Anda di halaman 1dari 16

BAB 7 RENCANA PENINGKATAN

KUALITAS TERHADAP PERUMAHAN


KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
Rencanan peningkatan kualitas permukiman Kelurahan Besusu Barat diarahkan
dengan menyesuaikan konsep perencanaan yang dibuat dengan menitik beratkan
peningkatan perekonomian masyarakat yang berkelanjutan dan Tangguh bencana.
Adapun merealisasikan konsep kegiatan tersebut juga mengakomodir pengurangan nilai
kekutuhan yang ada di Kelurahan Besusu Barat. Konsep-konsep yang digunakan
mengacu pada kaidah-kaidah desain kawasan permukiman yang kompak, humanis,
berbudaya, menghormati lingkungan (back to nature), dan tangguh bencana yang sesuai
dengan arah pembangunan Kota Palu yang terdapat di dokumen RTRW Kota Palu 2021-
2041.
Berikut akan diuraikan rencana peningkatan kualitas permukiman kawasan
Kelurahan Besusu Barat, yang diarahkan atas tiga hal antara lain :

7.1 Rencana Pola Ruang

Dalam rencana pola ruang, untuk kawasan Kelurahan Besusu Barat tetap akan
mengikuti arahan pola ruang RTRW Kota Palu 2021-2041, yaitu secara utama
diperuntukan sebagai kawasan permukiman. Walaupun ada beberapa kawasan yang
diperuntukan untuk perkantoran, Hotel, Bank, Rumah Sakit, Polda, Asrama Korem,
Perdagangan jasa, ruang terbuka hijau, dan peruntukan lainnya.

BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
Gambar 7.1
Rencana Pola Ruang Kelurahan Besusu Barat

BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
Berikut komposisi Pola Ruang di Kelurahan Besusu Barat berdasarkan dokumen
RTRW KOTA PALU 2021-2041:
Gambar 7.2
Grafik Rencana Pola Ruang Kelurahan Besusu Barat

1%
0% 5%
8%

23%

RENCANA POLA RUANG


DI KELURAHAN BESUSU BARAT
1%
2%

59%

Kawasan Kesehatan Kawasan Pendidikan Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kawasan Peribadatan Kawasan Perkantoran Kawasan Perumahan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Sempadan Sungai

Sumber: RTRW KOTA PALU 2021-2026

Dari peruntukan pola ruang di Kelurahan Besusu Barat sudah sangat lengkap,
dengan adanya peruntukan Kawasan Perdagangan dan Jasa, Kawasan Kesehatan,
Kawasan Perkantoran, Kawasan Pendidikan dan Kawasan Perumahan. Dengan ini
kebutuhan akan ruang menurut standar pelayanan minimum sudah memenuhi kriteria
yang baik, hanya persentasi fasilitas social dan sempadan sungai dan pesisir masih
kurang luasnnya, yang sebaiknya mencapai 20% dari total luasan Kelurahan , namun di
Kelurahan Besusu Barat hanya mencapai 15,49%. Kondisi seperti ini dikarenakan
Kelurahan Besusu Barat merupakan Kawasan sentral bisnis Kota Palu pada jaman

BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
dahulu, sehingga dipadati dengan Kawasan Perdagangan dan Jasa yang mencapai
22,83% dan Kawasan Perkantoran dengan luasan 2,31%.
7.1.1 Rencana Sarana dan Prasarana

Peningkatan kualitas lingkungan pada kawasan permukiman padat di kawasan


pusat kota adalah melalui optimalisasi fungsi Sarana dan Prasarana lingkungannya yang
akan berdampak pada aspek ekonomi, dimana semakin dekat suatu kelompok
masyarakat penghuni terhadap sarana dan prasarana (infrastuktur) maka semakin sering
mereka mendatangi sarana dan prasarana tersebut. Kualitas Lingkungan permukiman
akan ditentukan oleh pemenuhan suatu kebutuhan yang secara otomatis diharapkan
akan berdampak peningkatan pada taraf kehidupan penghuninya.
Berdasarkan hal diatas, maka diharapkan dengan rencana peningkatan kualitas
sarana dan prasarana kawasan Kelurahan Besusu Barat akan berdampak pada
peningkatan taraf hidup warganya. Berikut akan diuraikan mengenai rencana
peningkatan sarana dan prasarana di kelurahan Besusu Barat, dengan sasaran rencana
peningkatan kualitas yaitu pada 7 indikator kekumuhan.

7.1.1.1 Indikator bangunan hunian (kepadatan, keteraturan dan fisik bangunan)

Rencana peningkatan kualitas yang akan diterapkan, antara lain :


a. Penetapan guna lahan dan pembentukan karakter kawasan disesuaikan
dengan kondisi eksisting lingkungan. Dimana di deliniasi kumuh Kelurahan
Besusu Barat. Kondisi fisik bangunan pada kawasan Kelurahan Besusu
Barat, terdiri atas 3 (tiga) macam kondisi rumah, yaitu kondisi rumah
permanen, kondisi rumah semi permanen, maupun kondisi rumah tidak
permanen. Dimana kondisi rumah permanen dimiliki oleh warga yang
telah memiliki hak milik tanah secara legalitas, dan untuk kondisi
rumah semi permanen dan kondisi rumah tidak permanen di dominasi
oleh masyarakat yang kurang mampu dan kebanyakan hanya
memiliki hak kepemilikan tanah sementara/ kontrak.

BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
Gambar 7.3
Lokasi Deliniasi Kumuh Kelurahan Besusu Barat

Jika memang masyarakat membutuhkan konsep tempat permukiman yang


juga bisa dijadikan tempat usaha, maka dibutuhkan bentuk bangunan yang
menarik sesuai dengan fungsi yang diinginkan masyarakat. Bentuk bangunan

BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
bisa dibuat secara artistic, nyaman dan sehat, kespakatan bentuk bangunan di
Kawasan deliniasi ini bisa dimuat dalam aturan Bersama sesama penduduk di
dalam deliniasi kumuh tersebut. Beriku beberapa alternative bentuk bangunan
di Kawasan deliniasi kumuh kelurahan Besusu Barat:

b. Penciptaan suasana lingkungan yang menarik, berwawasan ekologis, dan


tanggap terhadap tuntutan ekonomi.
c. Integrasi aktivitas berjalan dengan pemanfaatan ruang
d. Menata muka bangunan, yaitu membentuk ruang jalur pejalan yang nyaman
dan menarik.
e. Penataan bangunan dengan membuat jalur pejalan kaki, jalur hijau (pot bunga)
di sepanjang jalan.
f. Membatasi pembangunan dengan menetapkan garis sempadan bangunan
(GSB), yang sesuai dengan arahan.
g. Kondisi fisik bangunan hunian harus sesuai standar pelayanan minimal (SPM)
yang dikeluarkan oleh Permenpera RI No. 22 Tahun 2008.

BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
Gambar 7.4
Peta Permasalahan Bangunan Gedung

Rencana peningkatan bangunan hunian :


Peningkatan bangunan tidak layak huni
(atap, lantai dan dinding rusak) dan juga
bentuk bangunan disepakati bersama
dengan mengusung model arsitektur yang
mengangkat design kearifan lokal Kota
Palu.
Dasar Pertimbangan :
1. Status tanah dan bangunan milik
pribadi dan jelas didalam hukum
2. Peningkatan kesehatan lingkungan
dengan pembangunan rumah layak
huni/sehat sesuai standar pemerintah
3. Penataan permukiman sesuai unsur
tata ruang

Gambar 5.4 Rencana Peningkatan Bangunan Hunian Kelurahan Besusu Barat RT001-RW005

BAB VII
7 RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
3 (RPLP)
KELURAHAN BESUSU BARAT
Gambar 7.5
Peta Permasalahan Bangunan Gedung

Rencana peningkatan bangunan hunian :


Peningkatan bangunan tidak layak huni
(atap, lantai dan dinding rusak) dan juga
bentuk bangunan disepakati bersama
dengan mengusung model arsitektur yang
mengangkat design kearifan lokal Kota
Palu.
Dasar Pertimbangan :
4. Status tanah dan bangunan milik
pribadi dan jelas didalam hukum
5. Peningkatan kesehatan lingkungan
dengan pembangunan rumah layak
huni/sehat sesuai standar pemerintah
6. Penataan permukiman sesuai unsur
tata ruang

Gambar 5.4 Rencana Peningkatan Bangunan Hunian Kelurahan Besusu Barat RT001-RW005

BAB VII
7 RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
3 (RPLP)
KELURAHAN BESUSU BARAT
1. Indikator air bersih
Rencana peningkatan kualitas yang akan diterapkan, antara lain :
a. Penambahan titik penyaluran air bersih/sumur bor.
Penambahan titik penyaluran air bersih/sumur bor sangat dibutuhkan di RT001-RW005
dimana lokasi tersebut memiliki permasalahan ketersediaan akses air minum hingga 4,44%
atau sejumlah kurang lebih 2 KK. Penambahan titik penyaluran air bersih bisa dilakukan
dengan kegiatan sumur bor dalam, lokasi titi sumur bor dalam ini dapat dilakukan di tanah
kosong di sekitar lokasi deliniasi.
Gambar 7.6
Peta Rencana Titik Air Bersih

b. Sosialisai tentang kesehatan dari pemerintah terkait, mengenai standar-standar kualifikasi


air bersih untuk permukiman di kawasan perkotaan. Sosialisasi ini ditargetkan di 45 KK di
RT001-RW005 dan 18 KK di RT002-RW005.

2. Indikator jaringan jalan


BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
Rencana peningkatan kualitas yang akan diterapkan, antara lain :
a. Jenis prasarana dan utilitas pada jaringan jalan yang harus disediakan ditetapkan
menurut klasifikasi jalan perumahan yang disusun berdasarkan hirarki jalan, fungsi jalan
dan kelas kawasan/lingkungan perumahan. Jalan perumahan yang baik harus dapat
memberikan rasa aman dan nyaman bagi pergerakan pejalan kaki, pengendara
sepeda dan pengendara kendaraan bermotor. Selain itu harus didukung pula oleh
ketersediaan prasarana pendukung jalan, seperti perkerasan jalan, trotoar, drainase,
lansekap, rambu lalu lintas, parkir dan lain- lain.

Gambar 7.7
Rencana Penampang Jalan

b. Kawasan kelurahan Besusu Barat yang berada di tengah kota dilintasi oleh
jalan arteri primer (Dr. Samratulangi, Sudirman) serta dalam yakni jalan Jl.

BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
Rajamoili yang menyeberangi jembatan 3 menuju Kelurahan Baru.
Selain itu kawasan dilintasi jalan-jalan kolektor primer, jalan-jalan
lingkungan pada tiap RW. Untuk jalur-jalur pejalan berupa pedestrian, tidak
semua kawasan perencanaan tersedia jalur pedestrian. Namun demikian jika
terdapat jalur pedestrian, aspek kenyaman serta keselamatan pengguna
sangat kurang, fakta dilapangan jalur-jalur pedestrian tidak dilengkapi
dengan peneduh serta kondisi pedestrian yang terputus dan berlubang
serta naik turun.

3. Indikator saluran air/drainase


Rencana peningkatan kualitas yang akan diterapkan, antara lain :
a. Merencanakan perbaikan/normalisasi drainase dengan mengedepankan aspek ekologis
b. Redesign drainase di Jl. Raden Saleh yang semula kosep drainase terbuka dirubah menjadi
tertutup (Box culvert).
c. Drainase besar yang berada di RT001-RW005 harus dibuat jalan inspeksi minimal dengan
lebar jalan 3 meter di kedua sisi drainase untuk melakukan pengelolaan dan perawatan
drainase tersebut.
d. Menumbuhkan keswadayaan masyarakat dalam keterlibatan kegiatan pengerukan
endapan pasir, pengangkatan tumpukan sampah dan perbaikan drainase secara berkala.
e. Membuat aturan bersama terkait pengawasan kebersihan drainase

Gambar 7.8
Peta Rencana Drainase
BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
4. Indikator sanitasi
Rencana peningkatan kualitas yang akan diterapkan, antara lain :
a. Merencanakan pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (Spal) per rumah tangga di
RT002-RW002
b. Penggunaan sumur-sumur resapan untuk mengurangi beban drainase dalam menerima
limpasan air limbah rumah tangga di RT002-RW002 dan RT003-RW001.
c. Setiap rumah tangga yang telah membuat jamban permanen wajib melakukan
pemeliharaan.
d. Merencanakan pembuatan septictank komunal untuk jamban pribadi sehingga
pemeliharaannya dilakukan secara bersama-sama.

5. Indikator persampahan
Rencana peningkatan kualitas yang akan diterapkan, antara lain :
a. Tiap rumah tangga mempunyai tong sampah, dan membuang sampah di tong tersebut,
sampah yang dibuang ditong sampah harus terbungkus tapih dan rapat agar tidak mudah
dihambur oleh binatang (kucing/anjing).
b. Setiap warga memisahkan sampah organik dan anorganik dalam masing-masing kantong
plastik.
BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
c. Diadakan iuran sampah bagi masyarakat yang mendapatkan manfaat dari pengelolaan
sampah yang dikoordinir oleh pemerintah setempat/terkait. Iuran ini dipergunakan sebagai
dana pengelolaan sampah, dan dananya dikelola oleh tim pengelolaan sampah yang
dibentuk oleh BKM, TIPP, dan masyarakat.
d. Pemerintah setempat menyediakan sarana motor sampah dan kontainer sampah.
e. Pemerintah setempat menyediakan lahan untuk menempatkan kontainer sampah.
f. Setiap warga kelurahan dilarang membuang sampah ke saluran drainase, ataupun lahan
kosong.
g. Pemerintah terkait melakukan penyuluhan mengenai cara pengolahan sampah yang baik,
agar nantinya dapat merubah paradigma masyarakat setempat mengenai cara pengelolaan
sampah rumah tangga.

6. Indikator penanggulangan kebakaran


Rencana peningkatan kualitas yang akan diterapkan, antara lain :
a. Sosialisasi dan pelatihan secara berkala dari pemerintah setempat/ terkait mengenai
standar sambungan listrik di permukiman dan pertolongan pertama menanggulangi bahaya
kebakaran
b. Disediakannya fasilitas hidrant disetiap RT oleh pihak terkait
c. Setiap warga wajib menjaga fasilitas penanggulangan kebakaran yang ada dilingkungan.

d. Pengadaan hidrant portable untuk kebakaran pada kawasan permukiman padat, dengan
jarak 200 m/hidrant. Sebagai tindakan pertolongan pertama, mengingat ketersediaan air
yang tidak mencukupi di kawasan permukiman.
7. Ruang terbuka hijau (RTH)
Rencana peningkatan kualitas yang akan diterapkan, antara lain :
a. Merencanakan pembuatan ruang terbuka publik (RTP) dimana terdapat lahan kosong
berpotensi untuk dimanfaatkan. Ruang Terbuka publik ini dilengkapi fasilitas seperti lampu
taman, gazebo, tong sampah, area bermain anak-anak, karena area ini merupakan tempat
berkumpulnya masyarakat/tempat bersosialisasi. Selain sebagai tempat berkumpulnya

BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
masyarakat, Ruang terbuka publik ini dimaksudkan sebagai salah satu tempat penyerapan
air tanah atau kawasan hijau di wilayah RT tersebut..
b. Selain RTP tingkat RT, pemerintah setempat bekerjasama dengan warga juga diharapkan
mampu membentuk RTH berupa taman skala besar pada lahan kosong, untuk
menyeimbangkan lahan terbangun dan lahan belum terbangun.

5.2.1 Rencana Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Masyarakat


Rencana pengembangan penghidupan berkelanjutan di kelurahan Besusu Barat diarahkan
pada peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa
perekonomian masyarakat Kelurahan Besusu Barat paling besar dari sektor perdagangan. Hal ini
menunjukkan aktifitas perekonomian masyarakat kelurahan Besusu Barat cukup tinggi, untuk tetap
menjaga tetap berjalan aktivitas perdagangan di Pasar BamBesusu Barat di saat pandemic COVID-19
saat ini diperlukan inovasi-inovasi cara berbelanja yang aman dan nyaman. Misalnya masyarakat
yang berkunjung ke Pasar BamBesusu Barat harus di test suhu badan terlebih dahulu, menunjukan
kartu vaksin Covid-19.
Aktifitas perekonomian rakyat lainnya yang juga turut menggerakkan roda perekonomian
masyarakat kelurahan Besusu Barat adalah adanya sektor Pegawai Negeri Sipil (PNS), pedagang,
buruh, penjahit, tukang batu dan tukang kayu. Hal ini yang kemudian menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah khususnya pemerintah kelurahan Besusu Barat untuk mengembangkan potensi
masyarakat ini agar kehidupan perekonomiannya meningkat.
Berikut rencana pengembangan penghidupan berkelanjutan berbasis sosial ekonomi di
kelurahan Besusu Barat :
1. Pengembangan usaha yakni dengan pemberian bantuan modal usaha dan peralatan usaha dari
pemerintah terkait. Selain itu, bantuan legalitas usaha dari BPOM juga diperlukan untuk
kelegalan usaha-usaha.
2. Pelatihan serta penyuluhan bagi usaha kecil dan menengah, dimana para pedagang diberikan
penyuluhan dan pelatihan tentang bagaimana manajemen usaha dan peningkatan daya jual
kepada konsumen (pemasaran produk).
3. Pemerintah memberikan pelatihan kepada masayarakat kelurahan Besusu Barat mengenai
alternatif-alternatif usaha kecil yang mampu membantu perekonomian sesuai kondisi

BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT
lingkungan sekitar, misalnya pemanfaatan bahan-bahan limbah menjadi sesuatu yang dapat
mendatangkan nilai jual.

BAB VII
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
7 (RPLP)
3 KELURAHAN BESUSU BARAT

Anda mungkin juga menyukai