Anda di halaman 1dari 2

Response Paper Degrees of Lawful and Unlawful Behavior in Islam

#Ringkasan Materi
Dalam menggambarkan kode moral, perlu dipahami beberapa keabsahan dan hukum sbb:
1. Fardu hanya tindakan wajib, misal sholat 5 waktu, puasa, zakat.
2. Mustahabb  tidak wajib tetapi sangat dianjurkan, misal puasa selain puasan
Romadhon.
3. Mubah  diperbolehkan dalam arti tidak ditentukan sebagai larangan, misal
berkebun.
4. Makruh  tidak sepenuhnya dilarang, tetapi dibenci, misal merokok.
5. Haram  melanggar hukum dan dilrang, misal pembunuhan, perzinahan, minum
alkohol

Prinsip-prinsip Islam yang berkaitan dengan halal dan haram menurut Yusul Al Qardáwi:
1. Prinsip dasarnya adalah kebolehan berfikir.
2. Membuat sah dan melarang adalah hak Allah saja.
3. Melarang halal dan mengizinkan yang haram mirip dengan melakukan syirik.
Larangan membunuh adalah karena ketidakmurnian dan bahaya mereka.
4. Apa yang halal sudah cukup, sedangkan apa yang haram itu berlebihan.
5. Apa pun yang kondusif bagi yang haram itu sendiri adalah haram.
6. Salah mengartikan yang haram sebagai halal dilarang.
7. Niat baik tidak membuat haram dapat diterima.
8. Hal-hal yang meragukan harus dihindari.
9. Yang haram dilarang untuk semua orang.
10. Kebutuhan menentukan pengecualian

Dalam bisnis, Islam melihat pekerjaan yang mengisi kebutuhan halal dalam masyarakat
sebagai baik asalkan orang tersebut melakukannya dengan cara Islam, misal jual-beli air
mineral tidak alcohol, dan tidak masuk Gharar yaitu melarang segala jenis perdagangan
yang melibatkan ketidakberpihakan, mengenai jumlah yang tidak ditentukan untuk ditukar
atau dikirim, misal penjualan komoditas yang belum dimiliki penjual, penjualan hewan yang
belum lahir, penjualan produk pertanian yang belum dipanen
5 Prinsip Dasar Dalam Islam Untuk menjalankan bisnis:
 Good will (niat yang baik)
 Memperhatikan tentang kehalalan pendapatan
 Kejujuran
 Mengacu pada nilai nilai kebenaran
 Keadilan

#Tanggapan
Halal dan haram memang sesuatu yang pasti karena terkait hukum Islam. Tapi perlu di
ketahui bahwa dalam Islam, pemikiran ulama tidak hanya satu yang menjadi acuan dalam
pelaksanaan hokum tersebut. Contoh terkait bisnis di Bank Konvensional dengan Syariah,
ada ulama yang pakem sudah menegaskan mengharamkan Riba tapi ada yang masih
melonggarkan.

Intinya memang acuan mana yang ingin Kita ikuti, tentunya acuan yang sudah jelas dasar
hukumnya (ulama nya). Khususnya Kita di Indonesia dengan negara yang menganut sistem
demokrasi, kebebasan memilih acuan dibebaskan dengan tambahan koridor dari
pemerintah dari kemenag, MUI dan stakeholder lainnya.

Anda mungkin juga menyukai