Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

(Status Konservasi Hiu dan Pari di Indonesia)

Dosen Pengampu : Prof. Ir. I Wayan Arthana, MS., Ph. D


Ir. I Wayan Restu, M. Si
Dr. Nyoman Dati Pertami, S. P., M. Si
Asisten Dosen : Muhammad Bisma

Disusun oleh:
Ni Komang Putri Wulandari
2013521011

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2022
Review Jurnal 1
Judul Status Konservasi Ikan Terancam Punah yang Diperdagangkan
Keluar Kota Sorong (Studi Kasus: Ikan Hiu Berdasarkan
Identifikasi di Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sorong)
Jurnal Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan
Volume dan Halaman 3(1): 303-318.
Tahun 2021
Penulis Vista Dhea Nurastri dan Ilham Marasabessy
Riviewer Ni Komang Putri Wulandari
Tanggal 31 Mei 2022
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui komoditi produk,
spesies dominan dan status konservasi ikan hiu yang
diperdagangkan keluar Kota Sorong
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
aplikasi Microsoft excel untuk membuat klasifikasi jenis, ukuran,
berat dan status konservasi dalam bentuk matrik atau table
Hasil Penelitian Pada penelitian ini didapatkan hasil sebagai berikut.
1. Identifikasi Sirip Ikan Hiu yang Diperdagangkan Keluar
Kota Sorong
Berdasarkan hasil identifikasi sirip hiu yang berhasil di
identifikasi diketahui jenis Hiu yang diperdagangkan berupa 7
spesies dari famili Carcharhinidae (Carcharhinus falciformis,
Carcharhinus brevipinna, Carcharhinus melanopterus,
Carcharhinus leucas, Carcharhinus amblyrhynchos,
Carcharhinus sorrah, Carcharhinus limbatus) dan 2 spesies dari
famili Hemigaleidae (Hemipristiselongata, Paragaleustengi).
2. Perdagangan dan Status Konservasi Komoditi Ikan Hiu
Keluar Kota Sorong
Informasi perdagangan komoditi hiu dan pari paling tinggi pada
bulan November yaitu 20.446.92 Kg dan paling rendah pada
bulan Juli yaitu 437 Kg. Jumlah komoditi hiu terbanyak dari
spesies Hiu Lanjaman (C.falciformis) sebanyak 8.667,5 Kg terdiri
dari sirip berjumlah 537,5 Kg, daging 7800 Kg, kulit 230 Kg dan
tulang sebanyak 100 Kg, sedangkan spesies Hiu Garuda/Monas
(Hemipristis elongate) hanya sirip yang diperdagangkan sebanyak
2 Kg. Secara umum total jumlah komoditi (sirip, daging, kulit,
tulang dan minyak) hiu yang diperdagangkan keluar Kota Sorong
sebanyak 10.464,42 Kg.
Status konservasi (IUCN Red List) spesies yang diperdagangkan
ialah spesies S.zygaena kategori Endangered (terancam). Spesies
C.falciformis, C.amblyrhynchos, C.brevipinna, C.Leucas,
C.limbatus, C.melanopterus, C.sorrah termasuk kategori Near
Threatened (hampir terancam). Spesies C.sorrah, Paragelus tengi
termasuk kategori Data Deficient (minim data). Spesies
Hemipristis elongata termasuk kategori Vulnerable (rawan).
Kesimpulan Hiu yang diperdagangkan di Kota Sorong terdiri dari famili
Carcharhinidae dan famili Hemigaleidae. Bagian Hiu yang
diperdagangkan berupa sirip, daging, kulit, tulang, minyak.
Perdagangan hiu ini menyebabkan status konservasi hiu di Kota
Sorong termasuk kategori terancam, hampir terancam, minim data
dan rawan.
Review Jurnal 2
Judul Aspek Biologi dan Status Konservasi Hiu di Pelabuhan Perikanan
Muncar, Kabupaten Banyuangi

Jurnal Prosiding Simposium Nasional Hiu Pari Indonesia


Volume dan Halaman 1(1): 307-313.
Tahun 2019
Penulis Helmi Caesar, Maria Ulfah, Edy Miswar, Ranny Ramadhani
Yuneni
Riviewer Ni Komang Putri Wulandari
Tanggal 1 Juni 2022
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui status konservasi
dan jenis-jenis hiu yang didaratkan di pelabuhan perikanan
Muncar serta menganalisis parameter biologi mengunakan nisbah
kelamin dan hubungan panjang dan berat.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengumpulan
data berupa spesies, panjang total, panjang cagak, panjang sirip
dorsal, panjang sirip ventral, panjang sirip lower lobe, panjang
organ clasper apabila jantan, berat, jenis kelamin, dan jumlah
anakan apabila betina serta perhitungan jumlah dari masing-
masing jenis hiu yang tertangkap.
Hasil Penelitian Pada penelitian ini didapatkan hasil penelitian sebagai berikut.
1. Jenis dan Status Konservasi
Jenis spesies Hiu Carcharhinus falciformis mendominasi hasil
tangkapan hiu sebanyak 154 ekor dari total keseluruhan 397 ekor.
Spesies Hiu di Muncar terdiri dari 9 famili hiu yang tergolong
kedalam 13 genus dan 24 spesies. Spesies yang didaratkan di
Pelabuhan Perikanan Muncar terdiri dari spesies Alopias
pelagicus, Carcharhinus sorrah, Carcharhinus falciformis,
Carcharhinus amblyrhynchos, Carcharhinus obscurus,
Carcharhinus melanopterus, Carcharhinus brevipinna,
Carcharhinus limbatus, Carcharhinus leucas, Galeocerdo
cuvier, Triaenodon obesus, Prionace glauca, Centrophorus
isodon, Centrophorus lusitanicus, Centrophorus moluccensis,
Centrophorus niaukang, Centrophorus sp, Hemitriakis
indroyonoi, Mustelus manazo, Hydrolagus lemures, Isurus
paucus, Sphyrna lewini, Squalus sp, dan Zameus squamulosus.
Berdasarkan IUCN Red List Hiu Muncar dikategorikan:
- Kategori Endangered (EN) atau terancam yaitu spesies
Sphyrna lewini,
- Kategori Vulnerable (VU) atau rawan yaitu spesies Alopias
pelagicus, Carcharhinus obscurus, Centrophorus lusitanicus,
Isurus paucus
- Serta spesies lainnya termasuk kategori Near Threatened
(NT)/ hampir terancam
Tiga spesies Hiu Muncar berada pada status Appendiks II CITES
atau mengalami eksploitasi berlebihan yaitu spesies Carcharhinus
falciformis, Sphyrna lewini, dan Alopias pelagicus.
2. Nisbah Kelamin
- Spesies Carcharhinus falciformis dan Carcharhinus sorrah
tidak terdapat perbedaan nyata nisbah kelamin sehingga masih
ideal untuk mempertahankan kelestariannya.
- Spesies Sphyrna lewini jenis kelamin jantan jauh mengungguli
dari jenis betina sehingga sulit dalam perkembangbiakannya.
3. Hubungan Panjang dan Berat
Berdasarkan 3 spesies Hiu dominan didapatkan spesies
Carcharhinus falcifromis dan Sphyrna lewini menunjukkan sifat
pertumbuhan allometrik negatif dimana pertumbuhan panjang
lebih dominan dibandingkan pertumbuhan berat, sedangkan
Carcharhinus sorrah mengalami sifat pertumbuhan isometrik
yaitu pertumbuhan panjang berbanding lurus dengan pertumbuhan
berat.
Kesimpulan Hiu yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Muncar terdiri dari
spesies Alopias pelagicus, Carcharhinus sorrah, Carcharhinus
falciformis, Carcharhinus amblyrhynchos, Carcharhinus
obscurus, Carcharhinus melanopterus, Carcharhinus brevipinna,
Carcharhinus limbatus, Carcharhinus leucas, Galeocerdo
cuvier, Triaenodon obesus, Prionace glauca, Centrophorus
isodon, Centrophorus lusitanicus, Centrophorus moluccensis,
Centrophorus niaukang, Centrophorus sp, Hemitriakis
indroyonoi, Mustelus manazo, Hydrolagus lemures, Isurus
paucus, Sphyrna lewini, Squalus sp, dan Zameus squamulosus.
Banyaknya pemburuan hiu menyebabkan status konservasi Hiu di
Pelabuhan Perikanan Muncar dikategorikan terancam, rawan dan
hampir terancam. Parameter biologi nisbah kelamin hiu
menunjukkan spesies yang nisbahnya seimbang dan jantan yang
mengungguli betina. Selain itu, pola pertumbuhan Ikan Hiu juga
ada yang isometrik dan alometrik.
Review Jurnal 3
Judul Identifikasi Molekuler dan Status Konservasi Ikan Pari Hiu
(Rhinidae) yang didaratkan di Pulau Bangka.

Jurnal Journal of Fisheries and Marine Research


Volume dan Halaman 5(1): 61-69.
Tahun 2021
Penulis Siti Aisyaha dan Arthur Muhammad Farhabya
Riviewer Ni Komang Putri Wulandari
Tanggal 1 Juni 2022
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi Pari Hiu secara
molekuler (mtDNA), menganalisis filogenetik untuk rekonstruksi
hubungan kekerabatan antara organisme dan menentukan status
konservasi dan perdagangan Pari Hiu yang didaratkan di Pulau
Bangka.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode identifikasi molekuler dengan
menggunakan gen COI mtDNA. Penyusunan filogenetik dalam
penelitian ini menggunakan metode Neighbor-Joining
Hasil Penelitian Pada penelitian ini didapatkan hasil penelitian sebagai berikut.
- Teridentifikasi jenis Pari Hiu Rhina ancylostoma (Bowmouth
Guitarfish, Shark Ray) dengan tingkat kemiripan sekuen
sebesar 100%.
- Pohon kekerabatan (filogenetik) ketiga sampel ikan Pari Hiu
yang didaratkan di Pulau Bangka memiliki urutan sekuen yang
identik dengan Rhina ancylostoma dan berada dalam cluster
yang sama
- Berdasarkan status konservasinya, spesies Rhina ancylostoma
masuk dalam kategori Critically Endangered (CR). Critically
Endangered (sangat terancam) adalah status konservasi yang
diberikan kepada spesies yang menghadapi risiko kepunahan
di waktu dekat.
Kesimpulan Ikan Pari Hiu yang ditemukan memiliki kemiripan 100% dengan
spesies Rhina ancylostoma. Ketiga sampel Pari Hiu memiliki
urutan sekuen yang identik dengan Rhina ancylostoma pada
identifikasi filogenetik. Dimana Pari Hiu ini masuk dalam
kategori sangat terancam keberadaannya.
Review Jurnal 4
Judul Identifikasi Jenis dan Status Konservasi Ikan Pari yang
Diperdagangkan Keluar Kota Sorong pada Loka Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan Laut Sorong

Jurnal Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan


Volume dan Halaman 3(1): 290-302.
Tahun 2021
Penulis Ilham Marasabessy
Riviewer Ni Komang Putri Wulandari
Tanggal 1 Juni 2022
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi jenis dan status
konservasi ikan pari yang diperdagangkan keluar Kota Sorong
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskritif kualitatif dengan
aplikasi Microsoft Excel yang bertujuan mengklasifikasikan jenis
dan status konservasinya.
Hasil Penelitian Pada penelitian ini didapatkan hasil penelitian sebagai berikut.
1. Perdagangan Komoditas Ikan Pari
Sebanyak 13 pengusaha asal sorong yang melakukan perdagangan
komoditas ikan pari selama tahun 2020 dari bulan Januari –
November. Perdagangan Ikan Pari keluar Kota Sorong dengan
lokasi tujuan pengiriman yaitu Surabaya, Jakarta, Makassar, Bau-
bau dan terdapat satu tujuan ekspor yaitu Hongkong.
2. Identifikasi Sirip dan Status Sumberdaya Ikan Pari
Dari hasil identifikasi sampel produk sirip pari asal sorong
terdapat 3 spesies ikan pari yang teridentifikasi yaitu Pari Kikir
(Glaucostegus typus), Pari Lontar (Rhyncobatus australiae), dan
Pari Kekeh/Kupu-kupu (Rhina ancylostoma).
Status konservasi:
Pari Kekeh/Kupu-kupu, Pari Kikir dan Pari Lontar (Rhynchobatus
ausraliae) termasuk spesies ikan yang terancam punah (Critically
Endangered/CR) karena populasinya terus menurun dan
kerusakan habitat mengancam populasinya. Kelompok pari ini
juga masuk ke dalam Apendiks II CITES pada Agustus 2019 yang
artinya perdagangannya antar negara harus dikelola untuk
menjamin pemanfaatannya tidak mengancam kelestariannya.
Kesimpulan Jenis ikan pari yang diperdagangkan di Kota Sorong terdiri dari
Pari Kikir (Glaucostegus typus), Pari Lontar (Rhyncobatus
australiae), dan Pari Kekeh/Kupu-kupu (Rhina ancylostoma).
Selain itu, status konservasi pari di Kota Sorong termasuk spesies
terancam punah dan diburu terus-menerus.
Review Jurnal 5
Judul Keanekaragaman Spesies dan Status Konservasi Ikan Pari di
Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke Jakarta Utara

Jurnal Jurnal Biodjati


Volume dan Halaman 3(1): 23-35.
Tahun 2018
Penulis Fahma Wijayanti, M. Pandu Abrari dan Narti Fitriana
Riviewer Ni Komang Putri Wulandari
Tanggal 1 Juni 2022
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman
spesies ikan pari di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke dan
bagaimanakah status konservasi ikan pari di Tempat Pelelangan
Ikan Muara Angke
Metode Penelitian Penelitian ini menggunaan metode purposive sampling dengan
survei yang bersifat deskriptif untuk mengetahui gambaran hasil
identifikasi keanekaragaman spesies dan status konservasi dari
ikan pari
Hasil Penelitian Pada penelitian ini didapatkan hasil penelitian sebagai berikut.
1. Biodiversitas Ikan Pari di TPI Muara Angke
Famili ikan pari yang paling banyak ditemukan adalah famili
Dasyatidae sebanyak 7 spesies, famili Myliobatidae sebanyak 2
spesies, famili Rhinobatidae sebanyak 2 spesies, sedangkan famili
yang paling sedikit spesiesnya adalah famili Rhincobatidae,
Gymnuridae, Rhinopteridae yang masing-masing hanya terdapat 1
spesies saja dari tiap famili.
Ikan pari yang ditemukan di TPI Muara Angke yaitu dari spesies
A. ocellatus, A. nichofii, G. thouin, H. gerrardi, H. uarnacoides,
Gymnura poecilura, H. uarnak, H.undulata, H. walga, N. kuhlii,
P. atrus, R. australiae, N. kuhlii dan R. Javanica
2. Status Konservasi Ikan Pari di TPI Muara Angke Jakarta
Utara
- Terdapat 9 spesies yang masuk kedalam kategori rentan atau
vulnerable (VU) yaitu A. nichofii, R. javanica, G. typus, G.
thouin, R. australiae, H. undulata, H. uarnak, H. uarnacoides,
H. gerrardi.
- Terdapat 3 spesies yang masuk kedalam kategori terancam
near threatened (NT), yaitu A. ocellatus, H. walga dan G.
poecilura.
- Terdapat 2 spesies ikan pari yang masuk kedalam kategori
kekurangan data atau data deficient (DD) yaitu N. kuhlii dan P.
atrus.
Kesimpulan Ikan Pari yang ditemukan di Muara Angke dominan berasal dari
famili Dasyatidae, Myliobatidae, Rhinobatidae, Rhincobatidae,
Gymnuridae, Rhinopteridae. Status konservasi ikan Pari juga
terbagi dalam kategori rentan, terancam dan kekurangan data.

Anda mungkin juga menyukai