas Telaga Pulang, Kabupaten Seruyan.
1.4.3 Manfaat untuk Masyarakat
Bagi masyarakat agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran diri untuk
selanjutnya dapat berpartisipasi aktif dalam pencegahan penyakit TB paru.

12

Anda mungkin juga menyukai