Anda di halaman 1dari 4

REFLEKSI KEPERAWATAN KOMUNITAS TENTANG ANAK USIA SEKOLAH

Nama : Herkulanus Erwin Danuwineta

NIM : 30120117056

Sarjana Keperawatan

A. Anak Usia Sekolah

• Permenkes RI no.25 th.2014


Anak usia sekolah adalah penduduk dalam rentang usia lebih dari 6 tahun sampai
sebelum usia 18 tahun.
• Permendikbud no.14 th 2018
SD mulai dari usia 6 tahun. SMP berusia paling tinggi 15 tahun. SMA paling tinggi
berusia 21 tahun
• DEPKES, 2011
Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 7-12 tahun.

B. Masalah yang muncul pada anak usia sekolah menurut World Health Organisa-tion:
a. Congenital
b. Anomalies
c. Injuries
d. Non Communi-cable Disease
e. Developing Countries Problem

C. Model pengkajian komunitas pada anak usia sekolah

a. Pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan


sebagai inti (core) mencangkup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan
keyakinan dengan 8 subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan
fisik.
b. Pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan
sebagai inti (core) mencangkup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan
keyakinan dengan 8 subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan
fisik.
D. Fungsi dan peran perawat pada anak usia sekolah

a. Kolaborator

Perawat bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam membuat keputusan
dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masalah anak sekolah. Seperti halnya
perawat melakukan kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, keluarga, guru,
kepolisian, psikolog, dokter,LSM, dan sebagainya.

b. Koordinator

Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan anak sekolah,


menetapkan penyedia pelayanan untuk anak usia sekolah.

c. Case finder

Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat anak usia
sekolah, menggunakan proses diagnostik untuk mengidentifikasi potensial kasus
penyakit dan risiko pada anak usia sekolah.

d. Case manager

Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang rencana perawatan untuk


memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi pelaksanaan pelayanan dan
mengevaluasi dampak pelayanan.

e. Pendidik

Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan anak usia sekolah di


masyarakat dan anak usia sekolah di institusi formal, memberikan pendidikan kesehatan
sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.

E. CONTOH KASUS

Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan di Kelurahan Wonokromo Surabaya


yang dilakukan pada tanggal 12 November 2012. Ditemukan sebagian besar anak SDN
IV Wonokromo yang memiliki masalah kebersihan diri (personal hyiene), cukup banyak
antara lain : Murid yang tidak mencuci tangan sebelum makan, murid yang tidak mencuci
kaki sebelum tidur, murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari. Dampak
negatif dari perilaku tersebut adalah menimbulkan berbagai penyakit yang terjadi seperti
karies gigi, diare, cacingan, dan gatal-gatal.
F. Diagnosa Keperawatan

a. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan pada
lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik
b. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b/d
kebiasaan anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebesar 75%,
mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak 50 anak (40,6
%), 45 murid yang bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 % dan sebesar
48.7% anak usia sekolah beralasan tidak menggosok gigi karena tidak disuruh
oleh orang tuanya
c. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk memperoleh
informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya b/d sumber informasi yang
digunakan anak untuk mengetahui informasi tentang gosok gigi sebelum tidur
bersumber dari media khusunya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%
d. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang diskusi
dengan orang tua untuk menyelesaikan masalah sebesar 60% dan perlunya peran
ortu untuk mengatasi masalah anak sebesar 99%

G. Intervensi

Diagnosa Tujuan Rencana Sasaran Metode Waktu Tempat


Keperawatan Tindakan
Ketidakefektifa Agar seorang Melakuka Ayah, Komunika 03 SDN
n Komunikasi anak dan n Ibu dan si dan Desem IV
anak dengan orangtuanya pendekata Anak. Informasi. ber Wonok
orang tua. dapat n pada Kepala Ceramah 2012 romo
berkomunikasi Ayah, Ibu Sekolah dan Suraba
dengan efektif. dan anak , Guru diskusi. ya
Agar tidak agar dapat dan Edukasi
terjadi kesalah membina semua dan
pahaman. hubungan yang demonstra
Agar anak dan yang ada di si.
orangtua bisa yaling SDN
menjalin percaya IV
komunikasi dan tersebut
dengan baik terbuka
satu sama
lain.

Anda mungkin juga menyukai