Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PASIEN DENGAN VENTRICULAR SEPTAL DEFECT PERIMEMBRAN OUTLET


BESAR, TERSANGKA DOWN SYNDROME, OKLUSI ARTERI ILIACA
EXTERNA KIRI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2 STASE KEPERAWATAN ANAK


ANGGOTA:
DINNI AYU SANGGITA
LINA PUSPITASARI
NURLELI RINDAR KUSMITI
SRI MULYANI

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

1
TAHUN AJARAN 2021-2022
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jl. Cempaka Putih Tengah I No. I Jakarta Pusat Telp/Fax : (021) 42802202

========================================================================================
WOC
Faktor penyebab : Genetik, Usia ibu >35
tahun, Perokok, Alkoholic, Terpapar radiasi.

Kelainan susunan kromosom 21
(Trisomy 21)

Down Syndrome

Kerusakan Endotel
Kelainan Organ jantung : ↓
Ventricular Septal Defect Deposisi Lemak
(VSD) atau defek septum ↓
ventrikel adalah defek Infiltrasi Sel-Sel Inflamasi
yang terjadi pada septum ↓
ventricularis, dinding yang Penyempitan lumen arteri
memisahkan ventriculus ↓ Manifestasi Klinis : Suhu kaki
Manifestasi klinis : dextra dengan sinistra Pecahnya plak kiri dingin dibandingkan kaki
Suara Murmur pada ( Sadler, 2012) ↓ kanan, tampak Mottled Skin,
pemeriksaan auskultasi Oklusi trombus akut pada CRT > 3 detik.
jantung arteri Iliaca eksterna kiri

Terdapat celah pada septum


di antara ventrikel kanan & Penatalaksanaan :
Peripheral Arterial Occlusive
Penatalaksanaan : kiri Heparin 25 unit/kgBB/jam
Disease (PAOD)
Captopril 3 x 3,125 mg ↓ Cilostazol 2 x 20mg
Darah kaya O2 dipompakan Dorner 2 x 4 mg
Lasix 3 x 5 mg
dari ventrikel kiri (high
pressure) ke aorta, juga
menuju ventrikel kanan (low CT Scan : Kolateralisasi
MK : Gangguan Perfusi
pressure) melalui celah langsung dari a.iliaca interna
Jaringan Perifer
septum kiri ke a.femoralis komunis
↓ kiri
Darah arteri ikut bersirkulasi
menuju arteri pulmonal

MK : Risiko Penurunan Curah


Jantung

2
PENGKAJIAN ANAK

Tanggal Pengkajian / jam : 15 Juni 2021/17.00


Tanggal Masuk RS : 3 Juni 2021
Ruangan : PJT RSCM
Nomor Register : 453-44-46
Dx. Medis :Ventricular Septal Defect perimembran outlet besar,
Tersangka Down syndrome, Oklusi Arteri iliaca externa kiri

I. Identitas Klien dan Orang Tua


A. Identitas Klien
Nama Anak : An. R Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Panggilan : Anak ke : 1 (satu)
Tempat / Tgl Lahir : Depok /24 Januari 2020 Pendidikan : Belum sekolah
Usia : 1 Tahun 4 Bulan

B. Identitas Orang tua Wali :


Ibu Ayah Wali
Nama : Ny. A Tn. G -

Usia : 28 Tahun 33 Tahun -


Pendidikan : SMA Diploma -
Pekerjaan : Pegawai Swasta Pegawai Swasta -
Agama : Islam Islam -
Suku Bangsa : Sunda Aceh -

3
Alamat Rumah : Ciherang, Hegar Sari RT 003/001, Bogot
Pemberi Informasi : Ny. A dan Tn. G Hubungan dengan anak : Orang tua Kandung

GENOGRAM KELUARGA

Laki-laki

Perempuan

Klien

Tinggal serumah

Menikah

Atau Meninggal

II. Keluhan Utama


Orang tua pasien mengatakan ingin segera di operasi jantung bocor, kaki kiri diraba masih dingin
dibanding kaki kanan.
4
III. Keadaan Sakit Saat ini
Pasien masuk rawat tanggal 3 juni 2021 untuk rencana operasi jantung VSD Closure (elektif). Tanggal 4
juni pasien sudah dijadwalkan untuk operasi namun, saat di kamar operasi, suhu tubuh pasien 38 oC,
sehingga operasi dibatalkan (pasien di kamar operasi dicoba pasang arteri line untuk monitoring
hemodinamik, namun akses arteri sangat sulit). Dari kamar operasi pasien ditransfer ke ICU untuk
observasi efek pemberian general anesthesi, terpasang CVC dan NGT. Saat di ICU pulsasi dorsalis pedis
sinistra pasien tidak teraba, suhu kaki kiri dingin dibandingkan kaki kanan tampak mottled, CRT > 3 detik,
kaki kanan normal, dapat terapi drip heparin 50 unit/kgbb/jam dan dikonsultkan ke bag bedah vaskuler,
dilakukan CT scan kaki hasil: extremitas kiri Thrombus menyebabkan oklusi di sepanjang a.iliaca eksterna
kiri, disertai kolateralisasi langsung dari a.iliaca interna kiri ke a.femoralis komunis kiri.Tidak tampak
thrombus di vena-vena ekstremitas bawah bilateral yang tervisualisasi optimal. Tgl 6 juni 2021 pasien
pindah ke HCU. Tgl 9 Juni 2021 pasien pindah ke ruang perawatan. Rawat bersama dengan hematologi,
saran start heparin 25 unit/kgBB/jam, cek APTT / 12 jam setelah start heparin, NGT (+) feeding 8x70-100
ml, residu 20 ml, warna kecoklatan. Rawat bersama ulang bedah vaskuler, SARAN : heparinisasi
dilanjutkan sesuai kardiolog, evaluasi tungkai kiri sampai minggu ke depan, acc operasi tidak ada kontra
indikasi dari bedah vaskuler.

IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


A. Riwayat kehamilan dan persalinan Ibu
1. Kehamilan
a. Gestasi :  Aterm Prematur Postmatur
b. Usia Ibu Saat Kehamilan anak yg sakit : 26 Tahun
c. Kesehatan Ibu Selama Kehamilan : Baik
d. Obat-obatan Yang Digunakan : Vitamin
2. Persalinan
a. Tipe Persalinan : Pervaginam  Operasi Dengan Bantuan
b. Tempat Melahirkan : Rumah Sakit Hermina

B. Riwayat Penyakit sebelumnya


1. Penyakit yang pernah diderita : Pasien saat lahir di RS Hermina Depok dan saat itu di rawat di
NICU selama 1 bulan karena aspirasi meconium (saat lahir muntah berwarna hijau). Pasien
5
didiagnosa penyakit jantung sejak lahir, Ibunya mengatakan Dokter RS tersebut menyampaikan
bahwa sekat pada bilik jantung anaknya mengalami bocor dan harus di operasi tetapi harus
menunggu usia bayi > 3 bulan dengan BB minimal 5 kg. Namun keluarga mengatakan sampai
usia 1 tahun tidak pernah dijadwalkan operasi sehingga keluarga mencari second opinion ke
dokter jantung yang lain dan akhirnya 3 bulan yang lalu pasien dirujuk ke RSCM untuk operasi
jantung.
2. Pernah dirawat di rumah sakit:  Ya Tidak
3. Tindakan (operasi) : Ya  Tidak
4. Respon emosi pada hospitalisasi sebelumnya : tidak ada
5. Obat-obatan yang digunakan : captropil dan furosemide
6. Alergi : Tidak  Ya, sebutkan: kacang-kacangan

C. Imunisasi
Hepatitis B : I  II III Polio : I  II  III  IV 
BCG :  DPT : I  II  III 
Campak : 
Lain-lain: DPT booster 

V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Ibu, jika arng tua sedang bekerja di asuh oleh nenek
2. Hubungan dengan anggota keluarga : baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : baik
4. Pembawaan secara umum : baik
5. Lingkungan rumah : An. R tinggal di lingkungan perumahan, yang jarak antar
rumah dengan rumah yang lain tidak terlalu berdekatan

VI. Kebutuhan Dasar


1. Kebutuhan Nutrisi

Pola Nutrisi Sehat Sakit


07.00 03.00 - 06.00 – 09.00
Jam Makan Pagi

6
12.00 – 15.00 – 18.00
Makan Makan Siang
15.00 21.00 – 24.00
Makan Malam
1 porsi 8x 70-100ml susu
Porsi Makan
Nasi yang disaring Anak hanya mau minum susu
Jenis Makanan Pokok
Susu formula Anak makan via NGT
Jenis Makanan Selingan
Buah-buahan seperti pisang dan Anak makan via NGT
Makanan Kesukaan
pepaya
Biskuit, kue, puding Anak makan via NGT
Makanan yg tidak disukai

Kebiasaan makan Mandiri Partial Total


 Mandiri Partial  Total

2. Kebutuhan Eliminasi
Sakit
Pola Buang Air Kecil (BAK) Sehat

Frekuensi Diapers Diapers

Warna Kuning jernih Kuning agak jernih

Tidak ada Tidak ada


Keluhan saat BAK

Kebiasaan ngompol Ya  Tidak Ya  Tidak

Kebiasaan BAK Mandiri Partial  Total Mandiri Partial  Total

Pola Buang Air Besar (BAB) Sehat Sakit

Frekuensi 1 – 2 kali /hari 1 - 2 kali / hari

Konsistensi Cair Padat ½ padat Cair Padat  ½ padat

Waktu Pagi Sore Malam  Pagi  Sore Malam

Warna Kuning kecoklatan Kuning


Bau khas
Bau Bau khas

Keluhan saat BAB Tidak ada Tidak ada

Kebiasaan BAB Mandiri Partial  Total Mandiri Partial Total

7
3. Kebutuhan Aktivitas dan Istirahat

Pola Aktivitas Sehat Sakit


Sering bermain bersama teman Saat sakit, tidak bermain dengan
Bermain / Olah raga
sebaya, bermain hanya permainan teman-teman sebaya. Melainkan
ringan dan hanya di di dalam hanya menonton dan mendengarkan
rumah lagu melalui youtube
Temperamen Anak  Ceria Pendiam Ceria Pendiam
Lainnya, Lainnya:

Pola Tidur Sehat Sakit

Jam Tidur – Bangun Malam 9-10 jam Tidak tentu

Siang 1-2 jam 1 – 2 jam

Ritual menjelang tidur Minum susu Minum susu

Enuresis Tidak ada Tidak ada

Gangguan Tidur Tidak ada Tidak ada

Kebiasaan yang membuat anak Di tepuk-tepuk bokongnya oleh Diteput-tepuk bokongnya oleh ibu
nyaman saat tidur ibu klien klien

VII.Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan
a. Berat Badan : 10 kg
b. Tinggi/Panjang Badan : 71 cm
c. Lingkar Kepala : 47 cm
d. Lingkar dada : (tidak diukur) cm
e. Lingkar Lengan Atas : (tidak diukur) cm

2. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


Usia Sosial Motorik Halus Motorik Kasar Bahasa
2 bulan  senyum  mengikuti gerak  mengangkat  mengoceh
kepala 45 dari
perut

8
4 bulan  senyum  menggenggam  membalikan  mencari
badan sumber suara
6 bulan  menggapai  memindahkan  duduk  mengeluarkan
mainan benda Dari tangan kata ma-ma-
satu ke tangan lain da-da
9 bulan  bermain ciluk  mengambil  berdiri  menirukan
ba benda dengan suara
ibu jari dan
telunjuk
12 bulan  minum dgn  menjumput  berjalan  dapat
cangkir benda dengan 5 menyebut 2
jari suku kata
18 bulan  menggunakan  mencoret-coret  naik tangga  menyebutkan
sendok kertas 3 kata
2 tahun  melepaskan  membuat garis  berdiri dgn satu  menyebutkan
pakaian kaki anggota tubuh
3 tahun  bermain  meniru membuat  mengayuh  menyebut
interaktif garis sepeda nama awal
dan nama
akhir
4 tahun  memasang  menggambar  melompat  menyebutkan
kancing baju dengan satu kaki nama dengan
lengkap
5 tahun  memakai baju  meniru gambar  menangkap bola  menjelaskan
tanpa dingin, lelah
pengawasan dan lapar
*Orang tua pasien mengatakan pasien sampai usia sekarang belum bisa duduk, belum bisa berkata-
kata, jika ingin sesuatu hanya merengek dan menunjuk-nunjuk

VIII. Tinjauan System


1. Keadaan umum dan tanda-tada vital
Keadaan Umum : Klien tampak lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Suhu : 37,6 0C
Nadi : 130 kali/menit
Pernafasan : 26 kali/menit
Tekanan darah : 82/62 mmHg

2. Pengkajian Kardiovaskuler
a. Nadi
9
● Denyut apeks – frekuensi, irama dan kualitas : 130 kali/menit, regular, kuat
● Nadi Perifer (ada/tidak ada) ; jika ada, frekuensi, irama, kualitas dan perbedaan
antar ekstremitas : 130 kali/menit, regular, kuat, ekstermitas atas sama (tidak ada
perbedaan), ekstremitas bawah: pulsasi dorsalis pedit kaki kiri lemah, kanan kuat
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi
● Lingkar dada (toraks) : tidak diperiksa
● Adanya deformitas : Tidak ada
● Bunyi jantung : Murmur
c. Tampilan umum
● Tingkat aktivitas : Klien tampak aktif guling-guling ditempat
tidur
● Prilaku : apatis, gelisah, ketakutan : Takut bila ada perawat dan dokter
● Jari tabuh (dubbing) pada tangan dan kaki : Tidak ditemukan adanya jari tabuh
d. Kulit
● Warna : putih kemerahan, kaki kiri warna kulit agak pucat dibanding dengan
kaki kanan
● Elastisitas : elastis
● Suhu : 37,6 0C, suhu kaki kiri lebih dingin dibanding dengan suhu kaki
kanan
e. Edema
● Periorbital : tidak ada
● Ekstremitas : tidak ada

2. Pengkajian Respiratori
a. Bernafas
● Frekuensi pernafasan, kedalaman dan kesimetrisan : 26 kali/menit, reguler, simetris
● Pola nafas ; apnea, takipnea : eupnea (normal)
● Retraksi : tidak ada
● Pernafasan cuping hidung : tidak ada
● Posisi yang nyaman : tidur

10
b. Hasil auskultasi toraks
● Bunyi nafas : vesikuler di kedua lapang paru
● Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang : tidak

c. Hasil pemeriksaan toraks


● Lingkar dada : tidak diukur
● Bentuk dada : simetris

3. Pengkajian Neurologik
a. Tingkat kesadaran : compos mentis E4 M6 V5
b. Pemeriksaan kepala
● Bentuk kepala : bulat simetris
● Fontanel : sudah tertutup
● Lingkar kepala (dibawah 2 tahun) : 47 cm
● Wajah : tampak mongolism
● Leher : terpasang CVC di vena jugularis kiri
c. Reaksi pupil
● Ukuran : 2/2
● Reaksi terhadap cahaya : isokor
d. Aktifitas kejang
● Jenis : tidak ada kejang
● Lamanya :-
e. Fungsi sensoris
● Reaksi terhadap nyeri : Menarik
f. Refleks
● Refleks tendo dan superficial : Positif
● Refleks patologis : Negatif
g. Kemampuan intelektual (tergantung tingkat perkembangan)
● Perkembangan menulis dan menggambar : belum bisa
● Bicara dan bahasa : klien belum bisa berbicara, klien hanya bisa menunjuk apa yang

11
diinginkan klien
● Kemampuan membaca : belum bisa membaca

4. Pengkajian Gastrointestinal
a. Hidrasi
● Turgor kulit : elastis
● Membran mukosa : lembab
● Asupan dan haluaran :
b. Abdomen
● Nyeri : Tidak ada
● Kekakuan : Tidak ada
● Bising usus : 10 kali/menit
● Muntah : Tidak ada
● Feses : 1-2 kali/hari dengan konsistensi lembek
● Kram : Tidak ada

5. Pengkajian Renal
a. Fungsi ginjal
● Nyeri tekan pinggang atau suprapubik : tidak ada
● Disuria : tidak ada
● Pola berkemih : lancar
● Adanya acites : tidak ada
● Adanya edema scrotum, periorbital, tungkai bawah : tidak ada
b. Karakteristik urine dan urinasi
● Urine tampak bening atau keruh : bening
● Warna : kuning
● Bau : khas
● Berat jenis :
● Menangis setelah berkemih : tidak
c. Genitalia
● Iritasi : Tidak ada
12
● Sekret : Tidak ada

6. Pengkajian Muskuloskletal
a. Kontrol postur
● Mempertahankan posisi tegak : Anak belum bisa berdiri ataupun duduk
● Bergoyang-goyang : Anak belum bisa berdiri ataupun duduk
b. Persendian
● Rentang gerak : Aktif
● Kontraktur : Tidak
● Adanya edema dan nyeri : Tidak
● Tonjolan abnormal : Tidak
c. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang : Normal

7. Pengkajian Hematologik
a. Kulit
● Warna : putih kemerahan
● adanya ptekie, memar : Tidak
● Perdarahan dari membran mukosa atau dari luka suntikan atau fungsi vena : Tidak
b. Abdomen
● Pembesaran hati : Tidak
● Pembesaran limpa : Tidak

8. Pengkajian Endokrin
a. Status hidrasi
● Poliuria : tidak
● polifagia : tidak
● Polidipsi : tidak
● kulit kering : tidak

13
b. Tampilan Umum
● Alam perasaan : rewel
● Iritabilitas : Tidak
● Sakit kepala : Tidak
● Gemetar : Tidak
9. Obat-obatan saat ini

Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek Samping


Cilostazol 2 x 20 mg klaudikasio  Penderita Pusing, Sakit
intermiten, yaitu gagal jantung kepala, Jantung
kondisi yang kongestif (dengan berdebar, Diare,
menyebabkan derajat atau tingkat Mual, muntah,
kelelahan otot, keparahan apa pun) Edema, Aritmia
sakit atau kram  Memiliki jantung, Nyeri dada
pada saat aktivitas riwayat takikardia dan Ruam.
yang disebabkan ventrikel, fibrilasi
karena adanya atau denyut ektopik
penyumbatan ventrikel
aliran darah ke multifokal,
tungkai.  takiaritmia berat
 Penderita
angina pektoris
tidak stabil, infark
miokard atau
intervensi koroner
dalam 6 bulan
terakhir
 Pasien
predisposisi
perdarahan yang
diketahui (misalnya
tukak lambung
aktif, stroke
hemoragik baru-
baru ini, retinopati
diabetik
proliferatif,
hipertensi yang
tidak terkontrol)
atau perdarahan
aktif atau tidak

14
terkontrol
 Penderita
ginjal berat (CrCl
≤25 mL / menit)
dan gangguan hati
sedang atau berat.

 Penggunaan
bersama dengan ≥2
antiplatelet atau
antikoagulan
tambahan
(misalnya aspirin,
clopidogrel,
heparin, warfarin,
dabigatran,
rivaroxaban atau
apixaban).
Dorner 2 x 4 mg Mengurangi gejala Riwayat Pusing, Sakit kepala,
akibat hambatan hipersensitivitas, rasa hangat dan
pada pembuluh riwayat perdarahan kemerahan pada
darah arteri, serta wajah, gangguan
menangani hiperte pada saluran
nsi pulmonal. pencernaan,
pendarahan,
peningkatan kadar
enzim hati,
trigliserida, dan
bilirubin
Captopril 3 x 3,125 mg Mengobati gagal Riwayat Mual dan muntah,
jantung hipersensitivitas pusing, vertigo,
diare, sembelit,
gangguan nafsu
makan, gatal dan
ruam pada kulit
Lasix 3 x 5 mg Mengatasi - Klien yang - Gangguan
penumpukan hipersensitif, pencernaan
cairan di dalam Anuria - Reaksi alergi
tubuh - Gangguan
pendengaran
- Mual, muntah
- Diare, sembelit
- Nyeri pada tempat
injeksi 
- Peningkatan
kreatinin,
15
kolesterol serum
dan trigliserida;
peningkatan urea
darah dan volume
urin.
- Dehidrasi
- Kejang otot.
- Sakit kepala,
pusing

- Kesemutan

10. Pemeriksaan laboratorium


Jenis Hasil Satuan Nilai rujukan
15 Juni 2021
Hemoglobin 9.4 g/dl 11.1 - 14.1
Hematokrit 27.9 % 30.0 - 38.0
Eritrosit 3.29 10^6/ul 3.90 - 5.10
Leukosit 12.23 10^3/ul 6.00 - 16.00
Trombosit 435 10^3/ul 200 - 550
PT 12.80 detik 9.8 - 12.6
Kontrol 11.8 detik
APTT 46.6 detik 31.0 - 47.0
Kontrol 32.6 detik
SGOT 34 U/L 15 - 60
SGPT 23 U/L 9 - 68.8
Protein Total 5.4 g/dL 5.6 -7.5
Albumin 3.25 g/dL 3.80 - 5.40
Globulin 2.15 g/dL 1.80 - 3.90
Albumin - Globulin 1.5 >= 1
Ratio
Kreatinin Darah 0.40 mg/dL 0.20 - 0.43
Ureum Darah 13.6 mg/dL 11 - 36

14 Juni 2021
SARS CoV-2 Real Swab naso-orofaring Negatif
Time PCR Negatif

13 Juni 2021
APTT 33.3 detik 31.0 - 47.0
Kontrol 31.4 detik

4 Juni 2021
CRP-Quantitative 0.2 mg/dL <5.0

16
11. Pemeriksaan diagnostic
Radiologi 3 juni 2021 thoraks
Deskripsi:
Jantung kesan tidak membesar.
Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Trakhea relatif di tengah. Kedua hilus tidak menebal.
Corakan vaskular kedua paru masih baik.
Tidak tampak opasitas maupun nodul.
Lengkung diafragma dan sinus kostofrenikus normal.
Tulang-tulang yang tervisualisasi optimal kesan intak.

====== [Conclusion] ======


Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung dan paru.

CT ANGIO EKSTREMITAS BAWAH KONTRAS 12 juni 2021

Telah dilakukan pemeriksaan CT Angiografi ekstremitas bawah dengan


penyuntikan kontras iopromide 370 sebanyak 20 cc intravena, dosis radiasi
444 mGycm hasil sebagai berikut :
Sistem Arteri :
Bifurcatio aorta, a. illiaca comunis bilateral, a. illiaca interna
bilateral, a. iliaca eksterna kanan kaliber baik, tidak tampak stenosis,
aneurisma maupun malformasi vaskular.
Tampak thrombus intralumen berdensitas jaringan lunak yang menyebabkan
oklusi di sepanjang a.iliaca eksterna kiri, dan tampak kolateralisasi
berasal dari percabangan a.iliaca interna kiri ke a.femoralis komunis kiri.
Arteri femoralis superfisialis-profunda bilateral, a. poplitea bilateral,
trifurcatio a. tibialis anterior-posterior bilateral, serta a. peroneus
proksimal sampai distal bilateral kaliber baik, tidak tampak stenosis,
aneurisma maupun malformasi vaskuler.

Sistem Vena :
Vena illiaca comunis bilateral, v. illiaca intena-eksterna, v.femoralis
superfisialis dan profunda, v. saphena magna, v. poplitea, v. tibialis
anterior posterior dan v. peroneus proksimal sampai distal besar dan bentuk
baik, tak tampak stenosis, pelebaran maupun malformasi vaskuler.

17
====== [Conclusion] ======
- Thrombus menyebabkan oklusi di sepanjang a.iliaca eksterna kiri, disertai
kolateralisasi langsung dari a.iliaca interna kiri ke a.femoralis komunis
kiri.
- Tidak tampak thrombus di vena-vena ekstremitas bawah bilateral yang
tervisualisasi optimal

Echo tgl 25 Maret 2021


Atrial situs solitus
AV VA concordance
Normal systemic and pulmonary venous drainage
Dilatasi ringan LA-LV
VSD PMO besar, 8-9 mm, L-R shunt
Kontraksi baik
Tak ada ASD/PDA

18
ANALISA DATA

Nama Perseptee : Kel 2 Usia : 1 tahun 4 bulan


Nama Klien : An. R Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian : 15 - 06 - 2021 Ruang praktek : PJT RSCM
Diagnosa Medis: Ventricular Septal Defect perimembran outlet besar, Tersangka Down
syndrome, Oklusi Arteri iliaca externa kiri

Data ( DS dan DO) Masalah Keperawatan Etiologi


DS : Risiko penurunan curah jantung Defek pada septum ventrikel kiri
1. Orang tua pasien mengatakan dan kanan
ingin segera di operasi jantung
bocor

DO :
1. Hasil echo tanggal
25/03/2021, hasil: VSD
PMO besar, 8-9 mm, L-R
shunt
2. Terdengar bunyi jantung
murmur
3. Kesadaran: Compos Mentis
4. Suhu : 37,6 0C
5. Nadi : 130 kali/menit
6. Pernafasan : 26 kali/menit
7. Tekanan darah : 82/62
mmHg

DS : Perfusi perifer tidak efektif Oklusi thrombosis di sepanjang


1. Orang tua pasien mengatakan arteri iliaca eksterna kiri
kaki kiri diraba masih dingin
dibanding kaki kanan

DO :
1. Ekstremitas bawah: pulsasi
19
dorsalis pedis kaki kiri
lemah, lebih pucat CRT >
3mnt dan dingin
dibandingkan dengan kaki
kanan
2. CT angio ekstremitas bawah
kontras 12 juni 2021, hasil:
Thrombus menyebabkan
oklusi di sepanjang a.iliaca
eksterna kiri, disertai
kolateralisasi langsung dari
a.iliaca interna kiri ke
a.femoralis komunis kiri
DS : Gangguan tumbuh kembang Kelainan susunan kromoson 21
1. Orang tua pasien mengatakan (trisomy 21)
pasien sampai usia sekarang
(1 thn 4 bln) belum bisa
duduk, belum bisa berkata-
kata, jika ingin sesuatu hanya
merengek dan menunjuk-
nunjuk

DO :
1. Wajah pasien tampak
mongolism
2. TB 71 cm (pendek)
3. Aktivitas pasien tampak aktif
guling-guling ditempat tidur

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS:


1. Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan adanya defek pada septum ventrikel kiri dan
kanan
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan oklusi thrombosis di sepanjang arteri iliaca eksterna
kiri
3. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan kelainan susunan kromoson 21 (trisomy 21)

20
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Perseptee : Kel 2 Usia : 1 tahun 4 bulan


Nama Klien : An. R Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian : 15 - 06 - 2021 Ruang praktek : PJT RSCM
Diagnosa Medis: Ventricular Septal Defect perimembran outlet besar, Tersangka Down syndrome, Oklusi Arteri iliaca
externa kiri
NO DX. KEPERAWATAN, RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN DAN
TANGGAL INTERVENSI DAN RASIONAL PARAF
KRITERIA HASIL
& JAM
1 Risiko penurunan curah 15/06/21 Intervensi:
jantung berhubungan 1. Pantau TTV.kaji irama jantung.
dengan adanya defek pada
septum ventrikel kiri dan 2. catat bunyi jantung.
kanan.setelah diberikan 3. Palpasi nadi perifer.
asuhan keperawatan 4. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker dan obat
diharapkan penurunan urah
jantung dapat teratasi dan sesuai kolaborasi.
menunjukkan TTV dalam
batas normal dengan
Rasional:
kriteria hasil:
1.klien melaporkan 1. Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard untuk
penurunan dispnea. melawan efek hipoksia/iskemia banyak obat
2.tekanan darah dalam batas
normal (120/80. N:80x/mnt) 2. Penurunan curah jantung dapat menunjukkan menurunnya nadi
3.Denyut dan irama jantung radial, popliteal, dorsalis, pedis dan postibial. Nadi mungkin cepat
teratur hilang atau tidak teratur untuk dipalpasi.
3. Biasa nya terjadi takikardi(meskipun pada saat istirahat)
untuk mengkompensasi penurunan kontraktilitas ventrikel.

21
2 Perfusi perifer tidak efektif 15/06/21 Intervensi :
berhubungan dengan oklusi
1. Kaji secara kompehensif sirkulasi perifer.
thrombosis di sepanjang
arteri iliaca eksterna kiri. 2. Elevasi anggota badan 20 derajat atau lebih
Setelah diberikan asuhan
3. Ubah posisi pasien setiap 2 jam.
keperawatan diharapkan
keseimbangan perfusi 4. Evaluasi nadi perifer dan edema.
jaringan teratasi dengan
5. Dorong latihan ROM sebelum bedrest.
kriteria hasil:
1.TTV dalam batas normal
2.Warna kulit normal
Rasional:
3.Suhu kulit hangat
4.kekuatan fungsi otot 1.sirkulasi perifer dapat menunjukkan tingkat keparahan penyakit.
5.nilai laboratorium dalam
2.Pulsasi yang lemah
batas normal
3.Untuk meningkatkan venous return
4.menggerakkan otot dan sendi agar tidak kaku.
3 Gangguan tumbuh kembang 15/06/21 Intervensi:
berhubungan dengan
1. Kaji tingkat perkembangan anak.
kelainan susunan kromoson
21 (trisomy 21). Setelah 2. Dorong atau libatkan anak dalam melakukan aktivitas
diberikan asuhan
3. Ajarkan hal hal yang perlu diketahui anak (aktivitas dasar)
keperawatan tidak
mengalami gangguan 4. Pantau tingkat perkembangan anak
tumbuh kembang . dengan
5. Kolaborasi dengan dokter untuk mengontrol perkembangan
kriteria hasil:
1. Tidak ada kemunduran anak
mental
2. Anak mampu

22
melakukan kegiatan
sesuai kemampuan
secara optimal

23

Anda mungkin juga menyukai