Anda di halaman 1dari 5

VOLUME OKSIGEN MAXIMUM (VO2MAX) Seberapa penting VO2max bagi pemain sepakbola??

Seorang pemain sepakbola dengan nilai VO2max semakin tinggi, maka semakin
bagus staminanya. Begitupun sebaliknya semakin rendah nilainya, semakin
A. Apa itu VO2max? rendah staminanya. Sangat mudah melihat perbandingan kedua hal tersebut.
Rata-rata pemain Eropa bisa berlari dengan kekuatan tinggi selama 2×45 menit
Dalam olahraga istilah VO2max tentu bukanlah asing. VO2max adalah volume karena nilai VO2max tinggi diatas rata-rata pemain Indonesia.
maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan
yang intensif. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh Sedangkan para pemain Timnas Indonesia kelihatan sekali stamina mereka
yang dinyatakan dalam milliliter/menit/kg berat badan. akan menurun setelah memasuki menit ke-60 karena nilai VO2max-nya jauh
dibawah para pemain asing. Pemain Timnas Indonesia dengan nilai VO2max-
Kita perlu ketahui juga faal (mekanisme/kerja) dari tubuh manusia. Setiap sel nya tertinggi hanya dimiliki M. Taufiq dengan nilai VO2max 60. Standar nilai
membutuhkan oksigen untuk mengubah energi makanan menjadi ATP VO2max-nya pemain Indonesia, biasanya hanya 56, sedangkan pemain asing
(Adenosine Triphosphate) yang siap pakai untuk kerja tiap sel yang paling rata-rata 60. Dengan nilai standar tersebut, masih banyak pemain timnas yang
sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istrahat. Sel otot nilainya masih dibawah standar. Ini menjadi tantangan sendiri untuk
yang berkontraksi membutuhkan banyak ATP. Akibatnya otot yang dipakai meningkatkan nilai VO2max pemain. Karena salah satu letak kelemahan para
dalam latihan membutuhkan lebih banyak oksigen. Sel otot membutuhkan pesepakbola Indonesia adalah stamina yang tidak cukup untuk menjalani 90
banyak oksigen dan akan menghasilkan CO2. Kebutuhan akan oksigen dan menit pertandingan dengan tenaga prima.
CO2 yang dihasilkan dapat diukur melalui pernafasan kita.
B. Cara untuk mengukur tingkat VO2max seseorang
Tingkat kebugaran dapat diukur dari volume konsumsi oksigen saat latihan pada
kapasitas maksimum. Kelelahan atlet yang dirasakan akan menyebabkan Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat VO2max seseorang, diantaranya
turunnya konsentrasi. Metode Cooper Test, Beep Test, Balke Test, dan Harvard Step Test.

Cepat atau lambatnya kelelahan seorang atlet dapat diperkirakan dari kapasitas Contoh Cooper Test:
tubuh atlet. Kapasitas pergerakkan tubuh menunjukkan kapasitas maksimal
oksigen yang dipergunakan oleh tubuh (VO2max) . Dan seperti kita tahu, Cooper Test dilakukan dengan cara berlari selama 12 menit. Perlengkapan yang
oksigen merupakan bahan bakar tubuh. Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam dibutuhkan adalah lintasan lari dan stopwacth serta pencatat jarak tempuh.
melakukan setiap aktivitas berat maupun ringan.
Pelari melakukan pemanasan 10-15 menit, kemudian berlari selama 12 menit
Semakin banyak oksigen yang diserap oleh tubuh menunjukkan semakin baik dan dicatat jarak yang ditempuhnya sampai dengan 100m terdekat. Setelah
kinerja otot dalam bekerja. VO2max diukur dalam banyaknya oksigen dalam selesai berlari melakukan pendinginan.
mililiter per berat badan dalam kilogram per menit (ml/kg/min) . Tentu, semakin
tinggi VO2max seorang atlet maka juga akan memiliki daya tahan dan stamina Hasil yang ditempuh pelari selama 12 menit dicocokkan dengan Tabel
yang tinggi. Klasifikasi Cooper Test sebagai rumus yang sering dipergunakan untuk
pengukur VO2max:
Beep Test atau Tes Kebugaran Cardiovasculer

Tujuan tes ini untuk mengukur kapasitas aerobik/kebugaran dan ketahanan


Cardiovasculer seorang atlet.
Contoh:
Tes ini meliputi berlari terus menerus di antara dua garis yang berjarak 20 m
selama terdengar suara beep yang sudah direkam sebelumnya. Itulah sebabnya
Atlet A dalam 12menit menempuh jarak 2600 meter, maka VO2max-nya dihitung tes ini sering juga disebut ‘beep test’.
sebagai berikut:
Atlet berdiri di belakang garis pertama menghadap ke garis kedua, dan mulai
(2600 m – 504. 9) / 44. 73 = 46. 83881 ms/kg/min berlari sesuai aba-aba dari CD atau Tape. Kecepatan pada saat start pertama
sangat lambat. Atlet terus berlari di antara kedua garis, berbalik arah bila
Dibulatkan VO2max = 47 terdengar suara beep berikutnya. Sesudah sekitar satu menit, kecepatan suara
beep akan bertambah, dan tenggang suara beep menjadi lebih cepat.
Kemudian cocokkan dengan tabel klasifikasi tes cooper dibawah untuk
mengetahui kategorinya. Tabel klasifikasi DR. Kenneth Cooper: Ini akan berlangsung terus per satu menit (level). Bila atlet belum mencapai
garis pada waktu terdengar suara beep, dia harus menyelesaikannya dahulu
baru kemudian berbalik dan berusaha menyesuaikan kecepatan larinya di
antara dua beep. Demikian juga, apabila atlet sudah mencapai garis sebelum
terdengar beep, dia harus menunggu sampai terdengar beep.

Tes dihentikan bila atlet dua kali gagal mencapai garis (kurang dari 2 meter)
pada saat pembalikan dua kali berturut-turut. Waktu antara beep memendek
setiap menit (level).

Ada beberapa versi tes ini, tetapi versi yang banyak dipakai adalah yang dengan
kecepatan lari 8, 5 km/jam yang meningkat 0, 5 km/jam setiap menit.

Scoring:

Skor atlet ditunjukkan dengan level dan jumlah lari bolak-balik yang dicapai
sebelum mereka gagal menyesuaikan dengan rekaman beep. Skor ini bisa
dikonversikan ke dalam ‘VO2max equivalent score’ dengan menggunakan tabel
terlampir.
Standard: C. Latihan untuk meningkatkan VO2max

Standard yang disyaratkan untuk atlet djarum adalah di atas rata-rata baik untuk Endurance Training
pria maupun wanita.
Secara umum pengertian latihan endurance adalah aktivitas olahraga yang
Perlengkapan yang diperlukan: berlangsung lama, dengan intensitas relatif rendah. Latihan endurance adalah
olahraga atau latihan yang dilakukan dengan oksigen yang cukup untuk
Tempat datar yang rata dan tidak licin, Marking Cones atau kapur, Pita Meteran memenuhi kebutuhan pada waktu melakukan olahraga. Latihan aerobik ini
(20m), Shuttle Run Cd, CD Player dan Lembar Catatan. merangsang kerja jantung, pembuluh darah dan paru. Latihan aerobik adalah
latihan yang harus dilakukan dengan kecepatan tertentu, dan dalam waktu
Pertimbangan tambahan: tertentu. Kecepatan yang pasti sangat bervariasi, tetapi intensitas harus cukup
merangsang ambang anaerobik agar terjadi adaptasi fisiologis. Latihan aerobik
Tes ini adalah tes maksimal yang membutuhkan tingkat kebugaran yang biasanya berlangsung lama, sedangkan latihan yang berlangsung cepat
memadai. Tes ini tidak dianjurkan untuk atlet rekreasi ataupun mereka yang biasanya menggunakan system anaerobik.
memiliki gangguan kesehatan, cedera ataupun tingkat kebugaran yang rendah.
Metode Latihan
VO2max equivalent score
Untuk mengembangkan daya tahan aerobik dapat digunakan beberapa metode
antara lain:
A. 1. Continuous training, adalah latihan yang dilakukan tanpa jeda istirahat,
dilakukan secara terus menerus tanpa berhenti. Waktu yang digunakan untuk
latihan kontinyu relatif lama, antara 30- 60 menit. Latihan kontinyu
menggunakan intensitas 60-80% dari kemampuan maksimum. Latihan yang
baik antara 3-5 hari perminggunya. Ada bermacam-macam bentuk latihan
kontinyu seperti: jogging, jalan kaki, lari di atas treadmill, bersepeda statis,
bersepeda, atau berenang.

A. 2. Interval training, atau latihan berselang adalah latihan yang bercirikan


adanya interval selingan istirahat/recovery. Bentuknya bisa interval running atau
interval swimming. Latihan interval biasanya menggunakan intensitas tinggi,
yaitu 80-90% dari kemampuan maksimal. Waktu (durasi) yang digunakan antara
2-5 menit. Lama istirahat antara 2-8 menit. Perbandingan latihan dengan
istirahat adadah 1:1 atau 1:2. Repetisi pengulangan kira-kira 3-12 kali.

A. 3. Sirkuit training, dirancang selain untuk mengembangkan kapasitas paru,


juga untuk mengembangkan kekuatan otot. Sirkuit training merupakan bentuk
latihan yang terdiri dari beberapa pos (station) latihan yang dilakukan secara
berurutan dari pos satu sampai pos terakhir. Jumlah pos antara 8-16.
D. Prinsip-prinsip latihan 3. Durasi latihan (time)

1. Intensitas latihan Durasi minimal yang harus dilakukan pada aktivitas aerobik adalah 15-20 menit.
Individu dengan tingkat kebugaran rendah tidak bereaksi terhadap durasi latihan
Intensitas latihan merupakan komponen latihan yang sangat penting dikaitkan yang panjang, atau berintensitas tinggi.
dengan komponen kualitas latihan yang dilakukan dalam kurun waktu yang
diberikan. Intensitas adalah fungsi kekuatan rangsangan syaraf yang dilakukan Penelitian terbaru membuktikan bahwa untuk mendapatkan kebugaran yang
dalam latihan, kuatnya rangsangan tergantung dari beban kecepatan gerakan, lebih besar, latihan lebih lama dari 35 menit, hal ini mungkin karena proporsi
variasi interval atau istirahat diantara ulangan. Untuk mengembangkan daya metabolisme lemak terus naik pada 30 menit pertama latihan. Karena itu untuk
tahan paru dan jantung intensitas latihan sering diukur menggunakan denyut mendapatkan kebugaran, kontrol berat badan dan keuntungan metabolisme
jantung. Membuat zona latihan daya tahan paru jantung sebagai berikut: lemak, dan untuk menurunkan lipid darah, perlu menambah durasi latihan. Tidak
ada bukti yang meyakinkan untuk merekomendasikan latihan melebihi 60 menit.
Bagi atlet yang berlatih lebih 60 menit, bertujuan memantapkan stamina, bukan
untuk mendapatkan kesehatan. Sedangkan untuk mendapatkan kesehatan
hanya memerlukan durasi latihan antara 15-60 menit per sesi latihan.

E. Hubungan VO2max dengan hasil akhir pertandingan

Hasil akhir pertandingan ditentukan banyak hal; faktor keberuntungan, faktor


taktis, faktor non teknis, faktor kehebatan pemain dan tim dan tentu saja faktor
kebugaran tim baik secara individu maupun secara keseluruhan tim.

Sering kali pemain kelelahan ketika melewati menit 60 keatas. Hal ini terutama
2. Frekuensi latihan disebabkan karena saat pemain dibentuk di masa muda intensitas latihan
kurang bagus, asupan gizi tidak menunjang serta penjadwalan latihan teralu
Frekuensi menunjuk pada jumlah latihan perminggunya. Secara umum, dekat (overtraining) atau teralu jauh (undertraining).
frekuensi latihan lebih banyak, dengan program latihan lebih lama akan
mempunyai pengaruh lebih baik terhadap kebugaran paru jantung. Frekuensi Lalu, apa hubungan antara tingkat kebugaran yang rendah dengan hasil akhir
latihan yang baik untuk menjaga kesehatan sebanyak 3 kali perminggu dan 6-7 sebuah pertandingan?
kali perminggu untuk atlet endurance. Latihan dengan frekuensi tinggi membuat
tubuh tidak cukup waktu untuk pemulihan. Kegagalan menyediakan waktu
Apa sebenarnya VO2max itu? VO2max adalah kemampuan maksimal tubuh
pemulihan yang memadai akan dapat menimbulkan cedera. Tubuh
seseorang untuk menyalurkan dan menggunakan oksigen saat melakukan
membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap rangsangan latihan, pada
olahraga berat. Intinya, semakin besar kemampuan seseorang menyerap
umumnya membutuhkan waktu lebih dari 24 jam. Semakin bertambah usia
oksigen semakin bagus pula kondisi fisiknya terutama dalam hal endurance.
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan. Pada kenyataannya,
Seorang pemain bola mutlak harus memiliki VO2max tinggi karena permainan
individu yang tidak terlatih membutuhkan waktu 48 jam untuk pemulihan dan
sepak bola berlangsung 90 menit dan sangat menguras tenaga.
beradaptasi dengan rangsangan latihan.
Nah, masalahnya, standard pemain nasional rata-rata jauh di bawah standard
dunia internasional. Standard VO2max dunia internasional sebagai berikut:

Penjaga gawang : 51

Bek sayap : 62

Bek tengah : 56

Gelandang : 62

Striker : 60

Perbedaan standard VO2max berdasarkan posisi memang lumrah karena ada


posisi yang menuntut kinerja yang lebih keras dibandingkan posisi lainnya.
Seorang gelandang bertahan paling sering adalah pemain yang memiliki
VO2max tertinggi dalam sebuah tim.

Lalu apa hubungannya VO2max dengan hasil akhir pertandingan? Logis saja:
kalau pemain memiliki angka VO2max yang memadai dia akan mampu untuk
berlari lebih jauh serta melakukan sprint lebih sering dalam sebuah
pertandingan. Alhasil apa yang terjadi? Tingkat keterlibatan seorang pemain
dalam sebuah pertandingan akan meningkat. Bayangkan kalau semua pemain
bugar sehingga lebih jauh berlari, lebih sering melakukan sprint dan pada
akhirnya lebih terlibat dalam pertandingan, apa yang akan terjadi? Gol bisa
dicetak. Gol balasan bisa terhindarkan. Pertahanan lebih ketat dan serangan
berlangsung lebih acak.

Dengan kata lain, besar kemungkinan, hasil akhir akan berubah!

Harapan ke seluruh pelatih untuk bekerja keras meningkatkan level VO2max


dari usia 13 tahun sebagai motivasi gunakan statistik berikut ini:

“untuk setiap 10 persen peningkatan VO2max maka akan bisa berlari 20% lebih
jauh dari sebelumnya, melakukan sprint 2x lebih sering dari sebelumnya dan
akan terlibat hampir 25% lebih banyak dalam sebuah pertandingan”.

Anda mungkin juga menyukai