Anda di halaman 1dari 5

BAB III

STRATEGI KOMUNIKASI

1.1 Analisis Masalah


1.1.1 Data Primer
1.1.1.1 Forum Group Discussion
Data primer didapat melaui metode Forum Group Discussion terhadap
3 anak yang berusia 14-17 tahun bertaraf sekolah SMP-SMA dengan
pertanyaan mengenai Kejujuran dalam keluarga.
Dari analisa Forum Group Discussion, setiap anak memiliki perbedaan
karakteristik dari setiap anak, karena pada setiap anak memiliki suatu
perlakuan yang berbeda pula dari orang tua nya masing masing.
Dari hasil FGD tersebut mereka lebih setuju pada orang tua yang bisa
lebih proaktif untuk mengajak dialog lebih dulu, dan mereka juga
membutuhkan waktu dalam mengatakan kejujuran yang mana orangtua
dituntut dalam kenal karakteristik anak lebih dalam agar orang tua bisa
menempatkan diri bagaimana orang tua menggali informasi terhadap
anak-anaknya. Dan dari ketiga nya mengaku bahwa merasa takut untuk
tidak jujur dalam hal yang besar, walaupun mereka merasa terbiasa
terhadap perilaku tidak jujur pada orang tua dalam hal masalah yang kecil.
1.1.2 Data Sekunder
1.1.2.1 Angket
Data Sekunder didapat melaui metode penyebaran angket
terhadap 30 orang tua yang berusia 35-40 tahun yang mempunyai
anak bersekolah SMP-SMA dengan pertanyaan mengenai
Kejujuran dalam keluarga.
 Mayoritas orangtua dari grafik mengatakan bahwa nilai
kejujuran penting ada di dalam keluarga.
 Mayoritas orangtua dari grafik mengatakan bahwa anak rata
rata pernah tidak jujur bahkan sampai berbohong di dalam
keluarga.
 Rata rata dari mayoritas Orangtua mengaku bahwa keseringan
anak tidak jujur atau berbohong hanya mencapai 10% - 30%.
 Dan semua orang tua setuju bahwa kejujuran itu penting untuk
anak. Dan ini menyimpulkan bahwa banyak orang tua yang
menginginkan anak nya memiliki kejujuran sebagai karakter.
 Dan seluruh orangtua setuju bahwa orangtua sebagai peran
penting dalam menanamkan kejujuran kepada anak didalam
keluarga.
 Ada lebih 90% orangtua mengaku tahu akan bagaimana cara
menangani anak yang sedang tidakjujur atau berbohong.
 15 dari 31 responden orang tua memilih mengajak dialog
terlebih dahulu. 8 dari 31 memilih pendekatan secara relijius
dengan menerapkan hukum hukum agama. 8 sisanya belum
memiliki cara yang pasti dan jelas
Dalam hasil penyebaran angket ini menyimpulkan bahwa
orangtua adalah sebagai pelaku yang paling penting dalam
penanaman nilai kejujuran pada karakter anak, dan banyak yang
setuju bahwa anak dalam keluarga mempunyai karakteristik
kejujuran sebagai keinginan setiap orangtua. Dan ternyata dari
banyak orangtua masih ada yang belum tahu bagaimana
menangani anak yang tidak jujur atau berbohong dengan benar.

1.1.2.2 Wawancara
Data Sekunder berikutnya didapat melaui metode wawancara
terhadap psikolog anak dengan pertanyaan mengenai Kejujuran
dalam keluarga.
Sebab Anak Sering Tidak Jujur
1. Ancaman dari orang tua
2. Tidak adanya perhatian.
3. Bisa karena terlalu overprotektif atau terlalu cuek
Cara Mengatasi Anak yang Tidak Jujur
1. Jangan langsung menjudge anak
2. Perbanyak komunikasi
3. Memarahi dengan tegas
4. Jangan merasa orang tua benar / jika salah minta maaf
5. Suami – isteri harus satu suara
6. Jangan sampai dikerasi
7. Cari waktu waktu bisa berdua dengan anak lalun berbicara dari
hati ke hati
8. Membuat momen banyak antara anak dan orang tua

Dan peneliti menemukan celah dimana banyak orangtua yang


dapat menangani anak yang tidak jujur atau berbohong, namun
berdasarkan riset pada anak, anak mengaku masih banyak yang tidak jujur
atau berbohong, dengan demikian disimpulkan banyak orangtua bisa
menangani anak yang tidak jujur, namun belum tentu bisa mencegah/
mengetahui/ mendeteksi anak yang sedang tidak jujur atau berbohong.
1.1.2.3 Pustaka
1. Pengantar Ilmu Komunikasi
2. Komunikasi Antar Manusia
3. Jurnal Intensitas Komunikasi Orang Tua dan Agresivitas Remaja
4. Pengantar Desain Komunikasi Visual
5.
1.2 Analisis SWOT
a. Kekuatan (Strenght)
Dengan perancangan IMC masyarakat dapat memahami bahwa dalam kejujuran di
keluarga dapat tercipta dengan adanya orang tua yang berperan penuh sebagai
penanggungjawab anak untuk menjalankan segala aktifitas dan kegiatan, dan orang tua
adalah kunci dari kejujuran anak dengan melatih agar orang tua lebih proaktif untuk
menciptakan suasana anak bisa komunikasi dengan jujur.
b. Kelemahan (Weakness)
Kejujuran mempunyai banyak hal yang dijadikan aspek penerapan yang dijangkau
dan masih mempunyai makna yang luas, dan disini tidak bisa mengincar hanya 1 target
kampanye.
c. Kesempatan (Opportunity)
Kasus tidakjujuran terjadi di banyak tempat, tidak sekedar ada di lingkungan
keluarga saja, namun dalam kampanye ini keluarga menjadi fokus masalah karena
keluarga adalah suatu pendidikan pertama dalam membentuk karakter anak.
d. Ancaman (Treat)
Dalam mengedukasi orang tua saat ini dengan usia 35-40 yang terpaut tua yang
masih mempunyai pemikiran-pemikiran yang simple dan kaku

1.3 Creative Brief


a. What
Orang tua menginginkan kejujuran menjadi karater anak, namun orang tua masih
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kesalahan si anak bukan terhadap alasan
anak bertindak tidak jujur.
b. Who
Sasaran peneliti adalah orang tua usia 35-40 tahun yang mempunyai anak derajat
SMP-SMA .
c. Why
Pada jaman sekarang, banyak keterkaitan kegiatan anak dengan media sosial, dan
yang ditakutkan anak yang mempunyai karakter tidak jujur yang berlarut akan menjadi
sikap menyimpang pada anak dan tersalurkan pada media sosial, dan seharusnya
orangtua hadir menjadi teman dan mengantisipasi hal itu terjadi namun banyak orang
tua yang bereaksi berlebihan terhadap anaknya yang bertindak tidak jujur.
d. When
Kampanye akan dilakukan pada tanggal 29 Juni dimana hari tersebut adalah Hari
Keluarga Nasional, sehingga penerapan yang dilakukan kampanye ini sangat cocok
dengan ruang lingkupnya yaitu keluarga.
e. Where
Media kampanye akan di adakan pada ruang publik dan media digital untuk benda
benda terdekat oleh orang tua pekerja, gadget misalkan.
f. How
Media interaksi digital menjadi pilihan perancang untuk membuat kampanye,
dengan menggabungkan aplikasi yang dapat membuat orang interaksi secara realtime,
No-chat dan No.-socmed, hanya butuh diperlukan gadget dan 2 orang pelaku kejujuran
dalam keluarga orang tua dan anak bertemu dan menjalan kan aplikasi tersebut bersama
secara interaktif.

1.4 Sasaran Khalayak dan Target Audience


1.4.1 Geografis
Khalayak yang dituju berada di lingkup Semarang, dengan khalayak:
Primer : Orang Tua
Sekunder : Anak
1.4.2 Demografis
Target peneliti adalah orang tua usia 35-40 tahun yang mempunyai anak
derajat SMP-SMA dan mempunyai pekerjaan full time sehingga tinggal dikota
dengan ses A-B.
1.4.3 Psikografis dan Behavioral
Target sasaran primer memiliki kecenderungan untuk:
- Orang tua yang mempuyai pekerjaan Fulltime
- Mempunyai pekerjaan di bawah tekanan
- Tidak punya waktu untuk anak anak
- Selalu mengancam anak ketika berbuat salah
- Mempunyai gadget sebagai media informasi
- Punya banyak teman
- Aktif di Social Media
Target sasaran sekunder memiliki kecenderungan untuk:
- Tidak pede
- Pendiam
- Mempunyai gadget

Anda mungkin juga menyukai