Anda di halaman 1dari 6

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

VOLUME 23 No. 04 Desember • 2020 Halaman 127 - 132

Artikel Penelitian

PENANGANAN KOMPLAIN DI RUMAH SAKIT

THE COMPLAINTS HANDLING IN THE HOSPITAL

Irene Waine1 * , Andreasta Meliala2 , Valentina Dwi Yuli Siswianti3


1
Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
2
Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
3
Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta
1,2
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT ABSTRAK
Background: Complaint management is a strategy used by agen- Latar Belakang: Manajemen komplain adalah strategi yang di-
cies in dealing with consumer complaints. Seeing consumer com- gunakan instansi dalam menangani keluhan konsumen. Melihat
plaints is an opportunity for agencies to retain consumers. Through keluhan konsumen merupakan peluang bagi instansi untuk mem-
an effective complaint handling process, information from customers pertahankan konsumen. Melalui proses penanganan keluhan yang
will be obtained as input in improving and developing agency service efektif akan didapatkan informasi yang berasal dari pelanggan seba-
activities. Complaints are a form of dissatisfaction with information gai masukan dalam meningkatkan dan mengembangkan kegiatan
or services received. Thus, complaints can solve customer dissatis- pelayanan instansi. Komplain adalah bentuk ketidakpuasan infor-
faction problems in hospital services to improve hospital quality. masi atau pelayanan yang diterima. Sehingga, keluhan dapat men-
Objective: This study aims to evaluate the effectiveness of handling jadi dasar dalam menyelesaikan masalah ketidakpuasan pelanggan
complaints at the Panti Rapih Hospital. dalam pelayanan di rumah sakit untuk meningkatkan kualitas rumah
Methods: This research is qualitative. Subjects in the study were sakit.
ten officers who often handled complaints. The study was con- Tujuan: Penelitian bertujuan mengevaluasi pelaksanaan efektivitas
ducted in May-June 2019 at Panti Rapih Hospital. penanganan komplain Rumah Sakit Panti Rapih.
Results: The availability of supporting facilities is adequate, includ- Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sub-
ing complaint channels via SMS, email, via telephone, suggestion jek dalam penelitian adalah 10 petugas yang sering menangani
box, complaint sheet. All staff have received training in effective keluhan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni Tahun 2019 di
communication. The flow and procedures for handling complaints Rumah Sakit Panti Rapih.
have been maximized. However, their many complaints are still Hasil: Ketersediaan fasilitas pendukung sudah memadai, di-
repeated. The process of monitoring and evaluating complaint han- antaranya: saluran pengaduan melalui sms, email, via telepon, ko-
dling reporting documentation has been running optimally. The tak saran, lembar pengaduan. Semua staf sudah mendapat pelati-
response time for handling complaints is perfect because all cases han komunikasi efektif. Alur dan prosedur penanganan keluhan
are handled on average 1x24 hours, the response time reaches sudah maksimal. Namun, terdapat banyak keluhan yang sama
95%. masih berulang. Proses dokumentasi pelaporan monitoring dan
Conclusion: The handling of complaints at the Panti Rapih Hospital evaluasi penanganan komplain sudah berjalan secara maksimal.
has been maximized but ineffective. The handling is not yet effective Response time penanganan keluhan sangat baik karena semua ka-
because the information system process does not support the com- sus rata-rata tertangani 1x24 jam, response time mencapai 95%.
plaint handling process, for example, the delivery of information to Kesimpulan: Penanganan keluhan di Rumah Sakit Panti Rapih
patients who have not been able to in real-time. The mechanism for sudah maksimal namun belum efektif. Belum efektifnya penan-
handling complaints is carried out by submitting complaints verbally ganan dikarenakan proses sistem informasi yang belum maksimal
and in writing to the maximum extent. dalam mendukung proses penanganan keluhan. Misalnya dalam
penyampaian informasi kepada pasien yang belum dapat real time.
Keywords: costumer complaint response, handling complaint, hos- Mekanisme penanganan keluhan dilakukan dengan menyampaikan
pital keluhan secara lisan dan tulisan sudah jalan secara maksimal.

Kata Kunci: manajemen keluhan, respons keluhan pelanggan,


rumah sakit

* Penulis Korespondensi. Email: eirenewaine83@gmail.com


I. Waine, dkk: Penanganan Komplain di Rumah Sakit

PENDAHULUAN karena pasien merasa tidak mendapat penjelasan


Orientasi pelayanan Rumah Sakit lebih respon- tentang risiko operasi, sedangkan dokter merasa
sif terhadap pelanggan (pasien) melalui upaya un- sudah menjelaskan secara lisan.5 Keluhan pada
tuk lebih mengenal, melayani, dan memuaskan ke- pelayanan kesehatan yang disampaikan oleh pasien
butuhan serta keinginan pasien dengan memperbaiki serta keluarga dapat menggambarkan penyebab ter-
serta meningkatkan kualitas pelayanan mengikuti jadinya masalah atau keluhan dalam proses per-
perkembangan zaman. Rumah sakit dituntut lebih awatan pasien. Misalnya: kesalahan medis, pelang-
responsif dalam menyikapi setiap perubahan yang garan standar klinis, komunikasi yang buruk. Hal ini
sedang terjadi. Apabila rumah sakit tidak respon- tidak dapat diketahui melalui sistem monitoring ke-
sif, maka rumah sakit tertinggal atau ditinggalkan selamatan dan kualitas, seperti pelaporan insiden,
pelanggan.1 Keluhan tentang pelayanan kesehatan tinjauan kasus, dan manajemen risiko.8 Sehingga,
tidak hanya terjadi di Indonesia, di Finlandia, keluhan rumah sakit memerlukan penanganan keluhan untuk
terjadi mayoritas 80% terhadap pelayanan dokter, 8% mengatasi masalah pelayanan.9
perawat dan 5% dokter gigi.2 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta merupakan
Beberapa keluhan pelanggan adalah keluhan rumah sakit kelas B milik swasta di Yogyakarta dan
terkait pemeriksaan dan perawatan medis, perilaku dikelola Yayasan Panti Rapih. Rumah Sakit memi-
penyedia layanan yang kurang baik, tidak respon- liki berbagai macam pelayanan yang dikelompokkan
sif, dan fasilitas tidak memadai, lingkungan rumah menjadi pelayanan umum, spesialis, dan penunjang.
sakit kurang bersih (kotor, kamar mandi rusak), kom- Berdasarkan hasil analisis keluhan di Rumah Sakit
plikasi medis serta kematian. Berdasarkan data Lem- Panti Rapih selama tahun 201, terdapat 502 komplain
baga Bantuan Hukum (LBH) dan Yayasan Penguatan pelanggan. Kejadian keluhan yang berkaitan dengan
Partisipasi Inisiatif dan Kemitraan masyarakat (YAP- semua profesi atau SDM sebanyak 219 kasus den-
PIKA) tahun 2011, keluhan terhadap pelayanan pub- gan permasalahan komunikasi, sikap, dan kedisiplinan
lik, terutama pelayanan kesehatan mendapat nilai petugas. Sebanyak 142 keluhan pasien terjadi karena
tertinggi, sebesar 19%. Sehingga, pelayanan pub- sistem. Sedangkan, 48 keluhan pasien ditemukan ter-
lik di Indonesia perlu mendapatkan perhatian secara hadap keluhan pelayanan loket BPJS di rawat jalan
serius adalah pelayanan kesehatan.3 Menurut KARS, dan rawat inap.
keluhan medis adalah saran dan masukan yang dis- Berdasarkan masalah di atas, dampak yang akan
ampaikan oleh pasien baik lisan maupun tulisan yang terjadi apabila penanganan keluhan tidak diatasi se-
mengandung unsur atau bersifat medis tentang keti- cara baik adalah kepercayaan pelanggan dan citra
daksesuaian prosedur pelayanan atau tindakan ke- rumah sakit, serta pendapatan rumah sakit yang tu-
dokteran yang didapatkan pasien di rumah sakit.4,5 run. Sehingga, rumah sakit membutuhkan analisis
Penelitian lain pada salah satu rumah sakit pe- penanganan keluhan yang baik dalam hal mener-
merintah di Sijunjung menyebutkan kepuasan pasien ima, mengelola, memutuskan, memecahkan, men-
terhadap pelayanan di rumah sakit dapat memenuhi cari solusi penyelesaian kasus keluhan pasien, dan
harapan pasien 89,01%, 9,4% mutu pelayanan ku- tindak lanjut penanganan keluhan dalam rangka
rang baik, 29,2% data menggambarkan penan- meningkatkan dan mempertahankan mutu, kualitas
ganan keluhan kurang baik.6 Sedangkan, penelitian di dan citra rumah sakit. Secara umum, penelitian ini
salah satu RSU Tangerang Selatan terhadap penan- bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan efektivitas
ganan keluhan pada pelayanan kesehatan meny- penanganan keluhan di Rumah Sakit Panti Rapih.
atakan bahwa penanganan masih kurang optimal
karena belum terlaksana dengan baik. 36,74% METODE
keluhan tidak tertangani karena petugas penanganan Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif un-
keluhan yang tidak pernah mengikuti pelatihan khusus tuk mengetahui penanganan keluhan pasien di Unit
penanganan keluhan pasien, sarana dan prasarana Humas, Poli Rawat Jalan, Rawat Nginap, Apotek,
penunjang untuk penanganan keluhan kurang men- KMKP, Rekam medik, Keuangan di Rumah Sakit Panti
dukung, dan pemberian solusi masih kurang. Hal ini Rapih, Yogyakarta. Populasi penelitian adalah petu-
mengakibatkan pengambilan tindakan dan tindak lan- gas bagian humas yaitu, petugas yang menangani
jut penanganan keluhan belum terlaksana baik dan keluhan di masing-masing unit serta Komite Mutu dan
maksimal.7 Keselamatan Pasien (KMKP). Penelitian dilakukan
Sebuah penelitian pada rumah sakit swasta di pada Bulan Mei sampai Juni tahun 2019. Teknik
tahun 2016, menyatakan terdapat 54 kejadian keluhan pengambilan sampel menggunakan maximum variant.
pasien. 31 keluhan terjadi karena komunikasi, salah Jumlah sampel penelitian adalah 10 orang dari
satu kejadian berpotensi menjadi tuntutan hukum rawat jalan dan rawat inap, humas dan KMKP. Kriteria

128 • Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 04 Desember 2020


I. Waine, dkk: Penanganan Komplain di Rumah Sakit

inklusi sampel adalah orang yang menangani kom- pasien dan keluarga adalah lahan parkir yang ku-
plain secara langsung yaitu kepala ruangan. Sedan- rang luas, kebersihan kamar mandi, fasilitas kamar
gkan, kriteria eksklusi sampel, yaitu orang yang tidak mandi yang rusak, jumlah kamar mandi yang masih
menangani komplain secara langsung yaitu perawat kurang, dan fasilitas kursi untuk di ruang tunggu
pelaksana. Metode pengambilan sampling adalah pasien yang masih kurang. Manajemen rumah sakit
teknik purposive sampling.10 Instrumen dalam peneli- Panti Rapih sudah membentuk unit yang bertang-
tian ini adalah peneliti sendiri, pedoman wawancara gung jawab untuk menangani komplain. Namun, kom-
mendalam (in depth interview), panduan observasi plain yang menyangkut masalah legitimasi bisa disam-
(check list), alat pencatat, alat perekam dan kamera. paikan langsung kepada direksi rumah sakit. Seluruh
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu: karyawan, petugas dan staf di rumah sakit Panti Rapih
sudah dipersiapkan dengan dengan baik untuk dapat
1) Sumber daya, pengembangan dan penyempur- menangani keluhan. Pelatihan komunikasi efektif dan
naan sumber daya termasuk suatu sistem in- pelatihan frontliner diberikan kepada seluruh petugas
formasi yang terintegrasi berbasis SIMRS dan termasuk perawat:
fasilitas pendukung lainnya untuk penanganan
keluhan sehingga akan lebih efektif dalam ”...untuk SDM sendiri kami ada pelatihan
penanganan keluhan; handling complaint ya. Sebenarnya tidak
2) Record, data mengenai keluhan yang telah sele- langsung ya, karena pelatihan yang di-
sai ditangani agar terlaporkan sesegera mungkin dapatkan adalah pelatihan untuk frontliner
untuk upaya perbaikan secara berkesinambun- rumah sakit yang salah satu di dalam-
gan sehingga keluhan yang sama tidak beru- nya itu ada pelatihan menanggapi keluhan
lang; pelanggan...”
3) Kecepatan penanganan keluhan, setiap keluhan (Informan 4)
mendapat respons dan ditangani dengan cepat
Proses
sesuai standar indikator yang ditentukan yaitu
Pasien dan keluarga pasien dapat menyampaikan
1x24 jam.
keluhan atau komplain secara lisan maupun secara
tertulis. Rumah sakit sudah menyiapkan sarana dalam
Waktu penyelesaian yang realistis diinformasikan bentuk kotak saran dan formulir keluhan. Pengelo-
kepada pasien dan setiap perkembangan atau kema- laan komplain dilakukan dengan mengelompokkan
juan penanganan keluhan yang sedang diselesaikan keluhan dalam empat kategori. Kemudian, kategori
dikomunikasikan kepada yang bersangkutan. Sedan- disesuaikan dengan indikator mutu yang sudah diten-
gkan, variabel terikat pada penelitian ini adalah efek- tukan. Alur penanganan komplain sudah sangat jelas.
tivitas penanganan keluhan, yaitu strategi penyelesa- Terdapat proses identifikasi keluhan, misalnya keluhan
ian masalah yang membutuhkan prosedur yang jelas ringan bisa langsung diselesaikan di unit pelayanan
dan terstruktur dengan baik agar dapat menyelesaikan terkait.
masalah serta didukung oleh sumber daya dan infras- Namun, keluhan yang sudah diselesaikan disam-
truktur yang memadai agar mendapatkan kinerja yang paikan ke humas untuk didokumentasikan. Proses
memuaskan pasien. akhir dalam penanganan komplain adalah pelaporan.
Analisis data dilakukan dengan menganalisis in- Selain mendokumentasikan keluhan, petugas penan-
formasi dari data yang dikumpulkan untuk menjawab ganan keluhan mencarikan solusi, menyampaikan so-
variabel yang akan diteliti, dan disajikan secara naratif. lusi serta memberikan umpan balik dengan response
Data dikelompokkan, kemudian diklasifikasikan dalam time yang telah ditentukan kepada pelanggan. Rumah
topik dan kategori berdasarkan hasil dan studi kepus- sakit akan mencarikan solusi yang tepat untuk mence-
takaan. Selanjutnya, hasil analisis data dinarasikan gah ketidakpuasan pasien:
menjadi suatu kesimpulan hasil penelitian.
”...Kemudian humas memediasi ke unit
HASIL terkait, kemudian mendampingi sampai
Input komplain itu teratasi. Kalau itu meli-
Sebagian besar keluhan yang sering terjadi adalah batkan bidang hukum maka ada dispo-
terkait perubahan jadwal praktik dokter. Selain itu, sisi dari direktur kepada bidang hukum un-
terdapat keluhan masalah nomor antrian, termasuk tuk menindaklanjuti, menganalisa kasus,
pemanggilan urutan pemanggilan antrian. Pada sampai pendampingan lawyer bila diper-
pelayanan BPJS, informasi pelayanan BPJS yang di- lukan...”
dapatkan pasien kurang jelas. Keluhan lain dari (Informan 4)

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 04 Desember 2020 • 129


I. Waine, dkk: Penanganan Komplain di Rumah Sakit

Petugas juga melakukan proses monitoring secara di RSUD DR. Ahmad Darwis, bahwa keterlambatan
rutin sebagai salah satu langkah perbaikan dan pen- dokter masuk ke ruangan poli yang mengakibatkan
ingkatan mutu pelayanan. pasien harus menunggu lama.11 Penelitian di RSUD
Kabupaten Sidoarjo juga menyatakan hal serupa, jad-
Output wal yang terpasang di lobi poliklinik eksekutif tidak
Keluhan pasien selalu mendapatkan solusi dan akurat dan bersifat tentatif. Pasien berharap agar
segera ditangani dan didokumentasikan diselesaikan dokter lebih on time sesuai jadwal yang ada.12 Dok-
dicatat dalam buku keluhan dan adanya pemberian ter harus mau membuat dan menepati jadwal praktik
status close. Keluhan berstatus close adalah keluhan yang tertulis. Sehingga, masalah jadwal praktik dok-
yang sudah selesai internal dan eksternal. Keluhan ter dapat teratasi. Hal yang sering menjadi pengham-
dianalisa oleh tim mutu dan keselamatan pasien. bat dalam penerapan standar kualitas pelayanan ke-
Tim mencari akar permasalahan dengan melibatkan sehatan adalah komitmen, sumber daya, partisipasi,
profesi terkait, seperti dokter untuk menentukan so- keterbatasan waktu, pemahaman, dan pemantauan
lusi. Setelah solusi ditentukan, tim menyampaikan yang kurang.13
kepada pasien atau keluarga pasien yang mem- Pelayanan yang sering mendapat keluhan dari
berikan keluhan: pasien terkait lamanya waktu tunggu obat. Hal
ini juga terjadi di beberapa rumah sakit, misalnya
”...Nah ya itu tadi, kalau untuk pencar- RSUD Bhakti Dharma Husada yang mempunyai waktu
ian solusinya jika kita itu merasa dalam tunggu obat yang masih belum sesuai dengan SPM.
satu dokumen satu bulan atau dalam Proses pelayanan yang paling lama adalah peracikan
waktu rekap tiga bulan itu ada instalasi obat dan adanya jeda yang lama dari proses peracikan
atau unit atau seksi yang keluhannya kok ke proses pembuatan etiket.14 Permasalahan dalam
hanya itu-itu saja, maka kami menggan- pelayanan farmasi juga ditemukan di Rumah Sakit
deng komite mutu dan keselamatan pasien Atma Jaya, yaitu penumpukan resep kareba Sistem
supaya bersama-sama dengan unit terkait Informasi Rumah Sakit (SIMRS) yang tidak up to date
mencari akar masalahnya. Harapannya dan komunikasi staf farmasi dengan staf rumah sakit
keluhan itu tidak terjadi lagi. Nah misalnya tidak efektif.15 Selain itu, salah satu faktor yang mem-
jika keluhan itu hanya cukup diselesaikan pengaruhi response time dalam pelayanan adalah
oleh bagian humas dan unit terkait, maka jumlah resep dalam pelayanan yang banyak.
kami mencari data ke unit terkait itu, dan Rumah Sakit Panti Rapih memiliki angka kunjun-
kami dari humas yang menghubungi apa gan yang tinggi setiap hari. Hal ini menyebabkan jum-
ya penyampai keluhan. Jika dalam keluhan lah resep yang dilayani oleh unit farmasi juga tinggi.
itu dirasa ada kaitannya dengan masalah Penelitian sebelumnya di Rumah Sakit Islam Jemur-
hukum, masuk ke sedang atau berat, maka sari juga menyatakan bahwa kejadian jumlah resep
kita biasanya konsultasi ke bagian hukum yang tinggi menyebabkan response time pelayanan
kesehatan. Sebaiknya langkah- langkah farmasi tidak sesuai dengan SPM.16 Pengelolaan
yang harus dilakukan seperti apa. Jika persepsi waktu tunggu yang baik dapat meningkatkan
itu membutuhkan koordinasi lebih dari dua cakupan pelayanan farmasi.16
atau tiga orang biasanya kami menyeleng-
Sarana dan fasilitas dalam penyampaian keluhan
garakan koordinasi internal dengan meng-
merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
hadirkan para dokter, kemudian kepala ru-
kualitas manajemen keluhan di rumah sakit. Misal-
ang yang terkait, kemudian penanggung
nya, kualitas pengelolaan keluhan yang lambat dan
jawab dari ruangan tersebut untuk mencari
tidak adanya penyampaian informasi dari rumah sakit
solusi, dan kemudian menghadirkan apa
kepada pasien terkait proses penanganan keluhan
ya penyampai keluhan, iya, untuk men-
yang disampaikan.17 Fasilitas pelayanan keluhan
jawab keluhannya bersama-sama dengan
pasien Rumah Sakit Panti Rapih adalah melalui cus-
menunjuk salah satu dari tim kita internal
tomer service, kotak saran, SMS, dan email. Me-
sebagai juru bicara...”
dia penyaluran keluhan yang sama juga ditemukan di
(Informan 10)
RSUD Dr. Soetomo, yaitu call centre melalui tele-
pon dan SMS.18 Sedangkan, RSUD Yogyakarta su-
PEMBAHASAN dah menyediakan saluran komplain yang berorientasi
Keluhan terbanyak dan sering terjadi adalah jad- pada pasien.
wal dokter yang sering berubah dan waktu tunggu di Ketersediaan fasilitas dan sarana masih belum
unit farmasi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian efektif karena belum semua fasilitas tersedia di se-

130 • Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 04 Desember 2020


I. Waine, dkk: Penanganan Komplain di Rumah Sakit

mua unit layanan atau ruangan.19 Ketersediaan fasili- keluhan pasien yang terintegrasi dan mudah diak-
tas dan sarana pengaduan yang tidak sesuai dengan ses oleh staf rumah sakit, serta mempercepat real-
SOP menyebabkan pasien menyampaikan keluhan- isasi inovasi perbaikan layanan untuk meningkatkan
nya melalui media massa.4 Salah satu langkah strate- kepuasan pasien.19 Bentuk pelaporan yang dilakukan
gis yang dilakukan rumah sakit dalam meningkatkan di rumah sakit adalah buku catatan yang ada di unit
kualitas tata kelola keluhan pasien adalah dengan pelayanan dan rekapitulasi keluhan dalam bentuk Mi-
membangun transparansi informasi melalui website crosoft Excel, kemudian dilaporkan kepada humas.
www.rspantirapih.com.
KESIMPULAN
Penanganan keluhan pelanggan Rumah Sakit
Panti Rapih dikelola oleh Humas. Komplain pelang- Hasil penelitian ini menggambarkan fasilitas pen-
gan yang tidak bisa diselesaikan secara internal akan dukung penanganan keluhan pasien sudah memadai,
dikoordinasikan dengan unit terkait. Selain itu, rumah seperti adanya ketersediaan saluran pengaduan
sakit memiliki konsultan hukum yang mendampingi melalui sms, email, via telepon, kotak saran, dan lem-
dan membantu memberikan pertimbangan untuk per- bar pengaduan yang dapat menampung semua kom-
masalahan yang dianggap kompleks. Apabila keluhan plain untuk diselesaikan secara maksimal.
pelanggan belum terselesaikan, keluhan akan disele- Alur dan prosedur penanganan keluhan sudah
saikan oleh pimpinan rumah sakit. Alur yang serupa maksimal. Namun, peneliti masih menemukan banyak
juga ditemukan di Rumah Sakit Fatmawati, keluhan keluhan yang sama berulang. Proses dokumentasi,
langsung ditangani oleh bidang kehumasan.20 pelaporan monitoring dan evaluasi penanganan kom-
Alur mekanisme komplain pelanggan telah memi- plain sudah berjalan maksimal. Hal ini dapat dilihat
liki prosedur untuk menyelesaikan keluhan dengan dari setiap ruangan sudah mempunyai laporan doku-
cepat dan tidak terulang, mulai dari proses penan- mentasi rutin. Laporan dokumentasi tersebut dapat di-
ganan keluhan dan pengelolaan keluhan. Proses monitoring dan dievaluasi oleh bagian Humas. Kemu-
penanganan keluhan terdiri dari: mengkonfirmasi dian, Humas melaporkan kepada pihak Direksi secara
keluhan pelanggan, mencatat keluhan pelanggan rutin.
ke dalam Formulir Permintaan Tindakan Koreksi Penanganan keluhan di Rumah Sakit Panti Rapih
atau Pencegahan, mendistribusikan keluhan ke unit sudah maksimal. Namun belum efektif, proses penan-
terkait, berkoordinasi dengan bidang atau ahli terkait, ganan keluhan masih terkendala sistem informasi pen-
dan penyelesaian keluhan. Kesediaan petugas dukung proses penanganan keluhan yang belum mak-
rumah sakit dalam menangani keluhan diketahui simal. Mekanisme penanganan keluhan di Rumah
berdasarkan petugas yang telah menerima, menden- Sakit Panti Rapih terdiri dari dua cara penyampa-
garkan, dan melayani dengan baik pelanggan yang ian keluhan, yaitu penyampaian keluhan secara lisan
menyampaikan keluhan, serta memberikan solusi ter- maupun tulisan.
baik untuk pemecahan masalah. REFERENSI
Kesediaan petugas juga dapat dilihat dari sikap 1. Hartono B. Manajemen pemasaran untuk rumah sakit.
dan pemahaman terhadap mekanisme penanganan Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
komplain pelanggan. Prinsip responsif berkaitan den- 2. Kuosmanen L, Kaltiala-Heino R, Suominen S, Kärkkäinen J,
Hätönen H, Ranta S, et al. Patient complaints in Finland
gan kecepatan reaksi terhadap pengaduan juga telah 2000–2004: a retrospective register study. J Med Ethics
diterapkan. Meskipun rumah sakit telah berusaha un- 2008; 34(11):788-92.
tuk merespons dengan baik setiap keluhan. Namun, https://doi.org/10.1136/jme.2008.024463
3. Subekti DSMP. Manajemen Komplain Pelanggan Dalam
penanganan masih tidak merata, khususnya pada as-
Rangka Peningkatan Pelayanan di RSUD Dr. Iskak Tulun-
pek responsiveness penanganan keluhan. Sehingga, gagung. Journal Unair 2013; 1:47-55.
rumah sakit harus menjelaskan secara detail setiap 4. Rika S. Analisis hubungan mutu pelayanan dan manaje-
komplain pasien untuk mempertahankan pelanggan men penanganan keluhan dengan kepuasan pasien di ruang
rawat inap RSUD SIJUNJUNG. [Thesis] Universitas Andalas.
tetap datang. 2017.
Penanganan keluhan yang disampaikan oleh 5. Kaunang WFP. Pedoman Komunikasi efektif dan Handlig
pelanggan kepada pihak rumah sakit dianggap sele- Complain di RS sesuai Standar KARS. Jakarta: Workshop,
sai apabila pelanggan sudah mengerti tentang prose- 2012.
6. Yuliani F. Manajemen Komplain di Rumah Sakit. Kebijakan
dur sesuai yang dijelaskan oleh pihak rumah sakit dan Publik Kesehatan.
pasien atau keluarga pasien sudah mengerti dan tidak 7. Saidah N.Gambaran Penanganan Keluhan Pasien Di Rumah
komplain lagi. Rumah sakit masih perlu melakukan Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Studi Kasus
Pada Unit Instalasi Farmasi) Tahun 2016. [Thesis] FKIK UIN
sosialisasi kepada pasien dan keluarga pasien ten-
Jakarta. 2016.
tang layanan komplain, menempatkan staf khusus un- https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/1234
tuk menangani komplain, membuat sistem pencatatan 56789/34274

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 04 Desember 2020 • 131


I. Waine, dkk: Penanganan Komplain di Rumah Sakit

8. Gillespie A, Reader TW. The Healthcare Complaints Analysis Sakit Indonesia 2018; 4(2):110-21.
Tool: development and reliability testing of a method for ser- http://dx.doi.org/10.7454/arsi.v4i2.2553
vice monitoring and organisational learning. BMJ Qual Saf 15. Sujoko A, Chalidyanto D. Analisis Antrian Pelayanan Obat
2016; 25(12):937-46. Non Racikan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan. Jurnal Ad-
https://doi.org/10.1136/bmjqs-2015-004596 ministrasi Kesehatan Indonesia 2015; 3(2):99-107.
9. Wahjono. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha https://doi.org/10.20473/jaki.v3i2.2015.99-107
Ilmu, 2013. 16. Irawan A, Nawawi J, Ahmad B. Manajemen Komplain dalam
10. Donsu J. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Mer-
Pustaka Baru Press, 2016. auke. Societas: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial 2016;
11. Rensiner R, Azwar VY, Putra AS. Analisis Faktor Kualitas 5(1):22-31.
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan RSUD https://doi.org/10.35724/sjias.v5i01.551
dr. Achmad Darwis. Jurnal Kesehatan Andalas 2018; 7:1-8. 17. Muhadi M. Studi Penanganan Komplain Pasien Di Instalasi
https://doi.org/10.25077/jka.v7i0.817 Rawat Jalan (IRJ) RSUD Dr. Soetomo. Jurnal Manajemen
12. Mursyidah L, Nurfajriyah I. Kualitas Pelayanan Kesehatan di Kesehatan Yayasan RS Dr Soetomo 2016; 2(1):8-16.
RSUD Kabupaten Sidoarjo. JKMP (Jurnal Kebijakan dan https://doi.org/10.29241/jmk.v2i1.47
Manajemen Publik) 2019; 5(1):109-24. 18. Hayati N. Efektivitas penanganan komplain pelanggan di
https://doi.org/10.21070/jkmp.v5i1.1322 rumah sakit umum daerah kota Yogyakarta. [Thesis] Mag-
13. Margiluruswati P. Analisis Ketepatan Waktu Tunggu ister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Gadjah Mada.
Pelayanan Resep Pasien JKN dengan Standar Pelayanan 2018.
Minimal (SPM) Rumah Sakit. Jurnal Manajemen Kesehatan 19. Nurul Afriani. Analisis Penanganan Keluhan Pelanggan Oleh
Yayasan RS. Dr. Soetomo 2017; 3(2):238-48. Instalasi Pemasaran Dan Humas Rumah Sakit Umum Pusat
https://doi.org/10.29241/jmk.v3i1.84 Fatmawati tahun 2012. [Skripsi] Universitas Indonesia. 2012.
14. Suryana D. Upaya Menurunkan Waktu Tunggu Obat Pasien https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320382-S
Rawat Jalan dengan Analisis Lean Hospital di Instalasi Far- -Nurul%20Afriani.pdf
masi Rawat Jalan RS Atma Jaya. Jurnal Administrasi Rumah

132 • Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 23 No. 04 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai