MAKALAH Pelatihan k3 Kontruksi
MAKALAH Pelatihan k3 Kontruksi
KELOMPOK III
• Arief Syahputra.
• Tarmudi
• Fazlul
• Suyitno
• Bashory
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................................................2
PRAKATA........................................................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................5
BAB 4 PENUTUP..........................................................................................................................25
4.1. KESIMPULAN....................................................................................................................25
4.2. SARAN................................................................................................................................26
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanallahu Wata’ala yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga tim penyusun dapat
menyelesaikan laporan observasi di PT Bangun Sarana Baja (BSB) terkait dengan Observasi lapangan di Perusahaan tersebut. Laporan ini disusun
sebagai persyaratan kelulusan pelatihan Ahli Muda K3 Kontruksi.
Tim penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan observasi lapangan ini, sehingga tim
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Tim penyusun berharap semoga tulisan
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tim Penyusun
Kelompok III
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengertian K3 Menurut Filosofi Mangkunegara, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil
karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Pengertian K3 Menurut Keilmuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan
dan pencemaran lingkungan. Pengertian K3 Menurut OHSAS 18001:2007 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua
kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu) di tempat kerja. Presiden direktur PT.BSB memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dalam fabrikasi struktur
baja.Pada tahun 1979 mendirikan perusahaan bernama PT. Mulcindo, memproduksi Cold Rolled C-Channel dan Corrugated Zincalume
roof, yang merupakan perusahaan induk tsb, dan terus berkembang memproduksi banyak produk lain seperti rel pengaman jalan raya
dan tiang lampu bentuk segi delapan, dll. PT. Bangun Sarana Baja didirikan pada tahun 1986 dengan luas tanah hanya 16.000 m², dan
sekarang telah berkembang menjadi seluas 144.883 m².
Saat ini telah menjadi salah satu perusahaan fabricator baja terbesar di Indonesia . Dengan peningkatan konsentrasi terhadap
aspek K3 di PT. Bangun Sarana Baja (PT.BSB), diharapkan dapat memberikan saran,masukan dan pertimbangan baik diminta maupun
tidak kepada pekerja ataupun pihak yang terkait dengan pekerjaan tersebut mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja
khususnya dalam hal ini adalah tentang Operasional.
a. Memahami dan mengetahui kondisi lingkungan kerja di area kerja PT. Bangun Sarana Baja (BSB) yang ada di lingkungan kerja PT.
Semen Bangun Indonesia (SBI)
b. Mengetahui dan memahami pelaksanaan K3 di area kerja PT. BangunSarana Baja yang ada di lingkungan kerja PT. Semen Bangun
Indonesia (SBI)
c. Mengidentifikasi dan menganalisa kesesuaian pelaksanaan K3 dengan peraturan terkait
d. Memberikan rekomendasi dan solusi peningkatan pelaksanaan K3 sesuai peraturan yang berlaku kepada perusahaan
Observasi kami memiliki ruang lingkup yaitu peninjauan atau mendeteksi program K3 Kontruksi di PT.Bangun Sarana Baja
(BSB) di area kerja PT. Semen Bangun Indonesia (SBI) khususnya bidang Operasional.
Dasar hukum pelaksanaan safety talk tertera dalam Undang-undang No 1 tahun 1970
pasal 9 ayat 3, pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua
tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan
pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.
Pada UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Pasal 14 huruf (b) disebutkan bahwa pengurus diwajibkan memasang dalam tempat
kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli Keselamatan Kerja ( Kampanye atau Sosialisasi).
APAR melalui PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA dan TRANSMIGRASI No : PER. 04/MEN/1980 tentang syarat pemasangan
dan pemeliharaan alat pemadam api ringan ( Peralatan Pengaman).
UU No.1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja Pasal 3 Ayat 1 point a,b,c,d,e ( Tanggap Darurat)
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
UU No.1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja Pasal 9 Ayat 3 yang berisi Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga
kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan
kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.
BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
PT. BANGUN SARANA BAJA dikenal sebagai BSB adalah perusahaan konstruksi yang mengkhususkan diri dalam fabrikasi dan mendirikan
bangunan struktur baja, jembatan dan menara.
Sejak didirikan pada tahun 1986, kini telah memiliki dua area produksi yang berlokasi di Jawa dengan total produktivitas setahun sekitar 36.000
MT per tahun. Kantor pusat dan bengkel utama berada di Gresik, Jawa Timur, dengan luas sekitar 65.000 m². Lainnya berada di Balaraja, Jawa
Barat, seluas 20.000 m².
Dengan pengalaman kerja lebih dari 30 tahun dan didukung oleh tim profesional untuk menjadi fabrikator baja profesional, PT. BANGUN
SARANA BAJA telah memposisikan diri sebagai salah satu pemain terkemuka dalam konstruksi baja untuk gedung pabrik, pabrik semen, pabrik
kimia, pembangkit listrik, stadion, bandara, menara listrik tegangan tinggi, menara telekomunikasi, jembatan, dll.
Dengan moto “Kami membangun dengan antusias” , didukung oleh area produksi yang luas, peralatan modern, dan teknisi
berpengalaman, kami siap melaksanakan lebih banyak pekerjaan dengan mengelola kualitas dan pengiriman tepat waktu. Meningkatkan
kualitas SDM yang berdaya saing tinggi untuk melaksanakan sistem manajemen keselamatan kerja yang handal.
BAB 3. ANALISA HASIL OBSERVASI
Berdasarkan hasil observasi dilapangan, PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) telah sesuai dengan persyaratan undang-
undang yang berlaku. Berikut adalah gambar dari Upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dan instalasi Listrik
Tabel 3.1. Tabel Temuan Positif PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)
BAB II PEMASANGAN
Pasal 4
BAB II PEMASANGAN
Pasal 4
Secara garis besar, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)
sudah baik. Akan tetapi terdapat beberapa rekomendasi perbaikan atas temuan dalam observasi di lapangan. Berikut adalah beberapa hasil
temuan:
Tabel 3.1. Tabel Temuan Negatif PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)
NOMOR :
PER.02/MEN/1989
TENTANG
PENGAWASAN
INSTALASI
PENYALUR PETIR
BAB IX
PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
Pasal 50
Pasal 51
pengawas, ahli
keselamatan kerja dan
atau jasa inspeksi yang
ditunjuk;
BAB 4 PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
4.1.1. Perusahaan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk maju dan berkembang
sesuai kaedah K3.
4.1.2. Ada beberapa kekurangan terkait Penanggulangan Kebakaran dan Potensi Bahaya
Kelistrikan akan tetapi bisa diatasi dengan membenahi beberapa kesalahan.
4.2. SARAN
a. Pembuatan Ruang Khusus Yang Dapat Melindungi Dan Menjaga Suhu Apar
Di Ruang Terbuka Sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi
4.2.2 Pelaksanaan perapian kabel / aliran listrik sesuai ketentuan yang berlaku guna
mengurangi potenasi bahaya listrik.