Anda di halaman 1dari 4

Di sisi lain, potensi masyarakat yang kurang mampu untuk memiliki rumah

pribadi cenderung makin menurun. Pada kawasan perkotaan banyak


1.1. Latar Belakang masyarakat tinggal dikawasan padat, meskipun berkondisi kumuh dan kurang
sehat. Agar tetap berdomisili di lokasi yang tak jauh dari tempat bekerja (yang
umumnya di pusat kota) mereka tinggal dirumah sewa dengan kondisi
Sebagai bagian dari lingkungan kota beberapa kawasan diantaranya memiliki
permukiman seperti tersebut di atas.
pertumbuhan fisik yang cepat namun berkembang kurang tertib, tidak selaras
dan serasi dengan lingkungannya, sehingga kawasan tersebut menjadi tidak
Suatu kota yang baik harus merupakan satu kesatuan sistem organisasi yang
produktif. Suatu kawasan yang berkembang dengan pola demikian memerlukan
mampu mengakomodasi kegiatan-kegiatan sosial, ekonomi, budaya, memiliki
pengaturan lebih khusus terutama dari segi tata bangunan dan lingkungannya.
citra fisik maupun non fisik yang kuat, keindahan visual serta terencana dan
Diharapkan melalui upaya penataan dengan disiapkannya Rencana Tata
terancang secara terpadu. Untuk meningkatkan pemanfaatan ruang kota yang
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), selain untuk mencapai kualitas lingkungan
terkendali, suatu produk tata ruang kota harus dilengkapi dengan Rencana Tata
yang lebih baik sekaligus juga dapat memberikan arahan terhadap
Bangunan dan Lingkungannya. Hal tersebut sebagai bagian dari pemenuhan
pemanfaatan lahan sesuai Tata Ruang yang berlaku. RTBL tersebut juga
terhadap persyaratan Tata Bangunan seperti tersirat dalam Undang - Undang
merupakan arahan untuk perwujudan arsitektur lingkungan setempat agar
No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (pasal 9).
lebih melengkapi peraturan bangunan yang ada.

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) diperlukan sebagai perangkat


Mengingat potensi serta kecendrungan pertumbuhan fisik secara cepat sering
pengendali pertumbuhan serta memberi panduan terhadap wujud bangunan
terjadi di daerah perkotaan (urban), maka prioritas penanganan/penataan
dan lingkungan pada suatu kawasan. RTBL disusun setelah suatu produk
terutama dilakukan pada kawasan yang padat, pusat perdagangan,
perencanaan tata ruang kota disahkan oleh Pemerintah Daerah setempat
permukiman campuran, atau pada kawasan yang kondisi geografisnya
sebagai Peraturan Daerah (Perda). Untuk dapat mengendalikan pemanfaatan
memerlukan perhatian khusus atas pertimbangan keamanan serta
ruang, suatu rencana tata ruang seyogyanya ditindak lanjuti pula dengan
keserasiannya terhadap lokasi setempat (misal daerah tepian air/ water front,
pengaturan di bidang tata bangunan secara memadai melalui Peraturan
perbukitan dan sebagainya).
Bangunan Setempat (PBS).

Di satu sisi, terutama atas pertimbangan makin tingginya harga tanah di


Peraturan bangunan setempat yang bersifat khusus dan diperlukan sebagai
perkotaan, optimalisasi pemanfaatan lahan untuk pembangunan perumahan
pengarah perwujudan arsitektur lingkungan perkotaan (urban architecture)
dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar yang tak terelakkan.

LAPORAN FINAL
I-1
terutama pada kawasan atau bagian kota yang tumbuh cepat dan 1.2. Dasar Hukum
berkembang secara tidak teratur baik dari segi tertib bangunan, keselamatan
banngunan maupun keserasian bangunan terhadap lingkungannya. Peraturan
Dasar hukum pekerjaan Bantuan Teknis RTBL Kawasan Alalak, Kabupaten Barito
yang bersifat khusus ini disebut juga Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan adalah:
(RTBL) dan bersifat melengkapi peraturan bangunan setempat yang telah ada.
1. Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang
2. Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung
Dengan mengacu pada rencana tata ruang kota yang berlaku, selanjutnya
3. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya
disusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) sebagai pedoman dan
4. Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
arahan pengendalian pemanfaatan ruang dan menindak lanjuti rencana rinci
5. Peraturan Pemerintah RI No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
tata ruang, serta sebagai panduan rancangan kawasan dalam rangka
Wilayah Nasional
perwujudan kualitas bangunan gedung dan lingkungannya. Dengan demikian
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
RTBL akan memberikan arahan terhadap wujud pemanfaatan lahan, ragam
Teknis Fasilitas dan Aksesbilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
arsitektural dari bangunan-bangunan sebagai hasil rencana teknis/rancang
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman
bangunan (building design), terutama pada kawasan/daerah tertentu yang
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
memiliki karakter khas seperti dimaksud di atas.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
Dengan arahan tersebut, konsultan perencana kawasan dan bangunan (urban
designer dan arsitek) akan mempunyai kejelasan menyangkut kebijaksanaan
pembangunan fisik dari Pemerintah Daerah Setempat, termasuk didalamnya
1.3. Urgensi Penyusunan RTBL Kawasan
yang menyangkut kepentingan umum, citra dan jati diri lokasi yang perlu
dikemukakan. Pada gilirannya seluruh tatanan bangunan dan lingkungan yang Penyusunan Bantuan Teknis RTBL Kawasan Alalak, Kabupaten Barito Kuala,

dirancang akan memberikan kontribusi positif terhadap kawasan. Provinsi Kalimantan Selatan ini dianggap penting melihat beberapa hal yang

1. Proses penyusunan RTBL melatar belakanginya, diantaranya :

Dalam proses penyusunan RTBL harus memperhatikan dan memenuhi: 1. Perkembangan Kota Banjarmasin telah membentuk suatu kawasan perkotaan

a. Kepentingan umum atau aspirasi masyarakat yang melibatkan wilayah di sekitarnya.

b. Pemanfaatan sumber daya setempat 2. Terdapat kawasan-kawasan yang tumbuh pesat dan memerlukan penanganan

c. Kemampuan daya dukung lahan yang optimal intensif (high controll) → dilakukan penyusunan rencana rinci tata ruang berupa
RDTR (Gambut dan Alalak).

2. Muatan RTBL 3. Kawasan Alalak menjadi daerah migrasi penduduk Kota Banjarmasin dan kota-

a. Pedoman Rencana Teknik (desain tiga dimensi) kota lainnya (Kalimantan, luar Kalimantan)

b. Program Tata Bangunan dan Lingkungan 4. Dibutuhkan keterpaduan pemanfaatan ruang baik skala metropolitan maupun

c. Pedaman-pedoman untuk mengendalikan perwujudan bangunan kawasan, agar tercipta kawasan permukiman perkotaan yang leaveable.

(urban/enviromental-building design and development guidelines).


3. Cakupan Program 1.4. Pengertian RTBL

LAPORAN FINAL
I-2
Berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor : 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tersedianya dokumen pengaturan bangunan dan lingkungan di Kawasan Alalak
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, dijelaskan bahwa pengertian yang implementatif sehingga dapat saling melengkapi dengan dokumen
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang pembangunan lainnya.
bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi
1.7. Sistematika Penulisan
pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan
panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan
Sistem penulisan pada Laporan Final ini meliputi :
pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/ kawasan.
Bab 1 Pendahuluan
Penataan bangunan dan lingkungan dimaksudkan sebagai kegiatan
Berisi latar belakang, maksud tujuan dan sasaran, ruang lingkup, dasar hukum dan
pembangunan untuk merencanakan, melaksanakan, memperbaiki,
sistematika penulisan.
mengembangkan atau melestarikan bangunan dan lingkungan/kawasan
tertentu sesuai dengan prinsip pemanfaatan ruang dan pengendalian
Bab 2 Tinjauan Kebijakan Dan Rencana Pengembangan Kawasan
bangunan gedung dan lingkungan secara optimal, yang terdiri atas proses
Perencanaan
perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan,
Berisi tentang Tinjauan Kebijakan Rencana Tata Ruang Kabupaten Barito Kuala,
pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung dan lingkungan.
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Alalak serta tinjauan kebijakan terkait lainnya.

1.5. Maksud dan Tujuan Bab 3 Identifikasi Karateristik Kawasan Perencanaan


Berisi tentang karakteristik kawasan perencanaan meliputi tinjauan eksisting
1. Maksud Bantuan Teknis
Kawasan Alalak dan Lokasi RTBL.
Bantuan teknis penyusunan RTBL Kawasan Alalak, Kabupaten Barito Utara,
Provinsi Kalimantan Selatan dimaksudkan untuk memberi panduan kepada
stakeholder cara dan bentuk penanganan lingkungan di pusat kota lama
Makassar sebagai bagian dari konteks kota yang memiliki perkembangan
Bab 4 Potensi dan Permasalahan Kawasan
yang sangat pesat di Kawasan Metropolitan Banjarmasin – Banjarbaru –
Berisi potensi dan permasalahan yang ada di kawasan perencanaan dan rencana
Martapura.
penanganan atau solusi yang akan dibuat.

2. Tujuan Bantuan Teknis Bab 5 Analisis Tata Bangunan dan Lingkungan


Menerbitkan buku Bantek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di Berisi tentang analisis penentuan lokasi, analisis kualitas lingkungan, analisis
Kawasan Alalak Provinsi Kalimantan Selatan yang dapat bersinergi dan selaras pengembangan zona fungsional, analisis pengembangan kualitas visual dan analisis
dengan kondisi perkembangan kawasan saat ini, sehingga dapat menjadi lebih lingkungan penunjang lainnya.
berkualitas, indah, nyaman, sehat dan berkelanjutan.
Bab 6 Konsep Dasar Tata Bangunan dan Lingkungan
1.6. Keluaran Berisi mengenai rencana struktur kawasan (structure plan), rencana pemanfaatan
lahan kawasan, rencana pemanfaatan ruang rencana tematik kawasan (urban

LAPORAN FINAL
I-3
tematik), rencana image kawasan, rencana sistem sirkulasi / pergerakan, rencana
prasarana dan sarana lingkungan, rencana ruang terbuka dan tata hijau, rencana
intensitas pemanfaatan lahan, rencana pengembangan tata bangunan, tata informasi
dan wajah jalan, serta fleksibilitas penerapan peraturan.

Bab 7 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Koridor Jalan Trans


Kalimantan
Berisi mengenai secara lebih rinci mengenai rencana umum yang telah ditetapkan
sebelumnya, meliputi ketentuan dasar implementasi rancangan dan prinsip–prinsip
pengembangan rancangan koridor Jalan Trans Kalimantan.

Bab 8 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kegiatan Baru


Berisi mengenai secara lebih rinci mengenai rencana umum yang telah ditetapkan
sebelumnya, meliputi ketentuan dasar implementasi rancangan dan prinsip–prinsip
pengembangan rancangan kawasan kegiatan baru.

Bab 9 Indikasi Program


Dalam pelaksanaan hasil rencana penataan bangunan dan lingkungan ini diperlukan
suatu arahan program pembangunan. Arahan mengenai program beserta
kelembagaan dalam pelaksanaan program pembiayaan tersebut akan dikemukakan
dalam bab ini.

Bab 10 Pengendalian Rencana dan Pembinaan Pelaksanaan


Berisi Strategi pengendalian rencana diatur dengan rencana kelembagaan, organisasi
pelaksanaan, instansi yang terlibat dan aturan tata laksana kelembagaannya. Untuk
mencegah suatu ketidakteraturan dalam pembangunan karena tidak sesuai dengan
rencana tata bangunan dan lingkungan di Kawasan Alalak ini maka diperlukan suatu
arahan dalam pengendalian pelaksanaannya.

LAPORAN FINAL
I-4

Anda mungkin juga menyukai