Anda di halaman 1dari 3

Nama : EFFAN EBIT TIO

Kelas : PMI-C /4
NPM : 2041020083
MK : Peta dan Analisis masalah sosial (UAS)
Dosen : Drs. Mansur Hidayat, M. Sos. I

1. Perubahan sosial merupakan salah satu tema besar dalam kajian studi
sosiologi. Dalam perspektif sosiologi, perubahan sosial dipahami sebagai
proses. Artinya, perubahan sosial akan selalu terjadi sepanjang masa
mengingat masyarakat pun terus bergerak, berkembang, dan berubah. Setiap
individu atau kelompok dalam masyarakat pasti akan mengalami suatu
perubahan. Hal ini terjadi karena setiap individu dan anggota kelompok
masyarakat tersebut memiliki pemikiran dan kemampuan untuk terus
berkembang dari waktu ke waktu.
Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Menurut pendapat ahli sosiologi Emile Durkheim, perubahan sosial terjadi
sebagai hasil dari adanya faktor-faktor ekologis dan demografis yang
mengubah masyarakat, dari kondisi tradisional dengan karakter solidaritas
mekanistik, menjadi masyarakat modern dengan solidaritas organistik.
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa perubahan sosial mencakup dimensi
yang luas. Mengutip pendapat sosiolog Wiliam Ogburn, yang diterangkan
dalam modul Sosiologi terbitan Kemendikbud (2016: 84-85), ruang lingkup
perubahan sosial pun mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik yang bersifat
materiil maupun immateriil. Namun, ia menekankan pada besarnya pengaruh
unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap yang immateriil.

dalam kehidupan bermasyarakat, perubahan sosial budaya menjadi kajian


yang cukup menarik. Berawal dari terjadinya perubahan sosial, mampu
mengubah gejala dan struktur sosial didalam masyarakat. Entah disadari atau
tidak disadari, perubahan sosial budaya pasti terjadi dalam sekelompok
masyarakat dan selalu terjadi sepanjang masa. Ternyata proses perubahan
seperti ini hal yang wajar dan sudah menjadi sifat serta hakikat manusia.
Karena perubahan sosial budaya cukup menarik, sampai-sampai ada cabang
ilmu yang mempelajari ilmu ini.
Contoh : "tentang teknologi"
20 tahun yang lalu pertanian di Indonesia masih menggunakan cara-cara
sederhana dan manual. Mulai dari semai padi, menanam padi, perawatan padi
hingga panen padi sekalipun masih menggunakan sederhana. Namun,
sekarang sudah tidak lagi. Jika dulu menyemai padi masih disemai di lahan
persawahan, sekarang bisa disemai di dalam ruangan dan menggunakan
teknologi canggih. Jika dulu menanam padi menggunakan cara manual,
ditanam menggunakan tenaga manusia, sekarang sudah bisa menggunakan
mesin otomotif. Begitupun saat tiba waktu panen. Tidak lagi dipanen dengan
tenaga manusia, tetapi sudah bisa dipanen secara otomatis menggunakan
traktor. Kini, dunia pertanian sudah semakin canggih. Tentu saja perubahan
budaya ini ada sebagian yang menerima dengan baik dan ada juga yang
menolak. Bagi petani desa, terkendala oleh biaya akan menolak cara ini.
karena mesin yang digunakan pun harganya mahal. Namun sebagian yang
punya uang, lebih memilih cara ini karena lebih cepat proses kerjanya.

2. a. Sajikan masing-masing data diatas dalam tabel sederhana yang mudah


dibaca dan dipahami Tabel data sosial :
✓ Tabel data penduduk menurut Agama,

No Agama Jumlah Presentase

1 Islam 2459 98,36%

2 Kristen 20 0,80%

3 Katolik 6 0,24%

4 Hindu 11 0,44%

5 Budha 4 0,16%

Total 2500 100%

 Interpretasi
Tabel diatas menunjukan bahwa sebanyak 98,36% atau sebanyak 2459
penduduk desa ‘Saka Mak Tungga’ beragama Islam, 0,8% atau sebanyak 20
penduduk menganut agama Kristen sementara 0,24% atau 6 penduduk desa
menganut agama katolik dan 0,6 atau 15 lainnya merupakan penganut agama
Hindu dan Budha. Dengan kata lain bahwa penduduk desa Way Kunang
mayoritas beragama Islam dan hanya sebagian kecil saja diantara mereka yang
menganut agama selain Islam
✓ Tabel data ekonomi yang tergambar dalam tabel data pekerjaan dan
penghasilan, disajikan dalam 1 tabel

Jumlah Jumlah
No Nama Pekerjaan Penduduk Penghasilan %

1 Petani Sayuran 445 9.000.000 89%

2 Buruh Bangunan 25 48.000.000 5%

3 PNS dan Karyawan 30 96.000.000 6%


Jumlah 500 100%

 Interprestasi
Tabel menunjukan bahwa 89% atau 445 kepala keluarga di Desa Saka Mak Tungga
mayoritasnya bekerja sebagai petani sayuran dengan menggarap lahan milik orang
kota dengan penghasilan rata-rata Rp. 9.000.000 per tahun, sedangkan pekerjaan
buruh bangunan sebesar 5% dari kepala keluarga dengan penghasilan Rp.
48.000.000 pertahun, dan sisanya sebesar 6% atau 30 dari sisa kepala keluarga
bekerja sabagi PNS atau Karyawan swasta dengn penghasilan Rp. 96.000.000
pertahunnya.
C. Dari pemetaan yang sudah saya hitung di dalam tabel, penduduk desa saka mak
tungga dikategorikan sebagai desa yang kaya, karean rata-rata penghasilan yang
dimiliki tiap kepala keluarga cukup besar , menurut saya desa tersebut makmur atau
kaya karena fadanya sistem pemerintah desa yang mendukung

3. A. Tabel data mengenai kemampuan remaja desa Selamat Sejahtera dalam


membaca Al-Qur’an

kemampuan membaca Al-


4. No Qur'an jumlah

1 Lancar 16 orang

2 terbata-bata 45 orang

kenal huruf tapi tidak bisa


3 membaca 25 orang

tidak mengenal huruf


4 hijaiyah 39 orang

B. Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa anak yang lancar membaca al-qur’an
sebanyak 16 orang, sedangkan anak yang membaca al-quran terbata-bata sebanyak
45 orang dan yang tidak bisa membaca namun kenal huruf sebanyak 25 orang, dan
yang terakhir anak yang tidak mengenal huruf hijaiyah sebanyak 39 orang.
Menurut pendapat saya mengenai kemampuan anak yang belum bisa membaca al-
qur’an itu terdapat banyak faktor yaitu malas, kurang nya peracaya diri, kurang nya
peran orang tua dalam mengarahkan tentang penting nya mengaji. Di zaman modern
seperti ini anak-anak lebih suka bermain gadget daripada mengaji di TPA atau
masjid, hal inj menyebabkan anak anak jadi tidak tau membaca al-qur’an

Anda mungkin juga menyukai