No.

Dokumen:
PROSEDUR SMKI
Revisi:
Tanggal: 18/07/2022
PROSEDUR MANAJEMEN
RESIKO

LEMBAR PERSETUJUAN

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Supervisor General Manager Direktur

Riwayat Perubahan Dokumen

Revisi No. Tanggal Isi Revisi Dibuat Oleh

1
Dokumen ini adalah milik PT YAYASAN GOLKAR INSTITUTE,

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari Pihak Manajemen

 No. Dokumen:
PROSEDUR SMKI
Revisi:
Tanggal: 18/07/2022
PROSEDUR MANAJEMEN
RESIKO

1. Tujuan

agar yayasan bisa berkembang dengan stabil sesuai target bisnisnya..

2. Ruang Lingkup
Prosedur menentukan konteks aktivitas yang akan dikelola risiko. Identitas risiko. Analisis risiko. Evaluasi
risiko.
3. Definisi
Proses manajemen risiko adalah suatu proses yang bersifat berkesinambungan, sistematis, logik, dan
terukur yang digunakan untuk mengelola risiko.

4. Referensi
4.1 Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO 27001:2013

2
Dokumen ini adalah milik PT YAYASAN GOLKAR INSTITUTE,

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari Pihak Manajemen

 No. Dokumen:
PROSEDUR SMKI
Revisi:
Tanggal: 18/07/2022
PROSEDUR MANAJEMEN
RESIKO

5. Uraian Prosedur
5.1 Melakukan Identifikasi, penilaian, pengkajian dan penanganan risiko sesuai dengan tabel pada
masingmasing proses
5.2 Menetapkan tingkat dampak serta munculnya peluang dan menetap tingkat resikonya. Jika
ditemukan tingkat risiko yang tidak dapat diterima, maka diusulkan tindakan rencana kerja
untuk menghilangkan risiko atau menurunkan risiko pada tingkat yang dapat diterima
5.3 Menyerahkan draf dokumen analisisi risiko untuk diverifikasi ke Kasubbag, Kabag dan
Kabiro untuk kajian akhir. Jika ditemukan isi yang belum disetujui, maka draf dokumen
tersebut dikembalikan untuk diperbaiki
5.4 Menyerahkan dokumen analisis risiko yang telah disetujui kepada WMM untuk dikompilasi
5.5 Mengkompilasi dokumen analisis risiko dan mengesahkan
5.6 Melakukan pengkajian secara rutin analisa risiko pada proses rutin yang dijalankan

3
Dokumen ini adalah milik PT YAYASAN GOLKAR INSTITUTE,

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa persetujuan dari Pihak Manajemen