2. Balke
Untuk melakukan test ini caranya seperti pada cooper test namun yang berbeda hanyalah
pada waktunya saja, yaitu 15 menit. Dan setelah memperoleh hasil larinya tinggal
mencocokan pada table berikut.
Jarak Lari Vo2max
6000 meter 80 ml/kg/min
5600 meter 75 ml/kg/min
5200 meter 70.0 ml/kg/min
4800 meter 65.5 ml/kg/min
4400 meter 61.0 ml/kg/min
4000 meter 56.5 ml/kg/min
3600 meter 51.0 ml/kg/min
Vo2max sangatlah penting untuk terus ditingkatkan, karena hanya dengan peningkatan 10%
saja itu berarti :
- Pemain anda akan meningkat dua kali lipat jumlah sprint nya
- Meningkat hamper 25% pemain terlibat dalam permainan
- Daya jelajah pemain juga meningkat 20%
Sekarang banyangkan bila seluruh pemain kita vo2max nya meningkat. Pastilah
mempengaruhi juga jalannya atau hasil pertandingan. Karena pemain kita lebih bagus kondisi
fisiknya.
Cara pelaksanaanya sama seperti di atas. Hanya saja disini sprint maju semua dan yang hanya
sekali menyentuh cone A dengan tangan sebelum menuju ke D. Dan yang terpenting catat
hasilnya dan hitunglah rata-ratanya agar dapat digunakan untuk membandingkan hasilnya
(melihat kemajuan pemain).
4. Skill Test ( test untuk sprint, kecepatan dirbel, berputar dengan bola serta passing)
Cara melakukannya pemain diharuskan mendribel bola secepat mungkin dan sebisa mungkin
mengurangi kesalahan, memutari cone yang berada ditengah lalu lakukan passing kearah
gawang yang berukuran 1 meter. Selanjutnya pemain melakukan sprint secepat mungkin
kearah pojok yang terdapat bola dan ulangi seperti awal tadi. Lakukan skill test ini dua kali
( satu kali putaran menggunakan kaki kanan dan satu kali putaran menggunakan kaki kiri ).
Jangan lupa mencatat waktu tempuh pemain, catat jumlah gol yang tercipta serta catat
beberapa kesalahan yang dilakukan pemain. Untuk hasilnya bisa melihat contoh di bawah ini.
Nama Waktu Waktu Rata- Gol Gol Rata- Kesalahan Kesalahan Rata-
Pemain kanan kiri rata kiri kanan rata kiri kanan rata
wiwa 15 detik 14 detik 4 4 4 x - 0,5
Cara pelaksanaannya yaitu pemain melakukan 10 kali sprint secepat mungkin dari cone A ke
cone B, lalu jogging dari cone B ke cone C ke cone A. Pemain yang melakukan jogging dari
cone B sampai ke cone A disedikan waktu 30 detik. Jangan lupa catat hasilnya.
Rumus menghitung kemampuan recovery pemain diantara sprint adalah :
Sprint terlambat – sprint tercepat = Sprint Fatigue
Misalnya : sprint tercepat/paling cepat wiwa dari 10 kali sprint adalah 6,5 detik, dan sprint
paling lambat adalah 8 detik. Maka hasilnya yaitu, 8 – 6,5 = 1,5 detik. Itulah hasil dari sprint
fatigue, semakin hasilnya mendekati 0,0 detik itu semakin bagus, dikarenakan sprint fantigue
maksimalnya adalah 0,0 detik.
Contohnya : sehabis pemain sprint sebanyak 10 kali hasilnya adalah 6; 6,2; 6,5; 6,9; 7; 7,3;
7,7, 8; 8,5; 9; 9,5
Maka menghitungnya ialah 6,2 x 100 = 68,9 %
9
Test daya eksplosif ini sangat penting karena dalam sepakbola banyak sekali gerakan-gerakan
yang memerlukan daya eksplosif yang tinggi