Uas Peta&Analisis Effan
Uas Peta&Analisis Effan
Kelas : PMI-C /4
NPM : 2041020083
MK : Peta dan Analisis masalah sosial (UAS)
Dosen : Drs. Mansur Hidayat, M. Sos. I
1. Perubahan sosial merupakan salah satu tema besar dalam kajian studi
sosiologi. Dalam perspektif sosiologi, perubahan sosial dipahami sebagai
proses. Artinya, perubahan sosial akan selalu terjadi sepanjang masa
mengingat masyarakat pun terus bergerak, berkembang, dan berubah. Setiap
individu atau kelompok dalam masyarakat pasti akan mengalami suatu
perubahan. Hal ini terjadi karena setiap individu dan anggota kelompok
masyarakat tersebut memiliki pemikiran dan kemampuan untuk terus
berkembang dari waktu ke waktu.
Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Menurut pendapat ahli sosiologi Emile Durkheim, perubahan sosial terjadi
sebagai hasil dari adanya faktor-faktor ekologis dan demografis yang
mengubah masyarakat, dari kondisi tradisional dengan karakter solidaritas
mekanistik, menjadi masyarakat modern dengan solidaritas organistik.
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa perubahan sosial mencakup dimensi
yang luas. Mengutip pendapat sosiolog Wiliam Ogburn, yang diterangkan
dalam modul Sosiologi terbitan Kemendikbud (2016: 84-85), ruang lingkup
perubahan sosial pun mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik yang bersifat
materiil maupun immateriil. Namun, ia menekankan pada besarnya pengaruh
unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap yang immateriil.
2 Kristen 20 0,80%
3 Katolik 6 0,24%
4 Hindu 11 0,44%
5 Budha 4 0,16%
Interpretasi
Tabel diatas menunjukan bahwa sebanyak 98,36% atau sebanyak 2459
penduduk desa ‘Saka Mak Tungga’ beragama Islam, 0,8% atau sebanyak 20
penduduk menganut agama Kristen sementara 0,24% atau 6 penduduk desa
menganut agama katolik dan 0,6 atau 15 lainnya merupakan penganut agama
Hindu dan Budha. Dengan kata lain bahwa penduduk desa Way Kunang
mayoritas beragama Islam dan hanya sebagian kecil saja diantara mereka yang
menganut agama selain Islam
✓ Tabel data ekonomi yang tergambar dalam tabel data pekerjaan dan
penghasilan, disajikan dalam 1 tabel
Jumlah Jumlah
No Nama Pekerjaan Penduduk Penghasilan %
Interprestasi
Tabel menunjukan bahwa 89% atau 445 kepala keluarga di Desa Saka Mak Tungga
mayoritasnya bekerja sebagai petani sayuran dengan menggarap lahan milik orang
kota dengan penghasilan rata-rata Rp. 9.000.000 per tahun, sedangkan pekerjaan
buruh bangunan sebesar 5% dari kepala keluarga dengan penghasilan Rp.
48.000.000 pertahun, dan sisanya sebesar 6% atau 30 dari sisa kepala keluarga
bekerja sabagi PNS atau Karyawan swasta dengn penghasilan Rp. 96.000.000
pertahunnya.
C. Dari pemetaan yang sudah saya hitung di dalam tabel, penduduk desa saka mak
tungga dikategorikan sebagai desa yang kaya, karean rata-rata penghasilan yang
dimiliki tiap kepala keluarga cukup besar , menurut saya desa tersebut makmur atau
kaya karena fadanya sistem pemerintah desa yang mendukung
1 Lancar 16 orang
2 terbata-bata 45 orang
B. Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa anak yang lancar membaca al-qur’an
sebanyak 16 orang, sedangkan anak yang membaca al-quran terbata-bata sebanyak
45 orang dan yang tidak bisa membaca namun kenal huruf sebanyak 25 orang, dan
yang terakhir anak yang tidak mengenal huruf hijaiyah sebanyak 39 orang.
Menurut pendapat saya mengenai kemampuan anak yang belum bisa membaca al-
qur’an itu terdapat banyak faktor yaitu malas, kurang nya peracaya diri, kurang nya
peran orang tua dalam mengarahkan tentang penting nya mengaji. Di zaman modern
seperti ini anak-anak lebih suka bermain gadget daripada mengaji di TPA atau
masjid, hal inj menyebabkan anak anak jadi tidak tau membaca al-qur’an