Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA

PT BANGUN SARANA BAJA (BSB)


DIAREA KERJA PT SEMEN BANGUN INDONESIA (SBI) EX HOLCIM TUBAN
K3 KONTRUKSI (OPERASIONAL)

KELOMPOK III

• Arief Syahputra.
• Tarmudi
• Fazlul
• Suyitno
• Bashory

DAFTAR ISI

Daftar Isi............................................................................................................................................2

PRAKATA........................................................................................................................................4

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................5

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................5

1.2. Maksud dan Tujuan...............................................................................................................6

1.3. Ruang Lingkup......................................................................................................................6


1.4. Dasar Hukum.........................................................................................................................6

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA.........................................................................................................8

2.1 Gambaran Umum Perusahaan..............................................................................................8

2.3 Visi Perusahaan....................................................................................................................8

2.4 Misi Perusahaan....................................................................................................................8

BAB 3 ANALISA HASIL OBSERVASI......................................................................................14

3.1. OBSERVASI LAPANGAN................................................................................................14

BAB 4 PENUTUP..........................................................................................................................25

4.1. KESIMPULAN....................................................................................................................25

4.2. SARAN................................................................................................................................26

PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanallahu Wata’ala yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga tim penyusun dapat
menyelesaikan laporan observasi di PT Bangun Sarana Baja (BSB) terkait dengan Observasi lapangan di Perusahaan tersebut. Laporan ini disusun
sebagai persyaratan kelulusan pelatihan Ahli Muda K3 Kontruksi.
Tim penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan observasi lapangan ini, sehingga tim
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Tim penyusun berharap semoga tulisan
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tuban, 4 JUNI 2022

Tim Penyusun

Kelompok III
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengertian K3 Menurut Filosofi Mangkunegara, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil
karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Pengertian K3 Menurut Keilmuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan
dan pencemaran lingkungan. Pengertian K3 Menurut OHSAS 18001:2007 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua
kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu) di tempat kerja. Presiden direktur PT.BSB memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dalam fabrikasi struktur
baja.Pada tahun 1979 mendirikan perusahaan bernama PT. Mulcindo, memproduksi Cold Rolled C-Channel dan Corrugated Zincalume
roof, yang merupakan perusahaan induk tsb, dan terus berkembang memproduksi banyak produk lain seperti rel pengaman jalan raya
dan tiang lampu bentuk segi delapan, dll. PT. Bangun Sarana Baja didirikan pada tahun 1986 dengan luas tanah hanya 16.000 m², dan
sekarang telah berkembang menjadi seluas 144.883 m².
Saat ini telah menjadi salah satu perusahaan fabricator baja terbesar di Indonesia . Dengan peningkatan konsentrasi terhadap
aspek K3 di PT. Bangun Sarana Baja (PT.BSB), diharapkan dapat memberikan saran,masukan dan pertimbangan baik diminta maupun
tidak kepada pekerja ataupun pihak yang terkait dengan pekerjaan tersebut mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja
khususnya dalam hal ini adalah tentang Operasional.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pelaksanaan Observasi adalah :

a. Memahami dan mengetahui kondisi lingkungan kerja di area kerja PT. Bangun Sarana Baja (BSB) yang ada di lingkungan kerja PT.
Semen Bangun Indonesia (SBI)
b. Mengetahui dan memahami pelaksanaan K3 di area kerja PT. BangunSarana Baja yang ada di lingkungan kerja PT. Semen Bangun
Indonesia (SBI)
c. Mengidentifikasi dan menganalisa kesesuaian pelaksanaan K3 dengan peraturan terkait
d. Memberikan rekomendasi dan solusi peningkatan pelaksanaan K3 sesuai peraturan yang berlaku kepada perusahaan

1.3. Ruang Lingkup

Observasi kami memiliki ruang lingkup yaitu peninjauan atau mendeteksi program K3 Kontruksi di PT.Bangun Sarana Baja
(BSB) di area kerja PT. Semen Bangun Indonesia (SBI) khususnya bidang Operasional.

1.4. Dasar Hukum

 Dasar hukum pelaksanaan safety talk tertera dalam Undang-undang No 1 tahun 1970
pasal 9 ayat 3, pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua
tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan
pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.

 Dasar hukum APD tertera Undang-undang No.1 tahun 1970


Pasal 3 ayat (1) butir f : Memberikan alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD bagi tenaga kerja
yang bersangkutan
Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD yang diwajibkan
Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyedikan secara cuma-cuma Alat Perlindungan Diri yang diwajibkan pada pekerja dan orang lain
yang memasuki tempat kerja.

 Dasar Hukum untuk P3K adalah:


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja jo.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
Permen RI No.Per-15/Men/VIII/2008, tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat kerja.

 UU NO. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja ( konsultasi dan komunikasi )

 Pada UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Pasal 14 huruf (b) disebutkan bahwa pengurus diwajibkan memasang dalam tempat
kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli Keselamatan Kerja ( Kampanye atau Sosialisasi).

 APAR melalui PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA dan TRANSMIGRASI No : PER. 04/MEN/1980 tentang syarat pemasangan
dan pemeliharaan alat pemadam api ringan ( Peralatan Pengaman).

 UU No.1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja (Inspeksi atau Pemeriksaan)


Permenaker No.5 Th 1996 SMK 3
PP No.50 Tahun 2012 Penerapan SMK 3
Permen PU No.5/PRT/M/ 2014 Pedoman SMK 3 Bidang PU
Standar OHSAS 18001:2007
Standar ISO 45001:2015

 UU No.1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja Pasal 3 Ayat 1 point a,b,c,d,e ( Tanggap Darurat)
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;

 UU No.1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja Pasal 9 Ayat 3 yang berisi Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga
kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan
kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.

BAB 2

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. BANGUN SARANA BAJA dikenal sebagai BSB adalah perusahaan konstruksi yang mengkhususkan diri dalam fabrikasi dan mendirikan
bangunan struktur baja, jembatan dan menara.
Sejak didirikan pada tahun 1986, kini telah memiliki dua area produksi yang berlokasi di Jawa dengan total produktivitas setahun sekitar 36.000
MT per tahun. Kantor pusat dan bengkel utama berada di Gresik, Jawa Timur, dengan luas sekitar 65.000 m². Lainnya berada di Balaraja, Jawa
Barat, seluas 20.000 m².
Dengan pengalaman kerja lebih dari 30 tahun dan didukung oleh tim profesional untuk menjadi fabrikator baja profesional, PT. BANGUN
SARANA BAJA telah memposisikan diri sebagai salah satu pemain terkemuka dalam konstruksi baja untuk gedung pabrik, pabrik semen, pabrik
kimia, pembangkit listrik, stadion, bandara, menara listrik tegangan tinggi, menara telekomunikasi, jembatan, dll.

2.2 Visi Perusahaan

 Menjadi fabrikator baja pilihan utama & terbaik di Indonesia. 


 
2.3 Misi Perusahaan

 Dengan moto “Kami membangun dengan antusias” , didukung oleh area produksi yang luas, peralatan modern, dan teknisi
berpengalaman, kami siap melaksanakan lebih banyak pekerjaan dengan mengelola kualitas dan pengiriman tepat waktu. Meningkatkan
kualitas SDM yang berdaya saing tinggi untuk melaksanakan sistem manajemen keselamatan kerja yang handal.
BAB 3. ANALISA HASIL OBSERVASI

3.1. HASIL PATROLI P2K3

Berdasarkan hasil observasi dilapangan, PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) telah sesuai dengan persyaratan undang-
undang yang berlaku. Berikut adalah gambar dari Upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dan instalasi Listrik
Tabel 3.1. Tabel Temuan Positif PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)

NO HASIL TEMUAN EVIDEN (GAMBAR) DASAR HUKUM


1 Tersedia APAR di Permenaker Nomor 4 tahun 1980
setiap Gedung tentang Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan APAR

BAB II PEMASANGAN

Pasal 4

(1) Setiap satu atau kelompok


alat pemadam api ringan
harus ditempatkan pada
posisi yang mudah dilihat
dengan jelas, mudah
dicapai dan diambil serta
dilengkapi dengan
pemberian tanda
pemasangan.

Kepmen 186 Tahun 1999


(Tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja)pada
Pasal 2 :

(2) b. Penyediaan sarana


dekteksi, alarm pemadam
kebakaran dan sarana evakuasi.
2 Telah Kepmen 186 Tahun 1999
Menyediakan (Tentang Unit Penanggulangan
Mobil Pemadam Kebakaran di Tempat Kerja) pada
Kebakaran Pasal 2 :

(2) b. Penyediaan sarana


dekteksi, alarm pemadam
kebakaran dan sarana evakuasi.
3 Telah Permenaker Nomor 4 tahun 1980
Dilaksanakan tentang Syarat-syarat
Pemeliharaan Pemasangan dan Pemeliharaan
APAR APAR
BAB III PEMEIHARAAN Pasal
11
(1) Setiap alat pemadam api
ringan harus diperiksa 2 (dua)
kali dalam setahun, yaitu:
a. pemeriksaan dalam jangka 6
(enam) bulan;
b. pemeriksaan dalam jangka
12 (dua belas) bulan;

4 Telah Kepmenaker No. 186/Men/1999


dilaksanakan (Tentang Unit Penanggulangan
pelatihan Kebakaran di Tempat Kerja)
penanggulangan
Pasal 2 (1) Pengurus atau
bahaya kebakaran
Perusahaan wajib mencegah,
secara berkala
mengurangi dan memadamkan
kebakaran, latihan
penganggulangan kebakaran di
tempat kerja.
5 Telah dilakukan KEPUTUSAN MENTERI
pemagaran pada TENAGA KERJA DAN
Genset dan TRANSMIGRASI REPUBLIK
pemberian rambu INDONESIA NOMOR :
KEP.75/MEN/200 Tentang
Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) Nomor : SNI-
04-0225-2000 Mengenai
Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000 (Puil 2000) Di
Tempat Kerja

3.4. 2 Proteksi dengan


penghalang atau selungkup.

3.5 Proteksi dari sentuh tak


langsung.
6 Terdapat rambu Permenaker Nomor 4 tahun 1980
Bahaya dan tentang Syarat-syarat Pemasangan
APAR dan Pemeliharaan APAR

BAB II PEMASANGAN

Pasal 4

(1) Setiap satu atau kelompok


alat pemadam api ringan
harus ditempatkan pada
posisi yang mudah dilihat
dengan jelas, mudah
dicapai dan diambil serta
dilengkapi dengan
pemberian tanda
pemasangan.
(2) Pemberian tanda
pemasangan tersebut ayat
(1) harus sesuai dengan
Lampiran I
7. Panel Listrik KEPUTUSAN MENTERI
tersusun dan TENAGA KERJA DAN
terpasang dengan TRANSMIGRASI REPUBLIK
rapi. INDONESIA NOMOR :
KEP.75/MEN/200 Tentang
Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) Nomor : SNI-
04-0225-2000 Mengenai
Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000 (Puil 2000) Di
Tempat Kerja

3.4. 2 Proteksi dengan


penghalang atau selungkup.

3.5 Proteksi dari sentuh tak


langsung.
3.2 REKOMENDASI PERBAIKAN HASIL PATROLI P2K3

Secara garis besar, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)
sudah baik. Akan tetapi terdapat beberapa rekomendasi perbaikan atas temuan dalam observasi di lapangan. Berikut adalah beberapa hasil
temuan:

Tabel 3.1. Tabel Temuan Negatif PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)

NO FOTO HASIL TEMUAN ANALISA POTENSI SARAN PERATURAN


BAHAYA REKOMENDASI

1 Ditemukan adanya 1. Potensi bahaya meledak 1. Dibuatkan PERATURAN


pemasangan karena suhu diuar bisa tempat MENTERI TENAGA
Peletakan APAR mencapai 49°C. penyimpanan KERJA DAN
berada di luar 2. APAR ditaruh di APAR yang TRANSMIGRASI No :
ruangan tanpa atas lantai akan tersenggol dapat PER.04/MEN/1980
pelindung dan dan membuat melindungi dari TENTANG SYARAT-
diatas lantai. tabung APAR rusak panas matahari. SYARAT
2. Agar diletakan PEMASANGAN DAN
di tembok PEMELIHARAN
minimal 1,2 m ALAT PEMADAM API
diatas lantai RINGAN. BAB III
PEMELIHARAAN
Pasal 9
Alat pemadam api
ringan tidak boleh
dipasang dalam ruangan
atau tempat dimana
suhu melebihi 49°C atau
turun sampai minus
44°C kecuali apabila
alat pemadam api ringan
tersebut dibuat khusus
untuk suhu diluar batas
tersebut diatas.
Pasal 10 Alat pemadam
api ringan yang
ditempatkan di alam
terkuka harus dilindungi
dengan tutup pengaman.

Pasal 8 Pemasangan alat


pemadam api ringan
harus sedemikian rupa
sehingga bagian paling
atas
(puncaknya) berada
pada ketinggian 1,2 m
dari permukaan lantai
kecuali jenis CO2 dan
tepung kering (dry
chemical) dapat
ditempatkan lebih
rendah dengan syarat,
jarak antara
dasar alat pemadam api
ringan tidak kurang 15
cm dan permukaan
lantai.
2 Unit penanggulangan Petugas diragukan kurang 1. Diberikan Kepmenaker No.
kebakaran tidak dapat berkompeten dalam sertifikasi 186/Men/1999
menunjukan menjalankan tugasnya. disesuaikan Pasal 5
sertifikasi Ahli K3 potensi bahaya Unit penanggulangan
spesialis pada tempat kerja kebakaran sebagaimana
penanggulangan 2. Diberikan dimaksud dalam Pasal 3
kebakaran. pelatihan secara terdiri
berkala dari:
a. Petugas peran
kebakaran;
b. Regu
penanggulangan
kebakaran;
c. Koordinator unit
penanggulangan
kebakaran;
d. Ahli K3 spesialis
penanggulangan
kebakaran sebagai
penanggung jawab
teknis;
3 Penggunaan Beban daya yang berlebihan 1. Perencanaan KEPUTUSAN
adaptor atau stop pada stop kontak kabel dapat dan penyesuaian MENTERI TENAGA
kontak yang salah. menimbulkan bahaya kebakaran, stop kontak KERJA DAN
melelehkan plastik dan merusak sesuai TRANSMIGRASI
ruang kerja serta peralatan di kebutuhan REPUBLIK
sekitarnya 2. Peletakan stop INDONESIA
kontak terminal NOMOR :
tidak berada di KEP.75/MEN/200
lantai untuk Tentang Pemberlakuan
menghindari Standar Nasional
potensi Indonesia (Sni) Nomor :
tersetrum, Sni-04-0225-2000
konslet akibat Mengenai Persyaratan
air Umum Instalasi Listrik
2000 (Puil 2000) Di
Tempat Kerja
4 Pemasangan kabel Jika ada arus listrik berlebih atau 1. Agar di sambung KEPUTUSAN
grounding listrik korsetting listrik tidak sampai ke tanah MENTERI TENAGA
tiak terpasang tersalurkan dengan baik dan KERJA DAN
sempurna karena mengakibatkan instrument TRANSMIGRASI
menempel pada elektronik rusak. REPUBLIK
dinding tidak INDONESIA
tertanam ke dalam NOMOR :
tanah KEP.75/MEN/200
Tentang Pemberlakuan
Standar Nasional
Indonesia (SNI)
Nomor : Sni-04-0225-
2000 Mengenai
Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000
(Puil 2000) Di Tempat
Kerja
3.4 Proteksi 2 dari
bahaya sentuh langsung
(proteksi dari kejut
listrik dalam pelayanan
normal atau proteksi
dasar
3.5 Proteksi dari sentuh
tak langsung

5 Box Kabel Dikhawatirkan system Sebaiknya PERATURAN


penyalur petir grounding yang ada tidak bisa dilakukan
MENTERI TENAGA
terbuka / tidak ada menyalurkan petir dengan pemeriksaan
KERJA
tutupnya sempurna berkala penyalur
petir minimal 2
REPUBLIK
tahun sekali.
INDONESIA

NOMOR :
PER.02/MEN/1989

TENTANG
PENGAWASAN
INSTALASI
PENYALUR PETIR

BAB IX

PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN

Pasal 50

(1) Setiap instalasi


penyalur petir dan
bagian harus dipelihara
agar selalu bekerja
dengan
tepat, aman dan
memenuhi syarat;

6. Petugas tidak bisa Dikhawatirkan system Sebaiknya PENGAWASAN


menyampaikan grounding yang ada tidak bisa dilakukan INSTALASI
hasil pemeriksaan menyalurkan petir dengan pemeriksaan PENYALUR PETIR
terkait sempurna. berkala penyalur
pemeriksaan dan petir minimal 2
BAB IX
pengujian instalasi tahun sekali
penyalur petir.
PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN

Pasal 51

(1) Pemeriksaan dan


pengujian instalasj
penyalur petir dilakukan
oleh pegawai

pengawas, ahli
keselamatan kerja dan
atau jasa inspeksi yang
ditunjuk;
BAB 4 PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

4.1.1. Perusahaan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk maju dan berkembang
sesuai kaedah K3.

4.1.2. Ada beberapa kekurangan terkait Penanggulangan Kebakaran dan Potensi Bahaya
Kelistrikan akan tetapi bisa diatasi dengan membenahi beberapa kesalahan.

4.2. SARAN

4.2.1 PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Melakukan Perencanaan


Pengelolaan Potensi Bahaya Kebakaran diantaranya :

a. Pembuatan Ruang Khusus Yang Dapat Melindungi Dan Menjaga Suhu Apar
Di Ruang Terbuka Sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi

b. Dilakukan Identifikasi kebutuhan jumlah tenaga pemadaman dan diberikan


pelatihan/ sertifikasi sesuai kebutuhan / potensi bahaya di lokasi kerja

4.2.2 Pelaksanaan perapian kabel / aliran listrik sesuai ketentuan yang berlaku guna
mengurangi potenasi bahaya listrik.

Anda mungkin juga menyukai