Anda di halaman 1dari 5

A.

TEST DAYA TAHAN ( Endurance)


Salah satu menilai kondisi fisik pemain adalah dengan mengukur tingkat Vo2max nya.
Volume maksimal oksigen (Vo2max) adalah kemampuan seseorang untuk menyalurkan dan
menggunakan oksigen pada saat melakukan olahraga. Ini berarti semakin bagus vo2max
seseorang, semakin bagus pula kondisi fisik pemain tersebut, khususnya untuk daya tahan
(endurance). Vo2max diukur dalam milliliter per kg per menit (ml/kg/min).

1.      Cooper Test


Cara melakukannya, beri arahan kepada pemain untuk berlari secepat dan sestabil mungkin
selama 12 menit diatas lintasan lari 400 meter. Atau lewat tepi lapangan yang ukuran standar
( biasa kan kita bukan club professional heheh. Jangan lupa setiap 50 meter dikasih cone ya
(biar memudahkan dalam mencatat hasil larinya).
Rumusnya : VO2MAX= 0,0225 x _M – 11,3
Missal : wiwa (pemin anda) mampu menempuh jarak 3200 meter dalam waktu 12 menit.
Cara menghitung rumus VO2MAX nya adalah : 0,0225 x 3200 – 11,3 = 60.5 ml/kg/min

2.      Balke
Untuk melakukan test ini caranya seperti pada cooper test namun yang berbeda hanyalah
pada waktunya saja, yaitu 15 menit. Dan setelah memperoleh hasil larinya tinggal
mencocokan pada table berikut.
Jarak Lari Vo2max
6000 meter 80 ml/kg/min
5600 meter 75 ml/kg/min
5200 meter 70.0 ml/kg/min
4800 meter 65.5 ml/kg/min
4400 meter 61.0 ml/kg/min
4000 meter 56.5 ml/kg/min
3600 meter 51.0 ml/kg/min

Vo2max sangatlah penting untuk terus ditingkatkan, karena hanya dengan peningkatan 10%
saja itu berarti :
-          Pemain anda akan meningkat  dua kali lipat jumlah sprint nya
-          Meningkat hamper 25% pemain terlibat dalam permainan
-          Daya jelajah pemain juga meningkat 20%

Sekarang banyangkan bila seluruh pemain kita vo2max nya meningkat. Pastilah
mempengaruhi juga jalannya atau hasil pertandingan. Karena pemain kita lebih bagus kondisi
fisiknya.

B. SPRINT TEST ( lari menggunakan kemampuan maksimal)


1.      Test Sprint Murni
Cara melakukannya, pemain berlari secepat mungkin sejauh 36,6 meter. Usahakan semakin
singkat waktunya semakin bagus hasilnya. Tipa pemain Lakukan dua kali sprint. Dan jangan
lupa mencatat hasilnya. Khusus pemain yang berusia 15 tahun keatas targetnya 4,6 – 5,1
detik.

2.      Test Sprint Khusus Sepakbola I


Cara melakukannya, pemain berlari maju semaksimal mungkin dari cone A ke B, diteruskan
dari B ke C secara menyamping, selanjutnya daei C ke A dengan berlari mundur, setelah itu
lakukan lari maju semaksimal mungkin dari A ke D. Lakukan dua kali dari sisi kanan dan sisi
sebelah kiri. Dan yang terpenting catat hasilnya dan hitunglah rata-ratanya.

3.      Test Sprint Khusus Sepakbola II

Cara pelaksanaanya sama seperti di atas. Hanya saja disini sprint maju semua dan yang hanya
sekali menyentuh cone A dengan tangan sebelum menuju ke D. Dan yang terpenting catat
hasilnya dan hitunglah rata-ratanya agar dapat digunakan untuk membandingkan hasilnya
(melihat kemajuan pemain).

4.      Skill Test ( test untuk sprint, kecepatan dirbel, berputar dengan bola serta passing)
Cara melakukannya pemain diharuskan mendribel bola secepat mungkin dan sebisa mungkin
mengurangi kesalahan, memutari cone yang berada ditengah lalu lakukan passing kearah
gawang yang berukuran 1 meter. Selanjutnya pemain melakukan sprint secepat mungkin
kearah pojok yang terdapat bola dan ulangi seperti awal tadi. Lakukan skill test ini dua kali
( satu kali putaran menggunakan kaki kanan dan satu kali putaran menggunakan kaki kiri ).
Jangan lupa mencatat waktu tempuh pemain, catat jumlah gol yang tercipta serta catat
beberapa kesalahan yang dilakukan pemain. Untuk hasilnya bisa melihat contoh di bawah ini.
Nama Waktu Waktu Rata- Gol Gol Rata- Kesalahan Kesalahan Rata-
Pemain kanan kiri rata kiri kanan rata kiri kanan rata
wiwa 15 detik 14 detik 4 4 4 x - 0,5

Junior 16,5 16,9 2 3 2,5 xx x 1,5


detik detik
Dst…

5.      Test Sprint Fatigue


Berfungsi untuk mengetahui seberapa kemampuan pemain melakukan daya ledak (sprint
kembali setelah berhenti atau sprint untuk sprint lagi)

Cara pelaksanaannya yaitu pemain melakukan 10 kali sprint secepat mungkin dari cone A ke
cone B, lalu jogging dari cone B ke cone C  ke cone A. Pemain yang melakukan jogging dari
cone B sampai ke cone A disedikan waktu 30 detik.  Jangan lupa catat hasilnya.
Rumus menghitung kemampuan recovery pemain diantara sprint adalah :
Sprint terlambat – sprint tercepat = Sprint Fatigue
Misalnya : sprint tercepat/paling cepat wiwa dari 10 kali sprint adalah 6,5 detik, dan sprint
paling lambat adalah 8 detik. Maka hasilnya yaitu, 8 – 6,5 = 1,5 detik. Itulah hasil dari sprint
fatigue, semakin hasilnya mendekati 0,0 detik itu semakin bagus, dikarenakan sprint fantigue
maksimalnya adalah 0,0 detik.

C. TEST SPRINT POWER


Hampir sama dengan cara sprint fantigue, karena hasil dari sprint fantigue dapat dipakai
untuk menilai kemampuan pemain untuk seberapa cepat proses pemulihan sprint/ menilai
stabil atau tidaknya kemampuan sprint pemain tersbeut (sprint power maintenance)
Rumus stabilitas sprint = Rata-rata 3 sprint pertama x 100
                                      Rata-rata 3 sprint terakhir

Contohnya : sehabis pemain sprint sebanyak 10 kali hasilnya adalah 6; 6,2; 6,5; 6,9; 7; 7,3;
7,7, 8; 8,5; 9; 9,5
Maka menghitungnya ialah 6,2 x 100 = 68,9 %
                                            9

Setelah itu bandingkan hasilnya dengan skala dibawah ini

90% keatas sangat bagus


85-89% bagus
80-84% rata-rata/sedang
79% kebawah
jelak/kurang

D. TEST DAYA EKSPLOSIFITAS

1.      Vertical Jump Test (lompat keatas)


Pemain harus melakukan :
-  Melumuri dahulu tangan dengan kapur. Ini fungsinya untuk memberikan tanda pada tembok.
-  Berdiri lurus dan tandai tembok tadi dengan tangan yang sudah dilumuri kapur
-  Lompatlah setinggi mungkin dan tandai lagi tembok.
Catatlah hasil terbaik dari tiga kali percobaan melompat tersebut.
Cara menghitungnya adalah : lompatan tertinggi – jangkauan tanpa melompat = eksplosif
power.
Setelah itu bandingkan dengan table berikut untuk mengetahui skala nilai pemain

65 cm keatas        = sangat bagus


60 cm                     =  bagus
55 cm                     = sedang
50 cm                     = kurang
45 cm kebawah    = sangat kurang

2.      Standing long jump test (melompat ke depan)


Pemain harus melakukan :
-         Pemain berdiri pada garis tumpuan untuk melompat
-       Lakukan lompatan dengan kedua kaki bersamaan dengan lutu ditekut serta mengyungkan
kedua tangan
-         Saat mendarat usahakan kedua kaki bersamaan
-         Catatlah hasil dari tiga kali percobaan dan ambillah yang terbaik.
-         Setelah itu bandingkan dengan table dibawah untuk mendapatkan nilai pemain.

3.0 meter ke atas            = sangat bagus


2,7 meter                          = bagus
2,5 meter                          = sedang
2,3 meter                          = kurang
2.0 meter kebawah        = sangat kurang

Test daya eksplosif ini sangat penting karena dalam sepakbola banyak sekali gerakan-gerakan
yang memerlukan daya eksplosif yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai